44
BAB IV PENGUJIAN
4.1 Analisa Hasil Pengujian
Serangkaian pengujian dilakukan dengan menggunakan tiga buah citra dengan ukuran yang sama yaitu citra beach, citra insect, dan citra pic. Dalam
pengujian digunakan beberapa serangan standar untuk mengetahui tingkat ketahanan watermark
yang disisipkan pada citra. Beberapa serangan standar yang digunakan dalam pengujian meliputi: kompresi JPEG, blur, motion blur, noise, dan sharpen.
Pengujian dilakukan dengan menggunakan 4 level transformasi wavelet Daubechies, koefisien alpha = 0.02 ,dan kode untuk watermark adalah echolima. Hasil pengujian
ditunjukkan dengan nilai PSNR citra PSNRc, PSNR watermark PSNRw, dan nilai korelasi correlation watermark. Nilai PSNRw merupakan perbandingan nilai
PSNR watermark asli dengan watermark yang berasal dari citra yang telah mengalami manipulasi. Ketahanan watermark dilihat dari nilai korelasi watermark
yang dihasilkan dari proses pengujian. Nilai PSNR citra hasil watermarking sebelum dilakukan serangan ditunjukkan pada tabel 4.1
Tabel 4.1
Nilai PSNR citra sebelum dilakukan serangan Citra dB
BMP PSNRc
beach512x512 35.67
insect512x512 34.83
pic512x512 38.94
Beberapa citra hasil pengujian ditunjukkan pada Gambar 4.1 dan 4.2.
Universitas Sumatera Utara
45
Gambar 4.1
Citra pic yang ber-watermark dan citra watermark
Gambar 4.2
Citra insect yang ber-watermark dan citra watermark
4.1.1 Serangan kompresi JPEG
Serangan kompresi JPEG dilakukan untuk menguji ketahanan watermark terhadap proses kompresi citra. Pengujian kompresi JPEG dilakukan pada citra ber-
watermark dengan menggunakan skala 1:2 dan skala 1:5 yang menghasilkan citra
terkompres dengan kualitas yang berbeda. Skala 1:2 memiliki tingkat kompresi yang lebih tinggi sehingga menghasilkan citra dengan kualitas lebih rendah dibandingkan
dengan skala 1:5 yang memiliki tingkat kompresi yang lebih rendah. Citra hasil kompresi JPEG memiliki ukuran yang berbeda dengan citra asalnya. Hasil pengujian
untuk kompresi JPEG ditunjukkan pada Tabel 4.2. dan 4.3.
Universitas Sumatera Utara
46
Tabel 4.2
Hasil pengujian dengan kompresi JPEG skala 1:2
Citra BMP
size kb JPEG
size kb
JPEG PSNRc PSNRw
Corr beach512x512
768 33
66.98 4.9
0.99 insect512x512
768 32
64.33 3.59
0.99 pic512x512
768 53
71.71 4.2
0.99
Tabel 4.3
Hasil pengujian dengan kompresi JPEG skala 1:5
Citra BMP
size kb JPEG
size kb
JPEG PSNRc PSNRw
Corr beach512x512
768 54
62.70 0.34
0.99 insect512x512
768 44
57.18 1.00
0.99 pic512x512
768 87
67.77 3.31
0.99
Dari tabel 4.2 dan 4.3 menunjukkan nilai korelasi watermark pada citra yang dikompres tidak mengalami penurunan. Nilai PSNR watermark semakin meningkat
pada kompresi skala 1:2. Perubahan nilai PSNR citra semakin naik pada kompresi skala 1:2, hal ini menunjukkan telah terjadi penurunan kualitas citra hasil kompresi.
Tetapi dengan nilai korelasi yang tidak berubah maka watermark masih dapat diekstrak dari citra. Hasil pengujian menunjukkan watermark tahan terhadap
kompresi JPEG.
4.1.2 Serangan noise
Pengujian serangan noise dilakukan dengan menggunakan noise sebesar 2 dan 10. Hasil menunjukkan untuk citra yang memiliki luminance komponen yang
lebih terang yang tinggi tidak kuat terhadap serangan noise, seperti pada citra beach. Citra dengan komposisi warna yang lebih gelap terlihat lebih tahan terhadap
Universitas Sumatera Utara
47 serangan noise. Pengujian dilakukan untuk mengetahui tingkat ketahanan watermark
terhadap serangan noise. Hasil pengujian untuk serangan noise ditunjukkan pada Tabel 4.4.
Tabel 4.4
Hasil pengujian serangan noise Citra
Noise 2 Noise 10
PSNRc PSNRw
Corr PSNRc PSNRw Corr
beach 65.36
18.25 0.99
73.63 33.83
0.78 ins
64.89 2.41
0.99 73.25
14.8 0.99
pic 65.02
15.11 0.99
73.53 28.06
0.97
Dari Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa nilai korelasi watermark menurun pada citra beach setelah diberi noise sebesar 10. Citra hasil pengujian dengan serangan noise
ditunjukkan pada gambar 4.3 dan gambar 4.4.
Gambar 4.3
Citra pic dan citra watermark serangan noise sebesar 10
Gambar 4.4
Citra pic dan citra watermark serangan noise sebesar 2
Universitas Sumatera Utara
48 4.1.3
Serangan Motion Blur Pengujian serangan motion blur dilakukan dengan memberikan filter motion
blur pada citra dengan jarak sebanyak 2 piksel dan 10 piksel dengan sudut sebesar 0
derajat. Hal ini memberikan efek berbayang pada citra dengan arah yang disesuaikan dengan sudut yang diberikan. Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah terjadi
penurunan nilai korelasi setelah mengalami proses manipulasi. Hasil pengujian serangan motion blur ditunjukkan pada Tabel 4.5.
Tabel 4.5
Hasil pengujian serangan motion blur Citra
Motion blur 2 piksel Motion blur 10 piksel
PSNRc PSNRw
Corr PSNRc PSNRw Corr
beach 60.99
4.0 0.99
67.80 5.2
0.99 insect
57.81 3.39
1.0 66.99
9.1 0.99
pic 67.96
1.89 0.99
71.71 0.8
0.99
Hasil pengujian menunjukkan watermark pada citra yang memiliki warna homogen rentan terhadap serangan motion blur, seperti pada citra beach dan citra insect. Citra
dengan komposisi warna yang lebih banyak akan lebih tahan terhadap serangan ini. Hasil pengujian menunjukkan nilai korelasi tidak banyak berubah.
4.1.4 Serangan sharpen
Pengujian serangan sharpen dilakukan dengan melakukan filter sharpen pada citra. Proses ini meningkatkan kontras pada piksel warna yang berbatasan. Hasil
pengujian ditunjukkan pada Tabel 4.6.
Tabel 4.6
Hasil pengujian serangan sharpen Citra
Sharpen PSNRc
PSNRw Corr
beach 65.46
1.35 0.99
Universitas Sumatera Utara
49 insect
58.60 8.98
1 pic
68.77 0.08
0.99
Hasil pengujian menunjukkan serangan sharpen tidak mempengaruhi nilai korelasi watermark.
4.1.5 Serangan blur
Pengujiian serangan blur dilakukan dengan menggunakan filter blur. Hasil pengujian menunjukkan nilai korelasi yang tidak banyak berubah setelah mengalami
seranagn blur. Hasil pengujian ditunjukkan pada Tabel 4.7.
Tabel 4.7
Hasil serangan blur Citra
Sharpen PSNRc
PSNRw Corr
beach 60.03
8.10 0.99
insect 53.11
15.83 1
pic 64.65
14.22 1
Universitas Sumatera Utara
50
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN