Perhitungan Data Presisi Perhitungan Resolusi Puncak Genistein

 Hasil uji presisi repeatabilitas genistein hari ke-1 Penimbangan mg Area Massa ng Massa percobaan mg Massa teoritis mg Recovery Rata- rata SD RSD 6.125 1429,18 47,9020 0,0798 0,0774 103,1668 101,8050 0,7958 0,7817 6.125 1405,56 47,2288 0,0787 0,0774 101,7171 6.020 1381,79 46,5514 0,0776 0,0761 102,0069 6.000 1355,84 45,8119 0,0764 0,0758 100,7210 6.050 1382,31 46,5663 0,0776 0,0764 101,5334 6.100 1398,27 47,0211 0,0784 0,0771 101,6847  Contoh Perhitungan Y = -251,7 + 35,09X Replikasi 1: 1429,18 = -251,7 + 35,09X X = 47,9020 ng Volume penotolan = 6 µL Volume sampel = 10.000 µL Kadar genistein = 0,252 mg 1 g ekstrak Penimbangan ekstrak = 7,5205 g 150 g sediaan vanishing cream Massa percobaan = 10.000 6 x 47,9020 1000000 = 0,0798 mg Massa teoritis = 7,5205 mg 150.000 mg x 6.125 mg x 0,252 mg = 0,0774 mg recovery = massa percobaan ma ssa teoritis x 100 = 0,0798 0,0774 x100 = 103,1668 I.2 Presisi hari ke-2  Kurva baku uji presisi hari ke-2 Massa ng Area 41,700 1522,700 62,560 2181,250 83,410 3104,070 104,260 3656,770 125,110 4663,570  Hasil uji presisi repeatabilitas genistein hari ke-2 Penimbangan mg Area Massa ng Massa percobaan mg Massa teoritis mg Recovery Rata- rata SD RSD 6,1250 1646,94 46,3484 0,0772 0,0774 99,8209 98,4484 1,3529 1,3742 6,1250 1632,83 45,9691 0,0766 0,0774 99,0040 6,0500 1607,51 45,2884 0,0755 0,0764 98,7472 6,1000 1621,28 45,6586 0,0761 0,0771 98,7383 6,0000 1544,48 43,5941 0,0727 0,0758 95,8449 6,0200 1595,56 44,9672 0,0749 0,0761 98,5354 I.3 Presisi hari ke-3  Kurva baku uji presisi hari ke-3 Massa ng Area 41,700 1255,500 62,560 1889,880 83,410 2734,020 104,260 3254,210 125,110 4172,160  Hasil uji presisi repeatabilitas genistein hari ke-3 Penimbangan mg Area Massa ng Massa percobaan mg Massa teoritis mg Recovery Rata- rata SD RSD 6,1250 1391,59 46,6384 0,0777 0,0774 100,4454 98,0137 1,6574 1,6910 6,1250 1356,16 45,6117 0,0760 0,0774 98,2343 6,0000 1289,95 43,6931 0,0728 0,0758 96,0627 6,0200 1333,01 44,9409 0,0749 0,0761 98,4777 6,0500 1343,79 45,2533 0,0754 0,0764 98,6705 6,1000 1317,14 44,4810 0,0741 0,0771 96,1917 I.4 Hasil uji presisi antara Hari ke- Recovery RSD n=6 1 101,8050 0,7817 2 98,4484 1,3742 3 98,0137 1,6910 Rata-rata 1,2823  Perhitungan RSD rata-rata = 0,7817 +1,3742 +1,6910 3 = 1,2823

J. Perhitungan Data Akurasi  Contoh perhitungan pembuatan sampel akurasi

Massa genistein rata-rata = 0,0781 mg Penimbangan rata-rata = 6.070 mg Kadar genistein rata-rata = 0,0781 mg 6.070 mg x 100= 0,00128 bb 1. Sampel adisi 30 Bila ditimbang 6 g sampel, maka jumlah standar genistein yang ditambahkan dalam sampel sebesar: 6g x 0,00128 x 0,3 100g = 0,023319 mg standar genistein Larutan standar genistein = 20,852 µgmL Cara kerja: a. Sebanyak 6 g sediaan ditimbang dan dimasukkan dalam labu ukur 10 mL, ditambahkan metanol p.a tidak sampai batas tanda b. Sebanyak 1,118 mL setara dengan 0,023 mg larutan standar ditambahkan ke dalam labu ukur 10 mL, kemudian disentrifuge pada kecepatan 3000 rpm selama 30 menit. c. Supernatan dipisahkan dari endapan dan dianalisis dengan metode KLT Densitometri. 2. Sampel adisi 45 Bila ditimbang 6 g sampel, maka jumlah standar genistein yang ditambahkan dalam sampel sebesar: 6g x 0,00128 x 0,45 100g = 0,034979 mg standar genistein Larutan standar genistein = 20,852 µgmL Cara kerja: a. Sebanyak 6 g sediaan ditimbang dan dimasukkan dalam labu ukur 10 mL, ditambahkan metanol p.a tidak sampai batas tanda b. Sebanyak 1,678 mL setara dengan 0,035 mg larutan standar ditambahkan ke dalam labu ukur 10 mL, kemudian disentrifuge pada kecepatan 3000 rpm selama 30 menit. c. Supernatan dipisahkan dari endapan dan dianalisis dengan metode KLT Densitometri. 3. Sampel akurasi 60 Bila ditimbang 6 g sampel, maka jumlah standar genistein yang ditambahkan dalam sampel sebesar: 6g x 0,00128 x 0,6 100g = 0,046639 mg standar genistein Larutan standar genistein = 20,852 µgmL Cara kerja: a. Sebanyak 6 g sediaan ditimbang dan dimasukkan dalam labu ukur 10 mL, ditambahkan metanol p.a tidak sampai batas tanda b. Sebanyak 2,237 mL setara dengan 0,047 mg larutan standar ditambahkan ke dalam labu ukur 10 mL, kemudian disentrifuge pada kecepatan 3000 rpm selama 30 menit. c. Supernatan dipisahkan dari endapan dan dianalisis dengan metode KLT Densitometri.

Dokumen yang terkait

Formulasi Sediaan Krim Dari Ekstrak Etanol Daun Pandan Wangi (Pandanus Amaryllifolius Roxb.) Sebagai Pelembab Kulit Alami

94 452 97

Identifikasi Hidrokuinon Dalam Sediaan Krim Pemutih Viva White Mousturizer Secara Kromatografi Lapis Tipis

13 92 37

Penggunaan Minyak Wijen ( Oleum Sesami) Sebagai Pelembab Kulit Dalam Sediaan Krim

21 167 77

Formulasi dan Penentuan Stress Testing Sediaan Krim M/A dan A/M Ekstrak Etanol Edamame (Glycine max)

7 63 110

Formulasi Sediaan Krim Ekstrak Etanol Tempe Kedelai (Glycine max. L) sebagai Agen Pemutih Kulit Alami

5 37 153

FORMULASI SEDIAAN KRIM EKSTRAK ETANOL DAUN COCOR BEBEK (Kalanchoe pinnata L.) SEBAGAI Formulasi Sediaan Krim Ekstrak Etanol Daun Cocor Bebek (Kalanchoe pinnata L.) Sebagai Penyembuh Luka Bakar Pada Kelinci.

0 2 10

FORMULASI SEDIAAN KRIM EKSTRAK ETANOL DAUN COCOR BEBEK (Kalanchoe pinnata L.) SEBAGAI Formulasi Sediaan Krim Ekstrak Etanol Daun Cocor Bebek (Kalanchoe pinnata L.) Sebagai Penyembuh Luka Bakar Pada Kelinci.

0 4 12

FORMULASI SEDIAAN KRIM EKSTRAK ETANOL BUAH ASAM GELUGUR (Garcinia atroviridis Griff. et Anders) SEBAGAI Formulasi Sediaan Krim Ekstrak Etanol Buah Asam Gelugur (Garcinia atroviridis Griff. et Anders) Sebagai Antibakteri Terhadap Staphylococcus aureus.

0 2 15

FORMULASI SEDIAAN KRIM EKSTRAK ETANOL BUAH ASAM GELUGUR (Garcinia atroviridis Griff. et Anders) Formulasi Sediaan Krim Ekstrak Etanol Buah Asam Gelugur (Garcinia atroviridis Griff. et Anders) Sebagai Antibakteri Terhadap Staphylococcus aureus.

3 9 12

FORMULASI SEDIAAN KRIM EKSTRAK ETANOL HERBA PATIKAN KEBO (Euphorbia hirta L.) DENGAN BASIS KRIM Formulasi Sediaan Krim Ekstrak Etanol Herba Patikan Kebo (Euphorbia hirta L.) Dengan Basis Krim Tipe M/A Dan Uji Aktivitas Antibakteri Terhadap Pseudomonas

0 0 16