Kesempatan Kerja Landasan Teori .1 Teori Tenaga Kerja

yang digunakan sebesar L, maka tingkat produksi pada kondisi keseimbangan adalah Y. Besarnya Y dapat dihitung dengan berdasarkan fungsi produksi, Y=fL. Proses terjadinya penempatan kerja atau hubungan kerja melalui penyediaan dan permintaan tenaga dinamakan pasar kerja. Seseorang dalam pasar kerja berarti dia menawarkan jasanya untuk produksi, apakah dia sedang bekerja atau mencari pekerjaan. Simanjuntak, 1985:3 besarnya penempatan jumlah orang yang bekerja atau tingkat employment dipengaruhi oleh faktor kekuatan penyediaan dan permintaan tersebut. Selanjutnya, besarnya penyediaan dan permintaan tenaga kerja dipengaruhi oleh tingkat upah.

2.1.3 Kesempatan Kerja

Tenaga kerja merupakan faktor yang penting dalam proses produksi yang lain seperti tanah, modal, dan lain-lain. Maka manusia merupakan penggerak bagi seluruh faktor-faktor tersebut. Kesempatan kerja secara umum diartikan sebagai suatu keadaan yang mencerminkan jumlah dari total angkatan kerja yang dapat diserap atau ikut secara aktif dalam kegiatan perekonomian. Kesempatan kerja adalah penduduk usia 15 tahun ke atas yang bekerja atau disebut pula pekerja. Bekerja yang dimaksud di sini adalah paling sedikit satu jam secara terus-menerus selama seminggu yang lalu. Sagir, 1994:52 Kesempatan kerja dapat diartikan sebagai jumlah penduduk yang bekerja atau orang yang sudah memperoleh pekerjaan, semakin banyak orang yang bekerja akibat dari suatu kegiatan ekonomi, dengan demikian kesempatan kerja mencakup lapangan pekerjaan yang sudah diisi dan kesempatan kerja juga dapat diartikan sebagai partisipasi dalam pembangunan. Kesempatan kerja adalah jumlah yang menunjukan berapa masyarakat yang telah tertampung dalam suatu perusahaan. Kesempatan kerja dapat diwujudkan dengan tersedianya lapangan kerja yang memungkinkan dilaksanakan bentuk kegiatan ekonomi. Kesempatan kerja mengandung pengertian lapangan kerja yang belum diduduki dan masih lowong kosong. Dengan kata lain kesempatan kerja menunjukan banyaknya orang yang dapat ditampung bekerja pada instansi atau perusahaan. Kebutuhan tenaga kerja nyata-nyata diperlukan oleh perusahaanlembaga menerima tenaga kerja pada tingkat upah, posisi, dan syarat kerja tertentu. Data kesempatan kerja secara nyata sulit diperoleh., maka untuk keperluan praktis digunakan pendekatan bahwa jumlah kesempatan kerja di dekat melalui banyaknya lapangan kerja yang terisi yang tercermin dari jumlah penduduk yang bekerja. Kebutuhan tenaga kerja didasarkan pada pemikiran bahwa tenaga kerja dalam masyarakat merupakan salah satu faktor yang potensial untuk pembangunan ekonomi secara keseluruhan, dengan demikian jumlah penduduk Indonesia yang cukup besar dapat menentukan percepatan laju pertumbuhan ekonomi. Kesempatan kerja yang tersedia dan kualitas tenaga kerja yang digunakan akan menentukan proses pembangunan ekonomi untuk menjalankan proses produksi. Menurut Simanjuntak 1995:123, faktor yang mempengaruhi kesempatan kerja, yaitu: 1. Kondisi perekonomian Pesatnya roda perekonomian suatu daerah mencerminkan aktivitas produksi yang tinggi, kapasitas produksi yang tinggi membutuhkan tingginya faktor produksi diantaranya adalah tenaga kerja. Jadi, banyak perusahaan yang menambah tenaga kerja baru; 2. Pertumbuhan penduduk Kualitas pertumbuhan ekonomi akan dipengaruhi oleh tingginya angka pertumbuhan penduduk. Oleh sebab itu, semakin tinggi jumlah penduduk akan mengurangi kesempatan orang untuk bekerja; 3. Produktivitaskualitas sumber daya manusia Tinggi produktivitas dan kualitas sumber daya seseorang akan mendorong tingginya tingkat kesempatan kerja dan sebaliknya kualitas sumber daya manusia yang rendah akan kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan yang diinginkannya; 4. Tingkat upah Kenaikan upah yang tidak dibarengi dengan kenaikan kapasitas produksi akan menyebabkan pihak perusahaan akan mengurangi jumlah karyawannya, hal tersebut akan menurunkan tingkat kesempatan kerja.

2.1.4 Pengertian Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran