Metode Pendekatan Sumber Data

1. Metode Pendekatan

Metode pendekatan yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode yuridis normatif, yaitu penelitian hukum yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka atau penelitian pustaka library research dengan menelusuri buku-buku dan tulisan-tulisan yang terkait dengan permasalahan. Adapun jenis penelitian yuridis dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian yuridis terhadap asas hukum. 12

2. Sumber Data

Langkah-langkah yang diambil dalam melakukan penulisan ini adalah dengan melakukan studi kepustakaan, yaitu melakukan kajian terhadap bahan-bahan yang merupakan data sekunder data yang tidak diperoleh langsung dari sumber utama, melainkan dari sumber yang berupa tulisan. Penulis menggunakan bahan kajian perpustakaan antara lain: 13 a. Bahan Hukum Primer, yaitu bahan hukum yang mempunyai otoritas autoritatif atau sumber data yang berupa peraturan hukum yang berkaitan dengan permasalahan yang dianut antara lain Undang-Undang serta peraturan-peraturan lain yang relevan dengan permasalahan yang diteliti. Adapun bahan hukum primer yang dimaksud dalam penelitian ini terdiri dari : 1. UUD 1945 2. Undang-udang No. 13 tahun 2006 tentang Perlindungan Saksi dan Korban. 4. Undang-undang No. 1 tahun 1946 tentang Kitab Undang-Undang Hukum Pidana 12 Soerjono Soekamto, dalam Pengantar Penelitian Hukum, UII Press, Jakarta: 1986 menyebutkan bahwa jenis penelitian hukum normative ada 5 lima macam, yaitu: a. Menarik azas hukum; b. Menelaah sistematika peraturan perundang-undangan; c. Sinkronisasi peraturan perundang-undangan; d. Perbandingan hukum; e. Sejarah hukum. 13 Zainudin Ali, 2010, Metode Penelitian Hukum, Sinar Grafika, Jakarta, hal. 47-57 5. PP No. 57 tahun 2003 tentang Tata Cara Khusus Perlindungan Bagi Pelapor dan Tindak Pidana Pencucian Uang. 6. PP No. 2 tahun 2003 tentang Tata Cara Perlindungan Terhadap Korban dan Saksi dalam Pelanggaran Hak Asasi Manusia Berat 7. PP No. 24 tahun 2003 tentang Tata Cara Perlindungan Terhadap Saksi, Penyidik, Penuntut Umum dan Hakim dalam Tindak Pidana Terorisme. 8. PP No. 71 Tahun 2000 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Peran Serta Masyarakat dan Pemberian Penghargaan dalam Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. b. Bahan Hukum Sekunder, yaitu semua publikasi tetang hukum yang merupakan dokumen yang tidak resmi. atau sumber data yang memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer yang diperoleh dari buku, makalah, artikel yang berkaiatan dengan permasalahan yang diteliti. c. Bahan-bahan Tertier, yaitu sumber hukum yang memberikan petunjuk maupun penjelasan terhadap bahan hukum primer dan sekunder, seperti: kamus, ensiklopedia, indeks kumulatif, dan lain-lain. 14 Dalam penelitian ini bahan hukum tertier yang dipakai berupa Kamus Hukum, Kamus Bahasa Indonesia dan Ensiklopedi.

3. Metode Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

Perlindungan Hukum Terhadap Saksi (Justice Collaborator) Dalam Tindak Pidana Korupsi Berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 Tentang Hukum Acara Pidana Juncto Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Perlindungan Saksi dan Korban

1 8 50

PENDAHULUAN PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP SAKSI DALAM PROSES PERADILAN PIDANA SETELAH BERLAKUNYA UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN.

0 2 12

PENUTUP PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP SAKSI DALAM PROSES PERADILAN PIDANA SETELAH BERLAKUNYA UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN.

0 3 8

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI SAKSI PELAKU YANG BEKERJASAMA DALAM TINDAK PIDANA KORUPSI DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NO. 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN.

0 0 2

Perlindungan Hukum Terhadap Saksi Pelapor Tindak Pidana Korupsi Dikaitkan Dengan Undang – Undang Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Perlindungan Saksi Dan Korban

0 0 14

Perlindungan Hukum Terhadap Saksi Pelapor Tindak Pidana Korupsi Dikaitkan Dengan Undang – Undang Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Perlindungan Saksi Dan Korban

0 0 2

Perlindungan Hukum Terhadap Saksi Pelapor Tindak Pidana Korupsi Dikaitkan Dengan Undang – Undang Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Perlindungan Saksi Dan Korban

0 0 35

Perlindungan Hukum Terhadap Saksi Pelapor Tindak Pidana Korupsi Dikaitkan Dengan Undang – Undang Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Perlindungan Saksi Dan Korban

0 0 52

Perlindungan Hukum Terhadap Saksi Pelapor Tindak Pidana Korupsi Dikaitkan Dengan Undang – Undang Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Perlindungan Saksi Dan Korban

0 0 4

JURNAL PERLINDUNGAN HUKUM BAGI SAKSI DALAM PERKARA PIDANA DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN

0 0 15