I. PENDAHULUAN
Hampir seluruh sel-sel jaringan tubuh perlu dan dapat menggunakan karbohidrat khususnya glukosa sebagai sumber energi untuk mempertahankan kelangsungan
hidup. Kebutuhan tersebut pada beberapa jaringan, misalnya otak, sangat besar, sementara pada sel eritrosit kebutuhan ini bersifat hampir total. Glukosa di dalam darah
yang di kenal dengan istilah KGD di pakai sebagai parameter bagi keberhasilan metabolisme karbohidrat di dalam tubuh.
Proses metabolisme karbohidrat yang dapat menghasilkan energi adalah proses Glikolisis. Pada proses ini glukosa akan dipecah menjadi Asam Piruvat ataupun Asam
Laktat sehinnga menghasilkan sejumlah energi dalam bentuk ATP Selain itu beberapa proses metabolisme pada karbohidrat yang juga dapat bertujuan
akhir untuk menghasilkan energy adalah proses Glikogenesis, Glikogenolisis dan Glukoneogenesis
II. KATABOLISME KARBOHIDRAT
DALAM SALURAN PENCERNAAN.
Proses pemecahan karbohidrat untuk menghasilkan energi berlangsung di dalam sitoplasma sel-sel tubuh. Untuk dapat mencapai sel-sel tubuh, karbohidrat dari
makanan harus terlebih dahulu mengalami proses pencernaan dan absorbs sehingga dapat ditransportasi ke dalam sel tubuh yang memerlukan.
Mutiara Indah Sari : Glikolisis Sebagai Metabolisme Karbohidrat Untuk Menghasilkan Energi, 2007
Karbohidrat dalam diet umumnya terdapat dalam bentuk zat pati, laktosa, sukrosa dan selulosa. Di rongga mulut, enzim
α amilase saliva bekerja pada zat pati secara acak menghasilkan maltosa, beberapa glukosa, unit-unit moekul pati yang kecil
dekstrin. Memasuki lambung, karena tingkat keasaman yang tinggi HCl kerja α
amilase terhenti. Di usus halus, pH makanan menjadi alkali oleh sekresi dari saluran pankreasPencernaan dekstrin pati dilanjutkan oleh kerja enzim
α amilase pankreas yang sama dengan enzim dari saliva. Bila kerja
α amilase menghidrolisis zat pati sempurna, lumen usus halus akan mengandung glukosa, maltosa, isomaltosa, serta
laktosa dan sukrosa dari diet. Selulosa yang dimakan adalah polisakarida yang pada manusia tidak ada enzim yang menghidrolisisnya dengan demikian tidak dicerna.
Selanjutnya disakarida tadi maltosa, isomaltosa, laktosa dihidrolisis pada brush border yang terdapat pada mukosa usus halusHidrolisis ini oleh kerja enzim
disakaridase spesifik menghasilkan monosakarida.Monosakarida yang dihasilkan glukosa, fruktosa, galaktosa bersama glukosa dari lumen akan masuk ke sistem portal
lalu ditransport ke hepar. Di hepar senyawa-senyawa ini diinterkonversi menjadi glukosa. Glukosa ini diangkut oleh peredaran darah dan didistribusikan ke sel-sel
jaringan tubuh yang memerlukan. Glukosa yang berada di darah lazim disebut sebagai kadar glukosa darah KGD
dipergunakan sebagai parameter keberhasilan metabolisme di dalam tubuh.
III. GLIKOLISIS SEBAGAI JALUR PEMBENTUKAN ENERGI