METABOLISME KARBOHIDRAT DAN LEMAK pptx

METABOLISME KARBOHIDRAT
By: Nura Suciati Fauzia , S.ST.

CARBOHYDRATE…

Definisi:
• Karbohidrat adalah
senyawa organik yang
tersusun dari unsur-unsur
seperti C (karbon), H,
(hidrogen), dan O
(oksigen).
• Ketiga unsur ini akan
bersenyawa dan berikatan
membentuk beragam jenis
karbohidrat.

Fungsi:
• Sumber energi utama.
• Pemberi rasa manis pada
makanan.

• Penghemat protein.
• Mengatur metabolisme sel.
• Membantu melancarkan
proses pembuangan feses
dan
• Sebagai bahan
pembentukan sel.

Karbohidrat 
sumber energi
bagi tubuh

Semua
karbohidrat
berasal dari
tumbuhtumbuhan

Fotosintesis 
klorofil
tanaman

dengan
Karbohidrat yg
bantuan sinar
dihasilkan 
matahari
glukosa
membentuk
karbohidrat
dari CO2 dari
udara dan
H2O dari
tanah

Contoh Karbohidrat beserta kandungan karbohidrat tiap-tiap
makanan:
Bahan Makanan
Nilai KH

Nilai KH


Bahan Makanan

Gula pasir
12,7

94,0

Tempe

Gula pati
1,6

76,0

Tahu

Pati
25,8

87,6


Pisang ambon

Bihun
14,9

82,0

Apel

Makaroni
11,9

78,7

Mangga harumanis

Beras setengah giling
12,2


78,3

Jagung kuning
13,0

73,7

Krupuk udang dengan pati
9,3

68,2

Pepaya
Daun singkong
Wortel

Mie kering
6,5

50,0


Bayam

Roti putih
5,4

50,0

Kangkung

Ketela pohon
4,2

34,7

Tomat masak

1.Monosakarida
 Karbohidrat yang sangat sederhana dan memiliki satu gugusan gula.
 Rasanya manis dan cukup mudah larut dalam air.

 Dapat ditemui dalam bentuk glukosa, fruktosa, galaktosa, dan manosa.
 Dalam keadaan normal, darah seseorang mengandung 70 hingga 100 mg glukosa per 100 ml.
2. Disakarida
 Karbohidrat yang mempunyai dua gugusan gula.
 Disakarida juga berasa manis dan mudah larut dalam air.
maltosa.

Contohnya yakni sukrosa, laktosa, dan

 Sukrosa merupakan gabungan dari glukosa dan fruktosa.
 Laktosa adalah gabungan dari glukosa dan galaktosa.
 Sementara maltosa merupakan gabungan dari glukosa dan glukosa.
3.Polisakarida
Karbohidrat yang memiliki lebih dari 10 gugusan gula. Di samping itu, polisakarida susah larut dalam air.
Contohnya ialah pati (amilum), glikogen, selulosa, pektin, lignin, dan kitin yang tersusun dari puluhan,
ratusan, hingga ribuan gugusan gula. Selulosa (makanan berserat) sangat penting bagi pencernaan kita.

1. Proses Pencernaan
Karbohidrat
1. Rongga

Mulut

2.Tenggoro
kan

Makanan yang mengandung
karbohidrat dikunyah di dalam rongga
mulut sehingga bercampur dengan air
liur. Air liur mengandung enzim
amilase, enzim yang berfungsi
mengurai karbohidrat menjadi
glukosa. Jika pengunyahan dilakukan
lebih lama, karbohidrat umumnya
langsung diubah menjadi maltosa.
Tidak
ada
proses optimal
pencernaan
Amilase
berkerja

pada pH
netral.

3. Lambung
Dari tenggorokan, karbohidrat
langsung diterima lambung untuk
kemudian
diolah
dan
dicampurkan
dengan
(HCl).
Pencampuran karbohidrat, asam
lambung, dan makanan lain
terjadi dengan bantuan gerakan
kontraksi lambung. Proses ini
membuat karbohidrat menjadi
lebih cair dan hancur. Cairan
karbohidrat
yang

bercampur
dengan
makanan
lain
ini
kemudian disebut dengan istilah

4. Usus Halus

a. Usus 12 Jari (Duodenum)

b. Usus Kosong (Jejunum)

c. Usus Penyerap (Ileum)

a. Usus 12 Jari (Duodenum)
Chymus
yang
mengandung
karbohidrat yang berasal dari lambung

diteruskan
ke
duodenum
untuk
kemudian dicerna lebih lanjut. Proses
pencernaan karbohidrat dalam usus 12
jari
dilakukan
secara
kimiawi
menggunakan enzim amilopsin atau
enzim amilase yan dihasilkan dari getah
pankreas. Enzim ini memecah amilum
yang belum sempat terurai sempurna di
rongga mulut untuk menjadi disakarida.

b. Usus Kosong (Jejunum)
• Setelah melalui usus 12 jari, proses pencernaan karbohidrat
yang telah berwujud disakarida ini kemudian dilanjut oleh
organ selanjutnya, yakni usus kosong (jejunum). Di dalam
organ ini, disakarida dipecah menjadi monosakarida dengan
bantuan enzim-enzim disakaridase (maltase, laktase, dan
sukrase) yang terdapat pada getah usus halus hasil sekresi
dinding-dindingnya. Pemecahan disakarida tergantung pada
jenis dan jumlahnya, yaitu:
• Maltosa menjadi 2 mol glukosa dengan bantuan enzim
maltase
• Laktosa menjadi 1 mol glukosa dan 1 mol galaktosa
dengan bantuan enzim laktase
• Sukrosa menjadi 1 mol glukosa dan 1 mol fruktosa dengan
bantuan enzim sukrase

c. Usus
Penyerap
(Ileum)

Setelah melalui usus
kosong, monosakaridamonosakarida hasil
penguraian enzim
disakaridase kemudian
diserap oleh dinding
ileum atau usus
penyerap. Serapan
monosakarida ini lalu
diabsorpsi dan diangkut
sistem sirkulasi darah
lewat vena porta dan
disalurkan ke seluruh
tubuh menjadi energi
yang siap digunakan.

5. Usus Besar dan Anus

Ampas makanan yang sari
karbohidratnya telah diserap oleh
usus halus, selanjutnya berlalu
menuju usus besar. Ampas ini
kemudian menjadi substrat potensial
yang difermentasi oleh beberapa
mikroorganisme di dalam usus besar,
sebelum akhirnya dibuang melalui
anus.

2. Metabolisme
Karbohidrat

B. Karbohidrat masuk ke dalam aliran darah dalam
bentuk glukosa
C. Melalui vena porta glukosa dibawa ke hati dan diubah
menjadi glikogen
D. Pembentukan glikogen ini terbatas  hormone insulin,
sehingga kelebihan glukosa akan diubah menjadi asam
lemak yang akan disimpan di dalam jaringan lemak.
E. Glikogen juga dapat diubah menjadi glukosa apabila
dibutuhkan dengan adanya hormon adrenalin. Melalui
proses glikolisis dan rangkaian proses kimiawi, maka
glukosa dan glikogen akan diubah menjadi asam piruvat.
F. Melalui proses siklis masuk siklus krebs menghasilkan
karbon dioksida dan air kemudian melepaskan energi
berupa ATP. Proses ini berlangsung dengan dibantu
enzim sitokrom.
G. Asam piruvat tidak semuanya masuk dalam siklus
krebs, sebagian lagi diubah menjadi asam laktat yang
disimpan di dalam jaringan otot. Inilah yang
menyebabkan pegal dan lelah pada otot kita.
H. Dari jaringan otot, asam laktat ini akan diangkut oleh
darah menuju hati dan diubah menjadi asam piruvat,
kemudian diubah kedalam bentuk glikogen kembali.

METABOLISME LEMAK
By: Nura Suciati Fauzia , S.ST.

1. Lemak merupakan senyawa kimia
yang mengandung unsur C, H, dan O.
2. Peran lemak adalah menyediakan
energi sebesar 9 kkal/ gram,
3. melarutkan vitamin A, D, E, K, dan
menyediakan asam lemak esensial
bagi tubuh manusia.
4. Lemak mulai dianggap berbahaya
bagi kesehatan setelah adanya suatu
penelitian
yang
menunjukkan
hubungan antara kematian akibat
penyakit jantung koroner dengan
banyaknya konsumsi lemak dan kadar
lemak di dalam darah.
5. Penyakit jantung koroner terjadi bila
pembuluh darah tersebut tersumbat

Bahan makanan yang
mengandung banyak
lemak:
a). lemak hewani: keju,
susu, daging, kuning
telur, daging sapi,
daging kambing, daging
ayam, dan daging bebek
b). lemak nabati: kelapa,
kemiri, kacangkacangan, dan buah

1. Proses Pencernaan
Lemak
Proses pencernaan lemak memakan
waktu yang relatif lebih lama
dibandingkan dengan proses
pencernaan karbohidrat maupun
pencernaan protein. Susunan
molekul lemak yang panjang serta
ikatan yang kuat antar molekul
lemak menjadi penyebabnya.
Namun, meski relatif lama dicerna,
tubuh tetap perlu dan membutuhkan
senyawa ini untuk beberapa hal
diantaranya:

Sebagai cadangan energi
dalam bentuk sel lemak.
Sebagai komponen struktural
penyusun membran sel.
Sebagai penopang fungsi
senyawa organik.
Sebagai katalisator dalam
penyerapan vitamin A, D, E
dan K oleh tubuh.
Sebagai penahan goncangan
dan pelindung bagi organ vital
tubuh.

1. Rongga Mulut
Gigi melakukan fungsinya dalam meremahkan dan
menghaluskan lemak secara mekanis, sedangkan
kelenjar air liur yang terdapat di bagian bawah
lidah menghasilkan enzim lipase lingual yang
berfungsi untuk meminimalkan ukuran lemak agar
lebih halus secara kimiawi.
2. Esofagus dan Lambung
Setelah dikunyah, makanan yang mengandung
lemak akan ditelan dan melewati esophagus
secara cepat. Di bagian organ ini, lemak tidak
sama sekali mengalami proses apapun. Ia hanya
lewat untuk kemudian masuk ke dalam lambung.
Di dalam lambung, lemak akan bercampur dengan
bahan makanan lain untuk kemudian digiling
secara mekanis melalui gerak kontraksi lambung
dan secara kimiawi melalui penambahan asam
lambung (HCl) yang diproduksi oleh dinding
lambung.

3. Usus Halus
Proses emulsifikasi sendiri terjadi ketika lemak masuk
ke usus dua belas jari. Masuknya lemak ke organ ini,
secara biologis akan membuat kantung empedu
menghasilkan cairannya. Cairan yang disekresikan
hepatosit hati ini adalah zat yang mampu
mengemulsikan lemak dan merubah ukurannya
menjadi 300 kali lebih kecil dari ukuran semula.
Dengan bantuan enzim lipase dari pankreas, emulsi
lemak kemudian dihidrolisis menjadi asam lemak dan
gliserol. Keduanya akan bereaksi dengan garam
empedu untuk kemudian menghasilkan butir-butir
lemak (micel) yang siap diabsorpsi oleh usus kosong
(jejunum) dan usus penyerapan (ileum).
Secara difusi pasif, butir-butir lemak akan diserap oleh
membran mukosa di dinding usus kosong dan usus
penyerapan. Butir-butir lemak ini kemudian dibawa
dan disalurkan melalui aliran darah ke seluruh tubuh.
4. Usus Besar dan Anus
Lemak yang tidak diserap akan mengalir menuju usus
besar untuk kemudian dikeluarkan dari dalam tubuh
melalui feses.

2. Metabolisme Lemak

Lemak akan dihidrolisis menjadi asam
lemak dan gliserol dengan bantuan
enzim lipase. Sebelum diserap usus,
asam lemak akan bereaksi dengan
garam empedu membentuk senyawa,
seperti sabun. Selanjutnya, senyawa
akan diserap jonjot usus dan akan
terurai menjadi asam lemak dan garam
empedu. Oleh lemak tersebut akan
bereaksi dengan gliserol membentuk
lemak. Kemudian, diangkut oleh
pembuluh getah bening usus menuju
pembuluh getah bening dada kiri.
Selanjutnya, ke pembuluh balik bawah
selangka kiri. Lemak dikirim dari tempat
penimbunannya ke hati dalam bentuk
lesitin untuk dihidrolisis menjadi asam
lemak dan gliserol. Selanjutnya, gliserol
akan diubah menjadi gula otot atau
glikogen. Asam lemak akan diubah
menjadi asetil koenzim. Gangguan
metabolisme berupa tertimbunnya
senyawa aseton yang dapat
menyebabkan gangguan pernapasan.
Kesulitan bernapas terjadi karena
meningkatnya tingkat keasaman dan
jumlah CO2 yang tertimbun.  asidosis.

Lemak utama dalam makanan dalam darah berbentuk trigliserida, dan
fungsi utamanya adalah sebagai cadangan energi. Tubuh akan
menyimpannya dalam bentuk simpanan lemak yang utamanya
disimpan dalam sel lemak dalam jaringan lemak tubuh. sel-sel lemak
memiliki enzim khusus di permukaannya yaitu lipoprotein lipase (LPL)
yang memiliki kemampuan melepaskan trigliserida dan lipoprotein,
menghidrolisisnya dan meneruskan hasil hidrolisis ke dalam sel.
Jika sel membutuhkan energi, enzim lipase dalam sel lemak akan
menghidrolisis simpanan trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak
serta melepaskan ke dalam pembuluh darah pada sel yang
membutuhkan, komponen ini kemudian dibakar dan menghasilkan
energi, CO2 dan H2O. Pada tahap akhir hidrolisis, setiap pecahan
berasal dari lemak mengikat pecahan berasal dari glukosa sebelum
akhirnya dioksidasi secara komplit menjadi CO2 dan H2O. Lemak
tubuh tidak dapat dihidrolisis secara sempurna tanpa kehadiran
karbohidrat. Karena itu, jika mengonsumsi lemak dalam jumlah yang

Thank
You