Pengertian Hukum Islam HAK DAN KEWAJIBAN SUAMI ISTERI DALAM HUKUM ISLAM

BAB II HAK DAN KEWAJIBAN SUAMI ISTERI DALAM HUKUM ISLAM

A. Pengertian Hukum Islam

Secara khusus dalam bahasa Arab tidak terdapat peristilahan “hukum Islam” secara teknik, oleh karena itu sulit ditemukan artinya secara definif. 1 Melainkan istilah “Hukum Islam” merupakan istilah khas Indonesia, sebagai terjemahan al-fiqh al-Islamy atau dalam konteks tertentu dari al-syariah al-Islamy. Istilah ini dalam wacana ahli hukum Barat digunakan Islamic Law. Dalam Al-Quran maupun Al- Sunnah, istilah al-hukm al-Islam tidak dijumpai. Yang digunakan adalah kata syari’at yang dalam penjabarannya kemudian lahir istilah fiqh. Untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai pengertian hukum Islam, terlebih dahulu akan dijelaskan pengertian syariah dan fiqh. 2 Untuk menyebut hukum Islam, kata yang biasa digunakan adalah fikih dan syariat, kedua kata ini tidak sama artinya, namun keduanya berkaitan maksudnya. Syariat atau hukum Syara’ secara sederhana diartikan; ”Seperangkat aturan dasar tentang tingkah laku manusia, yang ditetapkan secara umum dan dinyatakan secara langsung oleh Allah SWT dan Rasul-Nya.” Sedangkan fikih biasa diartikan dengan 1 Abdul Halim, Politik Hukum Islam di Indonesia Kajian Posisi Hukum Islam Dalam Politik Hukum Islam Pemerintahan Orde Baru Dan Era Reformasi , Jakarta: Badan Litbang dan Diklat Departemen RI, 2008, hal. 67 2 Ahmad Rofiq, Hukum Islam di Indonesia, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003, hal. 3 15 hasil penalaran pakar hukum mujtahid atas dasar hukum syara’ dan dirumuskan dalam bentuk aturan yang terinci. 3 Secara bahasa syariah berasal dari kata عﺮ – عﺮ ﻳ – ﺎ ﺮ yang berarti membuat syariatundan-undang. 4 Penggunaannya dalam Al-Quran diartikan sebagai jalan yang jelas yang membawa kemenangan. Dalam terminologi ulama Ushul al- Fiqh, syariah adalah titah khitab Allah SWT yang berhubungan dengan perbuatan mukallaf muslim, baligh, dan berakal sehat, baik berupa tuntutan, pilihan, atau perantara sebab, syarat, penghalang. Jadi konteksnya, adalah hukum-hukum yang bersifat praktis a’maliyah. 5 Berkenaan dengan istilah fikih menurut bahasa adalah faham. Kata fikih berasal dari kata faqiha-yafqahu atau yang berati ‘alima-ya’lamu artinya pemahaman. 6 Adapun fikih dalam pengertian terminologi, fikih adalah hukum- hukum syara’ yang bersifat praktis ‘amaliyah yang diperoleh dari dalil-dalil yang rinci. 7 3 Abdul Halim, Politik Hukum Islam di Indonesia Kajian Posisi Hukum Islam Dalam Politik Hukum Islam Pemerintahan Orde Baru Dan Era Reformasi ., hal. 67 4 Ahmad Syafi’i, Kamus Annur, Surabaya: Halim Jaya Surabaya, t.t, hal. 109 5 Ahmad Rofiq, Hukum Islam di Indonesia, hal.3-4 6 Abdul Halim, Politik Hukum Islam di Indonesia Kajian Posisi Hukum Islam Dalam Politik Hukum Islam Pemerintahan Orde Baru Dan Era Reformasi ., hal. 69 7 Ahmad Rofiq, Hukum Islam di Indonesia, hal. 5 Penjelasan di atas menunjukkan bahwa antara syariah dan fikih memiliki hubungan yang sangat erat. Karena fikih adalah formula yang dipahami dari syariah. Syariah tidak bisa dijalankan dengan baik, tanpa dipahami melalui fikih atau pemahaman yang memadai, dan diformulasikan secara baku. Fikih sebagai hasil usaha memahami, sangat dipengaruhi oleh tuntutan ruang dan waktu yang melingkupi Faqih jamak fuqaha yang memformulasikannya. Karena itulah, sangat wajar jika kemudian terdapat perbedaan-perbedaan dalam rumusan mereka. 8

B. Pengertian Hak dan Kewajiban