Rahmawaty : Analisa Struktur Marka Kerucut Dengan Dasar Beton Yang Dikenai Beban Impak, 2009.
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Evaluasi Marka Kerucut Komersial
Untuk marka kerucut komersial dilakukan pengujian stabilitas yang sama seperti kerucut yang telah di desain ulang, dari hasil percobaan diperoleh data sebagai
berikut : 4.1.1. Menggunakan Metoda Ayunan Bola Jatuh
Percobaan dilakukan seperti gambar 4.1, dimana marka kerucut standard komersial diatur panjang tali 2200 mm sehingga diperoleh energi impak
minimum sebesar 20,35 Joule dan marka kerucut tidak jatuh, sedangkan pada pengujian kedua dengan panjang tali 1710 mm dan energi impak sebesar 30,01
Joule marka kerucut jatuh seperti diperlihatkan pada Tabel 4.9.
Gambar 4.1 Pengujian Marka Kerucut Komersial
Rahmawaty : Analisa Struktur Marka Kerucut Dengan Dasar Beton Yang Dikenai Beban Impak, 2009.
4.1.2. Menggunakan Sepeda Motor Honda Supra Diasumsikan jarak ketinggian kayu samadengan jarak sentuh marka kerucut
dengan sayap sepeda motor yang berkisar 425 mm dari permukaan aspal. Dari hasil percobaan diperolah data sebagai berikut:
Tabel 4.1. Pengujian Marka Kerucut Komersial Menggunakan Sepeda Motor
Kecepatan Sepeda Motor Keterangan
20 kmjam Jatuh
30 kmjam Jatuh
40 kmjam Tidak Jatuh Bergeser 4m
kearah kanan
45 kmjam Jatuh Bergeser 2m kearah
kanan
Gambar 4.2 Pengujian Menggunakan Sepeda Motor
425 m m
Rahmawaty : Analisa Struktur Marka Kerucut Dengan Dasar Beton Yang Dikenai Beban Impak, 2009.
Dari hasil percobaan diperoleh bahwa kerucut komersial mudah terjatuh jika terbentur dengan gaya ekternal, akan tetapi pada kecepatan tertentu
40kmjam marka kerucut tidak jatuh, tetapi tercampak sejauh 4 m kekanan, dengan demikian kecepatan sepeda motor yang menyentuh kerucut sangat
mempengauhi kestabilannya. Atau dengan kata lain kerucut komersial mengalami perubahan posisi pada saat menerima gaya eksternal.
4.1.3. Menggunakan Mobil Jenis Mini Bus Panther Diasumsikan bahwa jarak ujung bamper mobil merupakan jarak sentuh
terhadap marka kerucut dengan ketinggian berkisar 550 mm dari permukaan aspal.
Dari hasil percobaan diperolah data sebagai berikut:
Tabel 4.2. Pengujian Marka Kerucut Komersial Menggunakan Mobil
Kecepatan Mobil Keterangan
20 kmjam
Tidak Jatuh bergeser 2m
30 kmjam Jatuh posisi bergeser dan
mengalami pecah
40 kmjam Jatuh dan pecah
45 kmjam Jatuh dan pecah
Dari hasil percobaan diperoleh bahwa marka kerucut mengalami pecah pada bahagian dasarnya pada kecepatan 30 kmjam, hal ini juga dipicu pada saat
kecepatan tersebut ban mobil juga menindih dasar sehingga pecah bagian
Rahmawaty : Analisa Struktur Marka Kerucut Dengan Dasar Beton Yang Dikenai Beban Impak, 2009.
bawahnya. Pada kecepatan ini juga marka kerucut bergeser kekiri, hal ini membukt ikan bahwa kerucut komersial tidak memiliki berat yang optimal,
sehingga mudah tergeser-geser. Semakin tinggi kecepatan kenderaan yang menyenggol marka kerucut. Maka
akan semakin jauh pergeseran yang ditimbulkannya.
Gambar 4.3 Pengujian Dengan Mobil Dibawah ini adalah gambar marka kerucut komersial yang telah mengalami
pecah pada bahagian dasarnya, dan bahagian yang pecah tersebut terjadi dibatas antara kerucut atas dengan dasarnya.
550 m m
Rahmawaty : Analisa Struktur Marka Kerucut Dengan Dasar Beton Yang Dikenai Beban Impak, 2009.
Gambar 4.4. Marka Kerucut Komersial yang Mengalami Pecah
Selain bahagian sambungan dibawah ini, kerusakan juga terjadi pada bahagian bawah base dari marka kerucut, hal ini disebabkan bahagian dasar yang
mengalami kontak langsung dengan aspal jalan pada saat kerucut tergeser ataupun tercampak, sehingga lama-kelamaan akan muncul retak yang akan
memicu terjadinya pecah bahagian dasar kerucut. Seperti ditunjukkan pada Gambar 4.5 dibawah ini.
Rahmawaty : Analisa Struktur Marka Kerucut Dengan Dasar Beton Yang Dikenai Beban Impak, 2009.
Gambar 4.5 Dasar Marka Kerucut yang Mengalami Kerusakan
4.2. Analisa Marka Kerucut yang Telah Didesain Ulang