Rahmawaty : Analisa Struktur Marka Kerucut Dengan Dasar Beton Yang Dikenai Beban Impak, 2009.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tinjauan Pustaka
Disain produk merupakan proses pengembangan konsep awal untuk mencapai permintaan dan kebutuhan dari konsumen. Suatu desain produk yang baik dapat
mendorong pengembangan yang sukses, dan suatu desain didasarkan kepada kelebihan produk, kepraktisan dari perakitan, ongkos pabrikasi, pemasaran dan faktor
kombinasi apakah desain produk tersebut memenuhi persyaratan yang dibutuhkan pelanggan [2].
Ada beberapa pendekatan dasar dari proses disain : untuk memperkecil pemakainan material; untuk mendaur ulang; karena tidak sesuai; karena produksi
ulang alasan memperkecil bahan dengan resiko tinggi; efisiensi yang tinggi; dan untuk mencapai regulasi standart [3].
Suatu disain yang efektif terdiri dari tiga unsur-unsur [4], yaitu: 1.
Masukan dokumen untuk disain yang akhir terdiri dari dokumen seperti spesifikasi produk yang alan didesain Product Design Spesification PDS ,
mutu atau Quality Function Deployment QFD dan analisa teknik seperti lisis teknis seperti Finite Element Analysis FEA dan Computational Fluid
Dynamics CFD, Failure Models dan Effect Analysis FMEA, mutu perencanaan, analisa ketahanan termasuk, hasil dari kecakapan menguji,
pekerjaan menggambar perakitan dan detil, dan spesifikasi produk, dan
Rahmawaty : Analisa Struktur Marka Kerucut Dengan Dasar Beton Yang Dikenai Beban Impak, 2009.
berharga proyeksi. Dokumentasi ini dapat sangat besar dan bukanlah semua tercakup di desain yang akhir. Unsur-Unsur yang penting akan telah ditinjau
sebelumnya dan mereka akan bersertifikat di desain yang akhir. Masukan yang penting yang lain bagi pertemuan adalah pemilihan dari orang-orang siapa yang
akan tinjauan ulang. Mereka harus diberi hak untuk membuat keputusan tentang disain dan mempunyai tanggung jawab dan kemampuan untuk mengambil
tindakan korektif. 2.
Suatu pertemuan yang efektif memproses pertemuan desain secara formal tersusun dengan agenda. Disain yang akhir lebih dari suatu audit berlawanan
dengan tinjauan ulang yang lebih awal, yang lebih multifungsional memecahkan masalah sesi.
3. Suatu keputusan yang sesuai dari disain yang akhir adalah suatu keputusan
seperti pada produk adalah siap untuk dilepaskan keproduksi departemen. Kadang-kadang keputusan untuk berproses adalah bersifat sementara, dengan
beberapa isu yang terbuka yang perlu untuk dipecahkan, penilaian perubahan dapat dibuat sebelum peluncuran produk.
Proses generasi konsep dimulai dengan spesifikasi target dan kebutuhan pelanggan sehingga konsep produk tersebut menghasilkan suatu pemilihan akhir yang baik.
Suatu konsep produk adalah suatu pendekatan uraian tentang teknologi, prinsip kerja, dan format dari produk itu. Hal ini merupakan suatu uraian yang
ringkas tentang bagaimana produk akan mencukupi kebutuhan pelanggan. Suatu
Rahmawaty : Analisa Struktur Marka Kerucut Dengan Dasar Beton Yang Dikenai Beban Impak, 2009.
konsep pada umumnya dinyatakan sebagai sket atau sebagai model uraian tiga dimensi. Derajat tingkat kepuasan suatu produk diukur sejauh mana pelanggan
merasa puas serta sukses diperdagangkan sesuai dengan mutu yang mendasari konsep.
Suatu konsep yang baik kadang-kadang dirasa kurang baik diterapkan di tahap pengembangan yang berikut, tetapi suatu konsep yang lemah jarang dikembangkan
untuk mencapai sukses komersil. Generasi konsep dapat dilakukan dengan relatif murah dan bisa dilakukan secara relatif cepat, perbandingan bagi dari proses
pengembangan. Proses generasi konsep dapat diuraikan seperti yang diungkapkan oleh Eppinger dan Ulrich 1995 dan sebuah evaluasi serupa dengan yang digunakan
oleh Ullman 1997 seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.1. Metoda generasi konsep dapat juga diuraikan menjadi lima langkah metoda
Gambar 2.2. a.
Langkah 1: Memperjelas masalah. b.
Langkah 2: Mencari secara eksternal. c.
Langkah 3: Mencari secara internal. d.
Langkah 4: Menyelidiki secara sistematis. e.
Langkah 5: Mencerminkan solusi dan proses.
Rahmawaty : Analisa Struktur Marka Kerucut Dengan Dasar Beton Yang Dikenai Beban Impak, 2009.
Gambar 2.1 Langkah-Langkah Proses Evaluasi dan Konsep Generasi Ullman ,1997
Problem decomposition
Explore for ideas
External to team
Internal to team Brains-
torming
Explore systematically Morphological chart
Concept Generation
Absolute Criteria
Go-no-go screening
Relative criteria Pugh concept selection
Decision matrix Analytic hierarchy
process
Best concept Evaluation
Rahmawaty : Analisa Struktur Marka Kerucut Dengan Dasar Beton Yang Dikenai Beban Impak, 2009.
Gambar 2.2 Lima Metode Konsep Generasi Ulrich Eppinger, 1995
1.Clarify the problem •
Understanding •
Problem decomposition
• Focus on critical
subproblems
2. Search externally •
Lead users •
Experts •
Patents •
Literature •
Benchmarking 3. Search internally
• Individual
• Group
4.Explore systematically •
Classification tree •
Combination table
5. Reflect on the solution and the process
• Contructive feedback
Subproblems
New Concepts Existing Concept
Integrated Solution
Rahmawaty : Analisa Struktur Marka Kerucut Dengan Dasar Beton Yang Dikenai Beban Impak, 2009.
Chung-Fu Wang [1] telah melakukan penelitian sebelumnya dengan menggunakan karet sebagai base dan strip base dari suatu marka kerucut, seperti
gambar 2.3. dibawah ini.
Gambar 2.3 Marka Kerucut Dengan Dasar Karet Dimana:
a a. kerucut,
b b. base atau dasar yang terbuat dari karet
c c. strip base yang terbuat dari karet
Dibawah ini beberapa contoh marka kerucut yang telah di desain ulang, tetapi kurang baik dalam stabilitas maupun fleksibilitasnya.
Rahmawaty : Analisa Struktur Marka Kerucut Dengan Dasar Beton Yang Dikenai Beban Impak, 2009.
a b
c Gambar 2.4 Contoh Marka Kerucut Yang Telah di Desain Ulang
Rahmawaty : Analisa Struktur Marka Kerucut Dengan Dasar Beton Yang Dikenai Beban Impak, 2009.
Setelah melakukan beberapa kali pengujian, maka diambil kesimpulan bahwa marka kerucut yang di desain ulang yang baik adalah seperti Gambar 2.5 dibawah ini.
Gambar 2.5 Marka Kerucut Dengan Dasar Karet Marka kerucut dengan dasar karet memiliki keunggulan karena sifat karet itu sendiri
yang fleksibel, mudah dipindah-pindah, akan tetapi kurang tahan terhadap benturan karena beratnya yang masih relatif ringan.
Rahmawaty : Analisa Struktur Marka Kerucut Dengan Dasar Beton Yang Dikenai Beban Impak, 2009.
2.2. Kerangka Konsep Penelitian