Fenomena Youtube Sebagai Media Ekspresi penggemar Stand Up Comedy

(1)

dengan Menggunakan Media Internet

SKRIPSI

Diajukan untuk menempuh Ujian Sarjana pada Program Studi Ilmu Komunikasi konsentrasi Jurnalistik

Oleh,

Galih Syaeful Bhatni

NIM. 41805063

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI JURNALISTIK FAKULTAS ILMU SOSISAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG


(2)

v

LEMBAR PENGESAHAN SURAT PERNYATAAN

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 9

1.2.1 Pertanyaan Makro ... 9

1.2.2 Pertanyaan Mikro ... 9

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 10

1.3.1 Maksud Penelitian ... 10

1.3.2 Tujuan Penelitian ... 10

1.4 Kegunaan Penelitian ... 10

1.4.1 Kegunaan Teoritis ... 10

1.4.2 Keguanaan Praktis ... 11

1.4.2.1Kegunaan Bagi Peneliti ... 11

1.4.2.2Kegunaan Bagi Universitas/Lembaga ... 11

1.4.2.3Kegunaan Bagi Masyarakat ... 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1Tinajuan Pustaka ... 13

2.1.1Tinjauan Penelitian Terdahulu ………... 13

2.1.2 Tinjauan Mengenai Komunikasi ... 15

2.1.2.1Pengertian Komunikasi ... 15


(3)

vi

2.1.3Tinjauan Mengenai Komunikasi Massa ... 22

2.1.3.1Pengertian Komunikasi Massa ……… 22

2.1.3.2Fungsi Komunikasi Massa ………. 24

2.1.4 Tinjauan Mengenai Studi fenomenologi ………..….. 27

2.1.5 Tinjauan Mengenai Media Massa ……….. 32

2.1.5.1Pengertian Media Massa …….………. 32

2.1.5.2Karakteristik Media Massa ……….. 32

2.1.5.3Bentuk-Bentuk Media Massa ……….. 32

2.1.6 Tinjauan Mengenai Internet ………33

2.1.6.1 Pengertian Internet ……… 33

2.1.6.2 Fungsi Internet ……….. 34

2.1.6.3 Bagian-Bagian Internet ………. 35

2.1.7 Tinjauan Mengenai Makna Media (Youtube) ………... 42

2.1.8 Tinjauan Mengenai Penggemar ... .. 44

2.1.9 Tinjauan Mengenai Stand Up Comedy ... .. 45

2.2Kerangka Pemikiran ... ... 45

2.2.1 Kerangka Teoritis ………. 45

2.2.2 Perkembangan ……..………... 46

2.2.3 Ketertarikan ... .. 46

2.2.4 Kerangka Konseptual ... .. 51

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1Objek Penelitian ... ... 54

3.1.1Sejarah Situs Youtube ... ....54

3.1.2Sejarah Stand Up Comedy di Indonesia ... …56

3.1.3Subjek Penelitian ... ... 58

3.1.4Informan ... ... 58

3.2Metode Penelitian ... ... 59


(4)

vii

3.5Uji Keabsahan Data ... ... 66

3.6Lokasi dan Waktu Penelitian ... … 69

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Identitas Informan ……….. 74

4.2 Deskripsi Hasil Penelitian ……….. 81

4.3 Proses Timbulnya Ketertarikan Seseorang Terhadap Situs Youtube Sebagai Media Ekspresi ... … 85

4.4 Situs YouTube Sebagai Media Ekspresi Penggemar Stand Up Comedy 91 4.5 Pembahasan ……… 94

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1Kesimpulan ... 99

5.2Saran ... . 100

DAFTAR PUSTAKA ... . 101

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... . 103


(5)

iii

Bissmillahirrohmanirohim

Puji dan syukur penulis panjatkan ke khadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan kegiatan penelitian ini. Tak lupa shalawat dan salam kepada junjungan kita

Rasulullah, Nabi Muhammad SAW, serta para sahabat dan seluruh pengikutnya semoga rahmat dan hidayah selalu dilimpahkan padanya.

Dalam melaksanakan penelitian skripsi ini tidak sedikit penulis menghadapi kesulitan serta hambatan baik teknis maupun non teknis. Namun atas izin Allah SWT, juga berkat usaha, doa, semangat, bantuan, bimbingan serta dukungan yang penulis terima baik secara langsung maupun tidak langsung dari berbagai pihak, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Penulisan skripsi ini tak lepas dari dukungan pihak keluarga, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tuaku ayahanda Asep Sobari dan ibunda Esah Aisyah atas dukungan, motivasi dan fasilitas yang telah ayahanda dan ibunda keluarkan untuk ananda tercinta. Juga kepada semua keluarga besar Awi Gombong dan Panjalu.


(6)

iv yang tak terhingga kepada:

1. Yth. Bapak Prof. Dr. Samugyo Ibnu Redjo, Drs., M.A, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

2. Yth. Bapak Drs. Manap Solihat, M.Si., selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi, selaku dosen wali penulis yang telah banyak membantu baik saat penulis melakukan kegiatan perkuliahan maupun saat mengurus berbagai perizinan yang cukup membantu kelancaran penulis dalam menyelesaikan penelitian.

3. Yth. Bapak Olih solihin, S.Sos., M.I.kom, selaku pembimbing dalam penulisan skripsi ini, terimakasih atas kesabarannya dalam membimbing dan menjadi motivator untuk penulis.

4. Yth. Ibu Melly Maulin P. S.sos., M.Si., selaku sekretaris Program Studi Ilmu Komunikasi dan Public Relation UNIKOM. Juga selaku dosen yang telah banyak memberikan ilmu kepada penulis dari awal hingga akhir perkuliahan. 5. Yth. Ibu Desayu Eka, S.Sos., M.Si., terima kasih atas perhatiannya kepada

penulis selama masa perkuliahan. dan atas seluruh ilmu yang telah di berikan selama perkuliahan.

6. Yth. Ibu Rismawaty, S.Sos., M.Si., selaku dosen yang banyak memberikan ilmu bagi penulis selama masa perkuliahan.

7. Yth Ibu Tine Wulandari, S.I.Kom selaku teman seangkatan dan dosen yang banyak memberikan dukungan kepada penulis, terima kasih ibu tine.


(7)

v

wawasan yang lebih untuk melangkah kedepan.

9. Yth. Ibu Astri, A.Md., selaku Sekretariat Program Studi Ilmu Komunikasi yang telah banyak membantu dalam mengurus surat perizinan yang berkaitan dengan penelitian yang penulis laksanakan.

10.Kepada anak-anak Harmoni Bujang, UG, Dettak, tambuners, the enk ink enk, 4cm, IMU crew dan seluruh kawan-kawan yang saya tidak bisa sebutkan satu-persatu karena tertalu banyak.

11.Semua pihak yang tidak dapat peneliti sebut satu per-satu, yang telah membantu penelitian ini hingga dapat peneliti selesaikan.

Akhir kata, peneliti berharap semoga karya ilmiah ini bermanfaat, khususnya bagi peneliti dan umumnya bagi pihak yang menaruh perhatian terhadap perkembangan ilmu pengetahuan.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Bandung, Juli 2013


(8)

DAFTAR PUSTAKA

John Sally Preston, Robert Ferre. 2007. Komputer dan Masyarakat ANDI copyright

Ardianto, Elvinaro dan Bambang Q-Anees. 2007. Filsafat Ilmu Komunikasi. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Barker, Chris. 2005. Cultural Studies: Teori dan Praktek. Terjemahan:Nurhadi. Yogyakarta: Kreasi Wacana

Drs Jalaluddin Rakhmat, M.Sc. 1999. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosda

William L. River, ET AL. 2004. Media Massa dan Masyarakat Modern – eds2. Kencana Pranada Group

Basrowi dan Sukidin. 2002. Metode Penelitian Kualitatif. Surabaya: Penerbit Insan Cendekia

Idi Subandy Ibrahim. 2009. Kecerdasan Komunikasi-Seni Berkomunikasi Kepada Publik. Simbiosa Rekatama Media

Cangara, Hafied., 1998, Pengantar Ilmu Komunikasi, Bandung: PT Raja Grafindo Persada

_______________. 1997. Komunikasi Antar Manusia. Jakarta: Professional Book.

Prof. DR. Deddy Mulyana, M.A. 2005. Komunikasi Efektif. PT. Remaja Rosada Karya


(9)

Effendy, Onong Uchjana. 2003. Ilmu, Teori, dan Filsafat komunikasi. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti .

_____________________.1988. Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Jalaluddin Rakhmat. 2001. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.

Kriyantono, Rahmat. 2006. Teknik Praktis Riset komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Kuswarno, Engkus. 2009. Metodologi Penelitian Fenomenolog: Konsepsi, Pedoman, dan Contoh Penelitian. Bandung: Widia Padjajaran

Lexy J. Moleong. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Moleong, Lexy J. 2006. Metode. Penelitian Kualitatif, Bandung: Rosdakarya

_____________. 2008. Metode Penelitian Kualitatif: Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Richard West, Lynn H.Turner. 2008 Pengantar Teori Komunikasi: Analisis dan

Aplikasi Jakarta: Salemba Humanika

M.Ridlo Eisy. 2007. Peranan Media Dalam Masyarakat

Walgito. B. 2003. Psikologi Sosial (Suatu Pengantar)– Edisi Revisi. Yogyakarta: Andi Offse


(10)

1

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Komunikasi dapat dijadikan sebagai alat perhubungan kehidupan sehari-hari antar manusia melalui bahasa, baik dalam skala regional (bahasa lokal/daerah), ataupun dalam skala internasional (bahasa Inggris bahasa perhubungan antar negara). Hal tersebut ditujukan ke dalam predikat manusia sebagai makhluk sosial, dan ciri-ciri makhluk sosial adalah adanya bahasa yang dijadikan alat perhubungan dalam pergaulan sehari-hari.

Secara harfiah, komunikasi merupakan suatu proses pertukaran pesan, ide maupun lambang-lambang dari komunikator kepada komunikan, baik melalui lisan (verbal) ataupun melalui lambang-lambang (non verbal). Menurut M. Djen Amar dalam Hubungan Komunikasi dan Pidato “komunikasi adalah seni untuk menyampaikan informasi, ide-ide, seseorang kepada orang lain, sehingga dalam penyampaiannya dapat mempunyai nilai lebih dari sekedar pemaknaan lambang-lambang ataupun symbol”. (1986:2)

Setiap manusia butuh berkomunikasi untuk mengekspresikan diri di dalam hidup nya. Kerena dari sifat manusia yang berbeda-beda satu sama lain maka cara yang digunakan untuk ekspresi setiap orang berbeda-beda pula, ada yang biasa dan apa ada nya, ada pula yang unik yang terkadang menimbulkan sebuah Fenomena.


(11)

Fenomena merupakan suatu gejala gejala yang timbul di masyarakat, biasanya timbul karena suatu hal dan menyebabkan dampak atau efek samping pada individu, kelompok, organisasi dan menyebar secara cepat di masyarakat kemudian menimbulkan sesuatu yang biasa kita sebut “Fenomena”. Akhir akhir ini banyak orang yang mendadak terkenal karena pemberitaan infotainment di televisi, pada dasar nya mereka hanya orang biasa – biasa saja yang terekam atau direkam dalam suatu rekaman video tapi dikarenakan beberapa faktor dan yang utama menggunakan media promosi instant yaitu situs YouTube sebagai media

upload video kepada public maka video mereka marak di bicarakan dan membuat orang yang bersangkutan menjadi Fenomena. Tak jarang suatu Fenomena menyebabkan suatu fenomena kembali.

Manusia bebas berkomunikasi melalui sebuah ekspresi baik dari perkataan, gerakan tubuh, nyanyian bahkan video. Seiring dengan teknologi yang semakin berkembang maka video bukan hal yang menarik di masyarakat, kini tidak lengkap rasanya jika hal yang yang kita lakukan tidak di dokumentasikan dengan foto atau video. Video bisa jadi dokumentasi audio-visual yang menarik karena terasa lebih hidup di bandingkan foto, bahkan banyak orang yang meng-upload video pada situs-situs tertentu di internet dengan tujuan video itu dapat dilihat oleh semua orang di dunia karena sifat internet yang begitu luas.

Stand up comedy sekarang ini banyak digemari di Indonesia dan menjadi bentuk fenomena baru, banyak yang mengatakan bahwa stand up comedy


(12)

televisi – televisi lokal atau swasta acara stand up comedy juga sering diadakan di cafe – cafe pada waktu – waktu tertentu.

Sejarah panjang dari stand up comedy dimulai sekitar tahun 1800an di Amerika, wujud pertamanya itu teater. Pada dahulu kala di Amerika ada sebuah teater bernama "The Minstrel Show" yang diselenggarakan oleh Thomas Dartmouth "Daddy" Rice. The Minstrel Show ini memulai pesona nya tepat sebelum Civil War atau perang saudara terjadi di amerika.

Acara ini walaupun masih dalam bentuk lawakan yang sederhana, tapi mendapat animo yang besar dari warga Amerika pada saat itu (terutama kalangan menengah ke atas). Sayangnya acara ini mengandung unsur rasisme

yang kental, tidak jarang juga para comic nya dengan sengaja menghitamkan mukanya untuk mengejek orang berkulit hitam. Dan lagi, karena Mic belum lahir pada waktu itu, para comic melucu dengan cara "Slapstick" atau yang lebih dikenal sekarang dengan Physical joke semacam Opera Van Java walau begitu acara ini mampu bertahan hingga memasuki abad ke 20.

Komedi tunggal baru dikenal sebagai stand up comedy dan para pelawaknya disebut Comic sebetulnya pada tahun 1966 yang dikemukakan oleh orang-orang dari universitas Oxford. secara teknis stand up comedy

umurnya baru sekitar 40an tahun.

Di Indonesia secara tradisional sebenarnya masyarakat Indonesia sudah mengenal stand up comedy. Hanya saja mungkin dalam kemasan yang sedikit berbeda. Beberapa diantaranya adalah:


(13)

1. Dagelan Mataram misalnya, biasanya memulai acara dengan memunculkan seorang pelawak yang bermonolog; sebut saja misalnya Basiyo; setelah ger-geran antara lima hingga sepuluh menit, barulah format kelompok beraksi.

2. Pertunjukan ketoprak. Dipertunjukan ketoprak, khusunya pada segmen dagelan, seorang pelawak biasanya membuka komunikasi beberapa saat dengan penonton kemudian disusul interaksi dengan pelawak atau pemain lain.

3. Kesenian Ludruk. Dipertunjukan ludruk; sesi Jula-juli, menampilkan pelawak tunggal yang selain menyanyikan lagu Jula-juli dengan syair-syair kocak yang terus-menerus diperbarui, juga bermonolog sambil menyelipkan bahan-bahan lucu diantara celetukan-celetukan ringannya.

4. Wayang. Meski wayang isinya tidak seratus persen mengenai komedi. Namun saat punakawan muncul, ki dalang selalu menampilkan sisi komedi. Ki dalang pada saat itu hampir bisa dikatakan berperan sebagaimana layaknya seorang comic.

Di Indonesia sendiri versi modern stand up comedy sebetulnya dimulai oleh alm.Taufik Savalas lewat acaranya Comedy Cafe dan Ramon Papana sebagai pemilik Comedy Cafe, namun kurang booming. Usaha ini diteruskan oleh Iwel Wel yang mengisi acara "Jayus Plis Dong Ah" dan juga acara "Bincang Bintang" yang memang acara tersebut di design untuk stand up comedy oleh Mas Indra Yudhistira. lagi-lagi kurang booming acara-acara tersebut.


(14)

Sekarang stand up comedy kembali untuk menancapkan taringnya di dunia entertainment Indonesia, Diangkat oleh Seleb kenamaaan kita yaitu Raditdya Dika & Pandji Pragiwaksono. Ini juga udah mulai heboh di berbagai kota, dengan munculnya stand up comedy Bandung, Yogya, Bali dan di kota-kota besar lainya di seluruh Indonesia.

Stand up comedy sudah sangat terkenal di Indonesia, (alm.) Dono, (alm.) Kasino, dan Indro adalah generasi pertama yang memperkenalkan Stand Up Comedy di Indonesia. Generasi kedua adalah (alm.) Taufik Savalas dan dialah orang pertama yang membawa stand up comedy ke layar kaca. Setelah itu tidak ada lagi generasi yang muncul, dan stand up comedy tertidur dalam waktu yang sangat panjang.

Bangkitnya kembali stand up comedy di Indonesia ditandai dengan dibukanya Comedy Cafe yang didirikan oleh Ramon Papana. Kemudian ditambah dengan adanya acara televisi stand up comedy Indonesia di Kompas TV yang mengadakan audisi di beberapa kota besar di Indonesia. Sejak saat itu muncullah beberapa acara televisi yang menampilkan Stand Up Comedy di Indonesia, seperti Stand Up Comedy Show, Open Mic, dan Stand Up Comedy: Battle of Comics di Metro TV.

Kebangkitan stand up comedy sendiri tak lepas dari Twitter dan

YouTube. Setelah dua selebritis Indonesia, Raditya Dika dan Pandji Pragiwaksono mulai mempromosikan dan melakukan stand-up dan


(15)

meng-upload aksi mereka ke situs YouTube. Sekarang ini, stand up comedy

menjelma sebagai salah satu hiburan terbesar di Indonesia.

Masyarakat luas pasti sangat familiar dengan situs yang satu ini

www.youtube.com . apalagi para remaja. YouTube adalah sebuah situs video

sharing (berbagi video) paling populer saat ini, yang didirikan pada Februari 2005 oleh tiga orang bekas karyawan PayPal: Chad Hurley, Steve Chen, dan Jawed Karim.

YouTube didaftarkan pertama kali dengan nama domain YouTube.com

pada 15 Februari 2005. Situsnya sendiri baru mulai dibangun beberapa bulan kemudian. Sebagai tempat sementara, dipilih garasi di Menlo Park milik satu di antara ketiga pemuda itu. Garasi tersebut sangat sederhana dan tidak dapat dikatakan besar, tetapi dapat menampung beberapa komputer sekaligus. Tiga bulan kemudian, tepatnya Mei 2005, YouTube akhirnya di launching ke publik. Awalnya hanya sekedar situs preview-nya saja. Enam bulan kemudian, barulah YouTube memulai debut resminya.Para pengguna dapat memuat, menonton, dan berbagi klip video secara gratis. Umumnya video-video di YouTube adalah klip musik (video klip), film, TV, serta video buatan para penggunanya sendiri. Format yang digunakan video-video di YouTube adalah .flv yang dapat diputar di penjelajah web yang memiliki plugin Flash Player.

Saat ini Youtube menjadi situs online Video provider paling dominan di Amerika Serikat, bahkan mungkin dunia, dengan menguasai 43 persen pasar. Diperkirakan 20 Jam durasi video di upload ke YouTube setiap menitnya dengan


(16)

6 miliar views per hari. Dengan situasi seperti ini YouTube sangat dimanfaatkan oleh para remaja di seluruh dunia dalam berekspresi. (wikipedia)

Di Indonesia karakteristik masyarakatnya sangat konsumtif dalam berbagai macam hal khusus nya dalam hal teknologi, apa yang sedang ramai digunakan atau diakses oleh Negara luar (Negara Negara Eropa khusunya) maka secara cepat masyarakat Indonesia akan mengikuti apa yang sedang trend tersebut. Situs YouTube memang sudah lama berada di Indonesia, sudah banyak pula orang di Indonesia yang mengetahui dan memamfaatkan nya.

Kota Bandung merupakan kota yang wajib masuk dalam daftar utama jika membahasas soal trend karena bandung adalah kota kreatif, inovatif dan update

yang semua nya tercermin atau tertuang dalam karya karya video mereka seperti video clip band, video promosi, video event, atau sekadar video video iseng.

Akhir akhir ini sangat ramai dibicarakan video harlem shake dimana video tersebut memperlihat kan beberapa orang yang sedang berjoged harlem shake, tujuh hari setelah video harlem shake diupload ke situs YouTube sudah menjadi trend di dunia bahkan di Indonesia dan sudah terdapat banyak versi harlem shake

dari seluruh dunia yang diupload ke situs YouTube. Di bandung sendiri sudah banyak perkantoran dan Sekolah Menengah Atas yang membuat video harlem shake mereka sendiri dengan kreatifitasnya masing-masing hal semacam ini bisa dilihat pada situs YouTube. Lalu ada juga bapak polisi yang menari-nari dan bergaya seperti orang India, di seantero negeri ini siapa yang tidak mengenal Briptu Norman kamaru, dengan pemberitaan seputar video Briptu Norman mendadak terkenal. Bahkan jika kita memutar waktu beberapa bulan ke belakang


(17)

terdapat video yang marak ramai dibicarakan sampai jadi bahan pemberitaan, shinta dan jojo menjadi sosok selebritis dadakan.

Shinta dan Jojo juga Briptu Norman dengan karya video nya bisa dibilang bukan orang biasa dengan kemampuan yang tidak dimiliki semua orang dan itu factor yang menbuah video mereka terkenal dan tentunya faktor unik dan keberuntungan tentunya. Terkenal nya video mereka membuat banyak orang khusus nya remaja meng-upload karya video mereka ke situs YouTube. Di Bandung sendiri sekarang banyak anak-anak remaja yang membuat video tarian gangnam style dan harlem shake yang kemudian diunggah ke situs YouTube.

Di Indonesia sekarang sedang marak stand up comedy dan Bandung merupakan kota yang tidak ketinggalan dengan trend ini, stand up comedy bisa dikatakan comedy solo dimana pemain nya biasa disebut sebagai seseorang comic, comic yang berdiri di depan khalayak ramai dan mengatakan hal-hal lucu unik dan menghibur. Kota Bandung sendiri merupakan surga bagi para comic karena café-café di kota ini sering mengadakan acara open mic (suatu spot dimana seorang comic di berikan kesempatan untuk melakukan aksi stand up comedy)

Siapa pun bisa menjadi seorang comic karena seorang comic tidak dibatasi oleh status pendidikan, jabatan dan usia selama seseorang itu mempunyai mental yang kuat berbicara di depan orang banyak maka tidak masalah.


(18)

1.2RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian terkait latar belakang masalah di atas, maka peneliti merumuskan pokok masalah yang diteliti sebagai berikut yang terbagi ke dalam pertanyaan makro (umum) serta pertanyaan mikro (khusus).

1.2.1 Pertanyaan Makro

Adapun rumusan masalah makro terkait masalah yang diteliti oleh peneliti yaitu : ”Bagaimana Fenomena Situs YouTube Sebagai Media Ekspresi Penggemar stand up comedy. Dengan sub judul “Studi Fenomenologi mengenai fenomena YouTube ditinjau dari ekspresi penggemar stand up comedy di kota Bandung dengan menggunakan media

internet.

1.2.2 Pertanyaan Mikro

Adapun rumusan masalah mikro terkait masalah yang diteliti oleh peneliti yaitu :

1. Bagaimana proses perkembangan stand up comedy di kota Bandung?

2. Bagaimana proses timbulnya ketertarikan seseorang untuk menggunakan situs Youtube sebagai media ekpresi?

3. Bagaimana fenomena situs youtube sebagai media ekspresi penggemar stand up comedy di kota Bandung?


(19)

1.3MAKSUD DAN TUJUAN PENELITIAN 1.3.1 Maksud Penelitian

Adapun maksud dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui, menguraikan, serta mendeskripsikan Bagaimana Fenomena Situs YouTube Sebagai Media Ekspresi Penggemar stand up comedy di Kota Bandung.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Untuk membuat penelitian ini lebih terarah maka perlu dirumuskan tujuan agar hasil yang dicapai dapat lebih optimal. Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui proses perkembangan stand up comedy di kota Bandung.

2. Untuk mengetahui proses timbulnya ketertarikan seseorang untuk menggunakan situs youtube sebagai media ekpresi.

3. Untuk mengetahui fenomena situs YouTube sebagai media ekspresi penggemar stand up comedy di kota Bandung.

1.4KEGUNAAN PENELITIAN 1.4.1 Kegunaan Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khazanah keilmuan komunikasi khususnya bidang komunikasi massa, serta dapat dijadikan sebagai rujukan bagi penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan komunikasi, oleh karena itu peneliti berupaya menggambarkan fenomena situs YouTube sebagai media ekspresi penggemar stand up comedy menurut


(20)

pandangan mereka sendiri dan diharapkan dapat menunjang perkembangan di bidang ilmu komunikasi, khususnya dalam perkembangan komunikasi khususnya komunikasi massa, juga untuk menambah referensi penelitian mengenai berkomunikasi dengan menggunakan internet sebagai ornament/alat nya.

1.4.2 Kegunaan Praktis

Adapun kegunaan penelitian ini tidak hanya pada aspek teoritis saja tetapi juga pada kegunaan praktisnya yang diharapkan dapat membantu memecahkan masalah pada objek yang diteliti, yaitu :

1.4.2.1Bagi Peneliti

Penelitian ini selain sebagai prasyarat guna memperoleh gelar sarjana di bidang ilmu komunikasi, diharapkan pula dapat berguna dan menambah pengalaman serta pengetahuan. Selain itu penelitian ini merupakan bentuk pengaplikasian kajian keilmuan yaitu ilmu komunikasi..

1.4.2.2Bagi Akademik

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih informasi serta dijadikan literatur tentang kajian ilmu komunikasi bagi universitas, program studi, dan mahasiswa – mahasiswa ilmu komunikasi baik yang sedang ataupun akan meneliti kajian yang sama. Serta dapat memberikan informasi, menjelaskan, meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan pengalaman yang berhubungan dengan Ilmu Komunikasi khususnya Program Studi Ilmu Komunikasi


(21)

UNIKOM. Penelitian ini dapat dijadikan pembelajaran bagi mahasiswa nya untuk memahami proses penyampaian komunikasi melalui teknologi.

1.4.2.3Bagi Masyarakat

Penelitian ini diharapkan bisa memberikan informasi mengenai situs Youtube pada masyarakat juga manfaatnya yang bisa menjadi media ekspresi bagi setiap orang dan bisa mengenal internet sebagai perkembangan teknologi yang bisa dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan masing-masing.


(22)

13

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Tinjauan Pustaka

2.1.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu

Penelitian mengenai humor bukanlah yang pertama peneliti lakukan, berikut adalah penelitian terdahulu mengenai humor yang peneliti lihat sebagai rujukan dalam menyelesaikam penelitian tersebut.

1. Judul Skripsi

“Kepuasan para user Youtube di Indonesia dalam menggunakan situs video sharing Youtube”

Skripsi Laura Mido Julian Sebastian dari Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Kristen Petra Surabaya tahun 2012 ini dilakukan untuk mengetahui kepuasan para user di Indonesia dalam menggunakan "YouTube". Situs "YouTube" adalah salah satu video sharing peringkat pertama pada tahun 2011. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan teori

Uses and Gratification dengan indikator hiburan, hubungan antar personal, informasi, dan sahabat.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

online survey dengan jenis penelitian eksplanatif yang menggunakan uji T, uji korelasi, dan uji deskriptif serta crosstab untuk menghubungkan motif dan kepuasan para user dalam menggunakan YouTube. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa para user mendapatkan kepuasan dalam menggunakan YouTube. Bila dilihat per indikator, indikator informasi adalah indikator


(23)

yang memiliki nilai kepuasan paling tinggi sedangkan indikator yang terendah adalah hubungan antar pribadi. Semakin tinggi GS maka semakin tinggi GO nya.

2 Judul Skripsi

“Tindak Tutur Comic (Studi Etnometodologi Komunikasi Analisis Percakapan Comic StandUp Indo Bandung Kepada Khalayak)”

Skripsi dari Firmansyah Akbar, Universitas Komputer Indonesia Bandung. Dibuat untuk melengkapi persyaratan guna mencapai gelar sarjana jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Komputer Indonesia.

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis komunikasi dari

Comic StandUp Indo Bandung kepada khalayak. Metode yang digunakan dengan pendekatan kualitatif, dimana terdapat kajian teori yang mendukung dalam penelitian ini adalah teori tindak tutur dari Jhon L Austin yaitu tindak tutur ilokusi, tindak tutur ilokusi dan tindak tutur

perlokusi. Dengan metode wawancara langsung dengan comic agar mendapatkan informasi yang akurat, informan dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling, dimana terdapat dua comic dan dua audience yang dipilih menjadi informan. Teknik analisa data yang dilakukan adalah dengan mengumpulkan data, mengelompokannya, menyajikannya lalu dilakukan penarikan kesimpulan.


(24)

Hasil dari penelitian tersebut pesan yang disampaikan dengan gaya yang baku akan kurang dipahami, dengan kesamaan makna komunikasi berjalan efektif, terdapat efek yang ditimbulkan berupa tawa.

2.1.1. Tinjauan Mengenai Komunikasi 2.1.1.1 Pengertian Komunikasi

Secara etimologis istilah komunikasi berasal dari bahasa Latin yakni Communicare. Artinya berbicara, menyampaikan pesan, informasi, pikiran, perasaan, gagasan dan pendapat yang dilakukan oleh seorang kepada yang lain dengan mengharapkan jawaban, tanggapan atau arus balik (feedback) dari orang yang diajak berbicara tersebut. Komunikasi menurut bahasa Latin yaitu Communicati

(Inggris, Communication), artinya pemberitahuan. Kata sifatnya, Communis (Inggris, Commonness), berarti bersama–sama di antara dua orang atau lebih, yang berbicara mengenai kebersamaan, berbagi kepentingan, keinginan, pengetahuan, kepemilikan dan gagasan.

Berdasarkan arti kata komunikasi di atas lebih dipertegas lagi dengan pengertian komunikasi di bawah ini, yaitu :

“Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dalam bentuk

lambang bermakna sebagai paduan pikiran dan perasaan berupa ide, informasi, kepercayaan, harapan, imbauan, dan sebagainya, yang dilakukan seseorang kepada orang lain, baik secara langsung (tatap muka) maupun tidak langsung melalui media, dengan tujuan mengubah sikap, pandangan dan

prilaku”.(Effendy, 1989:60)

Berdasarkan pengertian di atas, Communicare bisa berarti dua orang atau lebih, yang secara bersama–sama bertemu baik secara


(25)

langsung (tatap muka) maupun melalui media atau saluran tertentu (komunikasi antarpribadi), tukar menukar mengenai pengetahuan, pengalaman, pikiran, gagasan dan perasaan (to make common, sharing).

Schramm memberikan tambahan bahwa kesamaan pengalaman diantara komunikator dan komunikan, yang berlangsung secara source

dan receiver, komunikator dan komunikan akan mempunyai sudut pandang yang sama mengenai sesuatu pesan. Komunikasi akan efektif apabila komunikator mampu berkomunikasi sesuai dengan komunikannya.

Selain itu pula, seorang komunikator harus mempunyai rencana dan tujuan, tidak saja pesan itu tersampaikan, tapi juga dapat merubah sikap dan pendapat serta mempengaruhi komunikan, hal ini dipertegas dari definisi komunikasi,yaitu

“Komunikasi atau upaya–upaya yang sistematis untuk merumuskan secara tegas asas penyampaian informasi serta pembentukan sikap dan pendapat”. Secara khusus Hovland

menjelaskan bahwa “Communication is the process to modify

the behavior of other individual”, (komunikasi adalah perubah

perilaku orang lain). (Hovland dalam Effendy, 1988:113)

Dalam menyampaikan pesan, komunikasi dilakukan tidak terbatas pada komunikasi secara langsung, bisa juga dilakukan melalui media seperti televisi, radio, surat kabar dan lain–lain. Sehingga pesan akan tersampaikan dan tersebar luas tidak terbatas ruang dan waktu,


(26)

serta mempengaruhi khalayak secara luas pula. Hal ini berdasar pada pengertian komunikasi :

“Komunikasi adalah pengoperan atau penyiaran (transmitter) lambang-lambang melalui sebagian besar media komunikasi massa seperti Surat Kabar, Radio, Majalah, Buku dan sebagian besar media komunikasi yang bersifat pribadi percakapan antar

insan.”(Barelson dalam Effendy, 1986:69).

2.1.1.2. Unsur-unsur Komunikasi

Dalam melakukan komunikasi setiap individu berharap tujuan dari komunikasi itu sendiri dapat tercapai dan untuk mencapainya ada unsur-unsur yang harus di pahami, menurut Onong Uchjana Effendy dalam bukunya yang berjudul Dinamika Komunikasi, bahwa dari berbagai pengertian komunikasi yang telah ada, tampak adanya sejumlah komponen atau unsur yang dicakup, yang merupakan persyaratan terjadinya komunikasi. Komponen atau unsur-unsur tersebut adalah sebagai berikut:

Komunikator : Orang yang menyampaikan pesan; Pesan : Pernyataan yang didukung oleh lambang; Komunikan : Orang yang menerima pesan;

Media : Sarana atau saluran yang mendukung pesan bila komunikan jauh tempatnya atau banyak jumlahnya;

Efek : Dampak sebagai pengaruh dari pesan. (Effendy, 2002 : 6)


(27)

2.1.1.3. Sifat Komunikasi

Onong Uchjana Effendy dalam bukunya “Ilmu Komunikasi

Teori dan Praktek” menjelaskan bahwa berkomunikasi memiliki sifat -sifat. Adapun beberapa sifat komunikasi tersebut, yaitu:

1. Tatap muka (face-to-face) 2. Bermedia (Mediated) 3. Verbal (Verbal) - Lisan (Oral)

- Tulisan

4. Non verbal (Non-verbal)

- Gerakan/ isyarat badaniah (gestural) - Bergambar (Pictorial)

(Effendy, 2002:7)

Komunikator (pengirim pesan) dalam menyampaikan pesan kepada komunikan (penerima pesan) dituntut untuk memiliki kemampuan dan pengalaman agar adanya umpan balik (feddback) dari si komunikan itu sendiri, dalam penyampain pesan komunikator bisa secara langsung (face-to-face) tanpa menggunakan media apapun. Komunikator juga dapat menggunakan bahasa sebagai lambang atau simbol komunikasi bermedia kepada komunikan, fungsi media tersebut sebagai alat bantu dalam menyampaikan pesannya.

Komunikator dapat menyampaikan pesannya secara verbal dan non verbal. Verbal dibagi ke dalam dua macam yaitu lisan (Oral) dan tulisan (Written/ printed). Sementara non verbal dapat menggunakan gerakan atau isyarat badaniah (gesturual) seperti melambaikan tangan, mengedipkan mata, dan sebagainya, ataupun menggunakan gambar untuk mengemukakan ide atau gagasannya.


(28)

2.1.1.4. Proses Komunikasi

Secara sederhana komunikasi dapat dipahami sebagai suatu proses atau aliran mengenai suatu pesan atau informasi bergerak dari suatu sumber (pengirim) hingga penerima dan berlangsung dinamis. Suatu penyimpangan yang terjadi dalam komunikasi pada dasarnya merupakan akibat dari rintangan yang tidak dapat teratasi.

Proses komunikasi adalah bagaimana komunikator menyampaikan pesan kepada komunikannya, sehingga dapat dapat menciptakan suatu persamaan makna antara komunikan dengan komunikatornya. Proses Komunikasi ini bertujuan untuk menciptakan komunikasi yang efektif (sesuai dengan tujuan komunikasi pada umumnya).

Proses komunikasi dapat dilihat dari beberapa perspektif : 1. Perspektif psikologis

Perspektif ini merupakan tahapan komunikator pada proses encoding, kemudian hasil encoding ditransmisikan kepada komunikan sehingga terjadi komunikasi interpersonal.

2. Perspektif mekanis

Perspektif ini merupakan tahapan disaat komunikator mentransfer pesan dengan bahasa verbal/non verbal. Komunikasi ini dibedakan menjadi beberapa bagian, diantaranya adalah:

a. Proses komunikasi primer

Adalah penyampaian pikiran oleh komunikator kepada komunikan menggunakan lambang sebagai media.

b. Proses komunikasi sekunder

Merupakan penyampaian pesan dengan menggunakan alat setelah memakai lambang sebagai media pertama.

c. Proses komunikasi linier

Penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan sebagai titik terminal.

d. Proses komunikasi sirkular


(29)

Secara skematis proses komunikasi tersebut dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Gambar 2.1 Proses Komunikasi

Unsur-unsur dalam proses komunikasi diatas adalah sebagai berikut (Effendi, 1984: 18-19):

a. Sender

Komunikator yang menyampaikan pesan kepada seseorang atau sejumlah orang.

b. Encoding

Penyandian, yakni proses pengalihan fikiran ke dalam bentuk lambang. c. Message

Pesan yang merupakan seperangkat lambang bermakna yang disampaikan oleh komunikator.

d. Media

Saluran komunikasi tempat berlalunya pesan dari komunikator kepada komunikan.

e. Decoding

Proses dimana komunikan menetapkan makna pada lambang yang disampaikan oleh komunikator kepadanya.

f. Receiver

Komunikan yang menerima pesan dari komunikator. g. Response


(30)

h. Feedback

Umpan balik, yakni tanggapan komunikan apabila tersampaikan atau disampaikan kepada komunikator.

i. Noise

Gangguan tak terencana yang terjadi dalam proses komunikasi sebagai akibat diterimanya pesan lain oleh komunikan yang berbeda dengan pesan yang disampaikan oleh komunikator.

2.1.1.5. Tujuan Komunikasi

Setiap individu dalam berkomunikasi pasti mengharapkan tujuan dari komunikasi itu sendiri, secara umum tujuan berkomunikasi adalah mengharapkan adanya umpan yang diberikan oleh lawan berbicara kita serta semua pesan yang kita sampaikan dapat diterima oleh lawan bicara kita dan adanya efek yang terjadi setelah melakukan

komunikasi tersebut. Onong Uchjana dalam buku “ Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek” mengemukakan beberapa tujuan berkomunikasi,

yaitu:

a. Supaya gagasan kita dapat diterima oleh orang lain dengan pendekatan yang persuasif bukan memaksakan kehendak. b. Memahami orang lain, kita sebagai pejabat atau pimpinan

harus mengetahui benar aspirasi masyarakat tentang apa yang diinginkannya, jangan mereka menginginkan arah ke barat tapi kita memberi jalur ke timur.

c. Menggerakkan orang lain untuk melakukan sesuatu, menggerakkan sesuatu itu dapat bermacam-macam mungkin berupa kegiatan yang dimaksudkan ini adalah kegiatan yang banyak mendorong, namun yang penting harus diingat adalah bagaimana cara yang terbaik melakukannya.

d. Supaya yang kita sampaikan itu dapat dimengerti sebagai pejabat ataupun komunikator kita harus menjelaskan kepada komunikan (penerima) atau bawahan dengan sebaik-baiknya dan tuntas sehingga mereka dapat mengikuti apa yang kita maksudkan.


(31)

Jadi secara singkat dapat dikatakan tujuan komunikasi itu adalah mengharapkan pengertian, dukungan, gagasan dan tindakan. Serta tujuan yang utama adalah agar semua pesan yang kita sampaikan dapat dimengerti dan diterima oleh komunikan.

2.1.2 Tinjauan Mengenai Komunikasi Massa 2.1.2.1 Pengertian Komunikasi Massa

Komunikasi massa merupakan suatu proses penyampaian pesan komunikasi, informasi melalui media massa baik cetak maupun elektronik, komunikasi massa adalah surat kabar, majalah, radio, televisi, dan film.

Komunikasi massa adalah komunikasi yang ditujukan kepada massa atau khalayak yang luar biasa banyaknya, tidak terbatas pada penduduk yang ada di suatu daerah melainkan semua orang dinegara yang satu dengan yang lain dapat mengetahui secara langsung apa yang disiarkan oleh media elektronik seperti televisi, radio, internet (satelit), seperti halnya pengertian Komunikasi Massa :

“First, mass communication id communication addressed to the

masses, to an extremely large audience. This does not mean that the audience includes all people or everyone who reads or everyone who watches television: rather it means an audience that is large and generally rather poorly defined. Second, massa communication is communication mediated by audio and/or visual transmitters. Mass communication is perhaps most easily and most logically defined by its forms: television, radio,

newspapers, magazines, films, books, and tape”..

“Pertama, komunikasi massa adalah komunikasi yang ditujukan


(32)

tidak berarti bahwa khalayak meliputi seluruh penduduk atau semua orang yang membaca atau semua orang yang menonton televisi, agaknya ini berarti bahwa khalayak itu besar dan pada umumnya agak sukar untuk didefinikan. Kedua, komunikasi massa adalah komunikasi yang disalurkan oleh pemancar– pemancar yang audio dan atau visual. Komunikasi massa barangkali akan lebih mudah dan lebih logis bila didefinisikan menurut bentuknya: televisi, radio, surat kabar, majalah, film, buku dan pita. Komunikasi massa adalah komunikasi yang menggunakan media massa modern seperti pers, film, radio dan

televise”. (De Vito dalam Effendy, 1984:21)

Dari pengertian di atas, secara umum sebenarnya komunikasi massa merupakan suatu proses yang melukiskan bagaimana komunikator secara profesional menggunakan teknologi dalam menyebarluaskan pengalamannya yang melampaui jarak untuk mempengaruhi khalayak dalam jumlah yang banyak.

Dengan menggunakan saluran teknologi, komunikasi massa dipergunakan untuk mengirimkan pesan yang melintasi jarak jauh, misalnya buku, pamflet, majalah, surat kabar, warkat pos, radio, rekaman–rekaman, televisi, poster dan komputer serta aplikasinya jaringan telepon serta satelit (internet).

Dalam melakukan kegiatan komunikasinya, komunikasi massa harus mempunyai karakteristik sebagai komunikasi massa adalah sebagai berikut :

1. Komunikasi satu arah

Komunikasi massa berbeda dengan komunikasi antar persona satu arah (Interpersonal Communication (one–way communication) dan dua arah (two–way Communication), komunikasi massa berlangsung satu arah (one way Communication), Ini berarti bahwa, tidak ada arus balik (feedback) dari komunikan kepada komunikator, dalam hal


(33)

ini wartawan sebagai komunikator tidak akan menerima tanggapan atau pesan dari berita atau informasi yang dipublikasikan dan disiarkannya.

2. Melembaga

Sebagai saluran komunikasi, media massa merupakan suatu lembaga atau institusi atau organisasi, begitu halnya dengan komunikator melembaga atau Institusionalized Communicator.

3. Pesan bersifat umum

Pesan yang disampaikan mengenai hal-hal yang umum terjadi dalam masyarakat, karena komunikasi massa ditujukan untuk umum.

4. Menimbulkan keserempakan (simultaneity)

Keserempakan pada pesan yang disampaikan dan disebarluaskan kepada khalayak, baik isi maupun waktu dari pesan tersebut sama.

5. Heterogen

Sasaran yang dituju dalam proses komunikasi massa adalah khalayak atau masyarakat luas yang terpencar satu sama lain tidak saling mengenal, karena masing–masing berbeda mulai dari jenis kelamin, usia, agama, idiologi, pekerjaan, pendapatan, pengalaman, kebudayaan, keinginan sampai cita–cita dan sebagainya.

(Effendy,1992:20)

2.1.2.2 Fungsi Komunikasi Massa

Komunikasi massa merupakan proses komunikasi baik melalui cetak maupun elektronik yang ditujukan pada khalayak banyak, tentu mempunyai fungsi-fungsi tertentu untuk menunjang tujuannya, adapun menurut buku Aneka Suara, Satu Dunia (Many Voices One World), dengan Mac Bride sebagai editornya, mengemukakan tentang fungsi komunikasi dalam tiap sistem social :


(34)

1. Informasi : pengumpulan, penyimpanan, pemprosesan, penyebaran berita, data, gambar, fakta dan pesan, opini dan komentar yang dibutuhkan seseorang agar dimengerti dan bereaksi terhadap kondisi internasional, lingkungan dan orang lain, serta dapat mengambil keputusan yang tepat.

2. Sosialisasi : penyediaan sumber ilmu pengetahuan yang memungkinkan seseorang bersikap dan bertindak sebagai anggota masyarakat yang efektif sehingga ia sadar akan fungsi sosialnya dan berperan aktif di masyarakat.

3. Motivasi : menjelaskan tujuan setiap masyarakat jangka pendek maupun jangka panjang, mendorong orang menentukan pilihannya dan keinginannya, serta mendorong kegiatan individu dan kelompok berdasarkan tujuan bersama. 4. Perdebatan dan diskusi : menyediakan dan saling menukar

fakta dan informasi yang diperlukan, sehingga tercapai persetujuan atau menyelesaikan perbedaan pendapat mengenai masalah publik, menyediakan bukti–bukti yang relevan, untuk kepentingan umum dan agar masyarakat lebih melibatkan diri dalam masalah yang menyangkut kegiatan bersama di tingkat internasional, nasional dan lokal.

5. Pendidikan : pengalihan ilmu pengetahuan sehingga mendorong perkembangan intelektual, pembentukan watak, dan pendidikan keterampilan serta kemahiran.


(35)

6. Memajukan kebudayaan : penyebarluasan hasil kebudayaan dan seni untuk melestarikan warisan masa lalu, perkembangan kebudayaan dengan memperluas horizon seseorang, membangunkan imajinasi dan mendorong kreativitas serta kebutuhan estetikanya.

7. Hiburan : penyebarluasan sinyal, simbol, suara dan citra dari drama, tari, kesenian, kesusastraan, musik, komedi, olah raga, permainan dan sebagainya untuk rekreasi dan kesenangan kelompok dan individu.

8. Integrasi : menyediakan bagi bangsa, kelompok dan individu kesempatan memperoleh berbagai pesan yang diperlukan mereka agar mereka dapat saling kenal dan mengerti dan menghargai kondisi, pandangan, dan keinginan orang lain. Komunikasi massa akan berfungsi dengan baik apabila

fungsi–fungsi diatas dapat dijalankan oleh komunikator dalam suatu institusi atau lembaga pers sehingga dapat memberikan sesuatu yang positif untuk kemajuan suatu bangsa dengan kemampuan komunikannya sendiri melalui medium komunikasi massa.


(36)

2.1.3. Tinjauan Mengenai Studi Fenomenologi

Menurut The Oxford English Dictionary, yang dimaksud dengan fenomenologi adalah (a) the science of phenomena as distinct from being

(ontology), dan (b) division of any science which describes and classifiesits phenomena. Jadi, fenomenologi adalah ilmu mengenai fenomena yang dibedakan dari sesuatu yang sudah menjadi, atau disiplin ilmu yang menjelaskan dan mengklasifikasikan fenomena, atau studi tentang fenomena. (Kuswarno, 2009:1)

Fenomenologi tidak dikenal sampai abad ke-20. Abad ke-18 menjadi awal digunakannya istilah fenomenologi sebagai nama teori tentang penampakan, yang menjadi dasar pengetahuan empiris. Istilah fenomenologi diperkenalkan oleh Johann Heinrich Lambert, pengikut Christian Wolff.

Abad ke-18 tidak saja penting bagi fenomenologi, namun juga untuk dunia filsafat secara umum.Menurut filosof Immanuel Kant, fenomena didefinisikan sebagai sesuatu yang tampak atau muncul dengan sendirinya (hasil sintesis antara penginderaan dan bentuk konsep dari objek, sebagaimana tampak darinya).

Secara umum fenomena dapat disimpulkan sebagai sesuatu yang kita sadari, objek dan kejadian di sekitar kita, orang lain, dan diri kita sendiri, sebagai refleksi dari pengalaman sadar kita. Tokoh-tokoh fenomenologi:

a. Edmund Husserl (1859-1938)

Huserl adalah pendiri dan tokoh utama dari aliran filsafat fenomenologi. Menurut Husserl, dengan fenomenologi kita dapat mempelajari bentuk-bentuk pengalaman dari sudut pandang orang yang mengalaminyasendiri. Fenomenologi


(37)

Husserl pada prinsipnya bercorak idealistik, karena menyerukan untuk kembali kepada sumber asli pada diri subjek dan kesadaran. Adapun pokok-pokok pikiran Husserl mengenai fenomenologi adalah:

a. Fenomena adalah realitas sendiri yang tampak b. Tidak ada batas antara subjek dengan realitas c. Kesadaran bersifat intensional

d. Terdapat interaksi antara tindakan kesadaran (noesis) dengan objek yang disadari (noema)

b. Alfred Schutz (1899-1959)

Alfred Schutz (seorang pegawai pabrik sekaligus filsuf fenomenologi) lahir di Vienna pada tahun 1899 dan meninggal di New York 1959. Analisisnya yang mendalam mengenai fenomenologi didapatkannya ketika magang di New School for the Social Research di New York. Schutz membawa fenomenologi ke dalam ilmu sosial baginya tugas fenomenologi adalah menghubungkan antara pengetahuan ilmiah dengan pengalaman sehari-hari, dan dari kegiatan di mana pengalaman dan pengetahuan itu berasal.

Inti pemikiran Schutz adalah bagaimana memahami tindakan sosial melalui penafsiran.Schutz meletakan hakikat manusia dalam pengalaman subjektif, terutama ketika mengambil tindakan dan mengambil sikap terhadap dunia kehidupan sehari-hari. Inkuiri dari fenomenologi dimulai dengan diam. Diam merupakan tindakan untuk menangkap pengertian sesuatu yang sedang diteliti. Kaum fenomenologi berusaha masuk ke dalam dunia konseptual para subjek yang ditelitnya sedemikian rupa sehingga mereka mengerti apa dan


(38)

bagaimana suatu pengertian yang dikembangkan oleh mereka di sekitar peristiwa dalam kehidupannya sehari-hari. (Moleong, 2001:9)

Menurut Orleans, fenomenologi digunakan dalam dua cara mendasar, yaitu: (1) untuk menteorikan masalah sosiologi yang subtansial dan (2) untuk meningkatkan kecukupan metode penelitian sosiologis (Basrowi & Sukidin, 2002:31). Fenomenologi berusaha untuk memahami perilaku manusia dari segi kerangka berfikir maupun bertindak orang-orang itu sendiri. Bagi mereka yang penting ialah kenyataan yang terjadi sebagai yang dibayangkan atau dipikirkan oleh orang-orang itu sendiri. (Moleong, 2002:31).

Secara fenomenologis tindakan manusia itu selalu menjadi hubungan sosial pada saat manusia itu memberikan arti tertentu terhadap tindakannya dan orang lainpun memahami bahwa tindakannya itu sebagai sesuatu yang penuh arti. Analisis fenomenologis memusatkan pada gejala-gejala yang memenuhi kesadaran manusia; dan pemahaman subjektif terhadap sesuatu gejala atau tindakan sangat menentukan kelangsungan interaksi sosial. Perspektif ini menunjukkan empat hal penting, yaitu:

a. Memusatkan perhatian pada aktor,

b. Memusatkan perhatian pada kenyataan yang penting, alamiah dan wajar c. Memusatkan perhatian pada masalah mikro, seperti interaksi tatap muka,

dan

d. Memusatkan perhatian pada pertumbuhan, perubahan dan proses tindakan. Tindakan sosial itu bisa bersifat terbuka (lahiriah) ataupun tersembunyi (batiniah); bisa berupa perenungan, perencanaan, pembuatan keputusan, intervensi


(39)

positif atau bersikap pasif dengan sengaja untuk tidak mau terlibat atas suatu situasi. Yang jelas, semua itu akan melibatkan kemampuan seseorang berinteraksi (berkomunikasi) dengan mensyaratkan arti atau makna, melibatkan penafsiran, proses berpikir dan kesengajaan. Weber mengakui akan suatu tindakan yang penuh arti bahwa manusia bergairah bekerja karena kesadaran dari dalam batinnya, yaitu keyakinanya. Lebih dari itu, kesadaran akan arti ini menjadi ciri hakiki dari manusia, bahkan tanpa kesadaran akan arti suatu perbuatan itu tidak dapat dikatakan kelakuan manusia (Veeger, 1993: 171). Untuk suatu tindakan sosial, pikiran-pikiran seseorang itu aktif, saling menafsirkan perilaku satu dengan lainnya, berkomunikasi, dan mengendalikan perilaku dirinya masing-masing sesuai dengan maksud komunikasinya. Weber berpendapat bahwa kontak dengan orang lain dikatakan sebagai relasi sosial hanya jika pihak-pihak yang terlibat itu saling memiliki tujuan, saling mengamati, menafsirkan, memahami, tawar-menawar sehingga menunjukkan cara-cara yang disengaja baik bagi orang lain ataupun bagi diri sang aktor sendiri. Karena itu sebagai aktor sosial, seseorang mewujudkan realitas masyarakatnya.

Menurut Little John yang dikutip oleh Engkus Kuswarno dalam Metode Penelitian Komunikasi bahwa “phenomenolohy makes actual lived experience the

basic data of reality” (Littlejohn, 1996:204). Jadi fenomenologi menjadikan

pengalaman hidup yang sesungguhnya sebagai dasar dari realitas. Sebagai suatu gerakan dalam berfikir fenomenologi (phenomenology) dapat diartikan suatu upaya studi tentang pengetahuan yang timbul karena rasa kesadaran ingin


(40)

mengetahui. Objek pengetahuan berupa gejala atau kejadian-kejadian dipahami melalui pengalaman secara sadar (councious experience).

Fenomenologi menganggap pengalaman yang aktual sebagai data tentang realitas yang aktual sebagai data tentang realitas yang dipelajari. Kata gejala (phenomenon yang bentuk jamaknya adalah phenomena) merupakan asal istilah fenomenologi dibentuk, dan dapat diartikan sebagai suatu tampilan dari objek, kejadian, atau kondisi-kondisi menurut persepsi. Penelaahan masalah dilakuakan dengan multiperspektif atau multi sudut pandang. Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan interaksi simbolik. Perspektif interaksi simbolik sebenarnya masih dibawah payung persepsi fenomenologis atau perspektif interpretif. Interaksi simbolik merupakan ciri khas manusia, yakni komunikasi atau pertukaran simbol yang diberi makna.Tujuan utama fenomenologi adalah mempelajari bagaimana fenomena dialami dalam kesadaran, pikiran, dan dalam tindakan, seperti bagaimana fenomena tersebut bernilai atau diterima secara estetis. Fenomenologi mencoba mencari pemahaman bagaimana manusia menkonstruksi makna dan konsep-konsep penting dalam kerangka intersubjektifitas. Intersubjektivitas karena pemahaman kita mengenai dunia dibentuk oleh hubungan kita dengan orang lain. Walaupun yang kita ciptakan dapat ditelusuri dalam tindakan, karya dan aktivitas yang kita lakukan, tetap saja ada peran orang lain di dalamnya.

Fenomenologi adalah instrumen untuk memahami lebih jauh hubungan antara kesadaran individu dan pekerjaan sosialnya. Fenomenologi berupaya mengungkap bagaimana aksi sosial, situasi sosial, dan masyarakat sebagai produk


(41)

kesadaran manusia. Jadi di sini, penulis ingin mengungkap bagaimana fenomena seni graffiti sebagai media ekspresi diri.

2.1.4. Tinjauan Mengenai Media Massa

2.1.4.1. Pengertian Media Massa

Menurut Romli dalam bukunya yang berjudul Jurnalisme Terapan disebutkan bahwa media massa (Mass Media) merupakan singkatan dari Media Komunikasi Massa merupakan channel of mass communication, yaitu saluran, alat, atau sarana yang dipergunakan dalam proses komunikasi massa.

2.1.4.2. Karakteristik Media Massa

Sedangkan karakteristik media massa sendiri meliputi : 1. Publisitas, disebarluaskan pada khalayak. 2. Universalitas, pesannya bersifat umum. 3. Priodisitas, tetap atau berkala.

4. Kontinuitas, berkesinambungan. 5. Aktualitas, berisi hal-hal baru. (Romli, 2005:5)

2.1.4.3. Bentuk-bentuk Media Massa

Menurut Elvinaro dalam bukunya “Komunikasi Massa Suatu

Pengantar”, pada dasarnya media massa dapat dibagi menjadi dua

kategori, yakni media massa cetak dan media massa elektronik. Media cetak yang dapat memenuhi kriteria tersebut adalah surat kabar dan


(42)

majalah. Sedangkan media elektronik yang memenuhi kriteria media massa adalah radio siaran, televisi, film, media online (internet).

2.1.5 Tinjauan Mengenai Internet 2.1.5.1. Pengertian Internet

Internet adalah jaringan komputer yang dapat menghubungkan suatu komputer atau jaringan komputer dengan jaringan komputer lain, sehingga dapat berkomunikasi atau berbagi data tanpa melihat jenis komputer itu sendiri.

Dalam Kamus Komputer dan Teknologi Komunikasi disebutkan bahwa Internet merupakan singkatan dari Interconnection Networking. The network of the networks. Diartikan sebagai a global network of computer networks atau sebuah jaringan komputer dalam skala global/mendunia, dimana di dalamnya terdapat berbagai sumber daya informasi dari mulai yang statis hingga yang dinamis dan interaktif. Jaringan komputer ini berskala internasional yang dapat membuat masing-masing komputer saling berkomunikasi. Network ini membentuk jaringan inter-koneksi (Inter-connected network) yang terhubung melalui protokol TCP/IP yang berfungsi sebagai protokol pertukaran paket (packet switching communication protocol). Dikembangkan dan diuji coba pertama kali pada tahun 1969 oleh ARPA (United States Department of Defense Advanced Research Projects Agency) dalam proyek ARPAnet. Beberapa penyelidikan


(43)

awal yang disumbang oleh ARPANET termasuk kaedah rangkaian tanpa-pusat (decentralised network), teori queueing, dan kaedah pertukaran paket (packet switching).

Tujuan awal dibangunnya proyek itu adalah untuk keperluan militer dengan menghubungkan komputer di daerah-daerah vital untuk mengatasi masalah bila terjadi serangan nuklir dan untuk menghindari terjadinya informasi terpusat, yang apabila terjadi perang dapat mudah dihancurkan.

2.1.5.2. Fungsi Internet

Quarterman dan Mitchell membagi kegunaan internet dalam empat kategori, yaitu:

1. Internet sebagai media komunikasi, merupakan fungsi internet yang paling banyak digunakan dimana setiap pengguna internet dapat berkomunikasi dengan pengguna lainnya dari seluruh dunia.

2. Media pertukaran data, dengan menggunakan email, newsgroup,

FTP dan www (world wide web – jaringan situs-situs web) para pengguna internet di seluruh dunia dapat saling bertukar informasi dengan cepat dan murah.

3. Media untuk mencari informasi atau data, perkembangan internet yang pesat, menjadikan www sebagai salah satu sumber informasi yang penting dan akurat.


(44)

4. Fungsi komunitas, internet membentuk masyarakat baru yang beranggotakan para pengguna internet dari seluruh dunia. Dalam komunitas ini pengguna internet dapat berkomunikasi, mencari informasi, berbelanja, melakukan transaksi bisnis, dan sebagainya. Karena sifat internet yang mirip dengan dunia kita sehari-hari, maka internet sering disebut sebagai cyberspace atau

virtual world (dunia maya).

(saifudinse.tripod.com)

Keanggotaan Internet tidak mengenal batas negara, ras, kelas ekonomi, ideologi atau faktor-faktor lain yang biasanya dapat menghambat pertukaran pikiran. Internet adalah suatu komunitas dunia yang sifatnya sangat demokratis serta memiliki kode etik yang dihormati segenap anggotanya. Manfaat Internet terutama diperoleh melalui kerjasama antar pribadi atau kelompok tanpa mengenal batas jarak dan waktu.

2.1.5.3. Bagian-Bagian Internet 2.1.5.3.1 Website atau Situs

Situs dapat diartikan sebagai kumpulan halaman-halaman yang digunakan untuk menampilkan informasi, gambar gerak, suara, dan atau gabungan dari semuanya itu baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk


(45)

satu rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing-masing dihubungkan dengan link-link.

(Budhi Irawan, 2005 : 4)

2.1.5.3.2. Unsur – unsur Website atau Situs

Untuk membangun situs diperlukan beberapa unsur yang harus ada agar situs dapat berjalan dengan baik dan sesuai yang diharapkan. Unsur-unsur yang harus ada dalam situs antara lain:

a. Domain Name atau nama domain adalah alamat permanen situs di dunia internet yang digunakan untuk mengidentifikasi sebuah situs atau dengan kata lain domain name adalah alamat yang digunakan untuk menemukan situs kita pada dunia internet. Istilah yang umum digunakan adalah URL.

Berikut beberapa nama domain yang sering digunakan dan tersedia di internet:

1. Generic Domains

Merupakan domain name yang berakhiran dengan .com, .net, .org, .edu, .mil, atau .gov. Jenis domain ini sering juga disebut top level domain dan domain ini tidak berafiliasi berdasarkan negara, sehingga siapapun dapat mendaftar. .com : merupakan top level domain yang ditujukan untuk kebutuhan "commercial".


(46)

.edu : merupakan domain yang ditujukan untuk kebutuhan dunia pendidikan (education)

.gov : merupakan domain untuk pemerintahan (government)

mil : merupakan domain untuk kebutuhan angkatan bersenjata (military)

.org : domain untuk organisasi atau lembaga non profit (Organization).

2. Country-Specific Domains

Yaitu domain yang berkaitan dengan dua huruf ekstensi, dan sering juga disebut second level domain, seperti .id (Indonesia), .au (Australia), .jp (Jepang) dan lain lain. Domain ini dioperasikan dan di daftarkan di masing – masing negara. Di Indonesia, domain-domain ini berakhiran, .co.id, .ac.id, .go.id, .mil.id, .or.id, dan pada akhir-akhir ini ditambah dengan war.net.id, .mil.id, dan web.id. Penggunaan dari masing-masing akhiran tersebut berbeda tergantung pengguna dan pengunaannya, antara lain:

.co.id : untuk Badan Usaha yang mempunyai badan hukum sah


(47)

.go.id : khusus untuk Lembaga Pemerintahan Republik Indonesia

.mil.id : khusus untuk Lembaga Militer Republik Indonesia .or.id : untuk segala macam organisasi yang tidak termasuk dalam kategori "ac.id", "co.id", "go.id", "mil.id", dan lain – lain

.war.net.id : untuk industri warung internet di Indonesia .sch.id : khusus untuk Lembaga Pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan seperti SD, SMP dan atau SMU

.web.id : ditujukan bagi badan usaha, organisasi ataupun perseorangan yang melakukan kegiatannya di World Wide Web.

Nama domain dari tiap-tiap situs di seluruh dunia tidak ada yang sama sehingga tidak ada satupun situs yang akan dijumpai tertukar nama atau tertukar halaman situsnya. Untuk memperoleh nama dilakukan penyewaan domain, biasanya dalam jangka tertentu (tahunan).

a. Hosting

Hosting dapat diartikan sebagai ruangan yang terdapat dalam harddisk tempat menyimpan berbagai


(48)

dokumen web (html, database, audio, video, dsb) yang akan ditampilkan di homepage/situs web yang dapat dikunjungi dari seluruh dunia. Besarnya data yang bisa dimasukkan tergantung dari besarnya hosting yang disewa/dimiliki, semakin besar hosting semakin besar pula data yang dapat dimasukkan dan ditampilkan dalam situs.

Hosting juga diperoleh dengan menyewa. Besarnya hosting ditentukan ruangan harddisk dengan ukuran MB (Mega Byte) atau GB (Giga Byte). Lama penyewaan hosting rata-rata dihitung per tahun. Penyewaan hosting dilakukan dari perusahaan-perusahaan penyewa web hosting yang banyak dijumpai baik di Indonesia maupun luar negeri.

b. Scripts/ Bahasa Program

Scripts atau bahasa program adalah bahasa yang digunakan untuk menerjemahkan setiap perintah dalam situs pada saat diakses. Jenis scripts sangat menentukan statis, dinamis atau interaktifnya sebuah situs. Semakin banyak ragam scripts yang digunakan maka situs akan terlihat semakin dinamis, interaktif, serta terlihat bagus. Bagusnya situs dapat terlihat dengan tanggapan pengunjung serta frekuensi kunjungan.


(49)

Beragam scripts saat ini telah hadir untuk mendukung kualitas situs. Jenis - jenis scripts yang banyak dipakai para designer antara lain HTML, ASP, PHP, JSP, Java Scripts, Java Applets, dsb. Bahasa dasar yang dipakai oleh setiap situs adalah HTML sedangkan ASP dan lainnya merupakan bahasa pendukung yang bertindak sebagai pengatur dinamis dan interaktifnya sebuah situs.

Scripts ASP, PHP, JSP atau lainnya bisa dibuat sendiri, bisa juga dibeli dari para penjual scripts yang biasanya berada di luar negeri. Harga Scripts rata-rata sangat mahal, biasanya mencapai puluhan juta karena membuatnya cukup sulit. Scripts ini biasanya digunakan untuk membangun portal berita, artikel, forum diskusi, buku tamu, anggota organisasi, email, mailing list dan lain sebagainya yang memerlukan update setiap saat.

c .Design Web

Setelah melakukan penyewaan domain dan hosting serta penguasaan scripts, unsur situs yang paling penting dan utama adalah design. Design web sangat menentukan kualitas dan keindahan situs. Design sangat berpengaruh kepada penilaian pengunjung akan bagus tidaknya sebuah website.


(50)

Untuk membuat situs biasanya dapat dilakukan sendiri atau menyewa jasa web designer. Saat ini sangat banyak jasa web designer, terutama di kota-kota besar. Kualitas situs sangat ditentukan oleh kualitas designer. Semakin banyak penguasaan web designer tentang beragam program/software pendukung pembuatan situs maka akan dihasilkan situs yang semakin berkualitas, demikian pula sebaliknya. Jasa web designer ini yang umumnya memerlukan biaya yang tertinggi dari seluruh biaya pembangunan situs dan semuanya itu tergantung kualitas designer.

d .Publikasi

Keberadaan situs tidak ada gunanya tanpa dikunjungi atau dikenal oleh masyarakat atau pengunjung internet. Karena efektif tidaknya situs sangat tergantung dari besarnya pengunjung dan komentar yang masuk. Untuk mengenalkan situs kepada masyarakat dimerlukan apa yang disebut dengan publikasi atau promosi.Publikasi situs di masyarakat dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti dengan pamflet-pamflet, selebaran, baliho, dan lain sebagainya namun cara ini bisa dikatakan masih kurang efektif dan sangat terbatas. Cara


(51)

yang biasanya dilakukan dan paling efektif tanpa terbatas ruang atau waktu adalah publikasi langsung di internet melalui search engine (mesin pencari, seperti : Yahoo, Google, Search Indonesia, dsb).

Cara publikasi di search engine ada yang gratis dan ada pula yang membayar. Yang gratis biasanya terbatas dan cukup lama untuk bisa masuk dan dikenali di search engine

terkenal seperti Yahoo atau Google. Namun sebenarnya cara efektif dalam publikasi adalah dengan membayar, walaupun harus mengeluarkan biaya tetapi situs cepat masuk ke search engine dan dikenal oleh pengunjung.

2.1.6. Tinjauan Mengenai Makna Media YouTube

YouTube adalah media untuk upload video secara gratis dari file dan bisa di share secara online. Mesti hati-hati juga jangan sampai salah upload video pribadi, bisa karena situd YouTube ini bersifat umum / public. YouTube sangat cocok bagi kita yang ingin mencari informasi tanpa harus membaca artikel karena kebanyakan YouTube di video-kan dalam bentuk lisan oleh authornya. Bahkan yang tidak gemar membaca tapi sangat menginginkan informasi, dengan YouTube ini sangat membantu mendapatkan apa yang kita cari di internet. Kebetulannya lagi ada fitur YouTube yang bisa di download ke beberapa jenis handphone.

Selain bisa dimanfaatkan untuk mencari info, YouTube juga bisa digunakan sebagai media hiburan dimana kita bisa mengakses berita, musik dan


(52)

lagu, informasi dunia terbaru, film dan lain-lain. Bahkan jika kita hobi nonton Wayang Golek, bisa hampir setiap malam kita nonton wayang golek dalang Asep Sunandar di situs YouTube sambil tiduran terutama nonton bobodoran “Si Cepot”. Dan sekeli-sekali nonton lawakan Mr. Bean yang konyol jika ada yang menyukai Mr. bean.

Karena terlalu bisa diakses dan mengakses terlalu bebas, di beberapa negara seperti Cina dan Turki, oleh pihak berkuasa, fasilitas YouTube tidak bisa diakses. Upload bebas video dengan YouTube kadang bisa menimbulkan akibat fatal ketika kita lupa upload atau tidak sengaja terupload. Kemungkinan lain dari kebijakan tersebut diantaranya mengenai sara. Itulah sebabnya di bebarapa negara sangat ketat memberlakukan aturan penggunaan YouTube.

Tidak berbeda dengan fungsi search engine, pencarian di YouTube akan muncul list sejumlah video YouTube sesuai keyword yang dipakai dalam pencarian tersebut. Dari hasil pencarian akan muncul top rated, most viewed dan

most recent di halaman muka YouTube dan juga jumlah video yang berhubungan dengan kata kunci pencarian tadi.

YouTube juga bisa menjadi media untuk menghasilkan uang, YouTube merupakan upaya promosi yang sangat efektif untuk mengiklankan produk secara gratis. Produk yang di maksud di sini bisa berupa barang elektronik, pakaian, makanan dan minuman, bisnis dan lain sebagainya. Bahkan blog juga bisa di promosikan melaui YouTube ini, sertakan link di YouTube untuk me-direct


(53)

(54)

2.1.8. Tinjauan Mengenai Stand Up Commedy

Lawakan tunggal atau komedi tunggal (bahasa Inggris: Stand-up comedy, harfiah "komedi berdiri"), adalah salah satu genre profesi melawak yang pelawaknya membawakan lawakannya di atas panggung seorang diri, biasanya di depan pemirsa langsung, dengan cara bermonolog mengenai sesuatu topik. Orang yang melakukan kegiatan ini disebut pelawak tunggal (bahasa Inggris: stand-up comedian), komik, atau komik berdiri (komik tunggal).

Lawakan mereka biasanya direkam dan kemudian dijual menjadi melalui DVD, internet, atau televisi.Komedi tunggal biasanya dilakukan oleh satu orang (ada juga yang berbentuk grup), membawakan materi yang original atau dibuat sendiri (ada juga yang membawakan lawakan umum), dan biasanya dilakukan di kafe - kafe. Orang yang melakukannya dinamakan Stand Up Comedian, Stand Up Comic, atau hanya disebut Comic. (Wikipedia.org)

2.2 Kerangka Pemikiran 2.2.1 Kerangka Teoritis

Pada penelitian ini, peneliti menjadikan masalah perkembangan dan ketertarikan dasar untuk mengkaji perkembangan serta ketertarikan para penggemar stand up comedy dalam menggunakan media YouTube sebagai media ekspresi.


(55)

2.2.2 Perkembangan

Sebuah fakta tentang metamorfosis yang kita lalui, terbukti dari perkembangan kita yang bersifat fisik maupun psikologis. Psikologi perkembangan adalah salah satu bidang yang berhubungan dengan analisis ilmiah dari perubahan perilaku yang terjadi pada orang sepanjang hidup mereka. Awalnya, bidang ini adalah tentang bagaimana bayi dan anak-anak menggambarkan perubahan perilaku, dan sekarang telah meluas dan juga mempelajari penyebab dan efek tidak langsung dari masa kanak-kanak pada orang dewasa.

Mengapa beberapa orang berperilaku dalam situasi yang berbeda-beda. Alasan untuk ini tampaknya tersembunyi dalam kenyataan bahwa, setiap individu mempunyai pengalaman dan trauma yang mempengaruhi perjalanan hidup mereka. Itulah sebabnya bidang psikologi perkembangan mencoba untuk mempelajari kehidupan di masa kecil, yang mungkin memiliki peran penting dalam mempengaruhi perilaku seseorang. Psikologi perkembangan ini mencoba untuk membantu mereka dalam memperbaiki kehidupan menjadi lebih baik.

2.2.3 Ketertarikan

Menurut Donald E. Allen, Rebecca F. Guy dan Charles K. Edgley

dalam bukunya “Social Psychology as Social Process” (1980),

Ketertarikan merupakan suatu proses yang dengan mudah dialami oleh setiap individu tetapi sukar untuk diterapkan. Menurut Brigham (1991),


(56)

kecenderungan untuk menilai seseorang atau suatu kelompok secara positif, untuk mendekatinya, dan untuk berperilaku secara positif padanya. Teori-teori tentang ketertarikan

Menurut Donald E. Allen, Rebecca F. Guy dan Charles K. Edgley dalam

bukunya “Social Psychology as Social Process” (1980), mengemukakan

adanya tiga orientasi teori utama yang saling berbeda, dan masing-masing memandang tingkah laku dengan cara yang berbeda. Tiga pendekatan ini, sebagai berikut :

1. Teori kognitif

Teori kognitif merupakan proses berpikir sebagai dasar yang menentukan semua tingkah laku. Tingkah laku sosial dipandang sebagai suatu hasil atau akibat dari proses akal. Dalam pendekatan kognitif yang demikian ini oleh seorang ahli psikologi sosial yang bernama Theodore. Newcomb

(1961) disebut sebagai “teori balanced”, yaitu kecenderungan untuk

mengorganisasi konsep tentang orang lain, dirinya sendiri, dan barang-barang lain disekitarnya dengan cara yang harmonis, balanced atau symatris.

Hubungan antar pribadi yang baik ditandai oleh adanya persetuajuan dasar dan kesamaan pandangan tentang orang lain, tempat atau benda. Dengan kata lain ketertarikan kepada orang lain mungkin secara sederhana apakah anda dan dia setuju untuk suka dan tidak suka. Sebaliknya, hubungan yang paling tidak memuaskan kata Newcomb adalah kurangnya keseimbangan antara persetujuan dan tidak.


(57)

2. Teori Reinforcement (penguatan)

Penguatan adalah teori yang berakar pada teori belajar yang menginterpretasikan ketertarikan sebagai suatu respon yang dipelajari. Teori ini t berusaha menemukan bagaimana ketertarikan datang untuk pertama kalinya, misalnya : orang ditarik oleh hadiah, dan ditolak oleh hukuman. Semua ketertarikan antar pribadi diterapkan dalam hal belajar dimana untuk berhubungan secara positif dengan hadiah dan untuk berhubungan secara negatif dengan perangsang hukuman.

3. Teori Interactionist

Teori interactionist lebih menitik beratkan pada ketertarikan antar pribadi sebagai suatu konsep. Hal-hal itu oleh para ahli psikologi sosial lebih diteliti dengan penelitian laboratorium daripada dengan metode naturalistik.

Komunikasi merupakan proses pengharapan untuk mendapatkan atau mengirimkan pengertian, dukungan, gagasan dan tindakan. Serta tujuan yang utama adalah agar semua pesan yang kita sampaikan dapat dimengerti dan diterima oleh komunikan.

Internet pada saat ini yang berfungsi sebagai media komunikasi bagi masyarakat sebagai penyedia informasi dan fasilitas untuk promosi. Internet dapat menghubungkan kita dengan berbagai pihak di seluruh dunia. Misalnya kita bisa kirim data atau surat dengan berbagai pihak di seluruh dunia dengan menggunakan fasilitas Electronic mail (E-mail). Selain email di internet


(58)

menyediakan juga fasilitas untuk berbincang-bincang yang biasa disebut chating dan kemudian ada fasilitas untuk upload juga download video yang salah satunya melalui situs youtube.

Dalam situs youtube terdapat fasilitas upload video dan setiap video yang di upload bisa dilihat oleh pengguna situs YouTube di seluruh dunia, setiap video yang ada pada situs Youtube ini masing-masing memiliki kode link yang berbeda, kegunaan nya sebagai alamat video pada situs Youtube.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan kerangka fenomenologi

(phenomenological philoshop). Menurut Husserl, dengan fenomenologi kita dapat mempelajari bentuk-bentuk pengamatan dari sudut pandang orang yang mengalaminya secara langsung. Fenomenologi tidak saja mengklasifikasikan setiap tindakan sadar yang dilakukan, namun juga meliputi prediksi terhadap tindakan di masa yang akan datang, dilihat dari aspek-aspek yang terkait dengannya. Semuanya itu bersumber dari bagaimana seseorang memaknai objek dalam pengalamannya. (Engkus Kuswarno 2009: 10)

Menurut Orleans, fenomenologi digunakan dalam dua cara mendasar, yaitu: (1) untuk menteorikan masalah sosiologi yang subtansial dan (2) untuk meningkatkan kecukupan metode penelitian sosiologis (Basrowi & Sukidin, 2002:31).

Fenomenologi berusaha untuk memahami perilaku manusia dari segi kerangka berfikir maupun bertindak orang-orang itu sendiri. Bagi mereka


(59)

yang penting ialah kenyataan yang terjadi sebagai yang dibayangkan atau dipikirkan oleh orang-orang itu sendiri. (Moleong, 2002:31).

Menurut Littlejohn yang dikutip oleh Engkus Kuswarno dalam Metode Penelitian Komunikasi bahwa “phenomenolohy makes actual lived

experience the basic data of reality” (Littlejohn, 1996:204). Fenomenologi

menjadikan pengalaman hidup yang sesungguhnya sebagai dasar dari realitas. Sebagai suatu gerakan dalam berfikir fenomenologi

(phenomenology) dapat diartikan suatu upaya studi tentang pengetahuan yang timbul karena rasa kesadaran ingin mengetahui. Objek pengetahuan berupa gejala atau kejadian-kejadian dipahami melalui pengalaman secara sadar

(councious experience).

Fenomenologi menganggap pengalaman yang aktual sebagai data tentang realitas yang aktual sebagai data tentang realitas yang dipelajari. Kata gejala (phenomenon yang bentuk jamaknya adalah phenomena) merupakan asal istilah fenomenologi dibentuk, dan dapat diartikan sebagai suatu tampilan dari objek, kejadian, atau kondisi-kondisi menurut persepsi. Penelaahan masalah dilakuakan dengan multiperspektif atau multi sudut pandang.

Edmund Hussert kemudian mengkritisi fenomena ilmiah yang ada dengan menyatakan bahwa pengetahuan ilmiah sebenarnya telah terpisah dari pengalaman sehari hari dari kegiatan kegiatan di mana pengalaman dan pengetahuan itu berakar, sehingga dia menawarkan fenomenologi (Maliki, 2003:233). Husserl mengembangkan sistem filosofis yang berakar dari


(60)

keterbukaan subjektif, sebuah pendekatan radikal terhadap sains yang terus dikritisi. Fenomenologi bagi Husserl tak berguna bagi mereka yang berpikiran tertutup (Moustakas, 1994:25). Seorang fenomenolog adalah orang yang terbuka pada realitas dengan segala kemungkinan rangkaian makna di baliknya, tanpa tendensi mengevaluasi atau menghakimi. Sehingga bisa dikatakan fenomenologi adalah kajian tanpa prasangka.

Konsep fenomenologi Husserl juga mengacu (dipengaruhi) oleh konsep verstehen dari Max Weber. Verstehen adalah pemahaman. Realitas adalah untuk dipahami bukan untuk dijelaskan. Menurut Husserl, fenomenologi sebagai minat terhadap sesuatu yang dapat dipahami secara langsung dengan indera mereka. Di mana semua ilmu pengetahuan diperoleh melalui alat sensor “fenomena” (Wolf & Wallace, 1986:234).

Pemikiran Weber tentang tindakan social menarik, demikian juga dengan Husserl menjadi sumber landasan konseptual bagi Schutz dalam membangun fenomenologi (Schutz, 1972:xii). Memperkuat pendapat Weber tentang pentingnya tindakan social bagi manusia, Schutz mengemukakan bahwa pemahaman atas tindakan, ucapan dan interaksi merupakat prasyarat bagi eksistensi social siapapun (Mulyana, 2003:62).

i. Kerangka Konseptual

Penggunaan situs Youtube sebagai kegiatan ekspresi penggemar stand up comedy merupakan suatu bentuk komunikasi intrapersonal dan massa, ada dua kemungkinan dalam penggunaan situs YouTube yaitu melihat video dan


(61)

upload video. Dengan melihat video di situs YouTube maka penggemar

stand up comedy mengungkapkan ekspresinya secara personal (melihat video yang diinginkan dan melihat video yang disukai) dan kemungkinan kedua adalah upload video (membagikan video untuk dilihat public melalui internet) maka dari itu penggemar stand up comedy tersebut telah mengungkapkan ekspresinya secara luas karena memperlihatkan video upload nya kepada orang lain. Dengan asumsi dasar manusia bukanlah sebagai mahluk yang pasif melainkan mahluk yang aktif, sehinga tiap-tiap pembentukan struktur yang terjadi dalam masyarakat adalah melalui adanya satu interaksi secara kontinuitas dan memusatkan perhatiannya terhadap satu hal yang menarik satu sama lain. Dimana ketika wajah manusia ketika diam dan bergerak, dalam jeda atau berbicara, ketika dilihat dan dipahami dari dalam,dalam keadaan sebenarnya atau di representasikan dalam seni atau direkam oleh kamera, merupakan sumber informasi yang kuat, rumit dan sering membingungkan, (Prof. DR. Deddy Mulyana, M.A. 2005. Komunikasi Efektif. PT. Remaja Rosada Karya)

Seperti yang dikatakan oleh Edmund Husserl dengan fenomenologi kita dapat mempelajari bentuk-bentuk pengamatan dari sudut pandang orang yang mengalaminya secara langsung. Maka peneliti akan mempelajari berbagai bentuk pengamatan dari sudut pandang penggemar stand up comedy

di kota Bandung, tentunya yang terkait, terlibat dan mengalami langsung dari penggunaan situs YouTube.


(62)

Pada proses awal penyampaian komunikasi, seseorang membuat rekaman video dengan menggunakan handy cam, web cam, video hp ataupun media rekam lainnya. Setelah karya video selesai kemudian upload pada youtube.com maka secara otomatis karya video tersebut bisa dilihat oleh siapa saja, sehingga hal tersebut dapat menarik perhatian banyak khalayak (jika menarik). Oleh karena itu secara tidak langsung video yang di upload bisa saja menarik perhatian masyarakat umum.

Model Kerangka Pemikiran

Fenomena YouTube

Media ekspresi

Stand up Comedy

Perkembangan Ketertarikan Fenomena


(1)

72

Sumber : peneliti, Juli 2013

No Kegiatan

Bulan

Februari Maret April Mei Juni Juli

Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Persiapan Penelitian

1 Pengajuan Judul Skripsi 2 Persetujuan Judul Skripsi 3 Penentuan Dosen

Pembimbing

4 Persetujuan Dosen

Pembimbing

Pelaksanaan & Bimbingan Skripsi

5 Penulisan BAB I

7 Bimbingan BAB I

8 Penulisan BAB II

9 Penyerahan Draft BAB II

10 Bimbingan BAB II

11 Penulisan BAB III

12 Penyerahan Draft BAB

III

13 Bimbingan BAB III

14 Pendaftaran Seminar UP

14 Pendaftaran Seminar UP 15 Pelaksanaan Seminar UP


(2)

73

16 Revisi Seminar UP

17 Penulisan BAB IV

18 Penyerahan Draft BAB

IV

19 Bimbingan BAB IV

20 Penulisan BAB V

21 Penyerahan Draft BAB V

12 Penyerahan Draft BAB

III

15 Pelaksanaan Seminar UP

16 Revisi Seminar UP

17 Penulisan BAB IV

18 Penyerahan Draft BAB


(3)

RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS DIRI

Nama : Galih Syaeful Bhatni

Tempat/Tanggal Lahir : Bandung 13 april 1987

Agama : Islam

Jenis kelamin : Laki-laki

Status : Belum Menikah

Handphone : 085624127161

E-mail : supermodduper@rocketmail.com


(4)

II. PENDIDIKAN FORMAL

Tahun Deskripsi Keterangan

2005-2013

Prodi Ilmu Komunikasi

Konsentrasi Jurnalistik, FISIP UNIKOM

Berijazah

2002-2005 SMUN 16 Bandung Berijazah

1999-2002 SMPN 43 Bandung Berijazah

1993-1999 SDN Awi Gombong IV Berizasah

1992-1993 Taman Kanak-kanak Aisyah Berizasah

III. PELATIHAN / SEMINAR

Tahun Deskripsi Keterangan

2010 Peserta Seminar Photography Imaging with

Anwar Pane and Wisnu Priambudi Bersertifikat

2010

Peserta Seminar Esotika Budaya

“Menumbuhkan Semangat Nasionalisme

dengan Reaktualisasi Sistem Nilai Budaya Nusantara”

Bersertifikat

2009 Peserta Seminar “Transformasi Menuju TV

ONE” Bersertifikat

2009 Peserta Seminar Jurnalistik Metro TV Bersertifikat

2009 Peserta Seminar “Konseptual Fotografi dan

Lighting Indoor” Bersertifikat

2008 Peserta Seminar “Learn To Be A Good

Leader” PR FISIP UNIKOM

Bersertifikat

2007 Peserta Seminar Video Editing “The Magic


(5)

2007 Pelatihan Event Organizer genAsik 1 Day 4 the Future

Bersertifikat

2006 Peserta Seminar “Ngobrol Bareng Orang

Media”

Bersertifikat

IV. PENGALAMAN ORGANISASI

Tahun Deskripsi Keterangan

1997-1999 Pramuka ( SDN Awi Gombong IV ) Anggota

1999-2002 OSIS ( SMPN 43 Bandung ) Anggpta

2007-2008 HIMA ( UNIKOM ) Anggota

2008-2010 Ukm Fotografi ( UNIKOM ) Wakil Ketua

V. PENGALAMAN KERJA

Tahun Deskripsi Keterangan

2007 Radio Republik Indonesia

Praktek Kerja Lapangan


(6)

IV. KEAHLIAN

Adeobe Photoshop Editing Photo Fotografi Desain Layout

Demikian daftar riwayat hidup ini dibuat dengan sebenar-benarnya.

Bandung, Agustus 2013 Peneliti,

Galih Syaeful Bhatni Nim. 41807148