3. Uji Hipotesis
a. Uji Koefisien Determinasi R
2
Uji koefisien determinasiR² digunakan untuk mengukur seberapa jauh
kemampuan model
dalam menerangkan
variabel
independennya. Nilai ketepatan R² antara 0 R²1. Tabel 3
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model
R R Square
Adjusted R Square Std. Error of the
Estimate 1
0.715
a
0.512 0.477
0.61595
a. Predictors: Constant, NPM, TAT, CR, DER
Pada tabel 3 diatas dapat dilihat nilai R² adalah 0,512. Dengan demikian maka dapat dinyatakan bahwa variabel dari
perubahan laba dijelaskan oleh variabel CR, DER, TAT, dan NPM sebesar 51,2 dan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain sebesar
48,8 100-51,2. b.
Uji F Signifikansi Secara Simultan Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh antara
variabel independen dan variabel dependen secara simultan. Dari uji ANOVA analysis of varians atau uji F, menunjukkan
bahwa nilai F
hitung
sebesar 14,679. Sedangkan F
tabel
sebesar 2,56 dengan n
–k-1 61 – 4 -1= 56 dengan signifikan 0,00 0,05 sehingga F
hitung
F
tabel
, maka dapat disimpulkan bahwa secara bersama-sama variabel independen CR, DER, TAT, NPM
berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen laba bersih. c.
Uji t Signifikansi Secara Parsial Hasil pengujian terhadap uji t terhadap variabel current ratio, debt
to equity ratio dan total asset turnover diketahui bahwa masing- masing nilai t
hitung
lebih kecil dari pada t
tabel
dan nilai signifikan current ratio
kurang dari α yang ditentukan yaitu 0,05, sedangkan debt to equity ratio dan total asset turnover nilai signifikan lebih
besar dari α yang ditentukan. Hasil pengujian terhadap uji t terhadap
variabel net profit margin diketahui bahwa masing-masing nilai t
hitung
lebih besar dari pada t
tabel
dan nilai signifikan net profit margin kurang dari α yang ditentukan yaitu 0,05.
B. Pembahasan
Current ratio menunjukkan perbandingan antara aktiva lancar dengan kewajiban hutang lancar dan pengaruh negatif menunjukkan bahwa
adanya efisiensi kinerja perusahaan dalam mengoptimalkan aktiva lancar untuk menjamin hutang lancarnya. Hasil penelitian ini mendukung
penelitian yang dilakukan oleh Syamsudin dan Primayuta 2009 yang menyimpulkan bahwa current ratio berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap perubahan laba. Debt to equity ratio dalam penelitian ini diukur berdasarkan besarnya
jumlah hutang dibandingkan dengan keseluruhan modal sendiri. Dari data penelitian dapat dilihat bahwa penyebab debt to equity ratio tidak
berpengaruh tidak signifikan terhadap perubahan laba adalah tidak adanya efisiensi kinerja dari perusahaan dalam mengoptimalkan modal sendiri
untuk menjamin seluruh hutang perusahaan. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Syamsudin dan Primayuta 2009 dan
Suwarno 2004 yang menyimpulkan bahwa debt to equity ratio berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap perubahan laba.
Total asset turn over mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan penjualan berdasarkan aktiva tetap yang dimiliki perusahaan.
Total asset turn over dalam penelitian ini dihitung dengan menggunakan persentase kenaikan atau penurunan penjualan berdasarkan aktiva tetap
yang dimiliki oleh perusahaan. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Suprihatmi dan Wahyudin 2004 yang menyimpulkan
bahwa total asset turnover tidak berpengaruh signifikan terhadap perubahan laba.
Net profit margin mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba kaitannya dengan penjualan yang dicapai. Net profit