METODOLOGI PENELITIAN PENGARUH INTERVENSI IONTOPHORESIS SER-C TERHADAP HIPERPIGMENTASI PADA KULIT WAJAH PENGARUH INTERVENSI IONTOPHORESIS SER-C TERHADAP HIPERPIGMENTASI PADA KULIT WAJAH.

menyelesaikan masalah ini. MAP adalah stabil dalam larutan berair, terutama dalam larutan netral atau alkali yang mengandung asam borat atau garamnya. Hipotesis dalam penelitian ini adalah ada pengaruh intervensi iontophoresis Ser-C terhadap penurunan derajat hiperpigmentasi pada kulit wajah.

3. METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan jenis eksperimen dengan pendekatan quasi experiment atau eksperimen semu. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan pre test and post test with control group design. responden yang diteliti adalah paguyuban ibu-ibu dilingkungan Nilasari Baru-Desa Gonilan RT.01 RW.10 Kec. Kartasura Kab. Sukoharjo. Adapun penelitian dilakukan selama 4 minggu pada bulan Maret-April 2012. Populasi dalam penelitian ini adalah dengan responden yang diteliti adalah paguyuban ibu-ibu dilingkungan Nilasari Baru-Desa Gonilan RT.01 RW.10 Kec. Kartasura Kab. Sukoharjo, dengan jumlah 55 orang. Metode pengambilan sampel yang dipakai pada penelitian ini adalah menggunakan metode purposive sampling, yakni sampel dipilih berdasarkan pertimbangan kriteria inklusi dan kriteria eksklusi. Jumlah sampel menggunakan data dari penelitian Huh, et al 2002 dengan rumus. Variable independent dalam penelitian ini adalah intervensi iontophoresis Ser-C, sedangkan Variable dependen dalam penelitian ini adalah hiperpigmentasi. Pada penelitian ini, instrumen yang digunakan antara lain pelaksanaan pre test, dilakukan pemeriksaan skin analysis, MASI dan kemudian pengukuran tingkat pencerahan wajah dengan menggunakan skin lightening roller dengan mengisi form analisis yang telah disiapkan untuk mempermudah pendataan dan evaluasi hasil. Pada penelitian ini data dianalisis dengan program komputer model SPSS 17 for windows. Untuk menguji hipotesis dilakukan uji persyaratan yaitu uji normalitas data atau sampel. Uji normalitas data menggunakan uji Shapiro Wilk Test karena nilai p 0,05 maka data disimpulkan berdistribusi tidak normal. Uji hipotesis data yang digunakan adalah Paired T. Test Uji T berpasangan, dan menggunakan uji beda Mann-Whitney karena data berdistribusi tidak normal.

4. HASIL PENELITIAN