Rumusan Masalah. Definisi Oprasional.

dilakukan orang-orang yang di tampilkan di CALL akan membantu siswa dalam berbicara, lafal, intonasi dan stres seperti asli pembicara.

B. Rumusan Masalah.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas dan untuk memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai masalah yang diteliti, maka permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: “ SEJAUHMANA MODEL COMPUTER ASSISTED LANGUAGE LEARNING CALL DAPAT MENINGKATKAN KOMPETENSI VOCABULARY SISWA DALAM PEMBELAJARAN SPEAKING PADA MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS ? “ Permasalahan tersebut diperinci ke dalam pertanyaan-pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimanakah kondisi pembelajaran bahasa Inggris di MTs 2. Bagaimanakah desain pengembangan model Computer Assisted Language Learning CALL yang dapat meningkatkan kompetensi vocabulary siswa dalam pembelajaran speaking pada mata pelajaran bahasa Inggris? 3. Sejauhmanakah kompetensi vocabulary siswa dalam pembelajaran speaking dapat ditingkatkan pada mata pelajaran bahasa Inggris dengan model Computer Assisted Language Learning CALL? 4. Daya dukung dan kendala-kendala apakah yang berpengaruh terhadap pengembangan model Computer Assisted Language Learning CALL untuk meningkatkan kompetensi vocabulary siswa dalam pembelajaran speaking pada mata pelajaran bahasa Inggris?

C. Tujuan Penelitian.

1. Tujuan Umum

Mengingat luas dan kompleksnya cakupan materi yang disampaikan dalam Bahasa Inggris, maka secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model CALL yang dapat menigkatkan kompetensi vocabulary siswa dalam pembelajaran speaking secara komprehensif, baik berupa kesiapan mental dan pemahaman akan konsep dasar, aturan atau prinsip-prinsip bahasa Inggris, maupun pola pikir dari para siswa MTsN pada kelas VII.

2. Tujuan Khusus.

Berdasarkan penjelasan di atas, selanjutnya permasalahan ini dapatlah kita fokuskan pada tujuan yang lebih mengarah pada pokok pikiran penelitian, dimana secara lebih khusus, tujuan penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut: a. Untuk mendeskripsikan kondisi kompetensi vocabulary siswa dalam pembelajaran speaking di MTsN. b. Untuk mendeskripsikan desain model CALL yang dapat meningkatkan kompetensi vocabulary siswa dalam pembelajaran speaking di MTsN pada mata pelajaran bahasa Inggris. c. Mengidentifikasi serta mendeskripsikan kompetensi vocabulary siswa dalam pembelajaran speaking yang dapat ditingkatkan dengan pendekatan model Computer Assisted Language Learning. d. Menemukan daya dukung dan kendala terhadap pengembangan model Computer Assisted Language Learning dan menemukan solusinya.

D. Manfaat Penelitian.

Dengan penelitian mengenai pengembangan model CALL ini, diharapkan dapat banyak memberikan manfaat kepada berbagai pihak, baik secara teoritis, maupun praktis terhadap pemangku kepentingan pembelajaran khususnya, yaitu sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis yang dapat diambil dari penelitian ini yaitu: menemukan konsep dan prinsip tentang model pembelajaran yang relevan diimplementasikan dan dikembangkan, untuk efektivitas pembelajaran bahasa Inggris berdasarkan kerangka berpikir baru untuk meningkatkan pemahaman melalui model CALL di MTsN.

2. Manfaat Praktis

Memperhatikan kondisi, motivasi, dan keterampilan skill maupun respon belajar dari sebagian besar siswa MTsN yang belum optimal, maka penelitian ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan kompetensi dan kreatifitas belajar, serta kualitas proses maupun hasil pembelajaran bahasa Inggris di Madrasah, yang secara signifikan akan berpengaruh pada mutu pendidikan itu sendiri secara lebih luas. a. Bagi para siswa akan berdampak pada motivasi, aktivitas, dan pola pikirnya dalam belajar bahasa Inggris yang semakin berkompeten, logis dan realistis, meningkat serta lebih terampil, bahkan potensi ini akan berpengaruh juga terhadap kemampuan pembelajaran untuk mata pelajaran yang lain. b. Bagi guru akan berdampak pada kreativitas, serta kualitas pembelajarannya di kelas, yaitu akan semakin bervarisi, kreatif, dan intensif serta inovatif, sehingga hasil belajar siswa sebagai bahan feedback pada pembelajaran selanjutnya. c. Bagi mahasiswa sebagai peneliti akan berdampak pada peningkatan wawasan pengetahuan dan kualitas keilmuan, berkembangnya keterampilan serta pengalaman dalam melakukan penelitian, serta sekaligus untuk memenuhi tugas akhir perkuliahan. d. Bagi institusi pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia UPI, akan meningkatkan kualitas dan nama baik lembaga dengan memberikan sumbangsih pemikiran implementasi kurikulum dan pengembangan model pembelajaran bahasa Inggris dan keberhasilan dari penelitian ini.

E. Definisi Oprasional.

Berdasarkan rumusan masalah, pertanyaan dan variabel penelitian yang telah dikemukakan sebelumnya, beberapa istilah yang dipergunakan dalam penelitian ini didefinisikan secara oprasional sebagai berikut : 1. Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata- kata secara lisan untuk mengekspresikan, menyatakan serta menyampaikan pikiran, gagasan dan perasaan untuk menyampaikan pesan. 2. Pembelajaran berbicara, adalah cara bagi siswa untuk mengungkapkan emosi mereka, kebutuhan komunikatif, berinteraksi dengan orang lain dalam situasi apa pun, dan mempengaruhi orang lain. 3. Pembelajaran Speaking berbicara adalah suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa itu merupakan syarat utama bagi berlangsungnya proses pembelajaran. Interaksi dalam pristiwa pembelajaran mempunyai arti yang lebih luas, tidak hanya hubungan antara guru dan siswa, tetapi berupa interaksi edukatif. Dalam hal ini bukan hanya penyampaian pesan berupa materi pelajaran, melainkan penanaman sikap dan nilai pada diri siswa yang sedang belajar. Menurut Joyce Weil 1996: 120, di dalam melaksanakan peranannya, guru atau siswa dapat menggunakan empat pola argumen berikut ini: a. Menyuruh siswa untuk mengidentifikasi hal-hal pada nilai yang melanggar; b. Mengklarifikasi nilai konflik melalui analogi; c. Menyuruh siswa untuk membuktikan konsekuensi suatu posisi yang diinginkan atau yang tidak diinginkan; dan d. Menyuruh siswa untuk menyusun prioritas nilai: menyatakan satu nilai diatas yang lainnya dan mendemonstrasikan kekurangan pelanggaran nilai kedua yang kasar. Dalam proses pembelajaran tersirat adanya suatu kesatuan kegiatan yang tak terpisahkan antara siswa yang belajar dan guru yang mengajar. Antara kedua kegiatan ini terjalin interaksi yang saling menunjang. 4. Computer adalah sekumpulan alat elektronik yang saling bekerja sama, dapat menerima data input, mengolah data proses dan memberikan informasi output serta terkoordinasi dibawah kontrol program yang tersimpan di memorinya. 5. Kegiatan pembelajaran dengan bantuan komputer atau lebih dikenal sebagai Computer Assisted Language Learning CALL merupakan istilah umum untuk segala kegiatan belajar yang menggunakan komputer, baik sebagian maupun secara keseluruhan. 6. Computer Assisted Language Learning CALL dalam penelitian ini adalah merupakan suatu pendekatan dalam kegiatan belajar mengajar bahasa dimana teknologi komputer digunakan sebagai media bantu untuk menampilkan, memberikan penguatan materi dan alat untuk mengukur materi yang dipelajari, biasanya ditampilkan dengan elemen yang interaktif. 7. Vocabulary adalah sekelompok atau stok kata-kata yang digunakan dengan cara tertentu oleh sekelompok orang tertentu mengenai bahasa mereka atau Sistem teknik atau simbol yang berfungsi sebagai sarana ekspresi 8. Kompetensi vocabulary adalah kemampuan seseorang untuk memahami dan menggunakan istilah yang mungkin dapat mencegah atau memperlambat penguasaan subjek BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini uraian difokuskan pada: Metode Penelitian, Lokasi dan Subjek Penelitian, Instrumen dan Pengumpulan Data, dan Teknik Pengolahan Data.