Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

Ria Dilah Farlianti, 2014 Hubungan Antara Frekuensi Kayuhan Lengan Dengan Kecepatan Renang 50 Meter Gaya Kupu-Kupu Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Renang merupakan salah satu olahraga yang banyak digemari oleh masyarakat di Indonesia. Olahraga ini dapat menyehatkan badan sehubungan dengan gerak tubuh yang kompleks, juga adanya pengaturan nafas yang sangat teratur. Cabang olahraga yang beraktivitas di air ini sebenarnya telah ada semenjak jaman dahulu. Hal ini disampaikan oleh Rob Orr dan Tyler 2000:9 sebagai berikut; Humans have swimming since the early era. Thousands of years ago, the works of ancient Egyptian art, Assyrian nation, the Greeks and Romans had described the men and women are swimming in the water. Styles that they use very familiar. But the first book about the new swimming appeared about 400 years ago in Germany. Maksud dari kutipan tersebut adalah manusia telah berenang semenjak awal jaman. Beribu-ribu yang silam, karya-karya seni bangsa Mesir, bangsa Afrika, bangsa Yunani dan bangsa Romawi telah melukiskan laki-laki dan perempuan sedang berenang di air. Gaya-gaya yang mereka pergunakan sangat dikenal. Tetapi buku pertama tentang berenang baru muncul sekitar 400 tahun yang lampau di Jerman. Mungkin dari ketertarikan manusia dengan air yang menjadikan aktivitas renang sebagai sesuatu yang menyenangkan. Berkaitan dengan hal ini Thomas 2001:1 menjelaskan berikut: Humans, ehether woman or men, compelled to enter into the water by an unexplained force. The kids are always looking to play the rain puddles. Racing sailors to the sea. Travelers come to the beach to enjoy the sights and sound of waves. Maksud dari pernyataan di atas adalah manusia, baik perempuan ataupun laki-laki, terdorong untuk masuk ke dalam air oleh suatu kekuatan yang tak dapat dijelaskan. Anak-anak selalu mencari genangan air hujan untuk bermain. Pelaut Ria Dilah Farlianti, 2014 Hubungan Antara Frekuensi Kayuhan Lengan Dengan Kecepatan Renang 50 Meter Gaya Kupu-Kupu Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu berlomba-lomba ke laut. Pelancong mendatangi pantai untuk menikmati pamandangan dan deburan ombak. Umumnya orang menyenangi olahraga renang karena lebih bersifat rekreasi, kenyamanan bersama air , edukasi, rehabilitasi, penyelamatan diri dan pergerakan yang lebih baik bebas. Seseorang yang sedang berenang merasakan kebebasan tersendiri yang ada dalam dirinya, saat berenang semua beban pikiran yang ada akan hilang. Orang tua, anak muda dan anak-anak senantiasa berharap bisa melakukan olahraga ini, sehubungan dengan banyakanya tempat-tempat rekreasi yang dilengkapi dengan kolam renang, seperti di hotel dan daerah pantai. Haller Pionir Jaya Bandung, 1982:8 “Renang bukan saja merupakan olahraga, tetapi juga merupakan sarana mengisi waktu luang ”. Anda dapat berenang demi kesenangan sendiri, tetapi anda juga dapat berlatih untuk berenang. Semakin lama semakin cepat sampai akhirnya dapat ikut serta di perlombaan dengan memenangkan pertandingan nasional ataupun internasional. Tetapi betapa akan beresiko tinggi ketika ada seseorang yang mencoba berenang tanpa mempunyai keahlian, untuk itu jangan coba-coba berenang di manapun juga tanpa dibekali keterampilan berenang. Bagi anak-anak bisa berenang sangat dianjurkan, sehubungan dengan keselamatan mereka saat berenang dan pertumbuhan badannya secara maksimal. Bagi para orang tua, renang merupakan olahraga terapi dan pergerakan dalam berenang tidak beresiko cedera. Dalam dunia prestasi, renang juga olahraga favorit, meskipun sulit untuk mendapatkan mendali dibalik unsur kebanggaan. Para orang tua tidak sedikit untuk mengeluh biaya, baik dalam masa pembinaan maupun keikut sertaan anaknya dalam event kejuaraan. Seperti misalnya biaya penginapan, makan, pendaftaran dan transfortasi yang umumnya harus di tanggung secara pribadi. Namun demikian keadaan ini cenderung tidak meredamkan api semangat dari para orang tua, pelatih dan perenang itu sendiri. Dalam pencapaian prestasi olahraga renang, seorang perenang harus mempunyai kemampuan berenang untuk Ria Dilah Farlianti, 2014 Hubungan Antara Frekuensi Kayuhan Lengan Dengan Kecepatan Renang 50 Meter Gaya Kupu-Kupu Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu mencapai suatu jarak yang telah ditentukan dengan waktu tempuh yang sesingkat- singkatnya. Dengan kata lain perenang dituntut untuk memiliki kecepatan untuk menempuh jarak tersebut. Perenang yang menjadi juara dalam suatu pertandigan adalah perenang yang memiliki kecepatan dengan waktu tempuh yang paling singkat. Haller Pionir Jaya Bandung, 1982:10. Dalam olahraga renang terdapat empat gaya yang sering diperlombakan, baik dalam tingkat regional, nasional maupun dalam tingkat internasional. Keempat gaya renang tersebut dibagi dalam 4 gaya renang, yaitu: 1. Gaya kupu-kupu Butterfly 2. Gaya punggung Back Crawl Stroke 3. Gaya dada Breast Stroke 4. Gaya bebas Crawl Dalam penelitian ini akan dikaji lebih jauh lagi mengenai renang gaya kupu-kupu. Renang gaya kupu-kupu merupakan salah satu gaya renang yang diperlombakan dari empat gaya yang ada. Dalam hal ini, gerakan gaya kupu-kupu terdiri dari satu kali kayuhan lengan dan dua kali lecutan tungkai. Gerakan yang dilakukan oleh perenang dalam satu kali kayuhan pull, push, recovery and entry. Pergerakan dalam semua gaya renang terdiri dari gerakan lengan dan gerakan tungkai dengan disertai gerakan bernafas. Gerakan gaya kupu-kupu sering dikatakan gerakan yang sulit, sehubungan dengan sikap pergerakan lengan yang sama-sama kedepan, dan lecutan tungkai yang bersamaan menekan kedalam air. Meskipun demikian, gaya kupu-kupu menjadi gaya favorit, sehubungan dengan pergerakannya yang indah dan bagi para perenang merupakan kebanggan apabila bisa berprestasi dalam gaya kupu- kupu. Dalam pertandingan renang 50 meter ada berbagai cara perenang melakukan gerakan gaya kupu-kupu, misalnya: ada yang cukup jauh tanpa mengambil nafas, ada yang setiap tiga kayuhan baru mengambil nafas, ada yang selalu mengambil nafas saat kayuhan, berbagai variasi pengambilan nafas ini Ria Dilah Farlianti, 2014 Hubungan Antara Frekuensi Kayuhan Lengan Dengan Kecepatan Renang 50 Meter Gaya Kupu-Kupu Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu cenderung akan berpengaruh terhadap kecepatan waktu tempuh. Persoalannya adalah pada saat mengambil nafas perenang harus mengangkat kepala dan juga sedikit bahu keatas yang akan menambah beban berbeda dibandingkan tanpa mengambil nafas, tetapi tidak mengambil nafas juga merupakan persoalan yang melelahkan, sehubungan dengan kebutuhan oksigen yang dibutuhkan oleh perenang terbatas. Cabang olahraga renang merupakan olahraga individu yang dituntut untuk memiliki kemampuan dari aspek fisik, teknik, taktik dan mental. Tentang hal tersebut Harsono 1988:100, mengatakan bahw a: “untuk membantu atlet meningkatkan keterampilan dari prestasinya semaksimal mungkin, ada empat aspek yang perlu diperhatikan dan dilatih secara maksimal oleh atlet, yaitu latihan fisik, teknik, taktik, dan latihan mental.” Oleh karena itu, untuk mencapai prestasi yang maksimal setiap cabang olahraga harus memperhatikan beberapa aspek latihan, salah satunya adalah penguasaan teknik dasar yang sempurna. Oleh karena itu, penguasaan teknik dasar mutlak diperlukan agar prestasi dapat ditingkatkan. Hal ini sesuai dengan apa yang dikemukakan Harsono 1988:100, sebagai berikut: Kesempurnaan teknik-teknik dasar dari setiap pergerakan adalah penting, oleh karena itu akan menentukan gerak keseluruhan. Gerak-gerak dasar setiap bentuk yang diperlukan dalam setiap cabang olahraga haruslah dilatih dan dikuasai secara sempurna. Aspek penting yang perlu diperhatikan dalam olahraga renang adalah membangkitkan tenaga dorong agar perenang dapat bergerak maju secara efisien. Hal ini sesuai yang dikemukakan oleh Hidayat 1999:144: “ Usaha meningkatkan efisiensi dan efektivitas pada teknik renang, yaitu dengan jalan menghasilkan gaya propulsive propulsive force yang sebesar-besarnya dan mengurangi gaya resistan retardation menjadi seminimal mungkin.” Mengenai perkembangan teknik berenang Hidayat 1999:144, menjelaskan bahwa: “Dalam teknik berenang terdapat antara lain: gaya apung, Ria Dilah Farlianti, 2014 Hubungan Antara Frekuensi Kayuhan Lengan Dengan Kecepatan Renang 50 Meter Gaya Kupu-Kupu Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu titik gaya apung dan titik gaya berat, keseimbangan, gaya dorong propulsive force , daya angkat lift dan hambatan atau resistance drag force .” Sedangkan Counsilman 1968:2 menjelaskan untuk memperoleh kecepatan dalam berenang sebagai berikut: At any given a swimmer’s forward speed is the result of two forces. One force is tending to hold him back. This is the resisten or drag, caused by the water he has to pushout of this way or pull along with him. The force which pushes him forward is called propulsion, and is created by his arm and legs. Maksud kutipan diatas adalah, laju kecepatan renang merupakan hasil dua kekuatan. Satu kekuatan yang menahannya, dinamakan resistance drag, disebabkan oleh perpindahan air selama melakukan tarikan saat berenang. Kekuatan yang mendorongnya maju dinamakan propulsion dorongan, dan hal ini dihasilkan dari teknik gerakan lengan dan tungkai perenang. Dalam pergerakan tersebut, ada perenang yang lebih lama mengayuh dan menghasilkan frekuensi kayuhan lebih sedikit tetapi kemungkinan berenangnya lebih laju, ada juga perenang yang mengayuh lebih cepat yang bisa menghasilkan frekuensi kayuhan lebih banyak tetapi kemungkinan berenangnya tidak lebih laju dari frekuensi kayuhan yang sedikit. Frekuensi gaya yang dicapai oleh seorang perenang bergantung pada waktu yang dihabiskan dalam melakukan setiap gaya dari dua gaya lengan yang sangat dikenal menekan dan mengangkat di udara, tahap pengangkatan lengan di udara cenderung lebih pendek dari pada tahap menekan, karena penurunan daya tahan yang dijumpai ketika lengan bergerak menuju udara dari pada air. Berdasarkan hal di atas perlu dilakukan penelitian mengenai ada tidaknya hubungan antara frekuensi lengan dengan kecepatan renang 50 meter gaya kupu- kupu, agar hasil penelitian bisa dijadikan sebagai informasi ilmiah yang diharapkan dapat memberikan masukan bagi pengembangan prestasi atlet. Penulis menuangkan sebuah ide penelitian tersebut kedalam sebuah penelitian yang berjudul “HUBUNGAN ANTARA FREKUENSI KAYUHAN Ria Dilah Farlianti, 2014 Hubungan Antara Frekuensi Kayuhan Lengan Dengan Kecepatan Renang 50 Meter Gaya Kupu-Kupu Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu LENGAN DENGAN KECEPATAN RENANG 50 METER GAYA KUPU- KUPU ”

B. Rumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Hubungan Daya Ledak Otot Tungkai, Kelentukan Sendi Bahu, dan Kekuatan Otot Lengan Terhadap Kecepatan Renang Gaya Kupu Kupu 50 Meter Pada Atlet Putri Klub Spectrum Semarang Tahun 2011

0 9 97

PERBEDAAN LATIHAN GERAK LENGAN DENGAN MODEL FREE SINGLE ARM DAN KONVENSIONAL TERHADAP KECEPATAN RENANG GAYA KUPU KUPU 50 METER PADA ATLET CLUB SPECTRUM SEMARANG TAHUN 2011

0 11 96

PENGARUH GAYA MENGAJAR, RENANG GAYA BEBAS DAN KELENTIKAN TERHADAP RENANG GAYA KUPU-KUPU.

0 4 12

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN TEKNIK RENANG GAYA KUPU-KUPU 50 METER DENGAN MENGGUNAKAN LATIHAN HIPOKSIK PADA ATLET PEMULA CLUB BINA TIRTA MEDAN 2013.

0 2 21

Sumbangan Kekuatan Otot Lengan, Daya Ledak Otot Tungkai dan Kelentukan Togok Terhadap Hasil Kecepatan Renang 50 Meter Gaya Kupu-kupu pada Atlet Putri Club Spectrum Semarang Tahun 2011.

0 0 1

(ABSTRAK) HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI, KELENTUKAN SENDI PANGGUL, DAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KECEPATAN RENANG GAYA KUPU-KUPU 50 METER PERENANG KELOMPOK UMUR (KU) I PUTRA PESERTA KEJUARAAN RENANG ANTAR PERKUMPULAN (KRAP) PANTURA JATENG IV TAHUN 20

0 0 2

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI, KELENTUKAN SENDI PANGGUL, DAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KECEPATAN RENANG GAYA KUPU-KUPU 50 METER PERENANG KELOMPOK UMUR (KU) I PUTRA PESERTA KEJUARAAN RENANG ANTAR PERKUMPULAN (KRAP) PANTURA JATENG IV TAHUN 2010 DI PEKA

0 7 92

renang gaya kupu kupu

0 1 22

HUBUNGAN ANTARA FREKUENSI KAYUHAN LENGAN DENGAN KECEPATAN RENANG 50 METER GAYA KUPU-KUPU - repository UPI S KOR 1000724 Title

0 0 3

GAYA KUPU KUPU GAYA KUPU KUPU

0 1 22