“Pengaruh Penggunaan Media Presentasi Pada Strategi Pembelajaran Aktif Crossword Puzzle Terhadap Retensi Siswa Pada Konsep Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan di SMAN 87 Jakarta

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PRESENTASI PADA
STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF CROSSWORD PUZZLE
(TEKA-TEKI SILANG) TERHADAP RETENSI SISWA
(Quasi Experiment di SMA Negeri 87 Jakarta)
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) untuk Memenuhi
Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Disusun Oleh:

HENI LUPITA SARI
1110016100055
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1436 H/2015 M

ABSTRAK
Heni Lupita Sari (1110016100055), “Pengaruh Penggunaan Media Presentasi

Pada Strategi Pembelajaran Aktif Crossword Puzzle Terhadap Retensi Siswa
Pada Konsep Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan di SMAN 87 Jakarta”.
S1-Skripsi, Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Alam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan media
presentasi pada strategi pembelajaran aktif crossword puzzle terhadap retensi
siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu, dengan desain
kelompok kontrol non-ekuvalen. Sampel penelitian berjumlah 36 siswa untuk
kelas eksperimen dan 36 siswa untuk kelas kontrol. Instrumen penelitian yang
digunakan ada dua yaitu tes dan non tes, tes yang diberikan merupakan tes pilihan
ganda sebanyak 25 butir dan insturmen non tes merupakan angket respon yang
diberikan kepada siswa. Teknik analisis data kuantitatif menggunakan uji-t. Hasil
analisis data menggunakan uji-t pada kedua kelompok tersebut diperoleh nilai
t hitung sebesar 2.97, sedangkan t tabel pada taraf signifikan 5% dengan derajat
kebebasan (dk) 70 yaitu sebesar 1.69, maka dapat dikatakan bahwa t hitung > t tabel
yang berarti hipotesis alternatif (Ha) diterima dan hipotesis nol (H 0 ) ditolak. Hal
ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh strategi pembelajaran aktif crossword
puzzle (Teka-Teki Silang) dengan media presentasi powerpoint terhadap retensi
siswa pada konsep struktur dan fungsi jaringan hewan.

Kata Kunci: media PowerPoint, Strategi pembelajaran aktif crossword
puzzle, Retensi siswa.

i

ABSTRACT
Heni Lupita Sari (1110016100055), “The Influence of Use Presentation Media
on Crossword Puzzle Active Learning Strategy by Against Students’ Retention
on Structure and Function of Animal Tissues Concept at SMAN 87 Jakarta”.
S1-Thesis, Biology Education Program Study, Department of Natural Sciences
Education, Faculty of Tarbiyah and Teaching Sciences, State Islamic
University Syarif Hidayatullah, Jakarta.
This research aimed to know the influence of use presentation media on
crossword puzzle active learning strategy by against students’ retention on
structure and function of animal tissues concept at SMAN 87 Jakarta. The
research method used was quasi experiment with non-equivalent control group
modification design. The samples of the study were 36 students for the
experimental class and 36 students for the controlled class. The instrument of
research consisted of a test and non test instrument, the test instrument that used
was 25 items multiple choices and non test instrument was questionnaire. The

study used t-test as data analysis technique. The result of data analysis using t-test
on the two groups showed that the value of t count was 2,97, while t table at 5%
significance level and 70 degree of freedom (df) was 1,69. So it can be said that t count >
t table . It means that the alternative hypotheses (H a ) was accepted and the null hypotheses
(H o ) was rejected. This indicated that there was influence of crossword puzzle active

learning strategy by PowerPoint presentation media against students’ retention
on structure and function of animal tissues concept.
Keyword: PowerPoint Media, Crossword Puzzle Active Learning Strategy,
Students’ Retention

ii

KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi rabbil’alamin. Puji syukur keharidat Allah SWT peneliti
panjatkan yang selalu memberikan kenikmatan hidup dengan segala limpahan
rahmat dan hidayah-Nya, dan shalawat teriring salam kepada baginda Rasuullah
saw pembawa peradaban dari kegelapan menuju cahaya yang terang serta
salampun tercurah kepada keluarga dan sahabat-sahabatnya sehingga peneliti
dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Media

Presentasi Pada Strategi Pembelajaran Aktif Crossword Puzzle (Teka-Teki Silang)
Terhadap Retensi Siswa”.
Penulisan skripsi ini di susun dalam rangka memenuhi salah satu
persyaratan dalam mendapatkan gelar sarjana pendidikan. Peneliti menyadari
bahwa penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan
terima kasih Dengan ketulusan dan kerendahan hati, penulis menyampaikan rasa
terima kasih kepada:
1.

Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2.

Baiq Hana Susanti, M.Sc., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, dan selaku pembimbing I

yang telah meluangkan


waktu dalam memberikan bimbingan, arahan dan nasihat yang membangun,
serta motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
3.

Nengsih Juanengsih, M.Pd., selaku Sekretaris Jurusan Pendiidkan Ilmu
Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.

4.

Dr. Zulfiani, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

iii

5.

Eny S.Rosyidatun, S.Si., M.A., selaku Pembimbing II yang telah membantu

penulis dalam membimbing, memberikan saran dan nasehat serta arahan yang
sangat berguna bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

6.

Drs. Ahmad Sofyan, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Akademik (PA) yang
memberikan saran dan motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini.

7.

Dosen pengajar program studi IPA Biologi UIN Syarifh Hidayatullah Jakarta
yang telah memberikan ilmunya selama masa perkuliahan.

8.

Ayahanda Ismet Suriadi, Ibunda Kori Lina, dan Adik Ardi Permana terima
kasih atas doa, semangat dan dukungannya sampai selesainya skripsi ini.

9.


Drs. E. Awaludin, selaku Kepala Sekolah SMAN 87 Jakarta yang telah
memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di SMAN 87
Jakarta.

10. Drs. Basuki Prayitno dan seluruh staf guru SMAN 87 Jakarta.
11. Kelompok belajar yang selalu mendukung dan memberikan doanya, Lianda
Dwi Astuti, Arifa Nurhudayanti, Woro Puspito, Eny Rahayu, dan Ristha
Inggrid Mandela.
12. Keluarga Biobe yang selalu memberikan inspirasi, dukungan, doa serta
semangat dalam proses penyelesaian skripsi ini
13. Sahabat Masih Pelangi, Uum Humairoh, Fauzia Hayatun Nufus, Ulfah
Fauziyah, Aji Nadiyah Zuliarti, Nurdina Mecca Zathira, Tiara Wenty
Aulianda, Liestiana Apriani, Marry Silvita, Meylia Yuliandari, Novita
Nurahmi, Gantina Raila, dan Disa Fajriah Arifin yang selalu memberikan
dukungannya.
14. Keluarga besar dan Almarhumah eyang, yang selalu memberikan dukungan
dan doa sehingga proses penyelesain skripsi ini dapat berjalan dengan baik.
15. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu baik secara langsung
maupun tidak langsung, dari lubuk hati yang paling dalam saya ucapkan

banyak terima kasih.

iv

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat penulis
harapkan. Semoga laporan ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan para
pembaca pada umumnya.
Jakarta, Maret 2015

Penulis

v

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN
ABSTRAK ......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ....................................................................................... iii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL ............................................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xi
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah .................................................................. 9
C. Pembatasan Masalah ................................................................. 9
D. Perumusan Masalah .................................................................. 10
E. Tujuan Penelitian ...................................................................... 10
F. Manfaat Penelitian .................................................................... 10

BAB II

DESKRIPSI TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR, DAN
HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoritis ...................................................................... 11
1. Media Pembelajaran ............................................................. 11
a. Pengertian Media Pembelajaran ...................................... 11

b. Media Cetak ..................................................................... 12
c. Media Presentasi .............................................................. 13
2. Strategi Pembelajaran ........................................................... 15
a. Pengertian Strategi Pembelajaran .................................... 15
b. Klasifikasi Strategi Pembelajaran .................................... 16
c. Komponen Strategi Pembelajaran ................................... 16
3. Pembelajaran Aktif ............................................................... 18
a. Pengertian Pembelajaran Aktif ........................................ 18
b. Karakteristik Pembelajaran Aktif .................................... 18
c. Prinsip-Prinsip Cara Belajar Siswa Aktif ........................ 19

vi

4. Crossword Puzzle (TTS) ...................................................... 20
a. Pengertian Crossword Puzzle (CP) ................................. 20
b. Langkah-Langkah Strategi Pembelajaran Aktif (CP)...... 20
5. Retensi (Daya Ingat) ............................................................. 21
a. Pengertian Retensi ........................................................... 21
b. Jenis Retensi .................................................................... 22
c. Lupa Dalam Belajar ......................................................... 24

6. Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan ................................... 26
B. Hasil Penelitian yang Relevan .................................................. 27
C. Kerangka Berpikir ..................................................................... 29
D. Hipotesis Penelitian................................................................... 31
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................... 32
B. Metode dan Desain Penelitian................................................... 32
1. Metode Penelitian ................................................................. 32
2. Desain Penelitian .................................................................. 32
C. Populasi dan Sampel ................................................................. 33
D. Variabel Penelitian .................................................................... 33
E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 34
F. Instrumen Penelitian.................................................................. 34
1. Jenis Instrumen ................................................................... 34
2. Kalibrasi Instrumen ............................................................. 37
G. Teknik Analisis Data ................................................................. 41
1. N-gain.................................................................................. 41
2. Retensi ................................................................................ 41
3. Uji Prasyarat Analisis Data ................................................. 42
H. Hipotesis Statistik ..................................................................... 44

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ......................................................................... 45
1. Tes Objektif......................................................................... 45

vii

B. Pengujian Prasyarat Analisis Data ............................................ 47
1. Uji Normalitas Kelompok Kontrol & Eksperimen ............. 47
2. Uji Homogenitas Kelompok Kontrol & Eksperimen .......... 49
C. Pengujian Hipotesis ................................................................... 51
1. Hasil Pengujian Hipotesis untuk nilai pretest ..................... 52
2. Hasil Pengujian Hipotesis untuk nilai posttest ................... 52
3. Hasil Pengujian Hipotesis untuk nilai retest ...................... 53
4. Hasil Pengujian Hipotesis untuk nilai N-gain ..................... 54
D. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................... 54
E. Keterbatasan Dalam Penelitian ................................................. 61
BAB V

PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................... 62
B. Saran .......................................................................................... 62

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 63
LAMPIRAN ....................................................................................................... 67
SURAT-SURAT ................................................................................................223

viii

DAFTAR TABEL
Judul Tabel

Halaman

Tabel 3.1. Desain Penelitian................................................................................32
Tabel 3.2. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian ...........................................................35
Tabel 3.3. Koefisien Validitas.............................................................................37
Tabel 3.4. Kriteria Reabilitas Instrumen .............................................................38
Tabel 3.5. Kriteria Tingkat Kesukaran ................................................................39
Tabel 3.6. Kriteria Daya Pembeda ......................................................................40
Tabel 3.7. Retensi Siswa Berdasar Penguasaan Konsep Depdikbud ..................42
Tabel 4.1. Data Pretest, Posttest,Retest Kelompok Kontrol & Eksperimen .......45
Tabel 4.2. Hasil Rata-Rata Nilai N-gain dan Retensi .........................................46
Tabel 4.3. Uji Normalitas Pretest Kelompok Kontrol dan Eksperimen .............47
Tabel 4.4. Uji Normalitas Postest Kelompok Kontrol dan Eksperimen .............48
Tabel 4.5.Uji Normalitas Retest Kelompok Kontrol dan Eksperimen ................48
Tabel 4.6. Uji Normalitas N-gain Kelompok Kontrol dan Eksperimen .............49
Tabel 4.7. Uji Homegenitas Pretest Kedua Kelompok .......................................50
Tabel 4.8. Uji Homegenitas Postest Kedua kelompok .......................................50
Tabel 4.9. Uji Homegenitas Retest Kedua Kelompok ........................................51
Tabel 4.10. Uji Homegenitas N-gain Kedua Kelompok .....................................51
Tabel 4.11. Hasil Pengujian Hipotesis nilai Pretest dengan uji-t .......................52
Tabel 4.12. Hasil Pengujian Hipotesis nilai Postest dengan uji-t .......................53
Tabel 4.13. Hasil Pengujian Hipotesis nilai Retest dengan uji-t .........................53
Tabel 4.14. Hasil Pengujian Hipotesis nilai N-gain dengan uji-t ........................54

ix

DAFTAR GAMBAR

Judul Gambar

Halaman

Gambar 2.1. Kerucut Pengalaman Edgar Gale ...................................................12

x

DAFTAR LAMPIRAN

Judul Lampiran

Halaman

Lampiran 1. RPP Kelas Kontrol..........................................................................67
Lampiran 2. RPP Kelas Eksperimen ...................................................................94
Lampiran 3. Daftar Istilah Pada Konsep Struktur dan Fungsi Jaringan..............122
Lampiran 4. Kisi-Kisi InstrumenTes ..................................................................123
Lampiran 5. Rekapitulasi Analisis Butir Instrumen Dengan Software Anates ...150
Lampiran 6. InstrumenTes ..................................................................................153
Lampiran 7. Kunci Jawaban Instrumen ..............................................................158
Lampiran 8. Lembar Observasi Guru Kelas Kontrol ..........................................159
Lampiran 9. Lembar Observasi Siswa Kelas Kontrol.........................................167
Lampiran 10. Lembar Observasi Guru Kelas Eksperimen .................................175
Lampiran 11. Lembar Observasi Siswa Kelas Eksperimen ................................183
Lampiran 12. Rekapitulasi Nilai Kelas Kontrol ..................................................191
Lampiran 13. Rekapitulasi Nilai Kelas Eksperimen ...........................................193
Lampiran 14. Daftar Distribusi Frekuensi Kelas Kontrol ...................................195
Lampiran 15. Uji Prasyarat Analisis Kelas Kontrol & Eksperimen ...................202
Lampiran 16. Perhitungan Uji Normalitas ..........................................................207
Lampiran 17. Perhitungan Uji Homogenitas ......................................................213
Lampiran 18. Perhitungan Uji Hipotesis.............................................................218
Lampiran 19. Surat Permohonan Izin Penelitian ................................................223
Lampiran 20. Surat Keterangan Penelitian .........................................................224
Lampiran 21. Lembar Ujian Referensi................................................................225

xi

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurut Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003, Bab 1 pasal 1 (1)
“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri
kepribadian kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa, dan negara”. 1
Sedangkan menurut Ki Hadjar Dewantara tokoh pendidikan kita,
pendidikan pada umumnya berarti daya upaya untuk memajukan budi pekerti
(kekuatan batin), pikiran (intelek), dan jasmani anak-anak, selaras dengan alam
dan masyarakatnya. 2
Berdasarkan uraian diatas dapat kita katakan bahwa pendidikan merupakan
suatu daya upaya untuk dapat membentuk dan mengembangkan berbagai aspek
pada diri seseorang. Baik dalam budi pekertinya, dalam pemikirannya, dalam
jasmani dan rohaninya maupun dalam pembentukan keterampilannya. Komponenkomponen tersebut diharapkan dapat memajukan kehidupan individu, masyarakat,
dan bangsa negaranya. Dapat dikatakan, tidak ada bangsa yang maju tanpa
membangun pendidikan yang bagus. Tidak ada bangsa yang maju tanpa
mengembangkan karakter dan nilai-nilai budaya bangsanya sendiri, seperti budaya
kerja keras, wirausaha, budaya saling menghormati dan menghargai, dan lain-lain.
Memang tidak mudah untuk membangun bangsa dengan orang-orang yang
memiliki karakter seperti yang diatas oleh sebab itu untuk mewujudkan cita-cita
yang luhur tersebut kita membutuhkan orang yang bersedia dan profesional yaitu
diperlukan adanya tenaga pendidik.

1

Sekretariat Jendral Departemen Pendidikan Nasional, Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Jakarta: Biro Hukum dan
Organisasi, 2003), Cet. 1, h. 5.
2
Dodi Nandika, Pendidikan di Tengah Gelombang Perubahan, (Jakarta: Pustaka LP3ES
Indonesia, 2007), h.viii.

1

2

Dalam Undang-Undang Sisdiknas (sistem pendidikan nasional) 2003 atau
UU RI No. 20 Tahun 2003 dalam Bab XI Tentang Pendidik dan Tenaga
Kependidikan; pasal 39 ayat 2 disebutkan “Pendidik merupakan tenaga
professional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran,
menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta
melakukan penelitian dan pengabdian pada masyarakat, terutama bagi pendidik
pada perguruan tinggi. Serta dalam pasal 40 ayat 2 dikatakan, bahwa pendidik dan
tenaga kependidikan berkewajiban menciptakan suasana pendidikan yang
bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis, dan dialogis; mempunyai komitmen
secara professional untuk meningkatkan mutu pendidikan; dan memberi teladan
dan menjaga nama baik lembaga, profesi dan kedudukan sesuai dengan
kepercayaan yang diberikan kepadanya”. 3
Pendidik dan tenaga kependidikan merupakan tenaga yang berperan
penting dalam proses pendidikan. Pendidik dan tenaga kependidikan memiliki
peran dalam pembentukan individu yang berbudi pekerti baik dengan
keterampilan yang beragam dan dapat menjadi teladan yang baik guna tercapainya
tujuan dalam pendidikan.
Berdasarkan laporan United Nation and Development Program (UNDP)
tahun 2003 yang menunjukkan penurunan Indeks Pembangunan Manusia
Indonesia (IPMI) dari 0,684 menjadi 0,682 atau dari urutan 110 menjadi urutan
112 dari 175 negara. 4 Indeks Pembangunan Manusia Indonesia menunjukkan
tingkat rendah atau tingginya suatu mutu sumber daya manusia.
Data IPMI tahun 2003 menjelaskan suatu penurunan mutu sumber daya
manusia, dimana rendahnya mutu suatu pendidikan akan berakibat langsung pada
rendahnya mutu sumber daya manusia pada bangsa kita, oleh sebab itu untuk
melahirkan sumber daya manusia yang bermutu hanya dapat dibentuk melalui
jalur pendidikan dan proses pembelajaran yang bermutu juga. Sebab itu peran
guru sangat dibutuhkan dimana “Guru dan dosen yang profesional merupakan
faktor penentu proses dan luaran pendidikan yang bermutu”. 5
Berdasarkan data UNDP terbaru menyatakan bahwa Indeks Pembangunan
Manusia Indonesia (IPMI) pada tahun 2014 meningkat kembali menjadi 0,684 hal

3

Mohamad Surya, Abdul Hasim, dan Rus Bambang Suwarno, Landasan Pendidikan:
Menjadi Guru yang Baik, (Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia, 2010), h.9.
4
Asrorun Ni’am Sholeh, Membangun Profesionalitas Guru: Analisis Kronologis atas
Lahirnya UU Guru dan Dosen, (Jakarta: Elsas, 2006), Cet. Ke-1, h. 6.
5
Surya, dkk. op. cit,. h. 4.

3

tersebut telah menunjukan adanya perubahan dari berbagai aspek yang telah
diterapkan oleh Indonesia, terutama dalam bidang pendidikan. 6 Meskipun IPMI
meningkat namun kategori nilai 0,684 tersebut masih dimasukkan dalam kategori
pembangunan

manusia

menengah.

Untuk

menjadikan

IPMI

menjadi

pembangunan manusia tinggi, pemerintah harus lebih giat lagi memberikan
pembaharuan-pembaharuan

dalam

berbagai

aspek,

yang

salah

satu

pembaharuannya diberikan dalam bidang pendidikan. Peningkatan IPMI dari
tahun 2003 hingga 2014 menunjukan, telah diadakannya pembaharuan atau
evaluasi dalam bidang pendidikan. Pembaharuan tersebut dapat dilakukan dalam
berbagai cara, mulai dari sistemnya, pemilihan atau penggunaan tenaga pendidik
dan kependidikannya, penerapan strategi pembelajaran yang sesuai serta
penggunaan media teknologi dalam pembelajaran.
Media teknologi saat ini dipercaya dapat mempermudah segala rangkaian
aktivitas manusia karena media teknologi saat ini telah dirancang dengan berbagai
macam manfaat yang dapat di rasakan dalam berbagai bidang. Hal ini dapat
dilihat bahwa penggunaan media teknologi tidak hanya dikhususkan pada
kegiatan perkantoran saja misalnya seperti penggunaan media teknologi komputer
atau aplikasi lainnya yang dapat membantu menyelesaikan tugas perkantoran
tetapi sekarang media teknologi sudah berkembang pesat pemanfaatannya
terutama

dalam

bidang

pendidikan.

Kurangnya

pengetahuan

mengenai

pemanfaatan teknologi, menyebabkan kurangnya media perantara atau media
penghubung yang digunakan oleh pendidik dalam proses pembelajaran yang
menyebabkan proses pembelajaran masih berlangsung secara konvensional.
Kecenderungan menganggap teknologi sulit untuk dipelajari dan diperoleh
membuat kebanyakan pendidik mengambil keputusan alternatif untuk tidak
menyertakan teknologi dalam proses pembelajaran padahal penggunaan teknologi
selain dapat mempermudah guru dalam proses pembelajaran, karena dengan
bantuan teknologi guru lebih dapat mengeksplorasi kemampuan mengajarnya

6

United Nation and Devolopment Program, 2014, (tersedia melalui http: www.id.undp.org,
diunduh pada tanggal 05 Februari 2014).

4

yang dapat menyebabkan peserta didik merasakan pembelajaran

yang

menyenangkan, juga meningkatkan ketertarikan tersendiri dalam proses
pembelajaran tanpa menghilangkan esensi dari proses pembelajaran tersebut dan
dapat meringankan pekerjaan guru dalam menyiapkan materi ajar.
Keterbatasan pengetahuan akan pemanfaatan teknologi sebagai media
pembelajaran
membuat

dan lemahnya guru menghadirkan media untuk pembelajaran

penerapan

metode

ceramah

semakin

menjamur.

Terbatasnya

penggunaan alat-alat teknologi pembelajaran yang dipakai dikelas diduga juga
merupakan salah satu penyebab masih lemahnya mutu pendidikan di Indonesia.
Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan
menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan
belajar yang kondusif dimana penerimaannya dapat melakukan proses belajar
secara efisien dan efektif. 7
Salah satu media yang sering digunakan dalam proses pembelajaran ialah
media cetak. Media cetak merupakan media dasar yang digunakan seorang
pengajar dalam proses pembelajaran. Penggunaan media ini tidak dapat
dipisahkan dalam proses pembelajaran, hal ini dapat ditujukkan bahwa sebagian
besar sumber belajar berasal dari media cetak. Tampilan pada media cetak berupa
tulisan dan gambar yang termuat dalam kertas.
Sedangkan media yang mudah dioperasikan dan sering dijadikan alat
presentasi ialah penggunaan Microsoft PowerPoint. Pada media ini tidak hanya
berupa tulisan yang dapat ditampilkan, gambar dan video materi pembelajaran
yang terkait dapat ditampilkan.
Penggunaan media presentasi PowerPoint ini dapat memudahkan
penyampaian materi pembelajaran, terutama pada materi pembelajaran yang
penyampaiannya tidak hanya dapat dilakukan secara lisan melainkan didukung
dengan tampilan gambar dan suara agar maksud dari materi tersebut
tersampaikan. Seperti pada materi pembelajaran biologi, jika hanya disampaikan

7

h. 8.

Yudhi Munadi, Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru, (Jakarta: GP Press, 2010),

5

melalui lisan atau hanya dengan metode ceramah mungkin saja esensi dari materi
yang terserap atau diterima oleh siswa hanya beberapa persen saja atau mungkin
ada beberapa siswa belum dapat menangkap apa yang telah dijelaskan oleh guru
tersebut sehingga jangankan untuk mengingat ulasan materi tersebut, mengerti
atau paham saja dari ulasan guru tersebut masih dipertanyakan.
Berdasarkan uraian di atas penggunaan kedua jenis media pembelajaran
tersebut dapat kita terapkan dalam strategi pembelajaran. Strategi Pembelajaran
merupakan cara pengorganisasian isi pelajaran, penyampaian pelajaran dan
pengelolaan kegiatan belajar dengan menggunakan berbagai sumber belajar yang
dapat dilakukan guru untuk mendukung terciptanya efektivitas dan efisiensi
proses pembelajaran. 8 Namun, pada kenyataannya strategi pembelajaran yang
diterapkan di Indonesia masih bersifat monoton atau belum adanya inovasi-invasi
yang baru yang dapat menjadikan peserta didik menikmati pembelajaran dengan
menyenangkan dan penuh dengan antusias. Untuk menciptakan individu yang
bermutu tinggi dalam pembelajaran seperti memiliki kecakapan, keterampilan dan
lain sebagainya dibutuhkan strategi pembelajaran yang tepat dan sesuai.
Berdasarkan Tujuan Pendidikan nasional seperti termuat dalam UndangUndang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan
nasional, Bab II Pasal 2 Pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan UndangUndang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 3 menjelaskan bahwa
pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermatabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 9 Untuk menciptakan individu
yang cakap, kreatif, mandiri dll dibutuhkan proses pembelajaran yang aktif.
Ketika pembelajaran terlaksana secara aktif membuat peserta didik dapat

8

Darmansyah, Strategi Pembelajaran Menyenangkan Dengan Humor, (Jakarta: PT Bumi
Aksara,2010),Cet. 1, h. 17.
9
Surya, dkk. op. cit,. h. 31.

6

mengembangkan seluruh potensi yang dimilikinya guna terciptanya tujuan
pembelajaran yang kondusif.
Pembelajaran yang aktif tercipta karena adanya komunikasi dua arah yang
baik antara guru dan anak didiknya. Pembelajaran yang aktif atau disebut dengan
Active Learning mengandung makna sebagai “pembelajaran yang lebih berpusat
pada peserta didik (student centered) daripada berpusat pada guru (teacher
centered)” . 10 Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran menandakan bahwa
siswa

merasakan

kenyamanan

dan

kesenangan

terhadap

pembelajaran.

Pembelajaran aktif yang menekankan pada “pembelajaran kesenangan-serius”
dapat membantu siswa untuk memusatkan perhatian, meningkatkan kesenangan
mereka untuk belajar, dan mengatur suasana agar pengalaman flow bisa terjadi.
“Flow adalah keadaan sadar yang di dalamnya seseorang bisa betul-betul
terbenam dalam sebuah aktivitas”. 11
Salah satu strategi dalam pembelajaran aktif yang bisa diterapkan di
sekolah adalah Crossword Puzzle atau Teka-Teki Silang (TTS). Crossword puzzle
(TTS) merupakan salah satu strategi pembelajaran aktif yang menyenangkan yang
dapat memudahkan siswa dalam belajar khususnya dalam memahami materimateri biologi yang memerlukan tingkat hafalan lebih dalam tanpa mengurangi
esensi dari proses pembelajar tersebut. Karena “Teka-Teki Silang dapat
mengundang partisipasi siswa dalam proses belajar karena pembelajaran dengan
TTS ini dapat dilakukan secara perseorangan atau perkelompok di dalam kelas”. 12
Dalam materi pembelajaran yang mengandung tingkat hafalan yang lebih
banyak, penggunaan media cetak dan presentasi dengan strategi pembelajaran
aktif crossword puzzle (TTS) ini dapat menunjang metode mengajar guru agar
tujuan pembelajaran tercapai. Semakin banyak item-item informasi baru dalam
materi pembelajaran semakin banyak pula item-item yang perlu kita ingat atau

10

Indrawati dan Wanwan Setiawan, “Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, Dan
Menyenangkan Untuk Guru SD”, Modul Suplemen BBM PPPPTK IPA, (Jakarta: PPPPTK),
September 2009, h. 12.
11
Pat Hollingsworth dan Gina Lewis, Pembelajaran Aktif: Meningkatkan Keasyikan
Kegiatan di Kelas, terjemahan Dwi Wulandari, (Jakarta: PT Indeks, 2008), Cet.1, h. vi.
12
Melvin L. Silberman, Active Learning: 101 Cara Belajar Siswa Aktif Edisi Revisi,
terjemahan Raisul Muttaqien, (Bandung: Penerbit Nusamedia, 2011), Cet. IV, h. 256.

7

pahami. Materi pembelajaran dikatakan dapat terserap dengan baik oleh siswa
ketika siswa dapat mengulas kembali apa yang telah ia terima atau bahkan paham
dengan apa yang telah dipelajarinya. Membentuk ingatan atau daya ingat (retensi)
siswa dalam pembelajaran bukan hal yang mudah.
Oleh sebab itu, perlu dilihat pula pengaruh antara penggunaan media cetak
dan presentasi dalam strategi pembelajaran aktif crossword puzzle (TTS) sebagai
alat penunjang pembelajaran yang dapat meminimalisir siswa lupa atau sulit
dalam mengingat item-item informasi dalam pembelajaran. Sehingga dapat
memberikan pengaruh yang baik terhadap hasil akhir dalam proses belajar
tersebut.
Penelitian yang berkaitan pun dilakukan oleh Ulyatis Sholikhah dan
Sulekha Rao Coticone. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Sulekha menunjukan
bahwa teka-teki silang dapat memberikan pengaruh positif karena berkontribusi
dalam meningkatkan peran aktif individu dalam pembelajaran Biochemistry.13
Selanjutnya, hasil penelitian yang dilakukan Ulyatis menunjukan adanya pengaruh
positif antara aktivitas siswa dan hasil belajar siswa melalui strategi pembelajaran
crossword puzzle dengan menggunakan media slide presentasi. 14
Salah satu materi pembelajaran biologi yang membutuhkan tingkat
pemahaman dan ingatan yang baik ialah mengenai struktur dan fungsi jaringan
hewan. Karena materi ini merupakan materi lanjutan setelah mempelajari dan
mengetahui tentang sel. Materi struktur dan fungsi jaringan hewan merupakan
salah satu materi biologi yang menuntut pemahaman siswa pada konsep struktur
jaringan hewan seperti struktur jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan saraf,
jaringan otot yang kemudian dihubungkan dengan fungsi jaringan tersebut. Suatu
fungsi jaringan yang saling berkaitan akan membentuk sebuah organ dan organ

13

Sulekha Rao Coticone, Utility of Self-Made Crossword Puzzle as an Active Learning
Method to Study Biochemistry in Undergraduate Education, Journal of Collage Science Teaching,
vol.42, 2013, pp. 33. (tersedia melalui www.researchgate.net diunduh pada tanggal 25 Februari
2014).
14
Ulyatis Sholikhah, Pengaruh Aktivitas Siswa Dalam Strategi Pembelajaran Crossword
Puzzle Dengan Menggunakan Media Slide Presentasi Pada Mata Pelajaran IPA (Biologi)
Terhadap Hasil Belajar, Skripsi Ilmu Pendidikan Biologi: Institut Agama Islam Negeri Walisongo
Semarang, Semarang, 2011. h.vi.

8

yang saling bekerja sama akan menciptakan suatu sistem organ. Dikatakan sebuah
sistem hal tersebut menandakan tingkat kekompleksitasan sesuatu, agar siswa
dapat memahami hal tingkatan yang lebih kompleks siswa terlebih dahulu harus
mampu memahami hal yang sifatnya masih dasar dan ingatan tersebut tersimpan
dalam jangka yang lama sehingga merasakan bahwa pembelajaran biologi ini
akan lebih bermakna. Oleh sebab itu sangat diharapkan penguasaan materi biologi
mengenai struktur dan fungsi jaringan hewan tersebut sangat baik sehingga dapat
membantu dalam pemahaman materi selanjutnya yang mempunyai kompleksitas
konten yang lebih tinggi.
Berdasarkan hasil observasi di sekolah ketika sedang melangsungkan
proses PPKT di sekolah SMAN 87 Jakarta , materi struktur dan fungsi jaringan
hewan ini merupakan salah satu materi yang membutuhkan pemahaman dan
memiliki istilah untuk membentuk ingatan lebih banyak pada saat kelas XI. Hal
tersebut dapat diketahui berdasarkan wawancara oleh guru mata pelajaran kelas
XI. Tingkat pemahaman yang kurang dan tidak ditunjang dengan ingatan yang
baik mengakibatkan hasil belajar siswa pada materi ini sebagian besar belum
sesuai dengan KKM, dimana KKM yang berlaku di sekolah ini ialah ≥ 75. Ratarata dalam satu kelas yang berjumlahkan 36 siswa, hanya 40% yang mendapatkan
nilai di atas KKM sekolah selebihnya memiliki nilai dibawah KKM. Beberapa
faktor yang menyebabkan hasil belajar yang belum mencapai nilai KKM, dapat
kita lihat dari konten materi tersebut yang membutuhkan pemahaman dan daya
ingat yang lebih, ditambah penggunaan metode yang digunakan guru untuk
menyampaikan materi tersebut masih belum maksimal serta masih belum adanya
metode alternatif yang dihadirkan guru untuk melakukan suatu pembaharuan
dalam proses pembelajaran sehingga esensi dari pembelajaran tersebut dapat
tersampaikan kepada siswa.
Berdasarkan hasil observasi tersebut, sebagai suatu bentuk metode
alternatif dalam proses pembelajaran guna untuk lebih meningkatkan mutu
pendidikan di Indonesia, salah satunya di SMAN 87 Jakarta berdasarkan
pemaparan latar belakang di atas peneliti hendak mengetahui apakah terdapat
pengaruh dengan penggunaan media presentasi yang dipadukan dengan strategi

9

pembelajaran yang aktif bertujuan untuk dapat meningkatkan daya ingat atau
retensi siswa pada konsep struktur dan fungsi jaringan hewan dalam proses
pembelajaran melalui penelitian dalam skripsi yang berjudul “Pengaruh
Penggunaan Media Presentasi pada Strategi Pembelajaran Aktif Crossword Puzzle
(Teka-Teki Silang) Terhadap Retensi Siswa”.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan, dapat
diidentifikasi masalah sebagai berikut:
1.

Masih rendahnya mutu pendidikan di Indonesia.

2.

Kurangnya inovasi dalam proses kegiatan pembelajaran.

3.

Kurangnya pengetahuan penggunaan teknologi dalam pembelajaran.

4.

Belum banyak yang memanfaatkan teknologi sebagai media pembelajaran.

5.

Masih kurang tepatnya penggunaan strategi dalam pembelajaran.

6.

Kesulitan dalam menghapal item-item informasi menyebabkan siswa mudah
lupa.

C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan uraian identifikasi masalah di atas penelitian ini dibatasi pada
aspek-aspek kegiatan penelitian, yakni sebagai berikut:
1.

Penggunaan media yakni media cetak pada kelas kontrol dan media
presentasi (PowerPoint) pada kelas eksperimen sebagai media pembelajaran.

2.

Penggunaan strategi pembelajaran aktif yaitu strategi pembelajaran aktif
crossword puzzle (Teka-Teki Silang).

3.

Hasil yang diukur adalah retensi siswa dengan interval waktu selama 3
minggu, terhitung dari waktu berlangsungnya post-test pada konsep Struktur
dan Fungsi jaringan hewan.

4.

Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas XI di SMAN 87 Jakarta.

10

D. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, maka penelitian ini dapat dirumuskan sebagai
berikut: “Apakah terdapat Pengaruh Penggunaan Media Presentasi Pada Strategi
Pembelajaran Aktif Crossword Puzzle (Teka-Teki Sialang) Terhadap Retensi
Siswa pada konsep Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan?”

E. Tujuan Penelitian
1.

Mengetahui

pengaruh

penggunaan

media

presentasi

pada

strategi

pembelajaran aktif crossword puzzle terhadap retensi Siswa dengan interval
waktu 3 minggu pada konsep Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan.

F. Manfaat Penelitian
1.

Bagi Guru Biologi, dapat melakukan pembaharuan metode mengajar dengan
penggunaan strategi pembelajaran aktif ini yang disertai media presentasi
sebagai media pembelajaran untuk meningkatkan peranan siswa dalam
belajar dan dapat dijadikan wahana peningkatan kreativitas guru dalam
pengimplementasian metode pengajaran.

2.

Bagi Siswa, sebagai konsep pembelajaran yang memberikan suasana baru
yang dapat memotivasi siswa untuk lebih berperan aktif dalam kegiatan
pembelajaran tanpa menghilangkan esensi pembelajaran yang sedang
berlangsung dan dapat meningkatkan nilai hasil belajar yang telah ditetapkan
KKM.

3.

Bagi Peneliti, dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menambah
wawasan dan sedikit gambaran mengenai inovasi dalam mengajar bagi
pembaca dan dapat dijadikan motivasi kepada para peneliti lain untuk
melakukan penelitian yang lebih kompleks atau lebih inovatif guna
terciptanya strategi pengajaran yang lebih sesuai, interaktif, menarik seiring
dengan

kemajuan

jaman

pembelajaran tersebut.

tanpa

menghilangkan

esensi

dari

proses

BAB II
DESKRIPSI TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR, DAN
HIPOTESIS

A. Deskripsi Teoritis
1.

Media Pembelajaran
a.

Pengertian Media Pembelajaran
Media berasal dari bahas latin, yakni medius yang secara harfiahnya

berarti ‘tengah’, ‘pengantar’, atau ‘perantara’. Dalam bahasa arab, media
disebut ‘wasail’ bentuk jama’ dari ‘wasilah’ yakni sinonim al-wasth yang
artinya juga ‘tengah’. 1
Pembelajaran adalah suatu proses yang biasanya berkaitan dengan
pendidikan, hubungan antara proses belajar dan mengajar, dan suatu kegiatan
yang tersusun secara sistematis dalam pelaksanaannya. Berhubungan dengan
pembelajaran dapat dikatakan media pembelajaran adalah suatu perantara
yang menunjang proses berlangsungnya pembelajaran atau dapat dikatakan
bahwa media pembelajaran merupakan teknologi pembawa pesan yang dapat
dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. 2
Berdasarkan

uraian

diatas

dapat

dikatakan

bahwa

media

pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan
menyalurkan pesan dari sumber secara terencana terutama dalam proses
pembelajaran sehingga dapat menciptakan lingkungan atau kedaan belajar
yang kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar yang
efektif demi tercapainya hasil belajar yang optimum.
Salah satu gambaran paling banyak dijadikan acuan sebagai landasan
teoritis pemanfaatan media dalam proses pembelajaran adalah Dale’s Cone of

1

Yudhi Munadi, Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru, (Jakarta: GP Press, 2010),

h. 6.
2

Rudi Susilana dan Cepi Riyana, Media Pembelajaran: Hakikat, Pengembangan,
Pemanfaatan, dan Penilaian, (Bandung: CV Wacana Prima, 2009), h. 6.

11

12

Experience (Kerucut Pengalaman Dale). 3 Kerucut ini merupakan elaborasi
yang rinci dari konsep tiga tingkatan pengalaman yang dikemukakan oleh
Bruner. Terdapat tiga tingkatan utama modus belajar, yaitu pengalaman
langsung (enactive), pengalaman pictorial atau gambar (iconic), dan
pengalaman abstrak (symbolic). 4 Berikut kerucut Edgar Dale yang dimaksud :

Gambar 2.1. Kerucut Pengalaman Edgar Gale
Pengalaman belajar konkrit yang secara langsung dialami siswa
terletak di bagian bawah kerucut. Disinilah pengalaman belajar paling besar
dan banyak memperoleh manfaat karena dengan cara mengalaminya sendiri.
Dapat diketahui bahwa belajar yang sukses (successful learning) adalah
belajar dengan mengalami. 5

b.

Media Cetak
Media cetak adalah bahan bacaan yang diproduksi secara

professional, seperti buku, majalah, buku petunjuk, fotokopi, dan hasil
reproduksi sendiri. 6

3
4

Yudhi Munadi, op. cit., h. 18.
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2010). Cet. 13., h.

7.
5

Yudhi Munadi, op. cit., h. 19.
Ronald H. Anderson, Pemilihan dan Pengembangan Media Untuk Pembelajaran, (Jakarta:
PT Rajagrafindo Persada, 1994). Cet. 2. h. 161.
6

13

Adapun terdapat beberapa kelebihan dan keterbatasan pada media
cetak, yakni:
1) Siswa dapat berhenti sewaktu-waktu untuk melihat sumber lain;
2) Siswa dapat belajar sesuai dengan kecepatan masing-masing;
3) Mudah untuk dibawa;
4) Materi pelajaran dapat diproduksi dengan ekonomis, dapat
didistribusi dengan mudah dan mudah diperbaiki
Sedangkan keterbatasan dalam media cetak, yakni:
1) Mencetak medianya dapat memakan waktu yang tergantung kepada
kompleksnya pesan yang dicetak;
2) Mencetak foto atau gambar bewarna biasanya memerlukan biaya
yang mahal;
3) Sukar menampilkan gerak di halaman media cetak;
4) Pelajaran yang terlalu banyak disajikan cenderung untuk mematikan
minat dan menyebabkan kebosanan;
5) Tanpa perawatan yang baik, media cetak akan cepat rusak dan
hilang. 7

c.

Media Presentasi
Media presentasi adalah salah satu bentuk pemanfaatan multimedia

berbasis komputer yang digunakan dalam proses pembelajaran. Media
presentasi ini digunakan untuk menjelaskan materi-materi yang sifatnya
teoritis yang digunakan dalam proses pembelajaran baik untuk cakupan
kelompok kecil maupun kelompok besar.
Pemanfaatan multimedia presentasi ini biasanya menggunakan
perangkat lunak. Perangkat lunak yang sering dijadikan media presentasi
adalah penggunaan PowerPoint yang dikembangkan oleh Microsoft Inc.
penggunaan perangkat lunak PowerPoint ini mempermudah pendidik dalam
melaksanakan proses pembelajarannya. Dengan beragamnya peragkat lunak

7

Ibid., h.168.

14

beserta perangkat kerasnya sebagai penunjang telah menyebabkan perubahan
besar pada trend metode presentasi saat ini.
Adapun terdapat beberapa kelebihan dalam penggunaan media
presentasi ini, yaitu:
1) Mampu menampilkan objek-objek yang sebenarnya tidak ada secara
fisik atau diistilahkan dengan imagry;
2) Memiliki kemampuan menggabungkan semua unsur media seperti
teks, video, animasi, image, grafik dan sound menjadi satu kesatuan
yang terintergrasi;
3) Memiliki kemampuan dalam mengakomodasi peserta didik sesuai
dengan modalitas belajarnya;
4) Mampu mengembangkan materi pembelajaran;
Sedangkan keterbasan dalam media presentasi, yakni:
1) Ketergantungan listrik sangat tinggi;
2) Media pendukungnya harga relatif mahal karena harus ada komputer
dan LCD;
3) Penggunaan media ini sangat tergantung pada penyajian materi;
4) Masih sangat terbatas guru yang mampu membuat media presentasi. 8

Program PowerPoint merupakan salah satu software yang dirancang
khusus untuk menampilkan program multimedia yang menarik, mudah
dalam pembuatan, mudah dalam penggunaan dan relatif murah karena tidak
ada bahan baku selain alat untuk penyimpanan data (storage). 9 Seperti yang
dijelaskan diatas bahwa PowerPoint ini merupakan salah satu media
presentasi yang penggunannya dapat dipelajari dengan mudah, menjadi
penunjang yang baik dalam pembelajaran oleh sebab itu penggunaan
PowerPoint dalam presentasi baik dalam bidang pembelajar, presentasi

8

Khentut, (Pelatihan Pengembangan dan Pemanfaatan Konten Jardiknas), Modul
Pembuatan Media Presentasi, 2010, h. 6. (tersedia melalui http: tvf.dosen.isi-ska.ac.id diunduh
pada tanggal 21 maret 2015).
9
Susilana dan Riyana, op. cit. h. 101.

15

produk, seminar, meeting, dan lain lain banyak digunakan. PowerPoint
dapat digunakan melalui beberapa tipe penggunaan, yakni:
1) Personal Presentation, dimana penggunaan PowerPoint sebagai
media presentasi dalam classical learning. Seperti kuliah, seminar,
training, dan lain lain;
2) Stand

Alone,

dimana

PowerPoint

dirancang

khusus

untuk

pembelajaran individu yang bersifat interaktif;
3) Web Based, pada pola ini PowerPoint dapat diformat menjadi file
web;
Berikut penjabaran prosedur bagaimana pembuatan program
presentasi dengan media PowerPoint, antara lain:
1) Identifikasi program, hal ini bertujuan untuk melihat kesesuaian
antara program yang dibuat dengan materi;
2) Mengumpulkan bahan pendukung sesuai dengan kebutuhan materi
dan sasaran seperti video, gambar, animasi, dan suara. Pengumpulan
data bisa didapatkan dari sumber manapun, seperti cetak, internet
ataupun dibuat sendiri sesuai dengan kebutuhan. Misal dengan cara
merekam suara, shooting, dsb. Materi untuk PowerPoint sebaiknya
dikemas menjadi uraian pendek atau hanya pointer-pointernya saja;
3) Setelah bahan terkumpul dan materi sudah dibuat sesingkat
mungkin, selanjutnya proses pengerjaan di PowerPoint hingga
selesai. Selanjutnya mengubah hasil akhir presentasi apakah dalam
bentuk slide show, web pages atau File exe. 10

2.

Strategi Pembelajaran
a.

Pengertian Strategi Pembelajaran
Secara umum strategi mempunyai pengertian sebagai suatu garis

besar haluan dalam bertindak untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan.
Dihubungkan dengan belajar mengajar, strategi bisa diartikan sebagai pola

10

Ibid., h. 102.

16

umum kegiatan guru-murid dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar
untuk mencapai tujuan yang telah digariskan. 11 Belajar adalah suatu aktivitas
atau proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan,
memperbaiki perilaku, sikap, dan mengokohkan kepribadian. 12
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa strategi
pembelajaran adalah suatu kegiatan perencanaan awal yang biasa dilakukan
oleh seorang pendidik sebelum memulai proses pembelajaran, dengan
prosedur yang sistematis dimulai dari pemilihan materi, model atau metode
yang akan digunakan, bagaimana pengelolaan kelasnya, dimana bertujuan
untuk pemberian pengetahuan yang baru bagi peserta didik dalam rangka
membantu peserta didik mencapai tujuan pembelajaran tertentu.

b.

Klasifikasi Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi 5, yaitu strategi

pembelajaran

langsung

(direct

instruction),

tak

langsung

(indirect

instruction), interaktif , pengalaman (experiental), dan mandiri. 13 Setelah
mengetahui strategi pembelajaran terbagi menjadi beberapa jenis, strategi
pembelajaran juga di golongkan menjadi beberapa berdasarkan aspek-aspek
tertentu.

c.

Komponen Strategi Pembelajaran
Pembelajaran merupakan suatu sistem instruksional yang mengacu

pada seperangkat komponen yang bergantung satu sama lain untuk mencapai
tujuan. 14 Dalam pembelajaran guru merupakan komponen sangat penting,
tetapi jika hanya ada guru siapa yang akan diberikan pengetahuan dan
informasi baru selain adanya peserta didik. Untuk mencapai tujuan dari

11

Abu Ahmadi & Joko Tri Prasetya, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: CV.Pustaka
Setia, 1997), cet.1, h. 11.
12
Suyono & Hariyanto, Belajar Dan Pembelajaran: Teori dan Konsep Dasar, (Bandung:
PT Remaja Rosdakarya, 2011), h. 9.
13
Junaedi, dkk., Strategi Pembelajaran, (Surabaya: Lapis-PGMI, 2008), h. 12.
14
Ibid., h. 14.

17

pembelajaran, adanya keterlibatan dan interaksi antara guru dan peserta didik
belum menjamin keberhasilan pembelajaran tersebut. Berikut beberapa
komponen dalam pembelajaran:
1) Guru, guru merupakan salah satu tokoh utama dalam pembelajaran;
2) Peserta didik, merupakan komponen yang melakukan kegiatan
belajar untuk mengembangkan potensi kemampuannya untuk
mencapai tujuan belajar;
3) Tujuan, merupakan komponen pertama yang harus ditetapkan oleh
seorang guru sebelum berlangsungnya proses pembelajaran;
4) Bahan

pelajaran,

merupakan alat

untuk

tercapainya tujuan

pembelajaran yang berupa bahan materi ajar yang tersusun secara
sistematis;
5) Kegiatan pembelajaran, agar tujuan pembelajaran dapat dicapai
secara optimal, maka dalam menentukan strategi pembelajaran perlu
dirumuskan komponen kegiatan pembelajarn yang sesuai dengan
standar proses pembelajaran;
6) Metode, merupakan suatu cara yang digunakan oleh guru dalam
pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan;
7) Alat, merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai bahan
penunjang dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran;
8) Sumber pembelajaran, merupakan segala sesuatu yang dapat
dijadikan rujukan atau panduan dalam proses pembelajaran;
9) Evaluasi, merupakan komponen yang berfungsi untuk mengetahui
apakah tujuan pembelajarannya sudah tercapai dan dapat dijadikan
feed back oleh seorang