91
Ardi M Noer, 2013 Pengaruh Budaya Organisasi Dan Motivasi Terhadap Kepuasan Kerja Serta Implikasinya Pda
Komitmen Pegawai UPI Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
dalam penelitian ini adalah gejala sosial, maka gambaran yang diperoleh selain menggunakan pendekatan analisis kuantitatif berdasarkan informasi statistik, juga
menggunakan pendekatan analisis kualitatif yang didasarkan pada interpretasi terhadap hasil-hasilnya.
B. Definisi Operasional Variabel
Komaruddin 1988:57 berpendapat bahwa “setiap pengarang skripsi atau
tesis sebaiknya menetapkan terlebih dahulu istilah-istilah yang akan digunakan dalam karangan ini dan yang lebih penting lagi adalah definisi dari istilah-istilah
tersebut.” Hal tersebut dilakukan untuk menghindari adanya kesalahan dalam penafsiran. Untuk menghindari salah penafsiran terhadap variabel-variabel
penelitian, maka dilakukan definisi operasional variabel. Selain dari itu, definisi variabel juga dapat dijadikan sebagai landasan berfikir bagi penulis untuk
menguraikan atau menjelaskan permasalahan yang akan diungkapkannya. Oleh karena itu penulis mengemukakan definisi variabel-variabel tersebut berdasarkan
terminologi yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya sebagai berikut. 1
Variabel budaya organisasi menggunakan pendapat Robbins 2001:525 yang menyatakan bahwa budaya organisasi merupakan sistem makna
bersama terhadap nilai-nilai primer yang dianut bersama dan dihargai organisasi, yang berfungsi menciptakan pembedaan yang jelas antara satu
organisasi dengan organisasi lainnya, menciptakan rasa identitas bagi para anggota organisasi, mempermudah timbulnya komitmen kolektif terhadap
organisasi, meningkatkan kemantapan sistem sosial, serta menciptakan mekanisme pembuat makna dan kendali yang memandu membentuk sikap
dan perilaku para anggota organisasi. 2
Variabel motivasi menggunakan pendapat Hasibuan 2003:95 yang mendefinisikan motivasi sebagai pemberian daya penggerak yang
menciptakan kegairahan kerja seseorang, agar mereka mau bekerja sama, efektif dan terintegrasi dengan segala upayanya untuk mencapai kepuasan.
3 Variabel kepuasan kerja menggunakan pendapat Hasibuan 2007: 202
yang mendefinisikan kepuasan kerja sebagai sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaannya. Sikap tersebut tercermin pada
92
Ardi M Noer, 2013 Pengaruh Budaya Organisasi Dan Motivasi Terhadap Kepuasan Kerja Serta Implikasinya Pda
Komitmen Pegawai UPI Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
moral kerja, kedisiplinan dan prestasi kerja. Kepuasan kerja dapat dinikmati dalam pekerjaan, di luar pekerjaan maupun kombinasi keduanya.
Kepuasan kerja dalam pekerjaan adalah kepuasan kerja yang dinikmati dalam pekerjaan karena memperoleh pujian hasil kerja, penempatan,
perlakuan, peralatan dan suasana lingkungan kerja yang baik. 4
Variabel komitmen pegawai menggunakan pendapat Porter dan Smith Steers dan Porter, 1983:442-443 yang menyatakan bahwa komitmen
organisasional adalah “A relative strength of an individual’s identification with and involvement
in aparticular organization. It can be characterized by at least three factors: 1 a strong believe in and acceptance of the organization’s goal
and values, 2 a willingness to exert considerable effort on behalf of the organization, and 3 a strong desire to maintain membership in the
organization”.
C. Operasional Variabel Budaya Organisasi