Reliabilitas Daya Pembeda Instrumen Tes Kemampuan Penelaran Adaptif

Winda Purnamasari, 2013 Penerapan Model Connected Mathematics Project CMP Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Penalaran Adaptif Siswa SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

b. Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui ketetapan suatu instrumen dan untuk mewujudkan bahwa suatu instrumen dapat dipercaya. Suatu alat evaluasi dikatakan reliebel jika hasil evaluasi relatif tetap jika digunakan untuk subjek yang sama. Koefisien reliabilitas perangkat tes berupa bentuk uraian dapat diketahui dengan menggunakan rumus Alpha,Suherman dan Sukjaya, 1990: 194 yaitu : ∑ Keterangan n = Banyaknya butir soal = Koefisien reliabilitas = jumlah varians skor setiap butir soal = varians skor total Tolak ukur untuk menginterpretasikan derajat reliabilitas alat evaluasi digunakan kriteria menurut Guilford Suherman dan Sukjaya, 1990:177. Penafsiran harga korelasi reliabilitas sebagai berikut: Tabel 3.3 Klasifikasi Reliabilitas Besarnya Interpretasi Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah Berdasarkan perhitungan yang dilakukan menggunakan bantuan Program Anates 4.0, hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran C, diperoleh koefisien reliabilitas sebesar 0,84. Menurut interpretasi Tabel 3.3 di atas, derajat reliabilitas tes ini termasuk kategori sangat tinggi. Winda Purnamasari, 2013 Penerapan Model Connected Mathematics Project CMP Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Penalaran Adaptif Siswa SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

c. Daya Pembeda

Daya pembeda dari sebuah butir soal menyatakan seberapa jauh kemampuan butir soal tersebut mampu membedakan antara testi yang mengetahui jawabannya dengan benar dengan testi yang tidak dapat menjawab soal tersebut. Dengan kata lain, daya pembeda yakni soal yang mampu membedakan siswa yang pintar dengan yang kurang. Rumus untuk menentukan daya pembeda yakni: ̅ ̅ Keterangan DP = Daya Pembeda ̅ = Rata-rata siswa kelompok atas yang menjawab soal dengan benar atau rata-rata kelompok atas ̅ = Rata-rata siswa kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar atau rata-rata kelompok bawah = Skor maksimal ideal Klasifikasi penafsiran daya pembeda yang digunakan menurut Suherman dan Sukjaya 1990: 202 sebagai berikut: Tabel 3.4 Klasifikasi Daya Pembeda Besarnya Interpretasi Sangat Baik Baik Cukup Jelek Sangat Jelek Berdasarkan hasil perhitungan dengan bantuan Program Anates 4.0, hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran C. Hasil daya pembeda setiap butir soal dapat diinterpretasikan pada Tabel 3.5 berikut ini. Winda Purnamasari, 2013 Penerapan Model Connected Mathematics Project CMP Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Penalaran Adaptif Siswa SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Tabel 3.5 Interpretasi Daya Pembeda No.Soal Besarnya Interpretasi 1 0,33 Cukup 2 0,47 Baik 3 0,57 Baik 4 0,57 Baik 5 0,40 Cukup Dari tabel 3.5 di atas dapat disimpulkan bahwa kelima soal memiliki daya pembeda yang relatif baik.

d. Indeks Kesukaran

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran Connected Mathematics Project (CMP) terhadap kemampuan Representasi matematis siswa: penelitian kuasi eksperimen di kelas VII SMP Muhammadiyah 17 Ciputat

9 68 187

Pengaruh metode penemuan terbimbing (guided discovery method) dalam pembelajaran matematika terhadap kemampuan penalaran adaptif siswa kelas xi IPA: penelitian quasi eksperimen di SMAN 5 Kota Tangerang Selatan

6 70 244

Penerapan Model Kooperatif Tipe Round Table dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematik Siswa (Penelitian Kuasi Eksperimen pada Kelas VII SMP Negeri 27 Bandung)

0 3 10

PENDAHULUAN Eksperimentasi Pembelajaran Matematika Dengan Model IBL (Inquiry Based Learning) dan CMP (Connected Mathematics Project) Ditinjau dari Kemampuan Penalaran Matematis Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Ngemplak.

0 2 8

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING DENGAN STRATEGI KONFLIK-KOGNITIF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONEKSI DAN PENALARAN MATEMATIS SISWA : Penelitian Kuasi Eksperimen di Kelas VIII SMP Negeri 14 Bandung.

0 5 67

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA SMP MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SEARCH, SOLVE, CREATE AND SHARE (SSCS) : Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas VII SMP Negeri 15 Bandung.

0 2 47

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT-BASED LEARNING) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN ADAPTIF SISWA SMP.

0 0 61

PENERAPAN MODEL RECIPROCAL TEACHING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN INDUKTIF MATEMATIK SISWA SMP : Suatu Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas VIII di Salah Satu SMP Negeri di Kota Bandung.

0 0 38

PENERAPAN MODEL CONNECTED MATHEMATICS PROJECT (CMP) DENGAN METODE HYPNOTEACHING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN INDUKTIF MATEMATIS SISWA - repository UPI S MAT 1201707 Title

0 0 3

PDF ini MENUMBUHKAN KEMAMPUAN BERFIKIR GEOMETRI MELALUI PEMBELAJARAN CONNECTED MATHEMATICS PROJECT (CMP) Menumbuhkan Kemampuan Berfikir Geometri melalui Pembelajaran Connected Mathematics Project (CMP) | WARDHANI | Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Anak

0 0 9