commit to user
Bidang Akuntansi dan Aset Daerah terdiri dari: a Seksi Akuntansi
Seksi Akuntansi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi, yang mempunyai tugas pokok melaksanakan pembukuan dan pelaporan secara sistematis dan
kronologis sesuai dengan prinsip akuntansi serta menyiapkan bahan penyusunan laporan keuangan daerah dalam rangka pertanggungjawaban
APBD. b Seksi Aset Daerah
Seksi Aset Daerah dipimpin oleh seorang Kepala Seksi, yang mempunyai tugas pokok melaksanakan perencanaan kebutuhan dan penatausahaan
barang-barang kekayaan yang menjadi aset daerah.
8. Unit Pelaksana Teknis Daerah
Unit Pelaksana Teknis merupakan unsur pelaksana operasional dinas daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala Unit Pelaksana Teknis yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Unit Pelaksana Teknis mempunyai tugas melaksanakan kegiatan teknis operasional
dinas danatau kegiatan teknis penunjang dinas yang mempunyai wilayah kerja tertentu dalam satu atau beberapa kecamatan.
A. LATAR BELAKANG
Seiring dengan berkembangnya jaman yang semakin maju, pemerintah terus melakukan pembaharuan dan pembangunan di segala sektor khususnya ekonomi.
commit to user
Tuntutan masyarakat yang sangat kritis menuntut pemerintah untuk semakin memperbaiki diri dalam pengelolaan pemerintahan yang baik dan mementingkan kepentingan rakyat.
Berbagai kebijakan yang dibuat oleh pemerintah merupakan upaya untuk melanjutkan dan memelihara fasilitas umum yang ada, agar dapat dimanfaatkan oleh
masyarakat umum. Salah satu penunjang adanya fasilitas umum yang ada adalah dengan melakukan pembangunan nasional.
Untuk dapat melakukan pembangunan nasional yang merata di seluruh pelosok nusantara diperlukan dana yang cukup besar agar pelaksanaan pembangunan dan
perbaikan berjalan dengan baik serta memuaskan masyarakat. Usaha untuk mendapatkan dana tersebut harus dilakukan secara terus menerus dengan menggali dan memanfaatkan
berbagai potensi sumber dana yang ada. Sebagian besar penerimaan kas Negara merupakan pendapatan yang berasal dari
daerah. Pendapatan asli daerah terdiri dari berbagai sektor pajak, retribusi dan pendapatan asli daerah lainnya. Pajak parkir merupakan salah satu sumber pendapatan asli daerah
yang memegang peranan penting dalam penerimaan kas diberbagai daerah. Penulis memilih Kabupaten Karanganyar sebagai daerah yang diteliti karena
penulis memang melakukan praktik kerja di DPPKAD Kabupaten Karanganyar. Dalam hal ini, Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten
Karanganyar merupakan salah satu unsur pelaksana pemerintah daerah yang berperan penting dalam mengelola penerimaan kas dari sektor pajak. Penerimaan kas yang dikelola
sesuai dengan prosedur yang baik akan berguna bagi pembiayaan pembangunan daerah. Sebagian besar perusahaan maupun lembaga-lembaga pemerintahan kurang memberikan
pengawasan terhadap jalannya sistem penerimaan kas tersebut, hal ini dapat mengakibatkan kecurangan-kecurangan yang mungkin dilakukan oleh pegawai. Isu yang
commit to user
sering berkembang adalah terjadinya lapping atau kesalahan pencatatan dalam penerimaan kas.
Pajak parkir merupakan salah satu sumber pendapatan asli daerah Kabupaten Karanganyar yang memegang peranan cukup penting dalam penerimaan kas daerah. Dari
pendapatan parkir tersebut dapat dimanfaatkan untuk menunjang pembangunan dan penyelenggaraan pemerintahan daerah. Dalam penelitian sebelumnya Suryawan 2008
meneliti tentang “ Evaluasi Sistem Penerimaan Kas Dari Sektor Pajak Parkir Di Kota Surakarta”. Hasil penelitiannya yaitu membahas suatu pendapatan dari DPPKA Kota
Surakarta dalam menetapkan sistem dan prosedur aktivitas penerimaan kas dari sektor pajak parkir. Dalam penelitian tersebut menemukan beberapa pengetahuan seperti praktik
yang sehat karena dokumen yang digunakan bernomor urut tercetak, kemudahan pelayanan pajak karena petugas penagih melakukan penagihan setiap hari, serta terdapat
beberapa kelemahan diantaranya yaitu wajib pajak yang belum terdata dan petugas yang kurang aktif dalam menagih ke wajib pajak.
Berdasarkan uraian tersebut di atas, penulis tertarik untuk meneliti evaluasi mengenai keefektifan sistem dan prosedur penerimaan kas dari sektor pajak parkir yang
telah dilaksanakan di DPPKAD Kabupaten Karanganyar. Dengan evaluasi tersebut, memungkinkan untuk mengetahui dan menemukan kelebihan atau kekurangan dari sistem
yang diterapkan. Sesuai dengan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk membahas permasalahan dalam penulisan Tugas Akhir ini dengan mengambil judul “EVALUASI
SISTEM PENERIMAAN KAS PAJAK PARKIR PADA DPPKAD KABUPATEN KARANGANYAR”.
B. RUMUSAN MASALAH