Bandung photography center

(1)

(2)

(3)

(4)

Data Pribadi / Personal Details

Nama / Name : Jhon Walter Purba

Alamat / Address : Jl. Gagak, Bandung Kode Post / Postal Code : 40133

Nomor Telepon / Phone : 081394031000

Email : jhonwalter88@ymail.com

Jenis Kelamin / Gender : Laki-laki

Tanggal Kelahiran / Date of Birth : 26 Agustus 1988 Warga Negara / Nationality : Indonesia

Agama / Religion : Kristen Protestan

Riwayat Pendidikan dan Pelatihan Educational and Professional Qualification

Jenjang Pendidikan : Education Information

Periode Sekolah / Institusi /

Universitas

Jurusan Jenjang

- 01 SDN 091356 Gaja pokki SD

01 04 SMPN 2 Purba,

Kab.Simalungun

SMP

04 07 SMA Swasta Ahmad Yani

Binjai

IPA SMA

07 13 Universitas Komputer

Indonesia

Teknik


(5)

Sketch Up

Photoshop CS 5 Adobe Illustrator Photography

Cirtificate

2005 : Oxford School of English Language “ Elementary One “ 2005 : BBC English Training Center “ Elementary Two

2007 : Seminar “ Architecture Harmonious With Nature” 2008 : Seminar “ Save Our Environment

2010 : Seminar “ Bandung dan Schoemaker

2011 : Seminar “ Linux Dekstop, Virtualization & VoIP “ 2012 : Seminar “ Tips And Trick Potrait Photography


(6)

Tema

METAFORA TERHADAP ELEMEN-ELEMEN FOTOGRAFI

DAN PRINSIP DASAR CAHAYA PADA KAMERA

LAPORAN PERANCANGAN AR 38313 S – STUDIO TUGAS AKHIR SEMESTER Genap TAHUN 2012/2013

Sebagai Persyaratan untuk memperoleh Gelar Sarjana Teknik Arsitektur

Oleh :

JHON WALTER PURBA

104 07 012

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA TAHUN 2013


(7)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus, karena

kasih dan karuniaNya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan judul “Bandung Photography Center”.

Dalam penyusunan laporan ini, penulis menyadari masih terdapat kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran sangat diharapkan demi perbaikan pengetahuan dan kemampuan di masa yang akan datang.

Penyelesain Laporan Tugas Akhir ini juga tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu sudah selayaknya penulis mengucapkan terima kasih dan memberikan penghargaan kepada:

1. Dr. Salmon Priaji Martana, S.T., M.T., selaku Ketua Jurusan Teknik Arsitektur UNIKOM, sekaligus Dosen Wali yang telah memberikan dorongan, bantuan, dan petuahnya.

2. Dhini Dewiyanti Tantarto, Ir., M.T., selaku Dosen Koordinator Studio Tugas Akhir, atas dorongan dan bantuannya.

3. Tri Wahyu Handayani, Ir., MSA., selaku Dosen Pembimbing dimana dengan penuh perhatian, kesabaran, dan ketelitian telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran dalam membimbing dan mengarahkan selama proses tugas akhir berlangsung.

4. Wanita S Abioso, Ir., M.T., dan Heru S.T., selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dan kritikan yang membantu dalam penyelesaian tugas-tugas dan laporan tugas akhir.

Harapan penulis kiranya laporan ini bisa bermanfaat bagi semuanya. Amin.

Bandung, Agustus 2013


(8)

v

COVER

LEMBAR PENGESAHAN

ABSTRAKSI ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... vii

LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1.1 JUDUL ... 1

1.2 LATAR BELAKANG ... 1

1.3PERUMUSAN MASALAH ... 2

1.4MANFAAT DAN TUJUAN ... 2

1.4.1 Manfaat ... 2

1.4.2Tujuan ... 4

1.5 TAHAPAN PERANCANGAN ... 5

BAB II DESKRIPSI PROYEK ... 2.1 UMUM ... 6

2.1.1 Lokasi ... 6

2.1.2 Tata Guna Lahan ... 7

2.1.3 Peraturan dan Standar yang Digunakan ... 8

2.2 PROGRAM KEGIATAN ... 11

2.3KEBUTUHAN RUANG ... 11

2.4 STUDI BANDING PROYEK SEJENIS ... 14

2.4.1 Jonas Bandung ... 14

2.4.2 Seni Abadi ... 27

2.4.3 PAF (Perhimpunan Amatir Foto) Bandung ... 31

2.4.4 International Center of Photography ... 35

BAB III ELABORASI TEMA ... 3.1 TEMA PERANCANGAN ... 39


(9)

vi

BAB IV ANALISIS ...

4.1 ANALISIS FUNGSIONAL ... 46

4.1.1 Organisasi Ruang ... 46

4.1.2 Pemitakan ... 47

4.1.3 Program Ruang ... 47

4.1.4 Fungsi dan persyaratan ruang ... 47

4.2 ANALISIS KONDISI LINGKUNGAN ... 55

4.2.1 Analisis Tapak ... 55

BAB V KONSEP PERANCANGAN ... 5.1 KONSEP DASAR ... 62

5.2 KONSEP PERANCANGAN TAPAK ... 63

5.3 BANGUNAN ... 64

BAB VI HASIL PERANCANGAN ... 6.1 Peta Situasi ... 68

6.2 Gambar-gambar perancangan ... 69

6.3 Foto-foto maket ... 75


(10)

vii

Gambar 2.1.1 Lokasi Proyek ... 6

Gambar 2.1.2 Rencana Tata Guna Lahan ... 7

Gambar 2.4.3 Gedung Jonas Bandung ... 14

Gambar 2.4.2 Map Letak Gedung Jonas ... 15

Gambar 2.4.3 Retail Kamera Jonas ... 15

Gambar 2.4.4 Retai Kamera Jonas ... 16

Gambar 2.4.5 Retail Frame Jonas ... 16

Gambar 2.4.6 Retail Frame Jonas ... 16

Gambar 2.4.7 Retail Frame Jonas ... 17

Gambar 2.4.8 Ruang Tunggu ... 17

Gambar 2.4.9 Ruang Edit Photo ... 18

Gambar 2.4.10 Ruang Studio Photo ... 18

Gambar 2.4.11 Ruang Studio Photo ... 19

Gambar 2.4.12 Cafetaria di Jonas ... 19

Gambar 2.4.13 Musholla ... 20

Gambar 2.4.14 Toilet Pria dan Wanita ... 20

Gambar 2.4.15 Parkir Mobil Dibagian Depan Gedung Jonas ... 21

Gambar 2.4.16 Parkir Mobil Dibagian Belakang Gedung Jonas ... 21

Gambar 2.4.17 Parkir Mobil Dibagian Depan Gedung Jonas ... 21

Gambar 2.4.18 Tempat Duduk Diluar Gedung... 22

Gambar 2.4.19 Balkon Dilantai 2 ... 22

Gambar 2.4.20 Pemanfaatan Dinding ... 23

Gambar 2.4.21 ATM Center ... 23

Gambar 2.4.22 Gedung Jonas dan Vegetasinya ... 24

Gambar 2.4.23 Tangga ... 24

Gambar 2.4.24 Toko Potret ... 25

Gambar 2.4.25 Toko Seni Abadi ... 25

Gambar 2.4.26 Toko Seni Abadi Setelah Pindah Lokasi ... 26


(11)

viii

Gambar 2.4.30 Coffee Lounge... 28

Gambar 2.4.31 Museum ... 28

Gambar 2.4.32 Garden Area ... 29

Gambar 2.4.33 Lokasi PAF ... 31

Gambar 2.4.34 ICP ... 33

Gambar 2.4.35 ICP ... 34

Gambar 2.4.36 Ruang Kelas... 34

Gambar 2.4.37 Photo Lab ... 34

Gambar 2.4.38 Photo Lab ... 35

Gambar 2.4.39 Digital Lab ... 35

Gambar 2.4.40 Digital Lab ... 35

Gambar 2.4.41 Studio ... 35

Gambar 2.4.42 Galeri ... 36

Gambar 2.4.43 Galeri ... 36

Gambar 3.1.1 Sydney Opera House ... 42

Gambar 3.1.2 Stasiun TGV ... 43

Gambar 4.1.1 Organisasi Ruang ... 44

Gambar 4.1.2 Pemitakan ... 45

Gambar 4.2.1 Lokasi Tapak ... 53

Gambar 4.2.2 Zoning ... 54

Gambar 4.2.3 Topografi Tapak ... 54

Gambar 4.2.4 Sirkulasi Pejalan Kaki ... 55

Gambar 4.2.5 Sirkulasi Pejalan Kaki ... 56

Gambar 4.2.6 Lalu Lintas dan Sirkulasi Kendaraan ... 57

Gambar 4.2.7 Konsep Sirkulasi Kendaraan ... 58

Gambar 5.1.1 Bangunan Sebagai Media Iklan ... 60

Gambar 5.1.2 Visualisasi Bangunan ... 61

Gambar 5.2.1 Konsep Perancangan Tapak ... 62

Gambar 5.3.1 Konsep Bentuk ... 63


(12)

ix

Gambar 5.3.5 Sistem FCU ... 65

Gambar 5.3.6 Sistem Lift pada Gedung ... 65

Gambar 5.3.7 Eskalator, Tangga Darurat dan Ramp Pada Gedung... 65

Gambar 5.3.8 Sistem Elektrikal... 66

Gambar 5.3.9 Sistem Air Bersih ... 66

Gambar 5.3.10 Sistem Pembuangan Air Kotor dan Air Hujan ... 67

Gambar 6.1 Peta Situasi ... 68

Gambar 6.2 Blok Plan ... 69

Gambar 6.3 Perspektif Mata Burung ... 70

Gambar 6.4 Suasana Malam ... 70

Gambar 6.5 Suasana Malam ... 70

Gambar 6.6 Main Entrance ... 70

Gambar 6.7 Entrance Retail ... 71

Gambar 6.8 Suasana Plaza ... 71

Gambar 6.9 Suasana Lokasi Pemotretan Out Door ... 72

Gambar 6.10 Suasana Studio ... 72

Gambar 6.11 Suasana Galeri ... 72

Gambar 6.12 Suasana pada Ramp ... 73

Gambar 6.13 Suasana pada Ramp ... 73

Gambar 6.14 Suasana Galeri pada Lantai 2 ... 73


(13)

x

1. Site Plan

2. Blok Plan

3. Denah Basement 2

4. Denah Basement 1

5. Denah Lantai 1

6. Denah Lantai 2

7. Denah Lantai 3 dan Top Floor

8. Potongan A-A

9. Potongan B-B

10. Potongan Prinsip dan Detail

11. Gambar sistem struktur

12. Utilitas

13. Tampak Depan dan belakang


(14)

STUDIO TUGAS AKHIR |JHON WALTER PURBA – 1.04.07.012 80

DAFTAR PUSTAKA

 Ching, Francis D.K (2000). Ordering Proincipel. Jakarta: Erlangga

www.icp.org

 Aldinofriga. (2012). Sejarah fotografi di Indonesia. Diakses pada

tanggal 28 maret 2013 dari Word Wide Web.

http://maribelajarfoto.wordpress.com/2012/11/15/sejarah-fotografi-di-indonesia/

 Anonim. (2009). Arsitektur-metafora-metaphor. Diakses pada 28 maret

2013 dari Word Wide Web.


(15)

STUDIO TUGAS AKHIR |JHON WALTER PURBA – 1.04.07.012 1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1. JUDUL

Judul Studio Tugas Akhir yang di ambil adalah “ Bandung

Photography Center “

1.2. LATAR BELAKANG

Di Indonesia, perkembangan fotografi tampak dengan semakin banyaknya jumlah penggemar fotografi, tumbuhnya klub-klub fotografi, serta semakin banyaknya digunakan media fotografi sebagai alat atau sarana penunjang untuk berbagai kegiatan seperti pada media massa, bidang perdagangan, ilmu pengetahuan, hukum, pendidikan kedokteran, dokumentasi, hiburan/seni budaya, dan lain-lain.

Melihat perkembangan di bidang fotografi serta keterkaitan fotografi dengan bidang teknologi dan ilmu pengetahuan yang lain, maka ada banyak kebutuhan serta keinginan untuk memenuhi perkembangan tersebut. Kebutuhan-kebutuhan seperti tersedianya suatu wadah yang membuat masyarakat untuk mempelajari dan menampung kegiatan-kegiatan dalam bidang fotografi, antara lain : pameran, informasi, pendidikan, eksperimen, diskusi, jasa, pelayanan, serta promosi yang tentunya dapat bermanfaat bagi pemakai bangunan pada khususnya juga mampu menunjang laju pembangunan kota Bandung pada umumnya bangunan pada khususnya, dan juga mampu menunjang laju pembangunan kota Bandung pada umumnya.

Fotografi tidak hanya sebagai media mengekspresikan ide, gagasan, perasaan dan hobi, tetapi juga menjadi salah satu pilihan profesi yang bergengsi, terutama di kota kota besar seperti Bandung dan Jakarta.

Selain itu sarana fotografi di Bandung juga masih sedikit. Hal ini tidak seimbang dengan perkembangan fotografi dan kebutuhan tenaga professional kota Bandung.


(16)

STUDIO TUGAS AKHIR |JHON WALTER PURBA – 1.04.07.012 2

1.3. PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan perkembangan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi pada umumnya, dan bidang fotografi pada khususnya, maka terlihat adanya suatu kebutuhan serta keinginan untuk perlu dipenuhi dalam mengikuti perkembangan tersebut. Kebutuhan-kebutuhan seperti tersedianya suatu wadah yang dapat menampung kegiatan-kegiatan pameran, informasi, serta promosi yang diharapkan sangat berguna bagi masyarakat, dan akan dapat menunjang lajunya pembangunan kota Bandung.

Masalah yang kemungkinan terjadi dalah apakah lingkungan dan masyarakat sekitar dapat menerima perkembangan dan kemajuan hal tersebut dalam desain bangunan yang akan dibangun.

1.4. MANFAAT DAN TUJUAN

1.4.1. Manfaat

Fotografi adalah suatu media yang digunakan untuk menyampaikan gagasan, ide, cerita, peristiwa dan lain lain.

Fungsi dan manfaat fotografi dibagi atas :

1. Fotografi amatir

Menggunakan fotografi dalam hobby dan seni. Dengan adanya Gedung ini akan menyediakan sarana untuk para pecinta fotografi. Dengan adanya kegiatan-kegiatan yang positif yang akan dilakukan akan menambah ilmu-ilmu pada fotografer amatir dalam hal fotografi baik itu fotografi jenis mode, makro, landscape dan lain-lain.

2. Fotografi professional

Selain sebagai hobby, fotografi juga merupakan salah satu mata pencaharian yang cukup menjanjikan untuk di jadikan usaha. Dengan hadirnya gedung ini akan memberikan pelung lebih besar terhadap pekerja-pekerja foto yang memiliki profesi sebagai fotografer. Gedung ini akan menyediakan studio sewa


(17)

STUDIO TUGAS AKHIR |JHON WALTER PURBA – 1.04.07.012 3 dan area pemotretan outdoor yang menarik yang akan disewakan bagi fotografer professional.

3. Lingkup Pelayanan

Pusat fotografi ini merupakan jangkauan pelayanan bagi :

- Masyarakat fotografi yang mempunyai minat dan hobby

dalam bidang fotografi

- Masyarakat fotografi yang mempunyai keinginan untuk

memperdalam pengetahuan dalam bidang fotografi secara professional.

- Masyarakat kota Bandung dan sekitarnya,khususnya dari

kelas menegah ke atas, yang membutuhkan jasa layanan fotografi professional, maupun jasa fasilitas lainnya.

4. Bagi masyarakat pecinta foto dan umum

- Menyediakan sarana untuk memberikan pengetahuan

secara informal kepada peminat

- Menyediakan sarana promosi dan penjualan alat alat

fotografi serta perlengkapannya

- Menyediakan jasa atau layanan yang berhubungan dengan

fotografi ( foto studio, laboratorium cuci cetak, dan lain lain )

- Menyediakan sarana pameran untuk memperagakan karya

seni foto dan peralatan

- Menyediakan sarana untuk berkumpul, berdiskusi, dan

mengadakan seminar bagi seniman-seniman foto,

penggemar, dan masyarakat.

5. Bagi kota Bandung

- Membuka lapangan kerja bagi masyarakat Bandung

- Memperbesar pendapatan daerah berupa pajak bangunan

dan peralatan penunjangnya.

1.4.2. Tujuan

Menyediakan suatu wadah bagi dunia fotografi untuk lebih memperkenalkan diri sebagai media untuk mengekspresikan ide,


(18)

STUDIO TUGAS AKHIR |JHON WALTER PURBA – 1.04.07.012 4 gagasan, perasaan dan hobi, juga sebagai suatu profesi yang bergengsi. Menyediakan informasi yang tepat bagi masyarakat awam yang ingin mengenal dunia fotografi ataupun memerlukan jasa layanan fotografi secara komersil.

Melihat perkembangan fotografi di kota Bandung yang cukup tinggi dan kurangnya fasilitas yang dapat menaungi berbagai hal tentang fotografi, maka dengan adanya gedung Bandung Photografi Center ini akan menyediakan ruang yang dapat memenuhi berbagai kebutuhan-kebutuhan mengenai fotografi.


(19)

STUDIO TUGAS AKHIR |JHON WALTER PURBA – 1.04.07.012 5

1.5. TAHAPAN PERANCANGAN

Sub bab Tahapan peranangan dibawah ini akan menjelaskan secara skematik tentang urutan yang akan dilakukan dalam selesai yang kemudian akan diaplikasikan pada gambar perancangan penyusunan

laporan mulai dari tahap pemilihan judul hingga laporan


(20)

STUDIO TUGAS AKHIR |JHON WALTER PURBA – 1.04.07.012 6 BAB II

DESKRIPSI PROYEK 2.1 Umum

2.1.1 Lokasi

Lokasi perancangan gedung Bandung Photography Center

terdapat pada wilayah peruntukan “jasa”. Pembangunan gedung ini

bersifat komersial yang akan mewadahi dan menawarkan berbagai hal yang berhubungan dengan fotografi. Dalam perancangan gedung ini berada di lahan kosong.

Gambar 2.1.1 Lokasi Proyek ( Sumber : Google Map )

Deskripsi Proyek :

Kasus : Bandung Photography Center

Lokasi Proyek : Jl. RE Martadinata ( Perempatan antara

Jl. RE Martadinata dan Jl. Cihappit )

Sifat Proyek : Fiktif

Luas Lahan : 7400 m2

KDB : 40 %

KLB : 1.6

Luas Gedung : 11.000 m2

Tinggi Gedung : 13 m


(21)

STUDIO TUGAS AKHIR |JHON WALTER PURBA – 1.04.07.012 7

Pemilik Proyek : Pihak swasta

Sumber Dana : Pihak swasta

Fasilitas : Galeri, Toko buku fotografi, R.Baca,

Area eksebisi fotografi, Khursus

fotografi, Seminar, R.wirkshop, Area servis kamera dari berbagai merk, Studio kecil dan besar, Toko kamera, Percetakan photo, Toko frame, cafe, komunitas area, Salon, Photobooth, Lounge area.

2.1.2 Tata Guna Lahan

Secara garis besar seluruh wilayah Kecamatan Bandung Wetan dibagi menjadi empat lahan peruntukan, yaitu:

(i) Peruntukan lahan bagi perumahan

(ii) Peruntukan lahan bagi jasa

(iii) Peruntukan lahan bagi ruang terbuka hijau

(iv) Peruntukan lahan bagi pemerintah

Rencana pembangunan gedung ini terdapat pada zona

peruntukan lahan bagi kegiatan jasa.


(22)

STUDIO TUGAS AKHIR |JHON WALTER PURBA – 1.04.07.012 8

( Sumber : Dinas Tata Ruang Kota ) 2.1.3 Peraturan dan Standar yang Digunakan

 Table KDB dan KLB kota Bandung

Table 2.1.1 KDB dan KLB kota Bandung ( Sumber : Dinas Tata Ruang Kota )


(23)

STUDIO TUGAS AKHIR |JHON WALTER PURBA – 1.04.07.012 9

 Table Hirarki jalan

Tabel 2.1.2 Hirarki jalan


(24)

STUDIO TUGAS AKHIR |JHON WALTER PURBA – 1.04.07.012 10

 Table KDB dan KLB kota Bandung

Fungsi dan kelas jalan

Lebar Damija

Garis Sempadan Bangunan ( GSB )

Hirarki 1 50 m 1 GSB depan = 26 m

2 Jarak bebas samping kiri dan

kanan = 8m

3 Jarak bebas belakang = 8m

4 Jarak bebas bangunan = 8m

Hirarki 2 24 m 1 GSB depan = 13 m

2 Jarak bebas samping kiri dan

kanan = 8m

3 Jarak bebas belakang = 8 m

4 Jarak bebas bangunan = 8m

Hirarki 3 16 m 1 GSB depan = 9 m

2 Jarak bebas samping kiri dan

kanan = 4 m

3 Jarak bebas belakang = 4 m

4 Jarak bebas bangunan = 4 m

Hirarki 4 12 m 1 GSB depan = 7m

2 Jarak bebas samping kiri dan

kanan = 4 m

3 Jarak bebas belakang = 4 m

4 Jarak bebas bangunan = 4 m

Hirarki 5 8 m 1 GSB depan = 5 m

2 Jarak bebas samping kiri dan

kanan = 3 m

3 Jarak bebas belakang = 3 m

4 Jarak bebas bangunan = 3 m

Tabel 2.1.3 Ketentuan GSB Bangunan ( Sumber : Dinas Tata Ruang Kota )


(25)

STUDIO TUGAS AKHIR |JHON WALTER PURBA – 1.04.07.012 11 2.2 Program Kegiatan

Program kegiatan dilakukan berdasarkan pengguna gedung, aktifitas yang dilakukan :

1. Pengunjung

Aktifitas pengunung antara lain :

 Melakukan jual beli alat-alat fotografi seperti kamera dan

asesoris

 Melakukan pemotretan seperti foto group, prewedding, dan

lain-lain

 Cetak foto dan memberli frame

 Melakukan interaksi dalam komunitas fotografi

 Menghadiri pameran yang di adakan

 Membeli buku dan bersantai di area baca

 Menghadiri seminar yang diadakan

 Melakukan pendidikan fotografi untuk menambah wawasan

terhadap fotografi

 Rekreasi

2. Pengelola Galeri

 Melaksanakan perawatan foto-foto yang terlah di pamerkan

maupun yang belum di pamerkan

 Mengatur persiapan pameran

 Menjaga keberlangsungan galeri

 Menentukan program-program atau rencana-rencana untuk

pameran

 Menentukan tema pameran yang akan di adakan

3. Pengelola gedung

 Melakukan kegiatan marketing terhadapt penyewaan

 Pelakukan perawatan fasilitas-fasilitas gedung

 Melakukan promosi


(26)

STUDIO TUGAS AKHIR |JHON WALTER PURBA – 1.04.07.012 12

2.3 KEBUTUHAN RUANG

 Penerima

- Entrance

- Lobby

- Informasi

- R.keamanan

 Galeri

- Galeri utama

- Galeri sekunder

- Galeri temporer

 Ruang Pengelola Galeri

- Kantor

- Resepsionis

- Pantry

- R.Tamu

- Toilet

 Toko buku fotografi

- R.penitipan

- Petugas Adm

- R.baca sementara

- Pengunjung

- Gudang

- Toilet Wanita

- Toilet Pria

 Eksebisi fotografi

- Display promosi

- Ruang Penyimpanan Informasi

 Pendidikan fotografi

- Studio foto

- R.kelas ( lab foto)


(27)

STUDIO TUGAS AKHIR |JHON WALTER PURBA – 1.04.07.012 13

- Gudang

 Seminar

- Lobby

- R.tunggu

- Pengunjung

- Panggung

- Ruang ME

- Toilet pria

- Toilet wanita

 Workshop

- Peserta

- Pembicara

- Toilet

 Komersial

- Retail kamera

- Retail frame

- Retail cetak foto

- Salon

- Studio foto besar dan kecil

- Cafe

- Area servis dari beberapa merk

- Toilet pria

- Toilet wanita

 Pengelola gedung

- R.kepala pengelola

- R.staff

- R.tamu

- Resepsionis

- Pantry

- Toilet

 Servis & Utilitas


(28)

STUDIO TUGAS AKHIR |JHON WALTER PURBA – 1.04.07.012 14

- Wudhu

- Toilet Pria dan Wanita

- Gudang

- Keamanan

- ME dan AHU

- Chiller, Pompa, dan tanki air

 Parkir

- Mobil

- Motor

2.4 STUDI BANDING PROYEK SEJENIS

2.4.1. Jonas Bandung

 Lokasi Jonas

Jonas merupakan salah satu sarana atau tempat yang berhubungan dengan photography yang terbesar (pusat perbelanjaan photography). Gedung ini merupakan tempat dimana kita bisa menemukan berbagai peralatan-peralatan photography seperti : kamera, lensa, lampu studio, dan lain sebagainya.

Gambar 2.4.1 : Gedung Jonas Bandung ( Sumber : Doc. Pribadi )

Pada awalnya bangunan ini cukup sederhana dengan bentukan bergaya Bauhaus atau yang popular disebut pada saat ini minimalis. Semakin berkembangnya perusahaan ini, bentukan fasade gedung semakin menarik dan memberikan penawaran-penawaran yang menarik supaya kita tertarik dan nyaman tinggal di gedung ini.


(29)

STUDIO TUGAS AKHIR |JHON WALTER PURBA – 1.04.07.012 15

Gambar 2.4.2 : Map Letak Gedung Jonas ( Sumber : Doc. Google map bandung )

Jonas yang merupakan pusat perbelanjaan mengenai fotografi ini terletak di jalan Banda. Disekitar gedung Jonas ini meruakan tempat-tempat yang dipergunakan sebagai tempat komersial seperti cafe-cafe, toko , pedagang kaki lima, bahkan hingga ada sarana social seperti sekolah. Potensi lahan yang dimiliki Jonas cukup baik dimana posisi gedung berada di persimpangan jalan, hal ini akan mempermudah bagi pada pengunjung untuk mengetahui letak gedung ini.

 Fasilitas

- Retail camera

Gambar 2.4.3 : Retail Kamera Jonas ( Sumber : Doc.Pribadi )


(30)

STUDIO TUGAS AKHIR |JHON WALTER PURBA – 1.04.07.012 16

Gambar 2.4.4 : Retail Kamera Jonas ( Sumber : Doc.Pribadi )

Retail camera hanya terletak di lantai pertama. Fasilitas ini menampilkan berbagai camera dari berbagai brand yang dengan harga yang berbeda-beda. Ketika mengunjungi fasilitas ini kita akan disambut hangat oleh karyawan Jonas dan menawarkan barang-barang yang kita butuhkan.

- Retail frame

Gambar 2.4.5 : Retail Frame Jonas ( Sumber : Doc.Pribadi )

Gambar 2.4.6 : Retail Frame Jonas ( Sumber : Doc.Pribadi )


(31)

STUDIO TUGAS AKHIR |JHON WALTER PURBA – 1.04.07.012 17

Gambar 2.4.7 : retail frame Jonas ( Sumber : Doc.Pribadi )

Retail penjualan frame berada di lantai pertama dan lantai kedua. Fasilitas ini menawarkan berbagai macam bentuk frame dan ukuran. Kita dapat memilih sesuai selera kita untuk frame mana yang akan kita pasang buat photo. Penataan pada fasilitas ini cukup rapi dan memberikan kenyamanan untuk melihat-lihat.

- Ruang tunggu

Gambar 2.4.8 : Ruang Tunggu ( Sumber : Doc.Pribadi )

Pada gedung ini memiliki ruang beberapa ruang tunggu, seperti ruang tunggu pada pengambilan photo yang telah dicetak, ruang tunggu untuk melakukan percetakan, ruang tunggu untuk studio photo, ruang tunggu untuk pembelian frame atau pemasangan frame.


(32)

STUDIO TUGAS AKHIR |JHON WALTER PURBA – 1.04.07.012 18

- Ruang cetak photo

Ruang cetak photo berada di bagian yang tertutup tepatnya disekitar ruang edit photo.

- Ruang Edit Photo

Gambar 2.4.9 : Ruang Edit Photo ( Sumber : Doc.Pribadi )

Pada fasilitas ini kita akan diberikan komputer untuk setiap pengunjung agar terlebih dahulu memilih photo yang akan dicetak. Untuk menjaga ketertiban, pada fasilitas ini menggunakan nomor antri yang kemudian dilayani oleh karyawan Jonas.

- Ruang Studio Photo

Gambar 2.4.10: Ruang Studio Photo ( Sumber : Doc.Pribadi )


(33)

STUDIO TUGAS AKHIR |JHON WALTER PURBA – 1.04.07.012 19

Gambar 2.4.11 : Ruang Studio Photo ( Sumber : Doc.Pribadi )

Ruang studio poto pada gedung ini terletak dilantai pertama dan kedua .Pada lantai 2 ukuran studio lebih besar dibandingkan ukuran ruang studio photo di lantai pertama. Ruang studio pada lantai pertama digunakan untuk pemotretan baby and kids yang bertema ceria sedangkan di lantai 2 sering digunakan untuk pemotretan group , prewedding, wisuda dan lain-lain.

- Cafeteria

Gambar 2.4.12 : Cafetaria di Jonas ( Sumber : Doc.Pribadi )

Pada gedung ini menyediakan cafe tepatnya berada diluar gedung yang masih menyatu dengan gedung Jonas. Ditempat ini kita akan ditawarkan berbagai makanan ringan dan minuman. Hal ini merupakan peluang usaha yang baik mengingat padatnya


(34)

STUDIO TUGAS AKHIR |JHON WALTER PURBA – 1.04.07.012 20

pengunjung gedung ini.Selain menunggu di ruang tunggu, tidak jarang pengunjung menunggu sambil menikmati fasilitas ini.

- Musholla

Gambar 2.4.13 : Musholla ( Sumber : Doc.Pribadi )

Gedung ini juga menyediakan fasilitas umum seperti mushola. Tempat ini merupakan tempat beribadah bagi umat muslim. Jika mengunjungi beberapa gedung komersial seperti mall, umumnya musholla diletakkan di bagian bawa gedung,berbeda dengan gedung Jonas yang meletakkan musholla berada dilantai paling atas.

- Toilet pria dan wanita

Gambar 2.4.14 : Toilet Pria dan Wanita ( Sumber : Doc.Pribadi )

Toilet pria dan wanita terletak dilantai paling atas atau lantai 3 (tiga). Untuk menuju ke fasilitas ini ,dari lantai satu telah diberikan


(35)

STUDIO TUGAS AKHIR |JHON WALTER PURBA – 1.04.07.012 21

petunjuk arah jalan yang memberikan informasi mengenai letak toilet ini.

- Area parkir motor dan mobil

Gambar 2.4.15 : Parkir Mobil Dibagian Depan Gedung Jonas ( Sumber : Doc.Pribadi )

Gambar 2.4.16 : Parkir Mobil Dibagian Belakang Gedung Jonas ( Sumber : Doc.Pribadi )

Gambar 2.4.17 : Parkir Motor Dibagian Depan Gedung Jonas ( Sumber : Doc.Pribadi )

Kebutuhan parkir pada gedung ini bisa dikatakan masih kurang dari cukup jika melihat pengunjung gedung ini cukup tinggi. Tidak jarang pengguna motor bahkan mobil memarkirkan kendaraan disekitar jalan raya yang mengakibatkan kemacetan disekitar gedung.


(36)

STUDIO TUGAS AKHIR |JHON WALTER PURBA – 1.04.07.012 22

- Fasilitas penunjang lainnya

Gambar 2.4.18: Tempat Duduk Diluar Gedung ( Sumber : Doc.Pribadi )

Fasilitas ini befungsi bagi pengunjung yang ingin duduk-duduk diluar gedung. Tempat duduk-duduk ini berada di sisi bagian depan dan samping gedung Jonas. Hal ini merupakan pemanfaatan tempat yang cukup baik.

Gambar 2.4.19 : Balkon Dilantai 2 ( Sumber : Doc.Pribadi )

Selain minghiasi fasade, balkon yang didesain menarik ini bisa menjadi tempat untuk berkumpul dan menjadi lokasi untuk pemotretan.


(37)

STUDIO TUGAS AKHIR |JHON WALTER PURBA – 1.04.07.012 23

Gambar 2.4.20 : Pemanfaatan Dinding ( Sumber : Doc.Pribadi )

Dinding-dinding pada gedung ini dijadikan tempat memajang photo-photo atau pameran bersifat komersial. Desain yang digunakan juga cukup menarik sehingga membuat pengunjung cukup nyaman untuk melihat-lihat bahkan juga memanfaatkan keunikan tersebut untuk menjadi tempat pemotretan.

Gambar 2.4.21 : ATM Center ( Sumber : Doc.Pribadi )

ATM center merupakan fasilitas penunjang pada gedung ini. Hal ini juga merupakan salah satu kentungan besar bagi pemilik gedung karena untuk menyediakan space untuk ATM center tentu saja pihak bank melakukan berbagai syarat. Selain itu dengan


(38)

STUDIO TUGAS AKHIR |JHON WALTER PURBA – 1.04.07.012 24

adanya ATM center ini juga akan memperluas orang untuk mengetahui tentang Jonas. ATM center di desain dibagian depan gedung. Hal ini menyikapi jalan raya karena yang menggunakan ATM center ini tidak hanya pengunjung gedung melainkan orang-orang yang sekedar lewat dari sekitar gedung.

 Vegetasi

Gambar 2.4.22 : Gedung Jonas dan Vegetasinya ( Sumber : Doc.Pribadi )

Gedung ini dikelilingi beberapa pohon yang merupakan penghijauan terhadap gedung. Hal ini berfungsi untuk mengurangi polusi pada area ini. Selain itu, pepohonan ini juga berfungsi memberikan kesejukan terhadap pengunjung maupun pengguna gedung Jonas.

 Sirkulasi Vertikal

Gambar 2.4.23 : Tangga ( Sumber : Doc.Pribadi )

Sirkulasi vertical pada gedung ini menggunakan tangga. Selain untuk pengunjung, untuk memindahkan barang dari lantai satu ke lantai berikutnya juga melalui tangga.


(39)

STUDIO TUGAS AKHIR |JHON WALTER PURBA – 1.04.07.012 25

2.4.2 Seni Abadi

Gambar 2.4.24 Toko Potret ( Sumber : http://www.seniabadi.com )

Seni Abadi merupakan salah satu perusahaan yg bergerak dalam bidang fotografi, yang sudah berdiri sejak tahun 1948 di Jl.

Merdeka no.10 Bandung, di bawah pimpinan keluarga

besar Djauw. Perusahaan ini adalah perusahaan keluarga yang

sudah turun temurun. Berawal dengan nama Lively, yang berarti

“selalu hidup dan terus berjaya”.

Gambar 2.4.25 Toko Seni Abadi ( Sumber :http://www.seniabadi.com )

Pada tahun 1960, Lively berganti nama menjadi Seni Abadi.

Dari sejak saat inilah kiprah perusahaan ini terus melesat perkembangannya, terbukti dengan dibukanya 3 (tiga) cabang baru, yaitu di Jl. Gatot Subroto Bandung, Tasikmalaya dan Cianjur pada tahun 1983-1985.Tahun 1991 Seni Abadi kembali membuka cabang di Jl.Mayor Abdurrachman no.26 Sumedang.


(40)

STUDIO TUGAS AKHIR |JHON WALTER PURBA – 1.04.07.012 26

Gambar 2.4.26 Seni Abadi Setelah Pindah Lokasi ( Sumber : http://www.seniabadi.com )

Fasilitas yang di sediakan Seni Abadi : Studio Foto

Gambar 2.4.27 Studio Foto ( Sumber : http://www.seniabadi.com )

Tersedia dua studio besar untuk photo gaya, group, keluarga, wisuda, pre-wedding dan satu studio khusus untuk pas photo didukung peralatan studio yang lengkap, dan ruang besar yang dapat menampung lebih dari 60 orang.


(41)

STUDIO TUGAS AKHIR |JHON WALTER PURBA – 1.04.07.012 27

Cetak Foto

Gambar 2.4.28 Cetak Foto ( Sumber :http://www.seniabadi.com )

Pada fasilitas ini menerima cetak foto baik foto negative klise sampai dengan digital, dari berbakai ukuran dan berbagaijenis cetak foto. Pada fasilitas ini juga menyediakan editor untuk tahap editing terlebih dahulu sebelum di cetak.

Toko kamera dan Asesoris

Gambar 2.4.29 Toko Kamera Dan Asesoris ( Sumber : http://www.seniabadi.com )

Fasilitas ini menyediakan berbagai kamera dari berbagai merk yang di tawarkan. Selain kamera juga terdapat asesoris dan frame.


(42)

STUDIO TUGAS AKHIR |JHON WALTER PURBA – 1.04.07.012 28

Coffee Lounge

Gambar 2.4.30 Coffee Lounge ( Sumber : http://www.seniabadi.com )

Pada fasilitas ini merupakan sarana yang di sediakan agar pengunjung yang sedang menunggu tidak bosan. Fasiitas ini juga sering dijadikan jadi tempat berkumpul atau bertemu bagi beberapa fotografer untuk membicarakan tentang pemotretan dan lain sebagainya.

Museum

Gambar 2.4.31 Museum ( Sumber : http://www.seniabadi.com )

Pada fasilitas ini mengajak pengunjung Seni Abadi untuk lebih mengetahui sejarah-sejarah kamera dari dulu hingga kamera terbaru pada era digital sekarang ini.Hal ini juga menjadikan ciri khas Toko Seni Abadi.


(43)

STUDIO TUGAS AKHIR |JHON WALTER PURBA – 1.04.07.012 29

Garden Area

Gambar 2.4.32 Garden Area ( Sumber : http://www.seniabadi.com )

Taman yang disediakan oleh Seni Abadi ini juga menjadi salah satu daya tarik pengunjung untuk nyaman berada di lokasi. Dengan adanya taman ini memberikan kesejukan kepada pengjung ketika bersantai di tempat ini.

2.4.3 PAF ( Perhimpunan Amatir Foto) Bandung

 Sejarah dan Latar Belakang

Pada tanggal 15 Februari 1924 atas prakarsa beberapa orang pengajar di Technische Hogeschool Bandoeng (sekarang ITB) yang mempunyai kegemaran fotografi didirikanlah satu perkumpulan fotografi dengan

nama PREANGER AMATEUR FOTOGRAFEEN

VEREENIGING.(PAF) dengan mengambil tempat di Grand Hotel Prengar Perkumpulan ini didirikan. Para pendiri PAF ini


(44)

STUDIO TUGAS AKHIR |JHON WALTER PURBA – 1.04.07.012 30

diantaranya Prof.C.P.Wolffschoemaker bersaudara serta Prof.Schermerhorm dan beberapa orang Guru besar lainnya. Prof.C.P.Wolffschoemaker sendiri lebih dikenal sebagai seorang arsitek dengan hasil karyanya berupa gedung-gedung bersejarah seperti, Gedung Merdeka, Grand Hotel Preanger, Villa Isola (sekarang menjadi Rektorat UPI), Het Sterrewacht Bosscha (sekarang Observatorium Bosscha), Het Gebeo Gebouw sekarang menjadi Gedung PLN, Gereja De Katrdral, De Groote Kerk (sekarang Gereja GPIB) dan Mesjid Cipaganti dijalan Cipaganti. Pada sekitar tahun 1954 nama PAF serta logo yang memakai istilah Belanda diganti kedalam bahasa Indonesia menjadi PERHIMPUNAN AMATIR FOTO sampai sekarang. Logo ini hasil karya dari Alm.Bpk.R.M.Hartoko (mantan Dirut RRI Bandung) pada masa itu jabatan Ketua PAF dipercayakan kepada Prof.Dr.R.M.Soelarko (Alm), beliau menjabat dari 1954 sampai tahun 1985. Dan selanjutnya dijabat oleh Leonardi Rustandi (Alm), Setiady Tanzil (Alm), Ferry Rumambi, Harto Solihin Margo, Wismanto, K.C. Limarga (Alm), Ir.Deddy H Siswandi, Ir. Dibyo Gahari, Rifan Mulyana dan pada tahun

2010-2013 kepada Toni Kusnandar. PAF adalah

Perkumpulan Foto yang boleh disebut sebagai pelopor berdirinya FPSI (Federasi Perkumpulan Seni Foto Indonesia) dan masuknya FPSI ke FIAP (Federation Internationale de I’ Art Photogrphique).


(45)

STUDIO TUGAS AKHIR |JHON WALTER PURBA – 1.04.07.012 31

Gambar 2.4.33 : Lokasi PAF ( Sumber : Google map )

Gedung secretariat PAF terletak di Jalan Banceuy Komplek Banceuy Kav A 17 Bandung. Letak gedung ini berada disekitar gedung-gedung heritage yang dilindungi pemerintah. Gedung ini hanya menfaatkan sebuat ruko yang kemudian dijadikan menjadi tempat komunitas PAF. Desain pada gedung paf ini masih kurang karena tidak merubah apapun dari ruko yang sejak awak dijadikan gedung secretariat, hanya saja bagian lantai satu dijadikan ruang informasi dan dinding dari gedung dijadikan

tempat untuk pameran photo-photo untuk lomba

bulanan,sedangkan dilantai 2 dijadikan tempat workshop yang diadakan 1 kali dalam 1 bulan.

 Kegiatan-kegiatan PAF

Komunitas ini merupakan komunitas tertua dan terbesar di Bandung bahkan di Indonesia.Komunitas ini merupakan tempat untuk mengadakan sharing tentang photo agar mengenal dunia photography lebih dalam.PAF telah sering mengadakan acara-acara besar dalam photography seperti pameran dan lomba photo.

Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh PAF, yaitu :

- Hunting Bulanan

Hunting Bulanan ini diadakan setiap tanggal 7 untuk setiap bulannya.Hal ini berlaku bagi siapa saja yang ingin mengikuti


(46)

STUDIO TUGAS AKHIR |JHON WALTER PURBA – 1.04.07.012 32

acara hunting dan tidak dipungut biaya atau gratis.Hal ini merupakan penawaran yang cukup menarik dari PAF untuk mengembangkan dunia photography terutama bagi kaum pemula dalam dunia photography.

- Workshop

PAF merupakan komunitas yang sering mengadakan workshop di Bandung. Pada tanggal 18 untuk setiap bulannya PAF mengadakan workshop gratis yang diadakan di sekretariat paf di lantai 2. Setiap bulannya mengusung tema yang berbeda-beda dan pembicara yang berberbeda-beda juga. Hal ini juga akan memberikan motifasi dan edukasi bagi pecinta photography khususnya bagi para pemula. Selain workshop bulanan, kadang PAF juga mengadakan worksop yang dengan pembicara dari photographer-photografer terkenal dan hal ini basanya dilakukan tempat-tempat tertentu yang memiliki kapasitas menampung peserta yang mempuni.

- Pameran

Setiap photo yang dikumpulkan untuk untuk hasil dari lomba bulanan akan dipamerkan digedung sekretariat. Hal ini berlangsung setiap bulan di PAF. Selain pameran bulanan, PAF juga mengadakan pameran yang lebih besar, hal ini biasanya pameran photo-photo terbaik atau pameran salah satu photographer yang tidak asing bagi pecinta photography. Pameran seperti ini biasanya dilakukan di tempat-tempat tertentu yang memiliki potensi untuk mengadakan pameran photo dengan skala lebih besar.

- Lomba Photo

PAF sering mengadakan lomba photo dan menawarkan hadiah hadiah yang menarik bagi pemenang lomba. Untuk hadiah, PAF mengadakan kerja sama dengn perusahaan perusahaan lainnya yang menjadi sponsor lomba. Hal ini juga


(47)

STUDIO TUGAS AKHIR |JHON WALTER PURBA – 1.04.07.012 33

merupakan kegiatan positif yang menjadi ajang menguji kemampuan bagi para pecinta photography.

- Dan kegiatan lainnya

Dari berbagai kegiatan yang telah diuraikan sebelumnya, PAF juga mengadakan kegiatan-kegiatan lain walaupun kegiatan ini tidak sesering yang telah diuraikan seperti kegiatan berkunjung ke tempat-tempat bersejarah,mengadakan camping, Mengumpulkan photo-photo pilihan untuk bulletin bulanan, dan kegiatan lainnya.

2.4.4 International Center of Photography

Gambar : 2.4.34 ICP, sumber : www.icp.org

The International Center of Photography(ICP) adalah pusat terkemuka di dunia yang didedikasikan untuk praktik dan pemahaman fotografi dalam segala bentuknya. Melalui pameran, program pendidikan, dan penjangkauan masyarakat, gedung ini menawarkan sebuah forum terbuka untuk dialog tentang peran gambar bermain diperubahan budaya dan sosial. ICP terletak di NewYorkCity dan

didirikan pada tahun 1974 oleh Cornell Capa sebagai

penghargaankepada saudaranya, legendaris fotografer perrang, RobertCapa.


(48)

STUDIO TUGAS AKHIR |JHON WALTER PURBA – 1.04.07.012 34

Gambar : 2.4.35 ICP, sumber : www.icp.org

Struktur hitam modern yang terletang di antara plaza merupakan salah satu daya tarik bagi pengunjung maupun pengguna gedung ini. Bangunan tersebut merupakan pintu masuk ke dalam museum photografi yang berada di bawah tanah. Gedung International Center of Photography ini dirancang dengan fasilitas-fasilitas yang memadai. Fasilitas Sekolah Fotografi :

 Ruang Kelas / Fasilitas sekolah Fotografi

Gambar : 2.4.36 Ruang kelas, sumber : www.icp.org

 Laboratorium

- Photo Lab


(49)

STUDIO TUGAS AKHIR |JHON WALTER PURBA – 1.04.07.012 35

Gambar : 2.4.38 Photo lab, sumber : www.icp.org

- Digital Lab

Gambar : 2.4.39 Digital Lab , sumber : www.icp.org

Gambar : 2.4.40 Digital Lab , sumber : www.icp.org

 Studio

Gambar : 2.4.41 Studio , sumber : www.icp.org

 Perpustakaan

Pada gedung ini juga menyediakan perpustakan yang menyajikan buku-buku mengenai photography. Hal ini tentu


(50)

STUDIO TUGAS AKHIR |JHON WALTER PURBA – 1.04.07.012 36

akan memberikan pengetahuan yang lebih bagi pengunjung dan pecinta photography.

 Ruang Siswa

Ruang siswa merupkan tempat bagi pecinta photography yang ingin belajar photo.

 Galeri Pameran

Gambar : 2.4.42 Galeri , sumber : www.icp.org


(51)

STUDIO TUGAS AKHIR |JHON WALTER PURBA – 1.04.07.012 37 BAB III

ELABORASI TEMA

3.1 TEMA PERANCANGAN

Pendekatan metafora terhadap element-element fotografi dan prinsip

dasar cahaya pada kamera.

3.1.1 Tinjauan Teoritis Tentang metafora

Kata metafora merupakan bahasa yang digunakan untuk menjelaskan sesuatu melalui persamaan yang ada dan perbandingan. Metafora berasal dari bahasa latin yaitu “Methapherein” yang terdiri atas 2 buah kata yaitu :

“metha” : setelah “pherein” : membawa

Secara estimologis diartikan sebagai pemakaian kata-kata bukan arti sebenarnya,melainkan sebagai lukisan yang berdasarkan persamaan dan perbandingan.

Dalam Arsitektur

Metafora mengidentifikasikan hubungan antara benda dimana

hubungan tersebut lebih bersifat abstrak daripada nyata serta

mengidentifikasikan pola hubungan sejajar.Dengan tema metafora, seorang perancang dapat berkreasi dalam mengaplikasikannya terhadap bentuk karya arsitektur.

Metafora dapat mendorong arsitek untuk memeriksa sekumpulan pertanyaan yang muncul dari tema rancangan dan seiring dengan timbulnya interpretasi baru. Karya-karya arsitektur dari arsitek ternama yang menggunakan metoda rancang metafora,karya yang dihasilkan cenderung berlanggam postmoderen.

Pada awal tahun 1970-an muncul ide untuk mengkaitkan


(52)

STUDIO TUGAS AKHIR |JHON WALTER PURBA – 1.04.07.012 38

language of post modern” dimana arsitektur dikatikan dengan gaya

bahasa,antara lain dengan cara metafora.

Jadi dapat disimpulkan pengertian Metafora dalam arsitektur adalah kiasan atau ungkapan bentuk,diwujudkan dalam bangunan dengan harapan akan menimbulkan tanggapan dari orang yang menikmati atau memakai karyanya.

Arsitektur yang berdasarkan prinsip-prinsip metafora

 Mencoba memindahkan keterangan dari suatu subjek ke subjek

lain.

 Mencoba untuk melihat suatu subjek seakan-akan sesuatu hal

yang lain.

 Mengganti focus penelitian atau penyelidikan area konsentrasi

atau penyelidikan lainnya (dengan harapan jika dibandingkan atau melebihi perluasan kita dapat menjelaskan subjek yang sedang dipikirkan dengan cara baru)

Metafora atau kiasan pada dasarnya mirip dengan konsep analogi dalam arsitektur, yaitu menghubungkan di antara benda-benda.Tetapi hubungan ini lebih bersifat abstrak ketimbang nyata yang biasanya terdapat dalam metode analogi bentuk. Perumpamaan adalah metafora

yang menggunakan kata-kata senada denga “bagaikan” atau “seperti”

untuk mengungkapkan suatu hubungan.Metafora dan perumpamaan mengidentifikasikan pola hubungan sejajar.

Kegunaan Penerapan Metafora dalam Arsitektur

Sebagai salah satu cara atau metode sebagai perwujudan kreativitas Arsitektural,yakni sebagai berikut :

 Memungkinkan untuk melihat suatu karya Arsitektural dari sudut

pandang yang lain.


(53)

STUDIO TUGAS AKHIR |JHON WALTER PURBA – 1.04.07.012 39

 Mempengaruhi pengertian terhadap sesuatu hal yang kemudian

dianggap menjadi hal yang tidak dapat dimengerti ataupun belum sama sekali ada pengertiannya

 Dapat menghasilkan Arsitektur yang lebih ekspresif

Menurut Anthony C.Antoniades, 1990 dalam “poethic of

Architecture”

Suatu cara memahami suatu hal, seolah hal tersebut sebagai suatu hal yang lain sehingga dapat mempelajari pemahaman yang lebih baik dari suatu topik dalam pembahasan. Dengan kata lain menerangkan suatu subyek dengan subyek lain, mencoba untuk melihat suatu subyek sebagai suatu yang lain.

Ada tiga kategori dari metafora,yaitu :

1. Intangible methaphors, (metafora yang tidak dapat diraba )

metafora yang berangkat dari suatu konsep, ide, hakikat manusia dan nilai-nilai seperti : individualism, naturalism, komunikasi, tradisi dan budaya.

2. Tangible methaphos (metafora yang nyata), metafora yang

berangkat dari hal-hal visual serta spesifikasi / karakter tertentu dari sebuah benda seperti sebuah rumah adalah puri atau istana, maka wujud rumah menyerupai istana.

3. Combined methaphors (metafora kombinasi), merupakan

penggabungan kategori 1 dan kategori 2 dengan

membandingkan suatu objek visual dengan yang lain diamana mempunyai persamaan nilai konsep dengan objek visualnya. Dapat dipakai seagai acuan kreativitas perancangan.

Menurut James C.Snyder, dan Anthony J.Cattanese dalam “Introduction of Architecture

Metafora mengidentifikasikan pola-pola yang mungkin terjadi dari hubungan-hubungan parallel dengan melihat keabstrakannya, berbeda dengan analogi yang melihat secara literal.


(54)

STUDIO TUGAS AKHIR |JHON WALTER PURBA – 1.04.07.012 40

Menurut Charles Jenks, dalam “The Language of Post Modern

Architecture

Metafora sebagai kode yang ditangkap pada ssuatu saat oleh pengamat dari suatu obyek dengan mengandalkan obyek lain dan bagaimana melihat suatu bagunan sebagai suatu yang lain karena adanya kemiripan.

3.1.2 Interpretasi Tema

Penerapan arsitektur metafora dalam perancangan bangunan

Bandung Photography Center yang diambil adalah Pendekatan metafora

terhadap elemen-elemen fotografi dan prinsip dasar cahaya pada kamera,

yang termasuk metafora jenis kombinasi. Pemilihan bentuk lensa merupakan pendekatan terhadap fungsi gedung yang akan dirancang dimana memiliki fungsi mengenai fotografi, frame-frame yang bagian dari foto juga akan di aplikasikan ke dalam gedung untuk memperindah gedung, dan penerapan prinsip dasar cahaya pada kamera akan memberikan pencahayaan alami terhadap gedung yang dapat mengurangi borosnya pemakaian energi listrik, selain dalam hal tersebut, pemanfaatan cahaya juga akan memberikan keindahan terhadap gedung dengan efek bayangan-bayangan yang dihasilkan cahaya yang terbentuk pada secondary skin.


(55)

STUDIO TUGAS AKHIR |JHON WALTER PURBA – 1.04.07.012 41

Bentuk gedung mengadopsi bentuk lensa yang merupakan element dari kamera.Pada desain, bentuk ini tidak seutuhnya diterapkan sehingga ketika orang-orang melihat gedung memiliki pendapat yang berbeda-beda.Kemungkinan ada yang mengidentifikasikan bentuk gedung seperti lensa, ada yang mengidentifikasikan seperti tutup lensa atau bentuk tabung biasa dan lain sebagainya. Dari estetika bentuk, gedung ini dengan bentuk ini akan memberikan keindahan dan sesuatu yang unik dan menarik perhatian.


(56)

STUDIO TUGAS AKHIR |JHON WALTER PURBA – 1.04.07.012 42

3.1.3 Studi Banding Tema Sejenis

Sydney Opera House yang terletak di Australia merupakan salah satu karya arsitektur yang cukup dikenal banyak orang dari berbagai Negara. Gedung ini menggunakana tema metafora yang bisa memberikan pandangan atau interpretasi yang bebeda-beda bagi orang-orang yang melihat gedung tersebut. Sydney Opera House dirancang Jorn Utzon, yang merupakan arsitek kelahiran Denmark. Hampir setiap orang memiliki pandangan atau interpretasi yang berbeda terhadap gedung ini ketika melihatnya. Ada yang berbendapat bahwa gedung ini merupakan bentukan yang menyerupai keong atau kerang. Ada juga yang berpendapat, karya artsitektur ini adalah bentukan dari layar kapal yang sedang berlayar yang dihubung-hubungkan dengan letak gedung ini berada di pantai.Dan ada juga orang yang melihat gedung ini berpendapat kalau bentuk gedung ini menyerupai bunga yang sedang mekar.

Gambar 3.1.1: Sydney Opera House

Sumber : upload.wikipedia.org/Wikipedia/commons/4/40/Sydney_Opera_House_Sails.jpg

Stasiun TGV (Train a Grande Vitesse : Kereta berkecepatan Tinggi) yang di bangun di Lyon, Perancis, merupakan salah satu contoh gedung yang menggunakan tema metafora tangible karena menggunakan kiasan objek benda nyata. Stasiun TGV ini dirancang oleh Santiago Calatrava, merupakan seorang arsitek kelahiran Spanyol.Gedung ini dirancang dengan pendekatan metafora burung. Terlihat dari bentuk gedung dari bagian dengan bangunan yang runcing yang menyerupai paruh burung dan sisi lain dari bangunan dirancang menyerupai bentuk sayap burung.


(57)

STUDIO TUGAS AKHIR |JHON WALTER PURBA – 1.04.07.012 43

Gambar 3.1.2 : Stasiun TGV


(58)

STUDIO TUGAS AKHIR |JHON WALTER PURBA – 1.04.07.012 44 BAB IV

ANALISIS

4.1 ANALISIS FUNGSIONAL

4.1.1 Organisasi Ruang

Organisasi terpusat merupakan komposisi terpusat dan stabil yang terdiri dari ruangan-ruangan. Dikelompokkan mengelilingi sebuah ruang pusat yang luas dan dominan. Ruang pemersatu terpusat dibentuk dengan terarur dan dengan ukuran yang cukup besar.

Gambar 4.1.1 : Organisasi Ruang

Ruang-ruang sekunder berbeda satu sama lain dalam hal bentuk atau ukurannya sebagai tanggap terhadap :

 Kebutuhan dan fungsi

 Menunjukkan kepentingan relatif

 Lingkungan sekitar


(59)

STUDIO TUGAS AKHIR |JHON WALTER PURBA – 1.04.07.012 45

4.1.2 Pemintakan

Gambar : 4.1.2 Pemintakan

4.1.3 Program Ruang

Kelompok Ruang

Nama Ruang Pemakai Jumlah

Orang (Asumsi)

Standar

M2/Orang

Luas M2

Penerima Main entrance

gedung Pengunjung Informasi umum Pengunjung Pegawai

3 9

R.Keamanan Security 3 9

Total luas ruang + sirkulasi 25 %

Galeri Entrance Pengunjung

Lobby Pengunung

Pegawai

50 1.35 68

Penitipan barang

Pegawai 2 8

Informasi Pegawai 2 5 10


(60)

STUDIO TUGAS AKHIR |JHON WALTER PURBA – 1.04.07.012 46

Toilet pria Pengunjung

Pegawai

5 1.4 7

Toilet wanita Pengunjung

Pegawai

5 1.4 7

R.pemeliharaan 25

Total luas ruang + sirkulasi 35% 441

Toko Buku Fotografi

Penitipan Pegawai 2 10

Petugas ADM Pegawai 5 1.5 8

R.Baca sementara

Pengunjung

R.buku Pengunjung 25 1.5 38

Toilet Pria Pengunjung

Pegawai

3 1.4 5

Toilet wanita Pengunjung

Pegawai

3 1.4 5

Total luas ruang + Sirkulasi 20% 89

Eksebisi & promosi

Informasi Pegawai 2 5 8

Display promosi Pengunjung Pegawai R.penyimpanan Penitipan barang

Pegawai 2 8

Toilet pria Pengunjung

Pegawai

5 1.4 7

Toilet wanita Pengujung

pegawai

5 1.4 7

Seminar Lobby dan

R.tunggu

Pengunjung 30 1.35 70

Area peserta Peserta 40 0.8 160


(61)

STUDIO TUGAS AKHIR |JHON WALTER PURBA – 1.04.07.012 47

Ruang M.E Pegawai 3 4 12

Toilet Pria Peserta &

pegawai

3 1.4 4.5

Toilet wanita Peserta

&pegawai

3 1.4 4.5

Gudang perawatan

5

Total luas ruang + sirkulasi 20 % 313

Pendidikan (kursus fotografi)

Studio foto Peserta 50

R.kelas (2) Peserta

pengajar

50

Toilet Peserta

pengajar

3 1.4 4.5

R.Pengajar Pengajar 3

Gudang 10

Total luas ruang + sirkulasi 20 % 140

Servis kamera

Ruang 1 (

Canon )

Pegawai Pengunjung

30

Ruang 2 (

Nikon )

Pegawai Pengunjung

38

Ruang 3 ( Sony )

Pegawai Pengunjung

33

Total luas ruang + Sirkulasi 20 % Studio

Foto

Lobby 10-15 1.35 20

Resepsionis dan Kasir

2 5 10

Lounge ( kursi panjang )

10 1.5 15

R.display 6 1.5 9

Studio foto kecil (4)


(62)

STUDIO TUGAS AKHIR |JHON WALTER PURBA – 1.04.07.012 48

Studio foto

besar (2)

R.ganti 2 4 8

Wardrobe 2 5 10

Gudang Properti

16

Lab.Olah digital 4 2.4 10

Toilet pria 3 1.4 4.5

Toilet wanita 3 1.4 4.5

Total luas ruang + sirkulasi 20%

Retail Retail Fotografi

( Toko kamera & asesoris )

Pegawai Pengunjung

60

Frame Pegawai

pengunjung

45

Percetakan Pegawai

Pengunjung

45

Photobooth Pegawai

Pengunjung

32

Total luas ruang + sirkulasi 20%

Cafe Meja kasir pegawai 6 1.5 9

R.makan Pengunjung 60 1.2 72

Dapur Pegawai 10 3 30

Toilet Pria Pegawai

Pengunjung

5 1.4 7

Toilet wanita Pegawai

Pengunjung

5 1.4 7

Total luas ruang + sorkulasi 20 % 150

Komunitas area

Lounge ( sofa,

kursi panjang


(63)

STUDIO TUGAS AKHIR |JHON WALTER PURBA – 1.04.07.012 49

tempat bersantai )

Toilet pria 5 1.4 7

Toilet wanita 5 1.4 7

Total luas ruang + Sirkulasi 20% Pengelola

gedung

Kepala pengelola

25

R.staf 3 5 15

R.Tamu 3 1.5 4.5

Resepsionis pantry

Toilet 2 1.4 3

Total luas ruang + Sirkulasi 20% Pengelola

galeri

Kepala pengelola

25

R.staf 3 5 15

R.Tamu 3 1.5 4.5

Resepsionis 1 2.5 4.5

Pantry 8

Toilet 2 1.4 3

Total luas ruang + Sirkulasi 20%

Servis &

Utilitas

Loading-Unloading

30

Mushola 15 0.96 15

Wudhu 5 0.8 5

Toilet Pria 5 1.4 7

Toilet wanita 5 1.4 7

Gudang 30

Keamanan 5 3 15

ME & AHU 170


(64)

STUDIO TUGAS AKHIR |JHON WALTER PURBA – 1.04.07.012 50

Table 4.1.1 : Program Ruang

4.1.4 Fungsi dan Persyaratan Ruang

RUANG KEGIATAN / FUNGSI PERSYARATAN TEKNIS

Entrace Pengunjung

mendapat

pengalaman pertama dari bangunan

 Posisi mudah di dapat dan

dilihat

 Sebaiknya menggunakan

pintu transparan

 Nyaman

 Berhubungan langsung

dengan sirkulasi secara

vertikal maupun horizontal

R.informasi Informasi &

pengumuman

 Disekitar entrance & mudah

ditemukan

 Fasilitas meja dan

perlengkapan

Lobby ~ R.penerima dimana

pengunjung

mengawali perjalanan

untuk mengelilingi

galeri

~ Sebagai pengontrol

terhadap orang

masuk ke galeri

 Nyaman

 Ruang harus menarik

dilengkapi dengan meja

informasi, penitipan.

 Tempat duduk dan toilet

 Estimasi jumlah pengunjung

maksimal

Galeri Pameran foto  Sirkulasi yang baik

 Bebas debu

 Cahaya

 Pemakaian cahaya buatan

& Tanki air


(65)

STUDIO TUGAS AKHIR |JHON WALTER PURBA – 1.04.07.012 51

 Lantai ke plafon relatif tinggi

R.keamanan Tempat staf

keamanan

 Pada enntrance hall untuk

memudahkan penjagaan

 Fasilitas meja dan

perlengkapannya

Toko Buku ~ Tempat display

buku yang

berhubungan dengan fotografi

~ Penyimpanan buku ~ Kasir

~ Penitipan barang

 Suhu dan kelembaban

sebagai penyimpanan buku

 Pencahayaan yang baik

 Ruang mudah di capai

 Memperhatikan faktor

kebisingan

Studio Foto ~ Pemotretan dengan

cahaya buatan ~ Foto studio

 Bebas cahaya langsung Ultra

Violet

 Ruang mencuupi untuk

melakukan pemotretan

 Suhu dan kelembaban

diperhatikan

R.Seminar ~ Presentasi

~ Forum

 Pengatur suhu dan cahaya

 Luar ruangan mencukupi

pengunjung

 nyaman

R.cetak Ruang untuk

mencetak foto

 Cukup terang

 Bebas debu

 Punya saringan udara

 Mudah di akses

R.retail kamera

Menjual kamera dan asesoris

 Display menarik

 Suhu dan kelembaban di

perhatikan


(66)

STUDIO TUGAS AKHIR |JHON WALTER PURBA – 1.04.07.012 52

 Mudah di akses

R.retail frame

Menjual berbagai

jenis frame

 Display frame menarik

 Kelembaban suhu

diperhatikan

 Sirkulasi yang baik

 Mudah di akses

Café Makan &

bersosialisasi

 Sirkulasi mudah

 Suhu dan cahaya

diperhatikan

 Tata display daninterior yang

menarik

 Mudah diakeses

Komunitas area

Berkumpul dan

bersosialisasi

 Suhu dan cahaya

diperhatikan

 Nyaman

Plaza Bersosialisasi &

rekreasi

 Cuaca dan cahaya

 Cukup luas menampung

pengunjung

Mushola Shalat  Sirkulasi diperhatikan

 Jauh dari kebisingan

ME & genset Panel listrik,

komunikasi,

keamanan dan

cadangan tenaga

sementara

 Posisi peletakan Rang jauh

dari aktivitias pengunjung

Parker ~ Parkir mobil dan

motor

~ parkir pengelola

dan staff

 Bsement


(67)

STUDIO TUGAS AKHIR |JHON WALTER PURBA – 1.04.07.012 53

4.2 ANALISIS KONDISI LINGKUNGAN

4.2.1 Analisis Tapak

 Lokasi tapak

Lokasi perancangan gedung Bandung Photography Center berada di jalan RE.Martadinata dan jalan Cihapit. Terdapat di daerah urban di kota Bandung yang memiliki kepadatan cukup tinggi. Lokasi pembangunan berada di persimpangan jalan raya yang memiliki kepadatan kendaraan cukup tinggi.

Gambar 4.2.1 Lokasi Tapak

Lahan yang di pilih untuk pembangunan proyek ini merupakan lahan kosong. Pembangunan akan diadakan di atas tanah seluas

7400 m2, dengan KDB 40% dan KLB 1.6.

Pada lokasi ini akan di bangun sebuah gedung yang menjadi salah satu pusat fotografi di bandung. Perencanaan pada site seperti berikut :


(68)

STUDIO TUGAS AKHIR |JHON WALTER PURBA – 1.04.07.012 54

Gambar 4.2.2 Zoning

 Topografi tapak

Tapak yang di ambil dalam pembangunan gedung ini relatif adatar ( todak berkontur )


(69)

STUDIO TUGAS AKHIR |JHON WALTER PURBA – 1.04.07.012 55

Gambar yang berwarna merah tebal merupakan garis kontur.Terlihat pada gambar jarak antara garis kontur cukup jauh. Hal tersebut dikarenakan lokasi site relatif datar.

 Sirkulasi pejalan kaki

Disetiap sisi jalan raya terdapat area untuk pejalan kaki, tetapi sarana untuk pejalan kaki belum terancang dengan baik dan kehadiran pedagang kaki lima sangat menganggu dan merebut hak pejalan kaki. Bahkan tidak hanya sebagian, tetapi seluruh area pejalan kaki telah dijadikan tempat untuk berjualan oleh pedagang kaki lima.

Gambar 4.2.4 Sirkulasi Pejalan Kaki

Kesimpulan :

Pedestrian yang kurang nyaman tentu saja merupakan hal yang negatif . Dengan pedestrian yang nyaman akan menjadi daya tarik pengunjung. Dalam pembangunan gedung ini akan di desain pedestrian yang nyaman, selain nyaman desain pedestrian juga diharapkan dapat menjadi tempat untuk melakukan pemotretan baikitu sekedar untuk fun atau narsis yang digemari pada jaman sekarang. Area pedestrian akan diperluas dan akan di berikan kursi-kursi untuk istrirahat di setiap area pedestrian.Ilustrasi pedestrian yang akan di terapkan :


(70)

STUDIO TUGAS AKHIR |JHON WALTER PURBA – 1.04.07.012 56

Gambar 4.2.5 Sirkulasi pejalan kaki

Pada pedestrian yang di desain juga akan di letakkan batu-batu untuk menghindari kendaraan bermotor naik ke atas area pedestrian ketika terjadi kemacetan. Selain fungsi tersebut, batu-batu tersebut juga dapat memberikan keindahan.

 Lalu lintas dan Sirkulasi kendaraan

Sirkulasi kendaraan pada site ini cukup padat dan sering terjadi kemacetan.Hal ini diakibatkan area ini merupakan area peruntukan untuk jasa atau komersial.Selain hal tersebut, terjadinya kemacetan juga diakibatkan posisi site berada dsekitar persimpangan jalan raya, yaitu jalan RE Martadinata dan jalan Cihapit. Kemacetan paling padat terjadi pada pagi hari ketika jam berangkat kerja dan sore hari ketika jam pulang kerja.


(71)

STUDIO TUGAS AKHIR |JHON WALTER PURBA – 1.04.07.012 57

Gambar 4.2.6 Lalu Lintas Dan Sirkulasi Kendaraan

Kesimpulan :

Gedung komersial akan lebih menguntungkan jika sirkulasi kendaraan didesain dengan baik agar pengunjung tidak merasa malas ke gedung. Masalah yang di dapat pada site ini adalah kemacetan yang cukup padat pada jam jam tertentu seperti jam berangkat kerja dan pulang kerja. Solusi yang di terpakan pada sirkulasi kendaraan terhadapt gedung yaitu dengan membuat desain drop off kendaraan berada di lantai basement. Selain itu juga, letak masuk kendaraan ke basement memiliki jarak yang cukup dari persimpangan. Area masuk kendaraan masuk ke basement berada di jalan Cihapit dimana kendaraan yang melintas cukup sedikit ( tidak terjadi kemacetan pada jalan tersebut ). Area keluar dari basement berada di jalan Sabang yang memiliki akses jalan dari belakang gedung.Hal ini tentu saja mengurangi aktifitas kendaraan pada persimpangan.Masalah macet sering terjadi akibat angkot yang sembarangan menurunkan penumpang.Pada gedung ini di desain area untuk kendaraan umum seperti angkot maupun taksi untuk menurunkan penumpang.Desain ini juga bermanfaat untuk mengatasi macet yang sering terjadi pada lokasi ini.


(72)

STUDIO TUGAS AKHIR |JHON WALTER PURBA – 1.04.07.012 58

Gambar 4.2.7 Konsep Sirkulasi Kendaraan

 Iklim

Letak pembangunan gedung ini berada di daerah iklim tropis, dimana curah hujan cukup tinggi. Hal ini tentu saja akan berpengaruh dalam hal gedung terutama pada desain atap. Pada gedung ini meminimalisir penggunaan atap datar yang tidak sesuai dengan iklim sekitar. Oleh karena itu pada gedung desain atap menggunakan atap plana dan doom, adapaun atap datar hanya sebagian yang juga memiliki fungsi sebagai tempat utilitas pada bagian atap datar seperti Tempat chiller, tanki air, dan lain sebagainya.

 Aksesibilitas

Aksesibilitas merupakan tingkat kemudahan untuk menuju suatu tempat yang dituju. Lokasi site yang dipilih untuk pembangunan proyek Bandung Photography Center ini cukup strategis karena sangat mudah untuk di jangkau.Disepanjang jalan sekitar site ini merupakan bangunan-bangunan koersial seperti FO dab cafe. Oleh karena itu, lokasi ini cukup mudah untuk diketahui. Selain banyaknya


(73)

STUDIO TUGAS AKHIR |JHON WALTER PURBA – 1.04.07.012 59

FO dan cafe di sekiat lokasi pembangunan gedung, alat transportasi umum menuju lokasi ini cukup banyak karena jalan RE Martadinata juga merupakan salah satu jalan menuju Trans Studio bandung yang cukup terkenal. Selain hal tersebut, akses menuju site ini juga mudah di akses karena tepat berada dipersimpangan jalan yaitu Jl. RE Martadinata dan Jl. Cihapit

 Batas-batas lokasi

Utara : Graha Karya Wanita, Wisma bina morga, Cafe bober Timur : Jl.Re Martadinata, Cafe enak-enak,

Selatan : FO Gourment, BCA


(74)

STUDIO TUGAS AKHIR |JHON WALTER PURBA – 1.04.07.012 60 BAB V

KONSEP PERANCANGAN

1.1KONSEP DASAR

Konsep dasar dari perancangan gedung ini adalah merancang bangunan komersial yang sifatnya inplusif, dimana bangunan tersebut

secara sendirinya dapat menarik calon konseumen sebanyak

mungkin.Gedung secara arsitektural dirancang menjadi bangunan yang merepresentasikan fotografi dalam elemen-elemen perancangannya.

 Bangunan Sebagai Media Iklan

Gambar 5.1.1 Bangunan Sebagai Media Iklan

Bangunan komersial diharapkan bisa mencerminkan karakter

dari “produk” yang ditawarkan oleh fungsi-fungsi yang ada di

dalamnya.Bangunan itu sendiri harus menonjol, sehingga

merepersepsikan “nilai jual” gedung komersial tersebut.Desain untuk

penempatan iklan-iklan harus di desain dengan kenyamanan jarak pandang yang melintas di sekitar gedung dan memiliki ukuran yang cukup besar agar mudah di liat atau di baca.

 Visualisasi Bangunan

Dalam perancangan bangunan komersial, kulit bangunan berperan penting sebagai daya tarik konsumen.Kulit bangunan sangat efektif memberikan impresi awal terhadap calon konsumen. Selain kulit bagunan yang menarik, bentuk bangunan yang unik juga akan mempengaruhi penilaiaan orang terhadap gedung.


(75)

STUDIO TUGAS AKHIR |JHON WALTER PURBA – 1.04.07.012 61

Gambar 5.1.2 Visualisasi Bangunan

 Perancangan Bangunan Pada persimpangan

Letak atau posisi tapak berada dipersimpangan antara Jl.RE Martadinata dan Jl. Cihapit. Penyelesaian desain bangunan sudut dalam kasus ini berupa perancangan bagian-bagian sekitar jalan yang dapat menjadi menarik, memberikan elemen-elemen pada pedestrian seperti kursi-kursi untuk santai, dan memberikan desain entrance yang menarik

sehingga akan menjadi focal point bangunan.

1.2KONSEP PERANCANGAN TAPAK

Bangunan secara fungsi dibagi menjadi kelompok-kelompok sebagai berikut :

 Gedung 1 (Area galeri, studio foto, toko buku, eksebisi area,

pendidikan )

 Gedung 2 Kelompok retail ( retail kamera, retail frame,

percetaan, salon, cafe dan komunitas area )


(76)

STUDIO TUGAS AKHIR |JHON WALTER PURBA – 1.04.07.012 62

Gambar 5.2.1 Konsep Perancangan Tapak

1.3BANGUNAN

Bentuk

Gubahan masa ahir dari bentuk dan kondisi lahan untuk pembangunan. Potensi-potensi yang di miliki lahan di manfaatkan untuk mengoptimalkan fungsi dari masih-masing bangunan. Faktor-faktor yang diperhatikan antara lain :

o Lahan berada di persimpangan jalan merupakan potensi

yang sangat bagus untuk sebuah gedung komersial, tetapi lalu kepadatan kendaraan cukup tinggi. Dengan potensi dan kekurangan tersebut maka desain pada site ini dengan meletakkan gedung utama mendekati persimpangan jalan sehingga mudah untuk di lihat oleh calon pengunjung. Sedangkan untuk mengatasi bertambahnya kemacetan, maka area drop off kendaraan didesain berada di lantai basement.

o Massa galeri dibuat berbeda sehingga membentuk kesan


(77)

STUDIO TUGAS AKHIR |JHON WALTER PURBA – 1.04.07.012 63

o Plaza didesain di antara kedua bangunan sehingga dapat

menjadi area untuk foto-foto, dan juga menikmati pameran foto LED yang berada di area plaza

o Dengan bentukan yang radial pengunjung akan

mendapatkan suasana baru sebuah gedung mengingat jarangnya bentuk gedung yang radial di Bandung.

o Pada dasarnya masa gedung ini berawal dari bentuk

melingkar yang kemudian terjadi tansformasi bentuk.

Gambar 5.3.1 Konsep Bentuk


(78)

STUDIO TUGAS AKHIR |JHON WALTER PURBA – 1.04.07.012 64

Struktur dan Konstruksi

Sistem struktur bawah menggunakan pondasi dalam berupa bor pile, mencapai tanah keras, sedangkan struktur atas menggunakan rigid frame.

Gambar 5.3.3 Sistem Struktur

Utilitas

 Sistem Penghawaan

Sistem penghawaan yang digunakan pada gedung ini central water cooled chiler. Pendestribusian udara per lantai menggunakan air hendling unit (AHU), dan pada area basement menggunakan Fan Coil Unit (FCU)


(79)

STUDIO TUGAS AKHIR |JHON WALTER PURBA – 1.04.07.012 65

Gambar 5.3.5 Sistem FCU

 Sistem Sirkulasi Vertikal

Sirkulasi vertikal dalam gedung menggunakan lift, eskalator, tangga, dan ramp

Gambar 5.3.6 Sistem Lift pada Gedung


(80)

STUDIO TUGAS AKHIR |JHON WALTER PURBA – 1.04.07.012 66

 Sistem Elektrikal

Sumber daya listrik dipasok dari PLN, sumber daya cadangan menggunakan Genset.

Gambar 5.3.8 Sistem Elektrikal

 Sistem Air Bersih, Air Kotor, dan Air Hujan

Untuk keperluan air besih diambil dari PAM yang ditampung di ground reservoir dan kemudian di pompa ke roof reservoir. Air bersih disalurkan dari roof reservoir ke setiap lantai dengan gaya gravitasi.

Gambar 5.3.9 Sistem Air Bersih

Sistem pembuangan air kotor pada gedung terlebih dahulu di olah di STP dan kemudian diteruskan ke resapan.

Sistem pembuangan air hujan di salurkan ke resapan yang telah disediakan.


(81)

STUDIO TUGAS AKHIR |JHON WALTER PURBA – 1.04.07.012 67

Gambar 5.3.10 Sistem Pembuangan Air Kotor dan Air Hujan

 Sistem pengamanan Bangunan

1. Menggunakan tangga darurat

2. Menggunakan fire alarm

3. Pada sistem pemadam kebakaran dipasang sprinkler

dan hidrant

4. Gedung dilengkapi dengan CCTV ( Closed-Circuid


(82)

STUDIO TUGAS AKHIR |JHON WALTER PURBA – 1.04.07.012 68 BAB VI

HASIL PERANCANGAN

6.1 Peta situasi


(83)

STUDIO TUGAS AKHIR |JHON WALTER PURBA – 1.04.07.012 69

6.2 Gambar-gambar perancangan

Gambar 6.2 Blok Plan


(84)

STUDIO TUGAS AKHIR |JHON WALTER PURBA – 1.04.07.012 70

Gambar 6.4 Suasana Malam

Gambar 6.5 Suasana malam


(85)

STUDIO TUGAS AKHIR |JHON WALTER PURBA – 1.04.07.012 71

Gambar 6.7 Entrance retail


(86)

STUDIO TUGAS AKHIR |JHON WALTER PURBA – 1.04.07.012 72

Gambar 6.9 Suasana Lokasi Pemotretan Out Door

Gambar 6.10 Suasana Studio


(87)

STUDIO TUGAS AKHIR |JHON WALTER PURBA – 1.04.07.012 73

Gambar 6.12 Suasana pada Ramp

Gambar 6.13 Suasana pada Ramp


(88)

STUDIO TUGAS AKHIR |JHON WALTER PURBA – 1.04.07.012 74


(89)

STUDIO TUGAS AKHIR |JHON WALTER PURBA – 1.04.07.012 75


(90)

(91)

(92)

(93)

(1)

STUDIO TUGAS AKHIR |JHON WALTER PURBA – 1.04.07.012

74


(2)

BANDUNG PHOTOGRAPHY CENTER

STUDIO TUGAS AKHIR |JHON WALTER PURBA – 1.04.07.012

75

6.3 Foto-foto maket


(3)

(4)

BANDUNG PHOTOGRAPHY CENTER


(5)

(6)

BANDUNG PHOTOGRAPHY CENTER