“Legostick electric sebagai alat sortasi kerusakan internal pada pemetikan buah mangga”

(1)

LAPORAN AKHIR

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

LEGOSTICK ELECTRIC SEBAGAI ALAT SORTASI KERUSAKAN

INTERNAL PADA PEMETIKAN BUAH MANGGA”

BIDANG KEGIATAN: PKM-KARSA CIPTA

DIUSULKAN OLEH:

Muhammad Ridho (F14120104/2012)

Khoirul Umam (F14120084/2012)

Milion Muhammad (F14110117/2011) Rimo Hasnan (F14120059/2012) Brehans Raskarowana (F14120063/2012)

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR


(2)

ii PENGESAHAN PKM

1. Judul Kegiatan : “Legostick Electric sebagai Alat

Sortasi Kerusakan Internal pada Pemetikan Buah Mangga”

2. Bidang Kegiatan : PKM-Karsa Cipta 3. Ketua Pelaksana Kegiatan

a. Nama Lengkap : Muhammad Ridho

b. NIM : F14120104

c. Jurusan : Teknik Mesin dan Biosistem d. Universitas : Institut Pertanian Bogor

e. Alamat Rumah & No.HP : Wisma Alfath Desa Babakan Lebak, Dramaga, Bogor, Jawa Barat 16680 08996488035

f. Alamat email : Ridhojh27@gmail.com 4. Anggota Pelaksana Kegiatan : 4 (empat) orang

5. Dosen Pendamping

a. Nama Lengkap dan gelar : Dr.Ir. I Dewa Made Subrata, M.Agr

b. NIDN : 0003086208

c. Alamat rumah & No.HP : Jalan Arde No.6 Desa Laladon, Ciomas Bogot barat, Jawa Barat 081310792113 6. Biaya Kegiatan Total

a. Dikti : Rp.6.250.000

7. Jangka waktu pelaksanaan : 4(empat) bulan Bogor, 29 Juli 2014

Menyetujui,

Ketua Departemen Ketua Pelaksana Kegiatan Teknik Mesin dan Biosistem

(Dr.Ir. Desrial, M.Eng) (Muhammad Ridho) NIP.19661201 199103 1004 NIM.F14120104 Wakil Rektor Bidang Akademik Dosen Pendamping dan Kemahasiswaan IPB

(Prof.Dr.Ir.Yonny Koesmaryono, MS) (Dr.Ir.I Dewa Made Subrata, M.Agr) NIP.195812281985031003 NIP. 196208031987031002


(3)

iii Daftar isi

Lembar pengesahan...ii

Daftar isi...iii

Ringkasan...iv

Pendahuluan...1

Latar belakang masalah...1

Perumusan masalah...2

Tujuan program...2

Luaran yang diharapkan...2

Kegunaan program...3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA...3

BAB 3 METODE PELAKSANAAN...4

Perumusan ide rancangan...4

Gambar teknik...5

Pabrikasi...5

Mekanisme kerja alat...6

BAB 4 PELAKSANAAN PROGRAM...6

DAFTAR PUSTAKA...8


(4)

iv RINGKASAN

Mangga merupakan buah yang cukup populer saat ini. Dengan beragam variasinya, buah mangga sangat diminati oleh masyarakat. Untuk meningkatkan permintaan masyarakat terhadap buah mangga, petani harus menghasilkan buah mangga yang berkualitas. Buah mangga yang berkualitas yaitu buah yang telah matang sehingga memiliki rasa yang manis serta tidak terdapat kerusakan didalamnya. Buah mangga yang manis dapat diketahui dengan adanya tanda-tanda kematangan dari buah mangga tersebut. Namun demikian, buah yang telah diketahui kematangan dan manisnya belum tentu tidak terjadi kerusakan didalamnya. Maka dari itu diperlukan alat untuk mengetahui tentang kerusakan internal yang terjadi pada buah mangga.

Legostick Electric adalah seperangkat alat yang terdiri dari alat pemetik dan alat sensor buah mangga. Alat ini dirancang dengan mempertimbangkan konsep ergonomika. Pembuatan alat ini dimulai dengan merancang desain yang akan dijadikan alat pemetik mangga dan alat sensor buah mangga sampai dengan proses pabrikasi serta kegiatan percobaan alat. Hal lain yang perlu dipertimbangkan dalam penggunaan alat ini yaitu sistem pemotongan. Ketajaman serta ketepatan dalam peletakan posisi mata pisau akan mempengaruhi proses pemetikan. Ketepatan dalam pemilihan mata pisau yang akan dipakai adalah salah satu dari penerapan ergonomika dalam penggunaan alat ini.

Pembuatan alat ini akan berguna untuk industri kecil buah mangga. Dengan mengetahui keadaan tentang kerusakan internal pada buah mangga pada saat pemetikan, maka petani akan dapat langsung melakukan kegiatan sortasi terhadap mangga yang memiliki kualitas baik dengan mangga yang memilki kualitas buruk. Dengan adanya sortasi terhadap kerusakan internal buah mangga, petani mangga dapat memasarkan produk mangga yang berkualitas sehingga konsumen mangga tidak merasa dirugikan. Dengan menjual mangga yang berkualitas, petani mangga akan mendapat kepercayaan oleh konsumen terhadap buah mangga yang dihasilkan sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani.


(5)

BAB 1. PENDAHULUAN

Latar belakang masalah

Indonesia merupakan Negara yang memiliki kekayaan yang melimpah khususnya sumber daya alamnya. Kekayaan alam yang dimiliki Indonesia tersebar hampir di sepanjang pulau yang membentang dari sabang sampai merauke. Kekayaan alam tesebut salah satunya bisa di lihat dari beragam buah yang terdapat di Indonesia, khususnya buah mangga (magnifera Indica). Buah mangga bukanlah tanaman asli dari Indonesia. Walaupun begitu masyarakat sudah menganggap mangga sebagai salah satu tanaman buah asli Indonesia (Pracaya 2006).

Produksi mangga di Indonesia termasuk peringkat tertinggi. Dari jumlah produksi buah-buah yang ada, mangga berada di urutan kedua setelah pisang. Hal ini memberikan gambaran bahwa produksi mangga dalam negeri cukup tinggi. Tingginya produksi buah mangga didukung oleh kondisi wilayah Indonesia yang subur.

Tabel 1. Data produksi buah di Indonesia tahun 1995-2012


(6)

2

Perkembangan teknologi informasi yang berjalan begitu pesat sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Dampak dari perkembangan teknologi ini terjadi diberbagai aspek kehidupan manusia. Salah satu aspek yang terbawa akan pesatnya perkembangan teknologi informasi adalah aspek pertanian. Saat ini kegiatan pertanian yang dimulai dari proses penanaman sampai dengan proses perlakuan pascapanen ikut terseret untuk mengikuti arus perkembangan teknologi informasi.

Produksi buah mangga dapat ditingkatkan dengan meningkatkan kualiats dari buah mangga tersebut. Kerusakan yang yang terjadi pada buah mangga dapat menurunkan permintaan terhadap buah mangga. Buah mangga dapat mengalami kerusakan baik ketika masih berada dipohon maupun ketika telah dipetik. Kerusakan ini dapat berupa daging buah mangga yang terdapat ulat. Keberadaan ulat ini disebabkan oleh lalat buah yang menanamkan telurnya didalam buah mangga.

Perumusan masalah

Proses pemetikan buah mangga biasanya hanya dengan memetik buahnya tanpa mengetahui buah yang dipetik mengalami kerusakan atau tidak. Ketidaktahuan tersebut menyebabkan dapat bercampurnya buah mangga yang baik dan busuk.

Tujuan program

Dalam pembuatan teknologi ini diharapkan dapat bermanfaat untuk: a. Meningkatkan keefisienan dalam melakukan pemetikan buah mangga b. Melakukan kegiatan sortasi buah mangga pada petani skala kecil c. Meningkatkan pendapatan petani buah mangga

Luaran yang diharapkan

Luaran yang diharapkan pada kegiatan ini untuk:

a. Mendesain paket teknologi pada kegitan sortasi buah mangga

b. Menghasilkan inovasi teknologi pada alat pemetik buah mangga untuk petani mangga skala industri kecil.


(7)

Kegunaan program 1. Untuk Pribadi

Untuk menjadikan pribadi yang memanfaatkan ilmu pengetahuan yang didapat di bangku kuliah ke hal-hal positif serta menumbuhkan rasa kepedulian terhadap masyarakat, khususnya memecahkan masalah pertanian dalam arti luas.

2. Untuk Kelompok

Meningkatkan jiwa sosial serta kerjasama untuk memajukan pertanian Indonesia. Kebersamaan dalam membuat teknologi ini akan meningkatkan rasa tanggung jawab terhadap pekerjaan yang dilakukan

3. Untuk Masyarakat

Dapat membantu masyarakat khususnya petani buah mangga dalam menjual buah mangga yang berkualitas. Dengan begitu, penghasilan dari penjualan buah mangga dapat meningkat.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

Besarnya (volume) ekspor buah-buahan dari Indonesia ke luar negeri pada tahun 2000 adalah 18.633 ton dengan nilai US$ 10.320, tetapi tahun 2001 menurun menjadi US$ 7.857. Kondisi ini masih memberi peluang peningkatan volume ekspor buah-buahan Indonesia, asalkan harga dan kualitasnya dapat bersaing(Sunarjono, 2007). Jenis-jenis mangga yang sudah dirilis oleh pemerintah antara lain golek 31, arumanis 143, dan gadung 69. Namun masih banyak lagi jenis yang mempunyai masa depan, terutama untuk keperluan ekspor, misalnya mannga podang dari kediri dan gedong gincu dari indramayu (Ashari 2006). Masalah yang harus dipahami dan diselesaikan dalam pengembangan agribisnis mangga adalah ketersediaan mangga bermutu untuk memenuhi permintaan pasar dalam jangka waktu tertentu (Broto 2003).

Pada dasarnya mutu merupakan hal-hal tertentu yang membedakan produk satu dengan yang lainnya, terutama yang berhubungan dengan daya terima dan kepuasan konsumen. Mutu berhubungan erat dengan produk atau benda yang dibutuhkan


(8)

4

manusia yang setiap kebutuhannya memiliki nilai atau kelas mutu bila benda tersebut mempunyai nilai manfaat bagi pemakainya (Mangunwijaya dan Sailah 2009). Peningkatan mutu pada produk pertanian dapat dikembangkan dengan menerapkan kemajuan teknologi yang terjadi. Perkembangan teknologi yang terjadi begitu pesat sangat mempengaruhi sistem kehidupan manusia. Semua pekerjaan manusia dapat dikerjakan dengan mudah dan cepat dengan adanya perkembangan teknologi yang ada saat ini.

BAB 3. METODE PELAKSANAAN

a. Perumusan ide rancangan 1) Rancangan fungsional

Dalam perumusan ide rancangan, rancangan fungsional sangat dibutuhkan sebagai pertimbangan kinerja alat yang sesuai dengan fungsinya. Legostick Electric ini terdiri atas 2 unit utama yaitu Alat pemetik dan kotak sensor.

- Alat pemetik

Salah satu komponen dari Legostick Electric yaitu alat pemetik buah mangga. Tentunya, alat ini akan digunakann untuk memetik buah mangga yang berada di ketinggian yang sulit dijangkau langsung oleh tangan manusia. Alat pemetik ini dibuat dari bahan Aluminium. Pemilihan aluminium ini didasarkan pada berat jenis aluminium tersebut yang lebih ringan dari pada besi. Alat pemetik ini juga dirangkai dengan sistem bongkar pasang. Alat pemetik yang dirancang memiliki panjang tongkat total 4 meter dengan panjang sub total yaitu 1 meter. Pemilihan sistem bongkar pasang ini akan berguna ketika membawa alat pemetik ke tempat pemetikan buah mangga. Dalam sekalin pemetikan, alat pemetik ini dapat menampung buah mangga sebanyak 3-5 buah. Setelah itu, barulah buah mangga di sensor untuk dilakukan kegiatan sortasi

- Kotak sensor

Sebagai bagian dari proses pemilihan buah mangga yang berkualitas, kotak sensor merupakan komponen utama dalam


(9)

melakukan kegiatan sortasi. Kotak sensor ini adalah sebuah kotak yang dirancang untuk melakukan sensor buah mangga. Kotak sensor ini terdiri atas komponen sensornya. Sensor yang digunakan pada kotak sensor ini yaitu ultrasonik. Sensor ini akan mendeteksi bagian dalam dari buah mangga. Setelah dilakukan diteksi, maka informasi yang didapat diberikan melalui lampu indikator. Lampu indikator ini menandai mana buah yang baik dan buruk.

2) Rancangan struktural

Dalam pembuatan rancangan teknologi ini, rancangan struktural perlu dipertimbangkan agar dalam pemakaian alat ini dapat bekerja optimal dan efisien. Pembuatan desain alat, pemilihan bahan, serta penggunaan bahan yang tepat akan menghasilkan alat yang sesuai dengan keinginan. Pembuatan desain alat yang baik akan menghasilkan kesesuaian antara alat dan pengguna alat. Pemilihan bahan yang tepat akan membuat alat dapat nyaman untuk digunakan serta dapat bertahan lama. Penggunaan bahan yang tepat akan menghasilkan tingkat keefisienan uang baik dalam pembuatan alat dan pemakaiannya.

b. Gambar Teknik

Gambar teknik sangat diperlukan untuk mempermudah proses pabrikasi. Dalam pembuatan gambar teknik menggunakan software pada komputer yang biasa dipakai untuk membuat rancangan gambar teknik. Pembuatan gambar teknik pada alat ini harus memperhatikan tingkat kemudahan dalam pemakaian alat sehingga diperlukan pertimbangan dalam perancangannya. c. Pabrikasi

Pabrikasi sangat dibutuhkan untuk mempermudah dalam pembuatan alat ini. Proses pabrikasi dilakukan terhadap bagian yang tidak bisa dibuat sendiri. Rancangan berupa gambar teknik yang dibuat diserahkan kepada pabrik untuk dibentuk sesuai dengan rancangan yang ada. Proses pabrikasi dilakukan disebuah pabrik yang bergerak dibidang pembuatan alat.


(10)

6

d. Mekanisme kerja alat

Legostick Electric adalah seperangkat yang terdiri dari Alat pemetik dan alat sensor buah mangga. Selain itu, Legostick Electric akan digunakan untuk melakukan kegiatan sortasi terhadap buah mangga berdasarkan kerusakan internal yang terjadi.

Buah mangga yang siap dipetik, akan dipetik menggunakan alat pemetik yang telah dibuat. Buah mangga yang dipetik yang dapat masuk kedalam jaring yang ada pada alat tersebut adalah 5 buah. Buah yang telah dipetik tadi dibawa ke bawah dan disortasi dengan menggunakan alat sensor buah mangga yang ada. Alat sensor buah mangga yang berupa kotak sensor akan menyensor buah mangga berdasarkan kerusakan internalnya. Pada saat di sensor, kotak sensor akan memberikan indikasi terhadap buah mangga yang disensor yaitu dengan lampu indikator. Lampu indikator akan berwarna biru ketika menyensor buah mangga yang berkualitas baik(tidak terjadi kerusakan internal). Sedangkan lampu indikator akan berwarna merah ketika menyensor buah mangga yang berkualitas buruk(terjadi kerusakan internal). Buah mangga yang telah disensor tadi akan dapat langsung disortasi sesuai dengan hasil yang didapat. Kegiatan sortasi ini akan memberikan informasi tentang buah mangga yang baik dan buruk.

BAB 4 PELAKSANAAN PROGRAM

A. Konsultasi Dosen

Topik yang dibicarakan ketika berkonsultasi dengan dosen yaitu proses pembuatan alat yang di harapkan. Setelah berbicara tentang progres pengerjaannya, maka alat yang di desain sebelumnya dimodifikasi sedemikian rupa. Jika pada awalnya keinginan untuk mendesain alat pemetik dengan sensornya berada di bagian atasnya, pada akhirnya diganti dengan desain yang baru yaitu berupa alat pemetik dan alat sensor secara terpisah.

Konsultasi selanjutnya membahas tentang alat sensor buah mangga yang akan dibuat. Hal yang paling sulit dalam melaksanakan PKM ini


(11)

yaitu pembuatan alat sensor buah mangga. Alat sensor ini bentuknya seperti sebuah kubus yang didalamnya terdapat sensor yang dapat menginformasikan tentang kerusakan internal buah mangga yang terjadi. Untuk membuat alat ini, dibutuhkan konsultasi dengan beberapa dosen yang memiliki kompetensi di bidang ini. Akan tetapi, sulitnya bertemu dengan dosen yang bersangkutan, membuat pembuatan alat ini menjadi tertunda. Beliau menyarankan untuk menyegerakan bertemu dengan dosen yang bersangkutan.

Konsultasi ini membahas keberlanjutan PKM yang dilakukan yaitu pembuatan alat sensor. Alat sensor yang direncanakan untuk mensortasi buah mangga yang berkualitas baik atau tidak tidak dapat dibuat. Hal ini karena pembuatannya yang terlalu rumit dan membutuhkan dana yang sangat besar. Dana yang dihibahkan tidak dapat mencukupi untuk pembuatan alat tersebut.

B. Pembuatan Alat Pemetik

Dalam perancangan yang dibuat pada PKM ini yaitu Alat pemetik dan alat sensor untuk sortasi buah mangga berdasarkan kerusakan internal.. Alat ini dibuat di bengkel yang ada di daerah cibereum, dramaga, Bogor. Alat ini tentunya berfungsi untuk memetik buah mangga yang ada di ketinggian yang tidak dapat dijangkau langsung oleh tangan manusia.

Alat sensor yang direncanakan untuk mensortasi buah mangga yang berkualitas baik atau tidak tidak dapat dibuat. Hal ini karena pembuatannya yang terlalu rumit dan membutuhkan dana yang sangat besar. Dana yang dihibahkan tidak dapat mencukupi untuk pembuatan alat tersebut. Oleh karena itu, program ini tidak dapat diselesaikan.


(12)

8

DAFTAR PUSTAKA

Ashari, Sumeru. 2006. Meningkatkan Keunggulan Bebuahan Tropis Indonesia. Yogyakarta: ANDI

Mangunwidjaya, Djumali dan Sailah, Illah.2009. Pengantar Teknologi Pertanian. Jakarta:Penebar swadaya

Pracaya. 2011. Bertanam Mangga. Jakarta: Penebar Swadaya

Sunarjono, H. Hendro. 2007. Berkebun 21 Jenis Tanaman Buah. Jakarta: Penebar Swadaya


(13)

LAMPIRAN

1. Penggunaan dana

No Nama Barang Jumlah Harga(Rp.)

1 Alat Pemetik mangga 1 600.000

2 Pointer 1 85.000

Jumlah Pengeluaran 685.000

Dana sisa(Dana hiba- dana pengeluaran) 6.250.000-685.000 = 5.565.000

2. Bukti pendukung kegiatan

Dokumentasi yang ada hanya pada saat konsultasi kedua dengan dosen. Kegiatan lain tidak dapat didokumentasikan karena tidak sempat dan tidak ingat.


(14)

10

Gambar 3.Bukti Pembayaran Gambar 2. Alat Pemetik Buah Mangga


(1)

melakukan kegiatan sortasi. Kotak sensor ini adalah sebuah kotak yang dirancang untuk melakukan sensor buah mangga. Kotak sensor ini terdiri atas komponen sensornya. Sensor yang digunakan pada kotak sensor ini yaitu ultrasonik. Sensor ini akan mendeteksi bagian dalam dari buah mangga. Setelah dilakukan diteksi, maka informasi yang didapat diberikan melalui lampu indikator. Lampu indikator ini menandai mana buah yang baik dan buruk.

2) Rancangan struktural

Dalam pembuatan rancangan teknologi ini, rancangan struktural perlu dipertimbangkan agar dalam pemakaian alat ini dapat bekerja optimal dan efisien. Pembuatan desain alat, pemilihan bahan, serta penggunaan bahan yang tepat akan menghasilkan alat yang sesuai dengan keinginan. Pembuatan desain alat yang baik akan menghasilkan kesesuaian antara alat dan pengguna alat. Pemilihan bahan yang tepat akan membuat alat dapat nyaman untuk digunakan serta dapat bertahan lama. Penggunaan bahan yang tepat akan menghasilkan tingkat keefisienan uang baik dalam pembuatan alat dan pemakaiannya.

b. Gambar Teknik

Gambar teknik sangat diperlukan untuk mempermudah proses pabrikasi. Dalam pembuatan gambar teknik menggunakan software pada komputer yang biasa dipakai untuk membuat rancangan gambar teknik. Pembuatan gambar teknik pada alat ini harus memperhatikan tingkat kemudahan dalam pemakaian alat sehingga diperlukan pertimbangan dalam perancangannya. c. Pabrikasi

Pabrikasi sangat dibutuhkan untuk mempermudah dalam pembuatan alat ini. Proses pabrikasi dilakukan terhadap bagian yang tidak bisa dibuat sendiri. Rancangan berupa gambar teknik yang dibuat diserahkan kepada pabrik untuk dibentuk sesuai dengan rancangan yang ada. Proses pabrikasi dilakukan disebuah pabrik yang bergerak dibidang pembuatan alat.


(2)

d. Mekanisme kerja alat

Legostick Electric adalah seperangkat yang terdiri dari Alat pemetik dan alat sensor buah mangga. Selain itu, Legostick Electric akan digunakan untuk melakukan kegiatan sortasi terhadap buah mangga berdasarkan kerusakan internal yang terjadi.

Buah mangga yang siap dipetik, akan dipetik menggunakan alat pemetik yang telah dibuat. Buah mangga yang dipetik yang dapat masuk kedalam jaring yang ada pada alat tersebut adalah 5 buah. Buah yang telah dipetik tadi dibawa ke bawah dan disortasi dengan menggunakan alat sensor buah mangga yang ada. Alat sensor buah mangga yang berupa kotak sensor akan menyensor buah mangga berdasarkan kerusakan internalnya. Pada saat di sensor, kotak sensor akan memberikan indikasi terhadap buah mangga yang disensor yaitu dengan lampu indikator. Lampu indikator akan berwarna biru ketika menyensor buah mangga yang berkualitas baik(tidak terjadi kerusakan internal). Sedangkan lampu indikator akan berwarna merah ketika menyensor buah mangga yang berkualitas buruk(terjadi kerusakan internal). Buah mangga yang telah disensor tadi akan dapat langsung disortasi sesuai dengan hasil yang didapat. Kegiatan sortasi ini akan memberikan informasi tentang buah mangga yang baik dan buruk.

BAB 4 PELAKSANAAN PROGRAM

A. Konsultasi Dosen

Topik yang dibicarakan ketika berkonsultasi dengan dosen yaitu proses pembuatan alat yang di harapkan. Setelah berbicara tentang progres pengerjaannya, maka alat yang di desain sebelumnya dimodifikasi sedemikian rupa. Jika pada awalnya keinginan untuk mendesain alat pemetik dengan sensornya berada di bagian atasnya, pada akhirnya diganti dengan desain yang baru yaitu berupa alat pemetik dan alat sensor secara terpisah.

Konsultasi selanjutnya membahas tentang alat sensor buah mangga yang akan dibuat. Hal yang paling sulit dalam melaksanakan PKM ini


(3)

yaitu pembuatan alat sensor buah mangga. Alat sensor ini bentuknya seperti sebuah kubus yang didalamnya terdapat sensor yang dapat menginformasikan tentang kerusakan internal buah mangga yang terjadi. Untuk membuat alat ini, dibutuhkan konsultasi dengan beberapa dosen yang memiliki kompetensi di bidang ini. Akan tetapi, sulitnya bertemu dengan dosen yang bersangkutan, membuat pembuatan alat ini menjadi tertunda. Beliau menyarankan untuk menyegerakan bertemu dengan dosen yang bersangkutan.

Konsultasi ini membahas keberlanjutan PKM yang dilakukan yaitu pembuatan alat sensor. Alat sensor yang direncanakan untuk mensortasi buah mangga yang berkualitas baik atau tidak tidak dapat dibuat. Hal ini karena pembuatannya yang terlalu rumit dan membutuhkan dana yang sangat besar. Dana yang dihibahkan tidak dapat mencukupi untuk pembuatan alat tersebut.

B. Pembuatan Alat Pemetik

Dalam perancangan yang dibuat pada PKM ini yaitu Alat pemetik dan alat sensor untuk sortasi buah mangga berdasarkan kerusakan internal.. Alat ini dibuat di bengkel yang ada di daerah cibereum, dramaga, Bogor. Alat ini tentunya berfungsi untuk memetik buah mangga yang ada di ketinggian yang tidak dapat dijangkau langsung oleh tangan manusia.

Alat sensor yang direncanakan untuk mensortasi buah mangga yang berkualitas baik atau tidak tidak dapat dibuat. Hal ini karena pembuatannya yang terlalu rumit dan membutuhkan dana yang sangat besar. Dana yang dihibahkan tidak dapat mencukupi untuk pembuatan alat tersebut. Oleh karena itu, program ini tidak dapat diselesaikan.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Ashari, Sumeru. 2006. Meningkatkan Keunggulan Bebuahan Tropis Indonesia. Yogyakarta: ANDI

Mangunwidjaya, Djumali dan Sailah, Illah.2009. Pengantar Teknologi Pertanian. Jakarta:Penebar swadaya

Pracaya. 2011. Bertanam Mangga. Jakarta: Penebar Swadaya

Sunarjono, H. Hendro. 2007. Berkebun 21 Jenis Tanaman Buah. Jakarta: Penebar Swadaya


(5)

LAMPIRAN

1. Penggunaan dana

No Nama Barang Jumlah Harga(Rp.) 1 Alat Pemetik mangga 1 600.000

2 Pointer 1 85.000

Jumlah Pengeluaran 685.000

Dana sisa(Dana hiba- dana pengeluaran) 6.250.000-685.000 = 5.565.000

2. Bukti pendukung kegiatan

Dokumentasi yang ada hanya pada saat konsultasi kedua dengan dosen. Kegiatan lain tidak dapat didokumentasikan karena tidak sempat dan tidak ingat.


(6)

Gambar 3.Bukti Pembayaran Gambar 2. Alat Pemetik Buah Mangga