Lembar Kerja Siswa PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA PADA MATERI SIFAT KOLIGATIF LARUTAN ELEKROLIT BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS

15 LKS non-eksperimen adalah lembar kerja yang berisikan perintah atau pertanyaan yang harus diselesaikan oleh siswa untuk menemukan suatu konsep dan disajikan dalam bentuk kegiatan dikelas. LKS ini dirancang sebagai media teks terprogram yang menghubungkan antara hasil per- cobaan yang telah dilakukan dengan konsep yang harus dipahami. Penyusunan LKS harus memenuhi berbagai persyaratan yaitu syarat didaktik, syarat konstruksi, dan syarat teknik Darmodjo dan Kaligis dalam Widjajanti, 2008. 1. Syarat didaktik Syarat didaktik mengatur tentang penggunaan LKS yang bersifat universal. Artinya, penggunaan LKS ini berguna untuk siswa yang lamban dan siswa yang pandai. Syarat-syarat didaktik sebagai berikut : a. Mengajak siswa aktif dalam proses pembelajaran b. Memberi penekanan pada proses untuk menemukan konsep c. Memiliki variasi stimulus melalui berbagai media dan kegiatan siswa sesuai dengan ciri KTSP d. Dapat mengembangkan kemampuan komunikasi sosial, emosional, moral, dan estetika pada diri siswa pengalaman belajar ditentukan oleh tujuan pengembangan pribadi. 2. Syarat konstruksi Syarat konstruksi adalah syarat yang berkenaan dengan penggunaan bahasa, susunan kalimat, kosakata, tingkat kesukaran, dan kejelasan yang pada hakekatnya harus tepat guna. Syarat-syarat konstruksi dijabarkan sebagai berikut: a. Menggunakan bahasa yang sesuai dengan tingkat kedewasaan anak. b. Menggunakan struktur kalimat yang jelas. c. Memiliki tata urutan pelajaran yang sesuai dengan tingkat kemampuan anak. d. Hindarkan pertanyaan yang terlalu terbuka. e. Menyediakan ruangan yang cukup untuk memberi keleluasaan pada siswa untuk menulis maupun menggambarkan pada LKS. f. Gunakan lebih banyak ilustrasi daripada kata-kata. g. Dapat digunakan oleh seluruh siswa, baik yang lamban maupun yang 16 cepat. h. Memiliki tujuan yang jelas serta bermanfaat sebagai sumber motivasi. i. Mempunyai identitas untuk memudahkan administrasinya. Misalnya, kelas, mata pelajaran, topik, nama atau nama-nama anggota kelompok, tanggal dan sebagainya. 3. Syarat teknik Syarat teknik menekanan pada penyajian LKS yaitu berupa tulisan, gambar, dan penampilan dalam LKS. a. Tulisan 1 Gunakan huruf cetak. 2 Gunakan huruf tebal yang agak besar untuk topik. 3 Gunakan kalimat pendek. 4 Usahakan agar perbandingan besarnya huruf dengan besarnya gambar serasi. b. Gambar Gambar yang baik untuk LKS adalah gambar yang dapat menyampaikan pesanisi dari gambar tersebut secara efektif kepada pengguna LKS. Sehingga menarik perhatian siswa dalam mengerjakan LKS. c. Penampilan Penampilan sangat penting dalam LKS. Pertama, siswa diharapkan ter- tarik dengan penampilan LKS bukan isisnya, sehingga penampilan LKS dibuat semenarik mungkin untuk minat belajar siswa Widjajanti, 2008.

C. Analisis Konsep

Menurut pendapat Herron et al. dalam Fadiawati 2011 belum ada definisi tentang konsep yang diterima atau disepakati oleh para ahli, biasanya konsep di- samakan dengan ide. Markle dan Tieman dalam Fadiawati 2011 mendefinisikan konsep sebagai sesuatu yang sungguh-sungguh ada. Mungkin tidak ada satu pun definisi yang dapat mengungkapkan arti dari konsep tersebut. Untuk dapat men- definisikan konsep, maka diperlukan suatu analisis konsep yang dapat menghu- bungkan antara satu konsep dengan konsep yang lainnya. Herron et al. dalam 17 Fadiawati 2011 menjelaskan bahwa analisis konsep adalah suatu prosedur yang dikembangkan untuk menolong guru dalam merencanakan urutan-urutan penga- jaran bagi pencapaian konsep. Analisis konsep dilakukan melalui tujuh langkah, yaitu menentukan nama atau label konsep, definisi konsep, jenis konsep, atribut kritis, atribut variable, posisi konsep, contoh, dan non contoh. Tabel 2. lanjutan ANALISIS KONSEP Tabel 2. Analisis konsep Nama label Definisi konsep Jenis konsep Atribut konsep Posisi konsep Contoh Non contoh Kritis Variabel Superordinat Ordinat Subordinat Konsentrasi Konsentrasi adalah satuan yang menyatakan banyaknya suaru zat dalam suatu campuran konkret -Persen berat -Persen volume -Normalitas -Kemolaran -Kemolalan -Fraksi mol -Jumlah zat -Volume Mol Satuan konsentrasi -persen berat -persen volume -Normalitas -Kemolaran -Kemolalan -Fraksi mol -Molaritas -Kemolalan -Fraksi mol Kilogram Senti meter Persen berat Satuan konsentrasi yang menyatakan jumlah bagian berat zat terlarut yang terdapat dalam 100 bagian larutan -Jumlah bagian zat terlarut yang terdapat dalam 100 bagian larutan -Jenis zat -Massa zat terlarut Konsentrasi -Persen volume -Kemolaran -Kemolalan -Fraksi mol - Larutan Alkohol 10 Larutan NaCl 0,1 M Tabel 2. lanjutan Persen volume Persen volume adalah konsentrasi yang menyatakan jumlah bagian volume zat terlarut yang tedapat dalam 100 bagian volume larutan konkret Jumlah bagian volume zat terlarut yang tedapat dalam 100 bagian volume larutan -Jenis zat -Volume zat terlarut Konsentrasi -Persen berat -Normalitas -Kemolaran -Kemolalan -Fraksi mol - 51,79 volume alkohol dalam 100 volume larutan Larutan NaCl 0,1 M Normalitas Normalitas adalah satuan konsentrasi yang menyatakan Menyatakan jumlah mol ekivalen zat terlarut dalam 1 liter larutan. konkret Jumlah mol ekivalen zat terlarut dalam 1 liter larutan -Jumlah ekuivalen zat terlarut Konsentrasi -Persen berat -Persen volume -Kemolaran -Kemolalan -Fraksi mol - Larutan NaOH 2 N Larutan alkohol 10 Kemolaran Kemolaran molaritas adalah satuan konsentrasi yang menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam 1 liter larutan konkret Jumlah mol zat terlarut dalam 1 liter larutan -Jumlah mol zat terlarut -Volume larutan Konsentrasi -Persen berat -Persen volume -Normalitas -Kemolalan -Fraksi mol - Larutan HCL 2 M Larutan NaOH 1 N Kemolalan Kemolalan molalitas adalah satuan konsentrasi yang menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam 1 kg 1000 g pelarut konkret Jumlah mol zat terlarut dalam 1 kg 1000 g pelarut -Jumlah mol zat terlarut -Massa pelarut Konsentrasi -Persen berat -Persen volume -Normalitas -Kemolaran -Fraksi mol - Larutan urea 0,25 m Larutan HCL 2 M 19