Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasional Pada Pt. Asuransi Ramayana, Tbk Medan

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PROGRAM STUDI DIPLOMA III MANAJEMEN KEUANGAN

PERENCANAAN DAN PENGAWASAN BIAYA OPERASIONAL PADA PT. ASURANSI RAMAYANA TBK MEDAN

TUGAS AKHIR

Diajukan Oleh :

MOSES SIRAIT 122101019

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Diploma III

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2015


(2)

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

NAMA : MOSES SIRAIT

NIM : 122101019

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III MANAJEMEN KEUANGAN JUDUL TUGAS AKHIR : PERENCANAAN DAN PENGAWASAN

BIAYA OPERASIONAL PADA PT. ASURANSI RAMAYANA, TBK MEDAN

Tanggal …………Juli 2015 Dosen Pembimbing

Dra. Lucy Anna, M.S NIP.195104211976032003

Tanggal …………Juli 2015 Ketua Prodi DIII Manajemen Keuangan

Dr. Yeni Absah, SE, M.Si NIP.19741123 200012 2 001

Tanggal …………Juli 2015 Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU

Prof. Dr. Azhar Maksum,M.Ec, Ac,Ak, CA NIP. 19560407 198002 1 001


(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan rahmat dan berkat Nya serta kesempatan sehingga penulis mampu menyelesaikan Tugas Akhir ini sebagai titik akhir dari sebuah proses pembelajaran di Program Diploma III Manajemen Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Tugas Akhir ini berjudul “Perencanaan dan Pengawasan Biaya Operasional Pada PT. Asuransi Ramayana, Tbk Medan” Penulis telah berusaha dengan maksimal sesuai dengan kemampuan namun penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada Ayahanda Pandapotan Sirait dan Ibunda Ruspita br Silaban, selaku orang tua yang penulis sayangi. Terima kasih atas kasih sayang, perhatian, dukungan, dan doa selama ini, serta kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, SE, M.Ec, Ac, Ak, CA selaku Dekan

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Yeni Absah, SE, M.Si selaku Ketua Program Studi Diploma III

Manajemen Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dra. Lucy Anna, M.S. selaku dosen Pembimbing Program Studi

Diploma III Manajemen Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.


(4)

4. Dosen dan Pegawai Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

5. Buat saudara-saudara kandung tersayang Kakanda Sartika br sirait dan

keluarga, Tiorlan br Sirait dan keluarga, Surta br Sirait dan keluarga, Abangda Sudirman Sirait dan Adik Seven Sirait. Terima kasih atas semangat, doa, dukungan, dan menjadi penyemangat penulis.

6. Buat semua teman-teman seperjuangan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Sumatera Utara DIII Manajemen Keuangan angkatan 2012 Grup A terutama sahabat-sahabat Fikram, sule, amar, arrizki, erna, yosua dan Himpunan Mahasiswa Keuangan dan abang-abang cendana family. Terima kasih atas semangat, kerjasama, doa, dan dukungan selama ini.

7. Buat kak Riris dan keluarga, Adik Cutari suzanna, Anggun, Cutridha.

Terima kasih atas dukungan dan doa selama ini.

8. Buat Tersayang Sefina Dwi Puspa. Terima kasih atas doa dan semangat,

dan dukungan selama ini.

Akhirnya penulis menyadari semua keberhasilan tidak terlepas dari Kasih Tuhan YME. Dan penulis berharap Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Medan, Juni 2015 Penulis


(5)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR GAMBAR ... iv

DAFTAR TABEL ... v

BAB I PENDAHULUAN a. Latar Belakang ... 1

b. Rumusan Masalah ... 3

c. Tujuan Penelitian ... 4

d. Manfaat Penelitian ... 4

BAB II PROFIL PERUSAHAAN 1. Sejarah Singkat Perusahaan ... 6

2. VisidanMisiPerusahaan ... .. 9

2.1. Visi ... 9

2.2. Misi ... 9

2.3. Struktur Organisasi ... 9

2.4. Job Description ... 12

2.5. Kinerja Terkini ... 23

2.6.Rencana Kegiatan Kinerja ... 24

BAB IIIPEMBAHASAN 1. Pengertian Biaya dan Klasifikasi biaya ... 26

2. Manfaat Data Biaya ... 28

3. Perencanaan dan Anggaran Biaya Operasional ... 29

4. Pengawasan BiayaOperasional ... 31

5. Analisis Perencanaan Pada PT Asuransi Ramayana Tbk ... 41

6. Analisis Pengawasan Pada PT Asuransi Ramayana Tbk ... 43

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan ... 48

B. Saran ... 49


(6)

DAFTAR GAMBAR

Halaman


(7)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1.1 : Jadwal Penelitian...………... 3

Tabel 2.1 : Presentasi Pemilik Saham Perusahaan...…...…... 7


(8)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi dan informasi telah membuat berbagai perubahan yang berdampak positif di berbagai bidang, baik internal maupun eksternal perusahaan. Dampak positif seperti komputerisasi dan internet diharapkan dapat meningkatkan daya saing perusahaan dalam memperoleh dan memberikan info yang akurat baik kepada pihak internal maupun eksternal perusahaan. Keberhasilan manajemen dalam mengelola usaha tergantung pada tersedianya info yang relevan bagi manajemen yang dapat diperoleh melalui pengolahan yang akurat.

Dalam melaksanakan kegiatan usahanya setiap perusahaan harus mencapai tujuan dan sasaran. Umumnya perusahaan didirikan dengan 3 tujuan yaitu untuk mendapat laba, kelangsungan hidup perusahaan, dan pertumbuhan pangsa pasar. Untuk mencapai efektivitas dan efisiensi dalam menggunakan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang ada, pada umumnya perusahaan membuat suatu perencanaan kerja dan perencanaan biaya atau beban.

Pengelolaan biaya khususnya biaya operasional tidak terlepas dari perencanaan dan pengawasan biaya itu sendiri. Aktivitas yang dijalankan dalam perusahaan tidak terlepas dari unsur biaya didalamnya. Besar kecilnya biaya akan berpengaruh pada perhitungan laba rugi yang diperoleh


(9)

pada akhir periode karena biaya itu sendiri merupakan unsur perhitungan laba rugi. Semakin besar biaya operasi suatu organisasi, maka semakin kecil keuntungan yang diperoleh organisasi tersebut, dan begitu juga sebaliknya.

Biaya operasional merupakan unsur biaya yang penting sehingga diperlukan suatu perencanaan dan pengawasan yang baik sebagai tolak ukur serta pedoman agar biaya yang dikeluarkan lebih efisien dan efektif. Dalam mengawasi biaya operasional suatu organisasi, seluruh biaya yang dikeluarkan harus dibandingkan dengan rencana yang disusun. Hal ini diperlukan untuk mengetahui apakah ada penyimpangan yang terjadi. Apabila terjadi penyimpangan, harus dianalisis sebab dan akibat dari penyimpangan tersebut agar semua rencana pengeluaran biaya berjalan dengan baik dan meminimalisasi kebocoran dana atau biaya perusahaan.

Perencanaan berarti penyusunan suatu program kegiatan yang menyeluruh yang meliputi seluruh kegiatan organisasi, sedangkan pengawasan merupakan sarana yang akan mengendalikan gerak organisasi kearah sasaran yang ingin dicapai. Pengawasan dilakukan dalam bentuk perbandingan antara hasil-hasil yang sebenarnya dicapai dengan sasaran dan keputusan-keputusan yang telah ditentukan lebih dahulu. Pengawasan secara terus-menerus atas setiap kegiatan, pekerjaan atau tugas perlu dilakukan, agar kesemuannya itu dilaksanakan dalam batas-batas yang telah ditentukan. Walaupun kegiatan perencanaan menurut partisipasi dari tiap jajaran dalam organisasi, pada dasarnya perencanaan tetap merupakan tugas pimpinan utama organisasi.


(10)

Melaksanakan perencanaan itu, tidak terlepas dari anggaran karena antara perencanaan dan anggaran terdapat kaitan yang erat. Anggaran merupakan bagian yang terpenting dari proses perencanaan karena anggaran menuntut pengalokasian sumber daya menuju pencapaian sasaran. Disamping itu anggaran juga mempunyai fungsi pengawasan, yaitu apakah pelaksanaan suatu kegiatan itu dilaksanakan sesuai rencana. Apabila terdapat perbedaan antara anggaran dan realisasi, maka perlu dianalisa perbedaannya, sehingga dari analisa tersebut diambil keputusan yang perlu untuk mengatasi kemungkinan yang merugikan pada periode selanjutnya.

Mengingat pentingnya suatu perencanaan dan pengawasan biaya dalam perusahaan maka penulis tertarik untuk membahas beberapa aspek dalam hal pencapaian efisiensi usaha yang di tinjau dari biaya operasional. Untuk itu penulis memilih judul “Perencanaan dan Pengawasan Biaya Operasional pada PT. Asuransi Ramayana, Tbk Medan.”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan sebelumnya, maka terdapat perumusan masalah yang menjadi objek penelitian adalah: “Bagaimanacara pelaksanaan perencanaan dan pengawasan biaya operasional pada PT. Asuransi Ramayana, Tbk.”


(11)

C. Tujuan Penelitian

Suatu pekerjaan akan memerlukan suatu usaha untuk mencapai apa yang menjadi tujuan dari pekerjaan tersebut. Sehubungan dengan tujuan penelitian Tugas Akhir ini penulis dapat memberikan gambaran tujuan sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui sejauh mana penerapan perencanaan dan

pengawasan biaya operasional pada perusahaan yang diteliti.

2. Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program Diploma

III dan mencapai jenjang keterampilan ahli pembantu.

D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Penulis

Untuk menambah wawasan dan ilmu dalam menyikapi permasalahan pada perusahaan yang berkenaan dengan Perencanaan dan

Pengawasan Biaya Operasional yang sebenarnya. Penulis

mendapatkan pengalaman dan pembelajaran penting yang erat kaitannya dengan dunia usaha. Sehingga penulis mengetahui lebih jelas dan memahami keadaan di lapangan atau sistem kerja di dalam perusahaan.

2. Bagi Perusahaan

Dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam penyusunan perencanaan dan pengawasan serta menentukan kebijakan penggunaan Biaya Operasional di masa yang akan datang. Sehingga tujuan


(12)

perusahaan untuk menekan biaya operasionaldapat tercapai yang akan berdampak dalam peningkatan pendapatan dan penerimaan pada perusahaan.

3. Bagi Peneliti lain

Dapat dipakai sebagai perbandingan informasi dalam menambah wawasan bagi rekan-rekan yang melakukan penelitian. Juga memberi pandangan dan gambaran jelas kepada rekan-rekan mengenai Perencanaan dan Pengawasan Biaya Operasionalperusahaan. Sehingga bisa menjadi acuan bagi rekan-rekan untuk meneliti pada perusahaan lain dengan tema dan pembahasan yang sama dengan penulis.


(13)

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Singkat Perusahaan

PT Asuransi Ramayana Tbk yang terletak di jalan Kebon Sirih No. 49 Jakarta Pusat yang pada awalnya diberi nama PT. Maskapai Asuransi Ramayana yang dipimpin oleh F.S. Harjadi dan R.G. Doeriat. Perusahaan yang didirikan pada tanggal 6 Agustus 1956 ini didirikan dengan akta notaris Raden Meester Soewandi No. 14 dan disahkan dengan penetapan Menteri Kehakiman Republik Indonesia tanggal 15 September 1956 No. J.A. 5/67/16. Perusahaan ini sejak awal didirikan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan proteksi atas barang – barang impor dan ekspor NV Agung.

Pada tanggal 4 November 1956 perusahaan memperoleh ijin sebagai perusahaan Asuransi kerugian dari Departemen Keuangan Republik Indonesia cq Direktorat Jenderal Keuangan bersamaan dengan keluarnya surat No. Kep-311/DDK/V/11/71, tetapi perusahan baru beroperasi secara komersil sejak tahun 1956.

Nama PT Asuransi Ramayana mulai digunakan setelah diadakan perubahan nama dengan akta notaris Muhani Salim, SH No. 95 dan disahkan dengan Keputusan Menteri Kehakiman No . C.2.5040.HT01.04.TH 68 tanggal 19 juli 1986.

Diusianya yang sudah mencapai 54 tahun ini PT Asuransi Ramayana Tbk telah memiliki kepercayaan yang luar biasa dari para masyarakat dengan


(14)

banyaknya pihak lain yang mau mempercayakan untuk bekerja sama melakukan manajemen risiko yang mereka punya. Dengan kantor yang berpusat di Jalan Kebon Sirih No. 49 Jakarta Pusat ini pihak perusahaan sudah memiliki 28 kantor cabang yang tersebar di beberapa kota besar Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Medan dan berbagai kota lainnya. Bahkan guna mendekatkan perusahaan dengan pengguna jasa Asuransi di Jakarta, perusahaan sampai membuka beberapa cabang pembantu di Jakarta seperti Cabang Jakarta Senen, Cabang Jakarta Harmoni, Cabang Jakarta Kebayoran, dan Cabang Jakarta Sudirman. Perusahaan saat ini juga telah memiliki 2 unit jasa yaitu unit jasa khusus dan unit jasa ritel. Seiring berkembangnya sistem perekonomian dari konvensional ke syariah, PT Asuransi Ramayana Tbk juga me-respond permintaan pasar dengan membuka cabang Syariah yang terletak di Kantor Pusat Jalan Kebon Sirih No. 49 Jakarta Pusat.

Dengan kepercayaan yang sudah dimiliki PT Asuransi Ramayana Tbk. berusaha untuk tidak mengecewakan para nasabahnya yang telah mempercayakan untuk memilih PT Asuransi Ramayana Tbk sebagai partner untuk melakukan manajemen risiko yang di miliki.

Pemilik dan pemegang saham pada PT Asuransi Ramayana Tbk mayoritas dimiliki perorangan dan swasta dengan persentasi disajikan pada tabel 2.1 berikut ini :


(15)

Tabel 2.1

Nama dan Persentase Kepemilikan Saham di PT. Asuransi Ramayana Tbk

No Nama Pemegang Saham Persentase Kepemilikan (%) 1 2 3 4 5 6 7 Syahril S.E

DR. A. Winoto Doeriat PT. Ragam Veturindo Wirastuti Purtaksma S.H Korean Reinsurense Comp.

Pendiri Lainnya, dengan kepemilikan kurang dari 5 %

Masyarakat Lainnya, dengan kepemilikan kurang dari 5 %

21.69 21.30 13.88 11.39 10.00 12.85 8.90

Jumlah 100.00

Sumber : Annual Report Tahun 2014

Untuk lebih mendekatkan diri pada masyarakat, PT Asuransi Ramayana Tbk. pada tahun 1990 perusahaan memproleh surat ijin emisi saham yang diterbitkan oleh Ketua Bapepam No. SI-078/SHM/MK.01/1990 tanggal 30 Januari 1990 untuk melaksanakan penawaran umum saham kepada masyarakat sebanyak 2 (dua) juta lembar saham dan bersamaan dengan itu perusahaan juga mendapat persetujuan dari Ketua Bapepam No. 1638/PM/1990 pada tanggal 19 September 1990 yang berarti perusahaan berhak untuk mencatatkan sahamnya secara parsial pada BEJ (sekarang BEI) sebanyak 1 (satu) juta lembar saham dengan nilai nominal masing – masing Rp. 1.000 per saham.


(16)

Setiap perusahaan dalam menjalankan kegiatannya memiliki visi & misi perusahaan, adapun visi dan misi PT. Asuransi Ramayana Tbk adalah:

2.2 Visi dan Misi perusahaan 2.2.1 Visi

Mewujudkan rasa aman, nyaman dan terlindungi 2.2.2 Misi

Membangun perusahaan yang kokoh dan terpercaya dengan :

1. Memberikan layanan yang berkualitas kepada tertanggung

2. Memastikan hasil yang optimal bagi pemegang saham

3. Memenuhi ketentuan dan peraturan yang terkait dengan bisnis

perusahaan

4. Membangun hubungan yang saling menguntungkan dengan mitra

bisnis

5. Menciptakan interaksi kinerja yang saling mendukung dan lingkungan

kerja yang kondusif

6. Memastikan kesejahteraan karyawan

2.3 Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan suatu gambaran tentang susunan organisasi yang baik mengenai tingkat kekuasaan maupun fungsi dari masing-masing petugas yang menduduki jabatan dan dapat mengetahui wewenang serta tanggung jawab yang sesuai dengan bidang masing-masing. Hal ini sangat penting sebab organisasi merupakan wadah untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan.


(17)

Dengan adanya struktur organisasi, maka pegawai akan lebih mengetahui dengan mudah mengenai tugas yang harus dijalankan dengan kepada siapa harus dipertanggung jawabkan.

Struktur Organisasi PT. Asuransi Ramayana Tbk dapat dilihat pada Gambar 2.1 berikut ini.


(18)

(19)

2.4 Job Description

1. Kepala Cabang :

1. Mengusahakan agar target cabang dapat dipenuhi

2. Mencari, memelihara nasabah baru dan lama

3. Memanage secara keseluruhan operasional cabang

4. Memeriksa seluruh kegiatan operasional cabang berjalan

5. Mengontrol, evaluasi terhadap pemasaran, tehnik, klaim dan keuangan

agar sesuai dengan rencana anggaran.

6. Meminimalisasi biaya pengeluaran sesuai cost & benefit .

2. Wakil kepala cabang :

1. Membantu tugas yang belum dilaksanakan oleh kepala cabang .

2. Mengatur secara keseluruhan operasional apabila kepala cabang tidak

berada di tempat.

3. Membantu semua pekerjaan yang diemban oleh kepala cabang.

3. Kepala bagian Keu/Akt/Ink :

1. Mempertanggung jawabkan kas kecil dan B budget atas pengeluaran bank

budget sekalian menginput jadi Payment Voucher

2. Membuat semua PQ atas Reduksi premi PQ biaya-biaya bank budget dan

meng-email ke Pusat

3. Mengontrol hasil penerimaan premi harian yang sudah di input oleh


(20)

4. Melihat suspend premi maupun suspend klaim yang ada di care sekalian mengenolkannya

5. Menarik PQ yang sudah direalisasikan kantor pusat dan

mendistribusikannya

6. Mencetak saldo Bank Central Account untuk melihat premi-premi yang

sudah dibayarkan

7. Membuat semua Rekonsiliasi bank yang ada

8. Mendistribusikan pembayaran gaji karyawan

9. Merekap semua pengeluaran diluar kompenen gaji untuk perhitungan PPh

Psl.21

10.Membuat PQ pembayaran PPh Psl.23 bengkel dan sekalian

pembayarannya dengan Pph Psl.21

11.Melayani permintaan Kacab dan Kantor Pusat

12.Membuat semua Payment Voucher yang ada

4. Kepala bagian Klaim :

1. Membuat LKS/LKP klaim non kendaraan

2. Membuat adjusmen klaim non kendaraan

3. Menawarkan estimasi klaim di marimen

4. Mengupdate status di marimen

5. Membuat PQ klaim


(21)

5. Kepala Bagian Tehnik :

1. Mengajukan permintaan Approval / Buckup Facultative ke Divisi

Underwriting& Re-Asuransi dan Devisi Jasa Khusus Kantor Pusat

2. Mengajukan permintaan ReduksiKhusus atas setiap pemintaan Reduksi

Non Standard

3. Melakukan follow up atas pengajuan Approval & Permintaan Backup

Facultative ke Divisi Underwriting& Re-As dan Devisi Jasa Khusus

Kantor Pusat atas pengajuan akseptasi yang belum memperoleh persetujuan

4. Mengajukan penawaran kerjasama Ko.Asuransi atas permintaan akseptasi

yang tidak / memperoleh dukungan backup 100% dari Kantor Pusat ataupun melebihi batas ketentuan limit Treaty

5. Menugaskan, Memonitor dan Mengoreksi setiap aktifitas kegiatan proses

akseptiasi dan penerbitan Polis

6. Membnatu dalam penerbitan polis-polis asuransi apabila kondisi volume

pekerjaan staff U/W cukup tinggi

7. Mengoreksi dan menandatangani setiap penerbitan kwitansi, nota & polis asuransi

8. Mengoreksi dan menandatangani setiap penerbitan permintaan Surat

Penawaran Asuransi oleh Marketin sebelum diajukan ke calon Tertanggung


(22)

9. Mengawasi dan memastikan proses penerbitan surat pemberitahuan jatuh tempo dapat terlaksana minimal 1 bulan sebelum akhir periode polis berjalan

10.Mengoreksi dan menandatangani setiap penerbitan surat pemberitahuan

jatuh tempo

11.Melakukan konsolidasi atas kendala dan permasalahan dalam proses

akseptasi dan penerbitan polis kepada staff U/W maupun Marketing 12.Melakukan survey akseptasi sebelum perstujuan penerbitan polis

13.Mengawasi dan memastikan proses akseptasi berjalan sesuai ketentuan

SOP dan penerbitan polis-polis asuransi dapat terlaksana tepat waktu 14.Melakukan koordinasi dengan setiap bagian terkait di cabang dan kantor

pusat atas setiap kendala yang terjadi selama proses akseptasi dan penerbitan polis

15.Membantu melakukan presentasi dan sosoialisasi pemahaman produk

asuransi terkait pengajuan penawaran asuransi oleh Marketing kepada calon Tertanggung

6. Kepala bagian Marketing :

1. Meng-email laporan produksi cabang dan marketing ke Kantor Pusat 2. Menandatangani polis-polis asuransi

3. Melakukan kerjasama dengan pihak bank nasabah


(23)

7. Kepala seksi umum :

1. Membuat SPP biaya pegawai

2. Mengajukan pembayaran via-email, biaya yang tidak rutin 3. Mengajukan penggantian,pembelian inventaris yang rusak 4. Mengontrol surat pembayaran SPJ dll seluruh karyawan

5. Mengontrol pemakaian ATK dan cetakan cabang dan kantor pusat

6. Membuat laporan pemakaian ATK, dan cetakan cabang

7. Mengarsip, menyimpan ATK dan cetakan

8. Membuat surat-surat ke kantor pusat

9. Mengontrol pajak STNK dan surat-surat lain cabang

8. Kepala seksi Varia :

1. Mengajukan Appropal / Backup R/A Akseptasi polis Asuransi ke Divisi

underwriting dan Divisi Jasa Kantor Pusat

2. Memonnitor & pengawasan setiap kegiatan akseptasi dan administrasi polis-polis asuransi yang akan diterbitkan pelaksanaan tehnik

3. Pengajuan setiap apreading polis dan atau waiting polis-polis care ke divisi Underwriting dan Divisi IT Kantor Pusat

4. Mengkomunikasikan setiap kondisi dan kendala Program care yang

selalu offline ke Devisi IT Kantor Pusat

5. Membantu percepatan setiap penerbitan di program Care untuk polis

asuransi yang segera harus diterbitkan, seperti : Surety Bond, polis Liability, dll


(24)

6. Memonitor laporan penerbitan jatuh tempo polis-polis asuransi yang akan jatuh tempo setiap bulannya

7. Membuat laporan Brodero MCOP Marine Cargo setiap bulannya ke

devisi Underwriting Kantor pusat

8. Berdiskusi dan memberikan solusi dengan Marketing atas setiap

Quotation Slip dan SPPA yang diajukan oleh marketing untuk segera

dapat diproses lebih lanjut dan / diterbitkan polis asuransi

9. Mengawasi setiap Pelaksana tehnik yang menerbitkan polis-polis

asuransi harus dengan cepat, tepat dan benar, yang sesuai permintaan dari devisi marketing

10.Memonitor dan pengawasan terhadap penerapan kebijakan peraturan

Otoritas Jasa Keuangan tahun 2014 atas setiap aksepetasi polis-polis yang akan diterbitkan Pelaksana Asuransi

9. Kepala seksi Inkaso :

1. Menerima pembayaran premi dari marketing / pembayar premi

2. Mencatat penerimaan premi baik yang dibayar oleh pembayar premi

secara langsung maupun melalui rekening giro Asuransi Ramayana 3. Melakukan penagihan baik melalui telepon atau surat

4. Melakukan penagihan kepada marketing dan membuat daftar outsending

5. Mengisi daftar Fakultatif dari kantor pusat


(25)

10.Kepala seksi Klaim : 1. Survey klaim kendaraan

2. Scan dokumen klaim

3. Input Marimen

4. Bantu buat LKS/LKP

11.Kepala seksi fire :

1. Mengerjakan input data & print polis PSAKI & PSGBI 2. Mengerjakan input data & print polis PAR dan IAR

3. Mengerjakan jatuh tempo polis

4. Pencatatan penggunaan blanko register dan materai 5. Pencatatan/registrasi dibuku besar polis yang telah selesai

6. Penyerahan polis yang telah selesai ke bagian inkaso & marketing

12.Kepala seksi Akuntansi :

1. Melakukan input penerimaan premi di CARE

2. Rekap penerimaan premi ke laporan AKT manual

3. Menyusun lampiran RV dan PV melalui laporan Cash Bank Mutation

masing-masing Bank

4. Membuat daftar lembur karyawan

5. Membuat laporan tunjangan produktifitas (TP)

13.Kepala seksi Marine :


(26)

2. Menyetor, mengambil uang ke bank

3. Membuat nota ko-as asuransi

4. Membuat surat tagihan ke perusahaan-perusahaan instansi

14.Pelaksana Klaim :

1. Survey klaim kendaraan dll

2. Membuat LKS dan LKP

3. Membuat kwintansi klaim

4. Memonitor pekerjaan perbaikan kendaraan klaim di bengkel

5. Memonitor kendaraan klaim yang telah selesai pekerjaan di bengkel

15.Pelaksana Varia :

1. Melakukan input data & print polis-polis OSR & PSAKBI 2. Melakukan input data & print polis-polis Heavi Equipment 3. Melakukan print polis-polis ACC & Liability, CAR, EAR 4. Melakukan input & print polis-polis CIT / CIS,PA, HIO 5. Pencatatan di buku besar polis-polis yang sudah selesai 6. Pencatatan penggunaan Blanko ber Register dan Materai 7. Penyerahan polis-polis yang sudah selesai ke bagian Inkaso

16.Pelaksana Akuntansi :

1. Menarik Suspend Premi karena pembayaran sebelum nota tertib


(27)

17.Pelaksana Inkaso :

1. Mencatat polis-polis yang diterima dari bagian underwriting

2. Membuat tanda terima penyerahan polis asli dari inkaso kepada

marketing/membuat kontra bon

3. Mencatat nota-nota produksi yang diterima dari bagian underwriting 4. Mengontrol nota yang telah diterima inkaso dengan nota yang terdapat di

care

18.Pelaksana Fire :

1. Mengirimkan PQ redusi atau PQ restusi cabang ke kantor pusat

2. Mengarsipkan nota-nota, pembatalan, surat keluar dan rekening Koran

3. Membuat/mengetik SSP pajak 21 dan 23

4. Pengarsipan dokumen pajak/pengiriman can dokumen pajak 21 dan 23 ke

kantor pusat via email

19.Pelaksana Pemasaran :

1 Mencari Nasabah

2 Follow up Nasabah

3 Mencari sumber bisnis baru

4 Kunjungan dan memasarkan produk-produk asuransi ke bank

rekanan/bank Syariah


(28)

6 Menawarkan produk askes dan PA ke instasi pemerintah serta ke kampus dan sekolah

7 Menawarkan produk surety bond ke kanor-kantor kontraktor serta produk

CAR ke perusahaan-perusahaan kontrkator

8 Menerima info klaim dari nsabah

9 Menawarkan produk kendaraan/mobil ke sales-sales serta showroom

20.Pelaksanaan Marine :

1. MARINE CARGO

2. MARINE HULL

3. SURETY BOND

21.Administrasi pemasaran :

1. Mencari Nasabah

2. Follow Up Nasabah

3. Menerima info klaim dari nasabah

4. Mencari sumber bisnis baru

5. Memasukan produk-produk ke perbankan ( bank rekanan )

6. Membuat penawaran-penawaran asuransi kendaraan ke showroom,

instansi dan nasabah pribadi

7. Membuat penawaran-penawaran produk cargo dan ritel ke


(29)

8. Penawaran asuransi personal accident ke kampus dan universitas yang ada di kota medan

22.Pelaksana Umum/Operator

1. Menerima telepon masuk

2. Menerima dokumen masuk

3. Mendistribusikan ke bidang-bidang terkait

4. Mengagendakan surat masuk

5. Menerima fax dan mengirimkan fax keluar

6. Menggandakan surat keluar

23.Kepala seksi Umum :

1. Membuat SPP biaya pegawai.

2. Mengajukan pembayaran via-email, biaya yang tidak rutin. 3. Mengajukan penggantian, pembelian inventaris yang rusak.

4. Mengontrol surat pembayaran SPJ dll seluruh karyawan.

5. Mengontrol pemakaian ATK dan cetakan cabang dan kantor pusat.

6. Membuat laporan pemakaian ATK, dan cetakan cabang.

7. Mengarsip, menyimpan ATK dan cetakan.

8. Membuat surat-surat ke kantor pusat.

9. Mengontrol pajak STNK dan surat-surat lain cabang. 10.Mengontrol pemakaian listrik, air, telepon.


(30)

24.Kepala seksi Marketing :

1. Membuat laporan produksin cabang dan marketing.

2. Membuat laporan polis jatuh tempo BRI dan rekap OS klaim BRI.

3. Membuat laporan inventarisasi polis BNI baik jatuh tempo dan penutupan

baru.

4. Membuat laporan produksi BNI Syariah.

5. Membuat laporan produksi Ritel.

6. Kunjungan Bank BRI, BNI, Mandiri Syariah, BNI Syariah, BRI Syariah.

7. Membuat penawaran ke perusahaan-perusahaan untuk penutupan cargo

dan property.

2.5 Kinerja Terkini

Kinerja Terkini PT Asuransi Ramayana Tbk Medan Sumatera Utara :

1. PT Asuransi Ramayana lebih mengoptimalkan segmen pasar perseroan

dalam menjalankan strategi pemasarannya.

2. Mengoptimalkan jaringan distribusi perusahaan sebagai pendukung dalam

mengoptimalkan segmen pasar.

3. PT Asuransi Ramayana lebih responsif menyiapkan kebutuhan proteksi

tertanggung (nasabah).

4. PT Asuransi Ramayana lebih responsif menangani keluhan dan


(31)

5. PT Asuransi Ramayana yang bergerak dibidang jasa khususnya asuransi senantiasa menjaga citra baik perseroan dalam setiap kesempatan hubungan dengan nasabah.

6. Memaksimalkan pengembangan kemajuan dan tehnik pemasaran kepada

segenap jajaran pemasar.

7. PT Asuransi Ramayana mengembangkan dan meningkatkan rasa aman,

nyaman dan terlindungi kepada setiap nasabah untuk menjaga tingkat pendapatan perusahaan.

2.6 Rencana Kegiatan Kinerja

PT. Asuransi Ramayana Tbk mempunyai 28 (dua puluh delapan) kantor cabang dan 10 (sepuluh) kantor perwakilan yang tersebar di wilayah Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan dan Sulawesi. Perseroan juga mempunyai produk-produk asuransi maupun penjaminan baik yang konvensioanal maupun Syariah.

Hal ini dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan proteksi asuransi maupun penjaminan masyarakat tertanggung yang semakin beragam. Jaringan distribusi pemasaran yang tersebar luas dan tersedianya produk-produk proteksi yang beragam, baik yang konvensional maupun Syariah ini diharapkan dapat meningkatkan peluang prospek usaha yang semakin besar pula.

Prospek usaha perseroan diperoleh baik secara langsung ataupun melalui broker asuransi.


(32)

Selain itu perusahaan juga menjalin kerjasama dengan lembaga perbankan dan lembaga pembiayaan untuk meningkatkan prospek usahanya. Berdasarkan hal-hal tersebut di atas dan kajian di atas lingkungan usaha industri asuransi Perseroan mencanangkan target perolehan premi bruto pada tahun 2014 sebesar Rp 700 milyar.


(33)

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Pengertian Biaya dan Klasifikasi Biaya 3.1.1 Pengertian biaya

Secara umum dalam menjalankan kegiatan suatu organisasi sangat dibutuhkan biaya yang dapat membantu dalam pengambilan keputusan operasi sehari-hari. Kebutuhan akan biaya berbeda-beda dan biaya-biaya dihitung berdasarkan kondisi, dan tujuan yang berbeda-beda serta untuk keperluan pihak- pihak yang berbeda pula. Ada beberapa pengertian biaya antara lain :

Menurut Carter (2006 : 30)Biaya adalah “suatu nilai tukar, pengeluaran, pengorbanan yang dilakukan untuk menjamin perolehan manfaat”.

Dari pengertian biayadapat ditarik kesimpulan bahwa biaya merupakan suatu pengorbanan ekonomis yang harus dilakukan untuk memperoleh barang atau jasa. Hal ini membuktikan bahwa betapa pentingnya biaya yang dikeluarkan agar operasi organisasi dapat berjalan dengan baik, sehingga pengorbanan tersebut mendapatkan hasil atau laba.


(34)

3.1.2 Klasifikasi biaya

Penggolongan biaya tergantung untuk apa biaya tersebut digolongkan, untuk tujuan yang berbeda diperlukan cara penggolongan biaya yang berbeda pula. Klasifikasi biaya menurut Bustami dan Nurlela (2006 : 6) diartikan sebagai ”suatu proses pengelompokan biaya secara sistematis atas keseluruhan elemen biaya yang ada ke dalam golongan-golongan tertentu yang lebih ringkas untuk dapat memberikan informasi yang lebih ringkas dan penting”...………

Pengukuran biaya tergantung kepada kemampuan untuk menelusuri biaya tersebut ke objek biaya. Penelusuran biaya ke objek biaya dapat membedakan biaya menjadi biaya langsung dan biaya tidak langsung. Menurut Bustami dan Nurlela (2006 : 6) “Biaya langsung adalah biaya yang dapat ditelusuri secara langsung ke sasaran biaya atau objek biaya. Sedangkan Biaya tidak langsung adalah biaya yang tidak dapat ditelusuri secara langsung ke sasaran biaya atau objek biaya”.

Menurut Carter (2006 : 40)klasifikasi biaya yang paling umum digunakan didasarkan pada hubungan antara biaya degan berikut ini:

a. Produk

b. Volume Produksi

c. Departemen, proses, pusat biaya


(35)

e. Suatu Keputusan, tindakan, atau evaluasi

Dalam mengadakan perencanaan dan pengawasan biaya sangat perlu diketahui sifat-sifat biaya. Menurut Carter (2006 : 68)Pada dasarnya dikenal tiga macam biaya yaitu :

1. Biaya tetap (fixed cost), yaitu biaya yang secara total tidak berubah ketika aktivitas bisnis meningkat atau menurun.

2. Biaya variabel (variable cost), yaitu biaya yang totalnya meningkat secara proporsional terhadap peningkatan dalam aktivitas dan menurun secara proporsional terhadap penurunan dalam aktivitas.

3. Biaya semivariabel (semivariable cost), yaitu biaya yang

memperlihatkan baik karakteristik-karakteristik dari biaya tetap maupun biaya variabel.

3.2 Manfaat Data Biaya

Suatu organisasi menggunakan data biaya untuk tujuan pengawasan, pengambilan keputusan, mengevaluasi kinerja dan dalam mengendalikan operasi suatu organisasi. Kegiatan tersebut merupakan hal penting bagi keberhasilan suatu organisasi. Oleh karena itu perlu pemahaman lebih lanjut mengenai penggunaan biaya-biaya tersebut, apakah sudah digunakan dengan baik atau terjadi penyalahgunaan terhadap biaya-biaya tersebut.


(36)

Data biaya tersebut dapat digunakan untuk tujuan :

1. Perencanaan

Suatu organisasi menggunakan data biaya untuk memilih metode atau program pencapaian tujuan yang terbaik masa akan datang yang ingin dicapai pada saat menelaah alternative pelaksanaan tindakan. Organisasi juga menggunakan data biaya untuk pembuatan anggaran yang digunakan untuk memperkirakan bahan baku, tenaga kerja dan teknologi. Hal di atas tersebut dapat dilakukan dalam tahapan perencanaan. Perencanaan tersebut berorientasi kepada masa akan datang dan dapat berbentuk perencanaan jangka pendek dan jangka panjang.

2. Pengawasan

Pengawasan deperlukan untuk membandingkan dan mengevaluasi, apakah anggaran atau program yang dibuat sudah dilaksanakan dengan benar sesuai fungsi perencanaan.

3. Pengambil keputusan

4. Berdasarkan informasi biaya maka suatu organisasi dapat mengambil

keputusan baik yang bersifat jangka pendek maupun jangka panjang. 5.

3.3 Perencanaan dan Anggaran Biaya Operasional……….………... 3.3.1 Pengertian perencanaan

Perencanaan dan pengawasan biaya operasional sangat erat hubungannya dengan manajemen dan juga merupakan suatu fungsi


(37)

fundamental dari manajemen suatu rencana, pada dasarnya dinyatakan dalam satu kegiatan yang ditentukan terlebih dahulu sebelum menentukan berbagai kegiatan guna mencapai suatu tujuan. Setiap perusahaan memerlukan adanya perencanaan dan pengawasan karena bersifat dasar bagi fungsi manajemen dalam penyusunan standarisasi biaya operasional. Dengan kata lain, dapat juga dikatakan bahwa perencanaan dan pengawasan merupakan tindakan menyeluruh untuk mengoptimalkan dana-dana secara efektif dan efisien. Pengertian perencanaan menurut pendapat para Ahli adalah sebagai berikut :

Menurut Rudianto (2009 : 5) “Perencanaan merupakan tujuan jangka panjang, tujuan jangka pendek, sasaran yang ingin dicapai, dan strategi yang akan digunakan oleh perusahaan”.

Menurut Robbins dan Coulter (2010 : 9) “ Perencanaan adalah sasaran-sasaran, menetapkan strategi, dan mengembangkan rencana kerja untuk mengelola aktivitas-aktivitas”.

Menurut Prawironegoro dan Ari (2008 : 9) “ Perencanaan adalah pengambilan keputusan tentang sasaran dan tujuan yang ingin dicapai, alat kerja dan metode kerja yang digunakan, dan sumber daya manusia yang melakukannya.

Menurut Carter (2006 : 4) Perencanaan adalah “konstruksi dari suatu program operasional terperinci”.


(38)

Menurut Blocther dan Stout (2010 : 7)Perencanaan meliputi penganggaran dan perencanaan laba, manajemen arus kas, dan keputusan-keputusan lain yang berkaitan dengan operasi perusahaan.

Perencanaan pada hakikatnya adalah usaha yang dilakukan secara menyeluruh dan kontiniu serta dioperasikan untuk memilih yang terbaik dari berbagai alternative yang ada bagi pencapaian tujuan tertentu. Secara umum perencanaan merupakan kegiatan dalam organisasi dalam rangka pencapaian tujuan.

Dari beberapa pendapat ahli perencanaan merupakan suatu proses penentuan terlebih dahulu kegiatan atau aktifitas yang dilakukan di waktu yang akan datang untuk menghadapi berbagai ketidakpastian dan alternative yang akan mungkin terjadi, sedangkan biaya operasional merupakan segala pengeluaran yang berhubungan dengan biaya modal dan biaya-biaya operasi lainnya per tahun. Perencanaan memberikan landasan untuk melakukan pengawasan.Oleh sebab itu, tanpa perencanaan, fungsi pengawasan tidak akan dapat berjalan sebagaimana mestinya. Agar suatu budget dapat berfungsi sebagaimana mestinya, harus ada keseimbangan di anatara berbagai program dan rencana yang dibuat.

Tujuan utama perencanaan biaya operasional adalah untuk melihat program-program dan penentuan biaya operasional sekarang dan yang akan datang agar dapat digunakan untuk meningkatkan pembuatan


(39)

keputusan yang lebih baik. Sedangkan tugas utama dalam perencanaan ini adalah penyusunan rencana kerja anggaran suatu organisasi dan pengawasan rencana anggaran suatu organisasi. Perencanaan biaya operasional memiliki beberapa manfaat di antaranya :

a. Membantu manajemen untuk menyesuaikan diri dengan perubahan

lingkungan.

b. Memungkinkan manajer memahami keseluruhan gambaran operasi

yang lebih jelas.

c. Membantu penempatan tanggungjawab yang lebih cepat.

d. Memudahkan melakukan koordinasi di antara bagian-bagian di

dalam organisasi.

e. Membuat tujuan lebih khusus, terperinci dan lebih mudah.

Seperti diketahui perencanaan mempunyai berbagai kebaikan atau keuntungan antara lain :

a. Sebagai dasar pengawasan

b. Memungkinkan delegasi kekuasaan

c. Menghemat tenaga manajemen

d. Ekonomis

e. Menghindari kesalahan dan resiko

f. Mengarah pada tindakan yang bertujuan

g. Memungkinkan koordinasi


(40)

Pada PT. Asuransi Ramayana Tbk terlebih dahulu dibuat perencanaan dan anggaran sebelum melakukan kegiatan operasinya sehingga diharapkan tujuan dapat tercapai dengan lebih efektif dan efisien.

Manfaat dari penyusunan perencanaan yang akan diperoleh PT. Asuransi Ramayana Tbk antara lain :

a. Membantu pimpinan bagian untuk menyesuaikan diri dengan

perubahan-perubahan lingkungan.

b. Membantu pimpinan bagian dalam kristalisaasi penyesuaian pada

masalah utama.

c. Memungkinkan pimpinan memahami keseluruhan gambaran

operasi agar lebih jelas.

d. Membantu penempatan tanggung jawab agar lebih tepat.

e. Memberi cara pemberian perintah untuk beroperasi.

f. Memudahkan dalam melakukan koordinasi antar bagian.

g. Membuat tujuan lebih spesifik, terperinci dan lebih mudah

dipahami.

h. Meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti.

i. Menghemat waktu dan dana.………

3.3.2 Anggaran biaya operasional

Perencanaan biaya operasional dilakukan melalui penyusunan anggaran biaya. Penyusunan anggaran biaya pada fakultas ekonomi


(41)

universitas sumatera utara dimulai dengan penyusunan rencana biaya dalam menjalankan operasi normal.

Suatu anggaran adalah suatu rencana terperinci yang dinyatakan secara formal dalam ukuran kuantitatif biasanya dalam satuan uang untuk menunjukkan perolehan dan penggunaan sumber-sumber suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu biasanya satu tahun.

Menurut Rudianto (2009 : 3) anggaran merupakan “rencana kerja organisasi di masa mendatang yang diwujudkan dalam bentuk kuantitatif, formal dan sistematis”. Menurut Nafarin (2004 : 12) Dalam penyusunan anggaran perlu diperhatikan para pelaksana anggaran dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :

1. Anggaran harus dibuat serealistis dan secermat mungkin sehingga

tidak terlalu rendah atau terlalu tinggi. Anggaran yang dibuat terlalu rendah tidak menggambarkan kedinamisan, sedangkan anggaran yang dibuat terlalu tinggi hanyalah angan-angan.

2. Untuk memotivasi manajer pelaksana diperlukan partisipasi

manajemen puncak.

3. Anggaran yang dibuat harus mencerminkan keadilan, sehingga

pelaksana tidak merasa tertekan, tetapi termotivasi.

4. Untuk membuat laporan realisasi anggaran diperlukan laporan yang

akurat dan tepat waktu, sehingga apabla terjadi penyimpangan yang merugikan dapat segera diantisipasi sejak dini.


(42)

5. Anggaran merupakan cerminan dari tujuan perusahaan.

Adapun anggaran yang disusun oleh PT Asuransi Ramayana Tbk merupakan ringkasan dari rencana perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan. Keberhasilan anggaran melibatkan pimpinan bagian dalam tanggung jawab dan pengendalian biaya untuk estimasi anggaran.

Ada beberapa manfaat anggaran menurut Nafarin (2004 : 15) yaitu:

1. Anggaran merupakan alat komunikasi bagi rencana manajemen

melalui organisasi.

2. Segala kegiatan dapat terarah pada pencapaian tujuan bersama.

3. Dapat memotivasi pegawai.

4. Menghindari pemborosan dan pembayaran yang kurang perlu.

5. Sumber daya, seperti tenaga kerja, peralatan, dan dana dapat

dimanfaatkan seefisien mungkin.

6. Anggaran memaksa manajer atau pimpinan bagian untuk

memikirkan dan merencanakan masa depan.

7. Proses penganggaran merupakan alat alokasi sumber daya pada

berbagai bagian organisasi agar dapat digunakan seefektif mungkin.

8. Proses penganggaran dapat mengungkapkan adanya kemandekan

potensial sebelum terjadi.

9. Anggaran mengkoordinasikan aktivitas seluruh organisasi dengan


(43)

ikut memastikan agar setiap orang dalam organisasi mengaruh pada sasaran yang sama.

10.Anggran menentukan tujuan dan sasaran yang dapat berlaku

sebagai benchmark untuk mengevaluasi kinerja pada waktu yang akan datang.

Selain manfaat anggaran ada beberapa tujuan anggaran menurut Nafarin (2004 : 15), yaitu :

1. Digunakan sebagai landasan yuridis formal dalam memilih sumber

dan investasi dana.

2. Memberikan batasan atas jumlah dana yang dicari dan digunakan. 3. Merinci jenis sumber dana yang dicari maupun jenis investasi dana,

sehingga dapat memudahkan pengawasan.

4. Merasionalkan sumber dan investasi dana agar dapat mencapai hasl

yang maksimal.

5. Menyempurnakan rencana yang telah disusun, karena dengan

anggaran lebih jelas dan nyata terlihat.

6. Menampung dan menganalisis serta memutuskan setiap usulan yang


(44)

3.3.3 Proses Penyusunan Anggaran

Sistem penyusunan anggaran merupakan tahap perencanaan pengelolaan sumber daya yang terpendek jangka waktunya dan merupakan tahap perencanaan terakhir sebelum pengelolaan sumber daya yang diimplementasikan. Suatu anggaran dalam penyusunan proedur anggaran dapat berfungsi dengan baik bilamana taksiran-taksiran yang dibuat di dalamnya cukup akurat sehingga tidak jauh berbeda dengan realisasinya.

Di PT Asuransi Ramayana Tbk yang berwenang dan bertanggung jawab atas penyusunan dan perencanaan anggaran adalah pimpinan tertinggi PT Asuransi Ramayana Tbk itu sendiri. Namun dalam hal ini penyusunan anggaran tidak dilakukan sendiri, pimpinan dapat mendelegasikan kepada bawahannya yang berkompeten, tetapi pimpinan tetap harus mengawasi dan membimbing bawahannya dalam penyusunan tersebut. Sehingga apabila terjadi perubahan, direvisi oleh Kepala Bagian Keuangan/Akuntansi/Inkaso lalu disetujui oleh Kepala Cabang estimasi tahun ajaran beserta tahun luncuran tahun lalu.

3.4 Pengawasan Biaya Operasional

Pengawasan pada dasarnya tidak dapat dipisahkan dengan perencanaan.. Karena pengawasan merupakan suatu usaha yang ditempuh agar rencana yang telah disusun sebelumnya dapat tercapai. Pengawasan berfungsi sebagai perbandingan antara kenyataan yang telah terjadi dengan perencanaan yang


(45)

dibuat dan membuat alat pengukur, melakukan evaluasi secara berkala dan melakukan koreksi langsung setiap terjadi kesalahan.

Pengawasan operasional adalah pengawasan yang dilakukan melalui kegiatan operasional perusahaan tetapi pengawasan operasional tidak akan efisien tanpa adanya pengawasan akuntansi.

Dari pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa pengawasan biaya operasional merupakan suatu kegatan dalam mengadakan penilaian, pengukuran dan perbaikan untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan rencana pengeluaran biaya operasi yang telah dilakukan dan bila terdapat devisiasi maka akan diadakan tindakan perbaikan agar rencana biaya operasional dapat sejalan dengan pelaksanaannya.

Agar perencanaan yang telah disusun dan dijalankan tiap-tiap bagian PT Asuransi Ramayana Tbk berhasil sesuai dengan yang diharapkan, maka perlu dilakukan pengawasan atas pengendalian. Pengawasan ini berguna untuk mengendalikan pengeluaran dan biaya operasi, mencegah terjadinya pemborosan, melihat pembandingan seberapa jauh pelaksanaan rencana dan biaya tercapai serta mendorong kesadaran pengendalian biaya.

Prosedur perbandingan untuk mencapai tujuan dapat dibentuk dalam beberapa langkah yaitu :

a. Menetapkan alat pengukur

b. Mengadakan penilaian (evaluasi) terhadap pekerjaan yang telah


(46)

c. Mengadakan tindakan perbandingan antara pelaksanaan pekerjaan dengan ukuran standar atau pedoman yang telah ditetapkan untuk mengetahui adanya penyimpangan-penyimpangan.

d. Melakukan perbaikan dan koreksi terhadap penyimpangan yang terjadi

sesuai dengan apa yang direncanakan.

Pengawasan atas pengendalian dilakukan untuk mengetahui penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dalam suatu kegiatan kerja. Penyimpangan ini diukur dari realisasi kegiatan dengan anggaran yang telah ditetapkan.

Pengawasan biaya operasional mempunyai manfaat bagi suatu organisasi yaitu:

a. Dapat menjamin diadakannya tindakan korektif.

b. Mencegah penyimpangan atau kesalahan dan dapat dengan segera

melaporkan penyimpangan – penyimpangan biaya operasional.

c. Memperbaiki berbagai penyimpangan atau kesalahan yang terjadi

d. Mengatur perusahaan serta kegiatan yang dilaksanakannya

e. Meningkatkan rasa tanggung jawab setiap pegawai dalam menjalankan

tugasnya.

Ada beberapa tujuan pengawasan, antara lain :

a. Melakukan penilaian apakah tugas yang dilaksanakan sudah sesuai

dengan peraturan dan kebijaksanaan yang telah digariskan atau prosedur-prosedur yang berlaku


(47)

b. Melakukan penentuan apakah tujuan organisasi yang telah dicapai sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan

c. Menilai apakah sumber daya manusia, perawatan, dan biaya yang ada

telah digunakan secara efisien tanpa adanya pemborosan

d. Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan serta kesulitan yang dihadapi

dalam pelaksanaan perencanaan

Pengawasan biaya pada PT Asuransi Ramayana Tbk dilakukan dengan tiga cara, yaitu :

a. Pengawasan biaya melalui pembukuan, antara lain dengan pencatatan

dan penggolongan berdasarkan pembukuan, kwitansi serta prosedur pengeluaran

b. Pengawasan biaya melalui perbandingan anggaran-anggaran biaya

tahun lalu.

c. Pengawasan biaya yang didasarkan pada apa yang terjadi pada masa

yang akan datang terutama mengenai kebijakan pemerintah, teknologi, para saingan dan lain-lain

Proses pengawasan berjalan dirancang untuk membantu memantau kegiatan yang sedang berjalan dari suatu unit usaha dan setiap pusat tanggung jawab. Proses ini biasanya terdiri atas beberapa tahap yaitu :

a. Tahap membandingkan kinerja aktual untuk priode yang bersangkutan

dengan tujuan dan standar yang telah ditetapkan

b. Menyiapkan laporan kinerja yang berisi hasil aktual, hasil yang


(48)

c. Menganalisis penyimpangan antara hasil aktual dengan hasil yang direncanakan dan mencari sebab-sebab dari penyimpangan tersebut

d. Mencari dan mengembangkan tindakan alternatif untuk mengatasi

masalah dan belajar dari pengalaman pihak lain yang telah sukses di suatu bidang tertentu

e. Memilih (tindakan koreksi) dari kumpulan alternatif yang ada dan

menerapkan tindakan tersebut

f. Tindak lanjut atas pengendalian atau pengawasan untuk menilai

efektivitas dari tindakan koreksi yang diterapkan.

Berdasarkan uraian di atas penulis menilai pengawasan yang telah dilakukan oleh PT Asuransi Ramayana Tbk telah sesuai dengan yang seharusnya. Ini dapat dilihat dari prosedur pengawasan yang dilakukan terhadap biaya operasinya yang dilakukan secara rutin dan dilampirkan setiap bulannya.

Laporan secara menyeluruh ini sangat berguna bagi PT Asuransi Ramayana Tbk untuk mengetahui prestasi yang telah dicapai Perusahaan dan untuk mengetahui apakah tujuan yang telah ditentukan oleh Perusahaan sudah direalisasikan atau belum.

3.5 Analisis Perencanaan Pada PT Asuransi Ramayana Tbk

PT Asuransi Ramayana Tbk selaku organisasi pasti membuat suatu perencanaan sebelum menyusun suatu anggaran. Perencanaan memiliki kaitan erat dengan anggaran karena anggaran merupakan rencana kegiatan


(49)

organisasi yang mencakup kegiatan operasional yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu sama lain. Dengan berpedoman pada anggaran maka tujuan suatu organisasi diharapkan dapat terwujud dengan efektif dan efisien. Pada proses perencanaan anggaran, PT Asuransi Ramayana Tbk dilakukan oleh kepala bagian keuangan/akuntansi/inkaso.

Kepala bagian inilah yang menyusun rencana anggaran PT Asuransi Ramayana Tbk. Dalam penyusunan rencana anggaran tersebut, Kepala bagian melakukan banyak pertimbangan, yaitu melakukan perkiraan polis-polis asuransi, belanja pegawai, belanja barang, belanja pemeliharaan, dan belanja perjalanan .

PT Asuransi Ramayana Tbk mempunyai sistem akuntansi yang dapat mengidentifikasi, menyusun, mengklasifikasikan, mencatat dan melaporkan transaksi perusahaan. Dalam penyusunan anggaran ini PT Asuransi Ramayana Tbk juga melakukan berbagai analisa lainnya, yaitu sebagai berikut :

a. Analisa terhadap pendapatan-pendapatan langsung yang mungkin akan

didapat, seperti premi asuransi.

b. Analisa terhadap biaya-biaya langsung yang mungkin akan

dikeluarkan yang berhubungan langsung dengan operasi normal organisasi, seperti Belanja-Belanja kegiatan.


(50)

c. Analisa terhadap biaya-biaya yang terjadi di PT Asuransi Ramayana Tbk Cabang Medan yang naik turunnya biaya tersebut dipengaruhi volume kegiatan, seperti kegiatan yang tidak rutin dilakukan.

Berdasarkan analisa-analisa tersebut perintah penyusunan anggaran diberikan oleh kantor pusat Direksiyang akan di sampaikan kepada seluruh kantor distrik maupun cabangagar dapat direncanakan tentang sasaran, target laba, premi yang ingin dicapai. Anggaran yang telah disetujui dan di sahkan dijadikan sebagai pedoman kerja, alat perencanan dan pengawasan kerja.

3.6 Analisis Pengawasan Pada PT Asuransi Ramayana Tbk

Pengawasan merupakan suatu usaha yang ditempuh agar rencana yang telah disusun sebelumnya dapat tercapai.. Fungsi pengawasan ini berhubungan erat dengan fungsi perencanaan karena pengawasan yang baik tidak dapat dilakukan tanpa adanya rencana dan petunjuk pelaksana yang dibuat sebelumnya, yaitu anggaran

Anggaran merupakan salah satu alat pengawsan dalam suatu organisasi, begitu juga PT Asuransi Ramayana Tbk. Dengan adanya anggaran yang disusun oleh PT Asuransi Ramayana Tbk, maka PT Asuransi Ramayana Tbk juga telah menetapkan standar kerja dalam organisasinya.

Pengawasan dilakukan untuk mengetahui penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dalam suatu kegiatan kerja. Penyimpangan ini diukur dari realisasi kegiatan dengan anggaran yang telah ditetapkan. Adapaun


(51)

penyimpangan yang mungkin terjadi di PT Asuransi Ramayana Tbk, antara lain:

1. Penyimpangan kelebihan dana, yaitu suatu kegiatan yang dalam

pelaksanaannya realisasi kegiatan hanya membutuhkan dana lebih kecil dari anggaran yang telah ditetapkan.

2. Penyimpangan kekurangan dana, yaitu suatu kegiatan yang dalam

pelaksanaannya realisasi kegiatan ternyata membutuhkan dana lebih besar. Adapun realisasi biaya operasional PT. Asuransi Ramayana Tbk disajikan pada tabel 3.1 berikut ini.


(52)

Tabel 3.1 Laporan Realisasi Biaya Operasional PT. Asuransi Ramayana Tbk TAHUN 2014

NO Nama Perkiraan Anggaran Realisasi

Varians/Selisih Rp U/F

1 Gaji dan Tunjangan 7.000.000 12.085.600 5.085.600 U 2 Biaya Transportrasi 1.200.000 1.000.000 200.000 F 3 Biaya Alat tulis Kantor 2.500.000 908.500 1.591.500 F 4 Biaya Foto Copy 200.000 187.100 12.900 F 5 Biaya Teknisi 1.500.000 800.000 700.000 F 6 Biaya Materai 400.000 298.500 101.500 F 7 Biaya Pemeliharaan Inventaris 600.000 320.500 279.500 F 8 Biaya Telepon/Pay/e-Mail 900.000 600.000 300.000 F 9 Biaya Internet 500.000 1.500.926 1.000.926 U 10 Biaya Listrik/Air 4.500.000 1.204.825 2.295.175 F 11 Biaya Pemeliharaan Gedung 1.500.000 547.700 952.300 F 12 Biaya Pajak Bumi dan Bangunan 68.000 68.000 - - 13 Biaya Sewa Kantor 25.000.000 22.188.887 3.188.887 F 14 Biaya Asuransi Gedung Kantor 300.000 151.092 148.908 F 15 Biaya Alat oprasional Teknisi 8.000.000 6.589.566 1.410.434 F 16 Biaya Komputerisasi 800.000 300.000 500.000 F 17 Biaya Perjalanan Dinas 1.000.000 - 1.000.000 F 18 Biaya Administrasi 1.600.000 1.435.000 165.000 F

Jumlah 57.568.000 50.185.596 7.382.404 Sumber : PT. Asuransi Ramayana,Tbk cabang Medan


(53)

Anggaran biaya operasional PT. Asuransi Ramayana Tbk Medan pada tahun 2014 sebesar Rp. 57.568.000 sementara realisasinya sebesar Rp. 50.185.596. Berarti anggaran biaya operasional lebih besar dari realisasinya, Sehingga ini menguntungkan perusahaan karena menimbulkan selisih anggaran Rp. 7.382.404 dan sisanya bisa dijadikan sebagai penerimaan perusahaan atau ditetapkan kembali sebagai anggaran untuk periode selanjutnya.

Untuk lebih mengetahui penyimpangan-penyimpangan yang terjadi di tiap-tiap elemen biaya operasional di PT. Ramayana Asuransi Tbk Medan. Penulis menganalisa dan menulis seberapa besar selisih anggaran dan realisasi pada biaya operasional:

1. Biaya Gaji dan Tunjangan mengalami selisih anggaran sebesar Rp.

5.085.600 (Unfavorable Variance)

2. Biaya Transportasi mengalami selisih anggaran sebesar Rp. 200.000

(Favorable Variance)

3. Biaya Alat Tulis Kantor mengalami selisih anggaran sebesar Rp.

1.591.500(Favorable Variance)

4. Biaya Foto copy mengalami selisih anggaran sebesar Rp. 12.900

(Favorable Variance)

5. Biaya Teknisi mengalami selisih anggaran sebesar Rp. 700.000

(Favorable Variance)

6. Biaya Materai mengalami selisih anggaran sebesar Rp. 101.500


(54)

7. Biaya Pemeliharaan Inventaris mengalami selisih anggaran sebesar Rp. 279.500 (Favorable Variance)

8. Biaya Telepon/Pay/e-Mail mengalami selisih anggaran sebesar Rp.

300.000 (Favorable Variance)

9. Biaya Internet mengalami selisih anggaran sebesar Rp. 1.000.926

(Unfavorable Variance)

10.Biaya Listrik/Air mengalami selisih anggaran sebesar Rp. 2.295.275

(Favorable Variance)

11.Biaya Pemeliharaan Gedung mengalami selisih anggaran sebesar Rp.

952.300 (Favorable Variance)

12.Biaya Pajak Bumi dan Bangunan tidak mengalami selisih anggaran

13.Biaya Sewa Kantor Mengalami selisih anggaran sebesar Rp. 3.188.887

(Favorable Variance)

14.Biaya Asuransi Gedung Kantor mengalami selisih anggaran sebesar Rp.

148.908 (Favorable Variance)

15.Biaya Alat Operasional Teknisi mengalami selisih anggaran sebesar Rp.

1.414.434 (Favorable Variance)

16.Biaya Komputerisasi mengalami selisih anggaran sebesar Rp. 500.000

(Favorable Variance)

17.Biaya Perjalanan Dinas mengalami selisih anggaran sebesar Rp. 1.000.000 (Favorable Variance)

18. Biaya Administrasi mengalami selisih anggaran sebesar Rp. 165.000


(55)

BAB IV PENUTUP

Pada bab ini penulis akan memaparkan beberapa kesimpulan dari pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, selain itu penulis juga memberikan beberapa saran yang mungkin bermanfaat demi kebaikan dan kemajuan organisasi.

A. Kesimpulan

Adapun beberapa kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan, yaitu sebagai berikut :

1. Dalam penyusunan anggaran, PT Asuransi Ramayana Tbk menggunakan

data dan informasi yang bersumber dari pengalaman dan juga data aktual tahun-tahun sebelumnya.

2. Pelaksanaan perencanaan dan pengawasan pada PT Asuransi Ramayana

Tbk sudah dilakukan dengan baik, karena PT Asuransi Ramayana Tbk melakukan banyak pertimbangan dan analisa dalam penyusunan rencana anggarannya. Dan PT Asuransi Ramayana Tbk menggunakan sistem akuntansi yang mencakup semua sistem dan prosedur perusahaan.

3. Untuk pengawasan biaya operasional juga sudah cukup baik, hal itu dapat di lihat dari pengkoordinasian yang dilakukan pihak PT Asuransi Ramayana Tbk dalam melaksanakan kegiatannya dan jikaterjadi penyimpangan maka akan dilakukan revisi anggaran sehingga dapat memenuhi kebutuhan biaya operasional serta meminimalisasikan penyimpangan.


(56)

4. Berdasarkan laporan biaya operasional, selisih (Favorable) lebih besar dari selisih (Unfavorable) Sehingga laporan biaya operasional perusahaan dapat di kategorikan baik.

B. Saran

Berikut ini adalah beberapa saran yang dapat diberikan untuk kebaikan dan kemajuan PT Asuransi Ramayana Tbk :

1. Struktur organisasi yang sudah ada hendaknya tetap dipertahankan karena dengan ditempatkannya orang-orang yang berbeda pada masing-masing jabatan maka setiap kegiatan kerja yang dilakukan tidak akan tumpang tindih dengan kegiatan lainnya.

2. Sebaiknya anggaran yang telah dibuat perusahaan terbuka bagi seluruh

pegawai, sehingga pegawai juga termotivasi untuk mencapai target yang telah dianggarkan.

3. Analisa yang digunakan dalam memperoleh pendapatan untuk penyusunan

anggaran sebainya dilakukan secara seksama, sehingga setiap kegiatan dapat berjalan dengan baik dan perubahan yang terjadi dapat ditangani dengan cepat dan tepat oleh PT Asuransi Ramayana Tbk.

4. Sebaiknya dilakukan pengawasan yang lebih efektif terhadap kinerja dari masing-masing pegawai agar tidak mengalami kemunduran.


(57)

DAFTAR PUSTAKA

Blocher, J, Edward & Stout, E, David. 2010. Manajemen Biaya, Edisi 5, Salemba Empat, Jakarta

Bustami, Bastian & Nurlela. 2006. Akuntansi Biaya, Cetakan Pertama, Graha Ilmu, Yogyakarta.

Carter, K, William. 2006. Akuntansi Biaya, Edisi 14, Salemba Empat, Jakarta.

Nafarin, M. 2004. Penganggaran Perusahaan, Cetakan II, Salemba Empat, Jakarta.

Prawironegoro, Darsono & Purwanto, Ari. 2008. Penganggaran Perusahaan, Edisi Pertama, Mitra Wacana Media, Jakarta.

Robbins, P, Stephen & Coulter, Mary. 2009. Manajemen, Edisi Kesepuluh, Erlangga, Jakarta.

Rudianto. 2009. Penganggaran, Konsep dan Teknik Penyusunan Anggaran, Erlangga, Jakarta.


(1)

45

Tabel 3.1 Laporan Realisasi Biaya Operasional PT. Asuransi Ramayana Tbk TAHUN 2014

NO Nama Perkiraan Anggaran Realisasi

Varians/Selisih

Rp U/F

1 Gaji dan Tunjangan 7.000.000 12.085.600 5.085.600 U 2 Biaya Transportrasi 1.200.000 1.000.000 200.000 F 3 Biaya Alat tulis Kantor 2.500.000 908.500 1.591.500 F

4 Biaya Foto Copy 200.000 187.100 12.900 F

5 Biaya Teknisi 1.500.000 800.000 700.000 F

6 Biaya Materai 400.000 298.500 101.500 F

7 Biaya Pemeliharaan Inventaris 600.000 320.500 279.500 F 8 Biaya Telepon/Pay/e-Mail 900.000 600.000 300.000 F

9 Biaya Internet 500.000 1.500.926 1.000.926 U

10 Biaya Listrik/Air 4.500.000 1.204.825 2.295.175 F 11 Biaya Pemeliharaan Gedung 1.500.000 547.700 952.300 F 12 Biaya Pajak Bumi dan Bangunan 68.000 68.000 - - 13 Biaya Sewa Kantor 25.000.000 22.188.887 3.188.887 F 14 Biaya Asuransi Gedung Kantor 300.000 151.092 148.908 F 15 Biaya Alat oprasional Teknisi 8.000.000 6.589.566 1.410.434 F 16 Biaya Komputerisasi 800.000 300.000 500.000 F 17 Biaya Perjalanan Dinas 1.000.000 - 1.000.000 F 18 Biaya Administrasi 1.600.000 1.435.000 165.000 F

Jumlah 57.568.000 50.185.596 7.382.404


(2)

Anggaran biaya operasional PT. Asuransi Ramayana Tbk Medan pada tahun 2014 sebesar Rp. 57.568.000 sementara realisasinya sebesar Rp. 50.185.596. Berarti anggaran biaya operasional lebih besar dari realisasinya, Sehingga ini menguntungkan perusahaan karena menimbulkan selisih anggaran Rp. 7.382.404 dan sisanya bisa dijadikan sebagai penerimaan perusahaan atau ditetapkan kembali sebagai anggaran untuk periode selanjutnya.

Untuk lebih mengetahui penyimpangan-penyimpangan yang terjadi di tiap-tiap elemen biaya operasional di PT. Ramayana Asuransi Tbk Medan. Penulis menganalisa dan menulis seberapa besar selisih anggaran dan realisasi pada biaya operasional:

1. Biaya Gaji dan Tunjangan mengalami selisih anggaran sebesar Rp.

5.085.600 (Unfavorable Variance)

2. Biaya Transportasi mengalami selisih anggaran sebesar Rp. 200.000

(Favorable Variance)

3. Biaya Alat Tulis Kantor mengalami selisih anggaran sebesar Rp.

1.591.500(Favorable Variance)

4. Biaya Foto copy mengalami selisih anggaran sebesar Rp. 12.900

(Favorable Variance)

5. Biaya Teknisi mengalami selisih anggaran sebesar Rp. 700.000

(Favorable Variance)

6. Biaya Materai mengalami selisih anggaran sebesar Rp. 101.500


(3)

47

7. Biaya Pemeliharaan Inventaris mengalami selisih anggaran sebesar Rp. 279.500 (Favorable Variance)

8. Biaya Telepon/Pay/e-Mail mengalami selisih anggaran sebesar Rp.

300.000 (Favorable Variance)

9. Biaya Internet mengalami selisih anggaran sebesar Rp. 1.000.926

(Unfavorable Variance)

10.Biaya Listrik/Air mengalami selisih anggaran sebesar Rp. 2.295.275 (Favorable Variance)

11.Biaya Pemeliharaan Gedung mengalami selisih anggaran sebesar Rp.

952.300 (Favorable Variance)

12.Biaya Pajak Bumi dan Bangunan tidak mengalami selisih anggaran

13.Biaya Sewa Kantor Mengalami selisih anggaran sebesar Rp. 3.188.887 (Favorable Variance)

14.Biaya Asuransi Gedung Kantor mengalami selisih anggaran sebesar Rp. 148.908 (Favorable Variance)

15.Biaya Alat Operasional Teknisi mengalami selisih anggaran sebesar Rp. 1.414.434 (Favorable Variance)

16.Biaya Komputerisasi mengalami selisih anggaran sebesar Rp. 500.000 (Favorable Variance)

17.Biaya Perjalanan Dinas mengalami selisih anggaran sebesar Rp. 1.000.000 (Favorable Variance)

18.Biaya Administrasi mengalami selisih anggaran sebesar Rp. 165.000 (Favorable Variance)


(4)

48 BAB IV PENUTUP

Pada bab ini penulis akan memaparkan beberapa kesimpulan dari pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, selain itu penulis juga memberikan beberapa saran yang mungkin bermanfaat demi kebaikan dan kemajuan organisasi.

A. Kesimpulan

Adapun beberapa kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan, yaitu sebagai berikut :

1. Dalam penyusunan anggaran, PT Asuransi Ramayana Tbk menggunakan

data dan informasi yang bersumber dari pengalaman dan juga data aktual tahun-tahun sebelumnya.

2. Pelaksanaan perencanaan dan pengawasan pada PT Asuransi Ramayana

Tbk sudah dilakukan dengan baik, karena PT Asuransi Ramayana Tbk melakukan banyak pertimbangan dan analisa dalam penyusunan rencana anggarannya. Dan PT Asuransi Ramayana Tbk menggunakan sistem akuntansi yang mencakup semua sistem dan prosedur perusahaan.

3. Untuk pengawasan biaya operasional juga sudah cukup baik, hal itu dapat di lihat dari pengkoordinasian yang dilakukan pihak PT Asuransi Ramayana Tbk dalam melaksanakan kegiatannya dan jikaterjadi penyimpangan maka akan dilakukan revisi anggaran sehingga dapat memenuhi kebutuhan biaya operasional serta meminimalisasikan penyimpangan.


(5)

49

4. Berdasarkan laporan biaya operasional, selisih (Favorable) lebih besar dari selisih (Unfavorable) Sehingga laporan biaya operasional perusahaan dapat di kategorikan baik.

B. Saran

Berikut ini adalah beberapa saran yang dapat diberikan untuk kebaikan dan kemajuan PT Asuransi Ramayana Tbk :

1. Struktur organisasi yang sudah ada hendaknya tetap dipertahankan karena dengan ditempatkannya orang-orang yang berbeda pada masing-masing jabatan maka setiap kegiatan kerja yang dilakukan tidak akan tumpang tindih dengan kegiatan lainnya.

2. Sebaiknya anggaran yang telah dibuat perusahaan terbuka bagi seluruh pegawai, sehingga pegawai juga termotivasi untuk mencapai target yang telah dianggarkan.

3. Analisa yang digunakan dalam memperoleh pendapatan untuk penyusunan anggaran sebainya dilakukan secara seksama, sehingga setiap kegiatan dapat berjalan dengan baik dan perubahan yang terjadi dapat ditangani dengan cepat dan tepat oleh PT Asuransi Ramayana Tbk.

4. Sebaiknya dilakukan pengawasan yang lebih efektif terhadap kinerja dari masing-masing pegawai agar tidak mengalami kemunduran.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Blocher, J, Edward & Stout, E, David. 2010. Manajemen Biaya, Edisi 5, Salemba Empat, Jakarta

Bustami, Bastian & Nurlela. 2006. Akuntansi Biaya, Cetakan Pertama, Graha Ilmu, Yogyakarta.

Carter, K, William. 2006. Akuntansi Biaya, Edisi 14, Salemba Empat, Jakarta.

Nafarin, M. 2004. Penganggaran Perusahaan, Cetakan II, Salemba Empat, Jakarta.

Prawironegoro, Darsono & Purwanto, Ari. 2008. Penganggaran Perusahaan, Edisi Pertama, Mitra Wacana Media, Jakarta.

Robbins, P, Stephen & Coulter, Mary. 2009. Manajemen, Edisi Kesepuluh, Erlangga, Jakarta.

Rudianto. 2009. Penganggaran, Konsep dan Teknik Penyusunan Anggaran, Erlangga, Jakarta.