Faktor Pendukung Faktor Pendukung dan Penghambat Penanaman Nilai

67

4.1.4.2 Faktor Pendukung dan Penghambat Penanaman Nilai

Moral pada Anak Usia Dini Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang telah di lakukan, peneliti menemukan beberapa faktor pendukung dan penghambat penanaman nilai moral pada anak usia dini di lingkungan lokalisasi sunan kuning Kelurahan Kalibanteng Kulon.

4.1.4.2.1 Faktor Pendukung

Faktor pendukung penanaman nilai moral pada anak usia dini di lingkungan lokalisasi sunan kuning Kelurahan Kalibanteng Kulon yaitu karena MS takut terhadap bapak DD, sehingga MS mematuhi setiap perintah bapak DD. Berikut penuturan bapak DD: “Ya paling, kalo pagi dia kalo mau sekolah itu kadang bangunnya sulit, jadi sampe ayahnya sendiri yg turun tangan, kadang sampai segitu, tapi Alhamdulillah anak-anak kalo sama saya juga takut. Kalau di sekolah ya mbahe yang nungguin, kadang ibuknya, kalau pulang sekolah ya anak berdua ini bermain. Sama kakanya yang kelas 1 SD. kalau sore mulai jam setengah 6 saya suruh ibuk e untuk ngajari ngaji, Berdasarkan hasil observasi tingkat pencapaian perkembangan anak dalam lingkup perkembangan nilai agama dan moral belum berkembang maksimal. Hal ini karena ada indikator yang belum terlampaui, seperti meniru gerakan ibadah, anak belum mulai menirukan gerakan ibadah, bahkan anak cenderung tidak perduli. Selain itu anak juga belum mulai mengucapkan doa, dan belum mulai mengucapkan salam ketika bertamu maupun masuk rumah. 68 belajar pelajaran di sekolah segala macem. Kalau malam jam 8 harus masuk kamar langsung tidur.” CW01.OT Penuturan bapak DD tersebut diperkuat oleh pernyataan ibu A sebagai berikut: “Putra memang takutnya sama ayahe aja, kalau ayahe yang nyuruh ya Putra nurut aja.” CL.1.2 Harapan orangtua agar anak tidak berperilaku seperti orang di sekitarnya sebagai salah satu faktor pendukung penanaman nilai moral pada anak usia dini. Berikut pernyataan informan: “Ya gimana ya, penengen e kan orangtua itu anak bisa lebih baik dari orangtua.” CW02.NN Perhatian yang diberikan oleh orangtua dan orang disekitar MS juga turut mendukung penanaman nilai moral pada anak usia dini. Berikut catatan lapangan yang menunjukkan perhatian tersebut. Ibu Ayu yang sering mengajak Putra ke masjid ketika sore hari. CL.1.5 Catatan lapangan tersebut diperkuat pernyataan informan sebagai berikut: “Main ya sama kanan kiri aja, ndak kemana2. Tak awasi terus, soale anak kalo ndak di awasi terus kan nanti lingkungan bisa memp engaruhi, jadi tak pantau terus.” CW02.NN Selain perhatian tersebut, orangtua juga memberikan pengajaran mengenai keagamaan. Berikut pernyataan informan: 69 “Kalau sore mulai jam setengah 6 saya suruh ibuk e untuk ngajari ngaji, belajar pelajaran di sekolah segala macem .” CW01.OT “Sore hari belajar ngaji sinau, yang ngajari ibunya.” CW02.NN Anak juga dibiasakan tidur siang dengan tujuan agar tidak banyak waktu anak yang digunakan untuk bermain atau di luar rumah. Berikut penyataan informan: “Habis pulang ya dia main tidur.” CW02.NN Pernyataan tersebut diperkuat dengan catatan lapangan sebagai berikut: Selesai bermain, Putra langsung masuk ke kamarnya dan tidur sambil minum susu dan menonton televisi. Kira-kira pukul 12.00 WIB Putra sudah tertidur dan bangun pukul 14.00 WIB. CL.2.1 Faktor pendukung penanaman nilai moral pada anak usia dini yaitu anak yang takut terhadap orangtua, harapan orangtua agar anak tidak terpengaruh hal negatife dari lingkungan, perhatian dari orangtua dengan cara mengajak anak ke masjid, mengawasi anak ketika bermain, memberikan pengajaran keagamaan dengan membaca dan menulis huruf arab, dan dibiasakan tidur siang dengan harapan agar anak tidak terlalu lama berada di luar rumah dan melihat aktifitas para WPS. 70

4.1.4.2.2 Faktor Penghambat