Batasan Masalah Lokasi Dan Waktu Penelitian

7

1.5. Batasan Masalah

Dalam pelaksanaan penelitian ini penulis membatasi permasalahan yang akan dibahas. Adapun batasan masalah dan yang akan dibahas penulis adalah sebagai berikut 1. Hanya membahas pengolahan data pengajuan multiguna diantaranya pencatatan data dalam pengajuan multiguna, pemberian informasi atas pengajuan multiguna kepada pelanggan, pelaporan pengajuan multiguna baik yang sudah di konfirmasi maupun yang belum oleh pihak PT. PLN Persero Distribusi Jawa Barat dan Banten maupun Pelanggan, serta tidak tersedianya seleksi untuk batasan permohonan besar daya yang diajukan. 2. Dalam aplikasi ini tidak membahas perihal pembayaran rekening listrik tiap bulannya 3. Area Pelayanan Jaringan APJ yang akan di jangkau oleh sistem ini adalah Kota Bandung karena terdiri dari beberapa Unit Pelayanan Jaringan UPJ sehingga mempermudah dalam penyesuaian penerapan sistem, juga berpotensi besar terhadap permintaan penambahan daya. Dengan adanya pertumbuhan ekonomi dan kebutuhan terhadap sumber daya listrik yang meningkat pada Kota Bandung. 4. Pengajuan Penambahan Daya melalui via web ini hanya bisa dilakukan oleh pelanggan yang ingin mengajukan penambahan daya listrik multiguna atau penambahan daya listrik sementara. 8 5. Aplikasi ini digunakan oleh petugas-petugas PLN, antara lain bagian administrator, bagian surveyor dan bagian teknisi. 6. Pelanggan yang mengajukan Permohonan Multiguna, besar daya yang diajukan atau yang diminta akan desetujui dari pihak PT.PLNPersero Distribusi Jawa Barat Dan Banten. 9

1.6. Lokasi Dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada PT. PLN Persero Distribusi Jawa Barat dan Banten yang Beralamatkan di Jln Asia Afrika No. 63 Bandung 40111. Adapun jadwal pembuatan laporan skripsi penulis adalah sebagai berikut. Tabel 1.1 Tabel Jadwal kegiatan Penelitian 2010 Febuari Maret April Mei Juni No Nama Kegiatan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Mengidentifikasi kebutuhan pemakai a.Pengumpulan Data 1 b. Analisis Sistem Pengembangan Prototype a. Perancangan 2 b. Coding Penerapan Prototype a. Testing 3 b.Implementasi

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Perancangan

Untuk menghasilkan suatu sistem yang baik, maka perlu adanya suatu perancangan yang baik pula, dengan adanya rencana atau rancangan sistem yang di inginkan, sasaran dan langkah kerja dalam pembuatan sistem tersebut menjadi lebih terarah dan terencana, baik dalam perangkat lunak dan perangkat keras yang diperlukan, kualitas system yang akan dibuat, ataupun pelaksanaannya. Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin dalam bukunya yang berjudul Analisis Desain Sistem Informasi 2005 : 39, menyebutkan bahwa: ” Perancangan adalah suatu kegiatan yang memiliki tujuan untuk mendesign sistem baru yang dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi perusahaan yang diperoleh dari pemilihan alternatif sistem yang terbaik”. Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menarik kesimpulan bahwa perancangan merupakan suatu pola yang dibuat untuk mengatasi masalah yang dihadapi perusahaan atau organisasi setelah melakukan analisis terlebih dahulu.

2.2 Konsep Dasar Sistem

Sistem sangat diperlukan dalam melakukan kinerja yang baik dan terstruktur terhadap manajemen. Keterpaduan sistem ini memungkinkan terciptanya kerjasama untuk menghasilkan informasi yang cepat, tepat dan akurat.

2.2.1 Definisi Sistem

Terdapat dua kelompok pendekatan didalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau