Kerangka Berfikir KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORETIS

33

2.3 Kerangka Berfikir

Sinden dalam cerbung Tembang Katresnan karya Atas S Danusubroto ini diceritakan bernama Lastri. Kehidupan Sulastri dalam kesehariannyapun sama dengan apa yang biasa dilakukan oleh sinden dalam kehidupan nyata. Melakukan latihan-latihan untuk kesempurnaan pertunjukan, kemudian akan melakukan pekerjaannya pada malam hari yang berakhir pada saat pagi hari. Sinden dianggap sebagai tokoh yang sangat sempurna di mata penonton yang melihat sinden yang sedang berada di panggung. Memiliki wajah cantik, suara bagus, banyak digemari para pria dan banyak yang menginginkannya. Namun dibalik semuanya itu terdapat banyak permasalahan yang diemban oleh tokoh sinden Lastri tersebut. Sinden merupakan profesi yang masih dianggap negatif dalam pandangan masyarakat umum. Seorang sinden dianggap suatu profesi yang dapat dibeli oleh pria manapun yang menginginkan sinden tersebut. Pandangan negatif yang berada di tengah-tengah masyarakat ini memang tidak mudah untuk dihilangkan. Hal ini merupakan beban berat bagi sinden, walau sebenarnya tidak semua perempuan yang berprofesi sebagai sinden adalah perempuan yang mudah dibeli. Selain itu perjalanan kehidupan Sulastri dalam cerbung Tembang Katresnan tersebut penuh dengan lika-liku. Oleh karena itu walau terlihat sempurna, namun pada kenyataanya sinden sama saja dengan manusia biasa yang tidak selamanya hidup dalam suatu kesempurnaan. Permasalahan sinden ini merupakan bagian dari masalah perempuan yang bisa diteliti dengan menggunakan feminisme. Feminisme yang digunakan adalah feminisme marxis dan sosialis. Hal ini disesuaikan dengan permasalahan yang 34 muncul dalam cerbung Tembang Katresnan ini yang membahas mengenai sinden. Pandangan negatif masyarakat terhadap sinden sangat berkaitan erat dengan kehidupan sosial sinden itu sendiri. Sinden diakui keberadaanya karena masyarakat menonton sinden saat mempertunjukan aksinya, sinden ada untuk menghibur masyarakat dan pandangan negatif mengenai sinden itu sendiri juga berasal dari bagian masayarakat. Berdasarkan pertimbangan tersebut maka permasalahan sinden ini dapat dikaji dengan menggunakan feminisme sosialis dan marxis. Melalui feminisme marxis dan sosialis ini, nantinya dari teks cerbung akan dicari bagian peristiwa-peristiwa yang menceritakan mengenai tokoh sinden dengan berbagai macam permasalahan yang dihadapinya. Sehingga nantinya akan jelas mengenai bagaimanakah deskripsi dari sinden itu sendiri dan seperti apa peran dari sinden tersebut dalam cerbung Tembang Katresnan. Permasalahan yang pertama adalah mengenai bagaimanakah deskripsi sinden Lastri dalam cerbung Tembang Katresnan sehingga pada pembahasan yang pertama akan dibahas mengenai kutipan-kutipan yang menunjukan deskripsi sinden Lastri yang mampu dijadikan salah satu contoh gambaran dari sinden jawa. Selanjutnya permasalahan yang kedua adalah mengenai bagaimanakah peran dari tokoh sinden jawa yang dilihat dari ranah domestik serta ranah publik. Melalui penjabaran tokoh sinden melalui ranah domestik dan publik tersebut, nantinya akan diketahui peran sinden Lastri dalam membela profesinya yang dianggap negatif oleh masyarakat tersebut. 37

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan feminis. Pedekatan ini digunakan karena cerbung Tembang Katresnan mengangkat mengenai permasalahan feminis melalui tokoh sinden. Melalui pendekatan feminis, berbagai permasalahan dan kehidupan tentang tokoh perempuan yaitu tokoh sinden dalam cerbung Tembang Katresnan ini dapat diteliti. Feminisme merupakan perjuangan dalam rangka mentransformasikan sistem dan struktur sosial yang tidak adil menuju keadilan bagi kaum laki-laki dan perempuan Sugihastuti, 2000:63. Penelitian mengenai cerbung Tembang Katresnan dilakukan dengan cara mengungkap penggambaran tokoh perempuan dalam cerbung tersebut. Penitikberatan pada teori feminisme yaitu pemahaman mengenai bagaimanakah tokoh perempuan dalam cerbung yang diceritakan berprofesi sebagai sinden. Penelitian ini melihat bahwa feminisme dalam karya sastra dapat dilihat melalui sikap dan watak dalam menghadapi berbagai permasalahan yang ada pada kehidupannya, sehingga nantinya akan terlihat bagaimanakah feminisme dari tokoh sinden dalam cerbung Tembang Katresnan ini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis struktural karena penelitian ini menitikberetkan pada teks sastra yang berupa