PENGARUH PEMBERIAN DEKOK RUMPUT KEBAR (Biophytum petersianum KLOTSZCH) TERHADAP JUMLAH FOLIKEL OVARIUM TIKUS PUTIH BETINA (Rattus norvegicus)

PENGARUH PEMBERIAN DEKOK RUMPUT KEBAR (Biophytum
petersianum KLOTSZCH) TERHADAP JUMLAH FOLIKEL OVARIUM
TIKUS PUTIH BETINA (Rattus norvegicus)
Oleh: YUYUN DWI NURANA ( 01330028 )
Biology
Dibuat: 2006-08-07 , dengan 3 file(s).

Keywords: rumput kebar, folikel pada ovarium, dan tikus putih betina.
Ovarium merupakan bagian alat kelamin betina utama yang berfungsi untuk menghasilkan sel
telur. Ovarium tersusun dari medulla dan kortek. Pada kortek terdapat folikel yang merupakan
tempat berkembangnya sel telur, perkembangan sel telur diawali dari berkembangnya folikel
primer menjadi folikel de graaf, sehingga terjadi ovulasi. Adapun kesuburan pada wanita
ditandai dengan cepatnya ovulasi (pecahnya folikel degraaf) pada ovarium. Pada kenyataannya
tidak semua wanita mengalami pertumbuhan folikel yang sempurna. Sehingga ada wanita yang
mengalami ovulasi secara teratur dan tidak teratur. Ovulasi merupakan proses pengeluaran sel
telur dari ovarium. Dalam proses ovulasi melibatkan berbagai komponen dalam tubuh wanita
diantaranya komponen hormonal. Hal ini dapat diatasi dengan mengkonsumsi rumput kebar
(Biophytum petersianum) sebagaimana yang dilakukan oleh masyarakat Irian Jaya pada
umumnya.
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian dekok tumbuhan Biophytum
petersianum Klozthsc (rumput kebar) terhadap jumlah folikel pada ovarium tikus putih betina

(Rattus norvegicus). Untuk mengetahui dosis dekok tumbuhan Biophytum petersianum Klozthsc
(rumput kebar) yang paling efektif terhadap jumlah folikel pada ovarium tikus putih betina
(Rattus norvegicus).
Penelitian ini bersifat eksperiment nyata. Sampel yang digunakan adalah tikus putih betina yang
berumur 2,5 bulan sebanyak 24 sampel, terbagi dalam 4 kelompok perlakuan dan 6 kali ulangan.
Teknik pengambilan sample dengan menggunakan teknik Random Sampling. Dosis dekok
rumput kebar yang digunakan adalah 0,51 gr/ml, 1,02 gr/ml, 1,53 gr/ml. Adapun kelompok
perlakuannya adalah kelompok A (normal/ tanpa perlakuan), kelompok B (pemberian dekok
0,51 gr/ml), kelompok C (pemberian dekok 1,02 gr/ml), kelompok D (pemberian dekok 1,53
gr/ml). Teknik analisis data yang digunakan adalah Analisis Varian Satu Faktor dan dilanjutkan
dengan uji Duncan’s 5%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh pemberian berbagai dosis dekok rumput
kebar (Biophytum petersianum) terhadap jumlah folikel pada ovarium tikus putih betina dan
dosis yang paling efektif dari rumput kebar untuk meningkatkan jumlah folikel pada ovarium
adalah dosis 1,53 gr/ml. Ini terbukti dengan hasil analisis statistik yang menunjukkan antara
perlakuan A (normal/ tanpa perlakuan) dengan perlakuan D (dosis 1,53 gr/ml) berbeda nyata.