B. Abad Pertengahan
Setelah runtuhnya kekaisaran Romawi, muncul klaim sepihak dari Negara
–negara di sekitar Laut Tengah tentang hukum laut.
1. Teori Bartolus dan Baldus
a.
Bartolus
Laut dibagi menjadi dua yaitu laut yang berada di bawah kekuasaan kedaulatan negara pantai dan laut yang bebas dari kekuasaan dan kedaulatan
siapapun. b.
Baldus
Terdapat tiga konsepsi , yaitu :
Pemilikan laut; Pemakaian laut;
Yurisdiksi dan wewenang atas laut untuk perlindungan kepentingan di
laut. 2.
Pada tahun 1943, Inter Caetera dari Paus Alexander II yang membagi lautan
menjadi dua yakni : a.
Lautan Atlantik yang berada di bawah kekuasaan Spanyol;
b.
Laut Pasifik yang berada di bawah kekuasaan Portugis.
3.
Dalam perkembangannya terjadi “Battle of Books” dimana para sarjana
berargumen melalui buku. Para sarjana berargumen bahwa laut merupakan
Mare Liberum vs Mare Clausum .
a.
Mare Liberum
Mare Liberum dikemukakan oleh Hugo Grotius. Doktrin Grotius dalam De Yure Praedae 1868 tentang prinsip kebebasan berlayar di laut
yang berkaitan dengan konsep Freedom of The Sea. Dalam konsep Mare Liberum dikatakan bahwa:
-
Laut bersifat terbuka;
-
Laut tidak dapat dimiliki res extra commercium;
-
Falsafah hukum alam bahwa laut itu bebas dan dapat digunakan oleh
siapapun juga.
b.
Mare Clausum
Mare Clausum dikemukakan oleh John Selden pada tahun 1635. Teori ini dikemukakan pada abad XVII oleh Inggris untuk menentang teori
yang telah dikemukakan oleh Grotius. Selden mengemukakan bahwa selama laut dikuasai oleh suatu negara tertentu, maka negara tersebut
mempunyai kekuasaan atas laut tersebut.
Teori ini dikembangkan oleh Pontanus yang mengemukakan bahwa : Kedaulatan suatu Negara souvereignty atas laut mencakup di
dalamnya wewenang untuk melarang pihak ketiga, tidak lagi dikaitkan dengan dominium atas laut
Laut yang berdekatan dengan daratan yang bisa menjadi
kedaulatan negara pantai, selebihnya adalah laut bebas.
Teori Mare Clausum kembali dikembangkan oleh Cornelis van
Bynkershoek yang menyatakan terrae protestas finitur ubi finitur armorum vis atau lebih dikenal dengan teori tembakan meriam, yang
menyebutkan bahwa lebar laut territorial suatu negara adalah sejauh 3 mil laut. Alasannya karena 3 mil laut adalah jarak yang paling jauh
yang bisa ditempuh oleh tembakan meriam.
C. Zaman Modern