Karakteristik Demografi Responden .1 Keluarga Pasien

Spiritualitas merupakan faktor penting yang membantu individu mencapai keseimbangan yang diperlukan untuk memelihara kesehatan dan kesejahteraan, serta untuk beradaptasi dengan penyakit. Penelitian menunjukan bahwa spiritualitas yang positif memengaruhi dan meningkatkan kesehatan, kualitas hidup, perilaku yang meningkatkan kesehatan, dan kegiatan pencegahan penyakit Potter Perry, 2005 2.1 Karakteristik Demografi Responden 2.1.1 Keluarga Pasien Berdasarkan usia, sebagian besar keluarga pasien berada pada usia dewasa tengah yaitu 8 orang 40,0. Pada satu penelitian, peneliti menemukan bahwa individu dewasa yang menganut agama dan aliran spiritual serta berpartisipasi dalam kegiatan keagamaan dilaporkan memiliki kesehatan fisik yang lebih baik, depresi lebih sedikit, dan dukungan sosial yang lebih baik Koenig et al.,2004. Menurut Potter Perry 2005 bahwa pada usia dewasa tengah memiliki tugas untuk merawat dan membimbing orang lain. Selain itu, Taylor, et al 1997 menyatakan bahwa perkembangan spiritual pada masa dewasa tengah lebih matang sehingga membuat individu mampu untuk mengatasi masalah dan mengatasi masalah dan menghadapi kenyataan. Hasil penelitian ini juga seiring dengan pendapat Hamid 2000 yang menyatakan bahwa salah satu faktor yang dapat mempengaruhi spiritual seseorang adalah usia. Di samping itu, faktor lain yang mempengaruhi spiritualitas seseorang adalah keluarga, latar belakang etnik budaya, pengalaman hidup sebelumnya, krisis Universitas Sumatera Utara dan perubahan, terpisah dari ikatan spiritual, isu moral terkaid terapi dan asuhan keperawatan yang kurang sesuai. Berdasarkan tingkat pendidikan, sebagian besar tingkat pendidikan terakhir keluarga pasein adalah SMU sebanyak 8 orang 40,0, serjana sebanyak 8 orang 40,0, sedangkan SD sebnyak 4 orang 20,0. Menurut Notoadmojo 2003 bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan adalah pendidikan. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang semakin mudah menerima informasi dan semakin baik pengetahuan yang dimiliki. Hal ini sejalan dengan pernyataan oleh Taylor, et al. 1997 bahwa perkembangan spiritualitas pada tahap ini sudah lebih matang, berpartisipasi dalam aktifitas sosial dan keagamaan, sehingga mambuat individu mampu untuk mengatasi masalah. Pertumbuhan spiritualitas menunjukkan perkembangan perasaan identitas, penciptaan, dan pemeliharaan relasi yang bermakna dengan orang lain, dengan Tuhan, mampu menghargai alam, dam mengembangkan suatu kesadaran transendental Young dan Koopsen, 2007. Berdasarkan hubungan keluarga dengan pasien, sebagian besar hubungan keluarga dengan pasien yaitu sebagai ibu sebanyak 19 orang 95,0. Keluarga merupakan tempat pertama kali individu memperoleh pengalaman dan pandangan hidup. Dari keluarga, individu belajar tentang Tuhan, kehidupan dan diri sendiri Taylor, et al, 1997. Hal ini juga didukung pernyataan Friedman 1998 bahwa dalam sebagian besar keluarga, peran-peran penting bertumpuh pada ibu yaitu posisi sebagai istri, dan pemberi asuhan kesehatan pada keluarga. Universitas Sumatera Utara Berdasakan lama perawatan pasien, sebagian besar lama perawatan pasien yaitu 3 hari sebanyak 19 orang 95,0. Menurut Hamid 1999 bahwa ketika individu menderita suatu penyakit, kekuatan spiritual sangat berperan penting dalam proses penyembuhan. Selama sakit, individu menjadi kurang mampu untuk merawat diri mereka dan lebih bergantung pada orang lain. Spiritual sangat diperlukan untuk dapat menerima keadaan sakit yang dialaminya, khususnya jika penyakit tersebut memerlukan proses penyembuhan dalam waktu yang lam dengan hasil yang belum pasti.

2.2 Pemenuhan Kebutuhan Spiritual Oleh Keluarga