Seks Rasio Ciri-ciri populasi

26 1. Bayi infant Individu siamang yang termasuk kedalam kelas umur ini adalah individu yang baru dilahirkan hingga umur dua tahun, dengan ukuran badan yang sangat kecil. Bayi siamang belum bisa beraktifitas dan selalu dalam gendongan induk betinanya pada tahun pertama. Induk jantan selanjutnya mengambil alih pengasuhan bayi pada tahun kedua paternal care. 2. Juvenile I anak-anak Juvenile I adalah individu yang berumur lebih dari dua tahun hingga empat tahun. Badannya kecil namun relatif lebih besar dari bayi. Telah bisa beraktivitas sendiri, namun cenderung selalu dekat dengan induknya. 3. Juvenile 2 remaja besar Juvenile 2 adalah individu yang termasuk dalam kelas umur ini adalah individu- individu yang berumur lebih dari 4-6 tahun. Ukuran bdannya sedang dan sering melakukan aktivitas sendiri namun tidak dalam jarak yang sangat jauh dari kelompoknya. 4. Sub-Adult pra-dewasa Umurnya lebih dari 6 tahun dan mulai sering memisahkan diri jauh dari kelompoknya, namun masih dalam satu kesatuan kelompoknya, belum matang secara seksual dan badannya hampir sama dengan ukuran badan individu dewasa. 5. Adult dewasa Secara seksual sudah matang dan telah berpasangan untuk kemudian membentuk kelompok sendiri dan memisahkan diri dari kelompoknya. Ukuran badan telah maksimal. 27 Penentuan kelas umur siamang di lapangan dapat dilakukan karena kekhasan yang dimiliki semasa fase pertumbuhannya Gittins and Raemaekers, 1980. Kelebihan pendugaan umur seperti ini dapat dilakukan melalui pengamatan dari jauh tetapi hasil pendugaan akan lebih bersifat perkiraan kasar bahkan cukup besar rentangnya Semiadi dan Nugraha, 2005. Selain itu, metode pendugaan umur dapat dilakukan melalui gigi geligi Caughley, 1977, tetapi metode ini mempunyai kelemahan dapat merusak atau menyakiti satwa, sehingga beresiko pada kematian. Raemakers,1984. Selanjutnya menurut Caughley 1977, ukuran-ukuran bagian tubuh dapat dijadikan tanda-tanda untuk menduga umur pada struktur umur seperti ini populasi akan terus menurun, dan jika keadaan tidak berubah populasi akan punah setelah beberapa waktu.

3. Natalitas

Natalitas merupakan kemampuan populasi untuk tumbuh. Laju natalitas dapat diperoleh dari kelahiran, menetas, berkecambah dan sebagainya. Natalitas juga penting sebagai penduga kecepatan laju populasi Pertumbuhan populasi sangat tergantung pada besar kecilnya angka kelahiran.

4. Mortalitas

Mortalitas sebagia jumlah kematian individu-individu dalam suatu populasi pada waktu tertentu. Beberapa faktor kematian satwa contohnya penyakit, pemangsaan, kebakaran, kelaparan, kerusakan habitat dan sebagainya. Dijelaskan lebih lanjut bahwa faktor kematian dapat mengurangi kepadatan populasi. Angka kematian yang terlmpau tinggi akan menimbulkan penurunan kepadatan populasi yang sangat drastis.