Faktor Resiko Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di RSUD Kanjuruhan Kepanjen Pada Bulan Januari – Desember Tahun 2013

(1)

KARYA TULIS AKHIR

Faktor Resiko Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di RSUD Kanjuruhan Kepanjen

Pada Bulan Januari – Desember Tahun 2013

Oleh: Adnan Winantea

NIM 08020070

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG TAHUN 2014


(2)

ii

Faktor Resiko Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di RSUD Kanjuruhan Kepanjen

Pada Bulan Januari – Desember Tahun 2013

KARYA TULIS AKHIR Diajukan kepada

Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Dalam Menyelesaikan Program Sarjana Fakultas Kedokteran

Oleh: Adnan Winantea

NIM 08020070

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2014


(3)

iii

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN HASIL PENELITIAN Telah disetujui sebagai hasil penelitian

untuk memenuhi persyaratan Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Malang 16 Juli 2014

Pembimbing I

dr. Kusuma Andriana, Sp.OG.

Pembimbing II

dr. Febri Endra Budi Setyawan, M.Kes.

Mengetahui, Fakultas Kedokteran

Dekan,


(4)

iv Karya Tulis Akhir oleh Adnan Winantea ini

telah diuji dan dipertahankan di depan Tim Penguji Pada tanggal: 16 Juli 2014

Tim Penguji

dr. Kusuma Andriana, Sp.OG. , Ketua

dr. Febri Endra Budi Setyawan, M.Kes. , Anggota


(5)

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik, dan Hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan karya tulis akhir yang berjudul “Faktor Resiko Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di RSUD Kanjuruhan Kepanjen Pada Bulan Januari – Desember Tahun 2013”dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.

Harapan saya semoga makalah penelitian ini nantinya dapat dilanjutkan ke arah implementasi sehingga nantinya tujuan-tujuan yang tertulis dalam makalah ini dapat terwujud dan manfaatnya dapat dirasakan baik oleh peneliti dan pembaca. Saya ucapkan terimakasih kepada:

1. dr. Irma Suswati, M.Kes selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.

2. dr. Mochammad Ma'roef, Sp.OG selaku Pembantu Dekan 1 Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.

3. dr. Rahayu, Sp.S, selaku Pembantu Dekan 2 Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.

4. dr. Iwan Sis Indrawanto, Sp.KJ, selaku Pembantu Dekan 3 Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.

5. dr. Kusuma Andriana, Sp.OG selaku dosen pembimbing 1 yang telah banyak meluangkan waktu, membimbing, mengarahkan serta mendukung dalam penyelesaikan karya tulis akhir ini.


(6)

vi

6. dr. Febri Endra Budi Setyawan, M.Kes selaku dosen pembimbing 2 yang telah banyak meluangkan waktu, membimbing, mengarahkan serta mendukung dalam penyelesaikan karya tulis akhir ini.

7. dr. Melany Farahdilla, M.Kes, SpA selaku penguji yang telah memberikan saran, kritik, ketelitian, bimbingan dan kesabaran yang diberikan kepada penulis dalam penyelesaikan karya tulis akhir ini. 8. Segenap staf TU Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah

Malang. Terima kasih atas bantuan surat dan peminjaman ruang dan alat yang saya gunakan untuk membantu menyelesaikan karya tulis akhir ini.

9. Segenap staf RSUD Kanjuruhan Kepanjen atas bantuan surat ijin, tempat dan waktu kepada saya untuk menyelesaikan karya tulis akhir ini.

10. Orang tua saya tercinta Willy Winantea dan Rita Ningsih serta saudara-saudara saya yang tercinta Yoga Winantea, dan Soerjaningrat Winantea yang telah memberi dukungan, perhatian dan doa yang tiada henti.

11. Teman-teman Fakultas Kedokteran angkatan 2008, 2009, 2010, dan 2011 yang telah banyak membantu, memberikan dukungan dan bertukar pikiran tentang karya tulis akhir ini.

12. Sahabat-sahabat saya, Teddy, Ilma, Revana, Kentung, Octa, Hafiz, Bram, Haidar, Dimas, Faritz, Yan, Rizky, Rezaldi, Ocha, Nuri, Dwi, Cita, Zulia, Kadir, Icvan, Ekky, dan seseorang spesial NrmL yang


(7)

vii

selalu memberikan bantuan, motivasi serta doa yang tiada hentinya untuk dapat menyelesaikan karya tulis akhir ini.

13. Semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah membantu mulai awal hingga selesai karya tulis akhir ini.

Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh karena itu saya harapakan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Malang, 16 Juli 2014


(8)

viii DAFTAR ISI

Judul ... i

Halaman Judul ... ii

Lembar Pengesahan ... iii

Lembar Penguji ... iv

Kata Pengantar ... v

Abstrak ... viii

Abstract ... ix

Daftar Isi... x

Daftar Tabel ... xii

Daftar Gambar ... xiii

Daftar Singkatan... xiv

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Tujuan Penelitian ... 2

1.2.1 Tujuan umum ... 2

1.2.2 Tujuan khusus. ... 2

1.3 Manfaat Penelitian ... 2

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) ... 3

2.2 Faktor – Faktor Resiko Bayi Berat Lahir Rendah ... 4

2.2.1 Faktor ibu ... 4

2.2.1.1 Anemia dalam kehamilan ... 4

2.2.1.2 Faktor usia ... 6

2.2.1.3 Paritas ... 7

2.2.1.3 Status pendidikan ... 8

2.2.1.4 Gizi ibu hamil ... 10

2.2.2 Faktor kehamilan ... 11

2.2.2.1 Kehamilan hidramnion ... 11

2.2.2.2 Kehamilan ganda ... 11

2.2.2.3 Komplikasi hamil ... 12

2.2.2.3.1 Pre-eklampsia/eklampsi ... 12

2.2.2.3.2 Ketuban pecah dini ... 14

2.2.3 Faktor Janin ... 14

2.2.3.1 Infeksi dalam kehamilan ... 14

2.2.3.2 Insufisiensi plasenta ... 16

2.3 Kerangka Teori ... 17

2.3.1 Penjelasan kerangka teori ... 18

BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian ... 20

3.2 Lokasi Dan Waktu Penelitian ... 20

3.3 Populasi Dan Sampel Penelitian ... 20


(9)

ix

3.3.2 Sampel Penelitian ... 20

3.4 Jenis Dan Cara Pengumpulan Data... 20

3.5 Definisi Operasional ... 20

BAB 4 HASL PENELITIAN ... 25

BAB 5 PEMBAHASAN 5.1 Pembahasan Hasil Penelitian ... 30

5.2 Keterbatasan Dalam Penelitian ... 39

BAB 6 PENUTUP 6.1 Kesimpulan ... 40

6.2 Saran ... 41

DAFTAR PUSTAKA ... 42


(10)

x

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

4.1 Distribusi ibu yang melahirkan dengan BBLR di Kanjuruhan Kepanjen pada bulan Januari-Desember 2013 berdasarkan umur ... 24 4.2 Distribusi ibu yang melahirkan dengan BBLR di Kanjuruhan Kepanjen pada

bulan Januari-Desember 2013 berdasarkan Haemoglobin (Hb) ... 24 4.3 Distribusi ibu yang melahirkan dengan BBLR di Kanjuruhan Kepanjen pada

bulan Januari-Desember 2013 berdasarkan Paritas ... 24 4.4 Distribusi ibu yang melahirkan dengan BBLR di Kanjuruhan Kepanjen pada

bulan Januari-Desember 2013 berdasarkan Status Pendidikan... 24 4.5 Distribusi ibu yang melahirkan dengan BBLR di Kanjuruhan Kepanjen pada

bulan Januari-Desember 2013 berdasarkan Gizi Ibu Hamil ... 24 4.6 Distribusi ibu yang melahirkan dengan BBLR di Kanjuruhan Kepanjen pada

bulan Januari-Desember 2013 berdasarkan Hamil Ganda ... 24 4.7 Distribusi ibu yang melahirkan dengan BBLR di Kanjuruhan Kepanjen pada

bulan Januari-Desember 2013 berdasarkan Hidramnion ... 24 4.8 Distribusi ibu yang melahirkan dengan BBLR di Kanjuruhan Kepanjen pada

bulan Januari-Desember 2013 berdasarkan Ketuban Pecah Dini ... 24 4.9 Distribusi ibu yang melahirkan dengan BBLR di Kanjuruhan Kepanjen pada

bulan Januari-Desember 2013 berdasarkan Pre-eklampsia/eklampsia ... 24 4.10 Distribusi ibu yang melahirkan dengan BBLR di Kanjuruhan Kepanjen pada

bulan Januari-Desember 2013 berdasarkan Total Leukosit ... 24 4.11 Distribusi ibu yang melahirkan dengan BBLR di Kanjuruhan Kepanjen pada


(11)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Grafik menunjukkan perubahan hemoglobin, eritrosit, dan hematokrit tiap bulan dan masa nifas ... 5 2.2 Grafik menunjukkan kadar Hemoglobin rata – rata dalam triwulan I, II, dan


(12)

xii

DAFTAR SINGKATAN

ANC : Antenatal Care

BBL : Berat Bayi Lahir

BBLR : Bayi Berat Lahir Rendah DEPKES : Departemen Kesehatan

DM : Diabetes Melitus

GAKY : Gangguan Akibat Kekurangan Yodium

Hb : Haemoglobin

IQ : Intelligence Quotient

IUGR : IntraUterine Growth Retardation KEP : Kurang Energi Protein

KPD : Ketuban Pecah Dini

KVA : Kurang Vitamin A

RSUD : Rumah Sakit Umum Daerah

TB : Tuberculosis

TORCH : Toxoplasmosis, Other agents, Rubella, Cytomegalovirus, Herpes simplex

UNICEF : The United Nations Children's Fund WHO : World Health Organization


(13)

xiii

DAFTAR PUSTAKA

Badriul H, 2009, Perawatan Bayi Berat Lahir Rendah, viewed 20 Desember 2011, <http://www.idai.or.id/kesehatananak/artikel.asp?q=1978415143631>. Baschat AA, Galan HL, Ross MG, et al, 2012, Intrauterine growth restriction. In:

Gabbe SG, Niebyl JR, Simpson JL, eds. Obstetrics: Normal and Problem Pregnancies. 6th ed. Philadelphia, Pa: Saunders Elsevier;chap.31, viewed

24 Juli 2013,

<http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/001485.htm>.

Harsono, 2013, Profil Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2012, viewed 20 Juli 2014, <http://www.depkes.go.id/downloads/PROFIL_KES_PROVINSI_2012/15_ Profil_Kes.Prov.JawaTimur_2012.pdf>.

Departemen Kesehatan RI, 2008, Program Penanggulangan Anemia Gizi Pada Wanita Usia Subur (WUS), Direktorat Gizi Masyarakat dan Binkesmas, Jakarta.

Departemen Kesehatan RI, 2008, Manajemen Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) untuk bidan desa, Direktorat Bina Kesehatan Masyarakat, Jakarta.

Gary Cunningham, Norman F, Kenneth J, et al. 2006. Gangguan hipertensi dalam kehamilan, gangguan pertumbuhan janin, kehamilan multi janin. In: Gary Cunningham, Obstetri Williams, 21st ed, vol. 1. Jakarta: EGC. p624-851. Gary Cunningham, Norman F, Kenneth J, et al. 2006. Kelainan selaput ketuban

dan cairan amnion, hipertensi kronik, kelainan hematologis, infeksi. In: Gary Cunningham, Obstetri Williams, 21st ed, vol. 2. Jakarta: EGC. p906, 1351-1366, 1462-1498, 1635-1693.

Hartanto, Hanafi, 2004, Keluarga Berencana dan Kontrasepsi, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta, pp. 145.

Hidayati R, 2009, Asuhan Keperawatan pada Kehamilan Fisiologis dan Patologis, Salemba Medika, Jakarta, p. 95.

Manuaba IBG, Chandranita M, Fajar M. 2007. Komplikasi umum pada kehamilan, penyakit ibu dan kelainan tidak langsung pada kehamilan. In: Manuaba IBG, Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta: EGC. p421, 458, 461, 542, 559, 631, 664.

Murah Manoe, 2011, Anemia Dalam Kehamilan, viewed 9 November 2011, <http://med.unhas.ac.id/obgin>.


(14)

xiv

Rahajuningsih D, Noroyono W, Hessyani P, 2005, Disfungsi Endotel Pada Preeklampsia, Vol 9, No 2, pp. 63-69, viewed 14 Desember 2011, <journal.ui.ac.id/index.php/health/article/download/406/402/>.

Robert Hutchison, Richard McPherson, 2007, Section IV- Hematology. In: Henry's Clinical Diagnosis and Management by Laboratory methods,

Twenty-First Edition, viewed 6 April 2013,

<http://emedicine.medscape.com/article/2054452-overview#showall>. Sarwono P. 2010. Hipertensi dalam kehamilan, pertumbuhan janin terhambat,

kelainan hematologik, penyakit infeksi, infeksi TORCH. In: Sarwono P, Ilmu Kebidanan. 4th ed. Jakarta: PT. Bina Pustaka. p530, 696, 774, 903, 935.

Supariasa I dewa Nyoman, dkk, 2002. Pensilaian Status Gizi, EGC Jakarta, p 121. Syafrudin & Mariam N, 2010. Sosial Budaya Dasar Untuk Mahasiswa Kebidanan,

Trans Info Media Jakarta.

Tessa W, Ann B, Jelka Z, et al, 2004, United Nations Children’s Fund and World Health Organization Low Birthweight: Country regional and global estimates, 1, pp. 4-31.


(15)

1 BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) kurang dari 2.500 gram, masih merupakan masalah di bidang kesehatan terutama kesehatan perinatal. BBLR terdiri atas BBLR kurang bulan dan BBLR cukup bulan/lebih bulan. BBLR kurang bulan/prematur, biasanya mengalami penyulit, dan memerlu perawatan yang memadai. BBLR yang cukup/lebih bulan umumnya organ tubuhnya sudah matur sehingga tidak terlalu bermasalah dalam perawatannya (Depkes, 2008).

Dari laporan kabupaten/kota tahun 2012 diketahui jumlah bayi BBLR di Jawa Timur mencapai 19.712 bayi dari 594.461 bayi lahir hidup dan kematian terbesar pada neonatal karena BBLR sebesar 38,03 %. Besarnya kematian karena BBLR banyak disebabkan karena Antenatal Care (ANC) yang kurang berkualitas serta kompetensi petugas dalam manajemen BBLR yang masih kurang. (Profil Jawa Timur Depkes RI, 2012). Sementara itu di wilayah kabupaten malang pada tahun 2012 dari 40.792 bayi lahir hidup, terdapat 1.402 bayi dengan BBLR (3,42%), dan khususnya di wilayah kepanjen pada tahun 2012, dari 1.733 bayi lahir hidup, terdapat 75 bayi dengan BBLR (4,33%) (Profil Kesehatan Kabupaten Malang 2012). Berdasarkan data tersebut, jumlah angka kejadian BBLR meningkat dari tahun ke tahun, maka peneliti ingin mengetahui faktor resiko terjadinya Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di RSUD Kanjuruhan Kepanjen pada bulan Januari - Desember 2013.


(16)

2

1.2 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus yang diuraikan sebagai berikut:

1.2.1 Tujuan Umum

Mengetahui faktor – faktor resiko dari Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR). 1.2.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahui faktor ibu sebagai salah satu faktor resiko dari Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR).

2. Mengetahui faktor kehamilan sebagai salah satu faktor resiko Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR).

3. Mengetahui faktor janin sebagai salah satu faktor resiko Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR).

1.3 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini bermanfaat untuk:

1. Memberikan tambahan wawasan dan pengetahuan kepada diri penulis dan mahasiswa kedokteran khususnya tentang faktor resiko BBLR.

2. Sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan faktor resiko BBLR.


(1)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Grafik menunjukkan perubahan hemoglobin, eritrosit, dan hematokrit tiap bulan dan masa nifas ... 5 2.2 Grafik menunjukkan kadar Hemoglobin rata – rata dalam triwulan I, II, dan


(2)

xii

DAFTAR SINGKATAN

ANC : Antenatal Care BBL : Berat Bayi Lahir

BBLR : Bayi Berat Lahir Rendah DEPKES : Departemen Kesehatan DM : Diabetes Melitus

GAKY : Gangguan Akibat Kekurangan Yodium

Hb : Haemoglobin

IQ : Intelligence Quotient

IUGR : IntraUterine Growth Retardation KEP : Kurang Energi Protein

KPD : Ketuban Pecah Dini KVA : Kurang Vitamin A

RSUD : Rumah Sakit Umum Daerah TB : Tuberculosis

TORCH : Toxoplasmosis, Other agents, Rubella, Cytomegalovirus, Herpes simplex

UNICEF : The United Nations Children's Fund WHO : World Health Organization


(3)

xiii

DAFTAR PUSTAKA

Badriul H, 2009, Perawatan Bayi Berat Lahir Rendah, viewed 20 Desember 2011, <http://www.idai.or.id/kesehatananak/artikel.asp?q=1978415143631>. Baschat AA, Galan HL, Ross MG, et al, 2012, Intrauterine growth restriction. In:

Gabbe SG, Niebyl JR, Simpson JL, eds. Obstetrics: Normal and Problem Pregnancies. 6th ed. Philadelphia, Pa: Saunders Elsevier;chap.31, viewed

24 Juli 2013,

<http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/001485.htm>.

Harsono, 2013, Profil Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2012, viewed 20 Juli 2014, <http://www.depkes.go.id/downloads/PROFIL_KES_PROVINSI_2012/15_ Profil_Kes.Prov.JawaTimur_2012.pdf>.

Departemen Kesehatan RI, 2008, Program Penanggulangan Anemia Gizi Pada Wanita Usia Subur (WUS), Direktorat Gizi Masyarakat dan Binkesmas, Jakarta.

Departemen Kesehatan RI, 2008, Manajemen Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) untuk bidan desa, Direktorat Bina Kesehatan Masyarakat, Jakarta.

Gary Cunningham, Norman F, Kenneth J, et al. 2006. Gangguan hipertensi dalam kehamilan, gangguan pertumbuhan janin, kehamilan multi janin. In: Gary Cunningham, Obstetri Williams, 21st ed, vol. 1. Jakarta: EGC. p624-851. Gary Cunningham, Norman F, Kenneth J, et al. 2006. Kelainan selaput ketuban

dan cairan amnion, hipertensi kronik, kelainan hematologis, infeksi. In: Gary Cunningham, Obstetri Williams, 21st ed, vol. 2. Jakarta: EGC. p906, 1351-1366, 1462-1498, 1635-1693.

Hartanto, Hanafi, 2004, Keluarga Berencana dan Kontrasepsi, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta, pp. 145.

Hidayati R, 2009, Asuhan Keperawatan pada Kehamilan Fisiologis dan Patologis, Salemba Medika, Jakarta, p. 95.

Manuaba IBG, Chandranita M, Fajar M. 2007. Komplikasi umum pada kehamilan, penyakit ibu dan kelainan tidak langsung pada kehamilan. In: Manuaba IBG, Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta: EGC. p421, 458, 461, 542, 559, 631, 664.

Murah Manoe, 2011, Anemia Dalam Kehamilan, viewed 9 November 2011, <http://med.unhas.ac.id/obgin>.


(4)

xiv

Rahajuningsih D, Noroyono W, Hessyani P, 2005, Disfungsi Endotel Pada Preeklampsia, Vol 9, No 2, pp. 63-69, viewed 14 Desember 2011, <journal.ui.ac.id/index.php/health/article/download/406/402/>.

Robert Hutchison, Richard McPherson, 2007, Section IV- Hematology. In: Henry's Clinical Diagnosis and Management by Laboratory methods,

Twenty-First Edition, viewed 6 April 2013,

<http://emedicine.medscape.com/article/2054452-overview#showall>. Sarwono P. 2010. Hipertensi dalam kehamilan, pertumbuhan janin terhambat,

kelainan hematologik, penyakit infeksi, infeksi TORCH. In: Sarwono P, Ilmu Kebidanan. 4th ed. Jakarta: PT. Bina Pustaka. p530, 696, 774, 903, 935.

Supariasa I dewa Nyoman, dkk, 2002. Pensilaian Status Gizi, EGC Jakarta, p 121. Syafrudin & Mariam N, 2010. Sosial Budaya Dasar Untuk Mahasiswa Kebidanan,

Trans Info Media Jakarta.

Tessa W, Ann B, Jelka Z, et al, 2004, United Nations Children’s Fund and World Health Organization Low Birthweight: Country regional and global estimates, 1, pp. 4-31.


(5)

1 BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) kurang dari 2.500 gram, masih merupakan masalah di bidang kesehatan terutama kesehatan perinatal. BBLR terdiri atas BBLR kurang bulan dan BBLR cukup bulan/lebih bulan. BBLR kurang bulan/prematur, biasanya mengalami penyulit, dan memerlu perawatan yang memadai. BBLR yang cukup/lebih bulan umumnya organ tubuhnya sudah matur sehingga tidak terlalu bermasalah dalam perawatannya (Depkes, 2008).

Dari laporan kabupaten/kota tahun 2012 diketahui jumlah bayi BBLR di Jawa Timur mencapai 19.712 bayi dari 594.461 bayi lahir hidup dan kematian terbesar pada neonatal karena BBLR sebesar 38,03 %. Besarnya kematian karena BBLR banyak disebabkan karena Antenatal Care (ANC) yang kurang berkualitas serta kompetensi petugas dalam manajemen BBLR yang masih kurang. (Profil Jawa Timur Depkes RI, 2012). Sementara itu di wilayah kabupaten malang pada tahun 2012 dari 40.792 bayi lahir hidup, terdapat 1.402 bayi dengan BBLR (3,42%), dan khususnya di wilayah kepanjen pada tahun 2012, dari 1.733 bayi lahir hidup, terdapat 75 bayi dengan BBLR (4,33%) (Profil Kesehatan Kabupaten Malang 2012). Berdasarkan data tersebut, jumlah angka kejadian BBLR meningkat dari tahun ke tahun, maka peneliti ingin mengetahui faktor resiko terjadinya Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di RSUD Kanjuruhan Kepanjen pada bulan Januari - Desember 2013.


(6)

2

1.2Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus yang diuraikan sebagai berikut:

1.2.1 Tujuan Umum

Mengetahui faktor – faktor resiko dari Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR). 1.2.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahui faktor ibu sebagai salah satu faktor resiko dari Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR).

2. Mengetahui faktor kehamilan sebagai salah satu faktor resiko Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR).

3. Mengetahui faktor janin sebagai salah satu faktor resiko Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR).

1.3 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini bermanfaat untuk:

1. Memberikan tambahan wawasan dan pengetahuan kepada diri penulis dan mahasiswa kedokteran khususnya tentang faktor resiko BBLR.

2. Sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan faktor resiko BBLR.


Dokumen yang terkait

Karakteristik Ibu yang Melahirkan Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di RS Santa Elisabeth Medan Tahun 2009-2013

6 80 114

Peran Bidan sebagai Pelaksana dalam Perawatan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di Wilayah Kerja Puskesmas Sering Medan Tahun 2014

3 90 80

Frekuensi Transfusi pada Neonatus Berat Badan Lahir Rendah di Unit Perawatan Neonatal RSUP Haji Adam Malik Periode Tahun 2011 -2012

1 37 65

Karakteristik Ibu yang Melahirkan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di RS Haji Medan Tahun 1997 - 2000

0 40 72

Karakteristik Ibu Yang Melahirkan Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di RSU. Dr. Pirngadi Medan Tahun 2002

0 54 100

Faktor Yang Berhubungan Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Pada Bayi Yang Dilahirkan Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2003 -2004

0 33 99

Kecenderungan Terjadinya Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) Di Rumah Sakit Umum Langsa Dan Faktor Yang Mempengaruhi Pada Tahun 2002-2005

0 31 94

Karakteristik Kematian Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Di RSU Dr.Pirngadi Medan Tahun 2005-2009.

0 49 120

HUBUNGAN ANTARA PREEKLAMPSIA BERAT DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD KARANGANYAR Hubungan Antara Preeklampsia Berat Dengan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) Di RSUD Karanganyar ( Periode 1 Januari – 31 Desember 2010).

0 1 14

HUBUNGAN ANTARA PREEKLAMPSIA BERAT DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD KARANGANYAR Hubungan Antara Preeklampsia Berat Dengan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) Di RSUD Karanganyar ( Periode 1 Januari – 31 Desember 2010).

0 2 12