Kelebihan angket jenis ini yaitu dapat memperoleh data yang mendalam dan bervariasi.
2. Pertanyaan terbuka, yaitu pertanyaan yang jawabannya tidak terikat,
sehingga responden dapat memberikan jawabannya secara bebas dengan uraian yang lengkap. Keuntungannya dapat menangkap informasi lebih
luas. Sedang kelemahannya adalah kesulitan dalam proses tabulasi. Suharsimi Arikunto, 2010 : 195
Oleh karena masing-masing jenis angket memiliki kelemahan, penulis berusaha menutup kelemahan kedua jenis angket tersebut sehingga angket yang
digunakan dalam penelitian ini menggunakan jenis angket campuran yaitu Angket Terbuka dan Tertutup
, angket ini menyajikan beberapa pertanyaan dengan beberapa pilihan jawaban sehingga responden harus memilih salah satu jawaban
yang sesuai dengan karakteristik dirinya dengan cara memberikan tanda silang x atau tanda checklist
√, akan tetapi angket ini memiliki kelemahan karena data yang diperoleh bisa saja menjadi bias, untuk mengantisipasi hal itu maka peneliti
menambah pertanyaan lanjutan untuk memperjelas jawaban dari responden yang berupa paparan dari hasil jawaban yang di pilih oleh responden. Skoring dari
jawaban responden adalah sebagai berikut, poin tertinggi 2 untuk jawaban Ya, 1 untuk jawaban kadang-kadang, dan poin terendah 0 untuk jawaban Tidak.
3.6 Uji Validitas Instrumen
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai
validitas yang tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang valid memiliki validitas rendah. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang
diinginkan serta mampu mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang
terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud. Untuk memperoleh instrumen yang valid peneliti harus bertindak hati –
hati sejak awal penyusunan. Dengan mengikuti langkah – langkah penyusunan instrumen, yakni memecah variabel menjadi sub variabel dan indikator baru
meluaskan butir – butir pertanyaannya. Apabila cara dan isi tindakan ini sudah benar, dapat dikatakan bahwa peneliti sudah boleh berharap memperoleh
instrumen yang memiliki validitas logis. Dikatakan validitas logis karena validitas ini diperoleh dengan suatu usaha hati – hati melalui cara – cara yang benar
sehingga menurut logika akan dicapai suatu tingkat validitas yang dikehendaki. Untuk menguji tingkat validitas instrumen, peneliti mencobakan instrumen
tersebut pada sasaran dalam penelitian. Langkah ini bisa disebut dengan kegiatan uji coba try-out instrumen. Apabila data yang didapat dari uji coba sudah sesuai
dengan yang seharusnya, maka instrumen tersebut bisa dinyatakan valid. Suharsimi Arikunto, 2010
3.7 Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas menunjukan pada pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen
tersebut sudah benar dan baik. Instrumen yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya. Apabila datanya memang benar sesuai dengan
kenyataannya, maka berapa kali pun diambil, tetap akan sama. Reliabilitas menunjukkan pada tingkat keterandalan sesuatu. Dengan kata lain reliabilitas bisa
juga diartikan dapat dipercaya sehingga bisa diandalkan. Suharsimi Arikunto, 2010
3.8 Teknik Analisa Data