UJI EFEKTIFITAS SEDIAAN LARUTAN ORAL EKSTRAK DAUN SALAM TERHADAP MENCIT SEBAGAI ANTI DIARE

SKRIPSI
GLENDY REZFI PRADHANA
UJI EFEKTIFITAS SEDIAAN LARUTAN ORAL
EKSTRAK DAUN SALAM TERHADAP
MENCIT SEBAGAI ANTI DIARE

PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2011

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah S.W.T, atas rahmat,
hidayah dan karuniaNya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan sebaik –
baiknya. Dengan selesainya skripsi yang berjudul “Uji Efektifitas Sediaan Larutan
Oral Ekstrak Daun Salam Terhadap Mencit Sebagai Anti Diare” ini,
perkenankanlah saya mengucapkan terimakasih yang sebesar – besarnya kepada:
1. Dra. Uswatun Chasanah, Apt., M.Kes, sebagai Pembimbing I dan
Dra.Tristiana Erawati,Apt,Msi., sebagai Pembimbing II yang dengan tulus
ikhlas dan penuh kesabaran, membimbing dan memberi dorongan moral

maupun materi kepada saya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.
2. Dra. Lilik Yusetyani, Apt., Sp.FRS., dan Dian Ermawati, S.Farm, Apt.,
sebagai Tim Penguji yang memberikan saran, masukan, dan kritik yang
membangun terhadap skripsi yang telah saya kerjakan.
3. Ketua Program Studi Farmasi, Hidajah Rachmawati, S.Si, Apt. Sp. FRS.,
yang senantiasa dengan sabar memberikan bimbingan, nasehat dan semangat
kepada saya untuk lebih baik lagi dalam menimba ilmu.
4. Dra. Lilik Yusetyani, Apt., Sp.FRS., sebagai Kepala Laboratorium Teknologi
Sediaan Farmasi dan Kimia Terpadu II, yang telah memberikan kesempatan
untuk menggunakan fasilitas laboratorium dalam menyelesaikan skripsi saya.
5. Dra. Uswatun Chasanah, Apt., M.Kes., sebagai Dosen Wali yang telah
memberikan bimbingan dan nasehat selama mengikuti pendidikan di Program
Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang.
6. Seluruh staf pengajar Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah
Malang yang telah mendidik dan mengajarkan ilmu pengetahuan hingga saya
dapat menyelesaikan pendidikan sarjana.
7. Para laboran Laboratorium Teknologi Sediaan Farmasi II: Mba’ Susi, Mba’
Sri, dan Mas Ferdi yang banyak membantu saya.

8. Keluarga, motivasi hidupku semangat hidupku, kedua orang tuaku tercinta

Firman Maulana dan Fitri Kendiasti, adikku Geyfa Yasqi Alfisahr yang
dengan penuh kasih sayang dan kesabaran selalu memberikan semangat,
nasehat, dukungan moral dan materi, serta doa sehingga saya dapat menjalani
studi saya dengan baik dan menyelesaikan skripsi ini.
9. Teman-teman skripsi : Hendra Pradana, Machfud Nizar, dan M. Abinur atas
semangat, saran, masukan, bantuan dan kerjasamanya.
10. Teman-teman Farmasi 2007 : Kantata Aga, Achmad Firdiansyah,
Supardiansyah, Rizal Andriyono, Siti Khaeratun, Yoga Yuarman, Ana Befi,
Saschita, Desy Amediayu, Neti Sulami, Bangkit Sugiasmoro, dan semua
angkatan 2007 terima kasih atas persahabatan yang telah kita bina selama 4
tahun ini, semoga bisa selalu seperti ini & lebih dekat lagi walau terpisah oleh
jarak dan waktu. I Will always miss u and remember u.
11. Seseorang tercinta dan tersayang Ririn “Chiku” Indayani terima kasih atas
cinta, sayang, perhatian , motivasi dan dukungannya. Kamu begitu berarti
buat aku.
12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, terimaksih atas
bantuan, dukungan, semangat, dan doa yang telah diberikan dalam
penyelesaian skripsi ini.
Akhir kata, semoga Allah S.W.T. membalas kebaikan Bapak, Ibu, dan
Saudara sekalian. Semoga skripsi ini dapat memberikan sumbangan bagi

perkembangan ilmu pengetahuan dalam bidang kefarmasian bagi kita semua.
Amin.

Malang, 26 Juli 2011
Penyusun

Glendy Rezfi Pradhana

RINGKASAN
Uji Efektifitas Sediaan Larutan Oral Ekstrak Daun Salam Terhadap Mencit
Sebagai Anti Diare
Glendy Rezfi Pradhana
Penyakit diare merupakan penyakit yang paling sering terjadi pada anak
balita dengan disertai muntah dan mencret. Menurut Badan Kesehatan Dunia
(WHO), diare adalah penyebab nomor satu kematian balita di seluruh dunia. Di
Indonesia, diare adalah penyebab kematian nomor dua setelah Infeksi Saluran
Pernapasan Akut (ISPA).
Bangsa Indonesia telah lama mengenal dan menggunakan tumbuhan
berkhasiat obat sebagai salah satu upaya dalam menanggulangi masalah
kesehatan. Seiring dengan perkembangan gerakan back to nature secara global,

maka pemanfaatan tanaman obat sudah saatnya untuk dikelola secara optimal.
Daun Salam adalah salah satu tanaman obat yang dapat digunakan untuk
mengatasi diare. Selama ini pemanfaatan daun salam sebagai obat anti diare
dengan pengolahan secara tradisional adalah kurang praktis, oleh sebab itu
dilakukan penelitian untuk memperoleh khasiat daun salam secara efektif dan
efisien dengan pembuatan sediaan larutan oral ekstrak daun salam. Pemilihan
pengembangan sediaan dalam bentuk larutan dilakukan karena beberapa alasan,
diantaranya kesulitan pasien untuk menelan tablet atau kapsul dan memudahkan
pemberian obat untuk bayi dan anak yang lebih rentan terkena diare.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas antidiare
sediaan larutan oral ekstrak kering daun salam pada dosis 0,92 mg/0.25 ml, 1,86
mg/0.25 ml, 2,80 mg/0.25 ml.
Penelitian diawali dengan formulasi ekstrak daun salam dengan
menambahkan bahan pembawa seperti sukrosa, natrium benzoat, dan pelarut air.
Setelah itu dilakukan evaluasi fisika-kimia meliputi organoleptis, harga pH,
viskositas, dan berat jenis. Hasil dari evaluasi fisika-kimia menunjukkan bahwa
formulasi larutan oral ekstrak daun salam memenuhi persyaratan. Kemudian
dilakukan penelitian untuk menguji efektifitas dari sediaan larutan oral ekstrak

daun salam pada hewan coba mencit. Mencit dibuat diare dengan cara diinduksi

oleum ricini, setelah itu diberikan formula larutan oral ekstrak daun salam dengan
dosis yang berbeda melalui sonde.
Data yang diperoleh dari pengamatan frekuensi defekasi mencit yang telah diberi
larutan oral ekstrak daun salam dilakukan analisis Paired Sample T-test dan One Way
Anova. Dari hasil analisis Paired Sample T-test dengan derajat kepercayaan 95% (α =
0,05), larutan oral ekstrak daun salam dengan dosis 0,92 mg/0.25 ml, 1,86 mg/0.25 ml
dan 2,80 mg/0.25 ml memberikan pengaruh penurunan frekuensi defekasi diare pada
mencit. Dan dari hasil analisis One Way Anova dengan derajat kepercayaan 95% ( α =
0,05), larutan oral ekstrak daun salam dari ketiga dosis tidak memiliki perbedaan
bermakna dengan loperamid 0,01 mg/0,25 ml.
Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah larutan oral ekstrak
daun salam dengan dosis 0,92 mg/0.25 ml, 1,86 mg/0.25 ml dan 2,80 mg/0.25 ml
memiliki efek antidiare yang sebanding dengan loperamid 0,02 mg/0,25 ml.

ABSTRAK
Uji Efektifitas Sediaan Larutan Oral Ekstrak Daun Salam Terhadap Mencit
Sebagai Anti Diare
Glendy Rezfi Pradhana
Penyakit diare merupakan penyakit yang paling sering terjadi pada anak
balita. Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), diare adalah penyebab pertama

kematian balita di dunia. Di Indonesia, diare adalah penyebab kematian urutan
kedua setelah Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA).
Bangsa Indonesia telah lama menggunakan tumbuhan berkhasiat obat
sebagai salah satu upaya dalam menanggulangi masalah kesehatan. Daun Salam
adalah salah satu tanaman obat yang digunakan untuk mengobati diare.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas antidiare
sediaan larutan oral ekstrak daun salam pada dosis 0,92 mg/0,25 ml, 1.86
mg/0.25 ml and 2.80 mg/0.25 ml.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa larutan oral ekstrak daun salam
pada dosis 0.92 mg/0.25ml, 1.86 mg/0.25ml dan 2.80 mg/0.25ml memiliki efek
anti diare yang sebanding dengan loperamid pada dosis 0.01 mg / 0.25 ml.
Kata Kunci : Ekstrak Daun Salam, Anti Diare, Uji efektivitas.

ABSTRACT
Effectivity Test of an Oral Solution of Bay Leaves Extract To Mice As An
Anti-Diarrhea
Glendy Rezfi Pradhana
The Indonesian had been used medicinal plants as one of the efforts in
tackling health problems. Bay leaves is one of the medical plant for anti diarrhea.
According to the World Health Organization (WHO) diarrhea is the first

which cause of infant mortality around the world. In Indonesia, diarrhea is the
second cause of death in infant and children after the ARI (Acute Respiratory
Infection).
The research was conducted to determine the effectiveness of bay leaves
dried extract oral solution dosage for antidiarrhea at a dose of 0.92 mg/0.25 ml,
1.86 mg/0.25 ml and 2.80 mg/0.25 ml.
The result showed that the solution of bay leaf extract at a dose of 0.92
mg/0.25ml, 1.86 mg/0.25ml and 2.80 mg/0.25ml has anti-diarrheal activity
equivalent to loperamide at a dose of 0.01 mg / 0.25 ml .
Keywords : Bay Leaves Extract, Anti-Diarrhea, Effectivity Test.

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. ii
LEMBAR PENGUJIAN ....................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... iv
RINGKASAN ...................................................................................................... vi
ABSTRAK ............................................................................................................ viii
ABSTRACT .......................................................................................................... ix
DAFTAR ISI ........................................................................................................ x

DAFTAR TABEL ................................................................................................. xiii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xiv
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xv
BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................ 3
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................ 3
1.4 Hipotesis .......................................................................................... 3
1.5 Manfaat Penelitian .......................................................................... 4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 5
2.1 Uraian Tanaman Salam ..................................................................... 5
2.1.1 Klasifikasi Ilmiah Salam ......................................................... 6
2.1.2 Morfologi Tanaman Salam ..................................................... 6
2.1.3 Kandungan dan Manfaat Tanaman Salam .............................. 7
2.2 Uraian Diare ...................................................................................... 7
2.2.1 Mekanisme Diare .................................................................... 8
2.2.2 Pengobatan Diare .................................................................... 8

2.3 Kandungan dan Manfaat Tanin......................................................... 9
2.3.1 Sifat-Sifat Tanin ...................................................................... 10

2.3.2 Sifat Kimia Tanin .................................................................... 10
2.4 Tinjauan Tentang Larutan ................................................................. 10
2.5 Tinjauan Tentang Bahan Penelitian .................................................. 11
2.5.1 Sukrosa .................................................................................... 11
2.5.2 Natrium benzoat ...................................................................... 13
2.5.3 Loperamide ............................................................................. 13
2.5.4 Oleum Ricini ........................................................................... 14
2.6 Evaluasi Fisika Kimia ....................................................................... 14
2.7 Uji Efektifitas .................................................................................... 15
BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL .............................................................. 18
BAB 4 METODE PENELITIAN ...................................................................... 19
4.1 Rancangan Penelitian ....................................................................... 19
4.2 Tempat dan Waktu Penelitian .......................................................... 19
4.3 Subyek Penelitian ............................................................................. 19
4.3.1 Kriteria Inklusi ........................................................................ 19
4.3.2 Kriteria Eksklusi ..................................................................... 19
4.3.3 Definisi Operasional ............................................................... 20
4.4 Alat dan Bahan .................................................................................. 21
4.4.1 Bahan – bahan yang Digunakan ............................................. 21
4.4.2 Alat – alat yang Digunakan ..................................................... 21

4.4.3 Keterangan Bahan dan Alat .................................................... 21
4.5 Rancangan Formula Sediaan ............................................................. 21
4.6 Pembuatan Sediaan Larutan Oral Ekstrak Daun Salam .................... 22
4.7 Uji Efektifitas pada Mencit ............................................................... 24

4.8 Alur Penelitian ................................................................................... 25
4.8.1 Alur Penelitian Pengaruh Oleum Ricini dan Larutan
Bahan Pembawa Sediaan ....................................................... 25
4.8.2 Alur Penelitian Uji Efektifitas Ekstrak Daun Salam
Terhadap Mencit Sebagai Antidiare ....................................... 26
4.9 Analisis Data ..................................................................................... 26
BAB 5 Hasil Penelitian ...................................................................................... 27
5.1 Optimasi Sediaan ............................................................................. 27
5.2 Hasil Pelakuan pada Mencit ............................................................ 28
BAB 6 Pembahasan ............................................................................................ 37
BAB 7 Kesimpulan dan Saran ............................................................................ 43
7.1 Kesimpulan ........................................................................................ 43
7.2 Saran .................................................................................................. 43
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 44
LAMPIRAN ......................................................................................................... 46


DAFTAR TABEL

Tabel

Halaman

Tabel II.1. Konsentrasi Penggunaan Sukrosa ...................................................... 12
Tabel II.2 Volume Maksimum Larutan Obat yang Diberikan Kepada
Hewan Coba ....................................................................................... 16
Tabel II.3 Konversi Perhitungan Dosis Untuk Berbagai Jenis Hewan
dan Manusia ....................................................................................... 17
Tabel IV.1 Rancangan Formulasi Sediaan ........................................................... 22
Tabel V.1 Hasil Optimasi Sediaan ...................................................................... 26
Tabel V.2 Frekuensi Defekasi Mencit dan Sesudah Pemberian Oleum Ricini .. 28
Tabel V.3 Hasil Uji Analisis Indenpendet Test Pengaruh Pemberian
Oleum Ricini ...................................................................................... 29
Tabel V.4 Pengaruh Pemberian Larutan Pembawa Sediaan ................................ 30
Tabel V.5 Hasil Uji Anova pengaruh Pemberian Larutan Pembawa
Sediaan ............................................................................................... 31
Tabel V.6 Hasil Uji Tukey HSD pengaruh Pemberian Larutan Pembawa
Sediaan ............................................................................................... 31
Tabel V.7 Hasil Kontrol Negatif dan Kontrol Positif .......................................... 32
Tabel V.8 Hasil Data Kelompok Perlakuan ......................................................... 33
Tabel V.9 Pengaruh Pemberian Larutan Ekstrak ................................................. 34
Tabel V.10 Uji Sediaan Formula Dengan Uji Anova ........................................... 35
Tabel V.11 Uji Sediaan Formula Dengan Uji Tukey HSD................................... 36

DAFTAR GAMBAR

Gambar

Halaman

Gambar 2.1 Daun Salam ................................................................................ 5
Gambar 2.2 Rumus Bangun Tanin................................................................. 9
Gambar 2.3 Rumus Bangun Sukrosa ............................................................. 11
Gambar 2.4 Rumus Bangun Natrium Benzoat .............................................. 13
Gambar 2.5 Rumus Bangun Loperamide....................................................... 13
Gambar 3.1 Kerangka Konseptual ................................................................. 18
Gambar 4.1 Skema Pembuatan Laurutan Oral Eksrtak Daun Salam ............. 23
Gambar 4.2 Alur Penelitian Pengaruh Oleum Ricini dan Larutan
Bahan Pembawa Sediaan ........................................................... 25
Gambar 4.3 Alur Penelitian Uji Efektifitas Ekstrak Daun Salam
Terhadap Mencit Sebagai Antidiare .......................................... 26

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

Halaman

Lampiran 1 Daftar Riwayat Hidup ................................................................ 46
Lampiran 2 Surat Pernyataan ......................................................................... 47
Lampiran 3 Sertifikat Analisis Daun Salam .................................................. 48
Lampiran 4 Optimasi Sediaan Formula ......................................................... 49
Lampiran 5 Gambar Evaluasi Fisika-Kimia Sediaan ..................................... 51
Lampiran 6 Perhitungan Dosis Ekstrak Daun Salam ..................................... 52
Lampiran 7 Hasil Perlakuan Terhadap Mencit .............................................. 53
Lampiran 8 Gambar Mencit dan Feses Diare Mencit .................................... 55
Lampiran 9 Hasil Statistik Analisis Bahan Pembawa .................................... 56
Lampiran 10 Hasil Statistik Pair Test Formula dan Loperamide................... 58
Lampiran 11 Hasil Statistik Anova Kelompok Perlakuan ............................ 60
Lampiran 12 Tabel Harga F pada α = 0,05 ..................................................... 63
Lampiran 13 T Table ...................................................................................... 64

DAFTAR PUSTAKA

Agoes,

Goeswin. 2008.
ITB.Bandung.

Pengembangan

Sediaan

Farmasi.

Penerbit

Anonim A. (2010). Salam. http://id.wikipedia.org/wiki/Salam_tumbuhan. Diakses
22 November 2010.
Anonim B. (2004). Salam, Mengobati Diabetes, Mengusir
http://cybermed.cbn.net.id. Diakses 22 November 2010.

Diare.

Anonim C. (2004). Diare Akut Disebabkan Bakteri. http://library.usu.ac.id.
Diakses 22 November 2010.
Ansel, Howard.Popovich, Nicholas.Allen, Loyd.1995.Pharmaceutical Dosage
Forms and Drug Delivery Systems.William & Wilkins.United States of
America.
Bertram G. Katzung, MD, PhD. 2007. Basic & clinical pharmacology , 10th ed.
The McGraw-Hill Companies. United States of America
Dit Jen POM. (1980). Materia Medika Indonesia. Jilid IV. Jakarta : Departemen
Kesehatan Republik Indonesia.
Dit Jen POM. (1995). Farmakope Indonesia. Edisi Keempat. Jakarta:
Departemen Kesehatan Republik Indinesia.
Dinda, 2010. Penanganan Hewan Percobaan. Medicafarma. 24 April 2010.
http://medicafarma.blogspot.com/2010/04/penanganan-hewanpercobaan_24.html. Diakses tanggal 3 Januari 2011.
Hariana. A (2008), Tumbuhan Obat dan Khasiatnya. Seri 3. Cet 4. Jakarta :
Penebar Swadaya. Hal. 20
Indra R., 1999. Penelitian Eksperimental dalam buku Ajar Metode Penelitian Seri
I. FKUB; Malang.
Martin, A., Swarbrick, J., Cammarata, A., 1993. Farmasi Fisik. USA: Lea &
Febriger.
Najib., 2010. Tanin. ahmad.najib@ymail.com www.nadjeeb.wordpress.com
2010. Diakses tanggal 10 Desember 2010.
Priyambodo, Bambang 2007 . Teknologi dan Formulasi Sediaan Cair
(Suspensi dan Sirup). PT. Berlico Mulia Farma Yogyakarta.
Rowe, R.C., Sheskey, P.J., Quinn, M.E., 2009. Handbook of Pharmaceutical
Excipients. Sixth Edition, Unites States of Amerika: the Pharmaceutical
Press and the American Pharmacist Association, p. 703 – 704, 627.

Sarwono, J., 2009. Panduan Lengkap Untuk Belajar Komputasi Statistik
Menggunakan SPSS 16. Yogyakarta : ANDI OFFSET.
Sari, L.O.R.K (2006), Pemanfaatan Obat Tradisonal dengan Pertimbangan
Manfaat dan Keamanan. Majalah Ilmu Kefarmasian. Vol. III No.I
Tan, T. H., Rahardja, K. (2002). Obat-Obat Penting : Khasiat, Penggunaan, dan
Efek-Efek Sampingnya. Edisi Kelima. Cet. 2. Jakarta: Penerbit PT. Elex
Media Komputindo Gramedia.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Bangsa Indonesia telah lama mengenal dan menggunakan tumbuhan
berkhasiat obat sebagai salah satu upaya untuk menanggulangi masalah kesehatan.
Pengetahuan tentang tumbuhan berkhasiat obat berdasarkan kepada pengalaman
dan keterampilan yang secara turun temurun telah diwariskan dari satu generasi
ke generasi berikutnya. Penggunaan bahan alam sebagai obat tradisional di
Indonesia telah dilakukan nenek moyang kita sejak berabad-abad yang lalu.
Untuk menanggulangi penyakit yang ada kini masyarakat semakin gencar
memanfaatkan bahan alam bagi kesehatan. Salah satunya adalah dengan cara
pengolahan bahan obat yang efektif, efisien, aman dan ekonomis. Oleh karena itu
pemanfaatan tanaman saatnya mulai dioptimalkan (Sari, 2006).
Tumbuhan salam merupakan salah satu tumbuhan yang tidak asing bagi
masyarakat Indonesia. Bumbu dapur yang banyak digunakan sebagai penyedap
masakan ini ternyata juga berfungsi sebagai obat tradisional. Kandungan kimia
yang terdapat pada tumbuhan salam antara lain minyak atsiri, flavonoid dan
tannin (Hariana, 2008), dari zat kimia tersebut yang mempunyai efek farmakologi
untuk menghentikan diare ialah tanin dengan sifat sebagai adstrigent (Tjay,et al,
2007). Tanin merupakan substansi yang tersebar luas dalam tanaman, seperti
daun, buah yang belum matang, batang dan kulit kayu. Pada buah yang belum
matang, tanin digunakan sebagai energi dalam proses metabolisme dalam bentuk
oksidasi tanin. Tanin dikatakan sebagai sumber asam pada buah (Najib, 2010).
Cara Pemakaian daun salam sebagai antidiare di masyarakat adalah 7 gram
daun salam dicuci bersih, kemudian direbus bersama garam secukupnya dengan 1
gelas aquadest selama 15 menit. Setelah dingin kemudian disaring dan diminum
sekaligus (Hariana, 2008).

1

2

Penyakit diare adalah penyakit yang ditandai dengan bertambahnya
frekuensi buang air besar lebih dari biasanya (3 kali atau lebih per hari) dan
berlangsung kurang dari 14 hari yang disertai perubahan bentuk dan konsistensi
tinja dari penderita. Penyakit diare merupakan penyakit yang paling sering terjadi
pada anak balita dengan disertai muntah dan mencret (Depkes RI, 2002). Pada
literatur lain juga disebutkan diare ditandai dengan tinja berair, frekuensi
pengeluaran lebih besar, dan menjadi penyebab kehilangan cairan yang intensif
cairan sehingga menyebabkan dehidrasi (Ansel et al. 1995).
Menurut data Badan Kesehatan Dunia (WHO), diare adalah penyebab
nomor satu kematian balita di seluruh dunia dan diperkirakan setiap 30 detik ada
1 anak yang meninggal dunia karena diare. Di Indonesia, diare adalah pembunuh
balita nomor dua setelah ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut).
Pemanfaatan daun salam dalam bentuk sediaan cair sangat praktis.
Aplikasi sediaan bentuk cairan ini dilakukan karena beberapa alasan, diantaranya
kesulitan pasien untuk menelan tablet dan kapsul dan juga memudahkan
pemberian obat pada anak-anak dan pasien lanjut usia, selain itu juga dosis lebih
mudah diatur dengan pengenceran sesuai kebutuhan pasien (Agoes, 2008).
Larutan oral adalah campuran homogen dari satu atau lebih solut terlarut
dalam suatu pelarut atau dalam campuran pelarut yang sesuai. Dalam pengertian
farmasi, larutan adalah sediaan cair yang mengandung satu atau lebih zat terlarut
dalam campuran pelarut. Larutan adalah sediaan cair yang mengandung satu atau
lebih bahan kimia (obat) larut (terdispersi dalam bentuk ion atau molekular) yang
biasanya dilarutkan dalam air (Agoes,2008).
Di dalam pembuatan sediaan larutan dibutuhkan bahan pembawa seperti
pemanis dan pengawet. Pemanis dalam sediaan oral cair digunakan untuk
menutupi rasa pahit atau konstituen rasa yang tidak dapat diterima, pemanis sering
menjadi bagian terbesar dalam kandungan yang ada dalam sediaan. Contoh
pemanis yang sering digunakan ialah pemanis alam seperti sukrosa, sorbitol,
manitol, glukosa cair, madu, dan molase, dan pemanis buatan atau sintetik seperti
sakharin, Na- siklamat, aspartam (Agoes, 2008).

3

Sediaan dalam formula ini menggunakan aquadest, aquadest merupakan
media pertumbuhan yang baik untuk mikroba, oleh karena itu pada sediaan ini
dibutuhkan pengawet. Di antara pengawet yang sering digunakan dengan
konsentrasi yang lazim yang efektif ialah asam benzoat ( 0,1 – 0,2 %), natrium
benzoat (0,1 – 0,2 %) dan berbagai campuran metil -, propil -, dan butil paraben
kurang lebih 0,1 % ( Ansel, 1985).
Untuk mengetahui efektifitas antidiare larutan ekstrak kering daun salam
dilakukan uji pada hewan coba mencit yang dibuat diare dengan cara diinduksi
dengan oleum ricini. Pada percobaan ini menggunakan Loperamid sebagai
pembanding yang mempunyai mekanisme menghambat motilitas usus dan
mengurangi sekresi gastro intestinal (Martindale 36, 2009).
Berdasarkan keterangan di atas maka penulis melakukan penelitian uji
efektifitas larutan ekstrak daun salam (Syzygium polyanthum) sebagai anti diare
pada mencit yang dibuat diare yang di induksi dengan oleum ricini.

1.2

PERUMUSAN MASALAH
Bagaimana efektifitas antidiare sediaan larutan ekstrak daun salam
(Syzygium polyanthum) pada dosis 0.92 mg/ 0.25 ml, 1.86 mg/ 0.25 ml dan
2.80 mg/ 0.25 ml pada mencit dengan pembanding loperamide?

1.3

TUJUAN PENELITIAN
Membandingkan efektifitas antidiare sediaan larutan ekstrak daun salam
(Syzygium polyanthum) pada dosis 0.92 mg/ 0.25 ml, 1.86 mg/ 0.25 ml dan
2.80 mg/ 0.25 ml pada mencit dengan pembanding loperamide .

1.4

HIPOTESIS
Larutan oral ekstrak daun salam dosis 0.92 mg/ 0.25 ml, 1.86 mg/ 0.25 ml
dan 2.80 mg/ 0.25 ml menghasilkan efek anti diare.

4

1.5

MANFAAT PENELITIAN
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang
konsentrasi optimal sediaan larutan ekstrak daun salam (Syzygium
polyanthum) yang mempunyai efek anti diare yang maksimal sehingga
dapat dijadikan pertimbangan dalam mengadakan penelitian lebih lanjut.