PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK TEMULAWAK(Curcuma xanthorrhiza Roxb.) SEBAGAI ADJUVAN TERAPI VALSARTAN TERHADAP HISTOPATOLOGI JANTUNG PADA MENCIT JANTAN (Mus musculus) YANG DIINDUKSIHIPERTENSI

SKRIPSI
DIANI MEGA SARI
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK
TEMULAWAK(Curcuma xanthorrhiza Roxb.)
SEBAGAI ADJUVAN TERAPI VALSARTAN
TERHADAP HISTOPATOLOGI JANTUNG
PADA MENCIT JANTAN (Mus musculus)
YANG DIINDUKSI HIPERTENSI

PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2015

Lembar Pengesahan
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK TEMULAWAK
(Curcuma xanthorrhiza Roxb.) SEBAGAI ADJUVAN TERAPI
VALSARTAN TERHADAP HISTOPATOLOGI JANTUNG
PADA MENCIT JANTAN (Mus musculus)
YANG DIINDUKSI HIPERTENSI


SKRIPSI
Dibuat untuk memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Farmasi pada
Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang
2015

Oleh :
DIANI MEGA SARI
NIM : 201110410311056

Disetujui oleh :
Pembimbing I

Pembimbing II

Dra. Lilik Yusetyani, Apt., Sp. FRS

dr. Dian Yuliarta Lestari, Sp.PA

NIP . 11407040450


NIP. 11308090462

ii

Lembar Pengujian
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK TEMULAWAK
(Curcuma xanthorrhiza Roxb.) SEBAGAI ADJUVAN TERAPI
VALSARTAN TERHADAP HISTOPATOLOGI JANTUNG
PADA MENCIT JANTAN (Mus musculus)
YANG DIINDUKSI HIPERTENSI

SKRIPSI
Telah diuji dan dipertahankan di depan tim penguji
Pada tanggal 29 Juli 2015

Oleh :
DIANI MEGA SARI
NIM : 201110410311056


Tim Penguji :
Penguji I

Penguji II

Dra. Lilik Yusetyani, Apt., Sp. FRS
NIP . 11407040450

dr. Dian Yuliarta Lestari, Sp.PA
NIP. 11308090462

Penguji III

Siti Rofida, S.Si., M.Farm., Apt.
NIP. 11408040453

Penguji IV

Hidajah Rachmawati, S.Si., Apt., Sp.FRS.
NIP. 11406090449


iii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim
Assalamualaikum warohmatullahi wabaraokatuh
Puji syukur tercurahkan kepada Allah SWT, Tuhan semesta alam karena
berkat rahmat dan hidayahnya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
Pengaruh Pemberian Ekstrak Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.)
Sebagai Adjuvan Terapi Valsartan Terhadap Histopatologi Jantung Pada
Mencit Jantan (Mus musculus) Yang Diinduksi Hipertensi.
Skripsi ini diajukan untuk memenuhi persyaratan dalam mencapai gelar
Sarjana Farmasi pada Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang, dalam penyusunan skripsi ini penulis tidak
terlepas dari peranan pembimbing dan bantuan dari seluruh pihak. Oleh karena
itu, dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Allah SWT, Tuhan semesta alam yang memberikan rahmat, nikmat dan
hidayahnya kepada umatnya, Rasulullah SAW, yang sudah menuntun kita
menuju jalan yang lurus.

2. Bapak Yoyok Bekti Prasetyo, S.Kep., M.Kep., Sp.Kom selaku Dekan
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang yang telah
memberikan kesempatan penulis belajar di Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang.
3. Ibu Nailis Syifa’, S.Farm.,M.Sc.,Apt selaku Ketua Program Studi Farmasi
sekaligus Dosen Wali Universitas Muhammadiyah Malang yang telah
memberikan motivasi dan kesempatan penulis belajar di Program Studi
Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang.
4. Ibu Dra. Lilik Yusetyani, Apt., Sp. FRS selaku Dosen Pembimbing I, dan
dr. Dian Yuliarta Lestari, Sp.PA selaku Dosen Pembimbing II disela
kesibukan beliau masih bisa meluangkan waktu untuk membimbing dan
memberi pengarahan dan dorongan moril sampai terselesaikannya skripsi
ini.

iv

5. Ibu Siti Rofida, S.Si., M.Farm., Apt. dan Ibu Hidajah Rachmawati, S.Si.,
Apt., Sp.FRS selaku Dosen Penguji yang telah banyak memberikan saran
dan masukan serta motivasi demi kesempurnaan skripsi ini.
6. Untuk semua para bapak dan ibu dosen Program Studi Farmasi

Universitas Muhammadiyah Malang, yang telah memberikan waktunya
untuk mengajarkan ilmu-ilmu yang sangat bermanfaat.
7. Ibu Sendy Lia Yunita, S.Farm., Apt yang telah bersusah payah membantu
jalannya ujian skripsi sehingga kami dapat melaksanakan ujian skripsi
dengan baik beserta Staff Tata Usaha Program Studi Farmasi Universitas
Muhammadiyah Malang terima kasih karena telah banyak membantu
dalam hal administrasi.
8. Orang tua tercinta Bapak Budi Irianto,S.H dan Ibu Murlini, S.Pd yang
tiada hentinya memotivasi dalam segala hal, dengan sabar mendoakan
untuk kesuksesan putrinya. Terima kasih banyak atas didikan, kerja keras,
dan kasih sayang yang diberikan.
9. Buat kakak dan adik tersayang (Jarwo Permana Putra, S.E.,Ak. dan Drana
Salsabila) yang memotivasi penulis untuk jadi yang lebih baik lagi.
10. Teman-teman seperjuangan team skripsi ―CURCUMIN‖ Vita, Bela, Putri,
Reny, Opik, Priyadi, Ilham, ka Wawan, ka Mutia, dan anggota lainnya,
terimakasih banyak buat semangat, saran, masukan, bantuan dan
kerjasamanya selama ini. Kalian luar biasa, sedih aja tetap bahagia apalagi
saat bahagia.
11. Buat teman piknik dan seperjuangan Eya, Aisyah, Wildan, Yolla, Lina,
yang selalu senang sedih bersama selama 4 tahun perkuliahan.

12. Teman-teman Farmasi B dan Teman-teman Farmasi 2011 terima kasih
atas kebersamaannya selama 4 tahun terakhir ini.
13. Teman sekamar tersayang Risma Yulita terimakasih atas bantuan saran
dan semangatnya selama 4 tahun.
14. Terimakasih untuk Erik Agashi yang selalu membantu penulis selama di
Malang, tempat untuk cerita senang, sedih, dll. Terimakasih selalu
memberikan semangat dan motivasi selama ini.

v

15. Untuk semua pihak yang belum disebutkan namanya, penulis mohon maaf
dan terima kasih yang sebesar-besarnya. Semua keberhasilan ini tak luput
dari bantuan, doa yang telah kalian semua berikan.
Jasa dari semua pihak yang telah membantu dalam penelitian ini, penulis
tidak mampu membalas dengan apapun. Semoga amal baik semua pihak
mendapat imbalan dari Allah SWT. Akhir kata penulis berharap semoga
penelitian ini bermanfaat bagi berbagai pihak dan menambah wawasan serta
memperluas pola pikir sebagai seorang farmasis.
Malang,
Peneliti,


Diani Mega Sari

vi

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................... ii
LEMBAR PENGUJIAN ............................................................................ iii
KATA PENGANTAR ............................................................................... iv
RINGKASAN ............................................................................................ vii
ABSTRAK ................................................................................................. ix
ABSTRACK .............................................................................................. x
DAFTAR ISI .............................................................................................. xi
DAFTAR TABEL ...................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xv
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xvi
DAFTAR SINGKATAN ........................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1

1.1 Latar belakang ........................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................. 4
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................... 4
1.4 Manfaat Penelitian ................................................................. 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................. 5
2.1 Tinjauan Hipertensi ................................................................ 5
2.1.1 Definisi Hipertensi ......................................................... 5
2.1.2 Epidemiologi Hipertensi ................................................. 5
2.1.3 Etiologi Hipertensi ......................................................... 6
2.1.3.1 Hipertensi Essensial ........................................... 6
2.1.3.2 Hipertensi Sekunder ........................................... 6
2.1.4 Manifestasi Klinik Hipertensi ......................................... 7
2.1.5 Klasifikasi dan Kriteria Hipertensi .................................. 7
2.1.6 Patofisiologi Hipertensi ................................................... 8
2.1.7 Komplikasi Hipertensi .................................................... 11
2.2 Tinjauan Jantung ..................................................................... 12
2.2.1 Anatomi dan Fisiologi Jantung ....................................... 12

vii


2.3 Hubungan antara Hipertrofi dengan Histologi Jantung ......... 14
2.3.1 Patofisiologi ................................................................... 14
2.3.2 Histologi Jantung ............................................................ 16
2.4. Penatalaksanaan Terapi pada Hipertensi .............................. 18
2.4.1Terapi Non Farmakologi ................................................. 18
2.4.2 Terapi Farmakologi ........................................................ 18
2.4.3 Tinjauan Valsartan ......................................................... 21
2.5 Obat Tradisional ..................................................................... 23
2.6 Tinjauan Temulawak .............................................................. 25
2.6.1 Klasifikasi........................................................................ 26
2.6.2 Kandungan Kimia .......................................................... 26
2.6.3 Curcumin ........................................................................ 26
2.6.3.1 Sifat Kimia dan Stabilitas .................................. 27
2.6.3.2 Khasiat dan Manfaat Curcumin ......................... 28
2.7 Metode Ekstraksi ................................................................... 29
2.7.1 Pelarut ............................................................................. 30
2.7.2 Etanol ............................................................................. 31
2.7.3 Kromatografi .................................................................. 31
2.8 Penginduksi L-NAME ............................................................ 31
2.9 Hewan Coba Mencit .............................................................. 33

2.9.1 Klasifikasi Hewan Coba ................................................. 33
2.9.2 Karakteristik ................................................................... 34
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL ................................................ 36
3.1 Kerangka Konseptual .............................................................. 36
3.2 Penjelasan Kerangka Konseptual ........................................... 37
3.3 Hipotesis ................................................................................ 38
BAB IV METODE PENELITIAN ........................................................... 39
4.1 Rancangan Penelitian .............................................................. 39
4.1.1 Jenis Penelitian ................................................................ 39
4.1.2 Jumlah Sampel ................................................................ 39
4.2 Variabel Penelitian .................................................................. 40
4.2.1 Klasifikasi Variabel ......................................................... 40

viii

4.2.2 Definisi Operasional Variabel ......................................... 40
4.3 Tempat dan Waktu Penelitian ................................................. 42
4.4 Subyek Penelitian.................................................................... 42
4.4.1 Kriteria Inklusi ................................................................ 43
4.4.2 Kriteria Eksklusi .............................................................. 43
4.5 Prosedur Penelitian ................................................................ 43
4.5.1 Pembuatan Ekstrak Temulawak ..................................... 43
4.5.2 Penginduksi Hipertensi ................................................... 45
4.5.3 Pemberian Terapi ........................................................... 45
4.5.4 Pembuatan Preparat Histopatologi Organ Jantung ......... 45
4.5.5 Pengamatan Preparat Histopatologi Organ Jantung ....... 45
4.6 Alat dan Bahan ........................................................................ 46
4.6.1 Alat ................................................................................. 46
4.6.2 Bahan .............................................................................. 46
4.7 Alur Penelitian ........................................................................ 47
4.8 Analisis Data .......................................................................... 47
BAB V HASIL PENELITIAN ................................................................ 49
5.1 Hasil Penelitian ...................................................................... 49
5.1.1 Massa Otot Jantung Mencit Jantan (Mus musculus) ...... 49
5.1.2 Ketebalan Ventrikel Kiri ................................................ 50
5.2 Analisis Data .......................................................................... 52
5.2.1 Uji Normalitas ................................................................ 52
5.2.2 Uji Homogenitas ............................................................ 53
5.2.3 Uji One Way Anova ........................................................ 53
5.2.4 Uji Post Hoc LSD .......................................................... 54
5.2.5 Uji Pearson Correlation ................................................ 54
BAB VI PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN ................................. 55
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ................................................ 60
7.1 Kesimpulan ............................................................................ 60
7.2 Saran ...................................................................................... 60
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 61
LAMPIRAN ................................................................................................ 68

ix

DAFTAR TABEL
Tabel II.1 Klasifikasi Tekanan Darah ......................................................... 8
Tabel II.2 Profil farmakokinetik golongan obat ARB ............................... 20
Tabel II.3 Karakteristik Mus musculus ....................................................... 34
Tabel V.1 Hasil Penimbangan .................................................................... 49
Tabel V.2 Hasil Ketebalan Ventrikel Kiri .................................................. 50
Tabel V.3 Uji Normalitas Shapiro-Wilk ..................................................... 53
Tabel V.4 Uji Homogenitas Levene Test ................................................... 53
Tabel V.5 Uji Pearson Correlation ........................................................... 54

x

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Perbedaan efek stimulasi reseptor AT1dan AT2 ................... 9
Gambar 2.2 Renin-angiotensin-aldosterone system .................................. 11
Gambar 2.3 Struktur jantung dan Sirkulasi Darah pada Jantung............... 13
Gambar 2.4 Sinyal utama dan mediator umum renovasi kardiomiosit .... 16
Gambar 2.5 Patologi hypertrophic cardiomyopathy ................................ 17
Gambar 2.6 Ketebalan Otot Jantung Bagian Ventrikel Kiri ..................... 18
Gambar 2.7 Kerja obat pada sistem renin-angiotensin-aldosteron ........... 22
Gambar 2.8 Struktur Kimia Valsartan ...................................................... 22
Gambar 2.9 Tanaman Temulawak ............................................................ 25
Gambar 2.10 Struktur kimia Curcuminoid ................................................ 27
Gambar 2.11 Curcumin menghambat aktivitas p300 HAT ....................... 29
Gambar 2.12 Mekanisme L-NAME induksi Hipertensi ............................ 32
Gambar 2.13 Mus musculus ....................................................................... 33
Gambar 3.1 Kerangka Konsep .................................................................. 36
Gambar 4.1 Rancangan Penelitian ............................................................ 39
Gambar 4.2 Diagram alir ekstraksi kurkumin .......................................... 44
Gambar 4.3 Alur Skema Penelitian .......................................................... 47
Gambar 5.1 Grafik Rata-Rata Massa Otot Jantung .................................. 50
Gambar 5.2 Grafik Rata-Rata Ketebalan Ventrikel Kiri .......................... 51
Gambar 5.3 Ketebalan Ventrikel Kiri ....................................................... 52

xi

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran

Halaman

1. Daftar Riwayat Hidup ............................................................................. 68
2. Perhitungan Dosis dan Preparasi Sediaan ............................................... 69
3. Surat Determinasi Temulawak ............................................................... 71
4. Surat Keterangan Kelaikan Etik ............................................................. 72
5. Surat Keterangan Pembacaan Patologi Anatomi .................................... 73
6. Surat Pernyataan ..................................................................................... 74
7. Analisis Statistika ................................................................................... 75
8. Dokumentasi Penelitian ......................................................................... 77

xii

DAFTAR SINGKATAN
ACE
ANG II
ARB
AT1-R
AT2-R
BP
cAMP
CHF
CO
CVD
DASH
ERK
ESH
HAT
HCM
HE
HF
HHD
IGF-1
IL-1
IL-6
JNC
JNK
L-Name
LV
LVH
MAPK
M-TOR

= Angiotensin Converting Enzim
= Angiotensin II
= Angiotensin Renin Blocker
= Angiotensin II Receptor Type 1
= Angiotensin II Receptor Type 2
= Blood Pressure
= Cyclic Adenosine Monophosphate
= Chronic heart failure
= Cardoac Output
= Cardiovarcular Disease
= Dietary Approaches to Stop Hypertension
= Extracellular Regulated Kinase
= European Society of Hypertension
= Histone Asetyltransferase
= Hypertrophyc Cardiomyophaty
= Hematoxylin Eosin
= Heart Failure
= Hypertension Heart Disease
= Insulin Growth Factor type 1
= Interleukin-1
= Interleukin-2
= Joint National Comittee
= c-Jun N-terminal kinase
= Nω-nitro-L-arginine methyl ester
= Left Ventricle
= Left Ventricle Hypertrophy
= Mitogen Activated Protein Kinases
= Mammalian Target of Rapamycin

NADH
NADPH

= Nicotinamida Adenin Dinukleotida Hydrogen
= Nicotinamida Adenin Dinukleotida Phosphate

NFAT
Nf-kB
NO
NOS
P13-akt/PKB
PKC
RAAS
ROS
SV
SVR
TGF-β
TNF-α
WHO

= Nuclear Factor of Activated T cell
= Nuclear factor-kappaB
= Nitric Oxide
= Nitrous Oxide System
= Phosphatidylinositol 3 kinase-aktivasi
= Protein Kinase C
= Renin-Angiotensin Aldosterone System
= Reactive Oxygen Species
= Stroke Volume
= Systemic Vascular Resisten
= Transforming Growth Factor-β
= Tumor Necrosis Factor- α
= World Health Organization

xiii

DAFTAR PUSTAKA
[MENKES] Menteri Kesehatan Republik Indonesia., 1992 Pedoman Fitofarmaka
Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Nomor 761. Direktur Jenderal
Pengawasan Obat dan Makanan. Jakarta.
[RISKESDAS] Riset Kesehatan Dasar., 2013. Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI. Kepala Badan
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI.
Jakarta.
Adeniran I., MacIver D.H, Zhang H., 2014. Myocardial Electrophysiological,
Contractile and Metabolic Properties of Hypertrophic Cardiomyopathy:
Insights from Modelling. University of Manchester and Taunton &
Somerset Hospital.
Aggarwal B.B. dan Harikumar K.B., 2009. Potential Therapeutic Effects of
Curcumin, the Anti-inflammatory Agent, Against Neurodegenerative,
Cardiovascular, Pulmonary, Metabolic, Autoimmune and Neoplastic
Diseases. Int J Biochem Cell Biol, 41(1): 40–59.
Bernard M.Y., Tommy T.C., 2012. Nice new hypertension guidelines.
Baishideng , Vol. 2(5), pp: 45-49, ISSN 2220-3168.
BHS., 2008. Drug Classes. British hypertension Society.
Biala A., 2011. Molecular Mechanisms Of Hypertension-Induced Heart Failure
Experimental studies with special emphasis on local renin-angiotensin
system, cardiac metabolism and levosimendan. Finland: Academic
Dissertation Medical Faculty.
Bisping E., Wakula P., Poteser M., Heinzel F.R., 2014. Targeting Cardiac
Hypertrophy: Toward a Causal Heart Failure Therapy. J Cardiovasc
Pharmacol, Vol 64, pp:293–305.
Bissessor N., White H., 2007.Valsartan in the treatment of heart failure or left
ventricular dysfunction after myocardial infarction. Vascular Health and
Risk Management, Vol. 3(4) 425–430.
Chosdu R., 2008. Gamma Radiation Processing On Temulawak (Curcuma
xanthorrhiza Roxb) and Other Zingiberaceae. Jurnal Ilmiah Aplikasi
Isotop dan Radiasi A Scientific Journal for The Applications of
Isotopes and Radiation, ISSN 1907-0322, Vol. 4 No. 2.
Creativecommons., 2009. House Mouse. http:/ / creativecommons. org/ licenses/
by-sa/ 3. 0/ Diakses pada 10 September 2014.

xiv

Dewi, I.A.L.P., Damriyasa, I.M., Dada, I.K.A., 2013. Bioaktivitas Eksrak Daun
Tapak Dara (Catharanthus roseus) Terhadap Periode Epitalisasi Dalam
Proses Penyembuhan Luka Pada Tikus Wistar. Indonesia Medicus
Veterinus, pp. 58-75.
Dewoto H.R., 2007. Pengembangan Obat Tradisional Indonesia Menjadi
Fitofarmaka. Maj Kedokt Indon, Volum: 57, Nomor: 7.
DiPiro J.T., Robert L., Talbert., Gary C. Yee., Gary R. Matzke., Barbara G.
Wells., L. Michael Posey., 2008. Pharmacotherapy A Pathophysiologic
Approach 7th Edition. McGrawHill.
Efendi D., 2003. Korelasi Dispersi QT dengan Hipertrofi Ventrikel Kiri pada
Penderita Hipertensi. USU digital library.
Ellis Nihayati E., Wardiyati T., Retnowati R., Soemarno., 2013.
THE
CURCUMIN CONTENT OF TEMULAWAK (Curcuma xanthorriza
Roxb.) RHIZOME AS AFFECTED BY N, K AND MICRONUTRIENTS
B, Fe, Zn. AGRIVITA VOLUME 35 No. 3, ISSN : 0126-0537, pp:218225.
Emilan T., Kurnia A., Utami B., Diyani L.N., Maulana A., 2011. KONSEP
HERBAL INDONESIA: PEMASTIAN MUTU PRODUK HERBAL.
Universitas Indonesia.
Ery Leksana., 2011. Pengelolaan Hemodinamik. CDK 188, vol. 38 no. 7.
Fauzana Dianita Laila, 2010. Perbandingan Metode Maserasi, Remaserasi,
Perkolasi dan Reperkolasi Terhadap Rendemen Ekstrak Temulawak
(Curcuma xanthorrhiza Roxb). Bogor: Skripsi, Institut Pertanian Bogor.
Ghonimi W, Abuel-Atta AA, Bareedy MH and Balah A., 2014. Left Ventricles of
the Mature Camel Heart (Camelus dromedaries) with Special References
to the Structure and Distribution of the Purkinje Cardiomyocytes:
Microanatomy. J Cytol Histol, Vol. 5, ISSN:2157-7099.
Ghosh, M.N., 1971. Fundamental of Experimental Pharmacology. Scientific
Book Agency, Calcutta, p. 85.
Giles T.D., Barry J., Materson, Jay N., Cohn, John B., Kostis., 2009. Definition
and Classification of Hypertension: An Update. The Journal Of Clinical
Hypertension, Vol. 11 No. 11 pp 611–614.
Grafianita., 2011 Kadar kurkuminoid total fenol dan aktivitas antioksidan
simplisia temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb.) pada berbagai teknik
pengeringan. Surakarta: Skripsi Program Studi Teknologi Pertanian.

xv

Grynkiewicz G. and Ślifirski P., 2012. Curcumin and curcuminoids in quest for
medicinal status. Acta Biochimica Polonica (ABP)., Vol. 59, No 2 pp:
201–212.
Guyton A.C., Hall J.E, 2006. TEXTBOOK OF MEDICAL PHYSIOLOGY 7th
Edition. Elsevier saunders.
Halim M.R., Zabri T., Ismail S., Mahmud R., 2012. Standardization and
Phytochemical Studies Of Curcuma xanthorriza Roxb. International
Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences, ISSN- 0975-1491
Vol 4, Issue 3.
Hlavackova L., Janegová A., Uličná O., Janega P., Černá A.,Babál P., 2011.
Spice up the hypertension diet - curcumin and piperine prevent remodeling
of aorta in experimental L-NAME induced hypertension. Nutrition &
Metabolism, 8:72.
Hong Liang Li et al., 2008. Curcumin Prevents and reverses murine cardiac
hypertrophy. The Journal of Clinical Investigation, Vol. 118 No. 3, pp
879-893.
Ilyas

Sadeli., 2011. TEKANAN DARAH TINGGI (Hipertensi)
http://akfarsam.ac.id/ Diakses pada tanggal 5 September 2014.

Izzo J.L. and Gradman A.H., 2004. Mechanisms and management of hypertensive
heart disease: from left ventricular hypertrophy to heart failure. Elsevier
Saunders, pp 1257–1271.
Jensen C.E., Santos R.A.S., Denadai A.M.L., Cynthia F.F.S., Braga A.N.G.,
Sinisterra R.D., 2010. Pharmaceutical Composition of Valsartan: βCyclodextrin: Physico–Chemical Characterization and Anti-Hypertensive
Evaluation. Molecules, 15, 4067-4084, ISSN 1420-3049.
Kahan T., Bergfeldt L., 2005. Left Ventricular Hypertrophy In Hypertension: Its
Arrhythmogenic Potential. Heart Vol.91, pp: 250–256.
Kapakos G., Youreva V., Srivastava A.K., 2012. Cardiovascular Protection By
Curcumin: Molecular Aspect. Indian Journal of Biochemistry &
Biophysics, Vol. 49, pp: 306-315.
Katanasaka Y., Sunagawa Y., Hasegawa K., Morimoto T., 2013. Application of
Curcumin to Heart Failure Therapy by Targeting Transcriptional Pathway
in Cardiomyocytes. Biol Pharm., Vol. 36(1) 13–17.
Katzung, B.G., Masters, S.B., Trevor, A.J., 2012. Basic and Clinical
Pharmacology 12th Edition.The McGraw-Hill Companies : United States.

xvi

Kent Scientefic., 2014. Normal Range For Blood Pressure In Mice and Rats.
https://www.kentscientific.com/Products/Specs/SpecPopUp.asp?Mode=F
AQ&SpecId=181 Diakses pada 10 September 2014.
Klabunde RE. Cardiovascular Pharmacology Concepts : Angiotensin
Converting
Enzime
(ACE)
Inhibitor.
2010.
http://cvpharmacology.com/vasodilator/ACE.htm diakses tanggal 20
September 2014.
Klabunde
RE.,
2010.
Cardiovascular
Physiology
Concept.http://www.cvphysiology.com/Blood%20Pressure/BP001.htm
Diakses 18 Oktober2014.
Košťalovaa D., Bezakovab L., Račkovac L., Mošovskaa S., Šturdika E., 2013.
Therapeutic potential of curcumin in medicinal chemistry. Acta Chimica
Slovaca, Vol. 6, No. 1, 2013, pp. 89—99.
Kukongviriyapan U., Pannangpetch P., Veerapol K., Donpunha W., Sompamit K.,
Surawattanawan P., 2014. Curcumin Protects against Cadmium-Induced
Vascular Dysfunction, Hypertension and Tissue Cadmium Accumulation
in Mice. Nutrients 6, 1194-1208, ISSN 2072-6643.
Mancia G., Fagard R.R., Narkiewicz K., Zanchetti J.R.A., Michael Bo¨ hm.,
Christiaens T., Cifkova R., Backer G.D., Dominiczak A., Galderisi M.,
Grobbee D.E., Jaarsma T., Kirchhof P., Kjeldsen S.E., Laurent S., Manolis
A.J., Nilsson P.M., Ruilope L.M., Schmieder R.E., Sirnes P.A., Sleight P.,
Viigimaa M., Waeber B., Zannad F., 2013. TheTask Force for the
management of arterial hypertension of the European Society of
Hypertension (ESH) and of the European Society of Cardiology (ESC).
ESH and ESC Guidelines, Vol.31:1281–1357.
Martin

J., 2008. Hypertension Guidelines: Revisiting the JNC 7
Recommendations. The Journal of Lancaster General Hospital, Vol. 3
No. 3.

McKay
P.,
2010.
An
Introduction
to
Chromatography.http://www.accessexcellence.org Diakses pada tanggal
15 september 2014
Moser M., 1997. Yale University School of Medicine Heart Book. Chapter 12, pp
149-165.
Nafrialdi., 2007. Farmakologi dan Terapi Edisi 5. Departemen Farmakologi dan
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, ISBN 978-979-16104-0-7.
Nagata K. and Hattori T., 2011. Cardioprotective Mechanisms Of Lifestyle
Modifications and Pharmacotherapies On Cardiac Remodeling and

xvii

Dysfunction In Hypertensive Heart Disease: An Overview. Nagoya J.
Med. Sci. 73. 91-105.
Nakmareong S., Upa K., Poungrat P., Wanida D., Veerapol., Bunkerd K.,
Kwanjit., Chada., 2011. Antioxidant and vascular protective effects of
curcumin tetrahydrocurcumin in rats with L-NAME-induced hypertension.
Naunyn-Schmied Arch Pharmacol., pp. 519-529.
Neal M.J., 2005. At a Glance Farmakologi Medis Ed. 5. EMS.
Nishikawa K., Mikoto Y., Masatoshi K., Norio I., Kikuo I., Kohji M., and
Fumitaka O., 2006. Left ventricular hypertrophy in mice with a cardiacspecific overexpression of interleukin-1.American Physiological Society
Journal.
Novartis, 2001. Diovan® (Valsartan) Congestive Heart Failure. Advisory
Committee Briefing Document, Page 1, val 489, valsartan-CHF.
Nurcholis W., Ambarsari L., Sari N.L.P.E.K., Darusman L.K., 2012. Curcuminoid
Contents, Antioxidant and Anti-Inflammatory Activities of Curcuma
xanthorrhiza RoxB. and Curcuma domestica Val. Promising Lines From
Sukabumi of Indonesia. Prosiding Seminar Nasional Kimia Unesa, ISBN
: 978-979-028-550-7, pp: 284-292.
OHB., 2008. Work and Hypertension. Government Logistics Department, 114.
Oparil S., Zaman M.A., Calhoun D.A., 2003. Pathogenesis of Hypertension.
American College of Physicians Internal medicine, 139:761-776.
Oxidative Stress. Bentham Science , Vol 6, pp: 298-308.
Pacurari M., Kafoury R, Tchounwou P.B, Ndebele K., 2014. The ReninAngiotensin-Aldosterone System in Vascular Inflammation and
Remodeling. International Journal of Inflammation, Volume 2014, 13
pages.
Plantamor., 2012. Temu Lawak Curcuma Xanthorrhiza Roxb.
http://www.plantamor.com/index.php?plant=427. Diakses tanggal 4
September 2014.
Ramdja F., Aulia R.M.A, Mulya P., 2009. Ekstraksi Kurkumin dari Temulawak
dengan Menggunakan Etanol. Jurnal Teknik Kimia, No. 3, Vol. 16.
Riska P., 2010. Kajian Kadar Kurkuminoid, Total Fenol dan Aktivasi Antioksidan
Ekstrak Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) pada Berbagai Teknik
Pengeringan
dan
Proporsi
Pelarutan.
Surakarta:
Skripsi
Jurusan/Program Studi Teknologi Hasil Pertanian.
Robbins and Kumar., 1996. Buku Ajar Patologi II Ed. 4. Buku kedokteran EGC.

xviii

Rohilla A., Kumar P., Rohilla S., Kushnoor A., 2012. Cardiac Hypertrophy: A
Review on Pathogenesis and Treatment. International Journal of
Pharmaceutical Sciences and Drug Research, 4(3): 164-167, ISSN
0975-248X.
Sari D.L.N., Cahyono B., Kumoro A.C., 2013. Pengaruh Jenis Pelarut pada
Ekstraksi Kurkuminoid dari Rimpang Temulawak (Curcuma xanthorrhiza
Roxb.). Vol 1 No 1, Hal 101 – 107.
Sawada T., Yamada H., Dahlo B., Matsubara H., 2009. Effects of valsartan on
morbidity and mortality in uncontrolled hypertensive patients with high
cardiovascular risks: KYOTO HEART Study. European Heart Journal,
Vol. 30, 2461–2469.
Siddiqui, N., Husain, A., Chaudhry, L., Alam, M.S., Mitra, M., Bhasin, P.S.,
Pharmacological and Pharmaceutical Profile of Valsartan: A Review.
Journal of Applied Pharmaceutical Science, pp 12-19, 1-8.
Silverstein R.L, Ram C.V.S., 2005. Angiotensin-receptor blockers:Benefits
beyond lowering blood pressure. Cleveland Clinic Journal Of Medicine,
Volume 72, Number 9, pp : 825-832.
Sina, Y.M., 2013. Sejuta Khasiat Herbal Temulawak. Yogyakarta :Diandra
Pustaka.
Srivastava M., 2010. Modulation of Gi Proteins in Hypertension: Role of
Angiotensin II and Oxidative Stress. Bentham Science Publishers Ltd,
pp 298-305,1-8.
Sultana R., Sultana N., Rashid A., Rasheed S.Z, Ishaq M.A.M, Samad A., 2010.
Cardiac Arrhythmias and Leftv Ventricular Hypertrophy In Systemic
Hypertension. J Ayub Med Coll Abbottabad, 22(4).
Susanti, A.D., Ardiana, D., Gumelar, G., Bening, Y., 2012. Polaritas Pelarut
Sebagai Pertimbangan Dalam Pemilihan Pelarut Untuk Ekstraksi Minyak
Bekatul Dari Bekatul Varietas Ketan (Oriza Sativa Glatinosa).
SimposiumNasional RAPI XI FT UMS-2012, pp 2.
Terra S.G., 2003. Angiotensin Receptor Blockers. American Heart Association,
ISSN: 1524-4539.
Touyz R.M., 2012. New insights into mechanisms of hypertension. Curr Opin
Nephrol Hypertens , Vol.21:119–121.
Verdecchia P., Angeli F., Mazzotta G., Ambrosio G., and Reboldi G., 2010.
Receptor blockers in hypertension. The Japanese Society of
Hypertension, pp: 1-4.

xix

Warianto C., 2011. Sistem sirkulasi darah dalam tubuh manusia.
http://skp.unair.ac.id/repository/GuruIndonesia/sistemsirkulasidar_Chaidar
Warianto_43.pdf Diakses pada tanggal 8 September 2014.
Weber M.A., Schiffrin E.L., White W.B., Mann S., Lindholm L.H., Kenerson
J.G., Flack, J.M., Carter B.L., Materson B.J., Ram C.V.S., Cohen D.L.,
Cadet J.D., Charles R.R.J., Taler S., Kountz D., Townsend R.R., Chalmers
J., Ramirez A.J., Bakris G.L., Wang J., Schutte A.E., Bisognano J.D.,
Touyz R.M., Sica D., Harrap S.B., 2013. Clinical Practice Guidelines for
the Management of Hypertension in the Community A Statement by the
American Society of Hypertension and the International Society of
Hypertension. American Society of Hypertension (ASH).
Wessels A. and Sedmera D., 2003. Developmental anatomy of the heart: a tale of
mice and man. Physiol Genomics, 15: 165–176.
WHO., 2000. General Guidelines for Methodologies on Research and Evaluation
of Traditional Medicine. Geneva.
WHO., 2005. Clinical Guidlines for The Management of Hypertension. EMRO
Technical Publication Series 29, ISSN : 1020-0428.
WHO., 2005. National policy on traditional medicine and regulation of herbal
medicines. Geneva, ISBN 92 4 159323 7.
WHO., 2013. A global brief on hypertension. Director-General World Health
Organization.
Xiaoping Du., 2014. Diuretics. Department of Pharmacology.

xx

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hipertensi merupakan penyakit kardiovaskular yang ditandai dengan
meningkatnya tekanan darah (Giles et al, 2009). Menurut ESH dan ESC
Guidelines (2013), dikatakan hipertensi jika tekanan darah di atas normal yaitu
sistolik dan diastoliknya ≥ 140/90 mmHg. Penyakit ini salah satu penyakit tidak
menular yang menyebabkan angka kematian di dunia meningkat. Hal tersebut
menjadi problem kesehatan dunia, dikarenakan angka kematian penyakit tidak
menular telah menggeser angka kematian dari penyakit menular (WHO, 2013).
Di seluruh dunia, sekitar 40% dari orang dewasa berusia 25 dan di atasnya
telah didiagnosis memiliki hipertensi, jumlah dengan kondisi tersebut sekitar 600
juta di tahun 1980, dan meningkat menjadi 1 miliar pada tahun 2008 (WHO,
2013). Di Indonesia penderita hipertensi pada umur ≥18 tahun yaitu sebesar
25,8% (Riskesdas, 2013). Dalam sebagian besar kasus yang teridentifikasi, lebih
dari 90% penyebab tekanan darah tinggi tidak diketahui. Hal ini disebut hipertensi
primer atau esensial. Sedangkan, 10% lainnya merupakan pasien hipertensi yang
diakibatkan oleh gangguan lain atau efek penggunaan obat. Jenis hipertensi
tersebut yaitu hipertensi sekunder (Moser,1997; Oparil et al, 2003).
Peningkatan cardiac output dan aktivasi neurohormonal seperti faktor-faktor
vasokontriksi adalah pemicu yang paling utama pada hipertensi, yang
menyebabkan hipertrofi patologis dan transisi dari hipertrofi jantung ke gagal
jantung. Aktivitas neurohormonal yang berperan pada hipertensi yaitu Renin
Angiotensin-Aldosteron-Sistem

(RAAS).

RAAS

mengatur

keseimbangan

natrium, volume cairan ekstraseluler, resistensi pembuluh darah, dan tekanan
darah arteri. Mekanisme RAAS terhadap pengaturan tekanan darah yaitu
membentuk Angiotensinogen. Angiotensinogen melalui aktivitas enzim renin
yang diproduksi oleh ginjal membentuk angiotensin I, yang kemudian menjadi
angiotensin II melalui ACE. Angiotensin II inilah yang menyebabkan peningkatan
BP (Blood Pressure) melalui efek vasokonstriksinya. Angiotensin II mengikat 2
jenis reseptor dipermukaan sel yaitu reseptor ATI dan reseptor AT2. Angiotensin
II yang berikatan secara lokal dengan AT1R dapat meningkatkan peradangan,

1

2

stress oksidatif, dan apoptosis serta mempercepat hipertrofi jantung dan fibrosis.
Sedangkan AT2R tidak berpengaruh besar untuk memberikan efek tersebut (Biala,
2011).
Komplikasi yang terjadi pada penderita hipertensi dapat merusak organ,
seperti mata, otak, jantung, dan ginjal (Touyz, 2012). Kerusakan pada jantung
termasuk pada Hypertension Heart Disease (HHD). Hypertension Heart Disease
(HHD) meliputi, arteri koroner disease, aritmia jantung, dan Chronic Heart
Failure (CHF). Hypertension Heart Disease (HHD) mengakibatkan kekakuan
pada aorta karena kecepatan pada tekanan darah dan aliran darah di aorta. Hal ini
meningkatkan LV afterload dan menjadi Left Ventricle Hypertrophy (LVH). Left
Ventricle Hypertrophy (LVH) merupakan awal terjadinya komplikasi hipertensi
pada organ jantung (Nagata and Hattori, 2011). Hipertrofi pada ventrikel kiri,
secara histologi merupakan hipertrofi otot jantung pada lapisan dinding bagian
miokardium (GhonimiW et al, 2014), yang disertai peningkatan massa otot
jantung (Robbins and Kumar, 1995). Dinding ventrikel kiri dapat mengalami
penebalan lebih dari 2,5 cm dan berat jantung meningkat mencapai 500-700 gram
pada manusia (Robbins and Kumar, 1995).
Modifikasi pola hidup dapat mengurangi morbiditas dan mortalitas
komplikasi hipertensi pada organ jantung. Diet dengan cara DASH yaitu pola diet
yang menekankan makan buah-buahan, sayuran, dan produk susu rendah lemak,
mengurangi konsumsi lemak jenuh dan lemak total. Selain itu,

mengurangi

sodium, menghindari konsumsi alkohol, mengindari rokok, jauhi pikiran yang
membuat stress dan berolahraga secara teratur dapat mengendalikan tekanan darah
yang terlalu tinggi (Martin, 2008; Mancia et al, 2013).
Terapi antihipertensi secara farmakologis juga sangat dibutuhkan untuk
menurunkan tekanan darah dan memperbaiki fungsi jantung. Terapi antihipertensi
terdapat berbagai golongan obat yang merupakan lini pertama, sebagai berikut
angiotensin reseptor blocker (ARB), angiotensin converting enzym (ACE)
inhibitor, beta-blocker, calcium channel blockers, dan diuretik. Terapi tersebut
bertujuan untuk mengurangi morbiditas dan mortalitas dari penyakit hipertensi
dan komplikasinya (Jensen et al, 2010).

3

Menurut Paolo Verdecchia (2010), Angiotensin Reseptor Blocker efektif
sebagai terapi antihipertensi lini pertama. Angiotensin Reseptor Blocker (ARB)
dapat mencegah resiko komplikasi hipertensi pada jantung dengan memperlambat
perkembangan penyakit kardiovaskular. Mekanisme dari Angiotensin Reseptor
Blocker (ARB) yaitu menghambat reseptor angiotensin II tipe 1 (AT1) yang
bertujuan untuk menurunkan tekanan darah. Secara teoritis, ARB merupakan
antihipertensi yang multifungsi sehingga dapat mempengaruhi mekanisme
penyakit pembuluh darah yang melibatkan sistem renin-angiotensin yang
memberikan manfaat kardioprotektif dari ARB yang bekerja melalui reseptor AT1
blokade. Salah satu contoh obat golongan ARB yaitu valsartan (Verdecchia et al,
2010). Pada KYOTO HEART Studi di Jepang (2009), menyebutkan bahwa
pemberian valsartan pada terapi hipertensi dapat mengurangi risiko tinggi
komplikasi pada penyakit kardiovaskular. Hal ini didukung oleh penelitian
Bisping et al (2014) yang mengatakan bahwa terapi antihipertensi golongan ARB
yaitu valsartan dapat menginduksi regresi hipertrofi dan lebih efektif dalam
mengurangi massa LV daripada ACE inhibitor (Bisping et al, 2014).
Di Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai tanaman herbal
sebagai obat tradisional. Salah satunya yaitu Temulawak (Curcuma xanthorrhiza
Roxb.). Zat aktif yang ada pada tumbuhan temulawak mempunyai berbagai
manfaat bagi kesehatan. Curcumin merupakan komponen dari curcuminoid dan
salah satu zat aktif yang utama dan populer pada tumbuhan temulawak (Chosdu,
2008). Beberapa studi telah menunjukkan efektivitas dari curcumin yaitu sebagai
anticancer, akan tetapi curcumin juga dapat sebagai antiinflamasi dan antioksidan
yang digunakan sebagai cardioprotective. Menurut Georgia Kapakos (2012),
efektifitas curcumin dapat bekerja pada penyakit kardiovaskular, termasuk
arterosklerosis, cardiac hipertrofi, hipertensi, iskemik. Mekanisme dari curcumin
yaitu dengan menurunkan stress oksidatif, meningkatkan NO dan memperbaiki
fungsi endotel (Kapakos et al, 2012). Pada penelitian kurkumin yang dilakukan
oleh Upa Kukongviriyapan (2014), telah dibuktikan bahwa kurkumin mempunyai
efektifitas pada hipertensi yaitu dapat menurunkan tekanan darah pada hewan
coba yang telah terpapar cadmium. Selain itu kurkumin pada penelitian ini telah
menunjukkan peningkatan pada fungsi vaskular dan penurunan stress oksidatif.

4

Hal ini karena adanya aktivitas dari NO yang meningkat akibat aktivitas dari
antioksidan yang kuat dari kurkumin (Kukongviriyapan et al, 2014).
Berdasarkan data dan uraian di atas maka akan dilakukan penelitian
histopatologi jantung setelah pemberian ekstrak temulawak sebagai adjuvan pada
terapi valsartan terhadap mencit yang diinduksi hipertensi. Pengujian temulawak
sejauh ini sebagai obat hipertensi masih belum banyak dilakukan. Oleh sebab itu,
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manfaat ekstrak temulawak terhadap
penyakit kardiovaskular.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan suatu masalah,
yakni apakah terdapat pengaruh pemberian ekstrak temulawak (Curcuma
xanthorrhiza Roxb.) sebagai adjuvan terapi valsartan terhadap histopatologi
jantung mencit jantan (Mus musculus) yang diinduksi hipertensi ?
1.3 Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak temulawak (Curcuma
xanthorrhiza Roxb.) sebagai adjuvan terapi valsartan terhadap histopatologi
jantung mencit jantan (Mus musculus) yang diinduksi hipertensi.
1.4 Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan akan diperoleh informasi ilmiah tentang
potensi ekstrak temulawak terdapat pengaruh terhadap histopatologi jantung pada
mencit jantan (Mus musculus) yang diinduksi hipertensi. Diharapkan akan
diperoleh dosis yang optimal pada pemberian ekstrak temulawak.

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK TEMULAWAK (Curcuma xanthoriza Roxb) TERHADAP HISTOPATOLOGI OTAK PADA MENCIT JANTAN (Mus musculus) YANG DIINDUKSI HIPERTENSI DENGAN KONTROL CAPTOPRIL

2 32 26

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK TEMULAWAK (Curcuma Xanthorrhiza Roxb.) TERHADAP HISTOPATOLOGI GINJAL MENCIT JANTAN (Mus musculus) YANG DIINDUKSI HIPERTENSI DENGAN KONTROL VALSARTAN

0 6 22

EFEK PEMBERIAN EKSTRAK TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza Roxb)SEBAGAI ADJUVAN TERAPI CAPTOPRIL TERHADAP HISTOPATOLOGI GINJAL MENCIT JANTAN(Mus musculus) YANG DIINDUKSI HIPERTENSI

0 8 27

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL TEMULAWAK (Curcuma Xanthorrhiza Roxb.) TERHADAP TEKANAN DARAH MENCIT JANTAN (Mus musculus) YANG DIINDUKSI HIPERTENSI DENGAN KONTROL CAPTOPRIL

2 7 25

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) SEBAGAI ADJUVAN TERAPI CAPTOPRIL TERHADAP KADAR RENIN PADA MENCIT JANTAN (Mus musculus) YANG DIINDUKSI HIPERTENSI

37 251 30

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza Roxb) TERHADAP HISTOPATOLOGI JANTUNG MENCIT JANTAN (Mus musculus) YANG DIINDUKSI HIPERTENSI (Dengan Kontrol Valsartan)

0 7 26

EFEK PEMBERIAN EKSTRAK TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) SEBAGAI ADJUVAN TERAPI VALSARTAN TERHADAP HISTOPATOLOGI GINJAL PADA MENCIT JANTAN (Mus musculus) YANG DIINDUKSI HIPERTENSI

0 15 25

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza Roxb.)TERHADAP KADAR RENIN MENCIT JANTAN (Mus muscullus) YANG DIINDUKSI HIPERTENSI DENGAN KONTROL VALSARTAN

0 22 26

Pengaruh Ekstrak Temulawak (Curcuma Xanthorrhiza) Terhadap Aspek Reproduksi Mencit (Mus Musculus) Swiss Webster Jantan.

0 3 23

PENGARUH EKSTRAK RIMPANG TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) TERHADAP PERKEMBANGAN EMBRIO PRAIMPLANTASI MENCIT (Mus musculus) SWISS WEBSTER.

0 2 40