PENGETAHUAN ORANG TUA DALAM PENANGANAN DIARE PADA BALITA Di Wilayah Perumahan Bulan Terang Utama Madyopuro Kota Malang

PENGETAHUAN ORANG TUA DALAM PENANGANAN DIARE PADA
BALITA
Di Wilayah Perumahan Bulan Terang Utama Madyopuro Kota Malang

STUDI KASUS

Oleh :
REZA BAYU SETYAWAN
(NIM : 08060090)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
TAHUN 2015

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ………………………………………………………………….

i

HALAMAN SAMPUL ………………………………………………………………..


ii

HALAMAN PERSETUJUAN ……………………………………………………….

iii

HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………………………..

iv

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ………………………………….

v

LEMBAR PERSEMBAHAN ………………………………………………………...

vi

KATA PENGANTAR ………………………………………………………………..


vii

ABSTRAK …………………………………………………………………………….

viii

ABSTRACT …………………………………………………………………………..

ix

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………….

x

DAFTAR TABEL …………………………………………………………………….

xi

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………….


1

1.1 Latar Belakang ……………………………………………………………..
1
1.2 Rumusan Masalah …………………………………………………………..
3
1.3 Tujuan ……………………………………………………………………….. 3
1.3.1 Tujuan Umum ……………………………………………………….
3
1.3.2 Tujuan Khusus ……………………………………………………….
3
1.4 Manfaat ……………………………………………………………………...... 4
1.4.1 Bagi Masyarakat……………………………………………………...

4

1.4.2 Bagi Institusi Pendidikan …………………………………………….

4


1.4.3 Bagi Peneliti Yang Lain ………………………………………………

4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ……………………………………………………….

5

2.1 Konsep Pengetahuan ………………………………………………………..

5

2.1.1 Definisi Pengetahuan ……..………………………………………….

5

2.1.2 Cara Memperoleh Pengetahuan .......................................................

6


2.1.3 Pembentukan Pengetahuan...............................................................

7

2.2 Konsep Balita..............................................................................................

9

2.2.1 Definisi Balita .................................................................................

9

2.3 Diare ..........…………………………………………………………………
2.3.1 Definisi Diare ... …………………………………………………….

9
9

2.3.2 Etiologi Diare ...........................……………………………….........


10

2.3.3 Epidemiologi Diare ............................................................................

11

2.3.4 Pathogenesis Diare .............................................................................

12

2.3.5 Gejala Klinis Diare .............................................................................

15

2.3.6 Faktor-faktor yang berhubungan dengan penyakit diare.....................

16

2.3.7 Pengobatan Diare …………………………………………………....


17

2.3.8 Tanda-Gejala Diare yang harus Orang Tua Ketahui………………..... 19
BAB III METODELOGI STUDI KASUS …………………………………………..

20

3.1 Desain Penelitian …………………………………………………………….

20

3.2 Tempat dan Waktu …………………………………………………………..

20

3.3 Setting Penelitian ……………………………………………………………

20


3.4 Subjek Penelitian / Partisipan ……………………………………………….

21

3.5 Metode Pengumpulan Data …………………………………………………

21

3.6 Metode Keabsahan Data ……………………………………………………

22

3.7 Metode Analisa Data ……………………………………………………….

23

3.8 Etika Penelitian ……………………………………………………………..

23


BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN …………………………………………….

25

4.1 Informasi Umum Partisipan ………………………………………………..

25

4.2 Hasil Penelitian Dan Pembahasan …………………………………………

26

4.2.1 Pengetahuan Orang Tua Tentang Diare……………………………...
4.2.2 Pengetahuam Orang Tua Dalam Penanganan Pertama diare
pada balita dengan memberikan oralit.…………………………..

26
27

4.2.3 Pengetahuan orang tua dalam pengobatan diare pada balita dengan

Memberikan tolak angin anak dan membawa ke dokter / puskesmas.... 28
BAB V PENUTUP ………………………………………………………………….
31
5.1 Kesimpulan ……………………………………………………………….

31

5.2 Saran ………………………………………………………………………

31

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................
LAMPIRAN ………………………………………………………………………………

32

DAFTAR PUSTAKA

Bahar, B., (2000). Pengaruh Pengasuhan Terhadap Pertumbuhan Anak, Pengamatan
Longitudinal pada Anak Etnis Bugis Usia 0-12 Bulan di Barru, Disertasi tidak

diterbitkan, Surabaya : PPS UNAIR

Depkes RI (2007). Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2007

Depkes RI (2007). Buku Pedoman Pemberantasan Penyakit Diare, Ditjen PP&PL. Jakarta

Depkes RI, (2007). Rumah Tangga Sehat Dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Pusat
Promosi Kesehatan, Jakarta.

Depkes RI, (2009). Buku Pedoman Pengendalian Penyakit Diare, Ditjen PP&PL. Jakarta

Festy, P.(2009). Peran Keluarga Dalam Pelakasanaan Rehabilitasi Medik Pada Pasien
Stroke. Ditelusuri pada tanggal 13 Agustus 2015 jam 16.35: WIB
dihttp://www.fik.umsurabaya.ac.id/jurnal/peran-Keluarga-Dalam-PelaksanaanRehabilitasi-Medik-Pada-Pasien-Stroke.pdf

Kemenkes RI, (2011). Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan, Subdit Pengendalian
Diare dan Infeksi Saluran Pencernaan.

Moleong, LJ., 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Remaja Rosdakarya, Bandung.

Notoatmodjo, Soekidjo.2005 Metodologi Penelitian Kesehatan. PT. Rineka Cipta:Jakarta.

Poerwandari, E. K. (2005). Pendekatan Kualitatif untuk Penelitian Prilaku Manusia. (ed-3),
Jakarta: Perfecta LPSP3. Fakultas PSikologi Universitas Indonesia.

Syam, A.F (2008). Jangan Anggap Remeh Diare.http;//www.medicastore.com diakses
tanggal 24 Agustus 2015.

Utarini, A., 2009. “ Metodologi Penelitian Kualitatif, disampaikan dalam Pelatihan
Metodologi penelitian kualitatif di Unversitas Jendral Soedirman, Purwokerto”.
Tahun2009

Wahidiyat, Iskandar. 1998. Buku Kuliah Ilmu KEsehatan Anak Jilid I. FKUI, Jakarta.

WHO (1992).Penatalaksanaan Pencegahan Diare Akut Petunjuk Praktis.Jakarta: EGC.

WHO (2005) Pocket book of hospital care for children. Guidelines for the management of
common illnesses with limited resources.

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Indikasi Pemberian antibiotika.
Tabel 4.1 Informasi Umum Partisipan

KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamin, sebuah kata yang penulis panjatkan atas selesainya karya
tulis ini. Karya tulis yang disusun untuk memenuhi salah satu syarat menempuh ujian akhir
Program Studi Ilmu Keperawatan di Universitas Muhammadiyah Malang tahun 2015 dengan
judul penelitian “ PENGETAHUAN ORANG TUA DALAM PENANGANAN DIARE
PADA BALITA DI PERUMAHAN BULAN TERANG UTAMA MADYOPURO
KECAMATAN KEDUNGKANDANG KOTA MALANG ”
Ucapan terima kasih yang tulus penulis haturkan kepada diantaranya :
1. Bapak Yoyok Bekti P. M.Kep.Sp.Kom selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Ibu Nurul Aini, S.Kep, Ns, M.Kep Selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang
3. Bapak Drs. Ainur Rofieq,M.Kes Selaku Dosen Pembimbing I dalam Penyusunan
Karya Tulis Ilmiah ini
4. Bapak Sunardi,M.Kep Selaku Dosen Pembimbing II dalam Penyusunan karya Tulis
Ilmiah ini
Serta ucapan terima kasih juga penulis haturkan kepada orang-orang tercinta dalam
hidup penulis yang merupakan pelita kehidupan dan senantiasa meniupkan semangat agar
segera menyelesaikan karya tulis ilmiah ini. Terutama Doa Ibu dan Ayah yang selalu
mengiringi langkah penulis dalam menyelesaikan karya tulis ini.Teman-teman, sahabat serta
saudara-saudara yang juga selalu mendukung dalam segala kondisi yang Penulis alami.
Penulis menyadari bahwa tidak ada buatan manusia yang sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran yang bersifat membangun akan penulis terima dengan tangan terbuka demi perbaikan
dimasa yang akan datang.

Malang, Agustus 2015
Reza Bayu Setyawan

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Diare adalah buang air besar dengan konsistensi lembek / cair bahkan dapat
berupa air saja yang frekuensinya lebih dari 3 kali atau lebih dalam sehari (Depkes.
RI, 2000). Diare merupakan gangguan yang cukup sering diderita oleh anak-anak
selain infeksi saluran pernafasan atas. Terjadinya diare pada balita tidak terlepas dari
peran faktor perilaku yang menyebabkan penyebaran kuman enteric terutama yang
berhubungan dengan interaksi perilaku orang tua dalam mengasuh anak dan faktor
lingkungan dimana anak tinggal. Faktor perilaku yang menyebabkan penyebaran
kuman enteric dan meningkatkan resiko terjadinya diare yaitu tidak memberikan ASI
ekslusif secara penuh pada bulan pertama kehidupan, memberikan susu formula
dalam botol bayi, penyimpanan makanan masak pada suhu kamar, menggunakan air
minum yang tercemar, tidak mencuci tangan pada saat memasak, makan atau sebelum
menyuapi anak, atau sesudah buang air besar dan sesudah membuang tinja tinja anak,
dan tidak membuang tinja dengan benar. Faktor lingkungan yaitu sarana air bersih
dan pembuangan tinja. Keduanya faktor ini akan berinteraksi dengan perilaku
manusia (Depkes RI, 2009).
Menurut WHO, di negara berkembang pada tahun 2003 diperkirakan 1,87 juta
anak balita meninggal karena diare, 8-10 kematian tersebut pada umur < 2 tahun.
Rata-rata anak usia < 3 Tahun di negara berkembang mengalami episode diare 3 kali
dalam setahun (WHO, 2007 ). Data nasional Depkes menyebutkan setiap tahunnya di
Indonesia 100.000 balita meninggal dunia karena diare. Itu artinya setiap hari ada 273
balita yang meninggal dunia dengan sia-sia, sama dengan 11 jiwa meninggal setiap
jamnya atau 1 jiwa meninggal setiap 5,5 menit akibat diare (Depkes RI, 2007).
Berdasarkan profil data kesehatan Indonesia tahun 2011, setiap tahun diperkirakan
2,5 miliar kejadian diare pada anak balita, dan hampir tidak ada perubahan dalam dua
dekade terakhir. Diare pada balita tersebut lebih dari separuhnya terjadi di Afrika dan
Asia Selatan, dapat mengakibatkan kematian atau keadaan berat lainnya. Insidens
diare bervariasi menurut musim dan umur. Anak-anak adalah kelompok usia rentan
terhadap diare, insiden diare tertinggi pada kelompok anak usia dibawah dua tahun,
dan menurun dengan bertambahnya usia anak. Hal ini yang makin menguatkan bahwa
anak-anak usia < 3 tahun masih sangat rentan terhadap penyakit khususnya diare.

Kasus diare pada anak-anak jika tidak ditangani secara cepat akan membahayakan
nyawa dari anak tersebut. Saat diare terjadi maka penderita akan banyak
mengeluarkan cairan dalam tubuh, Dehidrasi yang terjadi pada penderita diare karena
usus bekerja tidak sempurna sehingga sebagian besar air dan zat-zat yang terlarut
didalamnya dibuang bersama tinja sampai akhirnya tubuh kekurangan cairan.
Dehidrasi lebih mudah terjadi pada bayi dan balita serta pada penderita demam.
Akibatnya penderita menjadi lemas karena mengalami dehidrasi (kekurangan cairan
tubuh), jika dehidrasi ini tidak segera ditangani maka kemungkinan terburuk yang
bisa terjadi adalah kematian.
Untuk penderita diare kelompok anak usia dibawah 5 tahun perlu mendapat
perhatian yang serius dari orang tua, karena kelompok usia ini rentan mengalami hal
terburuk saat diare, data statistik menyebutkan 500.000 jiwa balita meninggal karena
diare, dan lebih dari setengahnya meninggal karena kurangnya pengetahuan orang tua
dalam

penanganan diare (Depkes RI, 2001). Pengetahuan mengenai diare perlu

diketahui orang tua dengan sebaik-baiknya karena dengan pengetahuan orang tua
dalam menangani diare pada anak maka akan mengurangi jumlah kematian karena
diare yang signifikan, dalam hal ini sudah banyak penelitian yang dilakukan untuk
dapat menyimpulkan betapa pentingnya pengetahuan orang tua dalam menangani
permasalahan diare yang dialami oleh anak.
Penelitian ini mengambil Anak R (An. R). Anak tersebut merupakan anak dari Tn.
D yang tinggal di Perumahan Bulan Terang Utama Madyopuro Kota Malang. An. R
adalah balita usia 4 tahun dan 3 bulan yang lalu anak tersebut mengalami buang air
besar lebih dari 3 kali dalam sehari dengan konsistensi cair. Menurut hasil
pemeriksaan puskesmas, anak tersebut mengalami diare. ketika anak tersebut sakit
diare, pertolongan pertama yang telah diberikan adalah memberi minuman air gula
dan garam, setelah itu diberikan ramuan yang terdiri dari daun kemangi yang
dicampur dengan minyak telon, yang bertujuan untuk menghangatkan badan. Hal
tersebut tidak sesuai dengan teori dari WHO yaitu setelah diberikan oralit dan lebih
banyak cairan , seharusnya orang tua tetap memberikan makanan kepada anak, dan
jika diare masih berlangsung segera dibawa ke dokter atau puskesmas.
Berdasarkan hal tersebut maka penulis bermaksud untuk melakukan studi kasus
tentang “Pengetahuan Orang Tua Dalam Penanganan Diare Pada Balita”.

1.2

Rumusan Masalah
Bagaimana pengetahuan orang tua dalam penanganan diare pada balita?

1.3

Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui pengetahuan orang tua dalam penanganan diare pada balita.
1.3.2 Tujuan Khusus
a. Mendeskripsikan pengetahuan orang tua tentang diare pada balita
b. Mendeskripsikan pengetahuan orang tua dalam penangan pertama untuk
mengatasi diare pada balita.
c. Mendeskripsikan pengetahuan orang tua dalam memberikan pengobatan untuk
mengatasi diare pada balita.

1.4

Manfaat

1.4.1 Bagi Masyarakat
Sebagai masukan atau informasi untuk meningkatkan Pengetahuan orang tua dalam
penanganan diare pada balita.

1.4.2 Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai bahan informasi untuk mengembangkan ilmu pengetahuan khususnya
masalah pengetahuan orang tua dalam penanganan diare pada balita.

1.4.3 Bagi Peneliti Yang Lain
Sebagai dasar atau kajian awal bagi peneliti lain yang ingin meneliti permasalahan
yang sama.