GAMBARAN PERAN ORANG TUA DALAM PENANGANAN DIARE DENGAN DEHIDRASI RINGAN/SEDANG Di Puskesmas Ciptomulyo Malang Tahun 2015

(1)

i

GAMBARAN PERAN ORANG TUA DALAM PENANGANAN

DIARE DENGAN DEHIDRASI RINGAN/SEDANG

Di Puskesmas Ciptomulyo Malang Tahun 2015

KARYA TULIS ILMIAH

Oleh:

NURHIDAYATI

(NIM:201210300511086)

PROGRAM DIPLOMA III KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

TAHUN 2015


(2)

ii

GAMBARAN PERAN ORANG TUA DALAM PENANGANAN

DIARE DENGAN DEHIDRASI RINGAN/SEDANG

Di Puskesmas Ciptomulyo Malang Tahun 2015

STUDI KASUS

Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Menyelesaikan

Program Ahli Madya Keperawatan

Oleh:

NURHIDAYATI

(NIM:201210300511086)

PROGRAM DIPLOMA III KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

TAHUN 2015


(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Ahli Madya Keperawatan pada Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang. Saya menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak pada penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini, sangatlah sulit bagi saya untuk menyelesaikan laporan ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih kepada:

1. Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik.

2. Bapak Yoyok Bekti Prasetyo, M. Kep. Sp. Kom, Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan sarana dan prasarana kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik.

3. Ibu Reni Ilmiasih, S. Kep,. Ns., M. Kep., Sp. Kep. An selaku dosen pembimbing I dan Ibu Nurul Aini, M. Kep selaku pembimbing II yang telah menyediakan waktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing saya dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah.

4. Ibu Aini Alifatin, M. Kep selaku penguji I dan Bapak Edi Purwanto, MNg selaku penguji II yang telah memberikan saran yang sangat berarti dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah.

5. Orang tua saya yang senantiasa memberikan dukungan moral maupun material. 6. Para sahabat seperjuangan Febri, Riffa, Yenita yang selalu memberi

dukungan menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

Akhir kata, saya berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi perkembangan Ilmu Pengetahuan, Pelayanan Kesehatan Serta Penelitian berikutnya.

Malang, Agustus 2015


(9)

ix DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ... i

HALAMAN JUDUL ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... v

LEMBAR KONSULTASI BIMBINGAN KTI ... vi

KATA PENGANTAR ... viii

ABSTRAK ... ix

ABSTRACK ... x

DAFTAR ISI ... xi

BAB I PENDAHULUAN ...1

1.1 Latar Belakang ...1

1.2 Rumusan Masalah ...3

1.3 Tujuan Penelitian ...3

1.4 Manfaat Penelitian ...4

1.4.1 Manfaat hasil penelitian studi kasus bagi pasien dan Keluarga ...4

1.4.2 Manfaat hasil penelitian studi kasus bagi perawat ...4

1.4.3 Manfaat hasil penelitian studi kasus bagi institusi Pendidikan ...4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...5

2.1 Diare ...5

2.1.1 Pengertian Diare ...5

2.1.2 Klasifikasi ...5

2.1.3 Etiologi ...6

2.1.4 Faktor Resiko yang Mempengaruhi Terjadinya Diare ...7

2.1.5 Manisfestasi Klinis ...8

2.1.6 Derajat Dehidrasi ...8

2.1.7 Epidemiologi ...9

2.1.8 Patofisiologi ...10


(10)

x

2.1.10 Pencegahan ...11

2.1.11 Penanganan ...12

2.1.12 Peran Orang tua Dalam penanganan Diare pada Anak ...14

2.2 Peran keluarga ...16

2.2.1.Pengertian Peran...16

2.2.2.Pengertian Keluarga ...17

2.2.3.Fungsi keluarga ...17

2.3 Family-Center Care ...18

2.3.1 Pengertian Family Center Care ...18

2.3.2 Konsep Family Center Care ...19

2.3.3 Elemen Family Center Care ...20

BAB III METODE STUDI KASUS ...21

3.1 Pendekatan Penelitian ...21

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ...21

3.3 Setting Penelitian ...21

3.4 Subjek Penelitian ...22

3.5 Metode Pengumpulan Data ...22

3.5.1 Wawancara ...22

3.5.2 Observasi Partisipatif ...23

3.6 Metode Uji Keabsahan Data ...24

3.7 Metode Analisis Data ...24

3.8 Etika Penelitian ...24

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...25

4.1 Hasil Penelitian ...25

4.1.1 Informasi Umum Partisipan ...25

4.1.2 Hasil Wawancara ...25

4.2 Pembahasan ...27

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...31

5.1 Kesimpulan ...31


(11)

xi

5.2.1 Bagi Orang tua Partisipan ...31 5.2.2 Bagi Peneliti ...31 5.2.3 Bagi Institusi ...31 DAFTAR PUSTAKA


(12)

27

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta : Rineka Cipta

Black, R.E., Bryce, Morris, S.S. (2003). Where and why are 10 million children

dying every year?. Lancet 361: 2226-2234.

Depkes, RI. (2012). Angka Kematian Bayi dan Balita. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia

Depkes, RI. (2008). Buku Bagan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS). Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia

Depkes, RI. (2006). Pedoman Tatalaksana Diare. Available from:http://dinkessulsel.go.id/new/images/pdf/pedoman/pedoman%20tatal aksana%20diare pdf [ Accessed 2 April 2011 ]

Depkes, RI, (2011) Direktorat jenderal pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan. Lintas Diare lima langkah tuntaskan Diare. Buku saku petugas kesehatan.

Depkes, (2010). Diare. www.depkes.go.id/downloads/buletin%20 diare final(1). Pdf 4 November 2012

Dinkes, Jatim. (2011). Profil Kesehatan Jawa Timur, Dinas Kesehatan Jawa Timur

Dewi, L. (2010). Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita.Jakarta : Salemba Medika

Hidayat. (2008). Pengantar Ilmu Keperawatan 1.Jakarta. Salemba Medika

Iswari, Y. (2011). Analisis Faktor Risiko Kejadian Diare Pada Anak Usia

Dibawah 2 Tahun Di RSUD Kota Jakarta. Tesis FIKUI. Jakarta

Juffrie, M., et al, (2010). Buku Ajar Gastroenterologi - Hepatologi Jilid 1.Jakarta : Balai Penerbit IDAI.

Kemenkes, RI. (2011). Panduan Sosialisasi Tatalaksana Diare pada Balita. Direktorat Jendral Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan

Ngastiah. (2005). Perawatan Anak Sakit, Jakarta: ECG

Nelsson, W. E. (2000). Ilmu Kesehatan Anak Volume 1.Jakarta : EGC

Namuwali, D. (2009). Upaya orang tua dalam penanganan Diare di rumah. Eprints.undip.ac.id


(13)

28

Palupi, A. (2005). Status Gizi dan Hubungannya Dengan Kejadian Diare Akut Pada Anak di ruang rawat inap RSUP Dr. Sarrdijito Yogyakarta. Jurnal Gizi Klinik Indonesia, Vol.6, No. 1, Juli 2009

Potter, P,A, dan Perry, A.G. (2010). Buku Ajar Fundamental Keperawatan:

Konsep, Proses, dan praktik Edisi 4. Alih bahasa Yasmin Asih. Made

Sumarwati, Dian Evriyani. Jakarta: EGC

Puskesmas Ciptomulyo.(2015). Profil Kesehatan Puskesmas Ciptomulyo 2015. Malang : Puskesmas Ciptomulyo

Santoso, D . Peran perawat dalam kesehatan masyarakat. (2009) https://maydwiyurisantoso.wordpress.com

Saryono. (2011). Metodologi Penelitian Kualitatif Dalam Bidang Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika

Sinthamurniwati.(2006). Faktor-faktor Resiko Kejadian Diare Akut Pada Balita

(Studi kasus di semarang).http://pdffactory.com

Simadibrata, M., D. (2006). Diare Akut. In: Sudoyo, Aru W, et al, ed. Buku Ajar

Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Edisi VI. Jakarta : Pusat Penerbitan Ilmu

Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 408-413.

Sofwan, R. (2010). Cara Cepat Atasi Diare Pada Anak. Jakarta : PT Buana Ilmu Populer

Soekanto, S. (2009). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : Rajawali Pers

Sodikin. (2011). Asuhan Keperawatan Anak: Gangguan Sistem Gastrointestinal

dan Hepatobilier : Jakarta Penerbit Salemba Medika

Sugiyono.(2008). Metode Penelitian Kualitatif Kuantitattif dan R & D. Bandung : Alfabeta

Widjaja, (2008). Mengatasi Diare dan Keracunan Pada Balita.Jakarta : Kawan Pustaka

Wong, D, L. (2008). Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik edisi 4.Jakarta : ECG

Wulandari, A. (2012). Penanganan Diare di Rumah Tangga MerupakanUpaya

Untuk Menekan angka Kesakitan Diare Pada Anak Balita.

http://ejurnal.ung.ac.id/indek.php/JHS/article/download/860/802

WHO, (2012). Diarrhoea. Available from :

http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs330/en/index.html [ Accessed 5 Maret 2011 ]

Anonim. (2007). Family centered care.


(14)

1 BAB 1 PENDAHULUAN

1.1Latar belakang masalah

Diare adalah buang air besar yang tidak normal atau bentuk tinja yang encer dan frekuensi lebih banyak dari biasanya. Neonatus dinyatakan diare bila frekuensi buang air besar lebih dari 4 kali, sedangkan untuk bayi berumur libih dari 1 bulan dan anak, bila frekuensi lebih dari 3 kali (Sowfan, 2010). Diare adalah keadaan frekuensi buang air besar lebih dari 4 kali pada bayi dan lebih dari 3 kali pada anak, konsistensi tinja encer, dapat berwarna hijau bercampur lendir dan darah (Ngastiah, 2005).

Angka kematian yang diakibatkan diare di Indonesia dari tahun 2009-2011 terhitung sebanyak 12,936 (Depkes RI, 2012). Data hasil survei diare di Propinsi Jawa Timur pada tahun 2010, menyebutkan angka kesakitan diare semua umur secara nasional sebesar 411 per 1000 penduduk (Dinkes Jatim, 2011). Data kejadian diare di Puskesmas Ciptomulyo pada tahun 2015 dari bulan januari sampai bulan juli sebanyak 226 anak (Profil Kesehatan Puskesmas Ciptomulyo, 2015).

Faktor yang menyebabkan tingginya tingkat kejadian diare pada anak di Indonesia salah satunya adalah faktor peran orang tua dalam penanganan diare yang kurang tepat (Sowfan, 2010). Berbagai cara telah diupayakan untuk menurunkun angka kejadian diare yaitu berupa penyuluhan, kegiatan posyandu dan kebijakan pemerintah dalam upaya penanggulanan diare. Tapi pada kenyataannya peran orang tua dalam penanganan diare pada anak belum menunjukan angka peningkatan, Laporan hasil survei morbiditas dan perilaku masyarakat dalam penatalaksanaan diare belum menunjukan perbaikan dan belum sesuai dengan harapan. Lebih dari 90% ibu mengetahui tentang paket oralit, hanya 1 dari 3 (35%) anak yang menderita diare diberi oralit dan hanya 22% yang diberi LGG. Data juga menunjukan bahwa penatalaksanaan diare dengan cairan rumah tangga mengalami penurunan 50% pada tahun 2006 menjadi 27% pada tahun 2010.


(15)

2

Peran orang tua dalam hal penanganan diare belum menunjukan peningkatan, seperti peran orang tua dalam mencegah dehidrasi, dengan tidak memberikan cairan yang cukup pada anak, peran orang tua dalm mencegah malnutrisi, dengan memberikan asupan makanan yang kurang saat anak diare, peran orang tua dalam memberikan zink yang tidak sesuai dengan aturan, menghentikan ASI dan lambat dalam mencari pelayanan kesehatan. Peran orang tua dalam menangani diare sangat penting, karena penyakit diare merupakan penyakit yang sangat serius dan sering terjadi terutama pada balita dan anak. Hal ini perlu mendapatkan perhatian serius, karena orang tua menganggap diare merupakan penyakit biasa yang sering timbul dan tidak berbahaya. Diare yang tidak ditangani secara tepat akan menimbulkan komplikasi seperti dehidrasi ringan sampai dehidrasi berat, jika dehidrasi ringan/sedang tidak segera mendapat penanganan yang tepat dan benar maka akan terjadi komplikasi yang lebih parah dan serius, seperti dehidrasi berat yaitu kehilangan cairan yang berlebihan pada tubuh.

Peran orang tua dalam menurunkan kejadian diare selama perawatan sangatlah penting, karena suatu pemahaman dan penanganan yang benar tentang penyakit diare sangat diperlukan untuk para orang tua dalam menurunkan tingkat keparahan pada anak. Orang tua mempunyai peran untuk menerima kondisi anak dan memberikan partisipasi dalam perawatan. Bentuk partisipasi tersebut adalah orang tua terlibat dalam perawatan dan selalu memberi support emosional kepada anak. Tindakan yang perlu dilakukan di tingkat rumah tangga bila bayi dan balita terkena diare adalah berikan ASI lebih sering, bila anak mendapatkan susu formula berikan lebih sering, makan seperti biasanya dan minum lebih sering, berikan segera oralit, berikan zink selama 10 hari, dan berikan antibiotika selektif, segera bawa anak ke tenaga kesehatan jika diare tidak berhenti atau memuntahkan makanan dan minuman yang diberikan (DepKes RI, 2011). Upaya pencegahan diare meliputi memberikan ASI, memperbaiki makanan pendamping ASI, menggunkan air bersih, mencuci tangan, menggunakan jamban, membuang tinja bayi dengan benar dan memberikan imunisasi campak dapat mencegah diare yang lebih berat (DepKes, 2010).


(16)

3

Hasil dari studi pendahuluan pada tanggal 15 Juni 2015 terdapat 15 balita di puskesmas Ciptomulyo, dari hasil wawancara di puskesmas kepada 8 ibu balita dan anak. Terdapat tiga tingkat penanganan ibu yaitu 2 (25%) dengan memberikan cairan lebih, makan seperti biasa dan memberikan oralit. 2 (25%) dengan memberikan cairan dan makanan yang lembek. 4 (50%) dengan memberikan obat yang di beli di warung, tidak memberi cairan yang cukup, menghentikan ASI dan memberikan makan yang lembek pada anak. Salah satu dalam penanganan diare yaitu dengan memberikan cairan yang lebih banyak dan tidak menghentikan asupan makanan. Peran orang tua dalam penanganan awal pada kasus diare sangat diharapkan untuk menurunkan tingkat keparahan diare pada anak. Pada kenyataanya dari hasil wawancara salah satu ibu rumah tangga mengatakan anaknya sudah 3-4 kali datang berobat ke puskesmas dengan penyakit yang sama. Hal ini menunjukan peran serta orang tua yang kurang dalam keterlibatan perawatan dan pengasuhan selama anak sakit, serta kurangnya aspek dari family centered care.

Berdasarkan latar belakang diatas peran orang tua dalam penanganan diare pada anak masih rendah, sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “ gambaran peran orang tua dalam penanganan diare dengan dehidrasi ringan/sedang pada anak di Puskesmas Ciptomulyo Malang”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka hal yang menjadi masalah dala penelitian ini adalah Bagaimana peran orang tua terhadap penanganan anak diare dengan dehidrasi ringan/sedang

1.3 Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui gambaran peran orang terhadap penanganan pada anak diare di lingkungan kerja Puskesmas Ciptomulyo Malang tahun 2015


(17)

4

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Bagi pasien

Hasil penelitian ini diharapkan anak mendapatkan penanganan sesuai dengan standart penanganan diare, sehingga dapat menurunkan angka kesakitan dan kematin serta komplikasi

1.4.2 Bagi institusi

Untuk menambah informasi dan referensi perpustakaan institusi pendidikan keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang dan memberikan manfaat sebagai bahan bacaan bagi mahasiswanya, sehingga dapat meningkatkan mutu pembelajaran dan dapat memberi masukan, saran kepada fakultas mengenai target kurikulum.

1.4.3 Bagi peneliti

Memperoleh pengalaman nyata dan menambah wawasan mengenai gambaran peran orang tua dalam penanganan pada anak diare dengan dehidrasi ringan/sedang


(1)

27

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta : Rineka Cipta

Black, R.E., Bryce, Morris, S.S. (2003). Where and why are 10 million children dying every year?. Lancet 361: 2226-2234.

Depkes, RI. (2012). Angka Kematian Bayi dan Balita. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia

Depkes, RI. (2008). Buku Bagan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS). Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia

Depkes, RI. (2006). Pedoman Tatalaksana Diare. Available from:http://dinkessulsel.go.id/new/images/pdf/pedoman/pedoman%20tatal aksana%20diare pdf [ Accessed 2 April 2011 ]

Depkes, RI, (2011) Direktorat jenderal pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan. Lintas Diare lima langkah tuntaskan Diare. Buku saku petugas kesehatan.

Depkes, (2010). Diare. www.depkes.go.id/downloads/buletin%20 diare final(1). Pdf 4 November 2012

Dinkes, Jatim. (2011). Profil Kesehatan Jawa Timur, Dinas Kesehatan Jawa Timur

Dewi, L. (2010). Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita.Jakarta : Salemba Medika

Hidayat. (2008). Pengantar Ilmu Keperawatan 1.Jakarta. Salemba Medika

Iswari, Y. (2011). Analisis Faktor Risiko Kejadian Diare Pada Anak Usia Dibawah 2 Tahun Di RSUD Kota Jakarta. Tesis FIKUI. Jakarta

Juffrie, M., et al, (2010). Buku Ajar Gastroenterologi - Hepatologi Jilid 1.Jakarta : Balai Penerbit IDAI.

Kemenkes, RI. (2011). Panduan Sosialisasi Tatalaksana Diare pada Balita. Direktorat Jendral Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan

Ngastiah. (2005). Perawatan Anak Sakit, Jakarta: ECG

Nelsson, W. E. (2000). Ilmu Kesehatan Anak Volume 1.Jakarta : EGC

Namuwali, D. (2009). Upaya orang tua dalam penanganan Diare di rumah. Eprints.undip.ac.id


(2)

28

Palupi, A. (2005). Status Gizi dan Hubungannya Dengan Kejadian Diare Akut Pada Anak di ruang rawat inap RSUP Dr. Sarrdijito Yogyakarta. Jurnal Gizi Klinik Indonesia, Vol.6, No. 1, Juli 2009

Potter, P,A, dan Perry, A.G. (2010). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan praktik Edisi 4. Alih bahasa Yasmin Asih. Made Sumarwati, Dian Evriyani. Jakarta: EGC

Puskesmas Ciptomulyo.(2015). Profil Kesehatan Puskesmas Ciptomulyo 2015. Malang : Puskesmas Ciptomulyo

Santoso, D . Peran perawat dalam kesehatan masyarakat. (2009) https://maydwiyurisantoso.wordpress.com

Saryono. (2011). Metodologi Penelitian Kualitatif Dalam Bidang Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika

Sinthamurniwati.(2006). Faktor-faktor Resiko Kejadian Diare Akut Pada Balita (Studi kasus di semarang).http://pdffactory.com

Simadibrata, M., D. (2006). Diare Akut. In: Sudoyo, Aru W, et al, ed. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Edisi VI. Jakarta : Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 408-413.

Sofwan, R. (2010). Cara Cepat Atasi Diare Pada Anak. Jakarta : PT Buana Ilmu Populer

Soekanto, S. (2009). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : Rajawali Pers

Sodikin. (2011). Asuhan Keperawatan Anak: Gangguan Sistem Gastrointestinal dan Hepatobilier : Jakarta Penerbit Salemba Medika

Sugiyono.(2008). Metode Penelitian Kualitatif Kuantitattif dan R & D. Bandung : Alfabeta

Widjaja, (2008). Mengatasi Diare dan Keracunan Pada Balita.Jakarta : Kawan Pustaka

Wong, D, L. (2008). Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik edisi 4.Jakarta : ECG

Wulandari, A. (2012). Penanganan Diare di Rumah Tangga MerupakanUpaya Untuk Menekan angka Kesakitan Diare Pada Anak Balita. http://ejurnal.ung.ac.id/indek.php/JHS/article/download/860/802

WHO, (2012). Diarrhoea. Available from :

http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs330/en/index.html [ Accessed 5 Maret 2011 ]

Anonim. (2007). Family centered care.


(3)

1 BAB 1 PENDAHULUAN

1.1Latar belakang masalah

Diare adalah buang air besar yang tidak normal atau bentuk tinja yang encer dan frekuensi lebih banyak dari biasanya. Neonatus dinyatakan diare bila frekuensi buang air besar lebih dari 4 kali, sedangkan untuk bayi berumur libih dari 1 bulan dan anak, bila frekuensi lebih dari 3 kali (Sowfan, 2010). Diare adalah keadaan frekuensi buang air besar lebih dari 4 kali pada bayi dan lebih dari 3 kali pada anak, konsistensi tinja encer, dapat berwarna hijau bercampur lendir dan darah (Ngastiah, 2005).

Angka kematian yang diakibatkan diare di Indonesia dari tahun 2009-2011 terhitung sebanyak 12,936 (Depkes RI, 2012). Data hasil survei diare di Propinsi Jawa Timur pada tahun 2010, menyebutkan angka kesakitan diare semua umur secara nasional sebesar 411 per 1000 penduduk (Dinkes Jatim, 2011). Data kejadian diare di Puskesmas Ciptomulyo pada tahun 2015 dari bulan januari sampai bulan juli sebanyak 226 anak (Profil Kesehatan Puskesmas Ciptomulyo, 2015).

Faktor yang menyebabkan tingginya tingkat kejadian diare pada anak di Indonesia salah satunya adalah faktor peran orang tua dalam penanganan diare yang kurang tepat (Sowfan, 2010). Berbagai cara telah diupayakan untuk menurunkun angka kejadian diare yaitu berupa penyuluhan, kegiatan posyandu dan kebijakan pemerintah dalam upaya penanggulanan diare. Tapi pada kenyataannya peran orang tua dalam penanganan diare pada anak belum menunjukan angka peningkatan, Laporan hasil survei morbiditas dan perilaku masyarakat dalam penatalaksanaan diare belum menunjukan perbaikan dan belum sesuai dengan harapan. Lebih dari 90% ibu mengetahui tentang paket oralit, hanya 1 dari 3 (35%) anak yang menderita diare diberi oralit dan hanya 22% yang diberi LGG. Data juga menunjukan bahwa penatalaksanaan diare dengan cairan rumah tangga mengalami penurunan 50% pada tahun 2006 menjadi 27% pada tahun 2010.


(4)

Peran orang tua dalam hal penanganan diare belum menunjukan peningkatan, seperti peran orang tua dalam mencegah dehidrasi, dengan tidak memberikan cairan yang cukup pada anak, peran orang tua dalm mencegah malnutrisi, dengan memberikan asupan makanan yang kurang saat anak diare, peran orang tua dalam memberikan zink yang tidak sesuai dengan aturan, menghentikan ASI dan lambat dalam mencari pelayanan kesehatan. Peran orang tua dalam menangani diare sangat penting, karena penyakit diare merupakan penyakit yang sangat serius dan sering terjadi terutama pada balita dan anak. Hal ini perlu mendapatkan perhatian serius, karena orang tua menganggap diare merupakan penyakit biasa yang sering timbul dan tidak berbahaya. Diare yang tidak ditangani secara tepat akan menimbulkan komplikasi seperti dehidrasi ringan sampai dehidrasi berat, jika dehidrasi ringan/sedang tidak segera mendapat penanganan yang tepat dan benar maka akan terjadi komplikasi yang lebih parah dan serius, seperti dehidrasi berat yaitu kehilangan cairan yang berlebihan pada tubuh.

Peran orang tua dalam menurunkan kejadian diare selama perawatan sangatlah penting, karena suatu pemahaman dan penanganan yang benar tentang penyakit diare sangat diperlukan untuk para orang tua dalam menurunkan tingkat keparahan pada anak. Orang tua mempunyai peran untuk menerima kondisi anak dan memberikan partisipasi dalam perawatan. Bentuk partisipasi tersebut adalah orang tua terlibat dalam perawatan dan selalu memberi support emosional kepada anak. Tindakan yang perlu dilakukan di tingkat rumah tangga bila bayi dan balita terkena diare adalah berikan ASI lebih sering, bila anak mendapatkan susu formula berikan lebih sering, makan seperti biasanya dan minum lebih sering, berikan segera oralit, berikan zink selama 10 hari, dan berikan antibiotika selektif, segera bawa anak ke tenaga kesehatan jika diare tidak berhenti atau memuntahkan makanan dan minuman yang diberikan (DepKes RI, 2011). Upaya pencegahan diare meliputi memberikan ASI, memperbaiki makanan pendamping ASI, menggunkan air bersih, mencuci tangan, menggunakan jamban, membuang tinja bayi dengan benar dan memberikan imunisasi campak dapat mencegah diare yang lebih berat (DepKes, 2010).


(5)

3

Hasil dari studi pendahuluan pada tanggal 15 Juni 2015 terdapat 15 balita di puskesmas Ciptomulyo, dari hasil wawancara di puskesmas kepada 8 ibu balita dan anak. Terdapat tiga tingkat penanganan ibu yaitu 2 (25%) dengan memberikan cairan lebih, makan seperti biasa dan memberikan oralit. 2 (25%) dengan memberikan cairan dan makanan yang lembek. 4 (50%) dengan memberikan obat yang di beli di warung, tidak memberi cairan yang cukup, menghentikan ASI dan memberikan makan yang lembek pada anak. Salah satu dalam penanganan diare yaitu dengan memberikan cairan yang lebih banyak dan tidak menghentikan asupan makanan. Peran orang tua dalam penanganan awal pada kasus diare sangat diharapkan untuk menurunkan tingkat keparahan diare pada anak. Pada kenyataanya dari hasil wawancara salah satu ibu rumah tangga mengatakan anaknya sudah 3-4 kali datang berobat ke puskesmas dengan penyakit yang sama. Hal ini menunjukan peran serta orang tua yang kurang dalam keterlibatan perawatan dan pengasuhan selama anak sakit, serta kurangnya aspek dari family centered care.

Berdasarkan latar belakang diatas peran orang tua dalam penanganan diare pada anak masih rendah, sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “ gambaran peran orang tua dalam penanganan diare dengan dehidrasi ringan/sedang pada anak di Puskesmas Ciptomulyo Malang”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka hal yang menjadi masalah dala penelitian ini adalah Bagaimana peran orang tua terhadap penanganan anak diare dengan dehidrasi ringan/sedang

1.3 Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui gambaran peran orang terhadap penanganan pada anak diare di lingkungan kerja Puskesmas Ciptomulyo Malang tahun 2015


(6)

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Bagi pasien

Hasil penelitian ini diharapkan anak mendapatkan penanganan sesuai dengan standart penanganan diare, sehingga dapat menurunkan angka kesakitan dan kematin serta komplikasi

1.4.2 Bagi institusi

Untuk menambah informasi dan referensi perpustakaan institusi pendidikan keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang dan memberikan manfaat sebagai bahan bacaan bagi mahasiswanya, sehingga dapat meningkatkan mutu pembelajaran dan dapat memberi masukan, saran kepada fakultas mengenai target kurikulum.

1.4.3 Bagi peneliti

Memperoleh pengalaman nyata dan menambah wawasan mengenai gambaran peran orang tua dalam penanganan pada anak diare dengan dehidrasi ringan/sedang