Teknik Pengolahan Data Teknik Pemberian Skor

3. Studi Pustaka

Studi pustaka disini adalah pengumpulan data dari berbagai literatur yang mendukung dan berkaitan dengan masalah yang peneliti bahas.

G. Teknik Pengolahan Data

Setelah data terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah mengolah data, yang melalui tahapan sebagai berikut : 1. Tahap editing, yaitu memeriksa kembali terhadap cacatan yang telah diperoleh di lapangan 2. Tahap tabulasi, yaitu proses pengelompokkan jawaban-jawaban yang serupa dengan cara yang diteliti dan teratur ke dalam tabel 3. Tahap interpretasi, yaitu tahap memberikan penafsiranpenjabaran dari data yang diperoleh

H. Teknik Pemberian Skor

Setiap pertanyaan dalam kuesioner akan diberi tiga alternatif jawaban yaitu A,B, dan C. Penentuan skor untuk masing-masing alternatif jawaban adalah sebagai berikut: a Alternatif jawaban a berkategori tinggi dengan nilai 3 b Alternatif jawaban b berkategori sedang dengan nilai 2 c Alternatif jawaban c berkategori rendah dengan nilai 1 Setelah data diperoleh dari masing-masing responden selanjutnya data akan diadakan penggolangan yang kemudian disajikan dengan presentasi dari masing-masing variabel. Adapun cara penggolangan data tersebut dengan menggunakan rumus interval: I = I = Interval NT = skor nilai tertinggi NR = skor nilai terendah

I. Uji Validasi dan Reliabilitas Instrumen

Uji validitas dan reliabilitas instrumen merupakan pengolahan terhadap hasil uji coba alat pengumpul data berupa kuesioner. Jadi pengujian ini dilakukan terhadap hasil uji coba. Sedangkan yang dipergunakan dalam menganalisa data adalah instrumen yang disebar kedua setelah instrumen uji coba dianggap valid dan relibel. Uji validitas dan reliabilitas instrumen ditujukan untuk kuesioner. Pengujian validitas instrumen tiap butir, digunakan analisis item, yaitu “mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir. Dalam hal analisis item ini Masrun 1979 menyatakan “Dalam memberikan interpretasi terhadap koefisien korelasi, item yang mempunyai korelasi positif dengan kriterium skor total serta korelasinya tinggi, menunjukkan bahwa item tersebut mempunyai validasi yang tinggi, biasanya syarat minimum untuk dianggap memenuhi syarat adalah kalau r = 0,3, jadi

Dokumen yang terkait

Perancangan kampanye sosial tentang pentingnya menyalakan lampu utama motor di siang hari

0 2 1

PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELANGGARAN PERATURAN TENTANG PENYALAAN LAMPU UTAMA SEPEDA MOTOR PADA SIANG HARI DI KOTA BANDAR LAMPUNG

2 28 46

PENGARUH IKLAN “MENYALAKAN LAMPU UTAMA SEPEDA MOTOR PADA SIANG HARI” TERHADAP PERILAKU MAHASISWA DALAM MEMATUHI PERATURAN LALU LINTAS DI BANDAR LAMPUNG

2 18 117

SKRIPSI PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PENGENDARA SEPEDA MOTOR PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PENGENDARA SEPEDA MOTOR YANG TIDAK MENYALAKAN LAMPU UTAMA DI SIANG HARI DI KOTA YOGYAKARTA.

0 3 12

PENDAHULUAN PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PENGENDARA SEPEDA MOTOR YANG TIDAK MENYALAKAN LAMPU UTAMA DI SIANG HARI DI KOTA YOGYAKARTA.

0 3 12

PERSEPSI PENGENDARA SEPEDA MOTOR TERHADAP ATURAN MENYALAKAN LAMPU DI SIANG HARI DITINJAU DARI UU NO.22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DI KELURAHAN SEI KERA HILIR I KECAMATAN MEDAN PERJUANGAN.

0 1 24

Sudut Pandang The Jakarta Post dalam Menyuarakan Peraturan Menyalakan Lampu Motor di Siang Hari dalam Dua Artikel The Jakarta Post.

0 0 3

EFEKTIFITAS PASAL 107 AYAT (2) TENTANG MENYALAKAN LAMPU DI SIANG HARI BAGI PENGENDARA SEPEDA MOTOR BERDASARKAN UU NO 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DI WILAYAH POLSEK TULANGAN SIDOARJO.

1 1 70

vol 21 no2 ed sept2011 08

0 0 9

EFEKTIFITAS PASAL 107 AYAT (2) TENTANG MENYALAKAN LAMPU DI SIANG HARI BAGI PENGENDARA SEPEDA MOTOR BERDASARKAN UU NO 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DI WILAYAH POLSEK TULANGAN SIDOARJO

0 1 43