☛ ☞
a. Editing yaitu data yang diperoleh diperiksa lagi kelengkapan jawaban, kejelasan, dan relevansi dengan penelitian
sehingga terhindar dari kekurangan dan kekeliruan.
b. Sistematis data yaitu melakukan penyusunan dan penempatan data pada tiap- tiap pokok bahasan secara sistematis.
c. Klasifikasi yaitu mengelompokkan data yang diperoleh untuk mempermudah melakukan analisis.
E. Analisis Data
Tujuan analisis data adalah menyederhanakan data ke dalam bentuk yang mudah dibaca dan diidentifikasikan
25
. Analisis terhadap data yang diperoleh dilakukan dengan cara analisis kualitatif yaitu analisis yang dialkukan secara deskritif, yakni
apa yang dinyatakan oleh responden secara tertulis atau lisan dan perilaku yang nyata
26
.
Kemudian hasil analisis tersebut diteruskan dengan menarik kesimpulan secara induktif yaitu suatu proses berfikir untuk menarik suatu kesimpulan yang bersifat
umum dari berbagai kasus yang bersifat khusus
27
, yang kemudian diperbantukan dengan hasil studi kepustakaan guna menjawab permasalahan yang dikemukakan.
✌ ✍
Singatimbun dan Sofyan Effendy. 1985. Pengantar Analisa Kebijaksanaan. Jakarta. Rajawali . Hal 213
✌
6
Soekanto, soerjono. 1986. Pengantar Penelitian Hukum. Universitas Indonesia Press. Jakarta. Hal 32
27
Muhammad, Abdulkadir. 2004. Hukum dan Penelitian Hukum. Citra Aditya Bakti. Bandung. Hal 8
✎
V. PENUTUP
A. Kesimpulan
Sebagai bagian akhir dari penulisan skripsi yang berjudul Analisis Pelaksanaan Uji Narkoba Melalui Rambut Dalam Rangka Pembuktian Tindak Pidana Narkotika, maka penulis
membuat kesimpulan dalam penulisan skripsi ini, yaitu : 1.
Proses pelaksanaan uji narkoba melalui rambut dalam rangka pembuktian tindak pidana narkotika, dalam prakteknya pada saat pemeriksaan seringkali terjadi penyangkalan
maka untuk membuktikan, diadakan serangkaian tes untuk membuktikan seseorang menggunakan narkotika. Biasanya tes yang dijalani berupa tes pengambilan sampel
seseorang yang diduga keras sebagai pengguna narkotika. Dalam prakteknya tes melalui urine sering kali dimanipulasi, misalnya beberapa jam sebelum diuji pengguna narkoba
meminum penetral agar hasil pemeriksaan negatif. Dan tes lanjutan tes konfirmasi melalui uji rambut untuk menjaring pengguna narkoba yang menyangkal atau
memanifulasi urine. Artinya dalam menjaring pengguna narkoba, atau memperkecil tingkat pengguna narkoba di Indonesia. Saat ini uji narkoba melalui rambut merupakan
program terbaru, namun tidak akan menghapuskan uji narkoba melalui urine. Uji narkoba melalui rambut secara yuridis tidk mempunyai kekuatan sebagai alat bukti,
karena hasil tersebut hanya sebagai petunjuk untuk langkah lebih lanjut dalam mencari alat bukti yang sah menurut undang-undang. Hasil uji narkoba menggunakan rambut
baru dapat berfungsi kuat apabila didampingi dengan surat keterangan dari laboratorium