Persepsi Pelaku Perjalanan Terhadap Pelayanan Angkutan Umum Di Kota Medan

Persepsi Pelaku Perjalanan Terhadap Pelayanan Angkutan Umum Di Kota Medan
Herry Lubis
Program Studi Teknik Arsitektur
Sekolah Pascasarjana
Universitas Sumatera Utara
Abstrak
Angkutan umum adalah sarana transportasi yang penting dalam mendukung aktivitas dan
mobilitas penduduk sehari-hari di suatu perkotaan. Baik buruknya keadaan angkutan umum dan
transportasi secara umum di suatu perkotaan merupakan cerminan baik buruknya sistem kota
tersebut. Pelaku perjalanan dalam memilih moda yang akan digunakan, akan melihat daya tarik
yang ditawarkan dari moda tersebut sehingga pelaku perjalanan tersebut akan merasa mendapat
keuntungan dari penggunaan moda angkutan yang dipilihnya. Tentunya pelaku perjalanan
tersebut secara sadar maupun tidak sadar akan melihat secara keseluruhan keuntungankeuntungan tersebut dan tidak lupa akan membanding-bandingkannya dengan kerugian-kerugian
yang akan diterimanya ketika menggunakan moda angkutan tersebut. Namun hal ini tidak berlaku
apabila pelaku perjalanan tersebut tidak mempunyai alternatif lain yang disebabkan tidak
mempunyai akses terhadap moda lainnya. Tesis ini membahas tentang persepsi masyarakat
pelaku perjalanan terhadap pelayanan angkutan umum di kota Medan.
Objek penelitian ditetapkan adalah masyarakat yang menggunakan angkutan umum.
Angkutan umum dengan klasifikasi mobil penumpang umum (tipe angkutan mini bus) dengan
armada yang terbanyak. Pelayanan angkutan umum ditinjau dari aspek keandalan, kenyaman,
keamanan, cepat dan ongkos murah. Data diperoleh melalui survei lapangan dengan pedoman

kuesioner selanjutnya dianalisis dengan analisis deskriptif dari grafik frekuensi dan analisis chi
kuadrat.
Ketersediaan angkutan umum, sebagian besar pelaku perjanan menyatakan tersedia.
Ketepan waktu, angkutan umum yang digunakan oleh masyarakat kota Medan untuk aktivitas
sehari-hari, ternyata sebagian besar pelaku perjanan menyatakan jarang tepat waktu. Perpindahan
angkutan umum menurut responden perlu berpindah satu kali angkutan umum untuk mencapai
tujuan perjalanan. Pelayanan oleh supir, sebagian besar pelaku perjanan mendapatkan pelayanan
yang baik. Menggunakan halte, sebagian besar pelaku perjalanan jarang menggunakan halte.
Mudah turun naik kenderaan, sebagian besar pengguna angkutan umum menyatakan mudah bila
ingin menggunakan (menyetop) dan minta turun (berhenti) angkutan umum mudah (dua kali
setop berhenti). Tersedia tempat duduk setiap saat, sebagian besar pelaku perjalanan menyatakan
dapat tempat duduk disaat angkutan umum mereka gunakan. Tidak berdesak-desakan, di dalam
angkutan umum sebagian besar pelaku perjalanan menyatakan tidak berdesak-desakan. Kualitas
tempat duduk, sebagian besar pelaku perjalan menyatakan nyaman terhadap tempat duduk rang
ada dalam angkutan umum. Suhu dalam angkutan umum, sebagian besar pelaku perjalanan
menyatakan merasa kurang nyaman. Aman terhadap kecelakaan lalulintas, sebagian besar pelaku
perjalanan menyatakan kurang aman. Aman terhadap aksi kejahatan, sebagian besar pelaku
perjalan menyatakan kurang aman dengan adanya aksi pencopetan yang sering terjadi dalam
angkutan umum. Ongkos angkutan umum, sebagian besar pelaku perjalan mengganggap ongkos
angkutan umum yang ditetapkan saat ini menyatakan sedang. Waktu perjalanan, menurut pelaku

perjalanan waktu perjalanan menggunakan angkutan umum (dibandingkan dengan menggunakan
sepeda motor dan mobil pribadi), sebagian besar menyatakan lebih lambat. Hasil analisis chi
kuadrat menunujukkan distribusi jawaban responden ternyata tidak seragam, atau pengguna
angkutan umum di Kota Medan ternyata tidak mempunyai persepsi yang sama terhadap
parameter variabel-variabel pelayanan angkutan umum di Kota Medan.
Kata Kunci: Persepsi, Pelayanan, Angkutan Umum

e-USU Repository ©2005 Universitas Sumatera Utara