Dampak Dan Manfaat Alokasi Anggaran Pembangunan Sektoral Dalam APBD Terhadap Masyarakat Dalam...

DAMPAK DAN MANFAAT ALOKASI ANGGARAN PEMBANGUNAN SEKTORAL DALAM APBD
TERHADAP MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN WILAYAH DI KABUPATEN ACEH TENGGARA
TESIS
Oleh : SYAMSUAR 017003038 / PWD
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2003
Syamsuar : Dampak Dan Manfaat Alokasi Anggaran Pembangunan Sektoral Dalam APBD…, 2003 USU Repository © 2007

RINGKASAN Syamsuar, dengan ini menulis Tesis dengan judul : Dampak Dan Manfaat Alokasi Anggaran Pembangunan Sektoral Dalam APBD Terhadap Masyarakat Dalam Pengembangan Wilayah Di Kabupaten Aceh Tenggara, yang dibimbing oleh Prof. Dr. Suwardi Lubis, MS selaku ketua komisi pembimbing, lic.rer.reg. Sirojuzilam, SE dan Wahyu Ario Pratomo, SE. M.Ec masing-masing selaku anggota komisi pembimbing. Perwujudan Otonomi Daerah dalam rangka Pembangunan Daerah dan pemerataan pertumbuhan dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia, yaitu sebagaimana yang tertuang dalam salah satu misi GBHN tahun 1999 – 2004, mempunyai makna dimana suatu daerah otonom dituntut mampu menggali sumber keuangan sendiri (UU No22 Tahun 1999). Dalam hal ini salah satu sumber keuangan daerah adalah PAD. Wujud kesinambungan antara masyarakat, pemerintah dan pembangunan salah satunya tertuang di dalam PAD. Hal ini terutama dari proses pelaksanaan kewajiban masyarakat dalam membayar pajak, retribusi dan pungutan PAD lainnya. Dan tentunya timbal balik dari hal tersebut berupa hasil dan pelaksanaan pembangunan oleh pemerintah untuk kesejahteraan masyarakat. Realisasi yang diperoleh masyarakat terwujud dalam kebijakan alokasi anggaran pembangunan sektoral yang ditujukan pada kepentingan masyarakat, yaitu pada sektorsektor pembangunan daerah yang antra lain, seperti sektor pertanian, sektor industri, dan sektor transportasi. Berbagai permasalahan yang terjadi pada pelaksanaan kebijakan alokasi anggaran pembangunan secara sektoral menyebabkan beberapa sektor mengalami kendala dalam proses pengembangan dan pembangunannya, antara lain pada sektor pertanian, sektor transportasi, dan sektor tenaga kerja. Maka berdasarkan dan uraian tersebut, peneliti akan melihat bagaimana dampak dan manfaat dari realisasi kebijakan alokasi anggaran pembangunan pada beberapa sektor yang menunjang peningkatan perekonomian di Kabupaten Aceh Tenggara, dan bagaimana tingkat pertumbuhan ekonomi (PDRB) dan Pendapatan Perkapita Masyarakat selama jangka waktu 5 (lima) tahun (1997-2001). Dan
Syamsuar : Dampak Dan Manfaat Alokasi Anggaran Pembangunan Sektoral Dalam APBD…, 2003 USU Repository © 2007

disamping itu pula peneliti ingin mengetahui bagaimana tingkat respon dan tanggapan masyarakat terhadap hal tersebut.
Dan hasil penelitian yang dilakukan di kecamatan di Kabupaten Aceh Tenggara, diketahui bahwa secara menyeluruh sektor-sektor pembangunan yang teralokasikan melalui anggaran pembangunan ternyata hanya ada tiga sektor yang masih terkendala dalam mewujudkan peningkatan dalam pembangunannya, yaitu sektor transportasi, sektor tenaga kerja dan sektor kesehatan. Hal ini terlihat pada laju pertumbuhan sektor-sektor tersebut, dimana proses pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah masih belum optimal. Bahkan untuk sektor tenaga kerja belum sama sekali menjadi prioritas pembangunan bagi pemerintah daerah Kabupaten Aceh Tenggara. Karena didalam perencanaan anggaran, jumlah anggaran, dan realisasi alokasi anggaran untuk sektor tersebut tidak ada anggaran untuk dialokasikan.
Untuk sektor pertanian dapat diketahui bahwa sektor ini walau mengalami peningkatan pada beberapa komoditi andalan pada sub sektornya, namun laju pertumbuhannya tidak seperti yang diharapkan. Hal ini dikarenakan oleh adanya penggunaan teknologi dalam pengelolaan lahan dan hasil pertanian yang masih terbatas dan belum merata dalam menggunakan teknologi modem pada masyarakat petani di Kabupaten Aceh Tenggara. Dan selama ini masih didominasi oleh penggunaan teknologi yang bersifat tradisional.
Kemudian tingkat pertumbuhan ekonomi menurut perhitungan PDRB selama lima tahun (1997-2001) menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi daerah Kabupaten Aceh Tenggara persentasenya mencapai 4,45 % pada tahun 2001. Persentasenya mengalami peningkatan karena pada tahun 2000 persentasenya hanya mencapai 4,00 % saja. Namun persentase laju pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Aceh Tenggara mengalami grafik yang naik turun. Hal ini disebabkan oleh adanya krisis multidimensional (tahun 1997) dan pemberontakan GAM (tahun 1999) pada sebagian besar wilayah Nanggroe Aceh Darussalam.
Tidak semua dan sektor-sektor ekonomi tersebut mengalami peningkatan dalam hal laju pertumbuhan ekonominya (PDRB) pada jangka waktu lima tahun (1997-2001), karena ada beberapa sektor yang mengalami penumnan, seperti : sektor industri pengolahan, sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor
Syamsuar : Dampak Dan Manfaat Alokasi Anggaran Pembangunan Sektoral Dalam APBD…, 2003 USU Repository © 2007

transportasi dan komunikasi, dan sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan. Hal tersebut terjadi karena rata-rata sub sektor pendukungnya tidak mengalami peningkatan.
Sejalan dengan hal tersebut, maka untuk persentase laju pertumbuhan Pendapatan Regional Perkapita Masyarakat selama lima tahun (1997-2001), menunjukkan adanya penurunan. Hal ini disebabkan oleh masalah-masalah yang melatarbelakangi terjadinya penurunan pada sektorsektor perekonomian daerah. Adapun besarnya tingkat Pendapatan Perkapita Masyarakat masing-masing menurut dasar atas harga berlaku adalah sekitar 866.962, sedangkan berdasarkan atas harga konstan adalah sekitar 819.034.
Kemudian dari beberapa indikator yang digunakan dalam melihat respon dan tanggapan masyarakat menunjukkan bahwa pada sektor tenaga kerja dan sektor kesehatan menunjukkan bahwa pemerintah daerah belum mencapai keberhasilan dalam menangani masalah yang ada pada sektor-sektor tersebut. Hal ini didasari dari persentase jawaban masyarakat yang menyatakan akan hal tersebut.

Dengan demikian, berdasarkan dari uraian hash penelitian tersebut, dapat diambil suatu kesimpulan bahwa kebijakan alokasi anggaran pembangunan secara sektoral yang dilakukan oleh pemerintah harus sejalan dan sesuai dengan harapan dan keinginan masyarakat, karena pada hakekatnya tujuan dari proses pelaksanaan pembangunan temtama mengacu pada tujuan Pembangunan Nasional yaitu pencapaian kesejahteraan bagi masyarakat yang adil dan makmur.
Syamsuar : Dampak Dan Manfaat Alokasi Anggaran Pembangunan Sektoral Dalam APBD…, 2003 USU Repository © 2007