18 Penyulaman dilakukan maksimal hingga satu minggu setelah penanaman apabila
kedua benih tidak tumbuh. 3.4.5. Pemeliharaan tanaman
Pemeliharaan tanaman kacang hijau meliputi penyiraman teratur untuk
mempertahankan air sampai kapasitas lapang, penyiraman dilakukan setiap pagi hari atau sore hari. Agar tanaman tidak terganggu dengan gulma akan dilakukan
penyiangan disekitar pertanaman, sedangkan untuk melindungi dari hama akan dilakukan penyemprotan isectisida.
3.5 Pengamatan
3.5.1 Tinggi tanaman
Tinggi tanaman diukur dari permukaan tanah sampai titik tumbuh daun tertinggi.
Pengukuran tinggi tanaman dilakukan pada saat tanaman keluar bunga pertama vegetatif maksimum. Pengukuran dilakukan dalam satuan sentimeter dengan
menggunakan alat pengukur panjang. 3.5.2
Jumlah daun Jumlah daun dihitung dari daun yang membuka sempurna yang dilakukan pada
tanaman saat keluar bunga pertama vegetatif maksimum, daun yang membuka belum sempurna tidak dihitung.
19 3.5.3
Bobot kering berangkasan Saat setelah fase vegetatif maksimum ketika keluar bunga pertama, tanaman
kacang hijau pada polybag duplo dipanen, dan tanaman kacang hijau dari bagian batang bawah dengan semua daunnya tanpa akar dimasukkan ke dalam kertas
kemudian dimasukkan kedalam oven untuk ditimbang bobot keringnya. Berangkasan dikeringkan hingga bobotnya konstan dengan menggunakan oven
dengan suhu 80 C. Setelah kering, brangkasan ditimbang dengan timbangan
ohaus sensitivitas 0,01 gram. Pengukuran dilakukan dalam satuan gram. 3.5.4
Jumlah polong isi Pengukuran jumlah polong dihitung dari seluruh jumlah polong yang dihasilkan
dan polong yang berisi saja yang dihitung polong hampa tidak dihitung. 3.5.5
Bobot biji kacang hijau per tanaman Bobot produksi biji kacang hijau dihitung dari seluruh hasil panen pertanaman
setiap perlakuan pada kadar air 12 kadar air setelah penjemuran 2 hari. Kemudian ditimbang dengan timbangan ohaus sensitivitas 0,01 gram.
Pengukuran dilakukan dalam satuan gram. 3.5.6
Bobot 100 butir Pengamatan dilakukan dengan menghitung biji hingga 100 butir pada kadar air
12 kadar air setelah penjemuran 2 hari. Pengambilan sampel dilakukan dengan pengambilan benih secara sebar dan dipilih acak yang kemudian diukur
20 bobotnya dengan timbangan ohaus sensitivitas 0,01 gram. Pengukuran dilakukan
dalam satuan gram. 3.5.7
Jumlah bintil akar total dan jumlah bintil akar efektif
Jumlah bintil akar total dihitung dari seluruh jumlah bintil akar yang dihasilkan oleh tanaman, dan jumlah bintil akar efektif dihitung jika bintil akar tersebut
bersimbiosis dengan Rhizobium yang dicirikan bintil akar tersebut berwarna merah muda. Perhitungan dilakukan pada tanaman di polybag duplo saat fase
vegetatif maksimum ketika keluar bunga pertama.
38
DAFTAR PUSTAKA
Alfian, F. 2004. Pemberian Azolla Uutuk Mengurangi Dosis Urea Padi Sawah Oryza sativa L Pada Inseptisol di Silakkidir Kecamatan Hutabayuraja
Kabupaten Simalungun. Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. Hal 32.
Aribawa, I.B., Kartini, N.L., dan Kariada I.K. 2003. Tim BPTP Denpasar Bali. Pengaruh Beberapa Jenis Pupuk Organik dan Pupuk Urea Terhadap Sifat
Tanah dan Hasil Kacang Panjang Di Denpasar Bali. http:www.docstoc.com. Diakses 18 Oktober 2011.
Arifin. 1996. Budidaya Azolla sp. http:zonaikan.wordpress.com. Diakses 5 Oktober 2011.
Buckman, H.O. dan N.C. Brady. 1982. Ilmu Tanah. Diterjemahkan Oleh Soegiman. Bhratara Karya Aksara. Jakarta. 788 hal.
Buringh, P. 1983. Pengantar Pengajian Tanah-Tanah Wilayah Tropika dan Subtropika. Gajah Mada University Press. Yogyakarta. Hal 112.
Caray. 2009. Dasar Agronomi Kacang Hijau. http:makalahdanskripsi. blogspot.com. Diakses 3 Oktober 2011.
Danarti dan S. Najiati. 1999. Palawija Budidaya dan Analisis Usahatani. Penebar Swadaya. Jakarta. Hal 18.
Deptan. 2007. Budidaya Kacang Hijau. http:sulsel.litbang.deptan.go.id. Diakses 4 Oktober 2011.
Hakim dkk, 1986. Dasar – Dasar Ilmu Tanah. Universitas Lampung. Lampung.
488 hal. Kresnatita, S. 2009. Aplikasi Pupuk Organik dan Nitrogen Pada Jagung Manis.
http:images.soemarno.multiplycontent.com. Diakses 23 November 2011. Lingga dan Marsono. 2000. Pupuk Anorganik. http:wahyuaskari.wordpress.
com. Diakses 2 Oktober 2011.
39 Mapegau, S. 2007. Pengaruh Pupuk Nitrogen Terhadap Pertumbuhan dan Hasil
Tanaman Kacang Hijau. Penelitian. Universitas Jambi. Jambi. Hal. 38. Muawin, H. 2010. Peranan Pertanian dalam Pembangunan. http:herumuawin.
blogspot.com. Diakses 4 Oktober 2011. Mukhlis. 1993. Pengaruh Kompos Kiambang dan Pupuk NPK Berimbang
Terhadap Serapan NPK dan Pertumbuhan Tanaman Jagung Manis Pada Tanah PMK. Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Lampung.
Lampung. Hal 30.
Novizan. 2002. Petunjuk Pemupukan yang Efektif. Agromedia Pustaka. Jakarta. Hal 114.
Palimbani. 2007. Mengenal Pupuk Urea. http:pusri.wordpress.com. Diakses 6 Oktober 2010.
Priyatno, R. 2001. Pengaruh Peningkatan Dosis Gandasil D pada Produksi dan Kualitas Benih Kedelai Glycine L. Merr. Varietas Slamet. skripsi.
Sarjana Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lampung. 65 hal. Prohati. 2011. Keanekaragaman Tanaman. http:www.proseanet.org. Diakses
4 Oktober 2011. Puslittan. 2007. Deskripsi Varietas Perkutut. http:www.puslittan.bogor.net.
Diakses 7 Oktober 2011. Rochdianto, A. 2008. Manfaat Azolla Sp. http:zonaikan.com. Diakses 28 Juni
2012 . Septiadi, H. 2011. Pengaruh Kombinasi Azolla dan Urea Terhadap
Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Kedelai Glycine max [L.] Merr. Kultivar Grobogan. skripsi. Sarjana Pertanian Fakultas Pertanian
Universitas Lampung. Hal 39 – 64.
Sutanto, R. 2002. Penerapan Pertanian Organik. Kanisius. Yogyakarta. Hal 16-158.
Wahyu, A. 2010. Literatur Tanah Ultisol. http:wahyuaskari.wordpress.com. Diakses 27 Juli 2012.
Wikipedia. 2011. Kacang Hijau. http:id.wikipedia.org. Diakses 5 Oktober 2011.
Wordpress. 2009. Morfologi Kacang Hijau. http:kaasimipb.wordpress.com. Diakses 6 Oktober 2011.
40 Yusnia, F. 2010. Pengaruh Kombinasi Urea Dan Azolla Terhadap Pertumbuhan
Vegetatif Dan Serapan Nitrogen Pada Tanaman Jagung. skripsi. Sarjana Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Hal 32.
1
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang