3.4.1.3 Suplemen Pakan
Ulva sp. diperoleh dari perairan Pantai Tebaka Pesisir Barat, direndam dengan menggunakan air tawar selama ±1 jam lalu dibilas dengan air mengalir kemudian
dijemur di bawah sinar matahari hingga kering. Ulva sp. dimasukkan ke dalam oven pengeringan dengan suhu 60–70°C selama 2–3 jam untuk memastikan agar
rumput laut benar–benar kering. Apabila telah kering rumput laut kemudian ditumbuk dan digiling sampai halus, lalu disimpan sampai waktu yang digunakan.
3.4.1.4 Formulasi dan Persiapan Pakan
Pakan dirumuskan dari bahan komersial tepung ikan impor, tepung terigu, tepung kedelai, tepung jagung, tepung terigu, minyak ikan, minyak jagung dan premix.
Bubuk Ulva sp. yang telah jadi disaring menggunakan saringan berdiameter 0,6 mm, setelah itu bubuk tersebut dicampurkan ke dalam pakan hingga merata. Air
dimasukkan ke dalam campuran pakan sebanyak 20 dari jumlah pakan lalu diaduk untuk membentuk pakan menjadi pelet.
3.4.2 Tahap Pelaksanaan 3.4.2.1 Pemberian Pakan yang Telah dicampur
Ulva sp.
Pemeliharaan ikan dilakukan selama 43 hari untuk setiap perlakuan dengan frekuensi pemberian pakan sebanyak 2 kali sehari pukul 09.00 dan 16.00 WIB
disesuaikan dengan feeding rate FR 4 dari bobot ikan SNI, 1999.
3.4.2.2 Uji Tantang
Uji tantang dilakukan pada hari ke-37, ikan yang diberi suplemen pakan Ulva sp. dan kontrol disuntik bakteri Streptococcus iniae secara intramuscular dengan
dosis 0,1 mlikan. Sampel bakteri S. iniae diperoleh dari Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Kelas II Semarang.
Pengamatan kelangsungan hidup ikan dilakukan selama seminggu yaitu hari ke-37 sampai hari ke-43.
3.4.3 Tahap Pengamatan 3.4.3.1 Pengambilan Sampel Darah
Pengambilan darah dilakukan melalui vena caudalis yang berada di pangkal ekor ikan menggunakan spuit dan disimpan dalam tabung eppendorf. Sebelumnya,
jarum suntik dan tabung eppendorf dibilas dengan larutan EDTA 10 untuk mencegah pembekuan darah. Pengambilan sampel darah ikan dilakukan pada hari
ke-0 sebelum penambahan Ulva sp., hari ke-7, hari ke-14, dan hari ke-43.
3.4.3.2 Pengukuran Kadar Hematokrit
Prosedur pengamatan dan penghitungan kadar hematokrit menurut Anderson dan Swicki 1993, adalah sebagai berikut :
1. Darah dihisap menggunakan tabung mikrohematokrit berlapis heparin dengan sistem kapiler. Setelah darah mencapai 34 bagian tabung, kemudian salah satu
ujung tabung disumbat dengan critoseal 2. Tabung kapiler yang telah berisi darah kemudian diputar dengan sentrifuse
pada 6000 rpm selama 5 menit