Pemberian Kredit Oleh Bank Swasta Dengan Jaminan Hak Tanggungan Dan Penyelesaiannya Dalam Hal...

PEMBERIAN KREDIT OLEH BANK SWASTA DENGAN
JAMINAN HAK TANGGUNGAN DAN PENYELESAIANNYA
DALAM HAL DEBITUR WANPRESTASI
(STUDI JAKARTA)

TESIS
Untuk Memperoleh Gelar Magister Kenotariatan dalam Program Studi
Kenotariatan pada Program Pascasarjana
Universitas Sumatera Utara

Oleh :
FERINA NISMI PULUNGAN
027011019

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2004
Ferina Nismi Pulungan : Pemberian Kredit Oleh Bank Swasta Dengan Jaminan Hak Tanggungan..., 2004
USU Repository © 2007


PEMBERIAN KREDIT OLEH BANK SWASTA DENGAN JAMINAN
HAK TANGGUNGAN DAN PENYELESAIANNYA
DALAM HAL DEBITUR WANPRESTASI
(STUDI DI JAKARTA)
Ferina Nismi Pulungan1
Mustafa Siregar2
Runtung Sitepu2
Chairani Bustami 2
INTI SARI
Penelitian terhadap Pemberian Kredit oleh Bank Swasta dengan Jaminan Hak Tanggungan
dan Penyelesaiannya dalam Hal Debitur Wanprestasi adalah bertujuan untuk melakukan suatu
analisis terhadap pengaturan materi hukum atas lembaga hak tanggungan dan prosedur
pendaftaran hak tanggungan pada Kantor Pertanahan Medan. Pemberian kredit dalam
penjelasan Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan menyatakan bank adalah
badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk lain dalam
rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan
yang dapat dipersamakan dengan ini berdasarkan persetujuan/kesepakatan pinjam-meminjam
antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan untuk melunasi hutangnya setelah
jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. Masalah paling besar yang mungkin

timbul dalam pemberian kredit apabila debitur wanprestasi ini dialami oleh semua
bank di Indonesia tanpa kecuali Bank Pemerintah dan Bank Swasta di Jakarta, jika
terjadi kredit bermasalah pada Bank Pemerintah maka penyelesaiannya diserahkan kepada
PUPN, sedangkan penyelesaian kredit bermasalah yang dialami Bank Swasta
diselesaikan melalui musyawarah atau negosiasi, kalau tidak bisa terlaksana
diserahkan ke Pengadilan Negeri untuk penyelesaiannya berdasarkan putusan
Mahkamah Agung Republik Indonesia. Kenyataanya bahwa penyelesaian kredit
bermasalah yang dilakukan oleh bank swasta banyak mengalami hambatan-hambatan, karena itu
perlu diteliti mengenai kendala-kendala yang dihadapi serta upaya penyelesaian kredit
bermasalah.
Untuk membahas permasalahan tersebut di atas maka dilakukan penelitian yang
bersifat deskriptif analisis. Penelitian dilakukan di Jakarta sebagai sampel adalah Bank Artha
Graha dan Bank Kesawan Jakarta. Responden ditetapkan secara purposive.
Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan wawancara.
1

Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara Medan
Dosen Program Pascasarjana Magister Kenotariatan Universitas Sumatera Utara Medan

2


Ferina Nismi Pulungan : Pemberian Kredit Oleh Bank Swasta Dengan Jaminan Hak Tanggungan..., 2004
USU Repository © 2007

Hasil penelitian menunjukkan bahwa :
1. Pemberian kredit pada bank swasta dilakukan dengan meminta suatu jaminan hak
tanggungan yang tujuannya untuk melindungi pihak kreditur dalam hal
pengembalian pinjaman (hutang tersebut). Oleh karena dana yang disalurkan dari dana
pihak ketiga maka bank tidak terlepas dari prinsip perkreditan dan kebijaksanaan
perkreditan sesuai dengan prinsip kehati-hatian, organisasi dan manajemen,
kebijaksanaan persetujuan kredit, administrasi dan dokumen kredit, pengawasan kredit dan
penyelesaian kredit. Hak tanggungan memberikan perlindungan bagi kreditur
apahila debitur wanprestasi yakni : memberikan kedudukan yang diutamakan, tidak
akan berakhir sekalipun objek beralih pada pihak lain, dibebankan atas tanah tertentu dan
wajib didaftarkan dan sertifikat hak tanggungan berkekuatan eksekutorial.
2. Kendala yang dihadapi oleh bank swasta dalam penyelesaian kredit yakni adanya itikad
tidak baik dari debitur wanprestasi, tidak koperatif dan sulit ditemui, pada saat bank
akan menjual barang jaminan sebagai pelunasan hutang debitur mengadakan
perlawanan. Pada saat eksekusi hak tanggungan harus melalui prosedur penetapan
Pengadilan Negeri kemudian dapat dilelang di pelelangan umum. Adanya gugatan dari

pihak debitur pada saat eksekusi hak tanggugan dilakukan dengan alasan selisih
jumlah hutang. Proses melalui pengadilan memerlukan waktu yang lama dan
menghabiskan biaya.
3. Upaya penyelesaian kredit bermasalah melalui bank swasta dilakukan dengan cara
musyawarah dan negosiasi melalui upaya penyelamatan dan cara lain dengan melakukan
somasi (teguran) kepada debitur agar menyelesaikan hutang-hutangnya. Bila
tidak diusahakan agar menjual sendiri barang jaminan, kemudian bank akan mencari
calon pembeli, atas kesepakatan bersama menjual secara di bawah tangan agar
diperoleh harga tertinggi untuk pelunasan hutang. Cara lain dengan mengajukan
eksekusi hak tanggungan dengan penetapan Pengadilan Negeri.
Disarankan agar bank swasta dapat menerapkan kebijakan perbankan dan kepada
debitur diharapkan berbuat itikad baik untuk melunasi hutangnya. Serta kepada
Perwakilan Negeri supaya dalam penyelsaian kredit bermasalah diharapkan proses yang tidak
bertele-tele dan juga kepada Kantor Pertanahan agar meningkatkan pelayanan yang lebih baik dan
tepat waktu.
Kata Kunci :
- Pem,berian kredit bank swasta
- Jaminan hak tanggungan
- Penyelesaian debitur wanprestasi


Ferina Nismi Pulungan : Pemberian Kredit Oleh Bank Swasta Dengan Jaminan Hak Tanggungan..., 2004
USU Repository © 2007

EXTENSION OF CREDIT BY PRIVATE BANK WITH GUARANTE
BY INSURANCE RIGHT AND THE SETTLEMENT
IN A C AS E T HE DE BT OR N O T PE RF OR MA NC E
( Study in Jakarta )
Ferina Nismi Pulungan1
Mustafa Siregar2
Runtung Sitepu2
Chairani Bustami 2
ABSTRACT
A study in the extension of credit by private bank with guarantee in insurance right
and its settlement on a case the debtor not performance is intends to conduct an analysis
on arrangement of legal material on insurance right institute and registering procedure of
insurance right in the City Land Agency of Medan. Extension of credit in the
explanation of Undang-undang No.10 of 1998 Acts regarding banking mentioning
hank is an enterprise to collect fund from public in type of saving and then distribute it
into public by giving credit and or another form in order to improve people life standard.
Credit is to provide fund or a bill receivable that may be equalized with this

agreement credit loan basis between banks to the other side in this is subject to pay his
entire loan under a certain period time with an interest account. A major problem is
possible to emerge in the extension of credit while debtor not performance shall be
faced by all banks in Indonesia either government bank or private bank, take place in
Jakarta. If occurrence a bad credit on government bank, the settlement shall be handed
over PUPN, while the solution for a bad credit faced by private bank shall be settled
through discussion or negotiation, whenever that way unable to settle is urged deliver into
District Court for taking solution bases decision by Supreme Court. The settlement for a
had credit as set by private bank in reality dealt with many harriers, therefore it is
necessary to study matters regard to the inhibiting, as well as the settlement effort for the
bad credit.
In order to interpret that problems as ab ove, it has been conducted an
analytical descriptive study. The study was carried out in Jakarta with the sample
Bank Artha Graha and Bank Kesawan Jakarta. The respondent was appointed
purposively. Taking data was executed by questionnaire and interview uses.
The result of study shows that :
1. The extension of credit on private bank shall be realized on requirement with
guarantee in insurance right at aims to protect creditor in repaying the loan. Since the
fund for extension derived from another side that bank however could be never
released from a crediting principle, or at least the credit policy may be practiced it

carefully, by organization and management, formal policy agreement

1

Law Faculty, Universitas Sumatera Utara, Medan
Lecturer, Postgraduate Program, Magister Kenotariatan Universitas Sumatera Utara Medan

2

Ferina Nismi Pulungan : Pemberian Kredit Oleh Bank Swasta Dengan Jaminan Hak Tanggungan..., 2004
USU Repository © 2007

for credit, administration and credit document, credit supervision and credit
completion. The insurance right present protection for creditor if debtor doing non
performance such as . , set on position as priority shall be never end although the
object turns on other side, it shall be burdened on a certain land and is obliged to
register and have certificate with insurance right in execution power.
2. The inhibiting dealt with private bank in settlement the credit such as one behave
unwilling as debtor not performance, not cooperate and difficulty to meet, while
bank will sold that security guarantee for repaying the loan however the debtor

hold fighting. In doing execution, the guarantee right must be through a procedure with
legal decision by District Court and by public auction later. If any claim by debtor
while doing execution the insurance right shall be done on a reason existed remains of
total loan. The process through court perhaps requires a longer time and waste the
money.
3. The settlement for bad credit handled by private bank should be carried out by
discussion and negotiation with an effort for safe or by another way by doing
admonition to debtor for having completion the loans. If not, there shall be done to
sell out that security guarantee own self. Bank may seek prospective buyer, in
agreement to sell out informally in order to have the highest price for repaying the
loan. Still other way, by submitting execution guarantee right by decision of
District Court.
It is suggested the bank in applying the banking policies properly and to debtor is
suggested behaving a good willing to repay the loan. Either in settlement the bad
credit, District Court is expected taking
Keywords:
- Extension of credit
- Guarantee right security
- Settlement non performance debtor


Ferina Nismi Pulungan : Pemberian Kredit Oleh Bank Swasta Dengan Jaminan Hak Tanggungan..., 2004
USU Repository © 2007