Pengaruh Kepuasan Kerja Dan Komitmen Organisasional Terhadap Intensi Turn Over Pada CV. Santex Majalaya
PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL TERHADAP INTENSI TURNOVER PADA CV SANTEX MAJALAYA
Nevan Herdiansyah 21210078
Mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia
ABSTRACK
Turnover intention is still an issue that drew the attention of various parties, especially the management of a company. This relates to losses caused by turnover, such as loss of potential and talented workforce reduction in a company's competitive advantage as well as the unfavorable impact on employees. The desire to leave an organization's employees are generally preceded by intention triggered partly by the employee to the job dissatisfaction and low employee commitment to attach themselves to the organization.
This study aimed to analyze the influence of the effect of job satisfaction and organizational commitment to the intention tunover either partially or simultaneously.
The method used in this research is descriptive analysis and verification methods. The unit of analysis in this research as the population numbered 122. The sample in this study amounted to 55 are taken through stratified random sampling technique. Methods of data analysis using path analysis (path analysis) using SPSS 20.0 for windows.
The study concluded that job satisfaction are included in the category of satisfaction, organizational commitment in the high category, and turnover intention in the high category. Job satisfaction effect on organizational commitment. Job satisfaction and organizational commitment either partially or simultaneously affect the turnover intention. Simultaneous effect is greater than the partial effect so it can be concluded that the company is more effective to cause intention turnover through job satisfaction and organizational commitment together. It can be concluded that employees are less satisfied and have low commitment has a tendency to leave the organization or company
Keywords : Job Satisfaction, Organizational Commitment and Intention Turnover
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Di era globalisasi saat ini perusahaan ataupun organisasi di indonesia harus berusaha meningkatkan kualitas sumber daya, sebagaimana diketahui sebuah organisasi ataupun perusahaan, di dalamnya terdiri dari berbagai macam individu yang tergolong dari berbagai status yang mana status tersebut berupa pendidikan, jabatan, golongan, pengalaman, jenis kelamin, status perkawinan, tingkat pengeluaran, serta tingkat usia dari masing-masing individu tersebut, Hasibuan (2000 : 147 ).
Sumber Daya Manusia merupakan salah satu modal dasar dalam proses pembangunan, Oleh karena itu perusahaan perlu mengelola Sumber Daya Manusia sebaik mungkin. Sebab kunci sukses suatu perusahaan bukan hanya pada keunggulan teknologi dan tersedianya dana saja. Tapi faktor manusia merupakan faktor yang terpenting pula. Kualitas SDM senantiasa harus ditingkatkan dan diarahkan agar tercapainya suatu tujuan yang di harapkan. Sementara itu adapun aktifitas-aktifitas manajemen sumber daya manusia meliputi: perencanaan sumber daya manusia, pengadaan, pengarahan, pengembangan, pemeliharaan dan pemberhentian. Hal-hal tersebut diharapkan agar perusahaan dapat mengelola sumber daya manusia dengan baik dan mendapatkan sumber daya yang berkualitas dan dapat di andalkan dalam proses pencapaian tujuan perusahaan.
Kepuasan kerja merupakan sikap seorang individu terhadap pekerjaannya, dapat terjadi pada semua tingkatan pekerjaan dalam suatu perusahaan, misalnya di tingkat manajer terendah hingga ke tingkat Pegawai paling rendah. Salah satu indikator yang terkait dengan kepuasan kerja Pegawai adalah ganjaran yang pantas terutama menyangkut kesempatan untuk berkembang dan tingkat upah atau gaji.
Perusahaan merupakan tempat berhimpun nya sumber daya manusia yang siap memberikan kemampuan terbaiknya demi kemajuan dan tujuan perusahaan. Agar dapat mewujudkan hal tersebut tentunya ada berbagai faktor yang menjadi perhatian utama suatu persahaan, yaitu pemberian gaji yang layak, supervisi dan kondisi pekerjaan serta rekan kerja.(Veithzal Rivai 2011:860).
CV SANTEX MAJALAYA merupakan suatu perusahaan yang bergerak dibidang tekstil yang sudah tentu termasuk dalam suatu organisasi bisnis yang menguntungkan. Dalam kegiatan operasionalnya CV SANTEX MAJALAYA tentu menggunakan unsur SDM sebagai faktor utama dalam mengerakan tujuan perusahaan.
(2)
Kepuasan kerja seseorang juga dipengaruhi baik dari dalam maupun dari luar. Untuk sisi internal, tentu kepuasan kerja seseorang akan menyangkut komitmennya dalam bekerja, baik komitmen professional maupun komitmen organisasional. Sedangkan dari sisi eksternal, tentu kepuasan kerja dipengaruhi oleh lingkungan tempat mereka bekerja, baik dari atasan, bawahan, maupun setingkat. Komitmen organisasi mengharapkan produktivitas yang tinggi sehingga dapat meningkatkan dan menyebabkan terjadinya kepuasan kerja. Meskipun hubungan antara kepuasan kerja dan komitmen organisasional telah didapatkan beberapa penelitian memberikan dukungan bahwa kepuasan kerja menyebabkan komitmen organisasi.
Rendahnya kepuasan kerja Pegawai CV SANTEX MAJALAYA dapat dilihat dari gaji yang diterima tidak sesuai dengan apa yang dikerjakan, dan jam kerja yang dirasa masih belum jelas dalam menyelesaikan pekerjaan.
1.2 Rumusan Masalah
1 Bagaimana kepuasan kerja pada CV SANTEX MAJALAYA.
2 Bagaimana komitmen organisasional pada CV SANTEX MAJALAYA. 3 Bagaimana intensi turnover pada CV SANTEX MAJALAYA.
4 Seberapa besar pengaruh kepuasan kerja terhadap komitmen organisasional pada CV SANTEX MAJALAYA.
5 Seberapa besar pengaruh kepuasan kerja terhadap intensi turnover pada CV SANTEX MAJALAYA.
6 Seberapa besar pengaruh komitmen organisasional terhadap intensi turnover pada CV SANTEX MAJALAYA.
7 Seberapa besar pengaruh kepuasan kerja dan komitmen organisasional terhadap intensi turnover pada CV SANTEX MAJALAYA.
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengumpulkan data, fakta dan informasi dari objek penelitian mengenai penerapankepuasan kerja, komitmen organisasional dan intensi turnover pada CV SANTEX MAJALAYA dan diinterpretasikan guna penyusunan tugas akhir pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.
1.3.2 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui kepuasan kerja di CV SANTEX MAJALAYA.
2. Untuk mengetahui komitmen organisasional di CV SANTEX MAJALAYA. 3. Untuk mengetahui intensi turnover di CV SANTEX MAJALAYA.
4. Untuk mengetahui pengaruh kepuasan kerja terhadap komitmen organisasional pada CV SANTEX MAJALAYA.
5. Untuk menganalisis pengaruh kepuasan kerja terhadap intensi turnover pada CV SANTEX MAJALAYA.
6. Untuk menganalisis pengaruh komitmen organisasional d terhadap intensi turnover pada CV SANTEX MAJALAYA.
7. Untuk menganalisis pengaruh kepuasan kerja dan komitmen organisasional terhadap intensi turnover pada CV SANTEX MAJALAYA.
1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Praktis
1 Bagi perusahaan
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan mengenai Kepuasan kerja dan Komitmen organisasional terhadap intensi turnover.
2 Bagi Pegawai
Sebagai informasi bagi Pegawai sehingga dapat dijadikan peningkatan komitmen melalui pentingnya kepuasan kerja serta memberikan feedback dan bahan pertimbangan atau lainnya yang mungkin digunakan untuk penelitian lebih lanjut khususnya tentang kepuasan kerja, komitmen organisasional dan intensi turnover.
(3)
1.4.2 Kegunaan Akademis
1 Bagi Pengembangan Ilmu Manajemen
Penelitian ini diharapakan dapat memberikan referensi untuk Manajemen Sumber Daya Manusia secara umum dan khususnya pembuktian tentang terkaitnya antara Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasional dan intensi turnover.
2 Bagi Peneliti Lain
Sebagai masukan dan acuan bagi peneliti lain yang khususnya ingin meneliti Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasional dan intensi turnover.
II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka
2.1.1 Kepuasan Kerja
2.1.1.1 Pengertian Kepuasan Kerja
Kepuasan kerja merupakan salah satu faktor yang menyebabkan tinggi rendahnya gairah kerja pada pegawai atau karyawan. Kepuasan kerja merupakan hal yang bersifat individual. Setiap individu akan memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku pada dirinya. Ini disebabkan adanya perbedaan pada masing-masing individu. Semakin banyak aspek-aspek dalam pekerjaan yang sesuai dengan keinginan individu tersebut, maka semakin tinggi tingkat kepuasan yang dirasakannya, dan sebaliknya.
Menurut Spector dalam Yuwono (2005:17), Kepuasan kerja diartikan sebagai perasaan umum tentang pekerjaan atau juga sebagai hubungan konstelasi dari sikap tentang berbagai aspek pekerjaan. Aspek pekerjaan yang dimaksud meliputi kompensasi, pengawasan penyelia, ciri-ciri intrinsik pekerjaan, teman sekerja, jaminan kerja, dan kesempatan berprestasi.
2.1.1.2 Faktor Kepuasan kerja
Faktor yang menentukan kepuasan karyawan menurut George dan Jones (2002:213) adalah :
1. Kepribadian 2. Situasi kerja 3. Pengaruh sosial 4. Nilai
2.1.1.3 Teori-teori Kepuasan Kerja 1. Affectivity Theory
Teori ini berdasarkan anggapan dari judge & Hulin et al dalam Hughes et al., (2006) bahwa kepuasan keja mempunyai kecenderungan terhadap bagaimana seseorang bereaksi terhadap stimulus dalam sikap emosi yang konsisten.
2. Herzberg’s Two Factor Theory
Hezberg dalam Hughes et al., (2006) membagi teori ini menjadi dua bagian yaitu, kepuasan dalam bekrja yang disebut motivators dan ketidakpuasan kerja yang disebut hygine factor.
3. Organizational Justice
Merupakan pendekatan kognitif berdasarkan penyimpulan dari pernyataan beberapa orang yang diperlakukan tidak adil dan kehilangan produktivitas, kepuasan dan komitmen untuk organisasi mereka (Hughes et al., 2006).
2.1.1.4 Indikator Kepuasan Kerja
Menurut Stephen P. Robbins (2008:110) indikator kepuasan kerja terbagi atas beberapa bagian diantaranya :
1. Pembayaran gaji atau upah 2. Pekerjaan itu sendiri 3. Rekan kerja
4. Promosi
5. Penyelia (atasan)
2.1.2 Komitmen Organisasional
2.1.1.2 Pengertian Komitmen Organisasional
Komitmen organisasi merupakan sifat hubungan antara individu dengan organisasi kerja, dimana individu mempunyai keyakinan diri terhadap nilai-nilai dan tujuan organisasi kerja, adanya kerelaan untuk mengunakan usahanya secara sungguh-sungguh demi kepentingan organisasi kerja serta mempunyai keinginan yang kuat untuk tetap menjadi bagian dari organisai kerja. Dalam hal ini
(4)
individu mengidentifikasi dirinya pada suatu organisasi tertentu tempat individu bekrja dan berharap untuk menjadi anggota organisasi kerja guna turut merealisasikan tujuan-tujuan organisasi kerja. 2.1.2.2 Model Pengukuran Komitmen Organisasional
Komitmen organisasional diukur berdasarkan tingkat kekerapan identifikasi dan tingkat keterikatan individu kepada organisasi tertentu yang dicerminkan dengan karakteristik: (a) adanya keyakinan yang kuat dan penerimaan atas nilai dan tujuan organisasi, (b) adanya keinginan yang pasti untuk mempertahankan keikutsertaan dalam organisasi.
2.1.2.3 Menumbuhkan Komitmen Organisasional
Menurut Fred Luthans (2006:250), komitmen organisasi memiliki tiga aspek utama, yaitu: 1. Identifikasi
2. Keterlibatan
3. Loyalitas pegawai terhadap organisasi atau organisasinya 2.1.2.4 Membangun Komitmen Organisasional
1. Fairness and satisfaction ( keadilan dan kepuasan ) 2. Job security ( keamanan kerja )
3. Organizational comprehensions (organisasi secara keseluruhan) 4. Employee involvement ( keterlibatan karyawan )
5. Trusteeng employees ( kepercayaan karyawan ) 2.1.2.5 Indikator Komitmen Organisasional
Allen dan Meyer dalam Robbins (2008:101) membagi indikator komitmen organisasi atas tiga komponen, yaitu :
1. Komitmen Afektif berkaitan dengan emosional, identifikasi dan keterlibatan pegawai didalam suatu organisasi.
2. Komitmen Normatif merupakan perasaan-perasaan pegawai tentang kewajiban yang harus ia berikan kepada organisasi
3. Komitmen Continuance berarti komponen berdasarkan persepsi pegawai tentang kerugian yang akan dihadapi jika ia meninggalkan organisasi
2.1.3 Intensi Turnover
2.1.3.1 Pengertian Intensi Turnover
Intensi Turnover pada dasarnya telah didefinisikan oleh beberapa ahli salah satunya menurut Harninda dalam Wendi (2009;5) yang mendefinisikan sebagai keinginan berpindahnya pegawai dari satu tempat kerja ke tempat kerja lainnya. Selain itu Harnoto dalam Wendi (2009;5) juga mengartikan intensi keluar adalah kadar intensitas perusahaan, banyak alasan yang menyebabkan timbulnya intensi turnover (keluar) ini dan diantaranya adalah keinginan untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik.
2.1.3.2 Indikator Intensi Turnover
Menurut Harninda dalam Wendi (2009;5) indikator intensi keluar terbagi menjadi empat bagian, yaitu :
1. Faktor eksternal
ketersediaan pekerjaan. 2. Faktor organisasional
gaji, imbalan, penghargaan, gaya pengawasa, pekerjaan serta lingkungan kerja.
3. Faktor Individu yang Tidak Berhubungan dengan Pekerjaan pertimbangan antara keluarga dengan karir.
4. Faktor Individu yang Berhubungan dengan Pekerjaan seperti pekerjaan yang tidak menarik atau tidak menantang
(5)
2.2 Kerangka Pemikiran
Kepuasan kerja merupakan sikap puas pegawai terhadap beban kerja, kondisi kerja, hubungan dengan rekan kerja dan kebebasan dalam mengembangkan karir.
Kepuasan kerja tidak saja bermanfaat bagi organisasi dalam usaha meningkatkan produktivitas kerja, tetapi juga di rasakan manfaatnya oleh pegawai sebagai salah satu upaya dari organisasi untuk meningkatkan kebutuhan kehidupannya.
Komitmen organisasional adalah suatu perjanjian antara pegawai dan organisasi guna mencapai cita-cita organisasi.
Dalam perusahaan tekstil pegawai merupakan tenaga profesional yang berhadapan langsung dengan konsumen, maka pegawai dalam menjalankan tugasnya harus mempunyai komitmen yang kuat terhadap perusahaan tempat ia bekerja.
Intensi keluar adalah tingkat keinginan pegawai untuk keluar dari organisasi.
Alasan yang menyebabkan timbulnya intensi keluar adalah pegawai tidak puas dengan aspek-aspek pekerjaannya dan berkemungkinan besar untuk mencari pekerjaan pada organisasi yang lain
keterikatan antara Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasional dan Intensi Keluar yakni kepuasan kerja dan komitmen organisasional merupakan hal yang terpenting dalam terjadinya suatu intensi keluar.
2.2.1 Keterkaitan Antara Variabel Penelitian
2.2.1.1 Hubungan Kepuasan Kerja dengan Komitmen Organisasional
Menurut Lenny Hasan (2012 : 87) tinggi rendahnya komitmen organisasi seorang pegawai tentu ada faktor yang mempengaruhinya seperti kesetiaan pegawai pada organisasi, serta kemampuan pegawai dalam melakukan penyesuaian di organisasi, serta besar dari pengaruh tidak langsung dari kepuasan kerja terhadap komitmen organisasi melalui disiplin yaitu sebesar 8,14%. Hal ini menunjukkan bahwa komitmen organisasi dapat di tingkatkan secara langsung melalui kerja. 2.2.1.2 Hubungan Kepuasan Kerja dengan Intensi Turnover
Menurut Locke 1969; Robins 2003 dalam Jadongan Sijabat Pegawai yang puas dengan pekerjanya memilki perasan yang menyenangkan atau perasan emosional yang positf terhadap pekerjanya. Sebaliknya, pegawai yang tidak puas dengan pekerjanya memilki perasan yang tidak menyenangkan atau perasan emosional yang negatif terhadap pekerjanya
2.2.1.3 Hubungan Komitmen Organisasional dengan Intensi Turnover
Penelitian akuntansi yang selalu secara konsisten menemukan hubungan negatif yang signifikan antara komitmen organisasi (berdasarkan OCQ) dan maksud turnover (Gregson, 1992) dalam Kadir dan Ardiyanto (2003). Beberapa indikasi menunjukkan bahwa komitmen affective mengurangi maksud turnover ke tingkat yang lebih besar dibandingkan komitmen continuance. Contohnya, hasil penelitian Meyer et al. (1993) dalam Kadir dan Ardiyanto (2003) menunjukkan hubungan negatif antara komitmen affective dan maksud turnover dan demikian pula antara komitmen continuance dan maksud turnover.
2.2.1.4 Hubungan Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasional terhadap Intensi Turnover Glisson dan Durick dalam Habibullah (2011:163) berpendapat bahwa kepuasan kerja dan komitmen memegang peranan kunci pada terjadinya turnover. Komitmen organisasional dan kepuasan kerja yang lebih tinggi akan mengurangi intensi turnover (Falkenburg dan Schyns, 2007;711). Dapat dikatakan bahwa pegawai yang merasakan kepuasan bekerja dalam suatu organisasi akan memiliki komitmen yang tinggi untuk tetap bertahan dalam organisasi tersebut. Pada dasarnya apabila seseorang memiliki komitmen yang tinggi terhadap pekerjaannya, secara langsung pegawai tersebut mempunyai rasa cinta terhadap organisasinya maka keinginan untuk meninggalkan organisasi (intensi turnover) akan berkurang. Seperti yang telah dikemukakan oleh Huning dan Thomas dalam Habibullah (2011;163) kepuasan kerja berhubungan sangat erat dengan intensi turnover(keluar) dan pengaruh kepuasan kerja lebih besar daripada pengaruh komitmen organisasional.
Maka dapat disimpulkan bahwa faktor terbesar yang menentukan keinginan pegawai untuk keluar (intensi turnover) atau bertahan dalam suatu organisasi adalah kepuasan kerja. Sedangkan Kepuasan kerja sangat mempengaruhi komitmen organisasional, dan komitmen organisasional juga berpengaruh terhadap keinginan keluar, walaupun faktor kepuasan kerja lebih besar pengaruhnya terhadap intensi keluar daripada komitmen organisasional.
(6)
2.3 Hipotesis Penelitian
1. Kepuasan Kerja pegawai berpengaruh terhadap Komitmen Organisasional pada CV SANTEX MAJALAYA.
2. Kepuasan Kerja pegawai berpengaruh terhadap Intensi Turnover pada CV SANTEX MAJALAYA.
3. Komitmen Organisasional berpengaruh terhadap intensi Turnover pada CV SANTEX MAJALAYA.
4. Kepuasan kerja dan Komitmen Organisasioanl berpengaruh terhadap intensi Turnover pada CV SANTEX MAJALAYA.
III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian
Berdasarkan pernyataan diatas, dapat disimpulkan bahwa objek penelitian merupakan sasaran yang ingin dicapai oleh peneliti untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang suatu hal. Objek penelitian ini adalah Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Intensi Turnover Pada CV SANTEX MAJALAYA.
3.2 Metode Penelitian
Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif dengan pendekatan kuantitatif, dengan metode tersebut penulis ingin menjelaskan tentang pengaruh kepuasan kerja dan komitmen organisasional terhadap intensiturnover.
3.2.1 Desain Penelitian
Melakukan suatu penelitian diperlukan perencanaan penelitian agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik, sistematis serta efektif. Desain penelitian menurut Umi Narimawati (2010:30) merupakan semua proses penelitian yang dilakukan oleh seorang peneliti, dari perencanaan sampai dengan pelaksanaan penelitian yang dilakukan pada waktu tertentu.
Menurut Moh.Nazir (2003:84),mengemukakan bahwa:
Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan
penelitian”.
Menurut Jonathan Sarwono (2006:27), desain penelitian khususnya dalam penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif merupakan alat dalam penelitian dimana seorang peneliti tergantung dalam menentukan berhasil atau tidaknya suatu penelitian yang sedang dilakukan. Dalam ilmu-ilmu sosial, penelitian terdiri dari penelitian penjajakan, penelitian penjelasan (explanatory), dan penelitian deskriptif verifikatif (descriptif verificative).
3.2.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian
Sesuai dengan judul yang diambil penulis yaitu; “Pengaruh Kepuasan Kerja Dan Komitmen
Organisasional Terhadap Intensi Turnover Pada CV SANTEX MAJALAYA” maka variabel dalam penelitian ini terdiri dari :
1) Kepuasan Kerja (variabel X1),
2) Komitmen Organisasional (variabel X2), 3) Intensi Turnover (variabel Y)
3.2.3 Sumber dan Teknik Penentuan Data 3.2.3.1 Sumber Data
Berdasarkan penjelasan di atas, maka sumber data dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan data sekunder, di mana data yang diperoleh penulis merupakan data yang diperoleh dari pengolahan kuesioner dan menggunakan data secara tidak langsung.
3.2.3.2 Teknik Penentuan Data 1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai yang ada di CV SANTEX MAJALAYA berjumlah sebanyak 122 orang, dimana terbagi dalam 5 bagian, sebagaimana dapat dilihat pada tabel 3.3.
(7)
2. Sampel
Dengan menggunakan rumus statified random sampling bahwa dengan populasi sebanyak 122 orang, tingkat kesalahan yang digunakan sebesar 10% maka dapat diketahui sampel yang akan diteliti adalah sebanyak 55 orang pegawai dengan pembulatan.
3.2.4 Teknik Pengumpulan Data i. Observasi ( Pengamatan Langsung ) ii. Wawancara atau interview
iii. Kuesioner iv. Dokumentasi
v. Studi Literatur
3.2.5 Rancangan Analisis dan Pengujian Hipotesis 3.2.5.1 Rancangan Analisis
1. Analisis Deskriptif (Kualitatif)
Penelitian deskriptif digunakan untuk menggambarkan bagaimana pengaruh kepuasan kerja dan komitmen organisasional terhadap intensi turnover.
2. Analisis Verifikatif (Kuantitatif)
Data yang telah dikumpulkan melalui kuesioner akan diolah dengan pendekatan kuantitatif. Terlebih dahulu dilakukan tabulasi dan memberikan nilai sesuai dengan system yang ditetapkan. Jenis kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup dengan menggunakan skala ordinal. Untuk teknik perhitungan data kuesioner yang telah diisi oleh responden digunakan skal likert
3. Analisis Korelasi
Pengujian korelasi digunakan untuk mengetahui kuat tidaknya hubungan antara variabel X dan Y, dan dengan menggunakan pendekatan koefisien korelasi Pearson.
4. Analisis Determinasi
Analisis Koefisiensi Determinasi (KD) digunakan untuk melihat seberapa besar variabel independen (X) berpengaruh terhadap variabel dependen (Y) yang dinyatakan dalam persentase. Untuk mencari besarnya pengaruh yang ditimbulkan oleh variabel bebas terhadap variabel tak bebas digunakan koefisien determinan dengan rumus:
KD = r2 x 100% Dimana:
KD = Koefisien Determinasi r = Koefisien Korelasi 3.2.5.2 . Pengujian Hipotesis
1. Pengujian Hipotesis Secara Simultan (Uji Statistik F). keterangan lebih lengkap dapat dilihat pada gambar 3.3.
2. Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji Statistik t). keterangan lebih lengkap dapat dilihat pada gambar 3.4.
IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Deskriptif
4.1.1 Analisis Deskriptif Kepuasan Kerja
Tabel 4.4 diatas memperlihatkan bahwa hasil persentase total skor jawaban pegawai pada variabel kepuasan kerja sebesar 75,96 berada pada interval 68 – 84. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja pada CV SANTEX MAJALAYA secara umum berada dalam kategori puas.
4.1.2 Analisis Deskriptif Komitmen Organisasional
Tabel 4.10 diatas memperlihatkan bahwa hasil persentase total skor jawaban pegawai pada variabel komitmen organisasional sebesar 74,66 berada pada interval 68 – 84. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa komitmen organisasional pada CV SANTEX MAJALAYA secara umum berada dalam kategori tinggi.
(8)
4.1.3 Analisis Deskriptif Intensi Turnover
Tabel 4.14 diatas memperlihatkan bahwa hasil persentase total skor jawaban pegawai pada variabel kepuasan kerja sebesar 74,31 berada pada interval 68 – 84. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa intensi Turnover pada CV SANTEX MAJALAYA secara umum berada dalam kategori tinggi.
4.2 Analisis Verifikatif
4.2.1 Pengujian Kepuasan Kerja terhadap Komitmen Organisasional
Pada sub struktur yang pertama variabel Kepuasan Kerja berperan sebagai variabel independen (eksogenus variabel) dan komitmen organisasional sebagai variabel dependen (endogenus variabel).
Pada tabel 4.21 diperoleh nilai statsitik uji t pengaruh kepuasan kerja terhadap komitmen organisasional sebesar 5,098 Selanjutnya nilai tersebut akan dibandingkan dengan nilai t dari tabel. Dari tabel t dengan tingkat signifikansi (0.05) dan derajat bebas 53 diperoleh nilai t tabel sebesar 2,005. Karena thitung (5.098) lebih besar dibanding t tabel (2,005) maka pada tingkat kekeliruan 5% ada alasan yang kuat untuk menolak Ho dan menerima hipotesis penelitian (Ha), sehingga dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap komitmen organisasional karyawan pada CV SANTEX MAJALAYA. Secara visual daerah penolakan dan penerimaan Ho pada uji pengaruh kepuasan kerja terhadap intensi turnover dapat dilihat pada gambar 4.7
4.4.2 Pengujian Kepuasan kerja dan Komitmen Organiasasional terhadap Intensi Turnover Pada sub struktur yang kedua variabel kepuasan kerja dan komitmen orgaisasional berperan sebagai variabel independen (eksogenus variabel) dan intensi turnover sebagai variabel dependen (endogenus variabel).
Berdasarkan tabel 4.25 dapat dilihat nilai Fhitung sebesar 34,849 dengan nilai signifikansi (p-value) sebesar 0,000. Sementara dari tabel F untuk tingkat signifikansi 0,05 dan derajat bebas (2;52) diperoleh nilai Ftabel = 3,175. Karena Fhitung (34,849) lebih besar dibanding Ftabel (3,175) maka pada tingkat kekeliruan 5% ada alasan yang kuat untuk menolak Ho dan menerima hipotesis penelitian (Ha), sehingga dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja dan komitmen orgaisasional secara bersama-sama memiliki pengaruh terhadap intensi turnover pada CV SANTEX MAJALAYA. Secara visual daerah penolakan dan penerimaan Ho pada uji pengaruh kepuasan kerja dan komitmen orgaisasional secara bersama-sama terhadap komitmen organisasi dapat dilihat pada gambar 4.9.
4.4.3 Pengujian Kepuasan Kerja Terhadap Intensi Turnover
Pada tabel 4.23 diperoleh nilai statistik uji t variabel kepuasan kerja sebesar -2,827 dengan nilai signifikansi sebesar 0,004. Selanjutnya nilai tersebut akan dibandingkan dengan nilai t dari tabel. Dari tabel t dengan tingkat signifikansi (0.05) dan derajat bebas 52 diperoleh nilai ttabel sebesar -2,006.
Karena thitung (-2,827) lebih besar dibanding ttabel (-2,006) maka pada tingkat kekeliruan 5% ada alasan
yang kuat untuk menolak Ho dan menerima hipotesis penelitian (Ha), sehingga dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja berpengaruh negatif terhadap intensi turnover pada CV SANTEX MAJALAYA. Dengan semakin baik kepuasan kerja akan diimbangi dengan menurunnya intensi turnover pada CV SANTEX MAJALAYA. Secara visual daerah penolakan dan penerimaan Ho pada uji pengaruh kepuasan kerja terhadap intensi turnover dapat dilihat pada gambar 4.10.
4.4.4 Pengujian Komitmen Organisasional terhadap Intensi Turnover
Pada tabel 4.23 diperoleh nilai statistik uji t variabel komitmen organisasional sebesar -4,813 dengan nilai signifikansi 0,000. Selanjutnya nilai tersebut akan dibandingkan dengan nilai t dari tabel. Dari tabel t dengan tingkat signifikansi (0.05) dan derajat bebas 52 diperoleh nilai ttabel sebesar -2,006.
Karena thitung (-4,813) lebih besar dibanding ttabel (-2,006) maka pada tingkat kekeliruan 5% ada alasan
yang kuat untuk menolak Ho dan menerima hipotesis penelitian (Ha), sehingga dapat disimpulkan bahwa komitmen organisasional berpengaruh negatif terhadap intensi turnover pada CV SANTEX MAJALAYA. Dengan demikian semakin tinggi komitmen organisasional akan menurunkan tingkat intensi turnover pada CV SANTEX MAJALAYA. Secara visual daerah penolakan dan penerimaan Ho pada uji pengaruh komitmen organisasional terhadap intensi turnover dapat dilihat pada gambar 4.11
(9)
V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan
1 Berdasarkan tanggapan pegawai mengenai Kepuasan kerja pada CV SANTEX MAJALAYA dengan indikator : promosi, penyelia, pekerjaan itu sendiri dan rekan kerja termasuk dalam kategori puas. Namun dalam indikator gaji atau upah pegawai dinilai kurang memenuhi keadilan dan kelayakan.
2 Berdasarkan tanggapan pegawai mengenai komitmen organisasional pada CV SANTEX MAJALAYA dengan indikator : komitmen afektif, komitmen normatif dan komitmen berkelanjutan termasuk dalam kategori tinggi. Namun dalam indikator afektif banyak pegawai yang menilai negatif.
3 Berdasarkan tanggapan pegawai mengenai intensi turnover pada CV SANTEX MAJALAYA dengan indikator : faktor eksternal, faktor internal, faktor individu yang berhubungan dengan pekerjaan dan faktor individu yang tidak berhubungan dengan pekerjaan termasuk dalam kategori tinggi. Ini artinya ada indikasi dari pegawai untuk meninggalkan perusahaan.
4 Kepuasan kerja berpengaruh terhadap Komitmen organisasional pada CV SANTEX MAJALAYA dengan klasifikasi rendah, karena lebih dominan dipengaruhi oleh faktor lain seperti motivasi kerja dan kepemimpinan.
5 Berdasarkan pengujian hipotesis secara parsial kepuasan kerja berpengaruh negatif terhadap intensi turnover pada CV SANTEX MAJALAYA. Artinya semakin tinggi tingkat kepuasan kerja pegawai akan menurunkan tingakat intensi turnover.
6 Berdasarkan pengujian hipotesis secara parsial komitmen organisasinal berpengaruh negatif terhadap intensi turnover pada CV SANTEX MAJALAYA. Artinya semakin tinggi komitmen organisasional pegawai akan semakin menurukan tingkat intensi turnover.
7 Kepuasan kerja dan komitmen organisasional secara simultan berpengaruh terhadap intensi turnover pada CV SANTEX MAJALAYA dengan kontribusi pengaruh tinggi.
5.2 Saran
1. Kepuasan kerja pegawai pada CV SANTEX MAJALAYA perlu untuk ditingkatkan terutama menyangkut masalah pemberian gaji atau upah yang belum memenuhi keadilan dan kelayakan. Oleh karena itu perusahaan harus bisa menyesuaikan tingkatan gaji atau upah dan memberikan biaya tambahan untuk transportasi agar kepuasan pegawai terpenuhi. 2. Komitmen organisasional pegawai pada CV SANTEX MAJALAYA sebetulnya sudah cukup
tinggi akan tetapi perlu perhatian yang lebih serius dari manajemen perusahaan terutama menyangkut keinginan pegawai untuk pindah ke perusahaan lain. Dengan demikian perusahaan perlu memberikan rasa yakin bahwa apa yang dilakukan pegawai dalam pekerjaannya adalah berharga bagi perusahaan, pegawai merasa nyaman dan merasa mendapatkan dukungan yang penuh dari perusahaan. Hal ini dapat meningkatkan komitmen organisasional dan dapat membuat pegawai bertahan berada dalam perusahaan tersebut. 3. Intensi turnover pegawai pada CV SANTEX MAJALAYA perlu perhatian khusus mengingat
adanya peningkatan dari tahun ke tahun, manajemen perlu melakukan evaluasi ulang khususnya dalam hal gaji atau upah dan keuntungan finansial lainnya.
4. Kepuasan kerja memberikan kontribusi yang tidak terlalu dominan terhadap komitmen organisasional pada CV SANTEX MAJALAYA, sehingga untuk penelitian selanjutnya lebih baik diabaikan dan lebih memperhatikan faktor lain seperti motivasi kerja dan kepemimpinan. 5. Kepuasan kerja berpengaruh negatif terhadap intensi turnover pada CV SANTEX
MAJALAYA. Artinya perusahaan perlu meningkatkan aspek kepuasan kerja terutama mengenai pemberian gaji untuk menurunkan tingkat intensi turnover.
6. Komitmen organisasional berpengaruh negatif terhadap intensi turnover pada CV SANTEX MAJALAYA. Artinya perusahaan harus menjaga stabilnya tingkat komitmen organisasional pegawai untuk menurunkan intensi turnover pegawai. Karena semakin tinggi komitmen pegawai maka semakin menurun pula tingkat intensi turnover pegawai.
7. Melihat dari keseluruhan variabel yang telah diteliti mengenai kepuasan kerja dan komitmen organisasional terhadap intensi turnover pada CV SANTEX MAJALAYA secara keseluruhan memiliki keterkaitan dan pengaruhnya secara signifikan, namun CV SANTEX MAJALAYA seyogyanya tidak hanya memperhatikan variabel-variabel tersebut tetapi memperhatikan variabel lain juga yang mempengaruhi tinggi rendahnya intensi turnover. Karena hal ini dapat berguna sebagai salah satu bahan evaluasi dan kemajuan CV SANTEX MAJALAYA.
(10)
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Bilal. (2012). Leadership Styles, Turnover Intentions and mediating role of Organizational Commitment. IISTE, Vol. 2, No. 7, ISSN 2224-5758.
Hasan, Lenny. (2012). Pengaruh Kepuasan Kerja dan Disiplin Terhadap Komitmen Organisasi Pegawai Dinas Perindustrian Perdagangan Pertambangan dan energi Kota Padang. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan. Vol. 3, No. 1, Hal. 4–9, ISSN 2086-5031.
Jimad, Habibullah. (2011). Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasi, dan Intensi Turnover. Jurnal Bisnis dan Manajemen. Vol. 7, No. 2, Hal. 155-163, ISSN 1411-9366.
Nasution Asmuri Wendi. (2009) Pengaruh Kepuasan Kerja Karyawan Terhadap Intensi Turnover Pada Call Center Telkomsel di Medan. Jurnal MANDIRI. Vol 4, No. 1, Hal. 3-5, ISSN 1907-4158. Rohman, Abdul. (2009). Pengaruh Komitmen Organisasional Terhadap Kepuasan Kerja dan
Keinginan Berpindah (Studi Pada Karyawan Kantor Akuntan Publik Jawa Tengah). Jurnal Akuntansi FE Unsil. Vol. 4, No. 1, Hal. 508, ISSN 1907-9958.
Sijabat, Jadongan. (2011) Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Komitmen Organisasi dan Keinginan Untuk Pindah. Visi, Vol. 19, No. 3, Hal. 592-608, ISSN 0853-0203.
Stephen P. Robbins dan Timothy A. Judge. (2008). Perilaku Organisasi Edisi (12 ed). Hal. 101, Diterjemahkan oleh : Diana Angelica, Ria Cahyani & Abdul Rasyid Jakarta: Salemba Empat. Suwardi. (2011). Pengaruh Motivasi Kerja, Kepuasan Kerja, dan Komitmen Organisasional Terhadap
Kinerja Pegawai. Jurnal Analisis Manajemen. Vol. 5, No. 1, Hal 78-79, ISSN 14411-1799.
Umi Narimawati., Sri Dewi Anggadini., & Linna Ismawati. (2010). Penulisan Karya Ilmiah-Panduan Awal Menyusun Skripsi dan Tugas Akhir Aplikasi Pada Fakultas Ekonomi Unikom. Bekasi: Genesis.
(11)
LAMPIRAN
Tabel 1.1
Hasil Survey Awal Kepuasan Kerja Pada CV SANTEX MAJALAYA
No Pernyataan Hasil Survey
Ya Tidak
1 Penghasilan yang saya dapatkan mencukupi kebutuhan hidup 3 12
2 Saya memiliki waktu yang cukup untuk menambah
penghasilan diluar jam kerja 11 4 3 Saya tidak dapat kesulitan dalam proses penyelesaian tugas 5 10 4 Jumlah jam kerja mendukung terlaksananya pekerjaan
dengan baik 6 9
Tabel 1.2
Hasil Survey Awal Komitmen Organisaional Pada CV SANTEX MAJALAYA
Tabel 1.3
Data Turnover Pada CV SANTEX MAJALAYA Tahun 2009-2013
Tahun Jumlah Pegawai Masuk
Jumlah Pegawai
Resign
Persentase
(%)
Jumlah
Pegawai
2009 25 7 8.75 % 125
2010 26 10 12.8% 128
2011 23 13 16.9% 130
2012 22 15 19.35% 129
2013 20 18 21.96% 122
No Pernyataan Jumlah Pegawai
SS S C TS STS 1 Perusahaan di tempat saya bekerja sangat
berarti bagi saya. 27% 60% 13% 0% 0%
2 Saya merasa menjadi bagian dari
perusahaan di tempat saya bekerja. 20% 67% 13% 0% 0%
3 Alasan utama saya tetap bekerja di perusahaan ini adalah karena loyalitas terhadap perusahaan.
(12)
Tabel 3.3
Jumlah Pegawai CV SANTEX MAJALAYA
No Bagian Total Pegawai
1 Administrasi 19
2 Marketing 18
3 Checking and Finishing 15
4 Produksi 60
5 Satpam dan Petugas Kebersihan 10
JUMLAH 122
Tabel 3.6
Hasil Uji Validitas Kuesioner Kepuasan Kerja Pernyataan Indeks
Validitas
Nilai Kritis
Keterangan
Item 1 0,457 0,30 Valid
Item 2 0,417 0,30 Valid
Item 3 0,522 0,30 Valid
Item 4 0,327 0,30 Valid
Item 5 0,336 0,30 Valid
Item 6 0,368 0,30 Valid
Item 7 0,600 0,30 Valid
Item 8 0,666 0,30 Valid
Item 9 0,409 0,30 Valid
Item 10 0,403 0,30 Valid
Tabel 3.7
Hasil Uji Validitas Kuesioner Komitmen Organisasional Pernyataan Indeks
Validitas
Nilai Kritis
Keterangan
Item 1 0,529 0,30 Valid
Item 2 0,735 0,30 Valid
Item 3 0,644 0,30 Valid
Item 4 0,374 0,30 Valid
Item 5 0,368 0,30 Valid
Item 6 0,509 0,30 Valid
Item 7 0,361 0,30 Valid
Item 8 0,387 0,30 Valid
(13)
α
Daerah Penerimaan H0
Daerah Penolakan H0 Tabel 3.8
Hasil Uji Validitas Kuesioner Intensi Turnover
Pernyataan Indeks Validitas
Nilai Kritis
Keterangan
Item 1 0,455 0,30 Valid
Item 2 0,409 0,30 Valid
Item 3 0,508 0,30 Valid
Item 4 0,578 0,30 Valid
Item 5 0,355 0,30 Valid
Item 6 0,513 0,30 Valid
Item 7 0,442 0,30 Valid
Item 8 0,664 0,30 Valid
Tabel 3.9
Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Penelitian Kuesioner Koefisien
Reliabilitas Nilai kritis Keterangan
Kepuasan Kerja 0,754 0,70 reliabel
Komitmen Organisasional 0,793 0,70 reliabel
Intensi Turnover 0,767 0,70 reliabel
Gambar 3.3
Daerah Penerimaan dan Penolakan H0 Secara Simultan
Daerah Penerimaan H0
Daerah Penolakan H0
Gambar 3.4
(14)
Tabel 4.4
Persentase Skor Jawaban Pegawai Mengenai Kepuasan Kerja Pernyataan Skor Aktual Skor Ideal % Skor
Aktual
Kategori
1 189 275 68,72 Puas
2 101 275 36,72 Tidak Puas
3 195 275 70,90 Puas
4 213 275 77,45 Puas
5 235 275 85,45 Sangat Puas
6 240 275 87,27 Sangat Puas
7 237 275 86,18 Sangat Puas
8 235 275 85,45 Sangat Puas
9 210 275 76,36 Puas
10 234 275 85,09 Sangat Puas
Total 2089 2750 75,96 Puas
Tabel 4.10
Persentase Skor Jawaban Pegawai Mengenai Komitmen Organisasional Pernyataan Skor Aktual Skor Ideal % Skor
Aktual
Kategori
1 201 275 73,09 Tinggi
2 154 275 56,00 Sedang
3 240 275 87,27 Sangat Tinggi
4 217 275 78,90 Tinggi
5 210 275 76,36 Tinggi
6 230 275 83,63 Tinggi
7 158 275 57,45 Sedang
8 204 275 74,18 Tinggi
9 234 275 85,09 Sangat Tinggi
Total 1848 2475 74,66 Tinggi
Tabel 4.14
Persentase Skor Jawaban Pegawai Mengenai Intensi Turnover
Pernyataan Skor Aktual Skor Ideal % Skor Aktual
Kategori
1 193 275 70,18 Tinggi
2 101 275 36,72 Rendah
3 197 275 71,63 Tinggi
4 230 275 83,63 Tinggi
5 221 275 80,36 Tinggi
(15)
7 239 275 86,90 Sangat Tinggi
8 227 275 82,54 Tinggi
Total 1635 2200 74,31 Tinggi
Tabel 4.23
Koefisien Jalur Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasional terhadap Intensi
Turnover
Tabel 4.24
Koefisien Determinasi Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasional terhadap Intensi
Turnover
Tabel 4.25
Uji Anova Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasional terhadap Intensi Turnover
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 125,830 2 62,915 34,849 ,000b
Residual 93,879 52 1,805
Total 219,709 54
(16)
Daerah Penerimaan H0
Daerah Penolakan H0 Daerah Penolakan H0
ttabel =2,003 thitung = 5,098
Gambar 4.7
Daerah Penerimaan Dan Penolakan Ho Pada Uji Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Komitmen Organisasional
Daerah Penerimaan H0
Daerah Penolakan H0 Daerah Penolakan H0
thitung = - 4,813 ttabel =-2,006
Gambar 4.11
Daerah Penerimaan Dan Penolakan Ho Pada Uji Pengaruh Komitmen Organisasional Terhadap Intensi Turnover
(17)
PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN
ORGANISASIONAL TERHADAP INTENSI TURNOVER
PADA CV SANTEX MAJALAYA
The Influence of Job Satisfaction and Organizational Commitment on intention turnover at CV SANTEX MAJALAYA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Menempuh Strata Satu
Program Studi Manajemen
Oleh :
Nevan Herdiansyah 21210078
PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG
(18)
ix
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN MOTTO
ABSTRACT ... iv
ABSTRAK ... v
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 7
1.2.1 IdentifikasiMasalah... 7
1.2.2 RumusanMasalah ... 7
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 8
1.3.1 Maksud Penelitian ... 8
1.3.2 Tujuan Penelitian ... 8
1.4 Kegunaan Penelitian ... 9
1.4.1 Kegunaan Praktis ... 9
1.4.2 Kegunaan Akademis ... 9
1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 10
1.5.1 Lokasi Penelitian ... 10
1.5.2 Waktu Penelitian ... 10
BAB II KAJIAN PUSTAKA KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka ... 12
2.1.1 Kepuasan Kerja ... 12
2.1.1.1 Pengertian Kepuasan Kerja ... 12
2.1.1.2 Teori Kepuasan Kerja ... 14
2.1.1.3 Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja ... 16
2.1.1.4 Pengukuran Kepuasan Kerja ... 18
2.1.1.5 Indikator Kepuasan Kerja ... 19
2.1.2 Komitmen Organisasional ... 19
2.1.2.1 Pengertian Komitmen Organisasional ... 19
2.1.2.2 Komponen Komitmen Organisasional ... 21
(19)
x
2.1.2.4 Faktor- Faktor yg Mempengaruhi Komitmen Organisasional ... 23
2.1.2.5 Indikator Komitmen Organisasional ... 24
2.1.3 Intensi Turnover... 24
2.1.3.1 Pengertian Intensi Turnover ... 24
2.1.3.2 Indikator Intensi Turnover ... 25
2.1.4 Penelitian Terdahulu ... 26
2.2 Kerangka Pemikiran ... 29
2.2.1 Keterkaitan Antara Variabel Penilitian ... 30
2.2.1.1 Hubungan Kepuasan Kerja dengan Komitmen Organisasional... 30
2.2.1.2 Hubungan Kepuasan Kerja dengan Intensi Turnover ... 30
2.2.1.3 Hubungan Komitmen Organisasional dengan Intensi Turnover . 31 2.2.1.4 Hubungan Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Intensi Turnover ... 31
2.3 Hipotesis Penelitian ... 33
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 35
3.2 Metode Penelitian ... 36
3.2.1 Desain Penelitian ... 36
3.2.2 Operasionalisasi Variabel ... 39
3.2.3 Sumber dan Teknik Penentuan Data... 43
3.2.3.1 Sumber Data... 43
3.2.3.2 Teknik Penentuan Data ... 44
3.2.4 Teknik Pengumpulan Data ... 48
3.2.4.1 Data Sekunder ... 48
3.2.4.2 Kuesioner ... 49
3.2.4.2.1 Uji Validitas ... 50
3.2.4.2.2 Uji Reliabilitas... 53
3.2.4.2.1 Uji MSI ... 55
3.2.5 Rancangan Analisis dan Pengujian Hipotesis... 56
3.2.5.1 Rancangan Analisis ... 56
3.2.5.2 Pengujian Hipotesis ... 62
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 68
4.1.1 Sejarah Perusahaan ... 68
4.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan ... 69
4.1.3 Job Description ... 71
4.1.4 Aktivitas Perusahaan ... 73
(20)
xi
4.3 Analisis Deskriptif ... 76
4.3.1 Analisis Deskriptif Kepuasan Kerja ... 77
4.3.2 Analisis Deskriptif Komitmen Organisasional ... 84
4.3.3 Analisis Deskriptif Intensi Turnover ... 89
4.4 Analisis Verifikatif ... 95
4.4.1 Analisis Korelasi ... 97
4.4.2 Pengujian Hipotesis ... 98
4.4.2.1 Pengujian Kepuasan Kerja Terhadap Komitmen Organisasional... ... 99
4.4.2.2 Pengujian Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Intensi Turnover ... 103
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 113
5.2 Saran ... 115
DAFTAR PUSTAKA ... xi LAMPIRAN-LAMPIRAN LAIN
(21)
xii
DAFTAR GAMBAR
No Judul Gambar Hal
Gambar 2.1 Gambar Paradigma Penelitian ... 32
Gambar 3.1 Gambar Desain Penelitian ... 39
Gambar 3.2 Model Analisis Jalur ... 60
Gambar 3.3 Daerah Penerimaan dan Penolakan H0 Secara Simultan .... 65
Gambar 3.4 Daerah Penerimaan dan Penolakan H0 Secara Parsial ... 67
Gambar 4.1 Struktur Organisasi CV Santex Majalaya ... 69
Gambar 4.2 Garis Kontinum Variabel Kepuasan Kerja ... 78
Gambar 4.3 Garis Kontinum Variabel Komitmen Organisasional ... 85
Gambar 4.4 Garis Kontinum Variabel Intensi Turnover ... 90
Gambar 4.5 Diagram Jalur Paradigma Penelitian ... 95
Gambar 4.6 Diagram dan Koefisien Jalur Sub Struktur Pertama ... 101
Gambar 4.7 Daerah Penerimaan dan Penolakan Ho Pada Uji Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Komitmen Organisasional... 102
Gambar 4.8 Diagram dan Koefisien Jalur Sub Struktur Kedua ... 105
Gambar 4.9 Daerah Penerimaan dan Penolakan Ho Secara Simultan Pada Uji F... 108
Gambar 4.10 Daerah Penerimaan dan Penolakan Ho Pada Uji Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Intensi Turnover ... 110
Gambar 4.11 Daerah Penerimaan dan Penolakan Ho Pada Uji Pengaruh Komitmen Organisasional Terhadap Intensi Turnover ... 112
(22)
xiii
DAFTAR TABEL
No Judul Tabel Hal Tabel 1.1 Hasil Survey Awal Kepuasan Kerja
Pada CV SANTEX MAJALAYA ... 3 Tabel 1.2 Hasil Survey Awal Komitmen Organisaional
Pada CV SANTEX MAJALAYA ... 5
Tabel 1.3 Data Turnover PadaCVSANTEX MAJALAYA
Tahun 2009-2013 ... 6 Tabel 1.4 Waktu Pelaksanaan Kegiatan Penelitian ... 11 Tabel 2.1 Tabel Penelitian Terdahulu ... 26 Tabel 3.1 Desain Penelitian ... 38 Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel... 41 Tabel 3.3 Jumlah Pegawai CV SANTEX MAJALAYA ... 44 Tabel 3.4 Populasi dan Sampel ... 47 Tabel 3.5 Skala Likert ... 49 Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Kepuasan Kerja ... 52 Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas Komitmen Organisasional ... 52 Tabel 3.8 Hasil Uji Validitas Intensi Turnover ... 52 Tabel 3.9 Hasil Uji Reliabilitas Kuisioner Penelitian ... 54 Tabel 3.10 Kriteria Presentase Tanggapan Pegawai ... 57 Tabel 3.11 Tingkat Keeratan Kolerasi ... 61 Tabel 4.1 Jenis Kelamin ... 74 Tabel 4.2 Usia Pegawai ... 75 Tabel 4.3 Tingkat Pendidikan Pegawai ... 75 Tabel 4.4 Presentase Pegawai Mengenai Kepuasan Kerja ... 77 Tabel 4.5 Distribusi Tanggapan Pegawai Pada Indikator
Pembayaran Gaji dan Upah ... 79 Tabel 4.6 Distribusi Tanggapan Pegawai Pada Indikator
Pekerjaan itu Sendiri ... 80 Tabel 4.7 Distribusi Tanggapan Pegawai Pada Indikator
(23)
xiv
Rekan Kerja ... 81 Tabel 4.8 Distribusi Tanggapan Pegawai Pada Indikator
Promosi ... 82 Tabel 4.9 Distribusi Tanggapan Pegawai Pada Indikator
Penyelia(Atasan) ... 83 Tabel 4.10 Presentase Skor Jawaban Pegawai Mengenai
Komitmen Organisasional ... 84 Tabel 4.11 Distribusi Tanggapan Pegawai Pada Indikator
Komitmen Afektif ... 86 Tabel 4.12 Distribusi Tanggapan Pegawai Pada Indikator
Komitmen Berkelanjutan ... 87 Tabel 4.13 Distribusi Tanggapan Pegawai Pada Indikator
Komitmen Normatif ... 88 Tabel 4.14 Presentase Skor Jawaban Pegawai Mengenai
Intensi Turnover ... 90 Tabel 4. 15 Distribusi Tanggapan Pegawai Pada Indikator
Faktor Eksternal... 91 Tabel 4.16 Distribusi Tanggapan Pegawai Pada Indikator
Faktor Organisasional... 92 Tabel 4.17 Distribusi Tanggapan Pegawai Pada Indikator
Faktor Individu Yang Tidak Berhubungan Dengan Pekerjaan...93 Tabel 4.18 Distribusi Tanggapan Pegawai Pada Indikator
Faktor Individu Yang Berhubungan Dengan
Pekerjaan...94 Tabel 4.19 Pedoman Pengklasifikasian Koefisien Korelasi... 97 Tabel 4.20 Korelasi Antar Variabel Penelitian ... 97 Tabel 4.21 Koefisien Jalur Kepuasan Kerja
Terhadap Komitmen Organisasional ... 99 Tabel 4.22 Koefisien Determinasi Kepuasan Kerja
(24)
xv
Tabel 4.23 Koefisien Jalur Kepuasan Kerja dan Komitmen
Organisasional Terhadap Intensi Turnover ... 103 Tabel 4.24 Koefisien Determinasi Kepuasan Kerja dan Komitmen
Organisasional Terhadap Intensi Turnover ... 104 Tabel 4.25 Uji Anova Kepuasan Kerja dan Komitmen
(25)
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
No. Judul Lampiran
Lampiran 1 Kuesioner
Lampiran 2 Surat Balasan Perusahaan Lampiran 3 Data Ordinal
Lampiran 4 Uji MSI Lampiran 5 Output SPSS
(26)
iv ABSTRACT
Nevan Herdiansyah, 21210078 " The Influence of Job Satisfaction and Organizational Commitment on intention turnover at CV SANTEX MAJALAYA" under the guidance of Lita Wulantika., SE., M.Si.
Turnover intention is still an issue that drew the attention of various parties, especially the management of a company. This relates to losses caused by turnover, such as loss of potential and talented workforce reduction in a company's competitive advantage as well as the unfavorable impact on employees. The desire to leave an organization's employees are generally preceded by intention triggered partly by the employee to the job dissatisfaction and low employee commitment to attach themselves to the organization.
This study aimed to analyze the influence of the effect of job satisfaction and organizational commitment to the intention tunover either partially or simultaneously.
The method used in this research is descriptive analysis and verification methods. The unit of analysis in this research as the population numbered 122. The sample in this study amounted to 55 are taken through stratified random sampling technique. Methods of data analysis using path analysis (path analysis) using SPSS 20.0 for windows.
The study concluded that job satisfaction are included in the category of satisfaction, organizational commitment in the high category, and turnover intention in the high category. Job satisfaction effect on organizational commitment. Job satisfaction and organizational commitment either partially or simultaneously affect the turnover intention. Simultaneous effect is greater than the partial effect so it can be concluded that the company is more effective to cause intention turnover through job satisfaction and organizational commitment together. It can be concluded that employees are less satisfied and have low commitment has a tendency to leave the organization or company
(27)
v
ABSTRAK
Nevan Herdiansyah, 21210078 “Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Intensi Tunover pada CV SANTEX MAJALAYA” dibawah bimbingan Lita Wulantika., SE.,M.Si.
Intensi turnover sampai saat ini masih menjadi masalah yang menyita perhatian berbagai pihak, terutama pihak manajemen suatu perusahaan. Hal ini berkaitan kerugian yang diakibatkan oleh turnover, seperti hilangnya tenaga kerja potensial dan berbakat berkurangnya keunggulan kompetitif suatu perusahaan serta memberikan pengaruh yang kurang baik terhadap pegawai. Keinginan untuk meninggalkan suatu organisasi umumnya didahului oleh niat pegawai yang dipicu antara lain oleh ketidakpuasan pegawai terhadap pekerjaan serta rendahnya komitmen pegawai untuk mengikatkan diri pada organisasi.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pengaruh kepuasan kerja dan komitmen organisasional terhadap intensi tunover baik secara parsial maupun simultan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dan verifikatif. Unit analisis dalam penelitan ini berjumlah 122 sebagai populasi. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 55 yang diambil melalui tehnik stratified random sampling. Metode analisis data menggunakan analisis jalur (path analysis) dengan menggunakan bantuan SPSS 20.0 for windows.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa kepuasan kerja termasuk dalam kategori puas, komitmen organisasional termasuk dalam kategori tinggi, dan intensi turnover termasuk dalam kategori tinggi. Kepuasan kerja berpengaruh terhadap komitmen organisasional. Kepuasan kerja dan komitmen organisasional baik secara parsial maupun simultan berpengaruh terhadap intensi turnover. Pengaruh simultan lebih besar dibandingkan dengan pengaruh parsial sehingga dapat disimpulkan bahwa perusahaan lebih efektif menurukan intensi turnover melalui kepuasan kerja dan komitmen organisasional secara bersama-sama. Maka dapat disimpulkan bahwa pegawai yang kurang puas serta memiliki komitmen yang rendah memiliki kecenderungan untuk meninggalkan organisasi atau perusahaan.
(28)
vi
KATA PENGANTAR
Assalamu’allaikum Wr.Wb.
Persembahan syukur tercurah pada Allah SWT, atas segala kasih dan
sayang, hidayah, akal fikiran dan atas segala kemudahan. Hanya karena rahmat,
karunia, dan berkah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul
“Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasional terhadap Intensi Turnover
pada CV SANTEX MAJALAYA”. Sholawat serta salam kita curahkan pada baginda, Rasulullah Muhammad SAW, keluarga, saudara, dan tabi’it-tabi’itnya. Usulan Penelitian ini sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam
menempuh Strata 1 pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Komputer Indonesia. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati,
pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang
sebesar-besarnya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini, diantaranya kepada:
1. Bapak Dr. Ir. H. Eddy Soeryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas
Komputer Indonesia.
2.
Ibu Prof. Dr. Hj. Dwi Kartini, SE., Spec. Lic Selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.3. Ibu Dr. Raeni Dwisanty, SE., M.Si, selaku Ketua Program Studi Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.
4. Bapak Rizki Zulfikar, SE., M.Si selaku Dosen Wali Program Studi
(29)
vii
5. Ibu Prof. Dr. Hj. Dwi Kartini, SE., Spec. Lic selaku dosen penguji I dan Ibu
Trustorini Handayani, SE., M.Si, selaku dosen penguji II yang memberikan
pengarahan dan masukannya kepada penulis.
6. Ibu Lita Wulantika, SE, M.Si selaku Dosen Pembimbing Usulan Penelitian
yang telah meluangkan waktunya, serta memberikan masukan, motivasi yang
sangat berharga bagi penulis, guna penulis dapat menyelesaikan Usulan
Penelitian ini dengan sebaik – baiknya.
7. Seluruh staf dosen pengajar, staf sekretariat (Teh Maya, Teh Rani dan Teh
Hana) Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Komputer
Indonesia.
8. CV SANTEX MAJALAYA, yang telah memberikan izin dan bantuannya
hingga proses penelitian ini dapat berjalan dengan baik dan lancar.
9. Ibunda, ayah, kakak serta keluarga yang selalu tulus dan tidak pernah
henti-hentinya memberikan do’a, dukungan, kasih sayang, dan perhatiannya selama ini kepada penulis.
10.Dwi Tri Septiani, terimakasih atas kesetiaan, kasih sayang, pengertian,
dukungan, dan do’a yang telah diberikan kepada penulis.
11.Sahabat terbaikku Muhamad Iqbal terima kasih atas persahabatan, dukungan,
dan kebersamaannya selama ini.
12.Teman-teman seperjuangan Manajemen-II Angkatan 2010.
13.Serta semua pihak yang telah membantu, mendoakan, dan memberi dukungan
(30)
viii
Tidak sedikit hambatan yang dihadapi oleh penulis, akan tetapi berkat
bantuan, bimbingan, serta dorongan dari berbagai pihak, baik berupa moral
maupun materil, akhirnya penulis dapat mengatasi berbagai hambatan tersebut.
Penulis menyadari bahwa proses penyelesaian Skripsi ini baik dalam
penulisan, tata bahasa, maupun sistematika penyajiannya masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan adanya koreksi, saran serta
tanggapan dari semua pihak tentang skripsi ini.
Akhirnya, semoga Usulan Penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis
khususnya dan pembaca pada umumnya, juga bisa menjadi inspirasi bagi
pembelajaran selanjutnya.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Bandung, Februari 2015
Penulis,
(31)
12 BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS
2.1. Kajian Pustaka 2.1.1. Kepuasan Kerja
2.1.1.1. Pengertian Kepuasan Kerja
Secara umum kepuasan kerja dinyatakan sebagai beraneka ragam
konstruk yang terdiri dari dua elemen yaitu elemen instrinsik dan elemen
ekstrinsik. baik perasaan (afeksi) maupun pikiran (kognisi) merupakan hal yang
penting, sebagaimana dikemukakan oleh Saari dan Judge (2004), seseorang
cenderung merasakan tentang apa yang mereka pikirkan dan berfikir apa yang
mereka rasakan. Ketika seseorang mengevaluasi pekerjaan meraka berfikir
tentang proses yang melibatkan perasaan.
Menurut Handoko (2000;193) Kepuasan kerja adalah keadaan emosional
menyenangkan atau tidak menyenangkan bagaimana para pegawai memandang
pekerjaan mereka. Sikap senang dan tidak senang terhadap pekerjaan dan
lingkungan pekerjaan akan tercermin dari perilakunya dalam melaksanakan
pekerjaan.
Sedangkan menurut Hasibuan (2008;202) Kepuasan kerja adalah sikap
emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaannya. Sikap ini akan
(32)
13
Menurut Spector dalam Rezky (2013;2) kepuasan kerja adalah perasaan
seseorang terhadap pekerjaan mereka sebagai hasil interaksi dengan lingkungan
kerjanya.
Menurut Robbins dalam Habibullah (2011;157) menyatakan bahwa
kepuasan kerja merupakan suatu sikap umum seorang individu terhadap
pekerjaannya. Sedangkan menurut Vroom dalam Habibullah (2011;157)
mendefinisikan kepuasan kerja sebagai suatu sikap terhadap pekerjaan.
Sikap positif terhadap pekerjaan secara konseptual berhubungan dengan
kepuasan kerja. Hal ini berarti jika seseorang memiliki orientasi positif terhadap
pekerjaannya maka ia puas dengan pekerjaannya, namun jika ia memiliki orientasi
negatif terhadap pekerjaannya maka dia tidak puas dengan pekerjaannya.
Menurut Kumar, Bakhshi, dan Rani dalam Habibullah (2011;157) Membagi kepuasan kerja menjadi tiga komponen. Komponen-komponen tersebut antara lain komponen evaluatif, komponen afektif, dan komponen kognitif. Komponen evaluatif berkaitan dengan kesukaan atau ketidaksukaan terhadap organisasi. Komponen kognitif berkaitan dengan persepsi, pendapat, harapan mengenai organisasi.
Dari pernyataan-pernyataan diatas Berry dalam Habibullah (2011;158) Menyimpulkan bahwa kepuasan kerja secara sederhana merupakan reaksi individu terhadap pengalaman pekerjaan secara keseluruhan yang ditentukan oleh berbagai komponen atau variabel yang memepengaruhi perasaan individu tentang lingkungan pekerjaan mereka.
Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja merupakan sikap
puas terhadap segala sesuatu yang berhubungan dengan pekerjaannya, baik itu
dalam segi beban kerja, kondisi kerja, hubungan dengan rekan kerja, gaji/ upah
(33)
14
2.1.1.2. Teori Kepuasan Kerja
Salah satu model teori yang berkaitan dengan kepuasan kerja, yaitu teori
yang dikemukakan oleh Edward Lawyer yang dikenal dengan equity model
theory/teori kesetaraan. Intinya teori ini menjelaskan kepuasan dan ketidakpuasan
dengan pembayaran perbedaan antara jumlah yang diterima dengan jumlah yang
dipersepsikan oleh pegawai lain merupakan penyebab utama terjadinya
ketidakpuasan.
Untuk itu pada dasarnya ada 3 tingkatan pegawai, yaitu :
1. Memenuhi kebutuhan dasar pegawai.
2. Memenuhi harapan pegawai sedemikian rupa, sehingga tidak mungkin mau
pindah ke tempat lain.
3. Memenuhi keinginan pegawai dengan mendapat lebih dari apa yang
diharapkan.
Kepuasan kerja pada dasarnya merupakan suatu hal yang bersifat
individual. Setiap individu memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda sesuai
dengan sistem nilai yang berlaku pada dirinya. Makin tinggi penilaian pada
kegiatan didasarkan sesuai dengan keinginan individu maka semakin tinggi
kepuasannya terhadap kepuasan tersebut. Dengan demikian kepuasan merupakan
evaluasi yang menggambarkan seseorang atas perasaan sikap senang/tidak senang,
(34)
15
Menurut Veithzal Rivai (2004:480), teori kepuasan kerja antara lain :
1. Teori Ketidaksetaraan (Discrepancy Theory)
Teori ini mengukur kepuasan kerja seseorang dengan menghitung selisih
antara sesuatu yang seharusnya dengan kenyataan yang dirasakan. Sehingga
apabila kepuasannya diperoleh melebihi yang diterimanya maka orang akan
lebih puas lagi, sehingga terdapat discrepancy tetapi merupakan discrepancy
yang positif. Kepuasan kerja seseorang tergantung pada selisih antara sesuatu
yang dianggap akan didapatkan dengan apa yang dicapai.
2. Teori Keadilan (Equety Theory)
Teori ini mengemukakan bahwa orang akan merasa puas/tidak puas,
tergantung pada ada/tidak adanya keadilan (equity)dalam suatu sistem,
khususnya sistem kerja. Menurut teori ini komponen utama dalam teori
keadilan adalah input, hasil, keadilan, dan ketidakadilan. Input adalah faktor
bernilai bagi pegawai yang dianggap mendukung pekerjaannya seperti,
pendidikan, pengalaman, kecakapan, jumlah tugas&peralatan/perlengkapan
yang dipergunakan untuk melaksanakan pekerjaannya. Hasilnya adalah
sesuatu yang dianggap bernilai oleh seorang pegawai yang diperolehnya dari
pekerjaannya, seperti : upah/gaji, keuntungan sampingan, symbol, status,
penghargaan,&kesempatan untuk berhasil atau aktualisasi diri.
3. Teori 2 faktor (Two Factor Theory)
Menurut teori ini kepuasan kerja&ketidak puasan kerja itu merupakan hal yang
berbeda. Kepuasan & ketidakpuasan itu bukan satu variabel yang continue.
(35)
16
satisfieas/motivator & dissatisfieas. Satisfieas adalah faktor-faktor/situasi yang
dibutuhkan sebagai sumber yang dibutuhkan. Kepuasan kerja yang terdiri dari :
pekerjaan yang menarik, penuh tantangan, ada kesempatan untuk berprestasi,
kesempatan untuk memperoleh penghargaan & promosi. Terpenuhinya faktor
tersebut akan menimbulkan kepuasan, namun tidak terpenuhinya faktor ini
tidak selalu mengakibatkan ketidakpuasan. Dissatisfieas (Hegein Factor)
adalah faktor-faktor yang menjadi sumber ketidakpuasan yang terdiri dari
gaji/upah pengawasan, hubungan antara pribadi, kondisi kerja & status.
Faktor ini diperlukan untuk memenuhi dorongan biologis serta
kebutuhan dasar pegawai. Jika tidak terpenuhi faktor ini, pegawai tidak akan puas.
Jika besarnya faktor ini memadai untuk memenuhi kebutuhan tersebut, pegawai
tidak akan kecewa meskipun belum terpuaskan.
2.1.1.3. Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja
A. A. Anwar Prabu Mangkunegara (2007:120) mengatakan bahwa ada 2
faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja, yaitu :
a. Faktor Pegawai
Yaitu, kecerdasan (IQ), kecakapan khusus, umur, jenis kelamin, kondisi fisik,
pendidikan, pengalaman kerja, masa kerja, kepribadian, emosi, cara berpikir,
persepsi, dan sikap kerja.
b. Faktor Pekerjaan, yaitu jenis pekerjaan, struktur organisasi, pangkat
(golongan), kedudukan, mutu pengawasan, jaminan financial, kesempatan
(36)
17
Menurut Vroom dalam Habibullah (2011;158), Mengidentifikasi 6 faktor
yang memungkinkan terjadinya kepuasan kerja, yaitu :
1. supervisor.
2. kelompok kerja.
3. deskripsi pekerjaan.
4. gaji.
5. kesempatan untuk di promosikan.
6. beban kerja.
Sedangkan menurut Locke dalam habibullah (2011l;158) mengidentifikasi
tujuh kondisi penting yang menentukan kepuasan kerja, yaitu:
1. pekerjaan yang secara mental menantang dan berhasil dilakukan.
2. kepentingan terhadap pekerjaan.
3. pekerjaan yang secara fisik tidak terlalu melelahkan.
4. imbalan atas kinerja yang adil, transparan dan sejalan dengan aspirasi
pribadi.
5. kondisi kerja yang kompatibel dengan kebutuhan fisik dan dapat
memfasilitasi tujuan kerjanya.
6. penghargaan terhadap pegawai.
7. perubahan di tempat kerja yang dapat membantu pegawai mencapai
nilai kerja seperti pekerjaan yang menarik, gaji, dan promosi, serta
(37)
18
Beberapan teori lain menyatakan bahwa kepuasan kerja ditentukan oleh
kombinasi dari berbagai imbalan kerja. Menurut Herzberg dalam Habibullah
(2011;159) menyatakan dua kelompok dasar dari imbalan kerja, yaitu :
1. faktor instrinsik, seperti pencapaian, pengakuan, serta kemajuan
2. faktor ekstrinsik seperti gaji, konsisi kerja dan keselamatan kerja.
Dengan mengacu pada beberapa pendapat yang dikemukakan dapat di
simpulkan bahwa terdapat beberapa faktor yang menentukan kepuasan kerja
seseorang, antara lain faktor pribadi, pekerjaan itu sendiri, lingkungan kerja, serta
imbalan yang diperoleh.
2.1.1.4. Pengukuran Kepuasan Kerja
Menurut Biswas dalam Habibullah (2011;159) menyatakan bahwa
pengukuran kepuasan kerja dengan tiga dimensi yaitu instrinsik, ekstrinsik, dan
kepuasan sosial. Kepuasan juga dapat diukur dengan menggunakan Minnesota
Satisfaction Questionnaire (MSQ).
Menurut Habibullah (2011;159) MSQ adalah instrumen yang mengukur
kepuasan dengan menggunakan beberapa aspek lingkungan kerja yang berbeda.
Pernyataan tersebut diperjelas oleh Swafford (2009; 164) Bahwa MSQ didasarkan
pada Theory of Work Adjustmentyang menyatakan bahwa penyesuaian dapat
diprediksi dengan pencocokan kepribadian dan lingkungan dalam pengaturan
(38)
19
Menurut Gould dalam Habibullah (2011;160)Untuk mengukur kepuasan
kerja menggunakan istilah Job Desciptive Index(JDI), JDI mengukur lima segi
kepuasan pegawai, termasuk kepuasan kerja itu sendiri, kepuasan terhadap gaji,
kepuasan terhadap kesempatan memperoleh promosi, kepuasan terhadap
supervisi, dan kepuasan terhadap rekan kerja.
2.1.1.5 Indikator Kepuasan Kerja
Menurut Stephen P.Robbins (2008:110) indikator kepuasan kerja terbagi
atas beberapa bagian diantaranya :
1. Pembayaran gaji atau upah
2. Pekerjaan itu sendiri
3. Rekan kerja
4. Promosi
5. Penyelia (atasan)
2.1.2 Komitmen Organisasional
2.1.2.1 Pengertian Komitmen Organisasional
Pegawai merupakan sumber daya penting dalam keberhasilan suatu
organisasi karena kegagalan seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya
dan tanggung jawabnya, akan mempengaruhi proses pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan organisasi. Sebagai salah satu komponen penting, pegawai harus
memiliki komitmen yang kuat terhadap tugasnya karena pegawai harus memiliki
(39)
20
diberikan. Hal ini didasari atas pemikiran bahwa keberhasilan pegawai untuk
mencapai tujuannya menggambarkan keberhasilan organisasi secara keseluruhan.
Menurut Steers dalam Habibullah (2011;160) mendefinisikan komitmen
organisasional sebagai kekuatan relatif individu dan keterlibatan dalam organisasi
tertentu.
Sedangkan menurut Mathis dan Jackson dalam Lenny (2012;61)
komitmen organisasional adalah tingkat sampai dimana pegawai yakin dan
menerima tujuan organisasi.
Sedangkan Scot, Corman, dan Cheney dalam Habibullah (2011;160)
menyatakan bahwa komitmen organisasional merupakan kelompok besar konstruk
yang menjelaskan hubungan organisasi dan individu yang terdiri dari identifikasi
organisasi, loyalitas kerja, kesukaan terhadap pekerjaan dan keterlibatan kerja.
Pernyataan diatas dilengkapi oleh Mowday dalam Lenny (2012;61)
Komitmen organisasional merupakan dimensi perilaku penting yang dapat
digunakan untuk menilai kecenderungan pegawai untuk bertahan sebagai anggota
organisasi, serta keinginan anggota organisasi untuk tetap mempertahankan
keanggotannya dalam organisasi dan bersedia berusaha keras pencapaian tujuan
organisasi.
Pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa komitmen
organisasional adalah keyakinan dan keinginan individu untuk menerima
(40)
21
2.1.2.2 Komponen Komitmen Organisasional
Menurut Mathew dan Zajac dalam Habibullah (2011;161)
mengidentifikasi beberapa bagian komitmen organisasional, yaitu karakteristik
personal (umur, masa jabatan, jenis kelamin, dan kemampuan), peran negara
(peran ambiguitas, konflik, serta beban kerja), karakteristik pekerjaan (otonomi
tugas, tantangan, cakupan tugas), kelompok pimpinan (inisiatif pimpinan,
kepemimpinan partisipatif) dan karakteristik organisasi (ukuran dan sentralisasi).
Selain itu menurut Batemen dan Strasser dalam Habibullah (2011;161)
terdapat faktor lain yang mempengaruhi komitmen organisasional adalah sistem
imbalan, kesempatan bagi pekerja, dukungan yang diberikan organisasi kepada
pegawai, kesempatan untuk kemajuan karier, keamanan kerja, nilai serta tujuan.
Ada pula pendapat menurut Porter dalam Habibullah (2011; 162)
mengidentifikasi tiga faktor yang berhubungan dengan komitmen organisasional,
yaitu (1) keyakinan yang kuat terhadap nilai serta tujuan organisasi; (2) keinginan
untuk membangun organisasi, (3) kematian yang kuat untuk menjaga keanggotaan
pada suatu organisasi.
2.1.2.3 Proses Terjadinya Komitmen Organisasional
Minner dalam Leny (2012;63) membagi proses terjadinya komitmen
organisasional, dalam tiga bentuk yaitu:
1. Initial Commitment (komitmen awal)
Pada fase awal terjadi karena adanya interaksi antara karakteristik
personal (pendidikan, dorongan berprestasi, masa kerja dan usia)
(41)
22
identifikasi tugas, kejelasan peran, pengembangan diri, karir dan
tanggung jawab). Interaksi tersebut akan membentuk harapan pegawai
tentang pekerjaannya. Harapan tentang pekerjaan inilah yang akan
mempengaruhi sikap pegawai terhadap komitmennya pada organisasi.
Tahapan-tahapan diatas menjelaskan bahwa proses terjadinya komitmen
pegawai pada organisasi berbeda. Pada fase awal
2. Commitment During Early Employment (komitmen selama bekerja)
Fase kedua disebut sebagai commitment during early employment. Pada
fase ini pegawai sudah bekerja beberapa tahun. Faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap komitmen pegawai pada oraganisasi adalah
pengalaman kerja yang ia rasakan pada tahap awal dia bekerja,
bagaimana pekerjaannya, bagaimana sistem penggajiannya, bagaiman
gaya supervisinya, bagaimana hubungan dia dengan teman sejawat atau
hubungan dia dengan pimpinannya. Semua faktor ini akan membentuk
komitmen kerja pegawi tersebut pada organisasi.
3. Commitment During Later Carrer (komitmen selama perjalanan karir)
Tahap yang ketiga yang diberi nama commitment during later carrer.
Proses terbentuknya komitmen pada tahap masa pengabdian terjadi
selama pegawai meniti karir dalam organisasi. Dalam kurun waktu yang
lama tersebut, pegawai telah banyak melakukan berbagai tibdakan,
seperti hubungan sosial yang tercipta di organisasi dan
(42)
23
2.1.2.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Komitmen Organisasional Komitmen pegawai pada organisasi tidak terjadi begitu saja, tetapi
melalui proses yang cukup panjang dan bertahap. Tinggi rendahnya komitmen
organisasional seorang pegawai tentu ada faktor yang mempengaruhinya, Stum
dalam Leny (2012;64) mengemukakan ada lima faktor yang mempengaruhi
terhadap komitmen organisasional:
1. Budaya keterbukaan.
perusahaan dan pegawai harus saling mendukung dan terbuka dalam
urusan pekerjaan sehingga tidak terjadi kesalahpahaman dalam
bekerja.
2. Kepuasan.
perusahaan harus dapat memenuhi segala kebutuhan pegawai dalam
bekerja agar pegawai dapat bekerja dengan baik dan memberikan hasil
yang terbaik untuk perusahaan.
3. Kesempatan personal untuk berkembang.
pegawai harus mempunyai keinginan dan kemauan untuk
mengembangkan dirinya dengan memanfaatkan kesempatan untuk
mengembangkan karir maupun pendidikan yang diberikan
perusahaan.
4. Disiplin.
pegawai harus disiplin pada dirinya, tugas-tugasnya agar dapat
menghasilkan kinerja yang optimal.
(43)
24
perusahaan harus memberikan pernghargaan yang sesuai terhadap
kinerja yang dihasilkan pegawai, agar pegawai mampu memenuhi
kebutuhan hidupnya.
2.1.2.5 Indikator Komitmen Organisasional
Allen dan Meyer dalam Robbins (2008: 101) membagi indikator
komitmen organisasional atas tiga komponen, yaitu :
1. Komitmen Afektif
berkaitan dengan emosional, identifikasi dan keterlibatan pegawai didalam
suatu organisasi.
2. Komitmen Normatif
merupakan perasaan-perasaan pegawai tentang kewajiban yang harus ia
berikan kepada organisasi
3. Komitmen Continuance
berarti komponen berdasarkan persepsi pegawai tentang kerugian yang akan
dihadapi jika ia meninggalkan organisasi
2.1.3 Intensi Turnover
2.1.3.1 Pengertian Intensi Turnover
Intensi Turnover pada dasarnya telah didefinisikan oleh beberapa ahli
salah satunya menurut Harninda dalam Wendi (2009;5) yang mendefinisikan
sebagai keinginan berpindahnya pegawai dari satu tempat kerja ke tempat kerja
(44)
25
adalah kadar intensitas perusahaan, banyak alasan yang menyebabkan timbulnya
intensi turnover (keluar) ini dan diantaranya adalah keinginan untuk mendapatkan
pekerjaan yang lebih baik.
Menurut Mobley dalam Rezky dan Nursalim (2013;1) Turnover ialah
penghentian kenggotaan dalam organisasi oleh individu yang menerima upah
moneter dari organisasi. Sedangkan menurut Mathis dan Jackson dalam Rezky
dan Nursalim (2013;1) mengemukakan definisi turnover sebagai suatu proses
dimana pegawai meninggalkan organisasi dan posisi pekerjaan tersebut harus
digantikan oleh orang lain.
Selain itu Lyson dalam habibullah (2011;162) mendefinisikan intensi
turnover(keluar) sebagai kecenderungan untuk meninggalkan pekerjaan.
Sedangkan menurut Park dan Kim dalam Habibullah (2011;162) Niat untuk
meninggalkan pekerjaan termasuk berfikir untuk berhenti dari suatu organisasi,
serta pernyataan yang dikeluarkan oleh pegawai untuk benar-benar meninggalkan
organisasi.
2.1.3.2 Indikator Intensi Turnover
Menurut Harninda dalam Wendi (2009;5) indikator intensi keluar
terbagi menjadi empat bagian, yaitu :
1. Faktor eksternal
ketersediaan pekerjaan.
2. Faktor organisasional
gaji, imbalan, penghargaan, gaya pengawasa, pekerjaan serta
(1)
113 5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh kepuasan kerja dan komitmen organisasional terhadap intensi turnover pada CV SANTEX MAJALAYA, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Berdasarkan tanggapan pegawai mengenai Kepuasan kerja pada CV SANTEX MAJALAYA dengan indikator : promosi, penyelia, pekerjaan itu sendiri dan rekan kerja termasuk dalam kategori puas. Namun dalam indikator gaji atau upah pegawai dinilai kurang memenuhi keadilan dan kelayakan.
2. Berdasarkan tanggapan pegawai mengenai komitmen organisasional pada CV SANTEX MAJALAYA dengan indikator : komitmen afektif, komitmen normatif dan komitmen berkelanjutan termasuk dalam kategori tinggi. Namun dalam indikator afektif banyak pegawai yang menilai negatif.
3. Berdasarkan tanggapan pegawai mengenai intensi turnover pada CV SANTEX MAJALAYA dengan indikator : faktor eksternal, faktor internal, faktor individu yang berhubungan dengan pekerjaan dan faktor individu yang tidak berhubungan dengan pekerjaan termasuk dalam kategori tinggi. Ini artinya ada indikasi dari pegawai untuk meninggalkan perusahaan.
(2)
114
4. Kepuasan kerja berpengaruh terhadap Komitmen organisasional pada CV SANTEX MAJALAYA dengan klasifikasi rendah, karena lebih dominan dipengaruhi oleh faktor lain seperti motivasi kerja dan kepemimpinan.
5. Berdasarkan pengujian hipotesis secara parsial kepuasan kerja berpengaruh negatif terhadap intensi turnover pada CV SANTEX MAJALAYA. Artinya semakin tinggi tingkat kepuasan kerja pegawai akan menurunkan tingakat intensi turnover.
6. Berdasarkan pengujian hipotesis secara parsial komitmen organisasinal berpengaruh negatif terhadap intensi turnover pada CV SANTEX MAJALAYA. Artinya semakin tinggi komitmen organisasional pegawai akan semakin menurukan tingkat intensi turnover.
7. Kepuasan kerja dan komitmen organisasional secara simultan berpengaruh terhadap intensi turnover pada CV SANTEX MAJALAYA dengan kontribusi pengaruh tinggi.
(3)
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dibuat penulis maka selanjutnya penulis memberikan saran-saran yang dapat berguna mengenai penerapan kepuasan kerja dan komitmen organisasional terhadap intensi turnover pada komitmen organisasi berpengaruh terhadap intensi turnover pada CV SANTEX MAJALAYA diantaranya :
1. Kepuasan kerja pegawai pada CV SANTEX MAJALAYA perlu untuk ditingkatkan terutama menyangkut masalah pemberian gaji atau upah yang belum memenuhi keadilan dan kelayakan. Oleh karena itu perusahaan harus bisa menyesuaikan tingkatan gaji atau upah dan memberikan biaya tambahan untuk transportasi agar kepuasan pegawai terpenuhi.
2. Komitmen organisasional pegawai pada CV SANTEX MAJALAYA sebetulnya sudah cukup tinggi akan tetapi perlu perhatian yang lebih serius dari manajemen perusahaan terutama menyangkut keinginan pegawai untuk pindah ke perusahaan lain. Dengan demikian perusahaan perlu memberikan rasa yakin bahwa apa yang dilakukan pegawai dalam pekerjaannya adalah berharga bagi perusahaan, pegawai merasa nyaman dan merasa mendapatkan dukungan yang penuh dari perusahaan. Hal ini dapat meningkatkan komitmen organisasional dan dapat membuat pegawai bertahan berada dalam perusahaan tersebut.
3. Intensi turnover pegawai pada CV SANTEX MAJALAYA perlu perhatian khusus mengingat adanya peningkatan dari tahun ke tahun, manajemen perlu melakukan evaluasi ulang khususnya dalam hal gaji atau upah dan keuntungan finansial lainnya.
(4)
116
4. Kepuasan kerja memberikan kontribusi yang tidak terlalu dominan terhadap komitmen organisasional pada CV SANTEX MAJALAYA, sehingga untuk penelitian selanjutnya lebih baik diabaikan dan lebih memperhatikan faktor lain seperti motivasi kerja dan kepemimpinan.
5. Kepuasan kerja berpengaruh negatif terhadap intensi turnover pada CV SANTEX MAJALAYA. Artinya perusahaan perlu meningkatkan aspek kepuasan kerja terutama mengenai pemberian gaji untuk menurunkan tingkat intensi turnover.
6. Komitmen organisasional berpengaruh negatif terhadap intensi turnover pada CV SANTEX MAJALAYA. Artinya perusahaan harus menjaga stabilnya tingkat komitmen organisasional pegawai untuk menurunkan intensi turnover pegawai. Karena semakin tinggi komitmen pegawai maka semakin menurun pula tingkat intensi turnover pegawai.
7. Melihat dari keseluruhan variabel yang telah diteliti mengenai kepuasan kerja dan komitmen organisasional terhadap intensi turnover pada CV SANTEX MAJALAYA secara keseluruhan memiliki keterkaitan dan pengaruhnya secara signifikan, namun CV SANTEX MAJALAYA seyogyanya tidak hanya memperhatikan variabel-variabel tersebut tetapi memperhatikan variabel lain juga yang mempengaruhi tinggi rendahnya intensi turnover. Karena hal ini dapat berguna sebagai salah satu bahan evaluasi dan kemajuan CV SANTEX MAJALAYA.
(5)
x
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Bilal. (2012). Leadership Styles, Turnover Intentions and mediating role of Organizational Commitment. IISTE, Vol. 2, No. 7, ISSN 2224-5758. Hasan, Lenny. (2012). Pengaruh Kepuasan Kerja dan Disiplin Terhadap
Komitmen Organisasi Pegawai Dinas Perindustrian Perdagangan Pertambangan dan energi Kota Padang. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan. Vol. 3, No. 1, Hal. 4–9, ISSN 2086-5031.
Jimad, Habibullah. (2011). Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasi, dan Intensi Turnover. Jurnal Bisnis dan Manajemen. Vol. 7, No. 2, Hal. 155-163, ISSN 1411-9366.
Nasution Asmuri Wendi. (2009) Pengaruh Kepuasan Kerja Karyawan Terhadap Intensi Turnover Pada Call Center Telkomsel di Medan. Jurnal MANDIRI. Vol 4, No. 1, Hal. 3-5, ISSN 1907-4158.
Rohman, Abdul. (2009). Pengaruh Komitmen Organisasional Terhadap
Kepuasan Kerja dan Keinginan Berpindah (Studi Pada Karyawan Kantor Akuntan Publik Jawa Tengah). Jurnal Akuntansi FE Unsil. Vol. 4, No. 1, Hal. 508, ISSN 1907-9958.
Sijabat, Jadongan. (2011) Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Komitmen Organisasi dan Keinginan Untuk Pindah. Visi, Vol. 19, No. 3, Hal. 592-608, ISSN 0853-0203.
Stephen P. Robbins dan Timothy A. Judge. (2008). Perilaku Organisasi Edisi (12 ed). Hal. 101, Diterjemahkan oleh : Diana Angelica, Ria Cahyani & Abdul Rasyid Jakarta: Salemba Empat.
Suwardi. (2011). Pengaruh Motivasi Kerja, Kepuasan Kerja, dan Komitmen Organisasional Terhadap Kinerja Pegawai. Jurnal Analisis Manajemen. Vol. 5, No. 1, Hal 78-79, ISSN 14411-1799.
Umi Narimawati., Sri Dewi Anggadini., & Linna Ismawati. (2010). Penulisan Karya Ilmiah-Panduan Awal Menyusun Skripsi dan Tugas Akhir Aplikasi Pada Fakultas Ekonomi Unikom. Bekasi: Genesis.
(6)
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. DATA PRIBADI
Nama Lengkap : Nevan Herdiansyah Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Tempat/Tanggal Lahir : Bandung, 10 Desember 1991
Hobby : Olahraga
Alamat : Jalan Anyelir 1 No. 17 Perumahan Rancaekek Kencana, Kecamatan Rancaekek, Kab. Bandung
40394
No. Telepon : 085793720904
PENDIDIKAN FORMAL
1. SDN Kencana Indah1 Rancaekek 1997 - 2003
2. SMP Negeri 3 Rancaekek 2003 - 2006
3. SMA Negeri 1 Cicalengka 2006 - 2009
4. Universitas Komputer Indonesia Bandung. Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi.