Nida Uddini Amatulloh,
2014
Penerapan model pembelajaran berbasis masalah untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dan mengetahui profil study approach fisika siswa SMP
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu
O
1
X O
2
Sugiyono, 2009 Keterangan :
O
1
= Tes awal
pre-test
dilakukan sebelum siswa diberikan perlakuan dengan model pembelajaran berbasis masalah.
O
2
= Tes akhir
post-test
dilakukan setelah siswa diberikan perlakuan dengan model pembelajaran berbasis masalah
X = Perlakuan
treatment
dengan menerapkan model pembelajaran berbasis masalah
B. Paradigma Penelitian
Paradigma penelitian adalah pola pikir yang menunjukkan hubungan antar variabel yang akan diteliti Rahmat, 2013, hlm. 63. Paradigma
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma ganda dengan dua variabel terikat. Pola hubungan antara ketiga variable dapat dilihat
dalam gambar di bawah ini.
Gambar 3.1. Pola Paradigma Ganda Dengan Dua Variabel Terikat Keterangan :
Y = Pembelajaran Berbasis Masalah X
1
= Profil
Study Approach
X
2
= Kemampuan Berpikir Kreatif r
xy
= Koefisien korelasi
C. Subjek Penelitian
Nida Uddini Amatulloh,
2014
Penerapan model pembelajaran berbasis masalah untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dan mengetahui profil study approach fisika siswa SMP
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannnya Sugiyono, 2009. hlm. 117. Pada penelitian ini, populasi target adalah seluruh siswa di
suatu SMP Negeri di Kota Bandung, sedangkan populasi terjangkau adalah siswa kelas VIII di suatu SMP Negeri di Kota Bandung.
Yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah siswa salah satu kelas VIII suatu SMP Negeri di Kota Bandung dengan jumlah 31 orang siswa
yang terdiri dari siswa laki-laki dan siswa perempuan. Menurut Rahmat 2013, hlm. 114, sampel adalah sub dari seperangkat elemen yang dipilih untuk
dipelajari. Teknik penarikan sampel yang dilakukan adalah
purposive sampling
. Teknik
purposive sampling
dilakukan dengan cara memilih sampel dari suatu populasi berdasarkan informasi yang tersedia serta sesuai dengan
penelitian yang sedang berjalan, sehingga perwakilannya terhadap populasi dapat dipertanggungjawabkan Rahmat, 2013. hlm. 128.
D. Definisi Operasional
1.
Study Approach Study approach
atau pendekatan belajar adalah cara yang dilakukan oleh siswa untuk merespon pembelajaran dan belajar, baik
selama proses pembelajaran maupun di luar proses pembelajaran. Pada penelitian ini ada dua macam
study approach
yang diteliti, yaitu
deep approach
dan
surface approach
, dengan empat kriteria
surface approach lack of purpose, unrelated memorising, syllabus-boundness, fear of
failure
dan empat kriteria
deep approach seeking meaning, relating ideas,
use of evidence,
dan
interest in ideas
.
Study approach
ini diukur dengan menggunakan 32 butir instrumen yang diambil dari instrumen yang
bernama
Approach to Study Skills Inventory for Students
ASSIST. Instrumen tersebut berbentuk kalimat pernyataan, nomor ganjil merupakan
Nida Uddini Amatulloh,
2014
Penerapan model pembelajaran berbasis masalah untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dan mengetahui profil study approach fisika siswa SMP
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu
pernyataan untuk
deep approach
dan nomor genap untuk
surface approach
. Profil
study approach
dapat diketahui dengan cara membandingkan dan menganalisis hasil skor
pre-test
dengan hasil skor
post-test
dari
deep approach
dan
surface approach
.
2. Berpikir Kreatif
Berpikir kreatif adalah suatu proses berpikir yang menghasilkan bermacam-macam kemungkinan jawaban ketika merespon permasalahan
yang diberikan. Berpikir kreatif ini memiliki beberapa indikator, diantaranya adalah keaslian
originality
, keluwesan
flexibility
, kelancaran
fluency
, dan penguraian
elaboration
. Kemampuan berpikir kreatif diukur dengan menggunakan instrumen tes uraian terbuka yang
berjumlah 12 soal yang aktivitasnya mengacu pada tes
The Torrance Test of Creative Thinking
TTCT yang terdiri atas 5 kegiatan verbal, yaitu : 1 membuat pertanyaan
asking
; 2 menebak sebab akibat; 3 menebak akibat dari peristiwa; 4 mengembangkan manfaat suatu benda;dan 5
membuat tebakan. 3.
Pembelajaran Berbasis Masalah Pembelajaran berbasis masalah adalah pembelajaran yang
mengarahkan siswa memahami konsep dan materi melalui proses pemecahan masalah, dengan tahapan-tahapan sebagai berikut: 1
Orientasi siswa pada masalah; 2 Mengorganisasi siswa untuk belajar; 3 Membimbing pengalaman individualkelompok; 4 Mengembangkan dan
menyajikan hasil karya; dan 5 Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Keterlaksanaan model pembelajaran berbasis
masalah diukur dengan menggunakan lembar observasi keterlaksanaan aktivitas guru dan siswa yang mengacu pada langkah-langkah model
pembelajaran berbasis masalah.
Nida Uddini Amatulloh,
2014
Penerapan model pembelajaran berbasis masalah untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dan mengetahui profil study approach fisika siswa SMP
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu
E. Prosedur Penelitian