Hanif Firdaus, 2014 Penggunaan Media Poster Sebagai Sumber Belajar Ips Untuk Meningkatkan Kemampuan
Berfikir Kreatif Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB III METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Subjek Penelitian
Lokasi tempat melaksanakan penelitian adalah SMPN 1 Lembang, Bandung barat. SMPN 1 Lembang terletak di Jalan Raya Lembang No 357. Disini peneliti
bekerjasama dengan guru mata pelajaran IPS kelas VII, yaitu Ibu Hj. Entin Sumartini, S.Pd. Dan dimana kelas VII-D yang menjadi subjek Penelitian Tidakan
Kelas dengan jumlah murid sebanyak empat puluh orang, yang terdiri dari dua puluh dua orang siswi perempuan dan delapan belas orang siswa laki-laki. Alasan
peneliti memilih melakukan penelitian dikelas VII-D, dikarenakan kelas tersebut memiliki permasalahan kurangnya siswa dalam berfikir kreatif, dan sangatlah
perlu untuk diperbaiki proses belajar mengajar dikelas VII-D.
B. Desain Penelitian
Pada penelitian tindakan kelas ini, peneliti menggunakan siklus pembelajaran yang dibuat oleh Kemmes dan Mc. Taggart, yaitu model spiral.
Dimana dalam model spiral ini terdiri dari 2 siklus dan dari setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi serta refleksi.Prosedur
penelitian tindakan kelas menurut model Kemmis dan Taggart berbentuk spiral seperti ditunjukan pada gambar berikut :
Hanif Firdaus, 2014 Penggunaan Media Poster Sebagai Sumber Belajar Ips Untuk Meningkatkan Kemampuan
Berfikir Kreatif Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Gambar. 3.1 Model Spiral Kemmis dan Mc. Taggart Sumber: Wiraatmaja, 2008. hlm.66.
Langkah-langkah penelitian tidakan kelas menggunakan model dari Kemmes dan Mc. Taggart dalam penelitian ini sebagai berikut.
a. Perencanaanplan
Kegiatan yang dilakukan dalam perencanaan tindakan adalah menyusun rancangan yang akan dilaksanakan sesuai dengan temuan masalah dan gagasan
awal. Rancangan yang akan dilaksanakan mengacu pada media pembelajaran menggunakan poster dalam pembelajaran IPS. Dari hasil observasi dan
wawancara penelti bersama guru merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan , menentukan pokok bahasan, mengembangkan skenario pembelajaran,
menyiapkan sumber belajar, dan membuat lembar observasi untuk membantu
dalam penelitian tindakan kelas. b.
Pelaksanaan Tindakan act
Pada tahap ini peneliti melaksanakan kegiatan belajara mengajar sesuai dengan yang telah direncanakan yakni menggunakan media poster sebagai media
pembelajaran. Dalam usaha kea rah perbaikan, suatu perencanaan bersifat fleksibel dan siap dilakukan perubahan sesuai dengan apa yang terjadi dalam
proses pelaksanaan penelitian di lapangan.
Hanif Firdaus, 2014 Penggunaan Media Poster Sebagai Sumber Belajar Ips Untuk Meningkatkan Kemampuan
Berfikir Kreatif Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
c. Observasi observe
Observasi dilakukan selama pengamatan tindakan sebagai upaya mengetahui jalannya pembelajaran.Dalam melakukan obserrvasi, peneliti dibantu
oleh guru pengampu dalam mata pelajaran IPS yang ikut mengamati jalannya pembelajaran.
d. Refleksi reflect
Refleksi dilakukan untuk melakukan evaluasi terhadap tindakan yang telah dilakukan. Dari hasil evaluasi, peneliti dapat membuat kesimpulan awal mengenai
hasil tindakan. Jika sudah baik, PTK akan dihentikan. Jika masih ada kekurangan, dengan evaluasi peneliti dapat mencari serta menemukan kesalahan dalam
tindakan untuk diperbaiki Wiraatmaja, 2008, hlm.66. Alasan peneliti menggunakan model siklus penelitian dari Kemmis dan Mc.
Taggart ini karena sesuai dengan tema dan tujuan dari penelitian. Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari tiga tahap pada satu siklus, apabila dalam tindakan
kelas ini ditemukan kekurangan dan tidak terciptanya target yang telah ditentukan, maka ini ditemukan dan tidak tercapainya target yang telah ditentukan, maka
diadakan perbaikan pada perencanaan dan pelaksanaan siklus berikutnya Arikunto, 2008, hlm.16. Dengan tema yang peneliti garap yaitu meningkatkan
berfikir kreatif, siklus ini sangatlah membantu karena peneliti menyadari bahwa tidaklah mudah untuk menumbuhkan berfikir kreatif siswa. Membutuhkan proses
dan waktu untuk membiasakan siswa sebagai objek meningkatkan pemikiran- pemikiran kreatif atas permasalahan-permasalahan yang terdapat pada materi
pembelajaran IPS. Dengan media poster sebagai media pembelajaran, siswa di ajak mencari permasalahan yang ada di dalam poster dan menumbuhkan
pemikiran kreatif dan ide-ide baru untuk menanggapi permasalahan tersebut. Langkah-langkah penelitian tidakan kelas dalam penelitian ini sebagai
berikut :
Hanif Firdaus, 2014 Penggunaan Media Poster Sebagai Sumber Belajar Ips Untuk Meningkatkan Kemampuan
Berfikir Kreatif Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
1. Identifikasi Masalah
Ide pemikiran dalam diri peneliti yaitu meningkatkan berfikir kreatif siswa didalam pembelajaran IPS dan hal ini menjadi suatu tindakan pemecahan masalah
yang ada di dalam kelas VII-D SMPN 1 Lembang. Permasalahan yang ditemukan di lapangan menunjukan bahwa siswa kurang mampu memaksimalkan pendapat
dari sebuah permasalahan yang ada di dalam materi pembelajaran IPS, dan hal tersebut dianggap siswa belum dapat berfikir kreatif secara baik. Di bantu dengan
media poster diharapkan mampu mengembangkan tingkat berfikir kreatif siswa di kelas dalam pembelajaran IPS.
Peneliti membutuhkan informasi awal mengenai situasi di dalam kelas agar dapat melaksanakan penelitian dan menentukan cara dan pembelajaran yang tepat
yang diharapkan mampu mengubah dan memperbaiki permasalahan yang ada pada siswa. Penelitian ini telah dilakukan pada pra observasi dikelas VII-D SMPN
1 Lembang. Fokus penelitian ini yakni untuk meningkatkan kemampuan berfikir kreatif siswa di dalam pembelajaran IPS dengan dibantu media pembelajaran
menggunakan poster, karena poster media yang terkesan menarik dan mudah dipahami oleh siswa dengan gambar-gambar yang ada didalamnya.
2. Perencanaan
Perencanaan disini adalah menentukan kegiatan-kegiatan penelitian di dalam kelas yang akan dilaksanakan oleh peneliti agar pada saat memulai
penelitian siswa mendapatkan pembelajaran yang sesuai untuk meningkatkan kemampuan berfikir kreatif dalam pembelajaran IPS.
Dalam tahap ini peneliti menyusun serangkaian rencana kegiatan tindakan bersama guru mitra untuk mendapatkan hasil yang baik berdasarkan analisis
masalah yang didapat atas rencana yang direncanakan bersama-sama, pada penelitian ini disusun perencanaan sebai berikut :
a. Menentukan kelas yang akan dijadikan sebagai tempat penelitian.
b. Melakukan observasi prapenelitian terhadap kelas yang akan digunakan
untuk penelitian c.
Meminta kesediaan guru mitra dalam penelitian yang akan dilaksanakan.
Hanif Firdaus, 2014 Penggunaan Media Poster Sebagai Sumber Belajar Ips Untuk Meningkatkan Kemampuan
Berfikir Kreatif Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
d. Menyusun kesepakatan dengan guru mitra mengenai waktu penelitian.
e. Menyusun silabus dan rencana pengajaran yang akan digunakan saat
pembelajaran dalam penelitian f.
Merencanakan penilaian yang akan digunakan dalam KBM sehingga dapat mengukur kreativitas siswa melalui media pembelajaran berbahan dasar
sampah yang telah dibuat oleh siswa. g.
Menyusun instrumen yang akan digunakan di dalam penelitian h.
Merencanakan diskusi yang akan dilakukan oleh peneliti dengan guru mitra
i. Membuat rencana perbaikan sebagai tindak lanjut yang akan dilakukan
peneliti dengan guru mitra j.
Merencanakan pengolahan data dari hasil yang diperoleh dari penelitian.
3. Pelaksanaan Tindakan act
Langkah selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah langkah-langkah tindakan atau pelaksanaan yang terkontrol secara seksama. Tindakan dalam
penelitian tindakan merupakan kegiatan praktis yang terencana. Hal ini dapat terjadi jika tindakan tersebut dibantu dan mengacu kepada rencana yang rasional
dan terukur. Tindakan yang dilakukan pada penelitian ini yakni sebagai berikut:
a. Melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana yang telah disusun
bersama antara peneliti dengan mitra peneliti di sekolah, pada tahap perencanaan yaitu tindakan yang sesuai dengan silabus dan rencana
pengajaran yang telah disusun b.
Menerapkan tugas pembuatan media pembelajaran berbahan dasar limbah sampah sebagai upaya meningkatkan kreativitas siswa di dalam
pembelajaran IPS c.
Mempersiapkan instrumen penialain berupa format pedoman tugas task, format penilaian beserta rubrik peninjaun tugas task, format
penilaian dan rubrik tugas task beserta performance presentasi, dan format self asessment.
Hanif Firdaus, 2014 Penggunaan Media Poster Sebagai Sumber Belajar Ips Untuk Meningkatkan Kemampuan
Berfikir Kreatif Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
d. Melakukan penialaian tugas pembuatan media pembelajaran berbahan
dasar limbah sampah dalam pembelajaran IPS siswa secara teliti dan objektif
e. Melakukan diskusi balikan dengan mitra peneliti atas kekurangan dalam
menerapkan tugas pembuatan media pembelajaran berbahan dasar limbah sampah dalam pembelajaran IPS.
f. Melakukan revisi tindakan sebagai tindak lanjut untuk siklus selanjutnya
g. Melakukan pengolahan data
Tindakan yang dilakukan di dalam penelitian berdasarkan pada tahap sebelumnya yaitu observasi awal sebagai sebab acuan, dalam mengidentifikasi
permasalahan merupakan catatan lapangan yang detail mengenai keadaan kelas yang akan diberikan tindakan.
Penerapan tugas pembuatan media pembelajaran berupa poster pada siklus pertama merupakan hasil dari observasi awal di kelas. Kemudian, pada siklus
kedua dan seterusnya tugas yang persiapkan untuk siswa dikembangkan berdasarkan hasil observasi dan refleksi kembali setelah tindakan dilakukan. Hal
ini dilakukan untuk memperbaiki tugas yang diberikan dan rubrik sebagai kriteria penilaiannya, agar apa yang dilakukan dapat diukur serta dapat memperbaiki
proses pembelajaran di kelas sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.
4. Pengamatan observe
Observasi di dalam PTK mempunyai fungsi mendokumentasi implikasi tindakan yang diberikan kepada subjek. Oleh karena itu observasi mempunyai
bermacam-macam manfaat di dalam penelitian, seperti memiliki orientasi prospektif, memiliki dasar-dasar reflektif waktu sekarang, dan masa yang akan
datang. Dalam tahap ini pelaksanaan observasi atau pengamatan dilakukan
bersamaan dengan dilaksanakannya tindakan. Pada kegiatan observasi ini peneliti melakukan:
Hanif Firdaus, 2014 Penggunaan Media Poster Sebagai Sumber Belajar Ips Untuk Meningkatkan Kemampuan
Berfikir Kreatif Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
a. Pengamatan terhadap keadaan kelas VII-D yang sedang diteliti
b. Pengamatan terhadap tugas yang diberikan siswa dengan pokok bahasan
yang berlangsung c.
Pengamatan kesesuaian tugas berupa produk pembuatan media pembelajaran berbahan dasar limbah sampah dengan tujuan penelitian
d. Pengamatan terhadap perkembangan kreativitas siswa dengan mengamati
produk yang dibuat siswa e.
Pengamatan terhadap keefektifan media pembelajaran berbahan dasar limbah sampah yang dibuat oleh siswa dalam presentasi di kelas.
Pada tahap ini peneliti melakukan peninajauan kembali terhadap siswa dan guru di kelas dan mencatat kekurangan dalam setiap tindakan yang dilakukan
sebelumnya untuk direvisi menjadi perencanaan baru dan tindakan selanjutnya
5. Refleksi reflect
Dalam model Kemmis dan Taggart, refleksi digunakan untuk
mendiskusikan kekurangan dalam tindakan dan pengaruhnya. Langkah ini merupakan bagian dari tahap diskusi dan analisis penelitian sesudah tindakan
yang dilakukan sehingga memberikan arahan kepada perbaikan pada tindakan selanjutnya. Pada kegiatan ini peneliti melakukan:
a. Kegiatan diskusi balikan dengan mitra peneliti dan siswa setelah tindakan
dilakukan b.
Merefleksikan hasil diskusi balikan untuk siklus selanjutnya c.
Mendiskusikan hasil observasi kepada dosen pembimbing Perbaikan dilakukan melalui pertemuan kembali dengan guru untuk
membahas hasil evaluasi tentang skenario, RPP dan lain-lain, untuk memperbaiki kegiatan belajar di siklus dua.
Hanif Firdaus, 2014 Penggunaan Media Poster Sebagai Sumber Belajar Ips Untuk Meningkatkan Kemampuan
Berfikir Kreatif Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
C. Metode Penelitian
Jenis penelitian yang dilaksanaka dalam penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas Classroom Action Research. Secara epistimologi ada
tiga istilah yang berhubungan dengan penelitian tindakan kelas PTK, yakni penelitian, tindakan, dan kelas. Pertama penelitian adalah suatu proses pemecahan
masalah yang dilakukan secara sistematis, empiris, dan terkontrol. Kedua, tindakan dapat diartikan sebagai perlakuan tertentu yang dilakukan oleh peneliti.
Tindakan dilakukan guna memperbaiki segala ketimpangan yang ada. Ketiga, kelas menunjukan pada tempat proses pembelajaran berlangsung. Maka PTK
dapat diartikan sebagai proses pengkajian permasalah pembelajaran di dalam kelas melalui refleksi diri dalam upaya memecahkan masalah tersebut memalu
tindakan yang terencana dan menganalisis setiap pengaruh dari perlakuan yang dilakukan.
Borg dalam Sanjaya 2009, hlm. 33 menyebutkan bahwa tugas utama di dalam PTK adalah pengembangan keterampilan guru yang berangkat dari adanya
kebutuhan untuk menanggulangi berbagai permasalahan pembelajaran yang bersifat aktual di dalam kelas atau di sekolah. Dalam hal ini bagaimana
permasalahan dalam pembelajaran di kaji secara menyeluruh guna menemukan penanganan yang efektif. Hingga mampu menyelesaikan permasalahan tersebut
dengan berbagai pendekatan dan tindakan pembelajaran yang beragam. Metode penelitian tindakan kelas dilakukan untuk memperbaiki proses
pembelajaran di kelas VII-D SMP Negeri 1 Lembang dengan menerapkan tugas pembuatan media pembelajaran berupa poster. Fokus variabel dalam penelitian
tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan berfikir kreatif siswa melalui tugas pembuatan media pembelajaran berupa poster.
Hanif Firdaus, 2014 Penggunaan Media Poster Sebagai Sumber Belajar Ips Untuk Meningkatkan Kemampuan
Berfikir Kreatif Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
D. Fokus Penelitian