Program Pemibinaan Keluarga Berencana

7 tersebut dapat mebuka akses perekonomian masyarakat Nagari tersebut dalam menuju masyarakat Nagari yang mandiri. B. Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Urusan Keluarga berencana dan Keluarga Sejahtera di anggarkan dana sebesar Rp. 1.898.085.110,-, terealisasi sebesar Rp. 1.718.472.750,- atau 90,54 yang terdiri dari 4 program dan 6 kegiatan

1. Program Pemibinaan Keluarga Berencana

Alokasi dana sebesar Rp. 309.734.300,- terealisasi Rp. 307.878.000,-. 99,94 Program dilaksanakan dengan kegiatan yaitu Pembinaan Keluarga Berencana. a. Keluaran program pembinaan keluarga berencana untuk menunjang pogram nasional dalam menekan angka kelahiran. Keluaran program ini untuk dibayarkannya honor operasional Klinik KB 111 orang, Operasional PPKBD 182 orang, Operasinal BP4 15 Orang. b. Manfaat program adalah meningkatkan pelayanan keluarga berencana dan penyuluhan keluarga berencana dari petugas- petugas di kecamatan dalam mencari aseptor KB baru. Penempatan PKB di lapangan untuk memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang manfaat pemakaian alat kontrasepsi Program ini untuk pembinaan pelaku-pelaku keluarga berencana dalam mendapatkan aseptor-aseptor keluarga Berencana. Penggunaan alat- alat kontrasepsi seperti IUD, MOW, MOP, IMP Suntik Pil dan Kondom. Penggunaan alat kontrasepsi dari tahun ketahun terus mengalami peninggkatan. Pada tahun 2014 peningkatan peserta Kb pada tahun 2013 sebesar 71,55 sedangkan tahun 2014 menjadi 74,49 sehingga pertumbuhan penduduk dapat terkendali. 8 Dari tabel dapat dilihat jumlah keluarga pra sejahtera, jumlah keluarga sejahtera dan jumlah anak dalam keluarga mengalami penurunan dari tahun 2012-2014. Untuk keluarga prasejahtera terjadi penurunan dari tahun 2012 sebesar 8,49 dan menjadi 5.04 tahun 2014. 2. Program Pelayanan Kontrasepsi Alokasi anggaran Rp. 137.104.000,- dengan relaisasi Rp.120.564.000,- 87,94 yang dilaksanakan dengan satu kegiatan yaitu: pelayanan medis operasi. .a. Keluaran program adalah Pelayanan Medis Operasi Pria sebanyak 200 orang dan Medis operasi Wanita 75 orang dengan pemenuhan target kecamatan tergantung jumlah Pasangan Usia Subur di Kecamatan tersebut. b. Manfaat program adalah untuk aseptor MKJP Memakai alat Kontrasepsi Jangka Panjang yang berakibat terhadap penghematan biaya dalam penggunaan alat kontra sepsi, bersifat permanen dan dapat mempengaruhi angka kelahiran dari aseptor tersebut. Dengan pemakaian alat kontrasepsi dapat mengendalikan laju pertumbuhan Penduduk di wilayah Kabupaten Pesisir Selatan. Tabel: Pencapaian Pelayanan Program KB antara wanita dan pria di tahun 2014 Tahun Jumlah Pra Sejahtera Jumlah Keluarga Sejahtera Jumlah Anak dalam Keluarga Series3 2014 5.04 24.49 1.91 Series2 2013 6.74 23.97 1.95 Series1 2012 8.49 26.49 1.94 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Persentase keluarga Pra Sejahtera dibandingkan keluarga sejahtera 1 9 PUS Pria Wanita 83,739.0 1,094 61.281 Grafiknya: Dari Grafik dapat diketahui kesadaran Pria dalam mempergunakan alat kontrasepsi di wilayah Kabupaten Pesisir Selatan masih kecil dan perlu di tingkatkan di tahun- tahun berikutnya. 3. Program Pembinaan Peran Serta Masyarakat Dalam Penyelenggaraan KBKR yang mandiri Alokasi anggaran sebesar Rp. 201.670.580,- dengan realisasi Rp. 201.005.100,- 99,67, dengan 2 kegiatan yaitu 1. Pendukung safari KB Kes IBBhayangkari TNIPKK dan jambore, 2. Pembinaan Kelompok Peduli KB. - 50,000.0 100,000.0 PUS Pria Wanita PUS, 83,739.0 Pria, 1,094 Wanita, 61.281 Perbandingan Pus Dengan Peserta KB Wanita Dengan Pria 10 a. Keluaran kegiatan adalah terjalinnya kerjasama TNI dengan KB dalam meningkatkan jumlah peserta KB seperti : penyuluhan, pelayanan calon akseptor KB, pengayoman, penilaian Tingkat Propinsi. Sasaran Kegiatan ini adalah Bhakti TNI KB-kes, HKG PKK KB kes, Bhakti IBI KB Kes, Jambore PKK tingkat propinsi, Jambore Ipe PKK, dan Jambore Saka Kencana, Peringatan hari keluarga dan peringatan KRR KB serta penyediaan hadiah bagi pemenang lomba Keluarga Lestari, Kader IMP, Keluaga Harmonis, BKB, PIK Remaja dan UPPKS b. Mamfaat program adalah meningkat kerja sama antar lembaga dalam mencari aseptor KB baru, mengadakan penyuluhan kesehatan reproduksi remaja terhadap remaja-remaja dan memberikan pengertian kepada remaja untuk tidak melakukan perkawinan dini sehingga secara tak langsung dapat mengurangi jumlah penduduk dengan tidak melakukan perkawinan di usia dini di wilayah Kabupaten Pesisir Selatan.

4. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Pelayanan Keluarga Brencana.