Ciri Khas Kurikulum 2013 Buku Pegangan Guru Agama SMA SMK MAN Kelas 12 Kurikulum 2013

10 Buku Guru Kelas XII SMASMK dari kelas satu sampai kelas enam kecuali pada mata pelajaran pendidikan agama. Ciri Khas Kurikulum PAK 2013 dibandingkan dengan Kurikulum Lama No. Implementasi Kurikulum Lama Kurikulum Baru 1 Rumusan yang ada tanpa indika- tor dan silabus dikembangkan oleh sekolah Kurikulum Nasional dan silabus disusun oleh pemerintah pusat Kurikulum Nasional dan silabus disusun oleh pemerintah pusat 2 Dalam menyusun KD PAK masing- masing ranah: kognitif, afektif, psikomotorik dipisah KD memuat tiga ranah secara konsisten KD memuat tiga ranah secara konsisten 3 Asesmen atau penilaian terpisah dari pembelajaran karena dilakukan setelah selesai proses pembelajaran Penilaian berlangsung sepanjang proses. Penilaian tidak hanya berorientasi pada hasil belajar namun mencakup proses belajar. Tiga ranah: kognitif, afektif dan psikomotorik memperoleh porsi yang seimbang tapi disesuaikan dengan ciri khas PAK. Bentuk penilaian adalah penilaian otentik. Penilaian berlangsung sepanjang proses. Pe- nilaian tidak hanya ber- orientasi pada hasil belajar namun mencakup proses belajar. Tiga ranah: kogni- tif, afektif dan psikomoto- rik memperoleh porsi yang seimbang tapi disesuaikan dengan ciri khas PAK. Bentuk penilaian adalah penilaian otentik. Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekeri 11 No. Implementasi Kurikulum Lama Kurikulum Baru 4 Pemahaman teologi lebih banyak terfokus pada teks Pemahaman teologi digali secara lebih berim- bang antara teks dan konteks. Pemahaman teologi digali secara lebih berimbang an- tara teks dan konteks. Tindak lanjut dari pem- bahasan teks dan konteks adalah, dalam buku guru dicantumkan teks yang dilengkapi dengan penjela- san bahan Alkitab yang juga memuat tafsiran dan konteks. 5 Ruang lingkup materi cenderung bersifat issue oriented berpusat pada tema-tema kehidupan. R u - ang lingkup materi berpusat pada Alkitab dan tema-tema kehidupan. Penalaran teologis memperoleh porsi dominan dalam pengayaan materi PAK. Ruang lingkup materi ber- pusat pada Alkitab dan tema-tema kehidupan. Penalaran teologis mem- peroleh porsi dominan dalam pengayaan materi PAK. 12 Buku Guru Kelas XII SMASMK Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekeri 13 Hakikat dan Tujuan Pendidikan Agama Kristen Pendidikan Agama Kristen merupakan wahana pembelajaran yang memfasilitasi peserta didik untuk mengenal Allah melalui karya-Nya serta mewujudkan pengenalannya akan Allah Tritunggal melalui sikap hidup yang mengacu pada nilai-nilai kristiani. Dengan demikian, melalui PAK peserta didik mengalami perjumpaan de ngan Tuhan Allah yang dikenal, dipercaya dan diimaninya. Perjumpaan itu diharapkan mampu mempengaruhi peserta didik untuk bertumbuh menjadi garam dan terang kehidupan. Secara khusus PAK di SMA secara keseluruhan ingin memotivasi serta mencerahkan visi dan iman peserta didik untuk bertumbuh menjadi remaja yang memiliki karakter kristiani. Dalam pertumbuhan itu, mereka mampu menjalankan perannya di tengah keluarga, sekolah, gereja dan masyarakat. Hal ini penting karena iman Kristen adalah iman yang hidup yang menggerakkan orang beriman untuk mampu mengaktualisasi diri secara sehat sebagai pribadi, sebagai bagian dari keluarga, gereja dan masyarakat bangsa Indonesia yang majemuk. Pendidikan agama merupakan rumpun mata pelajaran yang bersumber dari Alkitab yang dapat mengembangkan berbagai kemampuan dan kecerdasan peserta didik. Misalnya, dalam memperteguh iman kepada Tuhan Allah, memiliki budi pekerti luhur, menghormati serta menghargai semua manusia dengan segala persamaan dan perbedaannya termasuk agree in disagreement setuju untuk tidak setuju. Bab 3 14 Buku Guru Kelas XII SMASMK

A. Hakikat Pendidikan Agama Kristen

Hakikat Pendidikan Agama Kristen seperti yang tercantum dalam hasil Lokakarya Strategi PAK di Indonesia tahun 1999 adalah: Usaha yang dilakukan secara terencana dan berkelanjutan dalam rangka mengembangkan kemampuan peserta didik agar dengan pertolongan Roh Kudus dapat memahami dan menghayati kasih Tuhan Allah di dalam Yesus Kristus yang dinyatakan dalam kehidupan sehari-hari, terhadap sesama dan lingkungan hidupnya. Dengan demikian, setiap orang yang terlibat dalam proses pembelajaran PAK memiliki keterpanggilan untuk mewujudkan tanda-tanda Kerajaan Allah dalam kehidupan pribadi maupun sebagai bagian dari komunitas.

B. Fungsi dan Tujuan Pendidikan Agama Kristen

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 tentang pendidikan agama dan pendidikan keagamaan, disebutkan bahwa: pendidikan agama berfungsi membentuk manusia Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia dan mampu menjaga kedamaian dan kerukunan hubungan inter dan antarumat beragama Pasal 2 ayat 1. Selanjutnya disebutkan bahwa pendidikan agama bertujuan mengembangkan kemampuan peserta didik dalam memahami, menghayati, dan mengamalkan nilai-nilai agama yang menyerasikan penguasaannya dalam ilmu pengetahuan, teknologi dan seni Pasal 2 ayat 2. Mata pelajaran PAK berfungsi untuk: 1 Memperkenalkan Allah dan karya-karya-Nya agar peserta didik bertumbuh iman percayanya dan meneladani Allah dalam hidupnya. 2 Menanamkan pemahaman tentang Allah dan karya-Nya kepada peserta didik, sehingga mampu memahami, menghayati, dan mengamalkannya. Tujuan PAK: 1 Menghasilkan manusia yang dapat memahami kasih Allah di dalam Yesus Kristus dan mengasihi Allah dan sesama. 2 Menghasilkan manusia Indonesia yang mampu menghayati imannya secara bertanggung jawab serta berakhlak mulia dalam masyarakat majemuk. Pendidikan Agama Kristen di sekolah disajikan dalam dua aspek, yaitu aspek Allah Tritunggal dan Karya-Nya, dan aspek Nilai-nilai Kristiani. Secara holistik, pengembangan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar PAK Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekeri 15 pada Pendidikan Dasar dan Menengah mengacu pada dogma tentang Allah dan karya-Nya. Pemahaman terhadap Allah dan karya-Nya harus tampak dalam nilai-nilai kristiani yang dapat dilihat dalam kehidupan keseharian peserta didik. Inilah dua aspek yang ada dalam seluruh materi pembelajaran PAK dari SD sampai SMASMK.

C. Landasan Teologis

Pendidikan Agama Kristen telah ada sejak pembentukan umat Allah yang dimulai dengan panggilan terhadap Abraham. Hal ini berlanjut dalam lingkungan dua belas suku Israel sampai dengan zaman Perjanjian Baru. Sinagoge atau rumah ibadah orang Yahudi bukan hanya menjadi tempat ibadah melainkan menjadi pusat kegiatan pendidikan bagi anak-anak dan keluarga orang Yahudi. Beberapa nas di bawah ini dipilih untuk mendukungnya, yaitu sebagai berikut.

1. Kitab Ulangan 6: 4-9.

Allah memerintahkan umat-Nya untuk mengajarkan tentang kasih Allah kepada anak-anak dan kaum muda. Perintah ini kemudian menjadi kewajiban normatif bagi umat Kristen dan lembaga gereja untuk mengajarkan kasih Allah. Dalam kaitannya dengan Pendidikan Agama Kristen bagian Alkitab ini telah menjadi dasar dalam menyusun dan mengembangkan Kurikulum dan Pembelajaran Pendidikan Agama Kristen.

2. Amsal 22: 6

Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya maka pada masa tuanya pun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu. Betapa pentingnya penanaman nilai-nilai iman yang bersumber dari Alkitab bagi generasi muda, seperti tumbuhan yang sejak awal pertumbuhannya harus diberikan pupuk dan air, demikian pula kehidupan iman orang percaya harus dimulai sejak dini. Bahkan ada pakar PAK yang mengatakan pendidikan agama harus diberikan sejak dalam kandungan ibu sampai akhir hidup seseorang.

3. Matius 28:19-20

Tuhan Yesus Kristus memberikan amanat kepada tiap orang percaya untuk pergi ke seluruh penjuru dunia dan mengajarkan tentang kasih Allah. Perintah ini telah menjadi dasar bagi tiap orang percaya untuk turut bertanggung jawab terhadap Pendidikan Agama Kristen.