JUDUL: MENCARI KARAKTER TERBAIK DARI BELAJAR SEJARAH BAB I. PENDAHULUAN
Banyak orang merasa bahwa pendidikan di Indonesia telah gagal membentuk generasi muda. Semua tahu, pendidikan di Indonesia menempati urutan terbawah dan tertinggal
dengan Negara tetangga Indonesi`a, Ma`laysia yang dulu pernah berkiblat ke Indonesia juga dalam perbaikan pendidikannya.`
Pendidikan Indonesia sebelumnya pernah berusaha menghasilkan para ahli dan orang- orang terampil, telah dianggap gagal. Selain itu, pendidikan juga gagal membangun
manusia Indonesia seutuhnya seperti yang dicita-citakan. Banyak pihak juga khawatir dengan bergesernya pendidikan Indonesia yang mulai komersialis.
Semakin banyak halyang terlupakan dalam dunia pendidikan Indonesia yang kehilanganarah. Jangankan membangun manusia berilmu yang punya daya belejar yang
mandiri, pendidikan Indonesia bagi banyak orang telah hilang karakter positifnya. Kejujuran, sebagai nilai yang luhur dan begitu diperlukan Indonesia telah hilang dan
semakin dilupakan oleh orang-orang Indonesia.
Hilangnya kejujuran itu sebenarnya bukan karena pengaruh dari luar. Bangsa Indonesia pun tidak pernah mengajarkan bersikap tidak jujur. Begitu pula agama-agama maupun
kayakinan yang ada di Indonesia pun tidak ajarkan berbohong.
Hilangnya kejujuran itu justeru dikarenakan sistem pendidikan terbaru yang memberikan standar terlalu tinggi pada peserta ujian nasional yang menentukan
kelulusan siswa di sekolah menengah. Tingginya standar nilai yang ditetapkan oleh ujian itu tidak pernah dibarengi dengan pemerataan pendidikan di Indonesia. Tidak
heran jika banyak pelaku pendidikan, entah guru, kepala sekolah maupun siswa sendiri yang bermain curang dalam ujian nasional yang semakin konyol.
A. Harus Berkarakter
Harus diakui banyak hal yang rusak dalam pendidikan di Indonesia. Perubahan system saja telah membawa masalah yang pelik. Banyak guru dan siswa yang tertekan oleh
standar pemerintah soal Ujian Nasional yang tidak menguntungkan bagi masa depan siswa. Maksudnya adalah meningkatkan daya saing, namun yang terjadi adalah
munculnya generasi frustasi,yang diantaranya terpaksa menghalalkan segala cara. Belum jalan terlalu lama, system pendidikan itu sendiri sudah merusak generasi muda.
Selain gagal mendidik manusia jujur, adanya UN juga tidak menjadi bukti bahwa siswa kedepannya bisa bersaing dalam kehidupan nyata. Bisa dibilang pendidikan Indonesia
dalam dua hal, pertama gagal dalam membangun manusia yang intelek dan memiliki life skill. Dan kedua, gagal juga membangun karakter bangsa yang positif. Hanya
kemunduran saja yang dirasakan.
Pendidikan sendiri harusnya bisa menjadikan manusia kompeten dibidang yang dipilihnya serta memiliki kepekaan dalam bermasyrakat. Pendidikan yang diterapkan
oleh Indonesia saat ini bisa dibilang gagal membangun manusianya yang berkarakter utuh dan mampu bersaing.
Akhirnya, setelah sekian lama terlupakan, pendidikan karakter menjadi wacana penting di jajaran dunia pendidikan di Indonesia. Modal pendidikan membangun karakter
sebenarnya kebudayaan dan sejarah Indonesia sudah cukup memilikinya. Hanya saja, pendidikan karakter berbasis kebudayaan lokal maupun dengan menggunakan media
sejarah bangsa Indonesia tidak pernah diperhatikan dan dilaksanakan dengan maksimal.
Tidak ada waktu untuk menunggu kapan dimulainya pendidikan karakter bagi generasi baru Indonesia. Ini dikarenakan `pendidikan karakter bukan sesuatu yang bisa dibangun
dalam waktu cepat. Butuh waktu yang cukup lama. Bukan puluhan tahun, bisa jadi ratusan tahun.
Membangun karakter melalui pelajaran sejarah juga menjadi keharusan dalam dunia pendidikan Indonesia. Bukan rahasia jika banyak orang belajar dari sejarah. Banyak
orang juga mendapat inspirasi dan membangun dirinya karena belajar dari sejarah. Masa lalu adalah cerminan bagi beberapa orang.
Banyak bangsa di dunia belajar untuk menjadi bangsa yang lebih baik di masa depan. Orang-orang di suatu bangsa biasanya belajar dari sekjarahnya. Karenanya, pemerintah
biasanya mendukung begitu besar pada museum maupun situs sejarah agar warganya bisa menjadi manusia yang bangga pada sejarah bangsanya dan menjadi manusia
bermental pejuang bagi negaranya.
Indonesia sendiri juga memiliki sejarah yang gemilang di masa lalu. Indonesia juga memiliki banyak tokoh hebat dimasa lalu. Banyak hal yang bisa diambil dari sejarah
dan tokohnya. Setiap peristiwa sejarah mapun pelaku sejarahnya bisa memberikan pembelajaran bagaimanakah seharusnya karakter manusia Indonesia.
Para pelaku sejarah biasanya menjadi telada yang segala sikap baiknya selalu ditonjolkan agar bisa diteladani generasi selanjutnya. Dimana sikap-sikap yang
diteladani itu biasanya adalah sesuatu yang konstruktif.
Ada beberapa media menyenangkan dalam belajar sejarah. Seperti bukum film maupun berwisata. Semua pasti dilakukan di era modern. Dimana media komunikasi yang
semakin canggih, teknologi cetak yang juga baik, serta transportasi yang semakin mudah dijangkau. Bahkan, dibanyak sekolah hampir selalu ada program darmawisata
mengunjungi kota lain. Dimana bangunan bersejarah hampir selalu mereka usahakan dikunjungi. Artinya belajar sejarah tidaklah sulit. Bisa jadi belajar sejarah itu
menyenangkan.
Pelarajana sejarah tentu bisa menjadi pelajaran menarik apabila tidak melulu berisi hafalan yang membuat siswa bosan. Dalam jam pelajaran yang singkat itu sendiri guru
sejarah sebenarnya tidak bisa berbuat banyak untuk membuat siswa nyaman dan suka dengan pelajaran sejarah.
Guru selalu dikejar target untuk menyelesaikan materi sesuai dengan kurikulum yang buat para perumus pendidikan yang seolah tidak pernah bisa menyesuaikan kondisi guru
dan siswa di lapangan. Terpaksalah guru sejarah memaksa siswa untuk menghafal. Konon cari ini diamini menjadi cara paling efektif yang sesuai kurikulum. Nyatanya
juga tidak baik bagi siswa sendiri. Hal ini membuat siswa semakin malas belajar sejarah. Bagi mereka pelajaran cukup menghafal di sekolah saja dan tidak perlu
menggali sendiri nilai-nilai yang begitu kaya dalam pelajaran sejarah.
Untuk membuat pelajaran menjadi menyenangkan, pengajaran sejarah harus ditekankan agar siswa paham dan bukan hafal. Selama ini, pelajaran sejarah selalu terpaku pada
buku paket saja. Tidak pernah siswa di sekolah menengah diajak membaca buku referensi sejarah non pelajaran yang begitu banyak tersebar di perpustakaan maupun di
toko buku.
Pelajaran sejarah bisa memberikan pada siswa banyak gambaran karakter positif. Cerita-cerita sejarah yang ada bisa digunakan sebagai nilai-nilai yang mendukung dan
mengarahkan siswa pada karakter tertentu. Ada banyak karakter positidf yang bisa diambil dari pembelajaran sejarah.
Beberapa karakter penting memang harus dimiliki oleh orang-orang Indonesia untuk mendukung tujuan Negara Indonesia. Dimana orang Indonesia harus cerdas, adil dan
sejahtera. Untuk mewujudkan orang-orang seperti itu, maka orang-orang itu perlu memiliki nilai-nilai positif. Dimana karakter-kareakter ini bisa ditemukan oleh tokoh-
tokoh terbaik bangsa Indonesia, yang diantaranya adalah pendiri Negara.
B. Mengapa Harus Belajar Sejarah