Perancangan Multimedia Interaktif Materi Biologi Bab Protista

(1)

Laporan Pengantar Tugas Akhir

PERANCANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MATERI BIOLOGI BAB PROTISTA

DK 38315/TUGAS AKHIR Semester II 2011-2012

Oleh :

Yaman Sunjaya 51908188

Program Studi Desain Komunikasi Visual

FAKULTAS DESAIN

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG


(2)

Abstract

DESIGN OF INTERACTIVE MULTIMEDIA BIOLOGY SUBJECT CHAPTER PROTISTS

By:

Yaman Sunjaya 51908188

Study Programme Visual Communication Design

Protists is one of the chapters of biological subjects, this material was studied by high school students, protists itself is an organism that has similar properties like fungi, plants and animals, there are several types of protists, fungi-like protists, plant-like protists (algae), and animal-like protists (protozoa). The material itself explain the shape and characteristics of organisms that are not included in any classification of organisms (animals, plants, and fungi). Therefore it is necessary that the learning media can explain clearly, especially in the visual. Also, the emergence of interactive media for student interaction and the surrounding environment and can make the emergence of students' desire to be actively learn on their own according to their interests and skills, an interactive multimedia learning media for students who can provide these benefits.


(3)

Abstrak

PERANCANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MATERI BIOLOGI BAB PROTISTA

Oleh:

Yaman Sunjaya 51908188

Programs Studi Desain Komunikasi Visual

Protista merupakan salah satu bab dari mata pelajaran biologi, materi ini dipelajari oleh siswa sekolah menengah atas, protista sendiri adalah sebuah organisme yang memiliki sifat mirip jamur, mirip tumbuhan dan mirip hewan, ada beberapa jenis protista yaitu, protista mirip jamur, protista mirip tumbuhan (alga), protista mirip hewan (protozoa). Protista sendiri adalah salah satu materi biologi yang menjelaskan tentang bagaimana bentuk, dan ciri khas organisme yang tidak termasuk dalam klasifikasi organisme manapun (hewan, tumbuhan, dan jamur). Oleh karena itu dibutuhkan media pembelajaran yang bisa menjelaskan secara jelas terutama pada bagian visualnya. Selain itu dibutuhkan media yang interaktif agar munculnya interaksi siswa dan lingkungan sekitar dan bisa membuat munculnya gairah belajar siswa agar bisa aktif belajar sendiri menurut minat dan keahliannya, maka dari itu multimedia interaktif bisa menjadi media belajar bagi siswa yang dapat memberikan manfaat-manfaat tersebut.


(4)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR GAMBAR ... iv

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah ... 1

I.2 Identifikasi Masalah ... 4

I.3 Fokus Permasalahan ... 5

I.4 Tujuan Perancangan ... 5

BAB II MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATERI BIOLOGI BAB PROTISTA II.1 Media Pembelajaran ... 6

II.1.1 Pengertian Media Pembelajaran ... 6

II.1.2 Manfaat Media Pembelajaran ... 7

II.1.3 Klasifikasi Media Pembelajaran ... 10

II.2 Multimedia ... 11

II.2.1 Pengertian Multimedia ... 11

II.2.2 Multimedia Interaktif ... 13

II.2.2.1 Model-model Multimedia Interaktif ... 13

II.2.2.2 Struktur Navigasi Multimedia Interaktif ... 15

II.2.2.3 Karakteristik Media di Dalam Multimedia ... 16

II.2.3 Pemanfaatan Multimedia Dalam Pembelajaran ... 19

II.2.4 Manfaat Multimedia Dalam Kegiatan Pembelajaran ... 20

II.3 Biologi ... 21

II.3.1 Pengertian Protista ... 21

II.3.2 Ciri Protista ... 21

II.3.3 Klasifikasi ... 22

II.3.3.1 Protista mirip jamur ... 22

II.3.3.2 Protista mirip tumbuhan (Alga) ... 24


(5)

II.4 Pelajar ... 50

II.4.1 Tingkatan Pelajar ... 50

II.4.2 Pelajar Sekolah Tingkat SMA ... 51

II.5 Analisis Permasalahan ... 52

II.5.1 Tanggapan Siswa Dan Pengajar Terhadap Materi Protista .... 52

II.5.2 Media Pembelajaran yang Digunakan di Sekolah ... 53

II.5.3 Solusi Permasalahan ... 53

II.6 Target Audience ... 54

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL III.1 Strategi Perancangan ... 55

III.1.1 Pendekatan Komunikasi ... 55

III.1.2 Strategi Kreatif ... 55

III.1.3 Strategi Media ... 56

III.1.4 Strategi Distribusi ... 56

III.2.1 Konsep Visual ... 56

III.2.1 Format Desain ... 57

III.2.2 Tata Letak ... 57

III.2.3 Tipografi ... 58

III.2.4 Ilustrasi ... 59

III.2.5 Warna ... 60

BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA IV.1 Strategi Perancangan... 61

IV.1.1 Sketsa Awal ... 61

IV.1.2 Tahap Perancangan ... 63

IV.2. Media Pendukung ... 64

DAFTAR PUSTAKA ... 75


(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar II.1 Organisme Myxomycota ... 23

Gambar II.2 Organisme Oomycota ... 23

Gambar II.3 Organisme Alga Coklat ... 25

Gambar II.4 Organisme Alga Merah ... 27

Gambar II.5 Organisme Alga Keemasan ... 28

Gambar II.6 Organisme Diatom ... 30

Gambar II.7 Organisme Alga Hijau ... 31

Gambar II.8 Organisme Ameba ... 33

Gambar II.9 Organisme Arcella ... 35

Gambar II.10 Organisme Difflugia ... 35

Gambar II.11 Organisme Foraminifera ... 36

Gambar II.12 Organisme Radiolaria ... 36

Gambar II.13 Organisme Alga Hijau ... 37

Gambar II.14 Organisme Fitoflagellata... 38

Gambar II.15 Organisme Dinoflgellata ... 39

Gambar II.16 Organisme Volvolicida ... 40

Gambar II.17 Organisme Zooflagellata ... 40

Gambar II.18 Organisme Trypanosoma... 41

Gambar II.19 Organisme Trypanosoma Crusi ... 42

Gambar II.20 Organisme Cilliata ... 43

Gambar II.21 Organisme Paramecium ... 44

Gambar II.22 Organisme Stentor ... 45


(7)

Gambar II.24 Organisme Vorticella... 46

Gambar II.25 Organisme Stylonichia... 46

Gambar II.26 Organisme Balantidium Coli ... 47

Gambar II.27 Organisme Sporozoa ... 48

Gambar III.1 Layout Aplikasi ... 57

Gambar III.2 Contoh Huruf ... 58

Gambar III.3 Contoh Illustrasi ... 59

Gambar III.4 Skala Warna ... 60

Gambar III.5 Skala Warna ... 60

Gambar IV.1 Sketsa Karakter 1 ... 61

Gambar IV.2 Sketsa Karakter 2 ... 62

Gambar IV.3 Sketsa Karakter 3 ... 62

Gambar IV.4 Proses Pembuatan Tampilan Interface 1 ... 63

Gambar IV.5 Proses Pembuatan Tampilan Interface 2 ... 64

Gambar IV.6 Proses Pembuatan Tampilan Interface 3 ... 64

Gambar IV.7 Proses Pembuatan Tampilan Interface 4 ... 65

Gambar IV.8 Proses Pembuatan Tampilan Interface 5 ... 65

Gambar IV.9 Proses Pembuatan Tampilan Interface 6 ... 66

Gambar IV.10 Proses Pembuatan Tampilan Interface 7 ... 66

Gambar IV.11 Tampilan Menu Awal ... 67

Gambar IV.12 Tampilan Menu Protista ... 67

Gambar IV.13 Tampilan Menu Protozoa 1 ... 68

Gambar IV.14 Tampilan Menu Protozoa 2 ... 68

Gambar IV.15 Tampilan Menu Alga 1 ... 69

Gambar IV.16 Tampilan Menu Alga 2 ... 69

Gambar IV.17 Tampilan Menu Mirip Jamur 1 ... 70

Gambar IV.18 Tampilan Menu Mirip Jamur 2 ... 70

Gambar IV.19 Kartu Kwartet ... 71

Gambar IV.20 Hard Cover Packaging ... 72


(8)

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah

Pembangunan di bidang pendidikan sebagai salah satu bagian dari pembangunan nasional, perlu diwujudkan guna peningkatan dan kemajuan kualitas sumber daya manusia indonesia. Merosotnya kualitas pendidikan banyak mendapat sorotan dari masyarakat, peserta pendidikan, para pendidik dan pemerintah. Oleh karena itu pemerintah berupaya semaksimal mungkin mengadakan perbaikan dan penyempurnaan di bidang pendidikan. Sebagai langkah antisipasi, maka pendidikan banyak diarahkan pada penataan proses belajar, penggunaan dan pemilihan media belajar secara tepat. Kesemuanya dimaksudkan untuk pencapaian hasil belajar semaksimal mungkin.

Sekolah sebagai suatu institusi atau lembaga pendidikan seharusnya mampu berperan dalam proses edukasi. Edukasi sendiri adalah proses pendidikan yang menekankan pada kegiatan mendidik dan mengajar. Proses pembelajaran melalui interaksi guru-siswa, siswa-siswa, dan siswa–guru, secara tidak langsung menyangkut berbagai komponen lain di antaranya kurikulum, materi bahan ajar dan metode pembelajaran yang saling terkait menjadi suatu sistem yang utuh. Perolehan hasil belajar sangat ditentukan oleh baik tidaknya kegiatan dan pembelajaran selama program pendidikan yang dilaksanakan di kelas yang pada kenyataanya tidak pernah lepas dari masalah.


(9)

Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), khususnya dalam bidang pendidikan, saat ini penggunaan alat bantu atau media pembelajaran menjadi semakin luas dan interaktif, seperti adanya komputer dan internet. Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik (Sudrajat, 2008). Dari sumber yang sama, Brown (1973) mengungkapkan bahwa media pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dapat mempengaruhi terhadap efektivitas pembelajaran. Kehadiran media pembelajaran sebagai media antara guru sebagai pengirim informasi dan penerima informasi harus komunikatif, khususnya untuk objek secara visualisasi.

Ilmu berkembang dengan pesat, yang pada dasarnya ilmu berkembang dari dua cabang utama yaitu filsafat alam yang kemudian menjadi rumpun ilmu-ilmu alam atau biasa kita sebut dengan IPA (Ilmu Pengetahuan Alam). IPA berupaya membangkitkan minat siswa agar mau meningkatkan kecerdasan dan pemahamannya tentang alam seisinya yang penuh dengan rahasia yang tak habis-habisnya. Ilmu Pengetahuan Alam merupakan ilmu mengenai cara mencari tahu tentang alam secara sistematis melalui proses penemuan. IPA juga membahas tentang gejala-gejala alam yang disusun secara sistematis yang didasarkan pada hasil percobaan dari berbagai makhluk hidup hingga benda-benda mati.


(10)

Dalam pembelajaran ilmu pengetahuan alam khususnya konsep yang berkaitan dengan alam lebih mengetengahkan banyaknya aspek visual. Banyak siswa yang kewalahan menghad api mata pelajaran IPA khususnya biologi. Hal ini disebabkan pada materi biologi yang bersifat eksakta yang memerlukan pemahaman dan penerapan. Dan terdapat materi Biologi yang menyebabkan pembelajaran bersifat ekspositori satu arah yaitu dari guru kepada siswa sehingga siswa cenderung menjadi penerima informasi yang pasif, salah satunya materi Protista.

Protista merupakan salah satu bab dari mata pelajaran biologi, materi ini dipelajari oleh siswa sekolah menengah atas, protista sendiri adalah sebuah organisme yang memiliki sifat mirip jamur, mirip tumbuhan dan mirip hewan, ada beberapa jenis protista yaitu, protista mirip jamur, protista mirip tumbuhan (alga), protista mirip hewan (protozoa). Materi ini dinilai oleh siswa sebagai materi yang rumit dikarenakan banyaknya istilah asing yang kurang dimengerti oleh siswa dan minimnya gambar yg terdapat pada buku teks hingga minat siswa kurang. Dalam keseluruhannya materi biologi kelas X semester I, menurut para siswa ialah materi protista dibandingkan dengan materi yang lain. Hal itu karenakan karena materi protista ini marupakan materi yg paling banyak dan adanya keterbatasan alat bantu yang tersedia untuk membantu mereka memahami materi tersebut. Akibatnya, minat siswa terhadap mata pelajaran Biologi berkurang. Selain itu, kegiatan belajar mengajar lebih sering dilakukan di kelas dan laboratorium sehingga kegiatan belajar mengajar terikat pada ruang dan waktu.


(11)

I.2 Identifikasi Masalah

Dari latar belakang diatas, dapat ditemukan beberapa identifikasi masalah seperti berikut:

 Persentase tingkat remedial pada ujian evaluasi bab Protista yang diadakan oleh guru paling besar diantara materi biologi lainnya pada semester satu lainnya.

 Penyampaian yang disampaikan oleh guru kurang dibantu oleh media peraga. Media pembelajaran biologi yang paling sering digunakan adalah buku dan LKS.

 Alat peraga yang digunakan untuk menjelaskan materi protista yang kurang memadai.

 Belum adanya media bagi siswa untuk memberikan kontribusi yang aktif terhadap suatu material pembelajaran sehingga tidak memberi gambaran yang utuh pada siswa mengenai protista.


(12)

I.3 Fokus Permasalahan

Dari identifikasi masalah diatas dapat diambil fokus permasalahannya yaitu untuk melakukan upaya untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran materi biologi khususnya bab Protista serta melakukan perancangan media belajar yang efektif, memberikan gambaran yang utuh dan meningkatkan minat belajar siswa.

I.4 Tujuan Perancangan

Tujuan dari perancangan ini adalah sebagai berikut:

 Meningkatkan efektivitas belajar dan memberikan gambaran yang utuh pada pelajaran biologi khususnya materi protista.

 Meningkatkan minat belajar siswa yang jenuh dengan media belajar yang statis.

 Memberikan motivasi pada institusi pendidikan untuk mengembangkan media belajar yang lebih interaktif dan merangsang minat belajar siswa.


(13)

BAB II

MULTIMEDIA INTERAKTIF BIOLOGI BAB PROTISTA

II.1 Media Pembelajaran

Pada perkembangannya, media pengajaran selalu mengikuti perkembangan teknologi. Dengan berkembangnya teknologi guru juga menggunakan alat bantu audio visual dalam proses pembelajarannya. Hal ini dilakukan untuk menghindari verbalisme yang mungkin terjadi jika hanya menggunakan alat bantu visual saja. Penggunaan media dalam pembelajaran dapat membantu anak dalam memberikan pengalaman yang bermakna bagi siswa. Penggunaan media dalam pembelajaran dapat mempermudah siswa dalam memahami sesuatu yang abstrak menjadi lebih konkrit. Teknologi terkini ialah teknologi mikroprosessor yang melahirkan pemakaian komputer dan kegiatan interaktif (Seels & Richey 1994).

II.1.1 Pengertian Media Pembelajaran

Beberapa ahli memberikan definisi tentang media pembelajaran, yaitu : a. Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti

‘tengah’, ‘perantara’ atau ‘pengantar’. Dalam bahasa Arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Apabila media itu membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran maka media itu disebut media pembelajaran. (Sudrajat, 2008)


(14)

b. Media pembelajaran adalah teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Schramm (seperti dikutip Sudrajat, 2008)

c. Media pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti; buku, film, video dan sebagainya. Briggs (seperti dikutip Sudrajat, 2008)

d. Media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat keras. National Education Associaton (seperti dikutip Sudrajat, 2008)

e. Media pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk mencapai tujuan pendidikan seperti radio, televisi, buku, koran, majalah, dan sebagainya. Rossi dan Breidle 1966: 3 (seperti dikutip Sudrajat, 2008)

II.1.2 Manfaat Media Pembelajaran

Media pembelajaran sangat beraneka ragam. Berdasarkan hasil penelitian para ahli, ternyata media yang beraneka ragam itu hampir semua bermanfaat. Berikut ini merupakan manfaat dari media pembelajaran, yaitu :

a. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh para siswa. Pengalaman tiap siswa berbeda-beda, tergantung dari faktor-faktor yang menentukan kekayaan pengalaman anak, seperti ketersediaan buku, kesempatan melakukan percobaan, dan sebagainya. Media pembelajaran dapat mengatasi perbedaan tersebut.


(15)

Jika siswa tidak mungkin dibawa ke obyek langsung yang dipelajari, maka obyeknyalah yang dibawa ke siswa tersebut. Obyek dimaksud bisa dalam bentuk nyata, miniatur, model, maupun bentuk gambar yang dapat disajikan secara audio visual.

b. Media pembelajaran dapat melampaui batasan ruang kelas, waktu dan daya indra. Banyak hal yang tidak mungkin dialami secara langsung di dalam kelas oleh para siswa tentang suatu obyek. Contohnya adalah :  Obyek yang terlalu besar, dapat digantikan dengan realita, gambar,

film bingkai, film, gambar video, atau model obyek yang kecil dibantu dengan proyektor mikro, film slide, gambar video atau gambar gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat dapat dibantu dengan timelapse, highspeed photography atau slow motion playback video kejadian atau peristiwa yang terjadi pada masa lalu dapat ditampilkan lagi melalui rekaman film, video, atau foto.

 Obyek yang terlalu kompleks dapat disajikan dengan model, diagram, dll.

 Konsep yang terlalu luas dapat divisualkan dalam bentuk film, slide, gambar atau video.

c. Media pembelajaran memungkinkan adanya interaksi langsung antara siswa dengan lingkungannya.

d. Dengan menggunakan media pembelajaran secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif siswa. Dalam hal ini media pembelajaran berguna untuk:


(16)

 Menimbulkan gairah belajar.

 Memungkinkan interaksi langsung antara siswa dengan lingkungan dan kenyataan.

 Memungkinkan siswa belajar sendiri menurut minat dan kemampuannya.

e. Dengan sifat yang unik pada siswa juga dengan lingkungan dan pengalaman yang berbeda-beda, sedangkan kurikulum dan materi pembelajaran yang sama untuk setiap siswa, masalah ini dapat diatasi dengan media pembelajaran dalam kemampuannya:

 Memberikan perangsang yang sama  Menyamakan pengalaman

 Menimbulkan persepsi yang sama

f. Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit, dan realistis.

g. Media membangkitkan keinginan dan minat baru.

h. Media membangkitkan motivasi dan merangsang anak untuk belajar. i. Media memberikan pengalaman yang integral/menyeluruh dari yang


(17)

II.1.3 Klasifikasi Media Pembelajaran

Terdapat 6 media pembelajaran menurut Heinich and Molenda (2005) yaitu: a. Teks

Merupakan elemen dasar bagi menyampaikan suatu informasi yang mempunyai berbagai jenis dan bentuk tulisan yang berupaya memberi daya tarik dalam penyampaian informasi.

b. Media Audio

Membantu menyampaikan maklumat dengan lebih berkesan, membantu meningkatkan daya tarikan terhadap sesuatu persembahan. Jenis audio termasuk suara latar, musik, atau rekaman suara dan lainnya.

c. Media Visual

Media yang dapat memberikan rangsangan-rangsangan visual seperti gambar/foto, sketsa, diagram, bagan, grafik, kartun, poster, papan buletin dan lainnya.

d. Projected motion media

Termasuk di dalamnya film gerak, film gelang, program TV, video kaset (CD, VCD, atau DVD)

e. Benda tiruan/miniatur

Seperti benda-benda tiga dimensi yang dapat disentuh dan diraba oleh siswa. Media ini dibuat untuk mengatasi keterbatasan baik obyek maupun situasi sehingga proses pembelajaran tetap berjalan dengan baik.


(18)

f. Manusia

Termasuk di dalamnya guru, siswa, atau pakar/ahli di bidang/materi tertentu.

II.2 Multimedia

II.2.1 Pengertian Multimedia

Multimedia sendiri berasal dari kata multi (Bahasa Latin, nouns) yang berarti banyak, bermacam-macam, dan medium (Bahasa Latin) yang berarti sesuatu yang dipakai untuk menyampaikan atau membawa sesuatu. Ada beberapa definisi multimedia menurut beberapa ahli diantaranya:

a. Turban dkk, 2002 (seperti dikutip P. Wijaya, 2010) kombinasi dari paling sedikit dua media input atau output. Media ini dapat berupa audio (suara, musik), animasi, video, teks, grafik dan gambar .

b. Robin dan Linda, 2001 (seperti dikutip P. Wijaya, 2010) alat yang dapat menciptakan presentasi yang dinamis dan interaktif yang mengkombinasikan teks, grafik, animasi, audio dan video.

c. Multimedia dalam konteks komputer menurut Hofstetter , 2001 (seperti dikutip P. Wijaya, 2010) adalah: pemanfaatan komputer untuk membuat dan menggabungkan teks, grafik, audio, video, dengan menggunakan tool yang memungkinkan pemakai berinteraksi, berkreasi, dan berkomunikasi.


(19)

d. Wahono, 2007 (seperti dikutip P. Wijaya, 2010) multimedia sebagai perpaduan antara teks, grafik, sound, animasi, dan video untuk menyampaikan pesan kepada publik .

e. Zeembry, 2008 (seperti dikutip P. Wijaya, 2010) multimedia merupakan kombinasi dari data teks, audio, gambar, animasi, video, dan interaksi. f. Zeembry, 2008 (seperti dikutip P. Wijaya, 2010) multimedia (sebagai

kata sifat) adalah media elektronik untuk menyimpan dan menampilkan data-data multimedia.

Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa multimedia adalah perpaduan antara berbagai media yang berupa teks, gambar, grafik, audio, animasi, video, interaksi. yang telah dikemas menjadi file digital, dan digunakan untuk menyampaikan pesan kepada publik. Arisadi (2008) mengatakan bahwa multimedia sendiri terbagi menjadi dua kategori, yaitu:

a. Multimedia linier adalah suatu multimedia yang tidak dilengkapi dengan alat pengontrol apapun yang dapat dioperasikan oleh pengguna. Multimedia ini berjalan sekuensial (berurutan), contohnya: TV dan film. b. Multimedia interaktif adalah suatu multimedia yang dilengkapi dengan

alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna, sehingga pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses selanjutnya. Contoh multimedia interaktif adalah: multimedia pembelajaran interaktif, aplikasi game, dll.


(20)

II.2.2 Multimedia Interaktif

Tujuan dasar dari pembelajaran dengan menggunakan multimedia interaktif adalah menggantikan atau melengkapi serta mendukung unsur-unsur seperti tujuan, materi, metode, dan alat penilaian yang ada dalam proses belajar mengajar biasa dilakukan di lingkungan pendidikan saat ini.

II.2.2.1 Model-model Multimedia Interaktif

Menurut Nandi, 2006 (seperti dikutip dari H. Waryanto, 2011) terdapat model-model multimedia interaktif, yaitu :

a. Model Drills

Model drills merupakan salah satu bentuk model pembelajaran interaktif berbasis komputer (CBI) yang bertujuan memberikan pengalaman belajar yang lebih kongret melalui penyedian latihan-latihan soal untuk menguji penampilan siswa melalui kecepatan menyelesaikan latihan soal yang diberikan program secara umum tahapan materi model drill adalah sebagai berikut :

- Penyajian masalah-masalah dalam bentuk latihan soal pada tingkat tertentu dari penampilan siswa.

- Siswa mengerjakan latihan soal.

- Program merekam penampilan siswa, mengevaluasi kemudian memberikan umpan balik.

- Jika jawaban yang diberikan benar program menyajikan soal selanjutnya dan jika jawaban salah progaram menyedian fasilitas untuk mengulang


(21)

latihan atau remediation , yang dapat diberikan secara parsial atau pada akhir keseluruhan soal.

b. Model Tutorial

Model tutorial merupakan program pembelajaran interaktif dengan menggunakan perangkat lunak atau software berupa program komputer yang berisi materi pelajaran. Secara sederhana pola-pola pengoperasian komputer sebagai instruktur pada model tutorial ini yaitu:

- Komputer menyajikan materi. - Siswa memberikan respon.

- Respon siswa dievaluasi oleh komputer dengan orientasi pada arah siswa dalam menempuh prestasi berikutnya.

- Melanjutkan atau mengulangi tahapan sebelumya.

Tutorial dalam program pembelajaran multimedia interaktif ditujukan sebagai pengganti manusia sebagi instruktur secara langsung, bisa berupa teks atau grafik pada layar yang telah menyediakan poin-poin pertanyaan atau permasalahan.

c. Model Simulasi

Model simulasi pada dasarnya merupakan salah satu strategi pembelajaran yang bertujuan memberikan pengalaman secara kongkret melaui penciptaan tiruan-tiruan bentuk pengalaman yang mendekati suasana pengalaman yang mendekati suasana sebenarnya dan berlangsung dalam suasana yang tanpa resiko. Model simulasi terbagi dalam empat kategori, yaitu : fisik, situasi, prosedur, dan proses. Secara umum tahapan materi model simulasi adalah


(22)

sebagai berikut : pengenalan, penyajian, informasi, (simulasi 1, simulasi 2, dst), pertanyaan dan respon jawaban, penilaian respon, pemberian feedback tentang respon, pengulangan, segmen pengaturan pengajaran, dan penutup.

d. Model Instructional Games

Model Instructional Games merupakan salah satu metode dalam pembelajaran dengan multimedia interaktif yang berbasis komputer. Tujuan model Instructional Games adalah untuk menyediakan suasana/lingkungan yang memberikan fasilitas belajar yang menambah kemampuan siswa. Model Instructional Games tidak perlu menirukan realita namun dapat memiliki karakter yang menyediakan tantangan yang menyenangkan bagi siswa. Model Instructional Games sebagi pembangkit motivasi dengan memunculkan cara berkompetisi untuk mencapai sesuatu.

II.2.2.2 Struktur Navigasi Multimedia Interaktif

Ada empat macam bentuk dasar dan struktur navigasi yang biasa digunakan dalam proses pembuatan aplikasi multimedia, yaitu:

a. Linier

Merupakan struktur yang mempunyai satu rangkaian cerita berurutan. Struktur ini menampilkan satu demi satu tampilan layar secara berurutan menurut aturannya.

b. Hirarki

Struktur ini sering disebut strutur navigasi bercabang , yaitu merupakan suatu struktur yang mengandalkan percabangan untuk menampilkan data


(23)

atau gambar pada layar dengan kriteria tertentu. Tampilan pada menu pertama disebut master page (halaman utama satu), halaman tersebut mempunyai halaman percabangan yang disebut slave page (halaman pendukung) dan jika dipilih menjadi halaman kedua, begitu seterusnya. c. Non Linier

Struktur navigasi nonlinier (tidak terurut) merupakan pengembangan dari struktur navigasi linier, hanya saja pada navigasi ini diperkenankan untuk membuat percabangan. Percabangan pada struktur nonlinier berbeda denagn percabangan pada struktur hirarki, pada struktur ini kedudukan semua page sama, sehingga tidak dikenal dengan adanya master atau slave page.

d. Campuran

Merupakan gabungan dari struktur sebelumnya dan disebut juga struktur navigasi bebas, maksudnya adalah jika suatu tampilan membutuhkan percabangan maka dibuat percabangan. Struktur ini paling banyak digunakan dalam pembuatan aplikasi multimedia.

II.2.2.3 Karakteristik Media di dalam Multimedia

Mutlimedia interaktif memuat beberapa komponen yaitu, teks, audio, animasi,grafis, animasi, simulasi, video. Komponen-komponen yang terdapat dalam multimedia interaktif tersebut mempunyai kelebihan dan kelemahan. Kelebihan teks di dalam penggunaannya di dalam multimedia pembelajaran antara lain:


(24)

- Teks dapat digunakan untuk menyampaikan informasi yang padat (condensed).

- Teks dapat digunakan untuk materi yang rumit dan komplek seperti rumus-rumus matematika atau penjelasan suatu proses yang panjang.

- Teknologi untuk menampilkan teks pada layar komputer relatif lebih sederhana dibandingkan teknologi untuk menampilkan media lain. Konsekuensinya media ini juga lebih murah bila dibandingkan media-media lain.

- Sangat cocok sebagai media input maupun umpan balik (feedback). Kelemahan media teks :

- Kurang kuat bila digunakan sebagai media untuk memberikan motivasi. - Mata cepat lelah ketika harus menyerap materi melalui teks yang panjang

dan padat pada layar komputer.

Kelebihan audio di dalam multimedia pembelajaran :

- Sangat cocok bila digunakan sebagai media untuk memberikan motivasi. - Untuk materi- materi tertentu suara sangat cocok karena mendekati keadaan

aslidari materi (misal pelajaran mengenai mengenal suara-suara binatang) - Membantu pembelajar fokus pada materi yang dipelajari karena

pembelajarcukup mendengarkan tanpa melakukan aktivitas lain yang menuntut konsentrasi

Kelemahan audio :


(25)

- Memerlukan software dan hardware yang spesifik (dan mungkin mahal) agar suara dapat disampaikan melalui komputer.

Kelebihan media gambar :

- Lebih mudah dalam mengidentifikasi obyek-obyek. - Lebih mudah dalam mengklasifikasikan obyek.

- Mampu menunjukkan hubungan spatial dari suatu obyek. - Membantu menjelaskan konsep abstrak menjadi konkret. Manfaat animasi :

- Menunjukkan obyek dengan ideal (misal efek gravitasi pada suatu obyek) - Menjelaskan konsep yang sulit (misal penyerapan makanan kedalam aliran

darah atau bagaimana elektron bergerak untuk menghasilkan arus listrik) - Menjelaskan konsep yang abstrak menjadi konkrit (misal menjelaskan

tegangan arus bolak balik dengan bantuan animasi grafik sinus yang bergerak).

- Menunjukkan dengan jelas suatu langkah prosedural (misal cara melukis suatu segitiga sama sisi dengan bantuan jangka).

Kelebihan-kelebihan video di dalam multimedia adalah:

- Memaparkan keadaan nyata dari suatu proses, fenomena atau kejadian - Sebagai bagian terintegrasi dengan media lain seperti teks atau gambar,

video dapat memperkaya pemaparan.

- Pengguna dapat melakukan replay pada bagian-bagian tertentu untuk melihat gambaran yang lebih fokus. Hal ini sulit diwujudkan bila video disampaikan melalui media seperti televisi.


(26)

- Sangat cocok untuk mengajarkan materi dalam ranah perilaku atau psikomotor.

- Kombinasi video dan audio dapat lebih efektif dan lebih cepat menyampaikan pesan dibandingkan media teks.

- Menunjukkan dengan jelas suatu langkah prosedural (misal cara melukis suatu segitiga sama sisi dengan bantuan jangka).

Kelemahan video :

- Video mungkin saja kehilangan detil dalam pemaparan materi karena siswa harus mampu mengingat detil dari scene ke scene.

- Umumnya pengguna menganggap belajar melalui video lebih mudah dibandingkan melalui teks sehingga pengguna kurang terdorong untuk lebih aktif di dalam berinteraksi dengan materi.

II.2.3 Pemanfaatan Multimedia dalam Pembelajaran

Dalam pembelajaran, multimedia bisa digunakan secara mandiri maupun sebagai pelengkap media pembelajaran lainya. H. Waryanto (2011) mengemukakan ada 3 tipe pemanfaatan multimedia dalam pembelajaran :

a. Multimedia digunakan sebagai salah satu unsur pembelajaran di kelas. Misalnya pada saat guru menjelaskan suatu materi melalui pengajaran di kelas atau berdasarkan suatu buku acuan, maka multimedia digunakan sebagai media pelengkap untuk menjelaskan materi yang diajarkan di depan kelas. Latihan dan tes pada tipe pertama ini tidak diberikan dalam paket multimedia melainkan dalam bentuk print yang diberikan oleh guru.


(27)

b. Multimedia digunakan sebagai materi pembelajaran mandiri. Pada tipe kedua ini multimedia mungkin saja dapat mendukung pembelajaran di kelas mungkin juga tidak. Berbeda dengan tipe pertama, pada tipe kedua seluruh kebutuhan instruksional dari pengguna dipenuhi seluruhnya di dalam paket multimedia. Artinya seluruh fasilitas bagi pembelajaran, termasuk latihan, feedback dan tes yang mendukung tujuan pembelajaran disediakan di dalam paket.

c. Multimedia digunakan sebagai media satu-satunya di dalam pembelajaran. Dengan demikian seluruh fasilitas pembelajaran yang mendukung tujuan pembelajaran juga telah disediakan di dalam paket ini.

II.2.4 Manfaat Multimedia dalam Kegiatan Pembelajaran

Apabila multimedia dipilih dalam kegiatan pembelajaran lalu dikembangkan dan digunakan secara tepat dan baik, akan memberi manfaat yang sangat besar bagi para penggunanya. Arisadi (2008) mengemukakan bahwa secara umum manfaat yang dapat diperoleh adalah proses pembelajaran lebih menarik, lebih interaktif, jumlah waktu mengajar dapat dikurangi, kualitas belajar siswa dapat ditingkatkan dan prises belajar mengajar dapat dilakukan di mana dan kapan saja, serta sikap belajar siswa dapat ditingkatkan.


(28)

II.3 Biologi

Biologi adalah ilmu yang mempelajari tentang makhluk hidup, bagaimana interaksinya satu sama lain, dan bagaimana interaksinya dengan lingkungan. Biologi berkaitan dengan cara mencari tahu dan memahami alam secara sistematis, sehingga Biologi bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Objek yang dipelajari dalam ilmu biologi adalah makhluk hidup salah satunya adalah protista. Materi protista ini dipelajari oleh siswa sekolah menengah atas yang duduk di bangku kelas X semester 1 dan berada pada ujung bab materi semester satu. (Pratiwi, 2006)

II.3.1 Pengertian Protista

Protista adalah organisme yang memiliki sifat mirip jamur, mirip tumbuhan dan mirip hewan. Walaupun protista tampak seperti organisme buangan karena tidak diterima di organisme yang lain, tetapi protista memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia.

II.3.2 Ciri Protista

Ciri-ciri protista adalah sebagai berikut :

a. Bersifat eukariotik, yaitu inti diselubungi leh membran inti serta organel organelnya dikelilingi oleh membran

b. Respirasi secara aerobik

c. Sebagian besar bersifat uniseluler, beberapa membentuk koloni. Ada juga yang multiseluler, terdiri dari banyak sel.


(29)

d. Bereproduksi secara aseksual dan seksual

e. Sebagian besar protista hidup bebas, tetapi ada pula yang bersimbiosis dengan organisme lain

f. Kebanyakan hidup di perairan

II.3.3 Klasifikasi

Protista dikelompokan menurut kemiripannya dengan kingdom yang lebih tinggi, antara lain :

II.3.3.1 Protista Mirip Jamur

Protista mirip jamur tidak dimasukan ke dalam kingdom fungi (jamur) karena struktur tubuh dan cara reproduksinya berbeda dengan kelompok jamur sesungguhnya.

Contoh dari Protista mirip jamur adalah sebagai berikut : a. Myxomycota (Jamur Lendir Plasmodial)

Jamur lendir hanya memiliki beberapa sifat yang mirip dengan jamur sejati. Bentuk vegetatifnya terdiri atas sel berinti satu yang ameboid. Sel-sel ini memperbanyak diri dengan pembelahan biner. Bentuk vegetatif ini sukar dibedakan dengan ameba (protozoa). Jadi, ciri Myxomycota yang menyerupai jamur ialah pada waktu stadium vegetatifnya mirip protozoa (ameboid). Stadium miselium (pada waktu terbentuk badan buah) dan stadium vegetatif pada dasarnya memiliki struktur yang sama, yaitu senosistik dan menunjukan aliran sitoplasma. Perbedaannya adalah aliran


(30)

sitoplasma pada stadium miselium ini dibatasi oleh dinding badan buah.

Gambar II.1 Organisme myxomycota (sumber:

http://image.shutterstock.com/display_pic_with_logo/301309/301309,123685524 4,3/stock-photo-slime-molds-myxomycota-sp-26515369.jpg) (21-04-2012)

b. Oomycota (Jamur Air)

Jamur air bersifat bersifat heterotrofik dan pada reproduksi seksualnya melibatkan pembentukan antederium dab oogonium di ujung hifa vegetatif.

Gambar II.2 Organisme myxomycota

(sumber http://files.princessary.webnode.com/200001561-a5098a6052/oomycota2.jpg)


(31)

II.3.3.2 Protista Mirip Tumbuhan (Alga)

Alga biasanya berupa fitoplankton yang hidup melayang dalam air dan dasar perairan.

a. Klasifikasi Alga

Alga yang hidup melayang-layang di permukaan air disebut neuston dan di dasar perairan disebut bentik. Alga yang bersifat bentik digolongkan menjadi :

Epilitik (hidup di atas batu) Epipalik (melekat pada atau pasir) Epipitik (melekat pada tanaman) Epizoik (melekat pada hewan)

Berdasarkan habitatnya di perairan alga dibedakan atas : Alga subaerial, yaitu alga yang hidup di daerah permukaan

Alga intertidal, yaitu alga yang secara periodik muncul di permukaan karena naik turunnya air akibat pasang surut

Alga sublitoral, yaitu alga yang hidup di bawah permukaan air Alga edafik, yaitu alga yang hidup di dalam tanah

b. Reproduksi Alga

Alga bereproduksi melalui dua cara yaitu: Seksual

Yang terjadi melalui isogami dan oogami Aseksual


(32)

c. Kelompok- Kelompok Alga

Alga memiliki pigmen hijau daun yang disebut klorofil yang dapat melakukan foto sintesis. Adapun beberapa kelompok alga, yaitu :

Alga Cokelat (Phaeophyta)

Warna alga cokelat ditimbulkan oleh adanya pigmen cokelat (fukosantin) yang secara dominan menyelubungi warna hijau dari klorofil pada jaringan.

Gambar II.3 Organisme alga coklat (sumber:

http://1.bp.blogspot.com/_mOfludZMhfI/TUTD2xT6HqI/AAAAAAAAANY/ZJ9 xC3p9OC0/s1600/sptlt037.jpg)

(21-04-2012) 1) Ciri-ciri alga cokelat

Ciri-ciri alga cokelat adalah sebagai berikut :

Ukuran talus mulai dari mikroskopis sampai makroskopis Memiliki kloroplas tunggal

Memiliki pirenoid yang terdapat di dalam kloroplas

Bagian dalam dinding sel tersusun dari lapisan selulosa, sedangkan bagian luar tersusun dari gumi

Mempunyai jaringan transportasi air dan zat makanan yang analog dengan jaringan transportasi pada tumbuhan darat


(33)

2) Habitat

Alga cokelat umumnya hidup di air laut, terutama laut yang bersuhu agak dingin dan sedang

3) Cara hidup

Alga cokelat bersifat autorof. Fotosintesis terjadi di helaian yang menyerupai daun

4) Peranan alga cokelat dalam kehidupan sehari-hari

Alga cokelat bermanfaat bagi industri makanan dan farmasi. Contohnya digunakan dalam pembuatan es krim, pil, tablet, salep, obat pembersih gigi, lotion, dan krem sehabis bercukur

5) Reproduksi


(34)

Alga Merah (Rhodophyta)

Alga merah berwarna merah sampai ungu, tetapi ada juga yang lembayung atau kemerah-merahan.

Gambar II.4 Organisme Alga Merah (sumber

http://1.bp.blogspot.com/_mOfludZMhfI/TUTD2xT6HqI/AAAAAAAAANY/ZJ9 xC3p9OC0/s1600/sptlt037.jpg)

(21-04-2012) 1) Ciri-ciri alga merah

Talus berupa helaian atau berbentuk seperti pohon Tidak memiliki flagela

Dinding sel terdiri dari komponen yang berlapis-lapis

Memiliki pigmen fotosintetik fikobilin dan memiliki pirenoid yang terletak dalam kloroplas

2) Cara hidup

Alga merah umumnya bersifat autorof 3) Habitat

Alga merah umumnya hidup di laut yang dalam, lebih dalam daripada tempat hidup alga cokelat

4) Reproduksi


(35)

5) Peranan alga merah dalam kehidupan sehari-hari

Alga merah jenis tertentu dapat menghasilkan agar yang dimanfaatkan sebagai bahan makanan dan kosmetik

Alga Keemasan (Chrysophyta)

Kelompok alga keemasan memiliki keragaman komposisi pigmen, dinding sel, dan tipe flagela sel. Alga keemasan mengandung klorofil a dan c, karoten, dan santofil.

Gambar II.5 Organisme Alga Keemasan (sumber

http://1.bp.blogspot.com/_mOfludZMhfI/TUTD2xT6HqI/AAAAAAAAANY/ZJ9 xC3p9OC0/s1600/sptlt037.jpg)

(21-04-2012) 1) Ciri-ciri alga keemasan

Bentuk talus ada yang berupa batang atau telapak tangan

Alga keemasan yang bersel satu ada yang memiliki 2 flagela heterodinamik, yaitu sebagai berikut :

a) Satu flagela mempunyai tonjolan seperti rambut yang disebut mastigonema

b) Satu flagela tidak mempunyai tonjolan seperti rambut disebut akronematik, mengarah ke posterior


(36)

Pada kloroplasalga keemasan jenis tertentu, ditemukan pirenoid yang merupakan tempat persediaan makanan

2) Habitat

Habitatnya di air tawar atau air laut, serta tempat-tempat yang basah

3) Cara hidup

Alga keemasan hidup secara autorof yang artinya dapat mensintesis makanan sendiri

4) Reproduksi

Reproduksi alga keemasan dapat terjadi secara seksual dan aseksual

5) Peranan alga keemasan dalam kehidupan

Alga keemasan merupakan penyusun utama plankton yang berperan penting sebagai produsen di lingkungan perairan laut


(37)

 Diatom (Bacillariophyta)

Inti sel dan kloroplas diatom berwarna cokelat keemasan, tetapi ada juga yang berwarna hijau kekuningan atau cokelat tua.

Gambar II.5 Organisme Diatom (sumber:

http://microbewiki.kenyon.edu/images/thumb/3/3f/Diatoms_in_dark_field_lightin g.jpg/300px-Diatoms_in_dark_field_lighting.jpg)

(21-04-2012) 1) Ciri-ciri umum diatom

 Talusnya bersel satu

 Inti sel berada di pusat sitoplasma

 Kloroplasnya mempunyai bentuk yang bervariasi 2) Habitat

Hidup di air tawar, laut, dan daratan yang lembap sebagai plankton atau bentos

3) Cara hidup

Diatom termasuk termasuk organisme autorof karena memiliki pigmen-pigmen fotosintesis


(38)

4) Reproduksi

Reproduksi diatom terjadi secara seksual dan aseksual 5) Peranan diatom dalam kehidupan

Diatom yang mati di lautan akan mengendap di dasar laut menjadi tanah diatom yang berguna sebagai bahan penggosok, bahan pembuat isolasi, penyekat, dinamit, pembuat cat, pernis dan piringan hitam

 Alga Hijau (Clorophyta)

Alga hijau memiliki pigmen, hasil metabolisme, dan struktur dinding sel yang mirip dengan tumbuhan darat

Gambar II.7 Organisme Alga Hijau

(sumber : http://www.com.univ-mrs.fr/IRD/atollpol/ecorecat/images/caulurv.jpg) (21-04-2012)

1) Ciri-ciri alga hijau

Ciri-cirinya adalah sebagai berikut :

 Ada yang bersel satu ada yang berbentuk koloni

 Bentuk tubuhnya ada yang bulat, filamen, lembaran, dan ada yang menyerupai tumbuhan tinggi


(39)

 Pada sel reproduktif yang motil terdapat pigmen yang disebut stigma (bintik mata merah)

 Di dalam sitoplasma sel yang dapat bergerak terdapat vakuola kontraktil

 Inti sel alga hijau memiliki dinding, sehingga bentuknya tetap

 Pada alga hijau yang motil terdapat dua flagela yang sama panjang

2) Habitat

Habitat alga ini di air tawar, air laut, dan tanah-tanah yang basah 3) Cara hidup

Alga hijau hidup secara autorof 4) Reproduksi

Reproduksinya terjadi secara seksual dan aseksual 5) Peranan alga hijau dalam kehidupan

Sifat alga hijau yang autorof menjadikannya sebagai produsen penting dalam bahan makanan


(40)

II.3.3.3 Protista Mirip Hewan (Protozoa)

Protozoa adalah protista yang mirip hewan yang menyusun zooplankton. Hidupnya berkoloni atau soliter. Cara hidupnya ada yang parasit, saprofit dan hidup bebas. Alat gerak protozoa berupa bulu cambuk (flagela), bulu getar (silia), atau kaki semu (pseudopodium). Kebanyakan protozoa bereproduksi secara aseksual dengan membelah diri. Berikut adalah klasifikasi Protozoa, yaitu : a. Rhizopoda

Rhizopoda berhabitat di air tawar, air laut, tempat basah, dan di dalam tubuh hewan atau manusia sebagai parasit. Rhizopoda yang paling mudah diamati adalah ameba. Maka contoh yang diambil dari rhizopoda yaitu :

 Ameba.

Gambar II.8 Organisme Ameba

(sumber http://www.umpa.ens-lyon.fr/~atsygvin/pic.jpg) (21-04-2012)

1) Struktur tubuh

Sel ameba dilindungi oleh membran sel. Di dalam sel terdapat organel-organel antara lain inti sel, vakuola kontraktil, dan vakuola makanan


(41)

2) Tempat hidup

Berdasarkan tempat hidupnya ameba dibedakan atas dua jenis, yaitu sebagai berikut :

 Ektoameba

Ektoamebahidup di dalam tubuh organisme lain (hidup bebas)  Entameba

Entameba hidup di dalam tubuh organisme. Adapun contohnya antara lain :

1. Entamoeba histolytica

Hewan ini hidup di dalam usus halus manusia, bersifat parasit, dan menyebabkan penyakit perut disentri ameba

2. Entamoeba coli

Entamoeba coli hidup di dalam kolon (usus besar) manusia. Tidak bersifat parasit tetapi terkadang dapat menyababkan buang air besar terus menerus (diare)

3. Entamoeba gingivalis

Ini hidup di dalam rongga mulut dan menguraikan sisa-sisa makanan, sehingga merusak gigi dan gusi


(42)

Arcella

Arcella memiliki kerangka luar yang tersusun zat kitin. Arcella ini banyak terdapat di air tawar

Gambar II.9 Organisme Arcella

(sumber: http://www.microscopy-uk.org.uk/mag/imgsep01/arcella2.jpg) (21-04-2012)

Diffugia

Kerangka luar diffugia dapat mengeluarkan selaput lendir yang menyebabkan butir-butir pasir halus dan benda lain dapat melekat

Gambar II.10 Organisme Diffugia (sumber

http://4.bp.blogspot.com/-B7ae2UiWSNo/TjPxI_aXokI/AAAAAAAAASE/7oAaEU2KKQA/s1600/Diff ugia+sp.jpg)


(43)

Foraminifera

Foraminifera memiliki rangka luar yang terdiri dari silika atau zat kapur. Lapisannya digunakan sebagai petunjuk dalam pencarian sumber minyak bumi

Gambar II.11 Organisme foraminifera (sumber :

http://serc.carleton.edu/images/microbelife/topics/proxies/foraminefera.jpg) (21-04-2012)

Radiolaria

Radiolaria merupakan organisme laut, berbentuk bulat, dan memiliki banyak duri yang terbuat dari zat kitin dan stronsium sulfat.

Gambar II.12 Organisme Radiolaria

(sumber http://www.pirx.com/droplet/img/rad_morph2.jpg g) (21-04-2012)


(44)

b. Flagellata

Sebagian besar flagellata hidup bebas.

Gambar II.13 Organisme Alga Hijau

(sumber: http://cahyanugraha.files.wordpress.com/2010/11/euglena.jpg) (21-04-2012)

Flagellata terbagi dua, yaitu :  Fitoflagellata

Adalah flagellata yang berfotosintesis karena mamiliki klorofil. Habitatnya adalah air kotor

1) Struktur tubuh

Ada yang tubuhnya diselubungi oleh membran selulosa dan lapisan pelikel

2) Reproduksi

Bereproduksi dengan dua cara yaitu seksual dengan konjugasi dan aseksual dengan membelah diri

3) Klasifikasi


(45)

 Euglenoida

Bentuk tubuhnya menyerupai gelendong dan diselimuti oleh pelikel. Anggota kelompok ini ang terkenal adalah Euglena vidiris yang banyak dijumpai di air tawar dengan ciri-ciri berikut :

a) Tubuhnya berukuran 35-60 mikron

b) Ujung tubuh meruncing dengan satu bulu cambuk c) Memiliki stigma

d) Memiliki kloroplas

e) Makanan masuk melalui sitofaring menuju vakuola

Gambar II.14 Organisme Fitofagellata (sumber :

http://3.bp.blogspot.com/-Cpm851CEVYk/TjP0C5Vkq5I/AAAAAAAAASY/LFyo05CmMA0/s1600/e uglena_viridis.jpg)

(21-04-2012)  Dinoflagellata

Bentuk tubuh kebanyakan lonjong dengan warna kecoklatan dan kekuningan. Contoh anggota dinofalgellata yaitu Noctiluca milliaris yang kebanyakan hidup di air laut dan mempunyai ciri sebagai berikut :


(46)

b) Dapat melakukan simbiosis dengan jenis alga tertentu

c) Tubuhnya dapat memancarkan sinar jika terkena rangsangan mekanis

Gambar II.15 Organisme Dinoflagellata

(sumber http://members.fortunecity.com/anemaw/noctiluca.jpg) (21-04-2012)

 Volvocida

Umumnya berbentuk bulat hidup secara soliter atau berkoloni. Contoh anggaota kelompok ini yang paling terkenal adalah Volvox globator yang mempunyai ciri-ciri :

a) Koloninya terdiri dari ribuan individu bersel satu yang masing-masing mempunyai dua flagela

b) Setiap sel memiliki inti, vakuola kontraktil, stigma, dan kloropla


(47)

Gambar II.16 Organisme volvocida

(sumber : http://media-1.web.britannica.com/eb-media/04/40604-004-AFBDAA4A.jpg)

(21-04-2012)  Zooflagellata

Adalah flagellata yang tidak berkloroplas dan menyerupai hewan, berhabitat di air laut dan air tawar.

Gambar II.17 Organisme Zooflagellata

(sumber : http://www.biologyjunction.com/images/zooflagellate.jpg) (21-04-2012)

1) Struktur tubuh

Bentuknya mirip leher porifera 2) Reproduksi

Reproduksi terjadi secara aseksual dengan pembelahan biner longitudinal, sedangkan reproduksi seksual belum banyak diketahui. Contoh yang terkenal dari genus, yaitu :


(48)

Trypanosoma

Memiliki tubuh pipih panjang seperti daun dan tidak membentuk kista. Sebagian dari siklus hidupnya melekat di sel lambung atau menghisap darah manusia.

Gambar II.18 Organisme Trypanosoma (sumber :

http://img.sparknotes.com/figures/0/0a2e2068b60c8b7f8cfbe21c26e87498/trypan osoma.gif)

(21-04-2012)

Beberapa jenis dari trypanosoma, yaitu : a) Trypanosoma lewisi

Hidup pada tikus, hospes perantaranya adalah kutu tikus b) Trypanosoma evansi

penyebab penyakit sura (malas) pada ternak, hospes perantaranya adalah lalat tabanus

c) Trypanosoma brucei

Penyebab penyakit nagano pada ternak, perantaranya adalah lalat tse-tse

d) Trypanosoma gambiense

Hewan penyebab tidur pada manusia, hospes perantaranya adalah lalat tse-tse


(49)

e) Trypanosoma cruzi

Penyebab penyakit anemia pada anak-anak  Leishmania

Merupakan penyebab penyakit pada sel-sel endotelium pembuluh darah.

Gambar II.19 Organisme Trypamonosoma Cruzi (sumber : www.human-healths.com)

(21-04-2012) Jenis-jenis lain Leishmania, yaitu : a) Leishmania donovani

Penyebab penyakit kala azar yang ditandai dengan demam dan anemia

b) Leishmania tropica

Penyebab penyakit kulit yang disebut dengan oriental c) Leishmania brasilliensis


(50)

c. Ciliata

Ciliata umumnya berhabitat di air laut atau tawar, tetapi ada juga yang hidup bersimbiosis komensalisme di dalam usus vertebrata.

Gambar II.20 Organisme Ciliata

(sumber : http://www.ucmp.berkeley.edu/protista/ciliata/twoparas.gif) (21-04-2012)

 Struktur tubuh

1) Kebanyakan ciliata berbentuk asimetris 2) Tubuhnya diperkuat oleh pelikel

3) Tubuhnya diselimuti oleh silia

4) Memiliki dua tipe inti sel yaitu makronukleus dan mikronukleus

5) Ciliata memiliki vakuola kontraktil yang berguna sebagai menjaga keseimbangan air di dalam tubuhnya

 Nutrisi dan cara makan

Ciliata memiliki mulut atau sitosom yang terbuka menjadi saluran pendek di sitofaring. Terdapat dua macam mulut pada ciliata, yaitu :

1) Mulut membran berombak/bergerak


(51)

 Jenis ciliata 1) Paramecium

 Struktur tubuh Paramecium

Tubuhnya berukuran antara 120-300 mikron. Memiliki dua inti, yaitu makronukleus dan mikronukleus, memiliki vakuola kontraktil dan non kontraktil

 Sistem organ pada Paramecium

Paramecium memiliki sistem pencernaan makanan, sistem pernafasan, dan sistem reproduksi

Gambar II.21 Organisme Paramecium (sumber

http://rpmedia.ask.com/ts?u=%2Fwikipedia%2Fcommons%2Fthumb%2Fc%2Fcb %2FParamecium.jpg%2F200px-Paramecium.jpg)


(52)

2) Stentor

Hewan ini bentuknya seperti terompet dan menetap pada satu tempat

Gambar II.22 Organisme Stentor (sumber :

http://micro.magnet.fsu.edu/primer/techniques/hoffmangallery/images/stentor.jpg) (21-04-2012)

3) Didinium

Merupajan predator pada ekosistem perairan

Gambar II.23 Organisme Didinium (sumber :

http://www.visualphotos.com/photo/1x6347833/Didinium_Ingesting_a_Parameci um_BC8200.jpg)


(53)

4) Vorticella

Berbentuk seperti lonceng, bertangkai panjang, dengan bentuk lurus/spiral

1) Gambar II.24 Organisme Vorticella (sumber

http://lh4.ggpht.com/-vCPctYWC3n4/SX79W35e0gI/AAAAAAAAAPQ/Biy8E161tc4/vorticella.jpg) (21-04-2012)

2) Stylonichia

Berbentuk seperti siput dan silianya berkelompok

1) Gambar II.25 Organisme Stylonichia (sumber :

http://www2.ac-lyon.fr/enseigne/biotech/galerie/protozoaires/tableau/stylonichia2x400.gif) (21-04-2012)


(54)

2) Balantidium coli

Berhabitat di kolon (usus besar) manusia dan dapat menimbulkan gangguan pada perut

Gambar II.26 Organisme Balantidium Coli (sumber :

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/4/47/Balantidium_coli_w et_mount.jpg/220px-Balantidium_coli_wet_mount.jpg)


(55)

d. Sporozoa (Apicomplexa)

Sporozoa merupakan golongan protista yang dapat membentuk spora untuk menginfeksi inanganya. Sporozoa hidup secara parasit pada hewan dan manusia dengan menyerap sari-sari makanan pada inangnya. Respirasi dan ekskresi terjadi secara difusi.

Gambar II.27 Organisme Sporozoa (sumber :

http://www.nature.com/scitable/content/ne0000/ne0000/ne0000/ne0000/14465688 /f6_baum_nrmicro1465-f1.jpg)

(21-04-2012)  Struktur tubuh

1) Tubuhnya berbentuk bulan panjang 2) Ukurannya hanya beberapa mikron

3) Tubuhnya terbentuk dari kumpulan tropozoid memanjang  Reproduksi

Secara aseksual dengan skizogoni dan seksual dengan persatuan gamet jantan dan betina yang berlangsung di tubuh nyamuk


(56)

 Contoh Sporozoa

Contoh Sporozoa yaitu plasmodium. Berikut adalah beberapa contoh dari plasmodium, yaitu :

1) Plasmodium falciparum

Menyebabkan penyakit malaria tropika 2) Plasmodium vivax

Menyebabkan penyakit malaria tertiana 3) Plasmodium malariae

Menyebabkan penyakit malaria kuartana 4) Plasmodium ovale


(57)

II.4 Pelajar

Pada kamus Bahasa Indonesia pelajar adalah anak sekolah (sekolah dasar dan sekolah lanjutan). Pelajar adalah masa depan suatu bangsa. Suatu bangsa akan mempunyai masa depan yang cerah apabila pelajar dalam bangsa tersebut benar– benar menuntut ilmu untuk bekal membangun bangsa yang lebih berkembang.

II.4.1 Tingkatan Pelajar

Berdasarkan tingkat pendidikan pelajar dibagi menjadi beberapa tingkatan, yaitu :

- Pra Sekolah (TK)

Pra sekolah (TK) adalah awal mula anak–anak belajar bergaul, dan belajar apa saja yang dapat merangsang kreatifitas dan rasa ingin tahu yang besar dengan cara belajar sambil bermain. Biasanya berumur 3–5 tahun.

- Sekolah Dasar (SD)

Sekolah dasar adalah awal dimana para siswa mulai belajar kedisiplinan dan mulai belajar aka tanggung jawab dan menaati peraturan–peraturan yang ada. Belajar dengan memiliki rasa ingin tahu dan daya imajinatif yang tinggi.

- Sekolah Menengah Pertama (SMP)

Murid SMP harus sudah dapat memahami bukan hanya sekedar mengetahui ilmu yang didapatkan. Mulai belajar memilih mana yang baik dan tidak dalam pergaulan.


(58)

Sekolah menengah atas adalah masa peralihan remaja menjadi dewasa. Pelajar SMA harus sudah dapat memilih mana yang benar dan mana yang salah, memandang sesuatu dengan lebih kritis dan logis.

- Mahasiswa

Seorang mahasiswa sudah menjadi seorang yang dewasa dengan pemikiran–pemikiran yang logis. Dan mempunyai pemikiran jauh ke depan. Merencanakan masa depan dengan lebih matang dan lebih bertanggung jawab dengan kewajiban.

II.4.2 Pelajar Sekolah Tingkat SMA

Pelajar sekolah menengah atas biasanya memiliki kisaran umur 15 hingga 17 tahun, tingkatan umur ini termasuk pada kategori remaja. Menurut Piaget (dalam Santrock, 2001 dalam S.Koban, 2008), seorang remaja termotivasi untuk memahami dunia karena perilaku adaptasi secara biologis mereka. Dalam pandangan Piaget, remaja secara aktif membangun dunia kognitif mereka, di mana informasi yang didapatkan tidak langsung diterima begitu saja ke dalam skema kognitif mereka. Remaja sudah mampu membedakan antara hal-hal atau ide-ide yang lebih penting dibanding ide lainnya, lalu remaja juga menghubungkan ide-ide tersebut. Seorang remaja tidak saja mengorganisasikan apa yang dialami dan diamati, tetapi remaja mampu mengolah cara berpikir mereka sehingga memunculkan suatu ide baru.


(59)

II.5 Analisis Permasalahan

Pada pembelajaran materi protista, media atau alat peraga sangatlah dibutuhkan, karena siswa dituntut untuk bisa mengetahui ciri-ciri organisme secara visual maupun sifat dan kebiasaan organisme tersebut. Media visual sangatlah dibutuhkan agar siswa bisa mengetahui bagaimana bentuk organisme protista dan jenis-jenisnya, Salah satu contoh media visual yang bisa digunakan sebagai alat peraga yaitu multimedia interaktif. Dengan multimedia interaktif siswa dapat diberikan kesempatan untuk membangun pengetahuannya sendiri. Namun ketersediaan media tersebut kurang memadai sehingga kreatifitas guru dalam menyampaikan materi protista sangatlah dibutuhkan agar kegiatan belajar bisa berlangsung efektif dan juga menarik.

II.5.1 Tanggapan Siswa dan Pengajar Terhadap Materi Protista

Berdasarkan hasil questioner yang diberikan pada contoh sample siswa sekolah menengah atas swasta Angkasa di Bandung, umumnya siswa cukup paham terhadap materi protista ini, namun kesulitan biasanya dihadapi siswa adalah saat mengidentifikasikan ciri organisme protista. Hal ini dikarenakan media belajar yang digunakan seperti buku teks dan LKS (lembar kerja siswa) tidak memberikan gambaran yang utuh terhadap organisme protista. Gambar yang ada pada buku teks biasanya tidak berwarna, sedangkan untuk mengidentifikasi organisme protista seperti contohnya alga dibutuhkan media gambar yang berwarna karena alga terbagi atas pigmen warna yang dimilikinya.


(60)

Menurut salah satu pengajar di salah satu sekolah menengah atas swasta yang ada di Bandung, dari semua materi biologi yang di pelajari di semester 1, tingkat remedial materi protista adalah yang paling tinggi dibandingkan dengan materi biologi lainnya, hal ini dikarenakan bobot materi protista lebih banyak dibandingkan materi lainnya di semester 1.

II.5.2 Media Pembelajaran yang Digunakan di Sekolah

Pada umumnya media belajar yang digunakan di sekolah hanya buku teks dan LKS (lembar kerja siswa). Buku teks menjadi sumber referensi materi dan LKS sebagai alat bantu praktikum untuk melatih tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang diberikan dengan cara memberikan latihan-latihan soal. Media pembelajaran lain yang sering digunakan adalah media proyeksi seperti OHP (Overhead Projector). Selain itu, di salah satu sekolah menengah atas swasta di Bandung ada pula yang menggunakan internet sebagai media pembelajaran, internet yang tersedia di dalam kelas digunakan oleh siswa dan guru jika materi yang tidak ditampilkan di dalam buku teks.

II.5.3 Solusi Permasalahan

Materi protista sendiri adalah salah satu materi biologi yang menjelaskan tentang bagaimana bentuk, dan ciri khas organisme yang tidak termasuk dalam klasifikasi organisme manapun (hewan, tumbuhan, dan jamur). Oleh karena itu dibutuhkan media pembelajaran yang bisa menjelaskan secara jelas terutama pada bagian visualnya. Selain itu dibutuhkan media yang interaktif agar munculnya


(61)

interaksi siswa dan lingkungan sekitar dan bisa membuat munculnya gairah belajar siswa agar bisa aktif belajar sendiri menurut minat dan keahliannya, maka dari itu multimedia interaktif bisa menjadi media belajar bagi siswa yang dapat memberikan manfaat-manfaat tersebut.

II.6 Target Audience

Siswa remaja sekolah menengah atas yang bertempat tinggal di kota Bandung dengan meliputi khalayak sasaran:

- Demografis

Pelajar sekolah menengah ke atas kelas X, umur 15 sampai 16 tahun yang dituntut untuk mengerti materi yang disampaikan oleh guru di sekolah. - Geografis

Siswa SMA yang tinggal di kota Bandung yang dimana daerahnya sudah terjangkau teknologi komputer. Memiliki fasilitas komputer baik itu laptop, PC, dan lain-lain

- Psikografis

Siswa SMA yang aktif, yang ingin mencoba sesuatu yang membuat rasa ingin tahunya terpenuhi. Sudah bisa membedakan hal-hal dan mengutamakan hal-hal atau ide ide yang lebih penting pada ide lainnya


(62)

BAB III

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

III.1 Strategi Perancangan III.1.1 Pendekatan Komunikasi

Pendekatan komunikasi dibagi menjadi dua bagian yaitu :

a. Dalam perancangan ini akan digunakan bahasa yang non-formal namun pada hal-hal tertentu seperti pada bahasan materi menggunakan bahasa yang formal. Dalam perancangan ini akan dibuat dengan konsep model tutorial agar bisa mendapatkan respon dari siswa.

b. Dalam perancangan ini akan digunakan visual yang tidak kaku agar menarik para siswa SMA. Penuh dengan gambar dan warna namun tidak lupa informasi teks yang membantu memberikan penjelasan.

III.1.2 Strategi Kreatif

Informasi yang akan disampaikan adalah ilmu pasti, Pengguna akan memulai halaman awal dengan beberapa pilihan menu, salah satunya adalah penjelasan materi protista. Pada penjelasan ini pengguna akan di temani oleh sejumlah karakter yang mewakili masing bagian dari organisme protista yaitu karakter yang mewakili organisme protista mirip jamur (Myxomycota dan Oomycota), karakter yang organisme mewakili protista mirip tumbuhan (Alga), dan karakter yang mewakili organisme protista mirip hewan (Protozoa)


(63)

III.1.3 Strategi Media

Selama ini media yang dipakai dalam kegiatan pembelajaran kurang memberikan gambaran yang utuh, sehingga kurang memberikan efektivitas tersampaikannya materi. Media yang digunakan dalam merancang pembahasan materi berupa aplikasi multimedia interaktif Kemasan pun dibuat sedemikian rupa agar menarik dan diharapkan siswa tergerak untuk melihat isi dalam kemasan tersebut dan mendapatkan wawasan lebih untuk seusianya saat ini. Selain itu dilengkapi oleh merchandise berupa kartu kwartet yang dapat membuat siswa lebih mengingat contoh dari masing-masing organisme dan dapat membuat aktivitas belajar lebih interaktif bersama siswa lainnya.

III.1.4 Strategi Distribusi

Aplikasi diberikan sebagai pendukung dari media buku teks (lembar kerja siswa). Buku teks masih menjadi media utama pembelajaran, namun pada saat kegiatan belajar ada materi yang membutuhkan interaktifitas dan penjelasan yang dinamis, aplikasi ini mengambil peranan untuk menjelaskan bagian bagian tersebut.

III.2 Konsep Visual

Visual yang terdapat dalam aplikasi ini akan dibuat dengan ilustrasi vektor. Organisme protista dibuat menjadi karakter-karakter yang menemani siswa pada saat penggunaan media aplikasi ini.


(64)

Judul aplikasi multimedia interaktif ini adalah Kingdom of Protista, karena protista sendiri merupakan salah satu jenis kingdom dari organisme selain hewan, tumbuhan, jamur, virus, dan bakteri.

III.2.1 Format Desain

Format desain yang akan dibuat berupa tampilan interaktif yang membagi aplikasi menjadi tiga bagian utama, yaitu wilayah protista mirip jamur (mycota), protista mirip tumbuhan (alga), dan protista mirip hewan (protozoa).

III.2.2 Tata Letak

Perancangan tata letak atau layout yang akan ditampilkan disusun sedemikian rupa sehingga akan menghasikan suatu kesatuan komposisi yang berkesan fun namun tetap rapih agar informasi yang yang diberikan tetap tersampaikan.


(65)

III.2.3 Tipografi

Tipografi yang dipilih adalah jenis huruf Helvetica dan HelveticaRounded LT Bold . Jenis huruf ini yang digunakan karena mempunyai karakter yang kuat namun simpel. Jenis huruf yang digunakan merupakan jenis huruf yang memiliki karakter bentuk yang tegas agar mudah di baca oleh siswa dan siswi sehingga betah untuk lama-lama dikomputer.


(66)

III.2.4 Ilustrasi

Penggayaan illustrasi yang akan dibuat adalah gaya illustrasi vektor, illustrasi vektor akan menjadi daya tarik bagi siswa dan menambah minat untuk mencoba aplikasi multimedia ini.


(67)

III.2.5 Warna

Konsep warna yang akan digunakan aplikasi ini adalah warna yang bervariatif sesuai dengan jenis warna yang ada pada salah satu jenis protista. Protista mirip tumbuhan ada terbagi berdasarkan pigmennya, maka dari itu variasi warna dipilih sebagai tema warna pada aplikasi ini.


(68)

BAB IV

TEKNIS PRODUKSI MEDIA

IV.1 Strategi Perancangan

Dalam perancangan ini media dibuat karakter-karakter yang mevisualisasikan organisme protista. Dengan perancangan ilustrasi semenarik mungkin. Adapun tahapan –tahapan dalam pengerjaan rancangan ini :

IV.1.1 Sketsa Awal

Sketsa awal perancangan pembuatan karakter-karakter organisme protista dengan berbagai alternatif


(69)

Gambar IV.2Sketsa Karakter 2


(70)

IV.1.2 Tahap Perancangan

Perancangan dilakukan secara digital menggunakan 2 software yaitu CorelDRAW X5 untuk membuat tampilann interface dan ilustrasi karakter yang kemudian dianimasikan mennggunakan Adobe Flash CS5.

a. Proses digitalisasi tampilan interface

Gambar IV.4 Proses Pembuatan Tampilan Interface 1

Langkah pertama yang dilakukan adalah pembuatan menu awal, pembuatan menu awal ini dilakukan dengan menggunakan software CorelDRAW X5.


(71)

Gambar IV.5 Proses pembuatan tampilan interface 2

Gambar IV.6 Proses pembuatan tampilan interface 3

Kemudian selanjutnya memulai pembuatan tampilan interface menu kedua dan menu ketiga.


(72)

Gambar IV.7 Proses pembuatan tampilan interface 4

Gambar IV.8 Proses pembuatan tampilan interface 5

Tampilan interface yang telah dirancangkan di software CorelDRAW X5 dipindahkan ke dalam software Adobe Flash CS 5 untuk dianimasikan.


(73)

Gambar IV.9 Proses pembuatan tampilan interface 6

Gambar IV.10 Proses pembuatan tampilan interface 7

Kemudian tampilan interface yang sudah disesuaikan di software Adobe Flash CS 5 mulai dianimasikan.


(74)

Gambar IV.11 Tampilan Menu Awal (Beranda)


(75)

Gambar IV.13 Tampilan menu protozoa 1


(76)

Gambar IV.15 Tampilan menu alga 1


(77)

Gambar IV.17 Tampilan menu protista mirip jamur 1


(78)

IV.2.1 Media Pendukung

Pembuatan media pendukung sebagai media penarik minat agar membbeli media utama.

a. Kartu Kwartet

Gambar IV.19 Kartu Kwartet Ukuran : 9.2cm x 5,5 cm

Bahan : Art Paper Laminasi Doft Teknis : Cetak Offset Separasi


(79)

b. Packaging Cover CD

Gambar IV.20 Hard Cover Packaging Ukuran : 17.5 cm x 25 cm

Bahan : Art Paper


(80)

c. Cover CD

Gambar IV.21 Cover CD Ukuran : 8.5cm x 9 cm

Bahan : Art Paper Laminasi Doft Teknis : Cetak Offset Separasi


(81)

d. Poster

Gambar IV.22 Poster Ukuran : 35 cm x 48,4 cm


(82)

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, D. 2011(6 Desember). Pemanfataan Multimedia Dalam Pembelajarann Modern. Tersedia di http://danni-

abdurrahman.blogspot.com/2011/12/pemanfaatan-multimedia-dalam.html/ [10 Desember 2011]

Ardiansyah, M.A. 2011(Maret). Hakikat Media Pembelajaran. Tersedia di http://www.asrori.com/2011/03/hakikat-media-pembelajaran.html [13 Desember 2011]

Arisadi. 2008(12 Februari). Panduan Pengembangan Multimedia Pembelajaran. Tersedia http://ariasdimultimedia.wordpress.com/2008/02/12/panduan-pengembangan-multimedia-pembelajaran/ [10 Desember 2011]

Arisadi. 2009(16 Maret). Multimedia Dalam Dunia Pendidikan. Tersedia di http://ariasdimultimedia.wordpress.com/2009/03/16/multimedia-dalam-dunia-pendidikan/ [10 Desember 2011]

Pratiwi, D.A., Maryati, S., Srikini. Suharno. S., & Bambang. (2007). Biologi SMA Jilid 1untuk Kelas X. Jakarta: Erlangga.

Santrock, J.W. (2002). Life-Span Development: Perkembangan Masa Hidup, Edisi5, Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Sudrajat, A. 2008(12 Januari). Media Pembelajaran. Tersedia di


(83)

Sudrajat, A. 2008(20 April). Konsep Teknologi Pembelajaran. Tersedia di

http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/04/20/teknologi-pembelajaran/ [13 Desember 2011]

Sudrajat, A. 2010(16 Juli). Media Pembelajaran Berbasis Komputer. Tersedia di http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2010/07/16/media-pembelajaran-berbasis-komputer/ [14 Desember 2011]

Supriatna, D (2009). Pengenalan Media Pembelajaran. PPPPTK TK dan PLB Waryanto, N.H. (2011). Multimedia Interaktif dalam Pembelajaran. Jurusan


(84)

(85)

RIWAYAT HIDUP

Data Pribadi

Nama : Yaman Sunjaya

Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 13 Juli 1990 Jenis Kelasmin : Laki-laki

Agama : Islam

Status : Belum Nikah

Alamat : Permunas Sarijadi Blok 24 No.132 RT 07 RW 02, Bandung

No Tlp/Hp : 085624383774

Email : ymndesign@gmail.com

Pendidikan Formal

1994 – 1996 : TK Aisyiah

1996 – 2002 : SD NEGERI Sarijadi 10 2002 – 2005 : SMP NEGERI 9 Bandung 2005 – 2008 : SMA NEGERI 9 Bandung 2008 – Sekarang : Universitas Komputer Indonesia


(1)

c. Cover CD

Gambar IV.21 Cover CD Ukuran : 8.5cm x 9 cm

Bahan : Art Paper Laminasi Doft Teknis : Cetak Offset Separasi


(2)

d. Poster

Gambar IV.22 Poster Ukuran : 35 cm x 48,4 cm


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, D. 2011(6 Desember). Pemanfataan Multimedia Dalam

Pembelajarann Modern. Tersedia di

http://danni- abdurrahman.blogspot.com/2011/12/pemanfaatan-multimedia-dalam.html/ [10 Desember 2011]

Ardiansyah, M.A. 2011(Maret). Hakikat Media Pembelajaran. Tersedia di http://www.asrori.com/2011/03/hakikat-media-pembelajaran.html [13 Desember 2011]

Arisadi. 2008(12 Februari). Panduan Pengembangan Multimedia Pembelajaran. Tersedia http://ariasdimultimedia.wordpress.com/2008/02/12/panduan-pengembangan-multimedia-pembelajaran/ [10 Desember 2011]

Arisadi. 2009(16 Maret). Multimedia Dalam Dunia Pendidikan. Tersedia di http://ariasdimultimedia.wordpress.com/2009/03/16/multimedia-dalam-dunia-pendidikan/ [10 Desember 2011]

Pratiwi, D.A., Maryati, S., Srikini. Suharno. S., & Bambang. (2007). Biologi SMA Jilid 1untuk Kelas X. Jakarta: Erlangga.

Santrock, J.W. (2002). Life-Span Development: Perkembangan Masa Hidup, Edisi5, Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Sudrajat, A. 2008(12 Januari). Media Pembelajaran. Tersedia di


(4)

Sudrajat, A. 2008(20 April). Konsep Teknologi Pembelajaran. Tersedia di

http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/04/20/teknologi-pembelajaran/ [13 Desember 2011]

Sudrajat, A. 2010(16 Juli). Media Pembelajaran Berbasis Komputer. Tersedia di http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2010/07/16/media-pembelajaran-berbasis-komputer/ [14 Desember 2011]

Supriatna, D (2009). Pengenalan Media Pembelajaran. PPPPTK TK dan PLB Waryanto, N.H. (2011). Multimedia Interaktif dalam Pembelajaran. Jurusan


(5)

(6)

RIWAYAT HIDUP

Data Pribadi

Nama : Yaman Sunjaya

Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 13 Juli 1990 Jenis Kelasmin : Laki-laki

Agama : Islam

Status : Belum Nikah

Alamat : Permunas Sarijadi Blok 24 No.132 RT 07 RW 02, Bandung

No Tlp/Hp : 085624383774

Email : ymndesign@gmail.com

Pendidikan Formal

1994 – 1996 : TK Aisyiah

1996 – 2002 : SD NEGERI Sarijadi 10 2002 – 2005 : SMP NEGERI 9 Bandung 2005 – 2008 : SMA NEGERI 9 Bandung 2008 – Sekarang : Universitas Komputer Indonesia