Analisis pengembangan wisata agro apel pada kusuma argrowisata (PT. Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya) Batu-Malang

RINGKASAN
MEIYANA DWI KESUMA WARDBANY. Analisis Pengembangan Wisata Agro
Apel Pada PT Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya Batu-Malang, di bawah
bimbingan B A W KRISNAMURTHI.
Iinplikasi dari liberalisasi perdagangan rnengharuskan Indonesia untuk
mampu mempercepat peningkatan daya saing produknya agar dapat merebut pasar.
Antisipasi yang dapat dilakukan dalam peningkatan merebut peluang pasar dapat
dilakukan melalui dua pendekatan secara simultan, yaitu : (a) Upaya meningkatkan
pasar dengan konsep "universal", dan (b) Pengembangan pasar berdasarkan konsep
"uniqueness". Pada konsep universal dapat ditempuh melalui diversifikasi dan
peningkatan kualitas sesuai dengan persyaratan yang diininta konsuinen dan pasar
global. Sedangkan pada konsep uniquefzess, konsumen ditawarkan kepada produk
spesifik lokalita yang bersifat unik. Salah satu bidang usaha dalam penciptaan pasar
yang didasarkan kepada konsep uniqueness adalah usaha wisata ago.
PT Kusuma Agrowisata dinilai cukup berhasil dalain inengeinbangkan wisata
agronya, mengemas kultur agraris dengan rasionalitas industri menjadi sajian
pemandangan yang menarik bagi para wisatawan doinestik maupun mancanegara.
Perkembangan usaha Kusuma Agrowisata sebagai salah satu objek wisata pertanian
yang memiliki ciri khas menjadikan sesuatu ha1 yang rnenarik untuk dipelajari faktorfaktor ekstemal dan internal yang mernpengaruhi pengembangan usaha tersebut.
Wisata agro juga mengenal siklus hidup produk seperti industri manufaktur lzinnya
dan dengan berada dalam industri wisata yang terus tuinbuh sangat diperlukan

upaya-upaya untuk meningkatkan daya saing. Berbagai altematif strategi lnanajemen
yang tepat sangat dibutuhkan bagi pengembangan usaha wisata agro untuk
memanfaatkan setiap peluang dan mengantisipasi ancaman sesuai dengan kondisi
internal unit bisnis tersebut.
Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder. Data primer
diperoleh dari pengamatan dan wawancara langsung dengan residenl mmzuger,

1

manajer, dan staf perusahaan. Sedangkan data sekunder diperoleh dari laporan
manajemen perusahaan, laporan penelitian sebelurnnya, makalah-makalah seminar

dan artikel-artikel serta literatur yang berkaitan dengan pennasalahan yang dianalisis.
Penelitian ini menggunakan empat analisis yaitu matriks IFE-EFE, matriks SWOT,
matriks General Electric, dan Proses Hierarki Analitik.
Beberapa faktor eksternal yang menjadi peluang terpenting dan berpengaruh
terhadap wisata a g o ape1 Kusuma yaitu kecendemngan selerz konsumen dalam
berwisata yang beralih dari mass tourism ke niche tourism yang berbasis lingkungan,
lingkungan masyarakat sekitar lokasi mendukung keberadaan wisata agro karena
dapat memberikan lapangan usaha, dukungan pemerintah terhadap wisata a g o mulai

tampak karena dampaknya terhadap pemberdayaan ~nasyarakatdan PAD sangat
tinggi, jalinan kerjasama yang baik dengan biro perjalanan luar negeri yaitu Belanda
dan Taiwan dan adanya pengunjung hotel Kusuma Agrowisata dan minat konsu~nen
terhadap jenis usaha lain Kusuma Agrowisata. Sedangkan lirna faktor eksternal yang
menjadi ancaman yang paling berpengaruh terhadap usaha wisata agro yaitu pembeli
memiliki kekuatan tawar-menawar, kurangnya koordinasi antara litbang-litbans dan
wisata a g o untuk pengembangannya, persyaratan kredit serta suku bunga yang
ditetapkan oleh perbankan terasa memberatkan bagi sebagian usaha pertanian,
minimnya instansi pendidikan yang menyiapkan jumsan agriculture tourism dan
kondisi ikliin dan cuaca alam yang tidak menentu.
Beberapa faktor internal yang menjadi kekuatan paling penting dan
berpengaruh bagi wisata agro apel Kusuma yaitu menawarkan berbagai objek wisata
a g o yaitu strawbeny, jeruk, bunga dan sayuran hidroponik, terdapat paket wisata
yang menarik dan untuk berbagai segmen serta menawarkan paket wisata ilmiah,
lnenjual aneka produk apel olahan dan apel segar serta aneka masakan serba apel
lainnya, iklim yang sejuk dan berlatar belakang pegunmgan, memiliki berbagai
fasilitas penunjang, kerjasama dengan litbang dan biro pejalanan serta memiliki
klinik agibisnis, dan menawarkan produk yang identik dengan khas kota Batu yaitu
buah apel. Sedangkan lima faktor internal yang menjadi kelemahan yang paling
penting bagi usaha wisata agro apel yaitu serangan hama dan penyakit tanaman cukup

tinggi, prornosi yang kurang meluas, kualitas sumberdaya manusia dan tingkat
produktivitas kerja yang masih rendah, manajemen pemsahaan cenderung kurang

profesional, dan alokasi biaya departemen terkadang belum dapat meinenuhi
anggaran yang telah diajukan oleh masing-masing departemen dalain RhB.
Hasil matriks I-E menunjukkan bahwa wisata agro apel Kusuma berada pada
sel I. Dengan demikian, memberikan gambaran bahwa strategi-strategi yang dapat
diterapkan oleh perusahaan dalam menjalankan usahanya adalab tumbuh dan bina,
terdiri dari strategi penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk,
integrasi ke depan, integrasi ke belakang, dan integrasi horisontal. Melalui model
analisis Ge~zerulElectrik, wisata a g o apel Kusuma terjun ke dalam pasar yang
lnemiliki daya tarik sedang (3,448) dan inemiliki kekuatan usaha yang sangat kuat
(3,924) yang diperlukan untuk berhasil dalaln pasar tersebut. Posisi kompetitif wisata
agro apel ini mengharuskan perusahaan menerapkan strategi tulnbuh selektif antara
lain dengan inernbangun kekuatan untuk menghadapi persaingan, inengalokasikan
dana secara tepat dengan berinvestasi besar pada segmen yang paling menarik dan
meningkatkan laba dengan menaikkan produktivitas.
Dari hasil analisis Proses Hierarki Analitik menunjukkan bahwa jenis strategi
S-0 menjadi pilihan yang dapat dikembangkan lebih lanjut dala~npengembangan
strategi utalna perusahaan. Sementara dari hasil analisis terhadap faktor-faktor

eksternal dan internal dengan menggunakan ~natrik SWOT diperoleh alternatif
strategi antara lain : Strategi S-0 yaitu mengoptimalkan keunggulan & pengelolaan
wisata a g o untuk menangkap kecenderungan selera konsumen. Strategi S-T yaitu
dengan lneningkatkan fungsi dan peranan klinik agribisnis sebagai pusat infonnasi.
Strategi W-0 yaitu meningkatkan kinerja pemasaran & efektivitas pro~nosiuntuk
~nenjaringjlunlah dan segnen konsumen yang lebih banyak. Dan strategi W-T yaitu
meminta peran pemerintah sebagai fasilitator.
Perulnusan strategi yang dihasilkan dari keeinpat analisa merekomendasikan
perusahaan untuk menerapkan strategi tumbuh dan bina secara selektif dengan
menerapkan strategi S-0 yaitu mengoptimalkan keunggulan wisata agro ape1 melalui
strategi penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk dan
mengoptimalkan pengelolaan wisata a g o ape1 melalui strategi integrasi ke depan, ke
belakang dan integrasi horisontal.